Konsumsi Paracetamol Saat Hamil, Amankah?

Keamanan konsumsi paracetamol saat hamil kerap kali dipertanyakan. Banyak ibu hamil kerap menanyakan hal tersebut ketika sedang berkonsultasi dengan dokter, mengingat paracetamol merupakan obat yang paling umum digunakan sebagai pereda nyeri dan penurun demam.

Selain berfungsi sebagai pereda berbagai macam nyeri dan penurun demam, paracetamol juga bisa didapatkan secara bebas atau bisa dibeli dengan mudah di apotek tanpa harus menggunakan resep dokter.  

Apa Itu Paracetamol?

Paracetamol atau kerap juga disebut acetaminophen merupakan obat penurun panas dan pereda nyeri yang biasa digunakan untuk mengatasi demam, sakit kepala dan berbagai keluhan nyeri. Bahkan, obat ini juga umum digunakan untuk meredakan flu. 

Meski bisa dibeli secara bebas di apotek, konsumsi paracetamol tetaplah harus sesuai dengan resep dokter atau sesuai yang dianjurkan pada label produk obat tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan, terlebih pada ibu hamil karena konsumsi obat berlebihan tentunya juga akan berbahaya.

Konsumsi paracetamol dalam jangka panjang tentunya sangat tidak baik bagi tubuh. Pada umumnya obat ini akan bekerja paling lama sekitar 3 hari. Oleh sebab itu, segera periksa ke dokter ketika sudah 3 hari mengkonsumsi paracetamol dan kondisi belum juga membaik. 

Amankah Konsumsi Paracetamol Saat Hamil?

Pada dasarnya, konsumsi paracetamol pada saat mengandung tergolong cukup aman, karena sejauh ini belum terdapat bukti yang menyatakan bahwa obat tersebut dapat berbahaya bagi tumbuh kembang dan perkembangan janin. 

Meski aman dikonsumsi saat hamil, namun alangkah baiknya ibu hamil tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol. Dengan kondisi kandungan yang dimiliki, nantinya dokter akan menentukan boleh tidaknya atau memberikan takaran sesuai dosis yang sesuai.

Khusus untuk ibu hamil muda atau sedang berada dalam trimester pertama, sebisa mungkin untuk tidak mengonsumsi obat apapun, termasuk salah satunya paracetamol. Konsumsi obat bisa dihindari kecuali ketika memang benar-benar dibutuhkan.

Konsumsi obat-obatan saat trimester pertama kehamilan ditakutkan akan meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, masa tersebut merupakan masa kehamilan dimana organ Si Kecil mulai terbentuk sehingga konsumsi obat-obatan ditakutkan akan membawa pengaruh yang kurang baik.

Mitos Mengenai Konsumsi Paracetamol Saat Hamil 

Beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi paracetamol dalam trimester pertama kehamilannya dapat meningkatkan kemungkinan bayi laki-laki yang berada di dalam kandungannya akan lahir dengan testis yang tidak turun. 

Selain itu, anggapan mengenai konsumsi paracetamol saat hamil yang dinilai dapat menurunkan hormon dalam tubuh juga belum terbukti akan kebenarannya sampai saat ini. 

Itu sebabnya, sejauh ini belum ditemukan bukti ilmiah yang secara tegas menyatakan bahwa konsumsi paracetamol selama hamil dapat mengakibatkan kelahiran cacat, posisi testis tidak turun ataupun perubahan hormon. 

Amankah Paracetamol Dikonsumsi Saat Hamil Tua?

Meski secara umum terbilang aman, namun ibu hamil harus tetap berhati-hati dan memperhatikan dosis dan takaran yang sesuai anjuran dokter. Hal ini dikarenakan beberapa penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi paracetamol selama hamil tua ternyata membawa efek samping.

Konsumsi paracetamol selama hamil tua saat kandungan memasuki trimester ketiga mengakibatkan adanya penurunan jumlah HSC (Sel Induk Hematopoietik) dalam darah tali pusat. 

Dalam jurnal Reproductive Toxicology juga dijelaskan bahwa konsumsi paracetamol saat hamil tua dapat meningkatkan risiko Preeklamsia. Dengan kondisi seperti ini, maka risiko kelahiran dini atau prematur juga akan semakin meningkat. 

Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu ya Moms. Terlebih jika ingin mengkonsumsi paracetamol pada minggu-minggu akhir kehamilan atau selama trimester ketiga. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil Sebelum Mengonsumsi Paracetamol

Disamping rutin melakukan pemeriksaan dan konsultasi pada dokter terkait obat-obatan yang ingin dikonsumsi, ibu hamil juga harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Memperhatikan Kandungan Kafein

Memperhatikan berapa kafein yang terkandung di dalam paracetamol merupakan hal yang sangat penting ya Moms. Hal ini dikarenakan konsumsi kafein yang tinggi sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

Dengan begitu, biasakan untuk selalu memeriksa kandungan kafein dalam kemasan paracetamol sebelum meminumnya. Adapun dosis maksimal konsumsi paracetamol untuk ibu hamil ialah 200 mg per harinya.

Dosis tersebut penting untuk diperhatikan karena konsumsi obat-obatan yang melebihi dosis dapat berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti keguguran, kelahiran dengan berat badan rendah ataupun beberapa gangguan kesehatan lainnya. 

  • Mengonsumsi Paracetamol dengan Dosis Rendah

Seperti yang telah disebutkan dalam poin sebelumnya, aturan minum paracetamol untuk ibu hamil yang diizinkan ialah 200 mg per hari. 

Namun, dalam kondisi tertentu, ibu hamil terkadang juga diperbolehkan untuk mengkonsumsi paracetamol dengan dosis maksimal sebesar 500 mg per harinya. Hal ini tentunya didasarkan pada kondisi kehamilan dan kesehatan tiap-tiap ibu hamil yang tentunya berbeda.

 

Selain memperhatikan dosisnya, ibu hamil juga harus tetap berhati-hati dan memperhatikan durasi konsumsinya. Pada umumnya, paracetamol dengan dosis umum akan bekerja secara maksimal selama 3 hari. 

Dengan begitu, segera lakukan konsultasi atau periksa ke dokter apabila setelah 3 hari konsumsi paracetamol namun kondisi belum juga lekas membaik.

  • Cuci Tangan dan Jaga Kebersihan

Selanjutnya, ibu hamil juga harus tetap memperhatikan kebersihan alat makan ataupun tangan sebelum mengonsumsi paracetamol. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman dan bakteri bersamaan dengan obat yang diminum. 

Konsumsi paracetamol saat hamil pada dasarnya merupakan suatu hal yang diperbolehkan atau aman untuk dilakukan selagi masih dalam batasan normal. 

Dalam hal ini, batasan normal yang dimaksud ialah sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter dan dalam batas waktu yang telah ditentukan atau tidak dikonsumsi secara terus-menerus. 

Sama halnya dengan obat-obatan lain, konsumsi paracetamol secara berlebihan juga akan membawa efek samping yang kurang baik. Terlebih pada ibu hamil, tidak hanya dirinya sendiri yang akan menerima efek, melainkan juga janin yang ada di dalam kandungannya. 

Oleh sebab itu, memperhatikan beberapa hal diatas dibarengi melakukan konsultasi terhadap dokter merupakan kunci utama yang harus diterapkan ya Moms. Hal ini berlaku tidak hanya untuk konsumsi paracetamol saat hamil saja, melainkan beberapa obat-obatan lainnya.

Persiapan Persalinan

Usia hamil tua atau mendekati masa persalinan kerap dianggap sebagai masa kehamilan yang krusial karena kemungkinan terjadinya kelahiran dini atau prematur berada dalam masa ini. Namun, tidak perlu khawatir berlebihan ya Moms selagi rutin melakukan pemeriksaan dan tetap menerapkan pola hidup sehat.

Dalam masa akhir kehamilan tidak ada salahnya jika Moms mulai mempersiapkan beberapa perlengkapan dan kebutuhan untuk Si Kecil. Berbagai produk berkualitas yang telah didesain dengan teknologi canggih kini bisa didapatkan dengan mudah di Dr. Brown’s Indonesia.

Seperti salah satu produk unggulan yang ditawarkan yakni botol susu anti kolik. Botol susu ini telah didesain dengan teknologi canggih untuk mencegah munculnya kembung atau kolik pada bayi. Cukup menarik bukan? 

Untuk informasi selengkapnya, Moms dapat mengunjungi laman resmi di sini

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.