Manfaat dan Larangan Berhubungan Seksual untuk Ibu Hamil

Melakukan hubungan seksual dengan pasangan bukanlah suatu hal yang dilarang, meski dalam kondisi hamil sekalipun. Akan tetapi, terdapat beberapa kondisi ibu hamil dilarang berhubungan seksual atau sangat tidak disarankan untuk berhubungan seksual demi kesehatan dan perkembangan janin.  

Pada dasarnya, berhubungan seksual selama hamil tetap aman dilakukan dengan catatan kehamilan tersebut sehat. Seperti yang dinyatakan dalam jurnal Griyahusada, bahwa hubungan seksual selama hamil secara medis tidak menjadi masalah selama kehamilannya berada dalam kondisi aman. 

Manfaat Melakukan Hubungan Seksual Saat Hamil

Sejauh ini, banyak mitos yang melarang seorang ibu hamil melakukan hubungan seksual. Seperti misalnya salah satu mitos yang menyatakan bahwa melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan akan mengakibatkan keguguran. 

Hal tersebut jangan dipercayai begitu saja ya Moms, faktanya melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan, khususnya selama hamil muda justru membawa banyak manfaat. Gerakan dalam berhubungan seks sama halnya dengan melakukan olahraga sehingga tubuh menjadi lebih segar dan sehat.

Adapun dibawah ini adalah beberapa manfaat berhubungan saat hamil trimester 3 beserta penjelasannya:

  • Melancarkan Peredaran Darah

Melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan dipercaya bisa melancarkan peredaran darah sekaligus membantu tubuh untuk memberikan suplai oksigen pada janin.

  • Memperkuat Otot Panggul

Melakukan hubungan seksual secara rutin, khususnya pada saat awal kehamilan atau trimester pertama berkhasiat untuk memperkuat otot panggul. Hal ini akan sangat bermanfaat karena dengan otot panggul yang kuat, maka kesulitan saat persalinan dapat dihindari.

  • Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Kekebalan dan sistem imun tubuh selama hamil kerap mengalami penurunan sehingga ibu hamil lebih rentan terkena atau tertular penyakit. 

Dengan begitu, melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan sangatlah dianjurkan karena dapat meningkatkan sistem antibodi yang baik untuk imun tubuh. 

  • Menurunkan Tekanan Darah

Melakukan hubungan seksual saat hamil bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan hormon yang dilepaskan saat orgasme dapat menjadikan tubuh menjadi lebih santai sekaligus menurunkan tekanan darah. 

Disamping beberapa manfaat tersebut, terdapat beberapa kondisi ibu hamil dilarang berhubungan seksual demi kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil. Beberapa hal di bawah ini penting untuk dicermati ya Moms untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

Kondisi Ibu Hamil Dilarang Berhubungan Seksual

Adapun di bawah ini ialah beberapa kondisi ibu hamil yang tidak dianjurkan atau dilarang untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilannya:

  • Memiliki Riwayat Melahirkan Prematur

Melahirkan prematur merupakan kondisi ibu hamil yang melahirkan sebelum 37 minggu atau belum memasuki waktu melahirkan. 

Adapun beberapa hal yang mempengaruhi kelahiran prematur ialah adanya infeksi, kelainan genetik, gangguan rahim, gangguan tumbuh kembang janin ataupun stres. 

Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat kelahiran prematur berpotensi lebih besar untuk kembali mengalaminya pada persalinan-persalinan selanjutnya. Itu sebabnya, dokter tidak menganjurkan ibu hamil dalam kondisi ini melakukan hubungan seksual selama kehamilan.

Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko terulangnya kelahiran bayi prematur. 

  • Berisiko Tinggi Terjadi Keguguran

Keguguran merupakan kondisi dimana kehamilan terhenti dengan sendirinya dalam usia trimester pertama atau sebelum mencapai 20 minggu pertama kehamilan. 

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kelainan janin, infeksi kehamilan, efek samping pemakaian obat-obatan dan bahan kimia ataupun penyakit tertentu. 

Sama halnya dengan kelahiran prematur, ibu hamil dengan riwayat keguguran juga memiliki risiko tinggi mengalami keguguran dalam kehamilan selanjutnya. Dengan begitu, ibu hamil dengan kondisi semacam ini sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual.

Terlebih pada ibu hamil dengan kandungan lemah yang sangat rentan terhadap keguguran, maka hubungan seksual selama masa kehamilan sangat tidak dianjurkan. 

  • Memiliki Gangguan Plasenta

Bagi ibu hamil yang memiliki gangguan plasenta seperti plasenta previa ataupun solusio plasenta biasanya tidak dianjurkan atau dilarang untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilannya. 

Hal tersebut dikarenakan orgasme saat berhubungan seksual dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim sehingga berisiko tinggi menyebabkan pendarahan pada vagina. Hal ini tentunya sangat akan berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin. 

  • Mengalami Pendarahan Vagina

Terjadinya pendarahan pada ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan ya Moms. 

Hal ini pada umumnya menjadi pertanda adanya implantasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Namun, jika pendarahan vagina yang terjadi tidak kunjung berhenti, maka hal ini patut untuk diwaspadai ya Moms.

Hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya permasalahan serius pada kehamilan, terlebih jika pendarahan yang dialami disertai dengan rasa nyeri pada rahim. Oleh sebab itu, jika ibu hamil mengalami kondisi semacam ini alangkah baiknya segera melakukan pemeriksaan dokter.

Jika pendarahan yang terjadi cukup berbahaya, maka besar kemungkinan dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu guna mencegah terjadinya keguguran. 

  • Memiliki Gangguan Penyakit Serviks

Melakukan hubungan seksual ketika ibu hamil memiliki gangguan atau penyakit serviks sangatlah tidak dianjurkan. Adapun beberapa contoh gangguan tersebut meliputi leher rahim yang lemah atau terlalu pendek.

Beberapa hal tersebut dinilai dapat membahayakan kandungan sewaktu-waktu atau dengan kata lain lebih rentan terkena keguguran pada trimester pertama kehamilan ataupun kelahiran dini atau prematur. 

Dengan begitu, ibu hamil dengan gangguan serviks sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual selama masa kehamilannya guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

Melakukan hubungan seksual bersama dengan pasangan selama masa kehamilan bukan merupakan suatu hal yang harus dihindari, selagi ibu hamil tersebut berada dalam kondisi yang sehat dan memang diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual. 

Namun, jika ibu hamil mengalami beberapa kondisi seperti yang telah disebutkan di atas, maka alangkah baiknya untuk menunda berhubungan seksual terlebih dahulu. Hal ini dilakukan demi kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. 

Terlepas dari kondisi ibu hamil dilarang melakukan hubungan seksual dengan pasangan, terdapat beberapa hal intim yang bisa dilakukan seperti misalnya banyak menghabiskan waktu bersama dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan seperti menonton film, memasak ataupun berolahraga.

Persiapan Menyambut Si Kecil

Selain memperhatikan beberapa kondisi berhubungan seksual untuk ibu hamil, Moms juga perlu mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk Si Kecil. Berbagai produk peralatan Si Kecil dapat Moms temui dengan mudah di Dr. Brown’s Indonesia. 

Dr. Brown’s Indonesia memiliki berbagai jenis botol susu. Botol susu yang diberikan adalah botol susu anti kolik dan botol susu Options+. Kedua botol susu ini memiliki manfaat masing – masing, sehingga dapat menghindari berbagai masalah menyusui seperti kolik pada bayi

Untuk informasi produk dan kebutuhan lainnya, Moms dapat langsung mengunjungi laman resminya di sini

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.