8 Tanda Awal Kehamilan yang Harus Diketahui

8 Tanda Awal Kehilan yang Harus Diketahui

Tanda awal kehamilan yang paling umum dan banyak diketahui orang adalah telat haid. Tapi, hal ini biasanya hanya terjadi pada wanita yang mempunyai siklus haid teratur. Kalau Moms termasuk punya siklus haid yang tidak pasti, maka Moms perlu tahu tanda kehamilan lain selain telat haid.

Selain itu, tanda kehamilan pada tiap wanita bisa berbeda-beda. Bahkan pada satu wanita yang sudah beberapa kali hamil, tanda-tandanya bisa tidak sama di masing-masing kehamilan. 

Beberapa Tanda Awal Kehamilan yang Paling Umum Terjadi

Tanda kehamilan sendiri mulai muncul saat usia kandungan 1-2 minggu. Tapi di beberapa perempuan ada juga yang baru mulai mengalami tanda kehamilan setelah usia kandungan 6 atau 8 minggu. Jadi, apa saja ciri hamil muda? Inilah beberapa daftar jawabannya:

  1. Keluar Bercak Darah

Selain menstruasi, keluarnya bercak darah dari vagina wanita juga bisa menjadi tanda bawah Moms sedang hamil. Secara medis, istilah untuk menyebut kondisi ini adalah pendarahan implantasi. 

Penyebab dari perdarahan ini sendiri adalah menempelnya bakal janin (embrio) pada dinding rahim sang ibu. Supaya tidak salah mengira kalau bercak darah yang keluar adalah darah haid, maka Moms harus cek ciri-ciri pendarahan implantasi di bawah ini:

  • Bercak darah yang menjadi tanda awal kehamilan berjumlah sedikit dan dalam waktu yang relatif singkat mulai dari 1-2 hari. Jadi tidak seperti darah menstruasi yang semakin hari akan semakin banyak.
  • Warna darah cenderung merah terang dan tampak segar, tidak seperti darah haid yang cenderung kecoklatan.
  • Bercak tidak disertai dengan gumpalan darah seperti saat haid.

Selain keluar bercak darah, sebagian wanita hamil muda biasanya juga akan mengalami keputihan dalam batas yang normal. Lalu bersamaan dengan bercak darah tadi, biasanya Moms juga akan merasakan nyeri atau kram ringan.

Dimana letak kram perut saat hamil? Umumnya adalah di bagian perut bawah (di atas vagina), dan biasanya juga di bagian pinggang belakang.

  1. Perubahan Payudara

Selain nyeri di bagian perut, sebagian besar wanita akan mengalami nyeri di area payudara saat akan mengalami menstruasi, dan hal yang sama juga terjadi ketika Moms hamil usia muda. 

Tubuh wanita secara otomatis akan mempersiapkan diri untuk tempat si Kecil selama di dalam perut dan saat akan lahir nanti, termasuk payudara yang mulai membengkak dan lebih padat serta terasa nyeri. Biasanya, areola (area di sekitar puting) juga akan berubah warna menjadi lebih gelap. 

Hal ini termasuk umum dan wajar karena hormon kehamilan yang bertambah banyak selama masa hamil. Perubahan pada payudara ini umumnya sudah bisa Moms rasakan saat usia kehamilan 1-2 minggu pertama.

  1. Mual dan Muntah

Apa yang dirasakan pada perut saat awal kehamilan? Jawabannya adalah mual dengan atau tanpa muntah. Kondisi ini sering disebut dengan morning sickness karena memang paling banyak terjadi saat pagi hari dan biasanya pada usia kandungan 2-8 minggu pertama. 

Tapi selain pagi hari, mual dan muntah juga bisa Moms alami kapan saja termasuk saat siang dan malam hari. Jika usia kehamilan sudah masuk ke trimester kedua, kedua tanda ini biasanya akan mereda dengan sendirinya. 

Tapi pada beberapa wanita juga ada yang mengalami mual dan muntah di sepanjang masa kehamilannya, yang disebut hiperemesis gravidarum dengan penyebab pastinya belum diketahui tapi diperkirakan terjadi akibat lonjakan kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang ada di dalam darah. 

Meningkatkan hormon ini disebabkan oleh plasenta. Biasanya, sejumlah kondisi seperti berikut bisa menyebabkan wanita hamil mengalami hiperemesis gravidarum:

  • Hamil pertama kali.
  • Janinnya kembar.
  • Pada kehamilan sebelumnya pernah mengalami hiperemesis gravidarum.
  • Memiliki berat badan berlebih / obesitas.
  • Turunan dari ibu (jadi saat dulu sang ibu dari Moms mengandung pernah mengalami hiperemesis gravidarum).
  • Mengalami hamil anggur (plasenta memiliki bentuk tidak normal seperti sekumpulan buah anggur).
  1. Lebih Sering Buang Air Kecil

Jika Moms baru menikah dan akhir-akhir ini merasa lebih sering buang air kecil dari biasanya, bisa saja Moms sedang mengandung. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah darah yang membuat ginjal lebih banyak menyaring darah dan akhirnya mengeluarkan urin lebih sering dari biasanya.

  1. Mudah Lelah

Sekitar satu minggu sejak sel telur di dalam rahim dibuahi oleh sperma dan membuat sel telur menempel di dinding rahim, biasanya tubuh sang ibu akan merasa lebih mudah lelah, sering mengantuk, dan gampang lesu. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah hormon progesteron dalam tubuh.

  1. Sembelit 

Menurut Mayo Clinic, sembelit sangat umum terjadi pada ibu hamil karena usus pada sistem pencernaan tertekan oleh plasenta, sehingga makanan lebih lambat untuk dicerna dan bahkan bisa menghasilkan feses yang keras karena feses tidak bisa bergerak dengan lancar untuk dikeluarkan. 

Selain itu, sembelit pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh perubahan kadar hormon, penyerapan air di dalam usus, dan terlalu banyak mengkonsumsi zat besi.

  1. Perubahan Suasana Hati 

Tidak semuanya namun beberapa wanita hamil dengan usia kehamilan muda bisa mengalami perubahan suasana hati seperti saat akan menstruasi. 

Hormon hamil di dalam tubuh bisa membuat suasana hati menjadi lebih mudah marah atau mudah menangis hanya karena sebab yang sepele misalnya menonton film sedih.

  1. Selera Makan Menurun

Saat awal-awal hamil, Moms mungkin akan mengalami tidak selera makan karena indra penciuman menjadi lebih sensitif terhadap bau tertentu, dan indra perasa Moms mungkin juga akan ikut berubah. 

Jadi misalnya sebelum hamil Moms sangat suka makan sate kambing, bisa saja ketika hamil Moms justru sangat membenci aroma sate kambing. 

Bisa juga sebaliknya, misal sebelum hamil Moms tidak suka makan durian tapi saat hamil muda Moms merasa aroma durian sangat nikmat. Seperti kebanyakan gejala kehamilan lainnya, preferensi selera makan ini disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh.

Asupan kalsium dan zat besi memang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Tapi jika terlalu banyak, justru bisa menyebabkan sembelit dan bahkan bisa sampai wasir atau ambeien yang dapat membuat BAB berdarah. 

Bukan hanya menyiksa bagi sang ibu, kondisi ini juga sangat berbahaya bagi janin lho, karena bisa menyebabkan keguguran dan cacat pada saraf.

Apakah Moms mengalami salah satu atau beberapa tanda awal kehamilan seperti daftar di atas? Agar lebih akurat, Moms bisa cek dengan test pack atau periksakan diri ke dokter ya. Mengetahui kehamilan sedini mungkin sangat penting lho, agar Moms bisa mengatur pola makan, tidur, dan lainnya.

Moms juga bisa cari tahu perihal kehamilan dan parenting knowledge lainnya dengan bergabung di Parenting Club Dr. Brown’s Indonesia. Di sini Moms juga bisa mencari perlengkapan Si Kecil, seperti botol susu, teether, cup feeding dan lainnya. 

Dr. Brown’s Indonesia menyediakan berbagai jenis botol susu, yaitu botol susu anti kolik dan botol susu Options+. Masing – masing botol susu tersebut memiliki manfaat dalam mengurangi masalah menyusui pada Si Kecil  seperti masuk angin, kembung dan kolik pada bayi

Untuk informasi selengkapnya mengenai produk, Moms bisa langsung kunjungi laman resminya di sini.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Produk Kecantikan untuk Ibu Hamil yang Aman dan Berbahaya

Produk Kecantikan untuk Ibu Hamil yang Aman dan Berbahaya

Tidak hanya asupan gizi, makanan, dan minuman serta pola istirahat yang cukup, produk skincare dan make up yang biasa Moms gunakan harus diseleksi lagi ketik Moms sedang hamil. Sudah menjadi rahasia umum bahwa produk kecantikan untuk ibu hamil memang tidak bisa sembarangan.

Hal ini karena semua zat (baik dari makanan atau produk kecantikan) yang diserap oleh tubuh sang ibu akan ikut terserap oleh janin dan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Sejumlah kandungan produk kecantikan mungkin aman-aman saja untuk Moms selama ini, tapi belum tentu untuk si Kecil.

Produk Kecantikan untuk Ibu Hamil yang Boleh Tidak Boleh Digunakan

Menurut pernyataan salah satu dokter di RS Mayapada Jakarta Selatan yakni Ardiansjah Dara Sjafruddin, Sp.OG, berbagai produk kecantikan yang ada di pasaran saat ini sebenarnya sudah mendapat izin BPOM yang berarti aman untuk konsumen. 

Tapi, dokter Ardiansjah menegaskan bahwa wanita hamil harus lebih memperhatikan kandungan pada produk kecantikan yang digunakan karena tidak semua kandungan yang aman tadi tetap aman untuk janin. Beberapa jenis bahan produk kecantikan bisa masuk ke dalam darah melalui pori-pori kulit.

Nah, aliran darah tersebut bisa membawa zat ke dalam plasenta dan akhirnya terserap oleh tubuh si janin, yang bisa menyebabkan cacat fisik atau gangguan lainnya bahkan kematian. Inilah sejumlah produk kecantikan untuk ibu hamil yang boleh dan tidak boleh digunakan:

  1. Lipstik

Lipstik menjadi salah satu produk make up yang bersifat wajib bagi sebagian besar perempuan. Apalagi saat hamil, wajah kadang terlihat pucat karena terus merasa mual dan muntah. Lipstik menjadi senjata paling ampuh untuk menutupi pucat pada wajah sehingga banyak ibu hamil yang tetap menggunakannya. 

Sebenarnya Moms tetap boleh menggunakan lipstik kok saat hamil. Tapi, lipstik yang Moms pilih harus yang tanpa kandungan timbal ya. Ciri paling umum dari lipstik yang mengandung timbal adalah warnanya lebih tahan lama. Sayangnya, hampir semua lipstik saat ini memiliki ciri seperti di atas. 

Menurut hasil analisis dari sekelompok mahasiswa di Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU di Medan yang dipublikasikan di jurnal ini, didapat kesimpulan bahwa 13 sampel listrik merk lokal berlabel BPOM yang sudah diperiksa di lab mengandung timbal seluruhnya dengan kadar 0,8146 – 5,5916 mg/kg. 

Takaran ini termasuk diperbolehkan oleh BPOM namun jika Moms ingin mencegah berbagai hal buruk yang mungkin terjadi, sebaiknya Moms sangat mengurangi penggunaan lipstik atau lebih baik lagi tidak menggunakannya sama sekali selama masa kehamilan.

Selain timbal, berbagai merek lipstik juga mengandung logam berat jenis lain seperti aluminium, kadmium, kobalt, mangan, titanium, kromium, merkuri, tembaga, dan nikel. 

Berbagai kandungan ini jika terserap oleh kulit dan masuk ke aliran darah, atau mungkin tertelan saat Moms minum / makan, dan hal ini terjadi terus menerus, maka si Kecil dalam kandungan bisa mengalami gangguan pada ginjal, saraf, otak, atau bahkan keguguran.

  1. Produk Perawatan Wajah (Skincare)

Bolehkah ibu hamil pakai skincare? Pertanyaan inilah yang paling sering ditanyakan dan jawabannya adalah boleh. Tapi ada catatannya nih Moms. Beberapa skincare dengan kandungan seperti di bawah ini tidak boleh Moms gunakan:

  • Retinoid / Retin-A (paling banyak ditemukan di dalam obat jerawat dan skincare anti-aging).
  • Asam hidroksi alfa (AHA) dan asam hidroksi beta (BHA) yang paling umum ditemukan dalam obat kulit iritasi, inflamasi, dan obat jerawat.
  • Accutane (isotretinoin).
  • Asam retinoat.
  • Differin (adapalene).
  • Tetrasiklin.
  • Aluminum chloride hexahydrate (biasanya ada di dalam produk antiperspirant).
  • Diethanolamine (DEA) / Lauramide DEA / Oleamide DEA / Cocamide DEA.
  • Dihydroxyacetone (paling banyak ditemukan pada produk self-tan).
  • Formaldehyde (kebanyakan ada di produk lem bulu mata, pelurus rambut, dan cat kuku).
  • Quaternium-15
  • Dimethyl-dimethyl (DMDM)
  • Hydantoin
  • Imidazolidinyl urea
  • Diazolidinyl urea
  • Sodium hydroxymethylglycinate
  • Bronopol.
  1. Cat Kuku

Cat kuku atau disebut juga kuteks juga termasuk dalam kategori produk kecantikan meskipun bukan untuk area wajah. Jika Moms ingin menggunakan kuteks, pastikan tidak mengandung phthalates, yang kadang zat ini juga ada di dalam produk minyak wangi sintetis dan hairspray.

Jadi saat membeli kuteks, pastikan ada label “Phthalate-free”, dan aplikasikan di area terbuka seperti teras agar kuteks cepat kering dan Moms tidak terlalu lama menghirup zat kimia.

  1. Cat Rambut

Informasi mengenai penggunaan cat rambut selama hamil masih simpang siur karena sebagian ahli memperbolehkan dan sebagian lagi menyarankan tidak. 

Sebaiknya Moms menghindari dulu menggunakan produk ini terutama pada trimester pertama, khususnya yang mengandung amonia karena aromanya yang tajam bisa memperparah rasa mual.

  1. Sunscreen

Sunscreen alias tabir surya, yang kadang juga disebut sunblock oleh sebagian orang, adalah salah satu produk kecantikan yang tetap boleh digunakan oleh ibu hamil menurut situs alodokter berdasarkan pernyataan dr. Kevin Adrian

Tapi sama seperti semua produk sebelumnya, sunblock untuk ibu hamil juga harus dipilih dengan hati-hati karena setiap merk punya kandungan yang berbeda-beda. 

Sunblock yang tetap boleh Moms gunakan adalah yang mengandung titanium dioksida dan zinc oxide. Sedangkan sunblock dengan kandungan berikut adalah yang wajib Moms hindari:

  • Avobenzone atau octinoxate
  • Octisalate
  • Oxybenzone
  • Homosalate
  • Ensulizole
  • Octocrylene
  • Octinoxate

 

  1. Obat Jerawat

Perubahan berbagai hormon yang signifikan sering membuat kulit wajah dan tubuh ibu hamil ikut berubah, yang kadang justru semakin terlihat tidak sehat. 

Bahkan, beberapa ibu hamil yang sebelumnya memiliki kulit wajah yang berjerawat bisa tiba-tiba muncul banyak jerawat semasa hamil karena terjadi peningkatan pada hormon estrogen. Obat jerawat yang boleh dan tidak boleh Moms gunakan adalah:

Boleh

Tidak Boleh

Asam salisilat

Tretinoin

Asam azaleat

Tetrasiklin

Benzoil peroksida

Isotretinoin

 

Jika menemukan obat jerawat yang tepat terlalu susah, maka Moms bisa meredakan jerawat dengan bahan alami yang dijamin tidak membahayakan janin seperti masker oatmeal yang dicampur madu. Namun, efek masker alami biasanya akan lebih lama dari obat.

  1. Shampo dan Sabun Mandi

Kedua produk ini jika mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) harus Moms hindari, karena diklaim dapat meningkatkan resiko cacat pada janin. Kandungan lain yang juga berbahaya adalah phthalate, methylisothiazolinone, paraben, dan pewangi.

Sebagai gantinya, Moms bisa gunakan sabun dan shampo yang lebih banyak mengandung bahan alami, yang saat ini sudah banyak dipasaran. Tapi jika Moms kesulitan memilih sendiri, maka Moms juga bisa berkonsultasi dengan dokter agar lebih yakin memilih produk yang tepat.

Sangat bermanfaat bukan mengetahui apa saja produk kecantikan untuk ibu hamil yang boleh dan tidak boleh digunakan?

Untuk informasi lain seputar kehamilan, parenting dan masalah pada Si Kecil, Moms bisa join Parenting Club Dr. Brown’s Indonesia. Selain itu, tersedia juga perlengkapan Si Kecil seperti botol susu anti kolik, teether dan cup feeding dengan bahan yang berkualitas dan tentu aman.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Penyebab dan Cara Atasi BAB Berdarah Saat Hamil

Penyebab dan Cara Atasi BAB Berdarah Saat Hamil

BAB berdarah saat hamil termasuk salah satu kondisi yang harus diwaspadai oleh Moms dan pasangan. Hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor berbeda dan penanganan sesegera mungkin oleh tenaga medis profesional sangat dibutuhkan untuk memastikan kondisi si Kecil tetap aman di dalam kandungan.

Tapi selain untuk memastikan kondisi si Kecil tetap sehat dan aman, BAB berdarah ketika hamil tentu sangat tidak nyaman dan cenderung menyakitkan untuk sang ibu. Karena itu, kondisi ini tidak bisa disepelekan dan sangat tidak disarankan untuk menunda memeriksakan diri ke dokter.

Kenapa Saat Hamil BAB Sakit?

Selain mual dan kadang juga muntah, sakit saat BAB alias sembelit adalah hal lain yang paling banyak dikeluhkan oleh para ibu hamil. Apakah wajar ibu hamil susah BAB? Sembelit memang termasuk efek samping lain dari hamil dan sebenarnya sangat umum atau wajar terjadi. 

Meskipun tidak selalu terjadi pada semua wanita hamil, tapi 1 dari 3 wanita hamil akan mengalaminya terutama pada trimester terakhir dan pada minggu-minggu awal setelah melahirkan. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut:

  1. Peningkatan Hormon 

Ketika hamil, jumlah hormon progesteron di dalam tubuh wanita akan lebih banyak dari biasanya, dan hal ini membuat otot-otot di usus menjadi lebih lemah, sehingga proses pencernaan saat hamil akan lebih lambat dari saat tidak hamil.  

Dengan kata lain, makanan yang Moms makan akan berada lebih lama di dalam sistem pencernaan, dan kondisi ini membuat nutrisi yang harusnya bisa diserap oleh tubuh dalam waktu sebentar menjadi lebih lama. Pada saat yang sama, gas terjebak di dalam sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit. 

  1. Membesarnya Rahim

Rasa sakit saat BAB juga bisa disebabkan oleh rahim yang terus membesar dan menekan bagian perut tempat makanan dicerna, serta menekan daerah panggul yang membuat Moms lebih sulit untuk BAB.

  1. Dehidrasi

Perubahan vaskular pada kehamilan juga meningkatkan kebutuhan cairan di dalam tubuh ibu hamil, dan hal ini menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga feses menjadi lebih keras dari biasanya sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan.

  1. Kelebihan Zat Besi

Menurut Dr. Paul F. Matulessy, SpGK, usia kandungan sekitar 2 bulan akan membuat sang ibu mengalami penurunan kadar sel darah merah sehingga biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi. 

Namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, zat besi justru akan lebih susah untuk diserap tubuh sehingga akan dikeluarkan lewat feses dan di saat yang sama akan menyebabkan sembelit. 

Apakah Sembelit Saat Hamil Berbahaya?

Meskipun sangat umum dan wajar, namun jika sembelit saat hamil tidak segera ditangani akan sangat berbahaya lho Moms. Biasanya seiring bertambahnya usia kandungan, ibu hamil akan semakin sulit untuk buang air besar karena si Kecil yang terus tumbuh akan terus menekan bagian usus. 

Menurut Dr. Ayustawati, PhD, sembelit saat hamil yang tidak ditangani dengan tepat dan sesegera mungkin dapat menyebabkan wasir atau ambeien.

Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil

Nah, kondisi di atas tadi, erat kaitannya dengan BAB berdarah saat Moms hamil. Jadi jika sembelit terus berlanjut dan tidak ditangani, maka bisa menjadi wasir atau ambeien dan pada akhirnya menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di daerah dubur. 

Lalu saat Moms mengejan, pendarahan akan terjadi dengan jumlah yang biasanya cukup sedikit. Selain wasir, BAB berdarah selama masa kehamilan juga bisa disebabkan oleh kondisi yang disebut fisura ani (terjadi robekan pada dinding anus).

Tidak jauh beda dengan wasir, fisura ani umumnya juga dipicu oleh feses yang keras karena makanan yang lambat dicerna. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini akan merasa kesakitan saat buang air besar dan biasanya disertai dengan sensasi panas di sekitar anus.

Cara Mencegah BAB Berdarah Saat Hamil

Agar tidak terjadi pendarahan saat BAB ketika masa kehamilan, maka Moms harus mencegah wasir atau ambeien terlebih dulu. Caranya bisa dengan melakukan beberapa hal sederhana seperti berikut:

  1. Lebih Banyak Minum Air Putih

Minum cukup air putih setiap hari sangat disarankan tidak hanya bagi ibu hamil tapi juga semua orang di berbagai usia mulai dari anak-anak sampai lansia. Lalu saat hamil, Moms harus lebih banyak lagi minum air putih karena ada perubahan vaskular tadi yang bisa membuat tubuh lebih mudah dehidrasi. 

Dalam satu hari, setidaknya Moms harus minum 10-12 gelar air putih. Moms sebaiknya juga menghindari minuman mengandung kafein, minuman bersoda, dan jus dalam kemasan yang umumnya mengandung banyak gula.

  1. Rutin Olahraga

Ibu hamil terutama saat usia muda biasanya sering merasa mual dan lemas sehingga aktivitas harian juga bisa terganggu. Hal ini juga membuat beberapa ibu hamil menjadi enggan untuk berolahraga. 

Tapi jangan khawatir, Moms tidak perlu olahraga berat seperti pergi ke gym kok. Bahkan hanya dengan olahraga ringan seperti berjalan kaki sekitar 15 menit, Moms sudah bisa meningkatkan detak jantung, mengatur pernafasan, dan memperlancar BAB.

  1. Konsumsi Makanan Berserat

Menurut dr. Sameer Islam yang merupakan salah satu ahli gastroenterologi di AS, pola makan yang kurang tepat adalah salah satu penyebab umum sembelit pada orang umum (selain ibu hamil). 

Lalu untuk mengatasinya, baik pada ibu hamil atau pun masyarakat umum, dr. Sameer merekomendasikan untuk memenuhi kebutuhan serat harian sekitar 25-35 gr/hari, yang bisa didapat dari sejumlah makanan kaya serat seperti berikut:

  • Sereal
  • Gandum utuh
  • Plum dan kiwi
  • Kacang tanah
  • Almond
  • Biji wijen
  • Sayur (bayam, kangkung, wortel)
  • Buah naga dan semangka
  • Yogurt

Adapun makanan dan minuman yang harus dihindari saat Moms sembelit selama masa kehamilan adalah:

  • Alkohol
  • Susu sapi (susu kedelai boleh dikonsumsi)
  • Daging merah
  • Gorengan
  • Makanan cepat saji
  • Kesemek
  1. Makan Sedikit Tapi Sering

Kebanyakan ibu hamil akan lebih sering merasa lapar dari biasanya. Tapi, usahakan untuk makan dalam jumlah banyak dalam satu porsi, karena hal ini bisa membuat sistem pencernaan mengalami “stress”. 

Cara yang tepat adalah makan dengan porsi lebih sedikit tapi lebih sering. Misalnya dalam satu hari Moms biasa makan 3 kali, saat hamil Moms bisa ganti menjadi makan 6 kali sehari dengan porsi yang sama seperti 3 kali tadi.

  1. Jangan Gunakan Pencahar

Jangan sembarangan minum obat saat Moms sedang hamil termasuk obat pencahar. Tindakan terbaik jika terjadi sembelit adalah dengan memeriksakan diri ke dokter sehingga BAB berdarah tidak sampai terjadi.

BAB berdarah saat hamil perlu diatasi segera dan sejumlah cara di atas bisa Moms coba untuk membantu meredakannya. Untuk informasi seputar kehamilan, parenting dan kondisi khusus yang terjadi pada Si Kecil, Moms dapat mengikuti parenting club Dr. Browns Indonesia

Dr. Brown’s Indonesia juga menawarkan berbagai perlengkapan Si Kecil dengan bahan yang aman dan berkualitas, seperti botol susu anti kolik dan teether. Lebih lengkapnya, Moms dapat cek di laman resminya di sini

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

9 Cara Cepat Hamil Setelah Menikah

9 Cara Cepat Hamil Setelah Menikah

Ada sejumlah cara cepat hamil yang bisa Moms tiru agar bisa segera memperoleh keturunan pasca menikah. Memiliki si Kecil setelah berumah tangga memang menyenangkan ya? Tawa dan tangisnya serta pengalaman semasa hamil akan menjadi memori tak terlupakan bagi setiap pasangan.  

Meskipun memiliki si Kecil bukanlah hal yang wajib, karena faktanya ada juga pasangan yang lebih nyaman tanpa anak, namun sebagian besar pasangan terutama dari pihak istri sangat mendambakan menjadi ibu. Jika Moms dan pasangan termasuk tipe kedua, inilah sejumlah cara yang bisa Moms ikuti.

Cara Cepat Hamil

Jika Moms sudah tidak sabar untuk mendapat hasil test pack positif pasca menikah, inilah sejumlah kiat-kiat ahli yang dilansir dari berbagai sumber mulai dari mengubah pola makan hingga menghitung masa subur:

  • Olahraga Teratur

Salah satu cara terbaik yang merupakan langkah paling awal untuk memulai perjalanan kehamilan adalah menerapkan gaya hidup sehat agar tubuh selalu dalam kondisi prima. Salah satu yang identik dengan gaya hidup sehat adalah olahraga secara teratur. 

Moms tidak harus melakukan olahraga berat atau bahkan pergi ke gym lho. Bahkan hanya dengan berjalan kaki singkat atau lari di tempat beberapa menit namun rutin setiap hari juga sudah termasuk olahraga. 

Aktivitas ringan seperti ini sudah bisa meningkatkan detak jantung yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Meskipun olahraga baik bagi tubuh, tapi ingat untuk jangan berlebihan ya. Jika Moms sampai kelelahan karena olahraga yang berlebih, maka siklus menstruasi juga bisa kacau dan menyebabkan masalah kesuburan.

  • Jaga Berat Badan

Mungkin banyak yang tidak tahu nih, bahwa menjaga berat badan pada ukuran ideal masing-masing sangat penting dalam merencanakan kehamilan. 

Menurut Budi Wikeko yang merupakan dokter spesialis Onkologi dan Ginekologi, wanita dengan berat badan berlebih (obesitas) atau badan terlalu kurus (underweight) sangat berpengaruh pada kesuburan karena bisa membuat ovulasi tidak teratur, sehingga untuk bisa hamil akan membutuhkan waktu lebih lama. 

Menurut dr. Budi, jumlah hormon leptin yang terlalu sedikit atau berlebih yang diproduksi oleh jaringan lemak dapat mengganggu sinyal yang ada di otak untuk merangsang sel telur, sehingga sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa cepat matang.

  • Jangan Merokok

Sudah jadi rahasia publik bahwa rokok sangat berbahaya bagi tubuh dan bisa menyebabkan kemandulan karena kandungan rokok mempengaruhi tingkat kesuburan, tidak hanya untuk wanita tapi juga pria.

Menurut seorang konsultan kesuburan asal India yakni Dr. Aswati Nair, perokok aktif dan pasif sama-sama beresiko untuk susah hamil, meningkatkan resiko keguguran, bayi lahir cacat, dan bisa menyebabkan kehamilan ektopik (hamil di luar rahim) yang lebih besar resikonya dalam mengancam jiwa. 

Dr. Aswati Nair menjelaskan bahwa orang yang merokok memiliki kadar estrogen jauh lebih rendah daripada non perokok, dan hormon ini menurunkan kemungkinan ovulasi dalam siklus menstruasi tertentu yang pada akhirnya berpotensi untuk mempersulit kehamilan. 

Sedangkan pada pria, rokok dapat mempengaruhi jumlah sperma, kemampuan berenangnya, dan bahkan dapat membuat impoten. Jadi, kebiasan merokok tidak hanya harus Moms hentikan tapi juga oleh pasangan Moms.

  • Perhatikan Jumlah Kafein Harian

Bagi Moms dan pasangan yang kebetulan adalah pecinta kopi, jangan khawatir karena minuman nikmat ini tetap bisa Moms nikmati tapi dengan jumlah yang harus sesuai takaran. Menurut Mayo Clinic, pria dan wanita dewasa sebaiknya hanya minum maksimal 2 cangkir kopi dalam satu hari.

Penelitian mengenai kafein dapat memperlambat kehamilan sebenarnya belum bisa dipastikan namun beberapa studi yang sudah ada menunjukkan hasil bahwa asupan kafein yang berlebihan dapat mempengaruhi kesuburan (untuk wanita dan pria).

Lalu Moms juga harus tahu nih, kalau minuman yang mengandung kafein bukan hanya kopi saja, tapi juga teh hitam seduhan, teh hijau seduhan, teh herbal, soda, minuman coklat dan camilan berbahan dasar coklat, serta berbagai jenis minuman berenergi.

  • Hindari Alkohol

Jika kebetulan Moms dan pasangan adalah non-Muslim, minum alkohol mungkin saja menjadi hal yang biasa. 

Namun saat sedang merencanakan kehamilan, Moms harus menghindari alkohol, bukan mengurangi ya, tapi menghindari karena sama sekali tidak ada jumlah takaran alkohol yang dianggap aman untuk diminum saat program dan selama hamil. 

Sama seperti rokok, konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan terus menerus juga sangat mempengaruhi jumlah dan kualitas sperma pria. Ingat, susah hamil tidak selalu disebabkan dari masalah kesehatan si istri tapi juga bisa dari suami.

  • Perbanyak Makanan Sehat

Harus banyak makan apa agar cepat hamil? Inilah pertanyaan yang paling sering diajukan para pejuang dua garis biru. Hindari junk food dan fast food serta aneka jenis gorengan jika Moms ingin memiliki tubuh sehat agar cepat hamil. 

Sebaliknya, Moms dan pasangan bisa mencoba makan makanan bergizi dan seimbang sebagai salah satu cara cepat hamil. Menurut dr. Reni Utari, makanan sehat sangat membantu dalam meningkatkan kadar progesteron yang merupakan hormon kunci dalam mempercepat kehamilan. 

Hormon ini mempengaruhi siklus menstruasi dan ovulasi, sehingga kadarnya di dalam tubuh harus dijaga. Kadar dari hormon ini sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat stres, berat badan, dan olahraga. Jika ingin merangsang hormon progesteron, Moms bisa konsumsi beberapa makanan seperti:

  • Brussel sprout
  • Brokoli
  • Kubis
  • Kale
  • Kol
  • Labu
  • Kacang-kacangan (misalnya kenari)
  • Biji-bijian
  • Pisang
  • Kerang

Sebagai informasi tambahan, berikut adalah tiga tanda paling umum jika tubuh mengalami kekurangan progesteron:

  • Gampang migrain.
  • Mood mudah berubah 
  • Menstruasi tidak teratur (sebulan bisa dua kali, atau kadang beberapa bulan hanya sekali).
  • Hindari Beberapa Jenis Makanan

Makanan apa saja yang harus dihindari agar cepat hamil? Selain mengkonsumsi makanan sehat seperti di atas, Moms juga perlu menghindari sejumlah makanan seperti berikut: 

  • Ikan yang mudah menyerap merkuri, contohnya ikan bass, marlin, tenggiri, todak, tilefish, tuna halibut, dan bluefish.
  • Karbohidrat tinggi gula yang bisa menaikkan kadar gula dan susah dicerna, seperti nasi putih dan tepung putih beserta turunannya (donat, popcorn, burger, pizza, roti bakar, mie, dll.).
  • Keju yang tidak dipasteurisasi.
  • Permen, aneka kue manis, dan berbagai minuman kemasan manis.
  • Perhatikan Masa Ovulasi 

Bagaimana agar cepat hamil setelah haid? Jawabannya adalah dengan memperhatikan jadwal menstruasi dan masa ovulasi. 

Menurut dr. Budi Wikeko, siklus haid normal adalah 26-35 hari, dan 3-7 hari untuk masa haidnya. Tergantung pada berapa lama siklus haid, ovulasi bisa terjadi di antara 11-14 hari setelah menstruasi terakhir. Jika ragu, Moms bisa membeli alat tes masa subur.

Bersamaan dengan menandai masa subur, Moms dan pasangan perlu melakukan aktivitas seks dengan rutin seperti 2-3 kali dalam seminggu untuk meningkatkan kemungkinan hamil.

  • Jadwalkan Prakonsepsi 

Jika dibutuhkan, Moms dan pasangan bisa menemui dokter obgyn untuk merencanakan kehamilan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Dokter mungkin juga akan memberikan vitamin serta menyarankan pola hidup sehat yang dibutuhkan.

Dapatkan informasi dan tips lainnya di laman resmi Dr. Brown’s Indonesia. Moms juga dapat mempersiapkan segala perlengkapan dan kebutuhan Si Kecil, seperti botol susu anti kolik, teether, dan lainnya dengan kualitas terbaik dan tentu juga aman. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Demam Saat Hamil? Inilah Beberapa Hal yang Wajib Diketahui

Demam Saat Hamil? Inilah Beberapa Hal yang Wajib Diketahui

Demam termasuk kondisi yang biasa dan sangat umum terjadi pada orang di berbagai usia, mulai dari bayi sampai lansia. Demam ringan bahkan bisa sembuh sendiri tanpa minum obat dan demam berat cukup minum obat yang bahkan harganya tidak mahal. Tapi, bagaimana jika Moms mengalami demam saat hamil

Wanita yang sedang hamil memang perlu diperlakukan khusus dan sangat diperhatikan semua hal mulai dari makanan dan minuman hingga obat yang dikonsumsi. Selain bisa dengan minum obat dari dokter, demam yang terjadi saat hamil ternyata juga bisa diatasi secara alami, lho.

Apakah Demam Ketika Hamil Normal?

Menurut jurnal eprints.poltekkesjogja.ac.id, demam adalah respons normal dari tubuh yang terkena infeksi atau virus, dan sama seperti semua orang yang mengalami demam, wanita hamil juga bisa terserang penyakit yang dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat. 

Jadi, mengalami demam ketika hamil sebenarnya adalah hal yang sebenarnya sangat wajar. Namun, ada hal sangat penting yang harus digarisbawahi nih Moms. 

Ketika subuh tubuh Moms sudah 38 derajat Celcius atau bahkan lebih, maka Moms harus segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi jika demam ini terjadi saat usia kandungan pada trimester pertama.

Apa yang Bisa Menyebabkan Demam Ketika Hamil?

Saat hamil, seorang wanita umumnya akan lebih rentan terhadap semua penyakit karena imun tubuhnya tertekan. Sedangkan penyebab demam selama kehamilan sebenarnya tidak jauh beda dengan demam yang terjadi saat Moms tidak hamil. Beberapa kemungkinan penyebab demam selama kehamilan termasuk: 

  • Pilek Biasa

Sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil akan mengalami perubahan secara alami dengan lebih melindungi janin agar tetap aman dan sehat, sehingga tubuh sang ibu akan cenderung mudah terserang virus seperti pilek. 

Namun demam yang sangat tinggi bisa menyebabkan flu yang lebih parah yang biasanya disertai nyeri tubuh dan menggigil.

  • Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri seperti saluran kemih bisa menjadi penyebab demam pada wanita hamil. Infeksi lainnya bisa berupa infeksi pada ginjal atau juga radang tenggorokan atau amandel.

  • Keracunan Makanan atau Minuman

Makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan bakteri bernama Listeria monocytogenes bisa menyebabkan demam tidak hanya pada ibu hamil tapi juga kebanyakan orang. 

Bakteri ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan reaksi seperti mual dan muntah, hingga diare dan pada tingkat yang lebih parah bisa terjadi peradangan otak.

Selain karena pengolahan makanan / minuman yang tidak higienis, bakteri Listeria monocytogenes juga paling umum ditemukan pada makanan segar yang belum diolah seperti daging dan ikan mentah, serta pada keju yang tidak dipasteurisasi. Inilah alasan mengapa wanita hamil harus selektif makanan.

  • COVID-19

Salah satu tanda atau gejala COVID-19 adalah demam. Jika Moms merasa mungkin saja terpapar oleh virus Corona, maka Moms harus secepatnya pergi ke pusat medis wanita hamil memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi karena terpapar virus ini.

Apakah Panas Tinggi Bisa Menyebabkan Keguguran?

Menurut informasi dari situs www.babycenter.com, diketahui bahwa data kesehatan ibu hamil di Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 20% ibu hamil di negara tersebut mengalami demam setidaknya satu kali saat hamil, dan sebagian besar dari 20% ibu hamil tersebut memiliki bayi yang sehat. 

Artinya, demam ringan dan normal (tidak berlangsung sangat lama misalnya berminggu-minggu) sebenarnya tidak termasuk membahayakan janin. 

Namun menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Boston University dalam jurnal Slone Epidemiology Center, demam saat awal kehamilan harus ditangani dengan cepat karena meningkatkan risiko keguguran dan bayi mengalami cacat saraf seperti anencephaly, spina bifida, dan encephalocele.

Terkait dengan cacat janin, data kesehatan lain yang telah dipublikasikan oleh UC Berkeley menginformasikan bahwa demam yang dialami oleh ibu hamil pada pada trimester pertama meningkatkan risiko cacat jantung dan kelainan bentuk wajah pada bayi saat lahir seperti cacat rahang dan bibir sumbing. 

Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut karena cacat tersebut sepertinya juga disebabkan oleh adanya infeksi pada tubuh ibu hamil saat demam berlangsung, yang akhirnya menyerang janin.

Apa yang Dilakukan Ibu Hamil Saat Demam?

Jika Moms mengalami demam saat hamil yang meskipun baru satu hari tapi sudah disertai dengan gejala seperti berikut:

  • Suhu tubuh sangat tinggi dan terus menerus menggigil
  • Demam disertai batuk sampai 7 hari.
  • Sakit perut dan diare biasa atau disertai darah.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri punggung.
  • Sesak nafas.
  • Sudah sangat lemas.
  • Kaku leher.

Maka Moms harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut yang tepat. 

Jangan pernah membeli obat demam sendiri tanpa resep dokter bahkan Moms juga tidak boleh asal minum jamu atau minuman herbal lain apapun, karena bisa saja ada kandungan di dalam minuman atau jamu yang justru membahayakan Moms dan janin.

Cara Lain untuk Mengobati Demam Saat Hamil

Bersamaan dengan konsumsi obat yang diberikan oleh dokter kandungan, Moms juga bisa lakukan beberapa hal berikut untuk membantu menurunkan demam:

  • Lebih banyak berbaring sambil kompres kening dengan lap lembab yang dingin atau hangat.
  • Gunakan air hangat untuk mandi (tapi jangan mandi terlalu lama misalnya berendam sampai setengah jam).
  • Mandi dengan air dingin perlu dihindari terlebih dahulu selama masih demam untuk mencegah tubuh lebih menggigil dan akhirnya malah menyebabkan lonjakan suhu.
  • Cukupi kebutuhan air putih harian untuk membuat tubuh tetap terhidrasi dan membantu mendinginkan tubuh dari dalam.
  • Gunakan kipas angin atau AC dengan suhu rendah, dan jika menggunakan kipas angin jangan arahkan kipas langsung ke tubuh karena akan membuat Moms kedinginan. 
  • Sebaiknya istirahat di ruangan yang memiliki sirkulasi udara bagus (berventilasi). Jangan berada di ruangan yang pengap.
  • Gunakan pakaian tipis satu lapis. Jika kedinginan, Moms bisa gunakan selimut tipis untuk membungkus diri, jadi tidak perlu selimut yang super tebal dengan jaket berlapis-lapis.

Mencegah Demam Saat Hamil

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini di situs klikdokter.com, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan nih untuk terhindar dari demam ketika sedang hamil, yaitu:

  • Cukup minum air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi / kekurangan cairan.
  • Jangan lakukan aktivitas berat yang bisa membuat tubuh Moms kelelahan.
  • Jangan begadang dan istirahat yang cukup agar sel-sel dalam tubuh tetap sehat sehingga saat Moms mengalami masalah kesehatan, tubuh bisa membaik lebih cepat.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan longgar (hindari pakaian berlapis-lapis selama hamil).
  • Makan minum bergizi dan jangan merokok serta konsumsi alkohol.
  • Olahraga ringan khusus untuk ibu hamil (jika kondisi memungkinkan).

Jika Moms ingin tahu lebih banyak informasi seputar kehamilan selain demam saat hamil, dan berbagai tips seputar parenting atau berbagai kondisi pada bayi misal kolik pada bayi, Moms dapat bergabung di  club parenting Dr. Brown’s Indonesia. 

Dr. Brown’s Indonesia juga menawarkan berbagai peralatan Si Kecil, seperti botol susu. Botol susu yang disediakan pun berbagai jenis, botol susu anti kolik dan botol susu Options+. Kedua botol susu ini memiliki berbagai manfaat untuk menghindari berbagai masalah menyusui Si Kecil. Untuk informasi selengkapnya dapat mengunjungi laman resmi di sini.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Hamil di Luar Kandungan: Definisi, Penyebab, Gejala Konsumsi Paracetamol Saat Hamil, Amankah?

Hamil di Luar Kandungan: Definisi, Penyebab, Gejala

Istilah hamil di luar kandungan disebut juga dengan kehamilan ektopik dalam dunia medis. Kondisi ini memang bisa terjadi secara medis namun termasuk sangat langka, hanya sekitar 1-2% saja dari seluruh jumlah kehamilan yang ada. 

Namun berita buruknya adalah, sebagian orang mengaitkannya dengan tahayul sehingga definisi dari istilah ini jadi sangat ngawur. Wah, jangan sampai Moms ikut salah memahaminya juga ya. Karena itu, setiap wanita harus tahu tentang hal ini secara menyeluruh termasuk definisi, gejala, dan juga penyebabnya.

Apa Itu Hamil di Luar Kandungan?

Seorang wanita bisa dikatakan hamil ketika sel telur telah dibuahi dan sel telur menempel di lapisan rahim. Jika sel telur menempel di luar rahim, di tempat manapun itu di dalam perut, maka inilah yang disebut dengan kehamilan ektopik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dr. Jati Satriyo situs alodokter. 

Meski sel telur bisa menempel di mana saja pada kasus kehamilan ektopik, tapi menurut berbagai kasus yang ada, sel telur pada kehamilan ini paling sering menempel di bagian tuba fallopi, karena itu ada juga yang menyebut kehamilan jenis ini dengan kehamilan tuba.

Sedangkan area lain yang juga bisa menjadi tempat menempelkan sel telur setelah dibuahi termasuk rongga perut, ovarium, bagian bawah rahim yang disebut serviks, atau bahkan juga di jalur yang terhubung dengan lubang vagina.

Karena sel telur menempel di tempat yang tidak seharusnya, tentu saja kehamilan ektopik tidak bisa berjalan dengan sehat dan normal. Bahkan, jaringan yang tumbuh justru dapat mengancam nyawa sang ibu karena bisa menyebabkan pendarahan yang hebat jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.

Kenapa Bisa Terjadi Kehamilan di Luar Kandungan?

Berikut beberapa faktor mengapa kehamilan di luar kandungan ini bisa terjadi.

  • Punya Riwayat Kehamilan Ektopik

Jika seorang wanita sudah pernah mengalami kondisi kehamilan jenis ini sebelumnya, ada kemungkinan lebih besar untuk terjadi kedua kalinya atau bahkan lebih dibanding dengan wanita yang tidak memiliki riwayat kehamilan ini.

  • Peradangan atau Infeksi

Infeksi menular yang terjadi karena aktivita seksual seperti klamidia atau gonore bisa menyebabkan peradangan serius pada saluran tuba serta organ lain di dekatnya, yang meningkatkan resiko bagi wanita untuk mengalami kehamilan ektopik.

  • Perawatan Kesuburan

Menurut sejumlah penelitian yang ada, wanita yang sebelumnya pernah atau bahkan beberapa kali mengikuti perawatan kesuburan, misalnya fertilisasi in vitro (IVF), punya resiko lebih tinggi untuk mengalami kehamilan ektopik dibanding dengan wanita yang tidak menjalani perawatan tersebut.

  • Punya Kebiasaan Merokok

Apakah Moms termasuk salah satu wanita yang suka merokok? Jika iya, maka hentikan segera karena berbagai bahan rokok memiliki dampak sangat negatif untuk kesehatan dan untuk janin. 

Menurut Jurnal Kebidanan Vol 4, Nomor 1, Januari 2018: 30-33, disebutkan bahwa rokok menjadi penyebab dari sekitar 11% kehamilan ektopik. Jika hamil dalam kondisi normal, rokok pada ibu hamil masih sangat menyebabkan pendarahan dan kematian pada janin.

  • Mengidap Endometriosis

Istilah endometriosis mengacu pada tumbuhnya sel-sel yang membentuk jaringan yang mirip dengan lapisan rahim justru mulai tumbuh di luar rahim, seperti saluran tuba dan ovarium. Hal ini menyebabkan sel telur yang sudah dibuahi akan ikut tumbuh di luar rahim menempel pada jaringan yang mirip tadi.

  • Pernah Melakukan Operasi di Area Perut

Jika seorang wanita pernah menjalankan operasi perbaikan tuba fallopi, mungkin karena bagian tersebut rusak atau tertutup, maka hal bisa menjadi penyebab wanita tersebut mengalami kehamilan ektopik.

Bukan hanya di area tuba, operasi lain di bagian perut misalnya usus buntu, caesar, atau lainnya, juga bisa memicu kondisi kehamilan ektopik. Biasanya, hal ini terjadi karena operasi membuat area tuba falopi rusak.

  • Minum Obat Tertentu

Obat bernama diethylstilbestrol, atau biasa disebut DES di dunia medis, adalah salah satu obat yang bisa memberikan dampak negatif pada janin usia muda dan bahkan bisa meningkatkan resiko untuk hamil di luar kandungan

Obat ini sebenarnya biasa diresepkan untuk memperkuat kandungan, mencegah bayi lahir prematur, dan mencegah keguguran, namun jika dosisnya tidak tepat, atau diberikan kepada seorang wanita dengan kondisi kesehatan yang tidak tepat, maka justru membahayakan. 

Karena itu, dokter atau bidan selalu menyarankan ibu hamil untuk tidak sembarangan mengkonsumsi obat bahkan yang katanya herbal. Bahkan ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk sembarangan minum jamu karena bisa saja salah satu bahannya justru berbahaya bagi janin dan sang ibu.

  • Pemasangan IUD

Peluang untuk hamil saat wanita menggunakan KB jenis IUD memang lebih tipis, namun nyatanya juga pernah terjadi, dan biasanya justru lebih beresiko untuk mengalami kehamilan ektopik. Hal ini karena rahmi sudah diikat namun sel telur tetap berhasil dibuahi dan akhirnya tumbuh di tempat lain.

  • Penyebab Lain

Beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab umum dari kehamilan ektopik termasuk:

  • Asap rokok (perokok pasif) terutama saat kehamilan awal.
  • Usia Moms sudah lebih dari 35 tahun.
  • Memiliki penyakit radang panggul yang biasa disingkat PID (Pelvic Inflammatory Disease).
  • Pernah menjalani operasi panggul dan memiliki jaringan parut pasca operasi tersebut.
  • Mengkonsumsi obat kesuburan dalam jangka waktu lama tanpa pengawasan dokter.
  • Perkembangan abnormal sel telur yang dibuahi.
  • Ketidakseimbangan hormon sang ibu.

Apakah Hamil Diluar Kandungan Bisa di Test Pack? 

Kehamilan jenis ini punya ciri-ciri yang mirip dengan hamil biasa seperti mual, nyeri di bagian payudara, dan tidak haid saat minggu-minggu awal. Saat Moms melakukan test pack, hasilnya juga akan positif. 

Tapi karena lokasi sel telur yang dibuahi tidak berada di tempat seharusnya, kehamilan ini akan menimbulkan gejala yang semakin hari semakin terasa dan bisa membahayakan jiwa. 

Apa Saja Tanda dan Gejala Hamil di Luar Kandungan?

Tanda-tanda awal ketika seorang wanita mengalami kehamilan ektopik adalah:

  • Pendarahan ringan yang keluar dari vagina disertai dengan rasa nyeri di area panggul.
  • Muntah dan sakit perut.
  • Kram perut yang cukup berat.
  • Terasa nyeri hanya di satu sisi tubuh.
  • Merasa lemas dan pusing.
  • Nyeri di area leher, bahu, dan rektum.

Pendarahan terjadi karena tuba fallopi yang pecah. Pendarahannya bisa disertai nyeri dan kadang juga disertai rasa ingin buang air besar. Jika tidak ditangani segera, pecahnya tuba falopi bisa menyebabkan pendarahan di dalam perut sehingga hamil di luar kandungan disebut sangat mengancam jiwa.

Lalu apakah kehamilan ektopik perut juga membesar? Jawabannya adalah iya. Jadi tanda-tandanya memang mirip seperti hamil pada umumnya sehingga biasanya Moms tidak menyadari bahwa kehamilan tersebut di luar rahim sebelum akhirnya merasakan sejumlah gejala seperti di atas.

Lantas, tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi kehamilan diluar kandungan? Jawabannya adalah segera periksakan diri ke dokter, agar Moms bisa mendapat penanganan medis yang tepat sebelum terlambat.

Bergabunglah dengan Dr. Brown’s Parents Club untuk mendapat lebih banyak informasi seputar kehamilan dan bayi, seperti kolik pada bayi, cara atasi tantrum, dan lain-lain.

Kunjungi laman resmi Dr. Brown’s Indonesia untuk mengetahui informasi produk perlengkapan  untuk Si Kecil.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Konsumsi Paracetamol Saat Hamil, Amankah?

Konsumsi Paracetamol Saat Hamil, Amankah?

Keamanan konsumsi paracetamol saat hamil kerap kali dipertanyakan. Banyak ibu hamil kerap menanyakan hal tersebut ketika sedang berkonsultasi dengan dokter, mengingat paracetamol merupakan obat yang paling umum digunakan sebagai pereda nyeri dan penurun demam.

Selain berfungsi sebagai pereda berbagai macam nyeri dan penurun demam, paracetamol juga bisa didapatkan secara bebas atau bisa dibeli dengan mudah di apotek tanpa harus menggunakan resep dokter.  

Apa Itu Paracetamol?

Paracetamol atau kerap juga disebut acetaminophen merupakan obat penurun panas dan pereda nyeri yang biasa digunakan untuk mengatasi demam, sakit kepala dan berbagai keluhan nyeri. Bahkan, obat ini juga umum digunakan untuk meredakan flu. 

Meski bisa dibeli secara bebas di apotek, konsumsi paracetamol tetaplah harus sesuai dengan resep dokter atau sesuai yang dianjurkan pada label produk obat tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan, terlebih pada ibu hamil karena konsumsi obat berlebihan tentunya juga akan berbahaya.

Konsumsi paracetamol dalam jangka panjang tentunya sangat tidak baik bagi tubuh. Pada umumnya obat ini akan bekerja paling lama sekitar 3 hari. Oleh sebab itu, segera periksa ke dokter ketika sudah 3 hari mengkonsumsi paracetamol dan kondisi belum juga membaik. 

Amankah Konsumsi Paracetamol Saat Hamil?

Pada dasarnya, konsumsi paracetamol pada saat mengandung tergolong cukup aman, karena sejauh ini belum terdapat bukti yang menyatakan bahwa obat tersebut dapat berbahaya bagi tumbuh kembang dan perkembangan janin. 

Meski aman dikonsumsi saat hamil, namun alangkah baiknya ibu hamil tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol. Dengan kondisi kandungan yang dimiliki, nantinya dokter akan menentukan boleh tidaknya atau memberikan takaran sesuai dosis yang sesuai.

Khusus untuk ibu hamil muda atau sedang berada dalam trimester pertama, sebisa mungkin untuk tidak mengonsumsi obat apapun, termasuk salah satunya paracetamol. Konsumsi obat bisa dihindari kecuali ketika memang benar-benar dibutuhkan.

Konsumsi obat-obatan saat trimester pertama kehamilan ditakutkan akan meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, masa tersebut merupakan masa kehamilan dimana organ Si Kecil mulai terbentuk sehingga konsumsi obat-obatan ditakutkan akan membawa pengaruh yang kurang baik.

Mitos Mengenai Konsumsi Paracetamol Saat Hamil 

Beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi paracetamol dalam trimester pertama kehamilannya dapat meningkatkan kemungkinan bayi laki-laki yang berada di dalam kandungannya akan lahir dengan testis yang tidak turun. 

Selain itu, anggapan mengenai konsumsi paracetamol saat hamil yang dinilai dapat menurunkan hormon dalam tubuh juga belum terbukti akan kebenarannya sampai saat ini. 

Itu sebabnya, sejauh ini belum ditemukan bukti ilmiah yang secara tegas menyatakan bahwa konsumsi paracetamol selama hamil dapat mengakibatkan kelahiran cacat, posisi testis tidak turun ataupun perubahan hormon. 

Amankah Paracetamol Dikonsumsi Saat Hamil Tua?

Meski secara umum terbilang aman, namun ibu hamil harus tetap berhati-hati dan memperhatikan dosis dan takaran yang sesuai anjuran dokter. Hal ini dikarenakan beberapa penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi paracetamol selama hamil tua ternyata membawa efek samping.

Konsumsi paracetamol selama hamil tua saat kandungan memasuki trimester ketiga mengakibatkan adanya penurunan jumlah HSC (Sel Induk Hematopoietik) dalam darah tali pusat. 

Dalam jurnal Reproductive Toxicology juga dijelaskan bahwa konsumsi paracetamol saat hamil tua dapat meningkatkan risiko Preeklamsia. Dengan kondisi seperti ini, maka risiko kelahiran dini atau prematur juga akan semakin meningkat. 

Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu ya Moms. Terlebih jika ingin mengkonsumsi paracetamol pada minggu-minggu akhir kehamilan atau selama trimester ketiga. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Sebelum Mengonsumsi Paracetamol

Disamping rutin melakukan pemeriksaan dan konsultasi pada dokter terkait obat-obatan yang ingin dikonsumsi, ibu hamil juga harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Memperhatikan Kandungan Kafein

Memperhatikan berapa kafein yang terkandung di dalam paracetamol merupakan hal yang sangat penting ya Moms. Hal ini dikarenakan konsumsi kafein yang tinggi sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

Dengan begitu, biasakan untuk selalu memeriksa kandungan kafein dalam kemasan paracetamol sebelum meminumnya. Adapun dosis maksimal konsumsi paracetamol untuk ibu hamil ialah 200 mg per harinya.

Dosis tersebut penting untuk diperhatikan karena konsumsi obat-obatan yang melebihi dosis dapat berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti keguguran, kelahiran dengan berat badan rendah ataupun beberapa gangguan kesehatan lainnya. 

  • Mengonsumsi Paracetamol dengan Dosis Rendah

Seperti yang telah disebutkan dalam poin sebelumnya, aturan minum paracetamol untuk ibu hamil yang diizinkan ialah 200 mg per hari. 

Namun, dalam kondisi tertentu, ibu hamil terkadang juga diperbolehkan untuk mengkonsumsi paracetamol dengan dosis maksimal sebesar 500 mg per harinya. Hal ini tentunya didasarkan pada kondisi kehamilan dan kesehatan tiap-tiap ibu hamil yang tentunya berbeda.

 

Selain memperhatikan dosisnya, ibu hamil juga harus tetap berhati-hati dan memperhatikan durasi konsumsinya. Pada umumnya, paracetamol dengan dosis umum akan bekerja secara maksimal selama 3 hari. 

Dengan begitu, segera lakukan konsultasi atau periksa ke dokter apabila setelah 3 hari konsumsi paracetamol namun kondisi belum juga lekas membaik.

  • Cuci Tangan dan Jaga Kebersihan

Selanjutnya, ibu hamil juga harus tetap memperhatikan kebersihan alat makan ataupun tangan sebelum mengonsumsi paracetamol. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman dan bakteri bersamaan dengan obat yang diminum. 

Konsumsi paracetamol saat hamil pada dasarnya merupakan suatu hal yang diperbolehkan atau aman untuk dilakukan selagi masih dalam batasan normal. 

Dalam hal ini, batasan normal yang dimaksud ialah sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter dan dalam batas waktu yang telah ditentukan atau tidak dikonsumsi secara terus-menerus. 

Sama halnya dengan obat-obatan lain, konsumsi paracetamol secara berlebihan juga akan membawa efek samping yang kurang baik. Terlebih pada ibu hamil, tidak hanya dirinya sendiri yang akan menerima efek, melainkan juga janin yang ada di dalam kandungannya. 

Oleh sebab itu, memperhatikan beberapa hal diatas dibarengi melakukan konsultasi terhadap dokter merupakan kunci utama yang harus diterapkan ya Moms. Hal ini berlaku tidak hanya untuk konsumsi paracetamol saat hamil saja, melainkan beberapa obat-obatan lainnya.

Persiapan Persalinan

Usia hamil tua atau mendekati masa persalinan kerap dianggap sebagai masa kehamilan yang krusial karena kemungkinan terjadinya kelahiran dini atau prematur berada dalam masa ini. Namun, tidak perlu khawatir berlebihan ya Moms selagi rutin melakukan pemeriksaan dan tetap menerapkan pola hidup sehat.

Dalam masa akhir kehamilan tidak ada salahnya jika Moms mulai mempersiapkan beberapa perlengkapan dan kebutuhan untuk Si Kecil. Berbagai produk berkualitas yang telah didesain dengan teknologi canggih kini bisa didapatkan dengan mudah di Dr. Brown’s Indonesia.

Seperti salah satu produk unggulan yang ditawarkan yakni botol susu anti kolik. Botol susu ini telah didesain dengan teknologi canggih untuk mencegah munculnya kembung atau kolik pada bayi. Cukup menarik bukan? 

Untuk informasi selengkapnya, Moms dapat mengunjungi laman resmi di sini

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

5 Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil

5 Posisi Tidur yang Baik untuk Ibu Hamil

Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil penting untuk diperhatikan agar kualitas tidur dapat diperoleh secara maksimal. Dengan posisi yang benar, maka tidur menjadi lebih nyaman dan janin di dalam kandungan akan lebih aman. 

Kualitas tidur yang baik sangat dibutuhkan oleh semua orang, khususnya ibu hamil. Dengan istirahat dan waktu tidur yang cukup, maka kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin akan lebih terjamin. 

Pentingnya Mengetahui Posisi Tidur yang Baik Bagi Ibu Hamil

Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil sangat penting untuk dipahami, mengingat ibu hamil kerap terkendala dengan masalah insomnia atau susah tidur. Hal tersebut besar kemungkinan menjadi akibat dari posisi tidur yang kurang baik. 

Adapun beberapa hal yang menyebabkan sulitnya menemukan posisi tidur yang baik ialah masalah perubahan hormon ataupun perubahan fisik. 

Selain itu, munculnya beberapa keluhan seperti nyeri otot, nyeri punggung, kram ataupun nyeri ulu hati juga bisa berakibat pada sulitnya menemukan posisi tidur yang baik. Itu sebabnya, penting untuk diketahui mengenai beberapa posisi tidur yang baik agar kualitas tidur bisa maksimal. 

Bagaimana Posisi Tidur Ibu Hamil yang Baik?

Secara umum, posisi tidur bagi ibu hamil yang baik dan banyak disarankan ialah miring ke kiri. Posisi tersebut sangat disarankan karena dapat membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta sehingga janin akan memperoleh aliran darah secara maksimal.

Posisi tersebut juga dapat membantu mencegah rahim menekan organ dalam yang terletak di perut bagian kanan seperti salah satunya yakni hati. 

Namun, jika ibu hamil belum terbiasa untuk tidur dengan posisi menyamping ke kiri, maka bisa dicoba pelan-pelan dengan cara mengubah sesekali posisi tidur ke samping kanan. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi tekanan pada pinggul bagian kiri. 

Sementara itu, di bawah ini juga terdapat beberapa tips lain yang bisa dicoba ibu hamil untuk menciptakan posisi tidur yang nyaman. Berikut ialah beberapa diantaranya:

  1. Meletakkan bantal di bagian bawah perut dan di antara lutut untuk menjaga tubuh agar tetap miring. 
  2. Meletakkan bantal di bagian dada agak bawah agar posisi dada menjadi sedikit terangkat. Hal ini ampuh untuk dilakukan guna mengurangi keluhan sesak napas.
  3. Menumpuk beberapa bantal agar posisi kepala lebih tinggi dari tubuh. Posisi ini dipercaya bisa mencegah naiknya asam lambung ke area kerongkongan. 

5 Posisi Tidur Ibu Hamil Lengkap dengan Penjelasannya

Selain posisi tidur miring ke samping kiri, terdapat pula beberapa posisi tidur ibu hamil yang disarankan berdasarkan perkembangan kandungan tiap-tiap bulannya. 

  • Posisi Tidur Tengkurap 

Posisi tidur tengkurap sangat cocok diterapkan bagi ibu hamil yang kandungannya baru memasuki trimester pertama atau menginjak satu bulan kehamilan. Posisi tidur ini disarankan untuk kandungan berusia 16-18 minggu.

Posisi tengkurap masih aman diterapkan pada saat hamil muda karena dinding rahim dan cairan ketuban dalam kandungan masih bisa melindungi rahim dan tidak berisiko mengakibatkan janin terjepit. 

Meski demikian, posisi tidur ini tidak disarankan bagi ibu hamil yang kandungannya telah berusia 7-9 bulan karena justru akan berbahaya bagi perkembangan janin. 

  • Posisi Tidur Terlentang

Memasuki 2 bulan usia kehamilan, posisi tidur terlentang masih aman untuk diterapkan. Dalam usia kehamilan tersebut perut belum terlalu besar sehingga tidak akan menyebabkan masalah pada kehamilan. 

Agar lebih nyaman, ibu hamil juga bisa menambahkan bantal pada belakang punggung. Namun, posisi ini sebaiknya dihindari ketika kandungan sudah memasuki trimester kedua ataupun trimester ketiga karena bisa mengakibatkan nyeri punggung, wasir dan gangguan pencernaan. 

  • Posisi Tidur Menyamping ke Kiri

Semakin besar janin dalam kandungan, biasanya semakin sulit bagi ibu hamil untuk menemukan posisi tidur yang sesuai dan nyaman. Janin yang semakin besar membuat ruang gerak ibu hamil menjadi terbatas. 

Posisi tidur menyamping ke kiri merupakan posisi tidur yang baik atau secara umum banyak dianjurkan untuk diterapkan sejak hamil muda sampai dengan mendekati proses persalinan. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation, posisi tidur menyamping ke kiri merupakan posisi tidur terbaik bagi ibu hamil yang bermanfaat untuk kelancaran asupan oksigen dan nutrisi ke dalam janin. 

Posisi ini juga ideal untuk kesehatan ginjal dan mampu mengurangi resiko terjadinya pembengkakan tangan dan kaki pada masa kehamilan. 

  • Posisi Tiga Perempat

Kondisi perut yang semakin membesar kerap kali mengakibatkan ibu hamil sulit menemukan posisi tidur yang nyaman. Dengan begitu, tidak ada salahnya jika ingin mencoba posisi tidur tiga perempat ini ya Moms. 

Untuk mendapatkan posisi tiga perempat, ibu hamil bisa menekuk satu kaki dan meletakkan bantal diantara paha serta membiarkan kaki yang satunya untuk tetap terlentang. Posisi seperti ini mampu menjadikan otot lebih rileks sehingga aliran darah semakin lancar. 

Posisi tiga perempat cocok diterapkan bagi ibu hamil trimester pertama ataupun trimester akhir. Untuk menambah posisi agar lebih nyaman, bisa juga ditambahkan bantal di belakang punggung ataupun di bagian bawah perut.

  • Posisi Tidur Khusus untuk Ibu Hamil 7-9 Bulan

Memasuki usia kandungan 7-9 bulan mengakibatkan ibu hamil semakin sulit untuk menemukan posisi yang nyaman untuk tidur. Bagaimana posisi tidur yang baik untuk ibu hamil 9 bulan juga kerap dipertanyakan. 

Sebagai jawabannya, ibu hamil bisa menggunakan bantal sebagai bantuan agar tidur menjadi lebih nyaman. Dalam posisi ini, ibu hamil bisa menggunakan beberapa bantal yang ditumpuk agar kepala berada di posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tubuh.

Sementara beberapa bantal lainnya bisa digunakan untuk menopang bagian bawah perut dan diantara kaki dan paha. Posisi tersebut sangat baik untuk memperlancar aliran darah dan memaksimalkan tumbuh kembang si kecil di dalam perut. 

Selain memperhatikan beberapa posisi tidur ibu hamil yang baik di atas, terdapat pula beberapa tips yang bisa diterapkan ketika ibu hamil mengalami insomnia atau susah tidur. 

Tips Mengatasi Insomnia atau Susah Tidur

Ketika ibu hamil mengalami masalah susah tidur atau kerap terbangun di tengah malam, maka beberapa cara di bawah ini bisa mulai diterapkan. Pertama yakni membuat jadwal tidur dan bangun tidur setiap harinya dan diusahakan untuk tetap sama dan konsisten.

Selanjutnya, ibu hamil bisa mencoba untuk meluangkan sejenak waktu sebelum tidur untuk bersantai dan menghindari untuk bermain handphone ataupun menatap layar terlalu lama. 

Selain itu, ibu hamil juga harus menghindari konsumsi makanan yang banyak mengandung kafein, soda ataupun makanan berlemak dan pedas serta minum air terlalu banyak pada malam hari agar saat tertidur nantinya tidak terbangun karena ingin buang air kecil. 

Pada dasarnya, posisi tidur ibu hamil yang baik akan berbeda-beda sesuai dengan usia kehamilan yang sedang dijalani. Semakin besar ukuran janin, maka akan semakin sulit pula untuk menemukan posisi tidur yang nyaman. 

——-

Selain memperhatikan dan mencoba cara untuk menemukan posisi tidur yang nyaman, trimester terakhir kehamilan juga menjadi salah satu waktu yang tepat untuk memulai mempersiapkan berbagai kebutuhan dan perlengkapan si kecil. 

Berbagai produk-produk menarik kini bisa diperoleh dengan mudah di Dr. Brown’s Indonesia. Adapun salah satu contoh produk unggulan yang ditawarkan ialah botol susu anti kolik yang telah didesain khusus untuk mencegah kolik pada bayi. 

Selain itu, masih terdapat banyak produk dengan teknologi unggul lainnya yang bisa disimak secara langsung infonya melalui laman resminya di sini

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Manfaat Mendengarkan Musik Saat Hamil

7 Manfaat Mendengarkan Musik Saat Hamil

Banyak manfaat mendengarkan musik saat hamil yang bisa dirasakan oleh ibu-ibu saat mengandung. Tidak hanya membantu mengurangi rasa cemas, mendengarkan musik juga menjadikan ibu hamil lebih rileks dan tenang. 

Irama yang terdapat dalam musik dipercaya mampu mempengaruhi pikiran dan suasana hati seseorang yang mendengarkannya. Itu sebabnya ibu hamil yang rentan terkena rasa cemas dan suasana hati yang kurang stabil sangat dianjurkan untuk mendengarkan musik.  

Mitos Seputar Mendengarkan Musik Saat Hamil

Sejauh ini, banyak beredar mitos yang menyatakan bahwa mendengarkan musik semasa kehamilan mampu memberikan pengaruh yang baik untuk tumbuh kembang janin di dalam kandungan. 

Bahkan sebagian orang juga mempercayai bahwa mendengarkan suatu genre musik tertentu bisa meningkatkan kecerdasan Si Kecil. 

Meski demikian, sampai saat ini belum ditemui penelitian para ahli yang menyatakan bahwa mendengarkan musik selama masa kehamilan dapat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan si kecil. Terlepas dari hal tersebut, mendengarkan musik selama hamil memang memiliki manfaat yang cukup beragam. 

Apa Saja Manfaat Mendengarkan Musik Saat Hamil?

Terdapat beberapa manfaat mendengarkan musik saat hamil yang bisa dirasakan, baik itu oleh ibu hamil ataupun oleh si kecil di dalam perut. Berikut ialah beberapa diantaranya:

  • Mampu Mengurangi Stres dan Cemas

Selama mengandung, ibu hamil sangat rentan mengalami stres dan cemas berlebihan, terlebih pada ibu hamil yang baru pertama kali mengandung. Kedua hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut ya Moms karena dapat memberikan efek yang kurang baik. 

Stres dan cemas yang terjadi berkelanjutan dapat memicu terjadinya kelahiran prematur dan meningkatkan risiko anak terkena ADHD yang mengganggu perkembangan kognitifnya saat dilahirkan.

Dengan mendengarkan musik, maka stres dan depresi pada ibu hamil bisa berangsur-angsur berkurang. Dalam hal ini, banyak penelitian yang menyatakan bahwa musik dengan irama pelan dan lembut bisa mengurangi stres dan depresi ibu hamil. 

  • Mengatasi Masalah Insomnia

Alunan irama musik yang lembut dan tenang bisa menjadikan tubuh dan pikiran lebih rileks dan tenang. 

Dalam salah satu penelitian juga disebutkan bahwasannya ibu hamil yang telah mendengarkan musik selama 4 minggu berturut-turut, maka kualitas tidurnya akan meningkat dibandingkan ibu hamil yang tidak pernah mendengarkan musik sama sekali. 

Dengan begitu, masalah insomnia atau sulit tidur bisa coba diatasi dengan mendengarkan musik ya Moms. 

  • Membantu Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil

Efek tenang dan rileks yang muncul setelah mendengarkan musik mampu membantu menjaga tekanan darah ibu hamil tetap stabil. Dengan begitu, efek komplikasi kehamilan akibat tekanan darah seperti Preeklamsia bisa diminimalisir. 

Dalam International Journal of Clinical and Experimental Medicine juga disebutkan bahwa musik dapat berfungsi sebagai media untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil yang bisa memicu munculnya Preeklamsia. 

Itu sebabnya, mendengarkan musik saat hamil menjadi suatu hal yang sangat dianjurkan.

  • Membantu Meredakan Nyeri

Disamping berkhasiat untuk membantu menjaga kestabilan tekanan darah, mendengarkan musik saat hamil juga bermanfaat untuk meredakan nyeri yang muncul saat hamil seperti misalnya nyeri perut, nyeri punggung, ataupun sakit kepala. 

Mendengarkan genre musik yang disukai dipercaya mampu menghasilkan hormon Endorphin secara alami yang berkhasiat untuk meredakan rasa sakit dan nyeri. 

  • Menstimulasi Janin

Manfaat mendengarkan musik saat hamil tidak hanya dirasakan oleh ibu hamil, melainkan juga dirasakan oleh janin di dalam kandungan. Hal ini terjadi ketika usia kandungan telah memasuki trimester ketiga dimana kemampuan mendengar si kecil sudah mulai berkembang. 

Dalam hal ini, banyak ahli yang menyatakan bahwa janin bisa menerima informasi sensoris yang besar kemungkinan nantinya akan diingat pada tingkatan tertentu. Bahkan, janin juga bisa melakukan respon dari suara musik yang didengarkan melalui gerakan ataupun tendangan.

Tidak hanya selama berada dalam kandungan, musik juga bisa memberikan efek relaksasi pada si kecil. Biasanya bayi yang didengarkan musik akan memberikan respon dan reaksi tertentu seperti misalnya berhenti menangis, membuka mata ataupun melakukan gerakan. 

  • Berperan dalam Membentuk Kepribadian

Manfaat mendengarkan musik saat hamil juga dipercaya berperan dalam membentuk kepribadian si kecil sejak masih berada di dalam kandungan. Jenis musik yang didengarkan selama masa kehamilan dinilai berpengaruh dalam pembentukan kepribadian si kecil.

Seperti misalnya genre musik yang lembut dan tenang bisa membantu memunculkan sikap tenang. Berbeda dengan musik keras yang nantinya akan membawa sikap agresif pada si kecil.

  • Mencegah Depresi Pasca Melahirkan

Mendengarkan musik saat hamil juga dipercaya dapat mencegah depresi pasca melahirkan, terlebih jika ibu hamil kerap mendengarkan musik di akhir-akhir kehamilan atau memasuki trimester ketiga. 

Mendengarkan musik semasa kehamilan memang banyak memberikan manfaat, baik untuk ibu hamil sendiri ataupun untuk Si Kecil di dalam perut. Terlepas dari itu, terdapat beberapa hal yang tetap harus diperhatikan ya Moms. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mendengarkan Musik ke Janin

Apakah janin bisa mendengar suara hati ibunya ataupun suara musik dari luar kerap kali dipertanyakan. Tidak jarang janin yang didengarkan musik akan memberikan respon berupa gerakan ataupun tendangan. Dengan hal ini, besar kemungkinan jika janin memang mendengar suara yang didengarkan dari luar.

Namun, hal tersebut belum bisa membuktikan bahwasannya musik yang kerap didengarkan mampu mempengaruhi sistem pendengaran ataupun tingkat kecerdasan ketika si kecil telah dilahirkan. 

Banyak ibu hamil yang berusaha mendengarkan musik kepada si kecil dengan cara menempelkan headphone di perut. Hal ini baik untuk dilakukan selagi masih dalam batasan volume dan durasi yang normal ya Moms. 

Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat suara kebisingan dalam waktu yang lama justru akan memicu kelahiran dini atau prematur, gangguan sistem pendengaran saat bayi dilahirkan ataupun berat badan rendah. 

Meski belum terbukti mampu meningkatkan kecerdasan pada si kecil, namun manfaat mendengarkan musik saat hamil yang lainnya tetap bisa diperoleh ya Moms. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan beberapa hal seperti volume dan durasi agar musik yang didengarkan tidak berbahaya.

Mulai Siapkan Perlengkapan Si Kecil

Tidak hanya memperhatikan soal mendengarkan musik untuk si kecil. Dalam usia-usia akhir kehamilan atau trimester ketiga, juga termasuk waktu yang tepat bagi ibu hamil untuk mulai mempersiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan penunjang persalinan. 

Berbagai produk unggulan dengan teknologi terbaru kini bisa diperoleh dengan mudah melalui Dr. Brown’s Indonesia. Seperti salah satunya yakni botol susu anti kolik yang telah didesain khusus untuk mencegah munculnya kembung atau kolik pada bayi. 

Selain itu, terdapat pula botol susu khusus yang telah didesain dengan teknologi venting sistem sehingga mampu memberikan pengalaman menyusui layaknya menyusui langsung dari payudara. 

Untuk informasi selengkapnya terkait produk perlengkapan Si Kecil, Moms dapat langsung mengunjungi laman resminya di sini.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Manfaat dan Larangan Berhubungan Seksual untuk Ibu Hamil

Manfaat dan Larangan Berhubungan Seksual untuk Ibu Hamil

Melakukan hubungan seksual dengan pasangan bukanlah suatu hal yang dilarang, meski dalam kondisi hamil sekalipun. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi ibu hamil dilarang berhubungan seksual atau sangat tidak disarankan untuk berhubungan seksual demi kesehatan dan perkembangan janin.  

Pada dasarnya, berhubungan seksual selama hamil tetap aman dilakukan dengan catatan kehamilan tersebut sehat. Seperti yang dinyatakan dalam jurnal Griyahusada, bahwa hubungan seksual selama hamil secara medis tidak menjadi masalah selama kehamilannya berada dalam kondisi aman. 

Manfaat Melakukan Hubungan Seksual Saat Hamil

Sejauh ini, banyak mitos yang melarang seorang ibu hamil melakukan hubungan seksual. Seperti misalnya salah satu mitos yang menyatakan bahwa melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan akan mengakibatkan keguguran. 

Hal tersebut jangan dipercayai begitu saja ya Moms, faktanya melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan, khususnya selama hamil muda justru membawa banyak manfaat. Gerakan dalam berhubungan seks sama halnya dengan melakukan olahraga sehingga tubuh menjadi lebih segar dan sehat.

Adapun dibawah ini adalah beberapa manfaat berhubungan saat hamil trimester 3 beserta penjelasannya:

  • Melancarkan Peredaran Darah

Melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan dipercaya bisa melancarkan peredaran darah sekaligus membantu tubuh untuk memberikan suplai oksigen pada janin.

  • Memperkuat Otot Panggul

Melakukan hubungan seksual secara rutin, khususnya pada saat awal kehamilan atau trimester pertama berkhasiat untuk memperkuat otot panggul. Hal ini akan sangat bermanfaat karena dengan otot panggul yang kuat, maka kesulitan saat persalinan dapat dihindari.

  • Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Kekebalan dan sistem imun tubuh selama hamil kerap mengalami penurunan sehingga ibu hamil lebih rentan terkena atau tertular penyakit. 

Dengan begitu, melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan sangatlah dianjurkan karena dapat meningkatkan sistem antibodi yang baik untuk imun tubuh. 

  • Menurunkan Tekanan Darah

Melakukan hubungan seksual saat hamil bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan hormon yang dilepaskan saat orgasme dapat menjadikan tubuh menjadi lebih santai sekaligus menurunkan tekanan darah. 

Disamping beberapa manfaat tersebut, terdapat beberapa kondisi ibu hamil dilarang berhubungan seksual demi kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil. Beberapa hal di bawah ini penting untuk dicermati ya Moms untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

Kondisi Ibu Hamil Dilarang Berhubungan Seksual

Adapun di bawah ini ialah beberapa kondisi ibu hamil yang tidak dianjurkan atau dilarang untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilannya:

  • Memiliki Riwayat Melahirkan Prematur

Melahirkan prematur merupakan kondisi ibu hamil yang melahirkan sebelum 37 minggu atau belum memasuki waktu melahirkan. 

Adapun beberapa hal yang mempengaruhi kelahiran prematur ialah adanya infeksi, kelainan genetik, gangguan rahim, gangguan tumbuh kembang janin ataupun stres. 

Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat kelahiran prematur berpotensi lebih besar untuk kembali mengalaminya pada persalinan-persalinan selanjutnya. Itu sebabnya, dokter tidak menganjurkan ibu hamil dalam kondisi ini melakukan hubungan seksual selama kehamilan.

Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko terulangnya kelahiran bayi prematur. 

  • Berisiko Tinggi Terjadi Keguguran

Keguguran merupakan kondisi dimana kehamilan terhenti dengan sendirinya dalam usia trimester pertama atau sebelum mencapai 20 minggu pertama kehamilan. 

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kelainan janin, infeksi kehamilan, efek samping pemakaian obat-obatan dan bahan kimia ataupun penyakit tertentu. 

Sama halnya dengan kelahiran prematur, ibu hamil dengan riwayat keguguran juga memiliki risiko tinggi mengalami keguguran dalam kehamilan selanjutnya. Dengan begitu, ibu hamil dengan kondisi semacam ini sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual.

Terlebih pada ibu hamil dengan kandungan lemah yang sangat rentan terhadap keguguran, maka hubungan seksual selama masa kehamilan sangat tidak dianjurkan. 

  • Memiliki Gangguan Plasenta

Bagi ibu hamil yang memiliki gangguan plasenta seperti plasenta previa ataupun solusio plasenta biasanya tidak dianjurkan atau dilarang untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilannya. 

Hal tersebut dikarenakan orgasme saat berhubungan seksual dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim sehingga berisiko tinggi menyebabkan pendarahan pada vagina. Hal ini tentunya sangat akan berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin. 

  • Mengalami Pendarahan Vagina

Terjadinya pendarahan pada ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan ya Moms. 

Hal ini pada umumnya menjadi pertanda adanya implantasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Namun, jika pendarahan vagina yang terjadi tidak kunjung berhenti, maka hal ini patut untuk diwaspadai ya Moms.

Hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya permasalahan serius pada kehamilan, terlebih jika pendarahan yang dialami disertai dengan rasa nyeri pada rahim. Oleh sebab itu, jika ibu hamil mengalami kondisi semacam ini alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan dokter.

Jika pendarahan yang terjadi cukup berbahaya, maka besar kemungkinan dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu guna mencegah terjadinya keguguran. 

  • Memiliki Gangguan Penyakit Serviks

Melakukan hubungan seksual ketika ibu hamil memiliki gangguan atau penyakit serviks sangatlah tidak dianjurkan. Adapun beberapa contoh gangguan tersebut meliputi leher rahim yang lemah atau terlalu pendek.

Beberapa hal tersebut dinilai dapat membahayakan kandungan sewaktu-waktu atau dengan kata lain lebih rentan terkena keguguran pada trimester pertama kehamilan ataupun kelahiran dini atau prematur. 

Dengan begitu, ibu hamil dengan gangguan serviks sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilannya guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

Melakukan hubungan seksual bersama dengan pasangan selama masa kehamilan bukan merupakan suatu hal yang harus dihindari, selagi ibu hamil tersebut berada dalam kondisi yang sehat dan memang diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual. 

Namun, jika ibu hamil mengalami beberapa kondisi seperti yang telah disebutkan di atas, maka alangkah baiknya untuk menunda berhubungan seksual terlebih dahulu. Hal ini dilakukan demi kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. 

Terlepas dari kondisi ibu hamil dilarang melakukan hubungan seksual dengan pasangan, terdapat beberapa hal intim yang bisa dilakukan seperti misalnya banyak menghabiskan waktu bersama dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan seperti menonton film, memasak ataupun berolahraga.

Persiapan Menyambut Si Kecil

Selain memperhatikan beberapa kondisi berhubungan seksual untuk ibu hamil, Moms juga perlu mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk Si Kecil. Berbagai produk peralatan Si Kecil dapat Moms temui dengan mudah di Dr. Brown’s Indonesia. 

Dr. Brown’s Indonesia memiliki berbagai jenis botol susu. Botol susu yang diberikan adalah botol susu anti kolik dan botol susu Options+. Kedua botol susu ini memiliki manfaat masing – masing, sehingga dapat menghindari berbagai masalah menyusui seperti kolik pada bayi

Untuk informasi produk dan kebutuhan lainnya, Moms dapat langsung mengunjungi laman resminya di sini

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?