Cara Menyusui yang Benar, Agar Puting Payudara Tidak Mudah Lecet

Cara Menyusui yang Benar, Agar Puting Payudara Tidak Mudah Lecet

Cara Menyusui yang Benar, Agar Puting Payudara Tidak Mudah Lecet

Bagi para ibu yang baru melahirkan anak pertama, tentunya belum memiliki cukup pengetahuan untuk menyusui bayi dengan cara yang benar. Ternyata ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh calon ibu mengenai cara menyusui yang benar, agar ASI pada bayi dapat terpenuhi dengan baik.  

Bagaimana Cara yang Benar untuk Menyusui?

Ada beberapa cara menyusui yang benar yang perlu dipraktekkan oleh seorang ibu setiap harinya agar membuat bayi merasa lebih nyaman. Cara tersebut juga akan membuatnya terhindar dari masalah puting payudara lecet dan kebutuhan ASI pada bayi dapat tercukupi dengan baik. 

  • Pahami Tanda Bayi Mulai Merasa Lapar

Menurut pendapat March of Dimes menyatakan, ketika bayi merasa lapar akan cenderung melakukan banyak gerakan dan menoleh ke arah mana pun. Bayi akan mudah merasa reflek saat bagian pipi dan mulutnya disentuh secara langsung.

Bagi para ibu bisa mengetesnya dengan meletakkan tangan pada mulut bayi. Ketika merasa lapar, bayi akan menghisap tangan ibu dengan mengeluarkan suara. Jika memang hal tersebut dilakukan, tandanya bayi sudah mulai merasa lapar dan ingin menyusui. 

  • Menyiapkan Bayi untuk Segera Menyusui

Cara menyusui yang benar perlu dilakukan saat bayi merasa lapar, segera gendong dan siapkan posisi yang nyaman di dekat ibu untuk segera menyusui. Pakailah bantal yang empuk dan berukuran agak tebal sebagai penyangga agar bayi merasa lebih nyaman saat menyusui.

  • Ibu Perlu Membujuk Bayi untuk Mau Menyusui

Terkadang ada momen di saat bayi rewel saat merasa lapar, oleh sebab itu sebaiknya tenangkan bayi terlebih dahulu. Biarkan bayi membuka mulutnya dengan lebar dengan mendekatkan puting payudara pada bibir bayi. Lakukan aktivitas tersebut sambil mengusap pipi bayi dengan lembut.

Metode yang sering digunakan biasanya dengan memeras sedikit ASI kemudian mengoleskannya pada puting payudara ibu. Cara tersebut dapat membantu menimbulkan rangsangan dan daya tarik bayi untuk segera menyusui karena bau ASI yang khas. 

  • Perhatikan Posisi Pelekatan yang Tepat

Agar posisi perlekatan dalam menyusui lebih tepat dan benar, silahkan gunakan jari telunjuk dan jempol membentuk huruf V di sekitar areola. Posisikan bibir bayi berada agak jauh dari puting, sehingga pelekatan saat menyusui bisa lebih dalam dan terletak tepat pada langit-langit lunak bayi.

Posisi demikian merupakan cara menyusui yang benar, karena jika pelekatan tidak dalam akan menyebabkan puting berada di mulut bayi bagian langit keras. Hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bayi, karena bayi akan menghisap bagian ujung putingnya saja. 

Menurut Konsultan Laktasi Bersertifikat Wendi Wisner, pelekatan dengan posisi yang dalam adalah kunci yang tepat dalam menyusui. Dengan pelekatan yang dalam, bayi dapat menghisap ASI sebanyak mungkin dari jaringan payudara. 

Jika pelekatan saat menyusui dangkal, bayi akan menghisap ujung puting yang dapat menimbulkan rasa sakit pada payudara. Selain mempengaruhi kurang optimalnya bayi dalam menghisap ASI, puting payudara juga akan mudah lecet dan perih. 

Jenis-Jenis Posisi yang Benar Saat Menyusui

Memang pada dasarnya kenyamanan ibu dan bayi saat menyusui berbeda-beda, tidak ada posisi yang dianggap paling ideal untuk diterapkan. Tetapi mungkin dengan mengetahui berbagai posisi yang tepat dapat membantu ibu mengetahui cara menyusui agar tidak sakit dan bayi merasa nyaman.

  • Posisi Menyusui Lying-down atau Berbaring 

Cara menyusui yang benar agar bayi merasa nyaman saat menyusui bisa dilakukan dengan posisi berbaring. Caranya dengan menggendong bayi ke samping tubuh ibu dan posisikan mulut bayi lebih rendah dari puting payudara. 

Moms bisa menerapkan metode tersebut diatas tempat tidur agar lebih nyaman. Selanjutnya, gunakan tangan untuk mendorong punggung bayi agar mulutnya mencapai puting, kemudian posisikan lengan lain untuk melingkari sekeliling bayi. 

  • Posisi Menyusui Cradle Hold atau Diatas Pangkuan

Silahkan gendong bayi pada pangkuan memakai satu lengan untuk menopang kepala. Kemudian Lengan satunya untuk menopang bagian tubuh bayi. Posisikan tangan sesuai dengan keinginan dan dekatkan mulut bayi secara pelan-pelan untuk memasukkan puting payudara lebih dalam.

  • Posisi Menyusui Football Hold atau Mengapit 

Posisi ini sering dilakukan oleh ibu yang pernah menjalani operasi Caesar, caranya dengan mengapit bayi di bawah lengan dengan menghadap ke atas. Jadi bayi akan terbaring diatas lengan kemudian moms bisa mengarahkan kepala bayi mendekat puting payudara.  

  • Posisi Menyusui Bersandar (Laid Back)

Gunakan posisi menyusui ini bagi bayi yang cukup umur dan sehat. Jadi konsepnya ibu akan bersandar dengan sudut 450 dan bayi diletakkan pada posisi bersandar pada tubuh bagian depan.

Menurut Konsultan Laktasi Bersertifikat Tamara Hawkins menyatakan, “Saat menggunakan posisi Laid Back, sebaiknya pastikan tempat tidur aman dari segala bentuk gangguan misalnya semut, benda tajam, hewan peliharaan. Kemudian jangan tertidur saat menyusui bayi yang baru lahir”

  • Posisi Menyusui Sitting Baby (Bayi Duduk)

Sesuai dengan namanya sitting Baby, berarti posisi menyusui tersebut dilakukan saat bayi sedang dalam kondisi duduk. Jadi moms tidak perlu menopang tubuh bayi saat menyusui seperti posisi lainnya. Tapi sebaiknya posisi satu ini dilakukan saat bayi memang sudah kuat duduk sendiri. 

Caranya, ibu bayi duduk dalam keadaan tegak, kemudian posisikan bayi untuk duduk menghadap payudara. Ibu bisa memberikan bantal atau tangan di belakang tubuhnya, agar bayi bisa nyaman bersandar saat menyusui. Kemudian pastikan punggung dan leher bayi dalam kondisi sejajar. 

Selanjutnya, dekatkan mulut bayi pada puting payudara. Pastikan hidung si kecil tidak terlalu tertekan agar bisa tetap bernafas dengan baik saat menyusui. Posisi sitting Baby biasanya cocok dilakukan saat bepergian atau saat bayi terburu-buru ingin menyusui dalam kondisi duduk.  

Apa Penyebab Payudara Bengkak Saat Menyusui?

Payudara bengkak disebabkan oleh Mastitis yang merupakan infeksi pada jaringan payudara saat ibu menyusui. Infeksi disebabkan oleh bakteri yang masuk pada puting payudara saat luka kemudian menyerang saluran ASI. 

Ketika payudara mengalami bengkak dapat diatasi dengan cara mengompresnya menggunakan air hangat serta mengosongkan payudara dengan mengeluarkan ASI sebanyak mungkin. Masalah lebih lanjut segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan terbaik.

Produk Rekomendasi Berkualitas yang Cocok Bagi Bayi

Dr. Brown’s berdedikasi menciptakan produk bayi dengan teknologi inovatif guna mendukung kesehatan serta memenuhi gizi bayi dengan optimal. Moms bisa menggunakan produk botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s. 

Botol susu Dr. Brown’s dapat mencegah terjadinya kolik pada bayi. Kolik dapat disebabkan karena bayi terlalu kenyang, usus bayi sensitif, haus atau karena ASI yang diberikan terlalu sedikit. Silahkan kunjungi website resmi https://drbrowns.id// untuk mengetahui berbagai produk dan layanannya.

Berdasarkan pembahasan diatas, cara menyusui yang benar agar puting payudara tidak lecet perlu memperhatikan posisi serta pelekatan yang tepat. Perkirakan juga waktu yang tepat untuk menyusui yaitu saat bayi merasa lapar. Cara tersebut dapat mencegah bayi merasa kembung kemudian muntah. 

 




5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Tips Sukses Menyusui Meskipun Puting Payudara Tenggelam

7 Tips Sukses Menyusui Meskipun Puting Payudara Tenggelam

7 Tips Sukses Menyusui Meskipun Puting Payudara Tenggelam

Aktivitas menyusui memang sedikit sulit dilakukan oleh ibu yang memiliki kondisi puting payudara tenggelam. Tapi sebenarnya bentuk puting susu yang masuk ke dalam bukanlah masalah yang penting dan mengkhawatirkan. Ada beberapa tips sukses menyusui bagi wanita yang mudah untuk diterapkan. 

Penyebab Puting Payudara Tenggelam 

Sebelum membahas tentang beragam tips mudah saat menyusui, terlebih dahulu pahami tentang berbagai macam penyebab terjadinya puting tenggelam atau inverted nipple. Faktor penyebabnya bisa saja infeksi bakteri dan jamur, terjadinya gesekan atau cedera pada area puting serta kulit kering. 

Selain itu perubahan hormon yang dialami ibu saat hamil dan melahirkan juga mempengaruhi saluran susu pada payudara menjadi pendek. Hal itu bisa juga menjadi penyebab utama puting payudara tenggelam. Kondisi demikian memang tidak serius, tetapi akan mengganggu aktivitas menyusui.

Tips Menyusui dengan Kondisi Puting Tenggelam

Jika menurut pakar medis, seorang wanita yang memiliki masalah puting payudara tenggelam dapat melakukan operasi agar puting payudara kembali menjadi normal. Ada 2 pilihan yang bisa dilakukan dalam operasi yaitu membiarkan saluran susu tetap utuh atau tidak menyisakan saluran susu utuh. 

Operasi tersebut dilakukan dengan tujuan membentuk ulang puting serta daerah areola agar bisa keluar dari payudara. Selanjutnya dokter akan membantu memperbaiki sensitivitas dari putting tersebut. Tidak banyak ibu yang memutuskan memilih metode operasi karena dianggap mahal dan terlalu beresiko. 

Akan tetapi jika Moms memutuskan untuk melakukan operasi, sebaiknya pilih metode pertama agar tetap bisa menyusui si kecil. Sebenarnya selain operasi, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar ibu tetap dapat melakukan aktivitas menyusui dengan baik seperti tips dibawah ini. 

  • Menggunakan Bantuan Pompa ASI

Tips sukses menyusui bagi ibu yang memiliki puting payudara tenggelam bisa dilakukan dengan memanfaatkan bantuan dari pompa ASI elektrik. Pompa ASI elektrik dipakai untuk dapat menyedot puting payudara pada ibu keluar sebelum digunakan untuk menyusui. 

Biasanya teknik tersebut bisa dilakukan hanya sekali, tetapi terkadang ada juga yang harus memompa selama beberapa hari agar puting susu keluar. Hal tersebut tidak masalah dan tidak menimbulkan resiko apapun, jadi ibu bayi tidak perlu merasa khawatir. 

  • Melembutkan Payudara

Salah satu tips sukses menyusui bagi ibu dengan puting payudara tenggelam bisa dilakukan pada kesempatan ini. Lakukan aktivitas menyusui saat bayi menundukkan kepala kemudian tiba-tiba memiliki kebiasaan menjilat puting. 

Jika ibu memiliki kondisi payudara yang keras dan penuh, bisa memanfaatkan pelembut dengan tekanan terbalik. Pelembut tersebut berfungsi untuk menjauhkan cairan yang ada di area puting, sehingga bayi dapat melakukan aktivitas menyusui dengan baik dan lancar. 

Lakukan tekanan secara lembut menggunakan ujung jari pada areola payudara dalam waktu sekitar satu menit. Kemudian jepit payudara yang ada disekitar areola menggunakan jari sambil menempatkan bayi untuk menyusui. Ibu harus memerah sedikit ASI dengan pelan-pelan saat menyusui agar mudah keluar.

  • Memakai Bra Saat Menyusui

Pembentukan puting sejatinya dimulai dari minggu ke-32 saat kehamilan sedang berlangsung. Jika dirasa puting belum memiliki perkembangan yang signifikan, maka ibu bisa menggunakan bra khusus untuk merangsang bentuk puting agar muncul keluar. 

Bentuk bra yang menguncup dapat menstimulasi puting keluar. Metode tersebut cukup efektif bagi ibu yang memiliki masalah puting payudara masuk ke dalam. Jika digunakan dengan rutin setiap hari, maka lama-kelamaan akan membantu perkembangan puting keluar dengan optimal. 

  • Merangsang Puting Payudara

Dalam keadaan bayi rewel saat meminta menyusui tentunya ibu harus melakukan cara cepat dan tepat untuk segera mengeluarkan puting payudara yang tenggelam.

Tips sukses menyusui yang sering dilakukan adalah melakukan rangsangan untuk menstimulasi puting payudara bisa keluar seterusnya. Silahkan coba untuk memutar puting payudara secara lembut dan pelan memakai jari telunjuk dan juga ibu jari.

Cara lain untuk menstimulasi puting dengan cara memanfaatkan kain dingin yang lembab untuk mengompres bagian tengah payudara tersebut. Lakukan metode tersebut dengan rutin setiap hari.

Merangsang puting payudara yang tenggelam juga dapat dilakukan dengan memasang beberapa perhiasan tertentu. Sebaiknya perhiasan berukuran kecil seperti sejenis nipple rings dan nipple protractor. Tapi banyak wanita mengatakan metode tersebut terlalu ribet dan beresiko.  

Menurut Dokter Bidang Keperawatan Debra Rose Wilson, Ph.D., menyatakan, “cara yang bisa juga dilakukan adalah dengan menempelkan mulut bayi disekitar areola. Hal tersebut dapat merangsang puting pada payudara ibu menonjol keluar.” 

  • Menggunakan Teknik Hoffman

Cara lain yang bisa dilakukan pada ibu yang memiliki kondisi puting masuk ke dalam yaitu dengan Teknik Hoffman. Teknik ini umumnya bersifat aman digunakan selama ibu hamil. Metode ini dilakukan menggunakan jempol yang diletakkan pada tiap sisi pangkal puting. 

Gunakan jempol tersebut untuk menekan kuat pada bagian jaringan payudara. Kemudian pada waktu yang sama tarik jempol agar saling menjauh satu sama lain.

Lakukan teknik tersebut setidaknya setiap 5 kali pada pagi hari. Tetapi jika merasa nyeri, kemungkinan ibu tidak cocok menggunakan metode satu ini.

  • Menggunakan Nipple Shield 

Nipple Shield adalah sebuah dot yang terbuat dari silikon tipis kemudian berfungsi untuk membantu bayi saat mengalami kesulitan menyusui. Nipple shield biasanya digunakan hanya sementara waktu untuk membantu ibu dan bayi lancar dalam proses menyusui. 

Jika membahas tentang Nipple Shield, ada rekomendasi produk yang dinamakan Dr. Brown’s Nipple. Produk ini terbuat dari bahan silikon yang berkualitas dengan tekstur yang lembut. Dr. Brown’s Nipple dirancang dengan memiliki level dan aliran yang berbeda-beda. 

Dr.Brown’s Nipple juga menyediakan Wide Neck Nipple yang bentuknya lebar menyerupai payudara ibu. Produk juga terbuat dari silikon yang berkualitas dan sangat lembut. Bagi moms yang berminat membelinya bisa langsung membuka website resmi https://drbrowns.id//

  • Menggunakan Nipple Puller 

Nipple Puller memiliki cara kerja hampir sama dengan Nipple Shield. Alat tersebut juga dirancang khusus untuk dapat menarik puting payudara yang masuk ke dalam.

Bentuknya memang menyerupai suntikan yang berukuran besar. Bagian ujung  Nipple Puller tersebut yang bisa berfungsi untuk menarik puting.

Tips sukses menyusui agar bayi merasa lebih nyaman dan terjamin kesehatannya, moms bisa juga memanfaatkan produk dari Dr. Brown’s lainnya yaitu botol susu anti kolik. Botol susu tersebut dibuat dengan inovasi Internal Vent System dan Silicone Nipple

Teknologi tersebut dapat membantu aliran cairan pada botol bisa terkontrol dengan baik, sehingga saat menyusui si kecil bisa mengatur ritme minum dengan teratur. Botol tersebut memang didesain khusus untuk mencegah kolik pada bayi

Kolik merupakan momen saat bayi merasa rewel dan terus menerus menangis dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut tentunya bisa menyebabkan ibu stress dan bisa saja terkena baby blues

Salah satu tips sukses menyusui diatas sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika moms merasa tidak nyaman. Pilihlah satu metode yang dianggap paling mudah dilakukan dan diterapkan secara rutin setiap harinya agar proses menyusui lebih nyaman dan lancar. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Perubahan Payudara Ibu Menyusui, Ini Wajar Moms!

Perubahan Payudara Ibu Menyusui, Ini Wajar Moms!

Perubahan Payudara Ibu Menyusui, Ini Wajar Moms!

Masa menyusui merupakan proses yang membahagiakan dan menyenangkan bagi seorang ibu. Melalui proses menyusui, ibu bisa menyalurkan ASI kepada buah hatinya. Namun, ada beberapa tahapan perubahan payudara ibu menyusui. Informasi lengkapnya ada pada ulasan dibawah ini.  

Pasca Melahirkan Payudara Akan Tampak Kendur

Payudara wanita yang berukuran besar atau kecil, semuanya akan mengalami peregangan dan terus tumbuh saat kehamilan berlangsung. Hal tersebut dikarenakan terdapat hormon serta saluran ASI yang aktif masuk pada saluran payudara. Peristiwa tersebut normal terjadi pada semua wanita saat hamil.

Menurut Heather Bartos, MD, seorang konsultan laktasi dan obgyn Amerika Serikat menyatakan, wanita akan cenderung memperhatikan ukuran cup payudara yang tiba-tiba meningkat. Perubahan tersebut akan terlihat semakin jelas saat wanita menyusui, karena payudara sudah aktif dalam memproduksi ASI.”

Tahap awal perubahan payudara ibu menyusui yang mengalami kendur tidak sepenuhnya disebabkan karena proses kehamilan dan juga menyusui. Ada faktor lain yang menyebabkan payudara kendur, misalnya BMI yang tinggi, penuaan dini, riwayat merokok serta ukuran bra yang tidak sesuai. 

Jika ingin bentuk payudara kembali semula sebelum menyusui, ada latihan yang perlu dilakukan oleh para wanita. Seorang konsultan laktasi bersertifikat bernama Stephanie Nguyen.RN menyatakan, wanita ada baiknya sering melakukan olahraga yang bertujuan untuk memperkuat otot dada. 

Payudara Wanita Rentan Mengalami Kebocoran

Perubahan payudara ibu menyusui lebih terasa saat ASI mulai bertambah banyak dan terus keluar tanpa disengaja. Pada momen ini, payudara wanita akan berukuran lebih besar dan sering timbul rasa nyeri. Saat digunakan untuk menyusui, ASI yang dikeluarkan terasa seperti aliran hangat. 

Payudara wanita pada masa menyusui rentan mengalami kebocoran. Hal tersebut disebabkan karena kapasitas ASI didalam payudara penuh dan belum digunakan untuk menyusui. Payudara bocor juga bisa disebabkan oleh gerakan ibu yang terlalu aktif.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi payudara mengalami kebocoran yaitu dengan menggunakan bra olahraga. Memakai bra yang sedikit lebih ketat akan membantu untuk mencegah terjadinya stimulasi puting pada payudara yang tidak sengaja terjadi. 

Apa Penyebab Payudara Sebelah Kiri Sakit Saat Menyusui?

Perubahan payudara ibu menyusui pasca melahirkan memang sering menyebabkan rasa nyeri berlebih. Rasa nyeri pada payudara tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini.

  • Produksi ASI Pada Payudara terlalu Banyak

Payudara wanita sering merasa nyeri dikarenakan produksi ASI pada payudara semakin meningkat. Tapi biasanya rasa nyeri tersebut perlahan akan menghilang dalam waktu 3 bulan setelah melahirkan. 

  • Terjadinya Tongue-tie

Tongue-tie sering terjadi pada si kecil dimana terjadi kelainan bawaan yang membuatnya tidak bisa menghisap ASI dengan baik. Hal tersebut membuat payudara terasa nyeri saat menyusui.

  • Payudara Mengalami Bengkak

Apa penyebab payudara tampak bengkak dan nyeri? kondisi tersebut terjadi karena banyaknya ASI yang menumpuk pada payudara. Untuk mengatasinya, ibu harus sering menyusui bayi atau memeras ASI dalam botol. Jika dibiarkan akan memicu penyakit Abses Payudara yang berbahaya.

  • Penggunaan Bra yang Tidak Tepat

Pemakaian bra yang ketat akan membuat payudara tertekan, sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan rasa nyeri. Ada baiknya ibu memakai bra yang agak longgar dan memiliki spon yang lembut agar lebih nyaman saat digunakan.

Payudara Wanita Mulai Menyusut

Fase yang dihadapi selanjutnya yaitu payudara wanita akan mulai menyusut. Setelah payudara berubah menjadi besar saat menyusui, lama-kelamaan ASI akan mulai mengering dan payudara mengempis. Akan tetapi hal tersebut tidak akan mempengaruhi payudara berubah ke bentuk semula.

Mengapa ukuran payudara berubah menjadi lebih kecil dan menyusut? Hal tersebut dikarenakan produksi ASI mulai menurun. Biasanya pada fase tersebut, payudara akan terasa lebih longgar dan tidak mudah nyeri seperti pada saat menyusui. 

Selain disebabkan karena beberapa hal tersebut, payudara menyusut juga dipengaruhi oleh kadar hormon, penggunaan bra yang tidak tepat serta melakukan diet ketat yang keliru. Jadi kesimpulannya payudara menyusut juga dapat dipengaruhi oleh berat badan ibu pasca melahirkan. 

Perubahan Payudara Ibu Menyusui Menyebabkan Stretch Mark Mulai Memudar

Setelah payudara wanita mulai menyusut, maka fase selanjutnya stretch mark yang awalnya muncul banyak pada bagian tubuh akan mulai memudar. Memang stretch mark biasa terjadi dan dihadapi oleh para wanita saat hamil dikarenakan kulitnya yang mengembang. 

Menurut penelitian Journal of American Academy of Dermatology menyatakan, 33% wanita akan mengalami stretch mark saat kehamilan berlangsung. Akan tetapi, tanda peregangan berupa garis-garis merah tersebut akan hilang dan pudar dalam jangka waktu satu tahun. 

Stretch mark dapat disebabkan karena faktor genetika dan juga pengaruh dari hormon didalam tubuh. Semenjak memasuki masa kehamilan, hormon tubuh akan menghasilkan serat elastin serta kolagen pada lapisan tengah kulit. Serat tersebut akan memungkinkan terjadinya peregangan. 

Memasuki masa hamil dan menyusui, elastisitas pada kulit wanita sering menurun. Hal itulah yang menyebabkan timbulnya banyak stretch mark pada fase tersebut. Untuk menghilangkannya, ibu bayi perlu banyak minum air putih, berolahraga atau menggunakan salep penghilang stretch mark. 

Perubahan Payudara Ibu Menyusui Mulai Memasuki New Normal

Payudara pasca melahirkan memang sulit untuk kembali ke bentuk semula, tetapi akan ada tahap dimana payudara memasuki kenormalan baru. Oleh sebab itu, wanita harus siap menghadapi segala bentuk perubahan yang terjadi. 

Seorang ibu hanya perlu membiasakan diri untuk menerima setiap perubahan yang terjadi pada payudara. Walaupun payudara tidak kembali normal, setidaknya harus tetap menjaga rasa percaya diri dengan kondisi tubuhnya tersebut.  

Produk Apa yang Cocok Bagi Bayi Saat Menyusui?

Ada beberapa rekomendasi produk dari Dr. Brown’s yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Produk tersebut yaitu botol susu anti kolik. Botol susu tersebut dilengkapi dengan Internal Vent System untuk mengatur aliran susu pada botol. 

Selain dapat membantu memberikan kemudahan moms saat menyusui, botol susu juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kolik pada bayi. Tanda-tanda bayi terkena kolik yaitu sering menangis selama 2-3 jam, wajah si kecil berubah menjadi kemerahan, tangan sering mengepal dan perut seperti mengeras.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh moms untuk mencegah terjadinya kolik misalnya menjauhi asap rokok, tepuk punggung bayi setelah makan agar bersendawa, hindari sering mengkonsumsi kopi, teh atau minuman lain yang berkafein tinggi serta pakailah dot bayi yang aman dan lubangnya kecil.

Produk diatas dapat dipesan melalui website resmi https://drbrowns.id// . Dr. Brown’s juga memiliki program parenting club yang dapat memberikan pelayanan konsultasi mengenai ibu dan bayi yang didampingi langsung oleh para dokter professional. 

Perubahan payudara ibu menyusui adalah hal yang wajar terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Hal yang terpenting adalah kondisi kesehatan ibu dan bayi bisa tetap terjaga dengan baik saat melalui proses kehamilan hingga menyusui. 

Scan Plagiarisme

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Payudara Besar Bisa Produksi ASI Banyak, Mitos Atau Fakta?

Perubahan Payudara Ibu Menyusui, Ini Wajar Moms!

Perubahan Payudara Ibu Menyusui, Ini Wajar Moms!

Masa menyusui merupakan proses yang membahagiakan dan menyenangkan bagi seorang ibu. Melalui proses menyusui, ibu bisa menyalurkan ASI kepada buah hatinya. Namun, ada beberapa tahapan perubahan payudara ibu menyusui. Informasi lengkapnya ada pada ulasan dibawah ini.  

Pasca Melahirkan Payudara Akan Tampak Kendur

Payudara wanita yang berukuran besar atau kecil, semuanya akan mengalami peregangan dan terus tumbuh saat kehamilan berlangsung. Hal tersebut dikarenakan terdapat hormon serta saluran ASI yang aktif masuk pada saluran payudara. Peristiwa tersebut normal terjadi pada semua wanita saat hamil.

Menurut Heather Bartos, MD, seorang konsultan laktasi dan obgyn Amerika Serikat menyatakan, wanita akan cenderung memperhatikan ukuran cup payudara yang tiba-tiba meningkat. Perubahan tersebut akan terlihat semakin jelas saat wanita menyusui, karena payudara sudah aktif dalam memproduksi ASI.”

Tahap awal perubahan payudara ibu menyusui yang mengalami kendur tidak sepenuhnya disebabkan karena proses kehamilan dan juga menyusui. Ada faktor lain yang menyebabkan payudara kendur, misalnya BMI yang tinggi, penuaan dini, riwayat merokok serta ukuran bra yang tidak sesuai. 

Jika ingin bentuk payudara kembali semula sebelum menyusui, ada latihan yang perlu dilakukan oleh para wanita. Seorang konsultan laktasi bersertifikat bernama Stephanie Nguyen.RN menyatakan, wanita ada baiknya sering melakukan olahraga yang bertujuan untuk memperkuat otot dada. 

Payudara Wanita Rentan Mengalami Kebocoran

Perubahan payudara ibu menyusui lebih terasa saat ASI mulai bertambah banyak dan terus keluar tanpa disengaja. Pada momen ini, payudara wanita akan berukuran lebih besar dan sering timbul rasa nyeri. Saat digunakan untuk menyusui, ASI yang dikeluarkan terasa seperti aliran hangat. 

Payudara wanita pada masa menyusui rentan mengalami kebocoran. Hal tersebut disebabkan karena kapasitas ASI didalam payudara penuh dan belum digunakan untuk menyusui. Payudara bocor juga bisa disebabkan oleh gerakan ibu yang terlalu aktif.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi payudara mengalami kebocoran yaitu dengan menggunakan bra olahraga. Memakai bra yang sedikit lebih ketat akan membantu untuk mencegah terjadinya stimulasi puting pada payudara yang tidak sengaja terjadi. 

Apa Penyebab Payudara Sebelah Kiri Sakit Saat Menyusui?

Perubahan payudara ibu menyusui pasca melahirkan memang sering menyebabkan rasa nyeri berlebih. Rasa nyeri pada payudara tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini.

  • Produksi ASI Pada Payudara terlalu Banyak

Payudara wanita sering merasa nyeri dikarenakan produksi ASI pada payudara semakin meningkat. Tapi biasanya rasa nyeri tersebut perlahan akan menghilang dalam waktu 3 bulan setelah melahirkan. 

  • Terjadinya Tongue-tie

Tongue-tie sering terjadi pada si kecil dimana terjadi kelainan bawaan yang membuatnya tidak bisa menghisap ASI dengan baik. Hal tersebut membuat payudara terasa nyeri saat menyusui.

  • Payudara Mengalami Bengkak

Apa penyebab payudara tampak bengkak dan nyeri? kondisi tersebut terjadi karena banyaknya ASI yang menumpuk pada payudara. Untuk mengatasinya, ibu harus sering menyusui bayi atau memeras ASI dalam botol. Jika dibiarkan akan memicu penyakit Abses Payudara yang berbahaya.

  • Penggunaan Bra yang Tidak Tepat

Pemakaian bra yang ketat akan membuat payudara tertekan, sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan rasa nyeri. Ada baiknya ibu memakai bra yang agak longgar dan memiliki spon yang lembut agar lebih nyaman saat digunakan.

Payudara Wanita Mulai Menyusut

Fase yang dihadapi selanjutnya yaitu payudara wanita akan mulai menyusut. Setelah payudara berubah menjadi besar saat menyusui, lama-kelamaan ASI akan mulai mengering dan payudara mengempis. Akan tetapi hal tersebut tidak akan mempengaruhi payudara berubah ke bentuk semula.

Mengapa ukuran payudara berubah menjadi lebih kecil dan menyusut? Hal tersebut dikarenakan produksi ASI mulai menurun. Biasanya pada fase tersebut, payudara akan terasa lebih longgar dan tidak mudah nyeri seperti pada saat menyusui. 

Selain disebabkan karena beberapa hal tersebut, payudara menyusut juga dipengaruhi oleh kadar hormon, penggunaan bra yang tidak tepat serta melakukan diet ketat yang keliru. Jadi kesimpulannya payudara menyusut juga dapat dipengaruhi oleh berat badan ibu pasca melahirkan. 

Perubahan Payudara Ibu Menyusui Menyebabkan Stretch Mark Mulai Memudar

Setelah payudara wanita mulai menyusut, maka fase selanjutnya stretch mark yang awalnya muncul banyak pada bagian tubuh akan mulai memudar. Memang stretch mark biasa terjadi dan dihadapi oleh para wanita saat hamil dikarenakan kulitnya yang mengembang. 

Menurut penelitian Journal of American Academy of Dermatology menyatakan, 33% wanita akan mengalami stretch mark saat kehamilan berlangsung. Akan tetapi, tanda peregangan berupa garis-garis merah tersebut akan hilang dan pudar dalam jangka waktu satu tahun. 

Stretch mark dapat disebabkan karena faktor genetika dan juga pengaruh dari hormon didalam tubuh. Semenjak memasuki masa kehamilan, hormon tubuh akan menghasilkan serat elastin serta kolagen pada lapisan tengah kulit. Serat tersebut akan memungkinkan terjadinya peregangan. 

Memasuki masa hamil dan menyusui, elastisitas pada kulit wanita sering menurun. Hal itulah yang menyebabkan timbulnya banyak stretch mark pada fase tersebut. Untuk menghilangkannya, ibu bayi perlu banyak minum air putih, berolahraga atau menggunakan salep penghilang stretch mark. 

Perubahan Payudara Ibu Menyusui Mulai Memasuki New Normal

Payudara pasca melahirkan memang sulit untuk kembali ke bentuk semula, tetapi akan ada tahap dimana payudara memasuki kenormalan baru. Oleh sebab itu, wanita harus siap menghadapi segala bentuk perubahan yang terjadi. 

Seorang ibu hanya perlu membiasakan diri untuk menerima setiap perubahan yang terjadi pada payudara. Walaupun payudara tidak kembali normal, setidaknya harus tetap menjaga rasa percaya diri dengan kondisi tubuhnya tersebut.  

Produk Apa yang Cocok Bagi Bayi Saat Menyusui?

Ada beberapa rekomendasi produk dari Dr. Brown’s yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Produk tersebut yaitu botol susu anti kolik. Botol susu tersebut dilengkapi dengan Internal Vent System untuk mengatur aliran susu pada botol. 

Selain dapat membantu memberikan kemudahan moms saat menyusui, botol susu juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kolik pada bayi. Tanda-tanda bayi terkena kolik yaitu sering menangis selama 2-3 jam, wajah si kecil berubah menjadi kemerahan, tangan sering mengepal dan perut seperti mengeras.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh moms untuk mencegah terjadinya kolik misalnya menjauhi asap rokok, tepuk punggung bayi setelah makan agar bersendawa, hindari sering mengkonsumsi kopi, teh atau minuman lain yang berkafein tinggi serta pakailah dot bayi yang aman dan lubangnya kecil.

Produk diatas dapat dipesan melalui website resmi https://drbrowns.id// . Dr. Brown’s juga memiliki program parenting club yang dapat memberikan pelayanan konsultasi mengenai ibu dan bayi yang didampingi langsung oleh para dokter professional. 

Perubahan payudara ibu menyusui adalah hal yang wajar terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Hal yang terpenting adalah kondisi kesehatan ibu dan bayi bisa tetap terjaga dengan baik saat melalui proses kehamilan hingga menyusui. 

 

Scan Plagiarisme

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Penyebab Ibu Menyusui Tidak Menstruasi

Penyebab Ibu Menyusui Tidak Menstruasi

Penyebab Ibu Menyusui Tidak Menstruasi

Ketika masih dalam masa menyusui, mungkin Moms bertanya-tanya, mengapa periode menstruasi tidak kunjung datang? Apakah hamil adalah penyebab mengapa ibu menyusui jadi tidak bisa menstruasi? Eits, tenang saja, Moms! Penyebab ibu menyusui tidak menstruasi bukan karena hamil saja kok. 

Moms tidak perlu khawatir dan panik dahulu ketika di awal-awal menyusui dan tidak mendapatkan jadwal menstruasi yang tepat. Menyusui telah disebut sebagai “kontrasepsi alami,” dan sangat efektif dalam mencegah kehamilan, jadi Moms tidak perlu bingung jika belum menstruasi.

Normalkah Busui Tidak Haid? Berikut Faktor yang Mempengaruhinya!

Mungkin Moms bertanya-tanya tentang ‘apakah normal belum menstruasi selama berbulan-bulan?’. Meskipun jawabannya sudah jelas bahwa Moms tidak hamil, tapi pasti Moms merasa overthinking mengapa bisa tidak menstruasi dalam waktu yang lama.

Nah, Moms harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi setelah melahirkan untuk dapat menghadapinya.

Menurut Dr. Shruti Kainth seorang dokter di Obstetrician and Gynaecologist, di bawah ini adalah beberapa di antaranya yang mempengaruhi waktu menstruasi setelah melahirkan:

1.     Si Kecil Tidur dengan Waktu yang Tepat

Jika Moms ingin mendapatkan periode menstruasi yang tepat setelah melahirkan, pastikan bahwa si Kecil ini tidurnya cukup.

Patokannya adalah, si Kecil tidur lebih dari empat jam di siang hari atau lebih dari enam jam di malam hari. Artinya, ketika si Kecil tidur, maka ia tidak akan menyusu dan Moms juga bisa istirahat.

Ketika si Kecil tidur, maka hal itu akan mengakibatkan penurunan produksi ASI, dan siklus menstruasi mungkin bisa segera dimulai. Jika Moms masih menyusui bayi, penurunan ASI akan bersifat sementara, sampai hormon seimbang.

2.     Si Kecil Sudah Mulai Mengkonsumsi MPASI atau Susu Formula

Ketika si Kecil mulai mendapatkan nutrisi dari makanan luar, maka produksi ASI mulai berkurang. Nah, ketika produksi ASI ini berkurang maka akan menyebabkan perubahan hormonal yang memulai kembali siklus menstruasi Moms.

Perubahan serupa juga bisa terlihat ketika Moms melengkapi makanan si Kecil dengan susu formula. Jadi, jika Moms ingin segera menstruasi, maka tunggu sampai anak sudah masanya MPASI atau bisa diberikan susu formula.

3.     Tidak Terlalu Sering Tidur Bersama Si Kecil

Seringkali, para ibu menyusui ini selalu tidur di ranjang  yang sama sehingga akhirnya refleks menyusui bayinya di tengah rutinitas tidur si Kecil. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi ASI, yang selanjutnya menunda menstruasi.

Jadi, kalau bisa sih Moms menempatkan si Kecil di sebuah ranjang khusus bayi sehingga bisa menyusui jika memang si Kecil sedang lapar saja. Hal ini juga berlaku nih ketika Moms menggendong bayi setiap saat. Ketika Moms sepanjang waktu menggendongnya, maka Si Kecil dapat menyusu kapan pun ia mau.

Menggendong bayi dengan posisi kepalanya dekat dengan payudara akan membuatnya mudah menempel dan minum ASI meskipun sedang tidak lapar. Jika hal ini terjadi, maka pada gilirannya akan menunda periode menstruasi Moms.

Singkatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi seberapa cepat menstruasi Moms kembali saat menyusui adalah cara pengasuhan, hormon, memberi susu formula atau MPASI dan tidak terlalu sering tidur di dekat si Kecil

Jika Moms mengalami menstruasi saat menyusui, maka Moms harus tahu bahwa hal itu kemungkinan besar terjadi karena penurunan produksi hormon prolaktin. Lalu apakah periode menstruasi dapat mempengaruhi cara Moms menyusui?

Penyebab Ibu Menyusui Tidak Menstruasi

Setiap ibu yang baru saja melahirkan memang memiliki periode menstruasi yang tidak bisa ditebak dan tentu saja jadwal haidnya menjadi berantakan. Moms akan mendapatkan menstruasi pertama setelah melahirkan pada waktu yang berbeda.

Periode menstruasi dapat bervariasi dari antara 11 hingga 12 minggu setelah melahirkan, hingga satu tahun. Waktu rata-rata untuk periode menstruasi pertama Moms setelah bayi dilahirkan atau saat menyusui, biasanya enam bulan. Beberapa penyebab mengapa ibu menyusui tidak menstruasi adalah :

1.     Tingkat Progesteron Tinggi

Progesteron adalah hormon yang berhubungan untuk mengatur siklus haid seorang wanita. Nah, ketika progesteron yang dimiliki tinggi maka hal itu bisa menunda periode menstruasi untuk datang secara teratur.

Adapun ibu menyusui dengan progesteron rendah mungkin akan menstruasi lebih cepat dibandingkan yang tidak.

2.     Adanya Kadar Prolaktin dalam Tubuh

Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI dan mempengaruhi permulaan menstruasi. Saat Moms menyusui, hormon membantu menghasilkan jumlah ASI yang dibutuhkan dan menghentikan tubuh dari berovulasi.

Pada akhirnya Moms belum bisa mendapatkan menstruasi tepat waktu. Sebaliknya nih, jika Moms mengalami menstruasi saat menyusui, maka kemungkinan besar karena terjadi penurunan produksi hormon prolaktin.

3.     Infertilitas Lebih Lama

Penyebab ibu menyusui tidak menstruasi yang terakhir adalah terjadinya infertilitas yang lebih lama. Ketika  seorang wanita “menyusui penuh” dan tidak kunjung mendapatkan periode menstruasinya, maka ia memiliki peluang kurang dari 2% untuk hamil dalam enam bulan pertama setelah melahirkan.

Jadi, Moms tidak perlu khawatir, nih kalau sedang mengandung. Sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa menyusui yang lebih lama dan intensif dapat menyebabkan infertilitas lebih lama.

Pemberian ASI eksklusif menurut penelitian bisa 98 – 99,5% efektif dalam mencegah kehamilan ketika:

  •         Melahirkan kurang dari 6 bulan yang lalu.
  •         Menyusui secara eksklusif (tidak melengkapi dengan susu formula).
  •         Belum mulai menstruasi sejak melahirkan.

Jadi, jika periode menstruasi tidak segera datang, maka alasannya bukanlah karena sedang mengandung karena ternyata menyusui juga bisa menjadi metode untuk mencegah kehamilan.

Apakah Menstruasi Mempengaruhi Siklus Menyusui?

Jika Moms akhirnya mengalami menstruasi saat menyusui, tenang saja! Moms tidak perlu panik karena kemungkinan tidak ada perbedaan apapun yang terjadi. Meskipun sebenarnya ada beberapa kasus yang membuat ibu menyusui akan mengalami perubahan seperti:

  1.     Puting menjadi lebih lembut selama periode menstruasi.
  2.     Kekurangan suplai ASI beberapa hari sebelum menstruasi.
  3.     Sedikit perubahan dalam rasa ASI sehingga membuat bayi mungkin tidak mau menyusu.
  4.     Ukuran payudara yang mungkin tumbuh sedikit.

Meski demikian, menstruasi tidak boleh mengganggu atau menghentikan Moms untuk tetap menyusui si Kecil. Perubahan hormon itu normal terjadi, dan dalam beberapa hari, tubuh akan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Menyusui selama siklus menstruasi tidak akan membahayakan kesehatan Moms atau si Kecil. Jika Moms melihat penurunan pasokan ASI, pastikan Moms untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa si Kecil mendapatkan jumlah nutrisi yang tepat.

Moms juga harus berkonsultasi dengan dokter atau spesialis laktasi, yang mungkin merekomendasikan beberapa suplemen alami yang dapat meningkatkan produksi ASI. Beberapa suplemen untuk bisa meningkatkan produksi ASI juga bisa Moms dapatkan di Dr. Brown’s.

Selain produknya yang bisa meningkatkan ASI, Moms juga bisa menggunakan botol susu kolik yang bagus untuk si Kecil. Menggunakan botol anti kolik dari Dr. Brown’s akan sangat efektif meminimalisir adanya gangguan pada pencernaan si Kecil.

Moms bisa pesan botol dan produknya di https://drbrowns.id/products/botol-susu/. Jika ada yang Moms bingungkan dengan ilmu parenting anak seperti apa saja penyebab ibu menyusui tidak menstruasi, cara meningkatkan ASI dsb, Moms juga bisa ikut klub parenting Dr. Brown’s melalui situsnya.

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

11 Buah dan Sayur Pelancar ASI

11 Buah dan Sayur Pelancar ASI

11 Buah dan Sayur Pelancar ASI

Menyusui adalah hal yang menyenangkan bagi wanita yang baru saja menjadi seorang ibu. Seorang bayi harus disusui segera setelah kelahirannya sebagaimana mestinya. Apakah Moms baru saja melahirkan dan sedang menyusui? Moms harus rutin konsumsi buah dan sayur pelancar ASI, lho!

Buah dan Sayur Pelancar ASI

Menyusui sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak Si Kecil yang sehat, terutama jika ia baru lahir. ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi selama 6 bulan pertamanya. Lalu apa saja makanan yang bisa dikonsumsi untuk melancarkan ASI dan menyusui Si Kecil dengan lebih intensif? 

1.     Pepaya Hijau

Ketika sedang menyusui, penting untuk selalu menjaga diri a tetap terhidrasi dan banyak makan buah. Nah, makan pepaya hijau adalah salah satu pilihan terbaik yang harus Moms coba. Pepaya hijau adalah buah yang menginduksi laktasi.

Enzim yang ada dalam pepaya bisa melancarkan produksi ASI dan mensuplai vitamin penting seperti A, B, C, dan E yang bagus untuk ibu menyusui. Pepaya mengandung 88% air dengan 11% karbohidrat dan bagus sekali untuk kesehatan selain melancarkan ASI.

2.      Pisang

Banyak ibu bertanya ‘bolehkah makan pisang saat menyusui?’ Jawabannya iya. Tidak ada salahnya makan pisang selama menyusui karena pisang kaya akan vitamin dan mineral dan juga meningkatkan kadar asam folat.

Pisang juga membantu mengisi kembali kalori yang hilang saat menyusui. Jadi, selain bisa melancarkan ASI, buah satu ini juga bagus untuk mengisi kalori ibu menyusui.

3.     Alpukat

 Ketika berbicara tentang buah-buahan yang bagus untuk dimakan selama menyusui, alpukat adalah salah satunya. Satu buah alpukat kaya akan beberapa vitamin B dan Vitamin K, C, dan E.

Alpukat adalah buah yang kaya akan asam lemak seperti asam lemak omega-3, asam lemak omega-6, dan asam lemak omega-9 yang meningkatkan kualitas ASI dan meningkatkan produksi ASI yang kaya.

Menurut Jurnal Global Health Science Group, beberapa peneliti percaya bahwa makan omega-3 meningkatkan pertumbuhan intelektual bayi. Selain itu, alpukat adalah buah yang bagus untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan kolesterol.

4.     Aprikot

Untuk ibu menyusui, aprikot adalah buah yang harus ditambahkan dalam menu makanan setiap harinya. Aprikot mengandung Vitamin A, C, K, E, dan niasin dalam jumlah yang banyak. Aprikot juga mengandung mineral yang kaya, kalium, tembaga, mangan, dan fosfor.

Aprikot adalah sumber serat makanan yang baik dan mengontrol aktivitas estrogen yang selanjutnya membantu mengatur hormon penghasil ASI dan meningkatkan produksi susu.

5.     Jeruk

 Menyusui adalah momen spesial dalam kehidupan setiap wanita sehingga Moms harus makan banyak termasuk jeruk.  Jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi dan merupakan sumber serat yang baik sehingga dapat membantu meringankan sembelit.

Moms dapat mengkonsumsi jeruk langsung atau dibuat sebagai jus jeruk segar dua kali sehari. Menurut Journal of Child Health Care, Vitamin C memainkan peran penting dalam mengembangkan tulang, gigi, dan otot yang sehat dari bayi yang baru lahir.

6.   Blueberry

Blueberry adalah salah satu buah terbaik untuk dimakan seorang ibu menyusui karena memiliki banyak nutrisi penting. Blueberry kaya akan vitamin A, dan K, kalsium, karbohidrat, dan kalium.

Blueberry membuat Moms bisa melancarkan ASI dan juga bisa bertindak sebagai antioksidan alami yang melindungi Moms  dari infeksi.

7.     Asparagus

Buah dan sayur pelancar ASI selanjutnya adalah asparagus yang memiliki kandungan dengan sifat “estrogenik” dan bisa meningkatkan kadar prolaktin dalam tubuh. Kandungan dalam asparagus terbukti bisa meningkatkan suplai ASI.

Sayuran ini telah lama digunakan dalam pengobatan Ayurveda karena sifat galactagogue (herbal yang digunakan untuk membantu meningkatkan produksi ASI).

Asparagus kaya akan flavonoid dan saponin, membantu meningkatkan dan menjaga sekresi ASI. Pada saat yang sama, sayuran ini juga mendukung kesehatan reproduksi dan mengurangi masalah pencernaan.

8.     Bayam

Pakar kesehatan menyarankan bahwa ibu menyusui perlu untuk mengkonsumsi bayam dan sayuran hijau lainnya. Sayuran satu ini kaya akan zat besi, kalsium, vitamin K dan folat yang bisa mendukung laktasi atau melancarkan produksi ASI.

Bayam sangat bermanfaat karena kandungan fitoestrogennya yang tinggi. Senyawa ini meniru estrogen dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan produksi susu.

9.     Bawang Putih

Bawang putih telah digunakan selama berabad-abad sebagai metode laktasi alami. Bumbu ini memiliki efek laktogenik yang kuat dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa peneliti percaya bahwa bayi menyukai rasanya, sehingga dapat meningkatkan waktu menyusui. Rempah-rempah satu ini juga tidak hanya membantu melancarkan ASI, namun juga meningkatkan kekebalan dan melindungi Moms dan si kecil terhadap infeksi.

10.  Biji-bijian

Biji wijen, rami, dan biji labu adalah tambahan yang sehat untuk pola makan ibu menyusui. Makanan ini mengandung banyak mineral dan lemak baik yang membantu tubuh untuk memproduksi susu. Moms bisa menaburkan biji-bijian di atas salad, digunakan untuk smoothie, atau dinikmati sebagai camilan.

11.  Jahe

Jahe terkenal karena kemampuannya untuk meredakan gangguan pencernaan dan mual. Namun, tanaman ini juga berfungsi untuk melancarkan ASI.

Ketika dikonsumsi secara teratur, jahe menangkal depresi dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Tambahkan jahe ke menu makanan atau bisa juga diseduh dengan air hangat ataupun teh herbal.

Keseimbangan nutrisi yang baik dalam pola makan ibu menyusui akan sangat bagus dalam melancarkan ASI. Ada baiknya sih jika Mos menghindari makan junk food saat menyusui karena tidak memiliki nilai gizi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi Moms dan Si Kecil.

Obat Pelancar ASI yang Bagus Apa?

Jika  buah dan sayur pelancar ASI sudah rutin Moms coba namun produksi ASI masih belum juga lancar, mungkin Moms juga bisa mencoba mengkonsumsi obat sebagai solusi terakhir.

1.     Domperidone

Menurut Children’s Health Queensland Hospital domperidone adalah obat yang paling efektif digunakan untuk meningkatkan suplai ASI.

Domperidone adalah obat yang dikembangkan untuk mengobati mual, muntah, gangguan pencernaan dan refluks lambung, tetapi telah terbukti efektif bila digunakan untuk melancarkan dan meningkatkan suplai ASI.

2.    Metoclopramide

Menurut the National Library of Medicine metoclopramide (Maxolon) meningkatkan laktasi dengan menghambat pelepasan dopamin di sistem saraf pusat, sehingga meningkatkan kadar prolaktin, dan dengan menginduksi atau menambah kadar ASI.

Metoclopramide telah umum digunakan untuk meningkatkan produksi ASI dan relaktasi, kemanjurannya juga terbukti efektif dalam membantu membangun laktogenesis II.

3.     Chlorpromazine

Drugs and Lactation Database menyatakan bahwa chlorpromazine Klorpromazin dapat menjadi obat medis untuk melancarkan ASI. Beberapa ibu menyusui kerap menggunakan  chlorpromazine untuk bisa meningkatkan kelancaran ASI.

Ketika mengkonsumsi obat ini, maka akan terjadi peningkatan sekresi prolaktin sehingga dapat meningkatkan laktasi.

Ada baiknya sih Moms mencoba mengkonsumsi buah dan sayur pelancar ASI atau suplemen terlebih dahulu sebelum menggunakan obat medis. Nah, kalau Moms mencari suplemen untuk meningkatkan ASI, Moms bisa gunakan produk dari Dr. Browns.

Selain itu, di Dr. Brown’s pula, Moms bisa membeli botol susu anti kolik terbaik yang bisa digunakan untuk si Kecil. Dengan botol dari Dr. Brown’s, Moms tidak perlu khawatir jika ada alergi yang bisa mengganggu pencernaan si Kecil.

Beli produk botol susu ini di https://drbrowns.id/products/botol-susu/ dan join yuk kelas parenting bersama Moms lainnya di klub parenting Dr. Brown’s.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Penyimpanan ASI Perah : Tips Agar Bisa Tahan Lama

Penyimpanan ASI Perah : Tips Agar Bisa Tahan Lama

Penyimpanan ASI Perah : Tips Agar Bisa Tahan Lama

Ketika baru pertama menyusui dan ingin menyimpan ASI perah ke dalam botol, Moms mungkin penasaran kira-kira berapa lama sih daya tahannya? Lama tidaknya penyimpanan ASI perah sebenarnya tergantung pada cara Moms menyimpan, lho!

Apakah ASI disimpan di suhu ruangan biasa, cooler bag, di lemari es atau dibekukan di dalam freezer. Lalu apakah cara menyimpan ASI perah juga berpengaruh pada daya tahannya?

Masa Penyimpanan ASI Perah Sesuai Tempatnya

Banyak ibu menyusui yang memperhatikan ASI di kulkas terlihat biru, kuning, atau coklat dan bertanya-tanya apakah ada yang salah. Sebenarnya, perubahan warna pada ASI perah yang dibekukan itu normal dan warnanya bisa berbeda tergantung makanan yang Moms konsumsi.

Perubahan warna juga normal karena bagian lemak susu naik ke atas. Moms cukup memiringkan botol atau kantong ASI dengan lembut ke depan atau ke belakang, dan lemak akan kembali ke dalam susu.

Nah, menurut The Academy of Breastfeeding Medicine’s daya tahan dari ASI perah yang Moms simpan ini tergantung pada cara Moms menyimpannya, nih. Berikut adalah daya tahan atau lama waktu ASI perah yang disimpan ke dalam botol :

  1. Suhu Kamar

Berapa lama ASI bertahan pada suhu kamar? Untuk suhu kamar dengan 16–29°C, maka waktu penyimpanan optimal adalah 4 jam.

Namun, ASI yang disimpan di suhu kamar juga bisa bertahan mencapai  6–8 jam dengan catatan bahwa ASI yang diperah dalam kondisi yang sangat bersih dan disimpan pada kisaran suhu yang paling rendah. Adapun untuk suhu 27–32°C disarankan waktu penyimpanan hingga 4 jam.

Secara historis, para peneliti berspekulasi bahwa ASI dapat disimpan lebih lama dari empat jam. Benjamin Osondu Nwankwo dkk dalam  penelitiannya mengatakan bahwa masa penyimpanan ASI di suhu kamar normal bisa mencapai 6 jam dan 12 jam untuk kolostrum pada 27-32ºC.

  1. Cooler bag

Lalu berapa lama ASI bertahan dalam cooler bag yang berinsulasi dengan es batu? Berdasarkan penelitian oleh  M. Hamosh et al pada tahun 1996 ASI mungkin aman digunakan selama 24 jam dalam cooler bag berinsulasi pada suhu rata-rata 15 °C

  1. Kulkas

Sementara untuk ASI yang disimpan di lemari es atau kulkas dengan suhu 4 (39 °F) atau lebih rendah, maka waktu penyimpanan yang optimal adalah 4 hari.

Bisa juga masa simpan ASI 5-8 hari selama  ASI yang dimasukkan ke botol ini dalam kondisi yang sangat bersih dan disimpan di bagian belakang lemari es atau tidak tercampur dengan bahan lainnya.

  1. Freezer

Nah, untuk Moms yang memiliki kulkas khusus freezer atau mesin pendingin lainnya dengan suhu -15 °C, maka ASI bisa bertahan sampai 2 minggu lamanya.

Untuk memudahkan Moms tentang berapa lama masa penyimpanan dari ASI yang sudah diperah, berikut tabel yang bisa Moms pahami :

Metode Penyimpanan ASI Perah

Waktu Terbaik untuk Diminum

Masa Aman untuk Disimpan

Suhu kamar

4 jam

6-8 jam

Insuled cooler bag

24 jam

24 jam

Kulkas

4 hari

8 hari

Freezer

2 minggu

2 minggu

Bagaimana Cara Menyimpan ASI? Ini Tips dan Triknya!

  1. Peras ASI Sebelum Menyusui

Jika Moms hendak pergi dan tidak bisa menyusui, Moms bisa pompa atau perah ASI dengan tangan sebelum waktu menyusui si Kecil. Cara ini akan membantu menjaga persediaan ASI sehingga Moms dapat terus menyusui.

Menyimpan ASI Anda dengan aman setelah  memompa akan memastikan bayi selalu mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan saat Moms sedang pergi.

  1. Pompa Dengan Alat

Ada baiknya sih jika Moms memerah ASI dengan alat karena hasil perasannya akan jauh lebih cepat jika Moms menggunakan pompa ASI elektrik. Gunakan tangan untuk memijat payudara juga secara bersamaan agar bisa keluar dengan cepat.

  1. Tetapkan Jadwal Pompa yang Konsisten

Ketika nantinya Moms kembali bekerja, mala Moms perlu memerah ASI dengan rutin sehingga pada saat Moms biasanya memberi makan si Kecil, hal itu tidak akan mempengaruhi jadwalnya makan.

Sekalipun Moms sedang ada di tempat kerja dan ASI dirasa sudah penuh, maka segeralah untuk pompa ASI tersebut dan masukkan ke botol dan cooling bag.

Memompa ASI ketika sudah penuh dapat membantu Moms menyusui Si Kecil lebih lama setelah pulang kerja karena tubuh akan terus memproduksi ASI. Memompa ASI setiap penuh juga akan membuat tubuh Moms tetap nyaman sehingga bekerja pun juga makin fokus..

  1. Simpan ke Dalam Botol Plastik Atau Kaca

Moms dapat menyimpan ASI ke dalam botol plastik atau kaca dengan tutup ulir atau dalam kantong penyimpanan ASI beritsleting steril. Moms bisa dapat produk penyimpanan ASI perah ini di Dr. Brown’s, lho!

  1. Beri Label Pada Wadah

Setelah Moms memasukkan ASI perah ke botol atau kantong ASI, maka jangan lupa untuk berikan label wadah dengan tanggal ketika ASI dipompa.

Jika Moms menitipkan si Kecil ke daycare, jangan lupa tambahkan nama bayi pada botol atau kantong penyimpanan ASI. Label ini berguna jika ada banyak bayi yang dititipkan dan minumnya masih ASI intensif.

  1. Dinginkan ASI ke Secepat Mungkin

Dinginkan ASI yang sudah Moms pompa sesegera mungkin. Moms dapat menyimpannya di lemari es atau cooler bag. ASI perah yang sudah Moms masukkan ke wadah juga bisa dibekukan ke freezer jika Moms tidak akan langsung menggunakannya.

 

  1. Simpan ASI Dalam Satu Kali Menyusui

Simpan ASI dalam jumlah yang hendak Moms gunakan untuk 1 kali menyusui normal. Moms tidak dianjurkan membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan dan diminum oleh Si Kecil.

Jadi, pastikan Moms menyimpan setiap perahan ASI ini sesuai dengan jumlah yang Si Kecil minum setiap kali menyusui. Moms mungkin bisa menyimpan ASI perah dengan berat 2 hingga 4 ons per botol atau kantong.

  1. Hindari Menyimpan ASI Perah di Pintu Kulkas

Jika Moms berencana untuk menyimpan susu dalam waktu 8 hari, maka Moms dapat menyimpannya di lemari es. Jika tidak, bekukan di bagian terdingin yakni freezer.

Nah, sebaiknya sih Moms menghindari botol atau kantong ASI disimpan di pintu kulkas. Semakin disimpan ke dalam kulkas yang paling dingin, maka akan semakin baik.

Jika Moms mau menghangatkan susu yang dingin atau mencairkan susu beku, jagalah agar suhu tetap rendah. Memanaskan dengan api tinggi hanya membunuh sel-sel hidup dalam ASI yang g membantu menjaga kesehatan si Kecil.

Hangatkan susu antara suhu kamar dan suhu tubuh di bawah air mengalir yang dingin. Pastikan untuk menjauhkan air dari tutup botol agar tidak bercampur dengan susu baru kemudian tuangkan ASI yang sudah dihangatkan ke botol susu anti kolik.

Moms bisa membeli botol susu ini di Dr. Brown’s, materialnya sangat kokoh dan tahan lama. Penyimpanan ASI perah yang sudah Moms sisihkan akan aman dituangkan ke dalam botol susu si Kecil yang dibuat dari Dr. Brown’s sehingga dijamin anak tidak mudah menangis.

Moms bisa beli produknya di https://drbrowns.id/ dan jika ada yang dibingungkan mengenai masalah pengasuhan, Moms bisa gabung di klub parentingnya Dr. Brown’s.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Cara Mudah Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui

7 Cara Mudah Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui

7 Cara Mudah Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui

Menyusui bayi bisa menjadi pengalaman yang luar biasa dan tidak selalu merupakan proses yang mudah, terutama di awal-awal masa menyusui. Salah satu masalah yang melanda ibu menyusui adalah mastitis. Namun tenang saja, Moms! Banyak kok cara mudah mengatasi mastitis yang bisa dicoba.

Mastitis adalah peradangan atau infeksi pada payudara. Ini paling sering dikaitkan dengan wanita menyusui, meskipun bisa terjadi pada wanita yang tidak menyusui dan bahkan terkadang pada pria. Jika Moms sedang mengalami mastitis, jangan panik dahulu dan coba beberapa cara ini untuk mengatasinya.

Apa Mastitis Bisa Sembuh Sendiri?

Gejala mastitis bisa muncul dengan cepat. Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan untuk mengobati mastitis adalah menjaga jadwal makan rutin. Moms mungkin tergoda untuk berhenti menyusui sesering mungkin ketika payudara terkena mastitis.

 Tetapi sebenarnya mastitis bisa sembuh sendiri dan akan pulih lebih cepat dengan terus menyusui secara teratur.

Kebanyakan wanita akan melihat perubahan pada bagaimana payudara terasa dan terlihat, terutama saat menyusui. Tanda-tanda umum mastitis sendiri meliputi:

  1.     Pembengkakan payudara
  2.     Payudara menjadi lebih lembut
  3.     Payudara terasa hangat saat disentuh
  4.     Kemerahan atau ruam pada payudara (berbentuk bulan sabit)
  5.     Penebalan jaringan payudara
  6.     Rasa sakit terus menerus
  7.     Ada sensasi terbakar saat menyusui
  8.     Benjolan payudara
  9.     Demam

Beberapa gejala tersebut dapat diobati di rumah dan bahkan bisa sembuh sendiri selama gejala yang dialami tidak begitu parah. Namun, ada beberapa gejala yang menjadi indikator bahwa Moms perlu mencari perawatan medis profesional lebih cepat seperti :

      Terdapat  nanah atau darah di ASI

      Ada tanda-tanda infeksi pada puting

      Puting menjadi pecah-pecah.

      Kedinginan dan demam Anda melonjak di atas 38 derajat celcius.

Ketika Moms mengalami kondisi di atas, maka mastitis tidak bisa disembuhkan sendiri dan harus segera mendapatkan perawatan dokter.

Penyebab Mastitis dan Faktor Risiko

Menurut Journal of Human Lactation mastitis laktasi disebabkan oleh susu yang terperangkap di payudara, yang dikenal sebagai ASI stagnan sehingga menyebabkan peradangan dan infeksi.

 Terkadang saluran susu tersumbat jika payudara tidak sepenuhnya dikosongkan selama menyusui sehingga menyebabkan infeksi payudara.

Terkadang mastitis disebabkan oleh bakteri yang masuk ke payudara. Bakteri dapat berasal dari kulit Moms sendiri atau mulut bayi dan dapat masuk melalui kulit puting yang pecah-pecah atau melalui lubang saluran susu. Bakteri tersebut akan berkembang biak pada susu yang tergenang yang tertinggal.

Adapun hal-hal yang dapat meningkatkan risiko Moms terkena mastitis menurut Emily Wilson dalam jurnalnya adalah : 

  1.     Kulit pecah-pecah di sekitar puting dan menjadi tempat untuk bakteri bisa lebih mudah masuk.
  2.     Jika Moms pernah menderita mastitis sebelumnya, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya lagi.
  3.     Tekanan pada payudara dari bra, pakaian, atau sabuk pengaman yang ketat dapat menyebabkan saluran tersumbat dan berkembang menjadi mastitis. Ada baiknya Moms jangan membawa tas berat dengan tali yang menekan payudara untuk waktu yang lama.
  4.     Terlalu lelah atau stres dapat meningkatkan risiko Moms terkena mastitis. Seperti yang mungkin Moms ketahui, lelah dan stres adalah hal umum yang sering terjadi pada ibu yang baru memiliki bayi.
  5.     Merokok juga dapat meningkatkan kemungkinan menderita mastitis.
  6.     Nutrisi yang buruk

Cara Mudah Mengatasi Mastitis         

Menurut Indian Journal of Surgery, cara mengobati mastitis sendiri bervariasi tergantung pada gejala yang Moms alami. Jika Moms menemui dokter saat gejala masih ringan atau sedang, biasanya dokter akan memberikan antibiotik. Adapun beberapa cara untuk mengobati mastitis sendiri adalah :

  1. Keluarkan ASI

Mengobati gejala mastitis yang ringan bagi ibu menyusui sebenarnya mudah, yakni dengan terus menyusui.

Jika Si Kecil sudah kenyang walau persediaan ASI Moms masih banyak, maka bisa dikosongkan dengan cara diperah dan dimasukkan ke botol atau kantong ASI. Cobalah peras dengan tangan atau pompa untuk mengeluarkan ASI sepenuhnya.

  1.     Kompres Payudara

Moms bisa memberikan kompres hangat sebelum menyusui (atau berdiri di pancuran air panas), pijat payudara dan dan coba posisi menyusui yang berbeda.

Moms juga bisa nih berendam di bathup yang sudah diisi dengan air hangat selama sekitar 10 menit untuk mengobati gejala mastitis.

  1.     Pijat Payudara

Cara mudah mengatasi mastitis selanjutnya adalah memberikan pijatan lembut ke payudara. Memijat payudara dengan lembut, terutama setiap benjolan atau jaringan yang menebal sebelum menyusui juga dapat membantu menyembuhkan mastitis.

Pastikan Moms menyempatkan waktu sedikit untuk memijat payudara sebelum hendak menyusui si Kecil. Moms juga bisa minum banyak cairan agar tetap terhidrasi.

  1.     Banyak Istirahat

Banyak istirahat dan menghindari stres juga merupakan bagian penting dari pengobatan mastitis. Memang sih menjadi seorang ibu itu sulit sekali tidak lelah dan stress, tetapi cobalah Moms lakukan yang terbaik.

Jika Si Kecil tertidur, cobalah untuk tidur juga dan sering menyusui. Simpan persediaan yang diperlukan seperti popok, mainan, makanan ringan, dan air untuk Moms sendiri sehingga jika ada keperluan apapun, maka Moms tidak perlu terlalu sering meninggalkan tempat tidur.

  1.     Kompres Es Batu

Cobalah untuk mengkompres puting Moms dengan es batu yang dibungkus menggunakan handuk lembut tepat sebelum menyusui untuk membantu meringankan rasa sakit.

Setelah menyusui, tepuk-tepuk puting hingga kering, oleskan ASI atau krim lanolin dan biarkan puting Anda terkena udara untuk membantu penyembuhannya. Pastikan untuk mengganti bantalan puting setelah setiap menyusui.

  1.     Benamkan Diri ke Rendaman Garam Epsom

Kamal Kataria et al juga menyatakan bahwa Moms perlu membenamkan puting dalam rendaman garam epsom untuk membantu membuka pori-pori. Kemudian kompres dengan handuk panas langsung ke benjolan mastitis selama 15 menit.

Setelah itu cobalah memberikan pijatan lembut untuk melepaskan ASI yang tersumbat atau oleskan sedikit ASI. Lanjutkan menyusui karena isapan bayi membantu menghilangkan penyumbatan ASI.

  1.     Minum Obat

Terakhir, Moms bisa minum obat yang diresepkan, seperti antibiotik dan resep obat antijamur. Kedua obat bisa mensterilkan segala sesuatu yang bersentuhan dengan mulut si Kecil.

Gunakan bra dari bahan katun yang cenderung tidak memerangkap kelembaban, minum banyak air, dan biarkan puting benar-benar kering di antara waktu menyusui.

Untuk menghindari berkembangnya mastitis, patuhi jadwal menyusui atau pemompaan yang teratur dan kosongkan payudara setiap saat.

 Jika gejala mastitis yang Moms rasakan berlangsung lebih dari 24 jam dan mengalami demam tinggi atau a melihat nanah dan darah dalam ASI, maka Moms bisa konsultasikan dengan dokter.

Cara Mencegah Mastitis

Untuk menghindari mastitis, Moms dapat melakukan beberapa cara seperti :

  1.     Kosongkan susu sepenuhnya dari payudara saat menyusui.
  2.     Pastikan Si Kecil telah mengosongkan satu payudara sebelum pindah ke payudara lainnya saat menyusui.
  3.     Pastikan bayi minum ASI dengan benar.
  4.     Ubah posisi menyusui dari satu menyusui ke yang berikutnya.

Kalau Moms merasa mastitis terasa sakit untuk terus menyusui, Moms bisa kok mengandalkan botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s. Tenang saja, botol susu dari Dr. Brown’s dijamin tidak akan membuat Si Kecil rewel, kok!

Cara mudah mengatasi mastitis juga bisa dicoba di rumah dan jika ada hal lain yang membuat Moms bingungkan, Moms bisa bergabung dengan klub parentingnya Dr.Browns untuk dapatkan insight baru.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Tips Menyusui Bayi dengan Puting Datar

7 Tips Menyusui Bayi dengan Puting Datar

7 Tips Menyusui Bayi dengan Puting Datar

Semua wanita memiliki payudara namun tidak semuanya memiliki bentuk yang sama. Bagi ibu dengan kondisi puting datar, hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri. Apakah Moms memiliki puting datar? Jangan khawatir, Moms! Pelajari saja beberapa tips menyusui bayi dengan puting datar!

Pada beberapa wanita, puting datar memang sedikit mengganggu untuk menyusui normal. Namun, posisi menyusui dan teknik pelekatan yang tepat dapat membantu memfasilitasi pemberian ASI yang memadai. Kira-kira apa saja sih yang Moms butuhkan agar bisa menyusui meski bentuk puting datar?

Apa Puting Datar Tidak Bisa Menyusui Bayi?

Sekitar 10% wanita, dan pria, memiliki puting datar atau terbalik. Puting yang mungkin dianggap ‘normal’ dengan cenderung menonjol dari payudara, namun kondisi sebaliknya.

Puting datar memiliki posisi yang tidak terangkat dan sejajar dengan areola. Puting tidak sakit, tetapi juga tidak masuk. Cara menentukan apakah Moms memiliki puting yang rata adalah :

  1.     Coba Moms letakkan jari di areola
  2.     Tekan areola di belakang puting.
  3.     Jika puting tidak tampak tegak maka Moms memiliki puting yang rata.

Namun tenang saja Moms, menurut Healthline, meski memiliki puting rata, Moms masih bisa kok untuk menyusui Si Kecil.

Apa Penyebab Puting Rata?

Beberapa alasan bisa menjadi penyebab mengapa seorang wanita bisa memiliki puting datar. Jika awalnya Moms memiliki puting yang normal namun tiba-tiba menjadi datar, maka Moms harus segera ke dokter. Adapun beberapa penyebab puting rata menurut Cadogan Clinic adalah:

  1.     Sudah Terlahir Dengan Puting Datar

Puting susu Moms yang datar bisa jadi sudah terbentuk selama berada di dalam rahim. Ketika wanita memiliki puting datar seringkali hal ini disebabkan karena bawaan lahir.

Mungkin putingnya memiliki dasar yang kecil atau bisa juga berhubungan dengan saluran susu. Saluran susu berperan dalam perkembangan puting seorang wanita. Saluran susu mungkin tidak sepenuhnya berkembang dan menarik puting Moms ke dalam.

  1.     Penuaan

Umumnya wanita mengalami perubahan pada tubuhnya seiring bertambahnya usia, termasuk payudara dan puting. Maka, sudah menjadi hal yang umum ketika Moms melihat perubahan pada puting dari sekitar pertengahan 30-an.

Usia 30-an adalah saat ketika saluran susu dapat memendek saat Moms mendekati menopause dan ini dapat menyebabkan puting terbalik atau rata.

  1. Penyakit Paget

Paget adalah kondisi yang sangat langka. Namun, ketika penyakit ini muncul, maka harus membutuhkan perhatian medis yang mendesak karena paget adalah bentuk kanker. Selain perubahan penonjolan puting, Momsjuga mengalami rasa sakit, gatal, mengelupas, serta keluar cairan.

Tips Menyusui Dengan Puting Datar

Dengan latihan dan teknik yang tepat, Moms masih bisa kok menyusui si Kecil dengan normal dan selayaknya wanita pada umumnya. Si Kecil dapat menempel pada areola dan menyusu dengan baik.

Berbagai gerakan dan perangkat dapat membantu Moms dengan keadaan puting rata untuk bisa tetap menempel dan memberi makan Si Kecil, apa saja caranya?

  1.     Gunakan Pelindung Puting

Pelindung puting atau cangkang payudara dapat membantu menarik keluar puting susu yang terbalik atau rata. Pelindung puting biasanya  terbuat dari dua potongan plastik dan bisa dipakai di dalam bra.

Lubang di bagian dalam akan diposisikan di atas puting dan memberikan tekanan di sekitar puting sehingga bisa menyebabkan penonjolan puting melalui lubang.

Mengenakan pelindung puting selama kehamilan dapat bermanfaat karena elastisitas kulit akibat hormon kehamilan dapat membantu meregangkan perlengketan payudara.

Setelah melahirkan, Moms dianjurkan untuk memakai pelindung puting setengah jam sebelum menyusui. Moms tidak perlu menyimpan ASI yang terkumpul saat memakainya dan juga tidak harus memakainya di malam hari.

  1. Stimulasi Puting Sebelum Menyusui

Stimulasi puting susu sebelum menyusui dapat membantu Si Kecil menempel dengan baik dan seringkali membantu puting menonjol. Moms dapat dengan lembut menggulung puting di antara ibu jari dan jari telunjuk selama satu atau dua menit dan menyentuh puting dengan kain dingin atau lembab.

Tips menyusui dengan puting datar satu ini dapat menyebabkan puting menjadi tegak. Jangan meletakkan kain dingin atau lembab pada puting terlalu lama karena dapat menyebabkan puting mati rasa dan dapat mengganggu refleksnya.

  1. Dorong Puting ke Dada

Moms dapat mendorong puting susu ke arah dada selama satu hingga tiga menit dengan meletakkan jari dan ibu jari di sekitar pangkal puting.

Dikutip dari Healthline Moms dapat melakukannya sebelum menyusui untuk membuat puting tegak dan merangsang aliran ASI. Gerakan mendorong terbalik memudahkan si Kecil untuk menyusu.

  1. Pegang Payudara Sambil Menggunakan C-Hold atau V-Hold

Moms dapat menggunakan C-hold (pegangan palmar) atau V-hold (pegangan gunting) untuk mengunci si Kecil dengan baik. Dengan C-hold, payudara diletakkan di telapak tangan, ibu jari di atas, dan jari di bawah payudara.

Alat ini membantu Moms mengarahkan puting susu ke mulut si Kecil. C-hold sering direkomendasikan untuk wanita dengan payudara besar dan tangan kecil.

Sementara untuk V-hold, puting dan areola ditempatkan di antara jari telunjuk dan jari tengah dalam seperti gunting.

Ibu jari dan jari telunjuk harus diletakkan di atas dan jari lainnya diletakkan di bawah payudara.  Wanita dengan tangan besar dan payudara kecil merasa V-hold lebih nyaman daripada C-hold.

  1. Gunakan  Teknik Hoffman

Teknik Hoffman dapat membantu menarik keluar puting yang rata atau terbalik. Dalam teknik ini, Moms dapat meletakkan ibu jari di tepi kanan dan kiri areola dan menekan payudara ke dalam dan menariknya keluar.

Gerakan ini dapat diulang empat sampai enam kali. Ketika Moms mengulangi  tekniknya lagi, maka kali ini gerakkan ibu jari di atas dan bawah areola.

  1. Pelajari  Posisi Menyusui Dan Teknik Pelekatan Dari Ahlinya

Mempelajari keterampilan menyusui dari seorang ahli dapat membantu Moms yang memiliki kondisi puting datar atau terbalik.

Bereksperimen dengan berbagai posisi dapat membantu Moms menemukan posisi menyusui yang paling nyaman untuk diri sendiri dan si Kecil. Beberapa ibu menyusui merasa nyaman menggunakan teknol football hold atau pegangan silang yang membantu si Kecil menempel dengan baik.

Moms bisa konsultasikan dengan ahli laktasi, ya bukan dokter. Mereka lebih paham cara mempelajari posisi yang menyusui paling tepat jika sekiranya semua cara di atas tidak cukup membantu Moms.

  1. Perah Susu

Ibu menyusui dengan kelainan puting, terutama puting yang sangat datar bisa menyebabkan masalah perlekatan. Moms bisa mempertimbangkan untuk memerah ASI.

Moms dapat memerah ASI dengan pompa payudara atau tangan dan masukkan ke dalam botol susu anti kolik agar bisa langsung diminum oleh si Kecil.

Moms bisa dapatkan botol susu ini di https://drbrowns.id/ dengan banyak pilihan jenis yang bisa Moms pertimbangkan. Botol susu dari Dr. Brown’s tidak akan membuat Si Kecil bingung puting dan bisa menjadi alternatif terbaik ketika Moms tidak menyusui karena masalah puting datar.

Kalau Moms tidak memiliki waktu untuk konsultasi ke ahli laktasi untuk menemukan tips menyusui bayi dengan puting datar meski sudah menggunakan semua cara yang dijelaskan sebelumnya, Moms bisa gabung di klub parentingnya Dr. Brown’s untuk temukan solusi yang tepat.

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

15 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Menyusui

15 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Menyusui

 

15 Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Menyusui

Air kelapa muda merupakan cairan dalam buah yang sangat berkhasiat untuk kesehatan ibu menyusui. Ada banyak sekali manfaat air kelapa untuk ibu menyusui dan si Kecil. Popularitas dari minuman satu ini telah meroket dalam beberapa tahun terakhir, apalagi semenjak pandemi Covid-19.

Manfaat kesehatan dari minuman segar satu ini memang tidak terhitung jumlahnya. Orang-orang yang sadar kesehatan saat ini mulai mengkonsumsi air kelapa. Lalu apa saja sih manfaat yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi air kelapa ini?

Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Menyusui

  1.     Meningkatkan Hidrasi

Tetap terhidrasi adalah salah satu tugas yang paling penting bagi ibu menyusui. Minum cukup cairan adalah bagian penting dari menjaga kesehatan tubuh dan Moms bisa tetap menghidrasi tubuh dengan mengkonsumsi air kelapa ini.

Jika Moms kesulitan mendapatkan asupan air putih sesuai yang direkomendasikan, air kelapa mungkin menjadi solusi sempurna untuk menghidrasi tubuh.

Minuman menyegarkan ini juga memiliki asam amino yang sehat dan enzim lainnya sehingga dapat membantu melawan dehidrasi dan kelelahan.

  1.     Melancarkan  ASI

Minum air kelapa dan bahkan mengkonsumsi daging kelapanya yang segar ternyata bisa membantu ibu menyusui untuk memproduksi banyak ASI dan bahkan menyehatkannya, sehingga bagus untuk tumbuh kembang si Kecil.

Menurut The American Journal of Clinical Nutrition, ketika ibu menyusui mengkonsumsi makanan dengan kandungan minyak kelapa, maka apa yang dimakannya  ini bisa berpengaruh pada susunan asam lemak pada ASI selama 3 hari dan bagus untuk tubuh.

  1.  Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Air kelapa muda secara alami adalah cairan yang sangat steril karena aman dari kontaminan. Air kelapa tersimpan aman di dalam tempurung sehingga keasliannya tetap terjaga.

 Air kelapa yang steril mengandung senyawa anti virus, antibakteri, dan antijamur sehingga dapat membantu mencegah ibu menyusui jatuh sakit atau terkena flu.

  1. Sebagai  Relaksasi Alami

Salah satu hal hebat mengenai manfaat air kelapa muda adalah, secara alami melemaskan otot dan sistem saraf karena mengandung magnesium.

Nah, kandungan dalam air kelapa ini dapat membantu meredakan nyeri sendi dan rasa gatal yang sering terjadi ketika sedang menyusui sehingga bagus sekali untuk diminum.

  1.  Tidak Mengandung Kolesterol

Air kelapa sama sekali tidak mengandung kolesterol dan menjadikannya minuman yang menyehatkan jantung. Ya, air putih juga tidak mengandung kolesterol, tetapi juga tidak mengandung magnesium atau senyawa berkhasiat lainnya sehingga kandungan dalam air kelapa jauh lebih bagus.

Jika ada pertanyaaan ‘bolehkah ibu menyusui minum air kelapa setiap hari?’ tentu saja sangat dibolehkan. Air kelapa yang dikonsumsi secara teratur, bahkan dapat meningkatkan jenis kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.

  1.  Meningkatkan  Energi

Saat menyusui, energi Moms pasti terkuras karena harus siaga ketika si Kecil ingin menyusu. Siapa setiap waktunya dapat membuat ibu menyusui merasa lelah sepanjang waktu.

Nah, air kelapa ini dapat membantu memulihkan tingkat energi dengan meningkatkan metabolisme dan merangsang fungsi tiroid.

  1.  Mencegah Gangguan Pencernaan

Jika Moms sering mengeluhkan gangguan pencernaan dan mulas, maka mengkonsumsi air kelapa ini sangat bermanfaat.

 Minum air kelapa menurut Being The Parents bisa menurunkan kadar asam lambung, mencegah mulas, gangguan pencernaan, dan asam lambung. Cobalah untuk menikmati setengah cangkir air kelapa sebelum makan.

  1. Sumber Nutrisi

Air kelapa meningkatkan sirkulasi darah dan merupakan sumber serat serta vitamin C. Vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan serat penting untuk pencegahan sembelit. Air kelapa memiliki kalium, kalsium, magnesium, dan fosfor.

 Baik kalium dan elektrolit penting bagi ibu menyusui. Air kelapa adalah sumber asam laurat yang bagus, yang dapat membantu melindungi tubuh Moms dari penyakit dan virus.

  1. Mengobati Saluran Kemih

Manfaat air kelapa untuk ibu menyusui yang selanjutnya adalah bisa mengobati dan mencegah infeksi saluran kemih. Air kelapa merupakan diuretik ringan dan dapat membantu mencegah jenis infeksi yang menyakitkan.

Air kelapa juga memiliki senyawa antibakteri yang dapat menghentikan infeksi saluran kemih. Minum air kelapa secara teratur juga dapat membantu mencegah batu ginjal.

  1. Mencegah Perut Kembung Pada Bayi

Air kelapa merupakan sumber vitamin dan mineral penting tertentu yang sangat baik seperti kalsium, riboflavin, vitamin c, kalium, mangan, dan magnesium.

Semua nutrisi yang disebutkan mampu menyembuhkan masalah pencernaan seperti maag, diare, gangguan pencernaan, perut kembung pada bayi.

  1. Mencegah Muntah

Menurut Ayurveda Ancient Science memberikan air kelapa kepada bayi dapat membantu mencegah muntah. Air alami ini memiliki sifat antimikroba, sangat membantu dalam mengobati infeksi saluran kemih, dan juga digunakan untuk mengobati demam berdarah.

Air kelapa adalah sumber elektrolit alami, mencegah dehidrasi, menurunkan keasaman tubuh, dan juga sarat dengan nutrisi. Tak heran jika banyak dokter menganjurkan ibu menyusui untuk minum air kelapa.

  1. Menurunkan Tekanan Darah

Mengkonsumsi air kelapa secara teratur dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah karena kadar potasiumnya yang tinggi. Kalium mengikat garam dan membantu mengeluarkannya dari tubuh. Kadar natrium yang lebih rendah dalam darah berarti menurunkan tekanan darah.

  1. Detoksifikasi Alami

Tubuh manusia memiliki kemampuan alami untuk membersihkan dan detoksifikasi ketika mengkonsumsi nutrisi yang sesuai seperti elektrolit, kalium, kalsium, magnesium, fosfor dan magnesium. Moms bisa mendapatkan semua nutrisi itu dengan mengkonsumsi air kelapa.

Air kelapa sangat bagus karena mengisi kembali elektrolit yang hilang selama menyusui atau lelah dengan aktivitas sehari-hari.

 Elektrolit dibutuhkan tubuh setelah lelah dan elektrolit yang ditemukan dalam air kelapa mirip dengan elektrolit dalam darah manusia sehingga air kelapa sangat cepat mengisi bahan bakar tubuh dan membantu menghilangkan racun dari tubuh.

  1. Menurunkan Ketegangan Otot dan Stres

Kalsium membuat gigi dan tulang manusia menjadi kuat dan membantu menjaga otot-otot tetap rileks. Magnesium adalah mineral yang membantu Moms lebih rileks dan  memproduksi serotonin, hormon yang dibutuhkan untuk membuat tubuh merasa baik.

Nah, air kelapa kaya akan mineral sehingga bisa membuat ibu menyusui bahagia dan rileks. Jika Moms merasa bahagia dan rileks maka proses menyusui akan menjadi hal yang tidak membuat tubuh kelelahan.

  1. Kulit Awet Muda dan Sehat

Salah satu rahasia kuno untuk kulit bercahaya dan awet muda adalah air. Kulit mengandung banyak air dan bertindak sebagai pelindung untuk mencegah kehilangan cairan berlebih. Dehidrasi membuat kulit tampak lebih kering dan berkerut apalagi ketika Moms menyusui dan sering merasa lelah.

Kulit akan mudah berkerut dan menyusut. Namun, Moms tidak perlu takut! Air kelapa membantu ibu menyusui tetap terhidrasi dan mengandung antioksidan yang memiliki efek melawan penuaan pada kulit.

Jadi, selain bisa melancarkan ASI, manfaat air kelapa untuk ibu menyusui ini juga bisa  berefek pada kulit yang awet muda. Beberapa orang mengklaim bahwa kusam di wajah hilang dengan rutin mengkonsumsi air kelapa.

Moms yang ingin sekali mendapat semua manfaat yang didapatkan dari air kelapa, cobalah rutin untuk mengkonsumsinya karena bagus untuk kelancaran ASI dan kesehatan. Kolik pada bayi juga bisa dicegah dengan air kelapa.

 Lebih bagus lagi jika Moms mencari produk botol susu yang anti kolik. Moms bisa membeli produk botol susu ini di https://drbrowns.id/. Apabila ada hal-hal yang masih dibingungkan mengenai cara pengasuhan anak, ada juga klub parenting Dr. Brown’s yang bisa diikuti.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?