Penanganan dan Obat Flu Pada Ibu Hamil

Penanganan dan Obat Flu Pada Ibu Hamil

Penanganan dan Obat Flu Pada Ibu Hamil

Saat orang biasa terserang flu, ada banyak obat dan penanganan yang mudah untuk diambil. Namun jika ibu hamil terserang flu apa yang harus dilakukan? Moms harus paham betul penanganan dan obat flu pada ibu hamil. Hal ini mengingat ibu hamil tak boleh sembarangan minum obat.  

Minum obat bagi ibu hamil tanpa anjuran dari dokter, justru akan membahayakan di jabang bayi. Meskipun flu adalah sakit ringan, namun ada penanganan yang bisa dilakukan agar ibu hamil terus dalam kondisi sehat. Sehingga si kecil dalam kandungan juga akan merasa aman. 

Obat Flu Pada Ibu Hamil Secara Alami

Flu yang diderita oleh setiap orang, pasti ada obatnya. Namun obat yang paling aman untuk digunakan adalah menggunakan bahan-bahan alami. Penggunaan obat flu pada ibu hamil juga sangat dianjurkan menggunakan bahan alami. Apa saja obat flu tradisional untuk ibu hamil? 

Menurut beberapa tinjauan ilmu kesehatan, ada beberapa bahan alami yang punya khasiat cukup jitu dalam mengatasi flu. Diantara obat alami yang dimaksud adalah:

  • Madu

Madu adalah salah satu cairan yang punya banyak sekali manfaat. Tidak hanya berguna untuk mengobati flu, ada berbagai penyakit yang bisa ditangani dengan rajin minum madu. Madu sendiri punya kandungan antibakteri, sehingga madu jadi salah satu obat yang tepat saat flu. 

Utamanya bagi ibu hamil yang dilarang minum obat sembarangan, madu bisa jadi obat terbaik selama kehamilan. Selain bisa menyembuhkan flu, madu juga akan memberikan efek kebaikan lain bagi si ibu dan janin dalam kandungan. 

Adapun untuk meminum madu ini, bisa dicampurkan dengan air hangat, atau bisa juga diminum secara langsung. Paling tidak dua kali dalam sehari. Tiap minum takarannya bisa satu hingga dua sendok saja.

  • Jeruk Nipis dan Lemon

Jeruk nipis dan lemon dikenal sebagai buah yang kaya akan vitamin C. Selain itu, di dalam buah ini juga terdapat kandungan antibakteri yang hampir sama dengan madu. Lemon dan jeruk nipis bisa jadi alternatif obat flu untuk Moms yang tidak suka minum madu. 

Namun ada hal yang perlu sangat diperhatikan. Tidak semua ibu hamil bisa mengkonsumsi jeruk nipis dan lemon ini. Hal ini karena kondisi lambung tiap ibu berbeda. 

Untuk ibu hamil yang punya masalah dengan lambung, maka sebaiknya jangan mengkonsumsi lemon atau jeruk nipis secara langsung. 

Moms bisa kombinasi jeruk nipis atau lemon dengan air hangat. Jika Moms tidak begitu menyukai rasa yang asam, Moms bisa campurkan sedikit gula. 

  • Jahe

Selain dikenal sebagai rempah-rempah untuk masak di dapur, ternyata jahe juga punya khasiat untuk mengatasi flu. Seperti yang sudah banyak Moms tahu, rempah-rempah memang punya khasiat yang sangat bagus untuk kesehatan tubuh. 

Jika ibu hamil khawatir untuk minum obat flu, maka jahe ini bisa dimanfaatkan untuk mengatasi flu secara alami. Adapun kandungan dalam jahe ini diantaranya adalah antioksidan, mineral, gingerol, dan minyak atsiri zingiberena. 

Berbagai kandungan dalam jahe ini dipercaya bisa melawan bakteri penyebab flu. Selain itu, ada juga kandungan asam amino dalam jahe yang berfungsi melancarkan edaran darah dalam tubuh. 

  • Sari/ Air Kacang Hijau

Jika Moms kebetulan sedang merebus kacang hijau, jangan buru-buru membuang air bekas rebusannya. Air rebusan kacang hijau ini ternyata ada manfaatnya. Pasalnya air tersebut memiliki banyak kandungan vitamin. 

Berbagai kandungan vitamin yang ada dalam air rebusan kacang hijau tersebut, bisa membangun imun tubuh jadi lebih baik. Maka tak heran jika air rebusan kacang hijau ini sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi ibu hamil guna mengatasi flu. 

Selain obat alami diatas, sebenarnya masih ada jenis obat yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi ibu hamil saat flu. Namun konsumsi obat ini sebaiknya hanya dilakukan setelah 12 Minggu kehamilan. Adapun obat yang dimaksud adalah seperti parasetamol. 

Obat Paracetamol masih tergolong aman untuk ibu hamil saat flu. Namun tetap saja, Moms harus terus berkonsultasi pada dokter sebelum konsumsi obat apapun. 

Penanganan Lain Untuk Flu Pada Ibu Hamil

Menurut tinjauan dokter Kevin Adrian, selain konsumsi obat ada juga penanganan yang bisa dilakukan untuk mempercepat kesembuhan ibu hamil dari gejala flu. Diantara cara menangani flu pada ibu hamil adalah:

  • Penuhi Asupan Cairan Tubuh

Dibandingkan orang biasa, ibu hamil jauh lebih membutuhkan cairan tubuh dengan kadar yang lebih banyak tentunya. Maka saat sedang flu, pastikan Moms memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh dengan tepat. 

Memenuhi cairan tubuh ibu hamil tidak harus dengan banyak minum air putih, Moms juga bisa kombinasikan dengan minum susu khusus hamil, jus buah segar, air hangat dengan madu, hingga wedang jahe. 

Jenis-jenis minuman tersebut punya kandungan vitamin yang sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan cairan ibu hamil. 

  • Lebih Memilih Konsumsi Hangat

Saat sedang flu, sebaiknya hindari makan atau minum yang punya suhu rendah alias dingin. Sebaliknya Moms bisa mulai membiasakan makan dan minum dengan konsumsi yang suhunya lebih hangat. 

Namun tidak semua makanan atau minuman hangat bagus dikonsumsi. Tentu saja Moms harus konsultasi pada dokter terdekat. Selain itu Moms juga bisa mencari tahu melalui berbagai situs kesehatan terpercaya. 

Salah satunya ada drbrowns.id. Situs ini khusus dibuat untuk para ibu dan bayi dan menyediakan beragam informasi tentang kesehatan ibu dan bayi. Situs ini juga bisa membantu para ibu hamil untuk menyiapkan segala hal menjelang kelahiran si kecil. 

  • Penuhi Jam Istirahat

Semua ibu hamil, pasti membutuhkan waktu istirahat yang lebih banyak. Energi ibu hamil bisa lebih berkualitas jika jam istirahatnya terpenuhi dengan baik. Dengan istirahat yang cukup, maka ibu hamil juga akan terhindar dari resiko terkena flu. 

Adapun istirahat di sini tidak hanya tidur, namun tidak banyak beban pikiran dan fisik juga termasuk istirahat yang harus dipenuhi untuk ibu hamil. 

  • Menjaga Kebersihan Udara

Meskipun selalu ada di dalam rumah, namun hal ini tidak menutup kemungkinan masuknya polisi udara ke dalam rumah karena banyak alasan. Polusi kotor yang terhirup oleh ibu hamil ini, bisa menjadi sebab timbulnya penyakit flu. 

Karenanya sangat penting bagi Moms untuk selalu menjaga kebersihan udara dalam rumah. Salah satu solusinya bisa menggunakan humidifier khusus untuk ruangan dalam rumah. 

Obat flu pada ibu hamil memang sebaiknya dihindari. Sebagai gantinya bisa menggunakan penanganan maupun obat alami yang sudah disebutkan dan dijelaskan di atas. Hal ini juga dilakukan demi keamanan bagi. Sehingga bayi tetap terlahir dengan sehat dan aman. 

Ada banyak gangguan kesehatan si kecil yang mungkin disebabkan oleh sang ibu yang sembarangan dalam menangani sakitnya. Salah satu contohnya adalah kolik pada bayi. 

Namun banyak pihak medis yang mengatakan bahwa kolik yang terjadi pada si kecil ini bukan bagian dari gangguan kesehatan. Sebagai salah satu solusi atasi kolik bayi, Moms bisa coba gunakan botol susu anti kolik dari Dr.Brown’s untuk membuat bayi tetap tenang dan nyaman selama menyusu. 




5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

6 Pilihan Ikan untuk Ibu Hamil yang Direkomendasikan

6 Pilihan Ikan untuk Ibu Hamil yang Direkomendasikan

6 Pilihan Ikan untuk Ibu Hamil yang Direkomendasikan

 

Selain buah dan sayuran, ikan juga merupakan salah satu jenis makanan yang sangat bagus dikonsumsi untuk ibu hamil. Ikan yang kaya akan nutrisi akan memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Ada banyak pilihan ikan untuk ibu hamil yang direkomendasikan.  

Berbagai pilihan ikan ini punya kandungan yang sangat bagus. Tidak hanya untuk menambah energi tubuh si ibu, namun beberapa ikan tersebut juga sangat baik untuk membantu tumbuh kembang si janin. Namun perlu diingat, ada juga jenis ikan yang jadi pantangan bagi wanita ibu hamil. 

Jenis Ikan untuk Ibu Hamil yang Direkomendasikan

Ikan memang identik dengan beragam kandungan yang menyehatkan di dalamnya. Maka sudah pasti ikan jadi salah satu konsumsi yang bagus bagi ibu hamil. Namun ternyata ada beberapa ikan juga yang jadi pantangan bagi ibu hamil. 

Untuk itu, simak beberapa pilihan ikan untuk ibu hamil yang direkomendasikan. Sehingga Moms juga bisa tahu kandungan nutrisi di dalamnya dan bisa membedakan dengan jenis ikan yang jadi pantangan ibu hamil:

  • Tongkol

Moms tentu sudah tak asing lagi dengan nama ikan yang satu ini bukan? Ikan tongkol cukup mudah didapatkan di pasar. Harganya juga relatif terjangkau. Ikan tongkol ini ternyata punya kandungan yang sangat bagus untuk ibu hamil. 

Diantara beberapa kandungan nutrisinya adalah zat besi, vitamin B, protein, kalsium, dan zinc. Kandungan nutrisi tersebut punya peran penting untuk menambah sel darah merah dalam tubuh. Sel darah merah sendiri sangat dibutuhkan lebih banyak dari sebelum hamil.

  • Mujair

Tak kalah familiar dari tongkol, ikan mujair ini juga tergolong sebagai ikan yang sangat mudah diperoleh di pasaran. Ikan mujair punya banyak kandungan nutrisi yang bisa memenuhi kebutuhan ibu hamil. 

Beragam nutrisi atau kandungan pada mujair diantaranya adalah protein, vitamin B, fosfor, kalsium, selenium, dan juga kalium. Beragam nutrisi tersebut dapat membantu menguatkan kualitas jaringan payudara dan rahim saat hamil. menguatkan

Tidak hanya itu, jaringan otak, tulang, dan tubuh janin juga bisa dibantu dengan asupan nutrisi dari asupan nutrisi yang ada dalam ikan mujair. 

  • Salmon

Mungkin Moms sudah sangat sering mendengar tentang kebaikan ikan salmon sebagai konsumsi ibu hamil. Sebenarnya orang yang tidak hamil pun sangat baik mengkonsumsi ikan salmon. Ikan salmon ini tergolong sebagai ikan yang paling padat nutrisi. 

Kadar merkurinya juga sangat rendah sehingga sangat bagus untuk kesehatan. Tak heran jika orang yang diet biasanya lebih memilih konsumsi ikan salmon. Di dalam ikan salmon terdapat kandungan mineral, vitamin, protein dan omega 3. 

Kandungan nutrisi ini sangat penting untuk membantu perkembangan janin. Sehingga bayi juga bisa terhindar dari resiko kelahiran prematur. Ikan salmon menjadi salah satu ikan paling direkomendasikan untuk dikonsumsi secara sering bagi ibu hamil. 

  • Teri

Siapa yang tak kenal dengan ikan kecil yang satu ini? Hampir semua orang tahu ikan teri. Ikan teri ada yang ukurannya kecil-kecil, ada juga yang ukurannya sedikit lebih besar. Ikan teri dikenal dengan rasanya yang asin dan gurih. Harga di pasaran juga sangat terjangkau. 

Meski begitu, ikan teri ini bukan ikan murahan yang tak punya gizi. Justru nutrisi dalam ikan teri ini cukup banyak. Mulai dari protein, omega 3, vitamin B dan E, magnesium, mineral, zat besi, selenium, dan banyak lagi. 

Dengan kandungan nutrisi yang komplek ini, maka ikan teri menjadi salah satu ikan rekomendasi untuk dikonsumsi tiap hari bagi ibu hamil. Namun jika bosan, Moms bisa variasikan menu dengan ikan lainnya seperti ikan-ikan di atas. 

  • Ikan Wader

Banyak sekali ibu-ibu yang masih menanyakan, ikan wader apakah aman bagi ibu hamil? Faktanya, ikan wader yang hidup di sungai ternyata punya kandungan gizi yang cukup padat. Keberadaan ikan wader bahkan bisa jadi menu camilan tiap hari bagi bumil. 

Sebagai rekomendasi, sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi ikan wader selama trimester pertama kehamilan. Hal ini karena ikan wader punya nutrisi yang membantu pembentukan sel baru dengan baik. 

  • Ikan Kembung

Mungkin banyak sekali para ibu yang belum tahu bahwa ikan kembung punya kandungan yang sangat bagus bagi tubuh. Banyak ibu hamil yang hanya tahu bahwa ikan salmon adalah asupan ikan terbaik dengan omega 3 yang cukup banyak. 

Namun ternyata, ikan untuk ibu hamil satu ini punya kandungan omega 3 yang jauh lebih banyak dari ikan salmon. Ikan kembung ini bisa memberikan asupan hingga 2,2 gram omega 3 dari ikan kembung sebanyak 100 gram. 

 

Selain kaya akan omega 3, ikan kembung ini juga diperkaya dengan vitamin dan mineral. Maka jika Moms tidak mendapatkan ikan salmon, ikan kembung ini bisa jadi alternatif pengganti asupan ikan terbaik untuk ibu hamil. 

 

Lantas apakah ikan kembung mengandung merkuri? Meskipun ikan kembung ini punya banyak kandungan yang bagus, namun ternyata ikan kembung juga termasuk golongan ikan yang punya banyak merkuri dalam tubuhnya. 

 

Merkuri memang berbahaya bagi ibu hamil, karenanya sebelum konsumsi ikan ini pastikan untuk membersihkan ikan kembung hingga benar-benar bersih dan bebas dari merkuri. 

Ikan Apa Saja yang tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil? 

Meskipun ikan adalah jenis asupan yang penting bagi ibu hamil, namun ada beberapa jenis ikan yang ternyata tidak boleh dimakan oleh ibu hamil. Ikan yang dimaksud adalah ikan yang punya kandungan merkuri tinggi. 

Ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, dapat membawa resiko yang buruk bagi kesehatan si ibu dan bayi. Maka ikan-ikan tersebut bisa dikatakan sebagai ikan pantangan bagi ibu hamil. Lantas apa saja ikan terlarang itu. 

Diantara beberapa ikan yang dilarang untuk dimakan bagi ibu hamil adalah hiu, tuna bigeye, ikan pedang, tuna sirip kuning, makarel raja, dan masih banyak lagi. 

Menurut FDA atau Food and Drug Administration Amerika Serikat, ibu hamil setidaknya konsumsi sebanyak 8 hingga 12 ons seafood dalam kurun waktu satu Minggu. Dalam hal ini, FDA juga sudah membentuk golongan seafood atau ikan yang boleh dan tidak boleh dimakan ibu hamil. 

Adapun selain ikan yang benar-benar berasal dari laut, beberapa ikan untuk ibu hamil di atas bisa jadi pilihan terbaik. Namun tetap saja, konsultasikan terlebih dulu pada dokter agar bisa mendapatkan saran terbaik untuk asupan ikan terbaik. Hal ini mengingat kadar merkuri pada ikan berbeda-beda.

Persiapan Sebelum Si Kecil Lahir

Selain kondisi ibu yang harus dijaga, kondisi bayi saat masih dalam perut maupun saat sudah lahir pun harus tetap dijaga dengan memilih asupan yang tepat. Salah satu gangguan yang cukup sering terjadi adalah kolik pada bayi. 

Jika bayi sudah terlanjur terkena kolik, maka salah satu solusi yang bisa diambil adalah dengan menggunakan botol susu anti kolik. Adapun pengobatannya juga harus sesuai dengan resep atau saran dari dokter terdekat. 

Informasi seputar kehamilan dan kesehatan bayi, bisa Moms akses dari drbrowns.id. Situs yang satu ini menjadi situs informasi untuk ibu dan bayi yang terpercaya. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

7 Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

7 Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

Pada saat hamil, bukan tidak mungkin Moms akan mengalami yang namanya keputihan. Banyak dari kalangan wanita yang belum memahami penyebab dan cara mengatasi keputihan saat hamil. Padahal keputihan saat hamil juga bisa menginfeksi janin apabila keputihannya tidak normal.  

Memang tidak semua keputihan berbahaya, pada ibu hamil pun keputihan bisa dianggap normal-normal saja. Asalkan keputihan yang dialami memang merupakan kondisi reaksi dalam tubuh yang berjalan dengan normal. 

Penyebab Keputihan Saat Hamil

Sebelum berlanjut pada pembahasan cara mengatasi keputihan saat hamil, Moms juga perlu paham apa sebenarnya yang menjadi penyebab keputihan semasa hamil. Reaksi atau kondisi tubuh seseorang biasanya juga dipengaruhi oleh keadaan atau hormon yang berubah pada orang tersebut. 

Salah satunya adalah kondisi leher rahim pada wanita. Leher rahim pada wanita ini akan mengalami perubahan saat hamil, yakni kondisinya jadi lebih lunak dari biasanya. Kondisi yang lebih lunak ini akan secara otomatis membuat tubuh bekerja di kali lipat untuk mengirim aliran darah lebih banyak. 

Selain aliran darah, tubuh juga bereaksi untuk melakukan produksi lendir sebagai pelindung leher rahim. Hal ini juga termasuk salah satu reaksi adanya hormon estrogen pada ibu hamil. Namun tak perlu khawatir karena tidak semua kondisi keputihan ini menjadi bahaya. 

Keputihan normal pada ibu hamil biasanya punya warna yang bening atau putih susu, aromanya juga tidak menyengat. Sebaliknya jika keputihan yang muncul warnanya kekuningan, sedikit hijau, dan punya aroma menyengat, maka hal ini yang perlu diwaspadai. 

Apakah Keputihan Saat Hamil Berbahaya Bagi Janin? 

Meskipun ada kondisi keputihan yang perlu diwaspadai, namun keputihan saat hamil juga tidak perlu terlalu dirisaukan. Pasalnya keputihan ini hanya menjadi gangguan kondisi pada area kewanitaan luar. Sehingga infeksinya juga tidak akan berpotensi naik ke rahim, janin pun akan tetap aman. 

Beberapa Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

Setelah paham apa penyebab keputihan, maka selanjutnya Moms juga harus tahu cara mengatasi keputihan saat hamil. Banyak para ibu hamil yang menanyakan terkait bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil?

Hal ini mengingat keputihan jenis apapun itu, pasti akan terasa tidak nyaman untuk ibu hamil. Maka berikut di bawah ini bisa disimak beberapa cara terbaik atasi keputihan semasa hamil:

  • Ganti Pakaian Dalam Lebih Sering

Kebersihan pakaian dalam akan sangat berpengaruh bagi kesehatan vagina. Saat keputihan, sangat dianjurkan untuk lebih sering mengganti pakaian dalam. Hal ini dilakukan agar bakteri tidak menginfeksi vagina dan area vagina tetap dalam kondisi kering dan bersih. 

Bila perlu, Moms bisa memakai pantyliner untuk membuat pakaian dalam tetap kering. Sehingga lendir keputihan juga bisa terserap oleh pantyliner. Namun perlu diingat, pantyliner juga harus segera diganti saat kondisinya sudah lembab. 

  • Memilih Bahan Pakaian Dalam Mudah Menyerap

Pakaian dalam yang bagus adalah yang punya bahan daya serap tinggi. Salah satu contohnya adalah bahan katun. Dengan daya serap yang tinggi, maka area bagian akan lebih nyaman karena kondisi pakaian dalam lebih cepat kering. Sehingga dapat menghindari infeksi jamur. 

Sebaliknya, hindari menggunakan pakaian dalam yang ketat. Pakaian dalam yang ketat akan membuat area kewanitaan jadi lebih tertekan dan tidak kedap udara. Akibatnya bakteri akan lebih mudah menempel dan menginfeksi menjadi keputihan. 

Selain itu, jagalah agar pakaian dalam agar tetap dalam kondisi kering. Sebelum memakai pakaian dalam, pastikan vagina sudah kering, sehingga pakaian dalam juga akan tetap kering. 

  • Membersihkan Vagina Secara Tepat

Kebersihan bagian tentu harus sangat dijaga untuk menghindari infeksi bakteri maupun jamur, yang juga bisa jadi penyebab keputihan saat hamil. Membersihkan vagina ini juga perlu sangat diperhatikan dengan baik. 

Menurut HOGSI atau Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia, bagi ibu hamil sangat dianjurkan untuk membersihkan area vagina setidaknya 2 hingga 3 kali dalam sehari. Adapun pembersih yang digunakan juga harus yang non parfum. 

Moms bisa menggunakan air hangat dengan pembersih yang mengandung asam laktat. Tak perlu khawatir, pembersih dengan kandungan asam laktat ini terbilang aman bagi janin. Manfaatnya juga bisa merawat vagina dari bakteri dan membuat pH nya tetap normal. 

Area kewanitaan juga seharusnya dalam kondisi tetap kering. Jika kebetulan Moms baru saja dari kamar mandi, sebaiknya area wanita ini dibersihkan terlebih dulu.

  • Menjaga Konsumsi Sehat

Selain perlindungan dari luar, perlindungan vagina juga bisa dilakukan dari dalam. Cara yang menjadi salah satunya yaitu mengkonsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang diperlukan adalah yang punya fungsi kebaikan untuk pH normal vagina. 

Beberapa contoh makanan yang bisa lebih rajin dikonsumsi adalah seperti buah pisang, tempe, tahu, bawang-bawangan, dan yogurt. Makanan-makanan tersebut bisa membantu menjaga kestabilan pH vagina. 

Apabila pH vagina normal, maka flora normal akan berperan dengan sangat baik. Selain itu, Moms juga harus lebih mengontrol konsumsi makanan mengandung gula tinggi. 

Kandungan gula yang tinggi justru menjadi makanan bakteri vagina, sehingga akan lebih mudah menginfeksi dan menimbulkan keputihan. 

  • Memastikan Kondisi Tangan Selalu Bersih Sebelum Sentuh Vagina

Vagina atau area kewanitaan merupakan area yang cukup sensitif. Maka pastikan tangan Moms selalu dalam kondisi bersih sebelum menyentuh vagina. 

Apalagi tangan merupakan sumber bakteri, maka sebaiknya cuci tangan dulu menggunakan sabun, baru kemudian bisa menyentuh atau membersihkan area kewanitaan dengan tangan. 

  • Perhatikan Metode Pembersihan Area Kewanitaan

Cara mengatasi keputihan saat hamil berikutnya yakni rajin membersihkan area miss V, termasuk pada bagian anus. 

Di bagian anus yang berada di belakang vagina, ada banyak sekali bakteri yang bisa mengganggu kestabilan area kewanitaan. Maka metode membersihkan vagina dan anus juga harus dilakukan dengan tepat. Caranya dengan menyiram dari depan ke belakang, bukan sebaiknya. 

  • Menggunakan Obat Alami Untuk Keputihan

Meskipun keputihan saat hamil itu normal, namun ada saja orang yang ingin tahu apa obat alam keputihan pada ibu hamil? Memang pada dasarnya keputihan bisa diobati menggunakan berbagai jenis obat. 

Namun untuk menghindari resiko bahaya pada janin, maka Moms bisa pertimbangkan untuk menggunakan obat alami. Beberapa contohnya adalah seperti lidah buaya, bawang putih, delima kering, sambiloto, daun jengger ayam, dan yogurt. 

Beberapa cara mengatasi keputihan saat hamil di atas, bisa jadi acuan para Moms untuk lebih memelihara vagina dengan tepat. Masa kehamilan memang harus dijaga dengan sangat baik. Terlepas dari keputihan saat hamil, si kecil yang sudah lahir juga punya resiko mengalami kolik pada bayi. 

Kondisi ini juga membuat si kecil merasa tak nyaman. Salah satu langkah solusi yang bisa dimulai adalah dengan memberikan botol susu anti kolik. Untuk lebih lanjut, Moms bisa cari informasi melalui layanan situs drbrowns.id. 

Situs ini dapat memberikan banyak sekali informasi valid yang bisa jadi acuan para ibu hamil maupun yang sudah punya anak. Moms juga bisa konsultasi apapun terkait kehamilan dan keputihan yang dialami. Ada beragam fitur dalam situs ini, Moms bisa sesuaikan dengan kebutuhan.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Kegunaan Asam Folat untuk Program Hamil

Kegunaan Asam Folat untuk Program Hamil

Kegunaan Asam Folat untuk Program Hamil

Memiliki momongan adalah salah satu impian bagi kebanyakan pasangan suami istri. Untuk meningkatkan kesuburan, dibutuhkan asam folat yang cukup. Kegunaan asam folat untuk program hamil memang sudah dikenal sejak lama. Bahkan asam folat juga sangat membantu saat masa hamil.  

Asam folat memang punya sejuta kebaikan yang sangat mendukung untuk pasangan yang sedang program hamil. Kebaikan yang terkandung di dalamnya juga termasuk sangat bagus bagi anak-anak. Adapun sumber asam folat sangat banyak ditemukan pada makanan alami. 

Ragam Kegunaan Asam Folat Untuk Program Hamil

Seperti yang sekilas dijelaskan di atas, asupan asam folat bagi para ibu yang ingin program hamil sangat bagus. Jika dijelaskan lebih rinci, menurut tinjauan dokter Kevin Adrian ada beberapa kegunaan asam folat untuk kesuksesan program hamil. Apa saja itu? Berikut ini beberapa poin penjelasannya:

  • Meningkatkan Kualitas Kesuburan

Kegunaan paling utama pada asam folat untuk program hamil adalah terkait dengan peningkatan kualitas kesuburan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk para wanita, namun juga sangat berguna untuk pihak para pria. 

Asam folat akan memberikan peningkatan kualitas fungsi indung telur atau ovarium bagi wanita. Dengan begitu pembentukan pembuahan akan berjalan lebih optimal. Saat pembuahan sudah mulai terbentuk pun, asam folat akan membantu merawat kekuatan kandungan. 

Sedangkan kegunaan asam folat bagi pihak pria adalah fokus pada perbaikan dan perbanyak produksi sperma. Dengan jumlah sperma yang banyak dan kualitasnya yang bagus, maka pembuahan bisa lebih besar peluang terjadinya. 

  • Meminimalisir Resiko Preeklampsia

Kegunaan asam folat untuk program hamil yang berikutnya adalah meminimalisir terjadinya preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi yang mana ibu hamil akan mengalami komplikasi penyakit. Penyakit atau gangguan yang dimaksud adalah seperti darah tinggi, bengkak, hingga jumlah protein yang banyak terdapat pada urin. 

Kondisi tersebut tentu saja sangat tidak bagus bagi para ibu hamil. Penanganan terlambat akan membuat ibu dan janin berada dalam kondisi bahaya. Penyebab utama preeklampsia memang belum dipastikan. 

Namun kurangnya asupan asam folat sangat berpotensi terjadinya komplikasi pada ibu hamil. Karenanya sangat disarankan bagi moms yang ingin program hamil, untuk selalu perbanyak konsumsi asam folat. 

  • Memperbaiki Proses Tumbuh Kembang Janin

Janin yang ada dalam kandungan, membutuhkan banyak asupan nutrisi untuk bisa tumbuh kembang dengan optimal. Salah satu asupan nutrisi yang sangat dibutuhkan adalah asam folat. Asam folat ini akan membantu pertumbuhan jaringan dan organ pada janin. 

Selain itu, kandungan asam folat juga akan membantu janin agar terhindar dari resiko lahir secara cacat atau berat badan yang sangat kurang. 

  • Meminimalisir Resiko Keguguran dan Kelahiran Prematur

Para ibu hamil yang kondisi kandungannya lemah, beresiko mengalami keguguran dan kelahiran prematur. Perawatan kekuatan kandungan ini bisa dilakukan bahkan sebelum masa kehamilan. 

Maka pada saat program hamil, moms sudah harus perbanyak konsumsi asam folat. Hal ini dimaksudkan agar kondisi rahim jadi lebih kuat, saat masa hamil pun kondisi kandungan sudah lebih kuat. Moms pun bisa lebih terlindungi dari resiko keguguran dan kelahiran bayi prematur.

Dari beberapa macam kegunaan asam folat untuk program hamil, lantas kapan waktu yang tepat untuk minum asam folat? Meskipun banyak dari kegunaan asam folat itu untuk masa kehamilan, namun konsumsi asam folat tidak harus pada saat hamil. 

Bahkan menurut CDC, para wanita yang sedang program hamil setidaknya konsumsi asam folat selama satu bulan sebelum positif hamil. Sedangkan saat sudah dinyatakan hamil, konsumsi asam folat ini bertambah menjadi setiap hari selama masa kehamilan. 

Selain itu selama usia suburnya para wanita, sangat direkomendasikan untuk setiap hari konsumsi asam folat. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan kondisi kandungan dan kondisi calon ibu sejak sebelum hamil hingga hamil nantinya. 

Apa Saja Asam Folat untuk Program Hamil? 

Setelah mengetahui kegunaan asam folat untuk program hamil, lantas tahukah moms apa saja asam folat yang bisa dikonsumsi selama masa program hamil? Berikut ini beberapa poinnya:

  • Sayuran Hijau

Sayuran yang berwarna hijau seperti bayam dan brokoli, punya kandungan asam folat yang cukup tinggi. Namun sayuran hijau yang sudah tua akan lebih direkomendasikan karena kandungan asam folatnya yang lebih tinggi. 

Sebagai contohnya, sayur bayam yang sudah matang bisa dikonsumsi dengan kadar 263 mcg atau satu cangkir. Untuk hitungan banyaknya, moms bisa menyesuaikan dengan aturan konsumsi untuk program hamil. 

  • Buah Alpukat

Selain dikenal sebagai buah yang tinggi lemak baiknya, alpukat juga dikenal sebagai salah satu buah yang kaya akan asam folat. Satu cangkir alpukat yang sudah dipotong-potong, sudah memenuhi 120 mcg asam folat. 

Jika ingin mengkonsumsinya lebih banyak, moms bisa mengolah buah alpukat menjadi jus segar dan diminum setiap hari. 

  • Sayur Brokoli

Selain sayur bayam matang, olahan sayur brokoli juga layak jadi pilihan konsumsi asam folat. Satu cangkir sayur brokoli yang sudah dimasak akan memenuhi sekitar 168 mcg asam folat. 

Sebagai saran, sebaiknya pengolahan brokoli jangan terlalu masak agar tidak kehilangan kandungan asam folat dan nutrisi lainnya yang ada di dalamnya. Contohnya, moms bisa merebus brokoli dan mengolahnya jadi salad sayur yang dicampur dengan buah segar. 

  • Buah Jeruk

Buah jeruk ini tergolong sebagai salah satu jenis buah yang sangat mudah ditemukan di tempat belanja. Jeruk ternyata juga punya kandungan asam folat yang cukup tinggi. Namun dalam ¾ cangkir, jeruk hanya dapat memenuhi sekitar 35 mcg asam folat. 

Maka untuk memenuhi kebutuhan asam folat untuk program hamil, sebaiknya lebih sering konsumsi buah jeruk ini. 

  • Kacang Polong

Makanan jenis kacang-kacangan memang dikenal sangat bagus untuk memenuhi program hamil maupun kebutuhan nurtisi saat hamil. Salah satu jenis kacang-kacangan adalah kacang polong. Jenis kacang ini juga terdapat asam folatnya. 

Kandungan asam folatnya pun cukup tinggi. Dalam satu cangkir kacang polong saja, kandungan asam folatnya bisa mencapai 250 hingga 350 mcg asam folat. 

Namun jika moms bosan atau justru sakit perut saat konsumsi kacang polong ini, metode konsumsinya bisa divariasi. Misalnya sehari hanya konsumsi setengah cangkir. Kemudian kebutuhan sisanya bisa diambil dari makanan lain yang juga ada asam folatnya. 

  • Asparagus

Diantara beberapa makanan di atas, asparagus terbilang mengandung ada folat paling banyak dalam takaran satu cangkir. Satu cangkir saja, asparagus ini sudah bisa memenuhi asupan asam folat sebanyak 268 mcg. 

Kegunaan asam folat untuk program hamil ini memang sangat penting untuk diperhatikan dan dipraktekkan. 

Di lain sisi, asam folat ini juga dapat membantu janin terhindar dari resiko kolik pada bayi. Namun jika sudah terlanjur ada gejala ini, moms bisa lakukan langkah awal dengan menggunakan botol susu anti kolik. 

Untuk informasi seputar program hamil lainnya, moms bisa akses informasi melalui situs drbrowns.id. Situs ini adalah situs khusus yang memberikan beragam informasi untuk moms dan perawatan pada si kecil. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Jangan Cemas, Kita Bahas Nutrisi Ibu Hamil Di Sini

Jangan Cemas, Kita Bahas Nutrisi Ibu Hamil Di Sini

Jangan Cemas, Kita Bahas Nutrisi Ibu Hamil Di Sini

Berbicara soal nutrisi ibu hamil, ada banyak sekali jenis nutrisi yang memang harus dipenuhi selama masa kehamilan. Setiap nutrisi yang terserap dalam tubuh tersebut menjadi kebutuhan gizi yang harus ada untuk kebaikan tumbuh kembang si janin. Lantas gizi ibu hamil apa saja? 

Gizi ibu hamil bisa diperoleh dari berbagai makanan dan minuman yang punya kandungan nutrisi tertentu. Saat gizi atau nutrisi ibu hamil tidak terpenuhi, maka hal tersebut bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin yang tidak optimal dalam kandungan.  

Ragam Asupan Nutrisi Ibu Hamil

Masih banyak sekali para ibu yang bertanya-tanya terkait apakah sumber gizi yang paling penting selama kehamilan. Meskipun ada banyak sekali makanan yang mengandung gizi tinggi, namun para ibu hamil juga harus tahu asupan yang mana saja yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. 

Bagi Moms yang merasa belum tahu betul apa saja nutrisi yang harus dipenuhi selama hamil, maka berikut ini bisa disimak beberapa ragam nutrisi ibu hamil beserta penjelasannya:

  • Konsumsi Berserat

Asupan makanan yang mengandung serat, ternyata juga sangat penting untuk ibu hamil. Makanan berserat dapat menjadi penahan berat badan ibu hamil, meskipun tidak banyak Mak namun perut akan terasa tetap kenyang dengan asupan makanan berserat. 

Selama masa kehamilan, wanita hamil biasanya mengalami sembelit karena adanya perubahan posisi organ dalam perut dari adanya perkembangan rahim. Maka dari itu, makanan berserat ini bisa menjadi salah satu solusi yang dipakai untuk meringankan gejala sembelit. 

Asupan makanan berserat bisa diperoleh melalui makanan kacang-kacangan seperti almond, kemudian bisa juga dari sayuran hijau dan oatmeal. Kadar yang dibutuhkan per harinya, menurut AKG Indonesia adalah berbeda-beda berdasarkan usia ibu dan kehamilannya. 

  • Protein

Protein untuk ibu hamil ini punya banyak sekali peran manfaat. Salah satunya adalah membantu suplai darah yang dibutuhkan dua kali lipat dari biasanya oleh ibu hamil. 

Tidak hanya itu, perkembangan jaringan yang kurang optimal pada si ibu dan perbaikan pembentukan jaringan otak pada si bayi. Sumber protein yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil pun bisa didapat dari berbagai makanan sekitar yang mudah ditemukan. 

Beberapa contohnya seperti daging sapi, telur, ikan, ayam, biji-bijian, kacang-kacangan, dan masih banyak lagi. Lantas berapa kadar yang harus dikonsumsi seharinya? 

Pada trimester pertama, kebutuhan protein mencapai 61 gr per hari. Trimester kedua 70 gr dan trimester ketiga 90 gr. 

  • Lemak

Saat mendengar kata lemak, biasanya orang akan berpikir tentang asupan yang buruk bagi tubuh. Namun ternyata tidak semua lemak punya image buruk. Ada juga lemak baik yang justru menjadi kebutuhan penting bagi ibu hamil. 

Nutrisi lemak yang dikonsumsi ibu hamil punya berbagai manfaat, diantaranya seperti:

  • Pembentukan jaringan mata dan otak janin.
  • Memperbaiki intensitas ketuban dan kondisi plasenta.
  • Membesarkan massa otot rahim. 
  • Membesarkan jaringan payudara untuk bekal menyusui nantinya. 
  • Memperbanyak pasokan volume darah dalam tubuh. 

Asupan lemak bisa diperoleh dengan konsumsi buah alpukat, kacang-kacangan, ikan salmon, dan masih banyak lagi. Adapun kebutuhan lemak ibu hamil per harinya menurut AKG berdasarkan usia ibu hamil adalah, usia 19-29 tahun 67,3 gram, usia 30-49 tahun 62,3 gram.

  • Karbohidrat

Nutrisi ibu hamil selanjutnya adalah karbohidrat. Meskipun tidak dalam masa hamil, semua orang pasti membutuhkan asupan karbohidrat. Namun pada masa hamil ini, Moms harus memperbanyak asupan kadarnya karena membawa janin dalam tubuhnya. 

Kebutuhan karbohidrat ini akan bermanfaat untuk menambah energi tubuh si ibu. Namun perlu diingat, karbohidrat yang dipilih juga harus yang punya daya cerna lambat. Hal ini dilakukan agar karbohidrat yang dikonsumsi tidak lantas membuat kadar gula dalam tubuh naik. 

Asupan karbohidrat yang bisa dikonsumsi adalah kentang, nasi merah, dan roti gandum. Untuk Moms yang berusia 19 hingga 29 tahun, karbohidrat yang dibutuhkan adalah 385 gr tiap harinya. 

Namun jika sudah masuk usia kandungan trimester kedua, asupan bertambah jadi 400 gr. Sedangkan usia ibu 30 hingga 49, asupannya 365 gr per hari. Saat masuk trimester kedua, naik jadi 380 gr tiap harinya. 

  • Asam Folat

Salah satu kebutuhan yang cukup penting bagi Moms sebelum hamil hingga pada masa hamil adalah asam folat. Menurut Mayo Clinic, asupan asam folat bagi ibu hamil per harinya mencapai 400 hingga 1000 mikrogram (mcg). Ini berlaku sebelum maupun selama hamil. 

Asupan asam folat bisa diperoleh kebanyakan dari buah-buahan, namun ada juga yang diperoleh dari suplemen atau vitamin khusus ibu hamil. 

Beberapa sumber asam folat alami bisa diperoleh dari sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, mangga, strawberry, jeruk, melon, kiwi, lemon, tomat, dan masih banyak lagi. Adapun khasiat asam folat ini membantu mengurangi resiko kelahiran cacat, prematur, dan keguguran.

  • Kolin

Selain asam folat, kolin tidak kalah penting untuk dikonsumsi bagi ibu hamil. Kolin ini akan membantu mengurangi resiko darah tinggi selama hamil. Selain itu, Kolin juga membantu mencegah resiko gangguan tulang belakang dan otak pada janin. 

Kebutuhan Kolin bagi ibu hamil tiap harinya adalah sekitar 450 mg. Kolin bisa diperoleh dari ikan salmon, sayur brokoli, ayam, telur, dan masih banyak lagi. 

  • Kalsium

Asupan kalsium identik dengan kebutuhan pertumbuhan tulang. Asupan kalsium yang dikonsumsi oleh ibu hamil, akan membantu tumbuh kembang tulang dan gigi pada janin. Konsumsi kalsium ini juga harus dalam kadar yang sangat cukup. 

Hal tersebut karena si ibu juga butuh kekuatan pada tulangnya agar terhindar dari resiko osteoporosis nantinya. Beberapa sumber kalsium terbaik bisa didapat dari susu, keju, yogurt, kacang almond, bayam, ikan salmon, jus jeruk, dan lain-lain. 

Adapun kebutuhan kalsium ibu hamil dengan kadar usia 19 hingga 49 tahun, membutuhkan sekitar 1200 mg kalsium tiap harinya. 

  • Zat Besi

Menurut American Pregnancy Association, zat besi yang dikonsumsi ibu hamil dapat menambah kadar pasokan darah. Secara umum zat besi memang punya tugas untuk membentuk sel darah merah. 

Sel darah merah yang ada dalam tubuh ibu hamil juga akan disalurkan pada janin untuk tumbuh kembangnya. Karenanya kadar darah merah saat hamil lebih banyak yang dibutuhkan. Asupan zat besi ibu hamil tiap harinya mencapai 9 hingga 18 mg. 

 

Namun asupan zat besi ini bisa meningkat sesuai usia kandungan dan juga kondisi si ibu. Sumber zat besi kebanyakan diperoleh dari sayuran hijau dan buah-buahan. 

Informasi lengkap tentang nutrisi ibu hamil beserta wawasan kehamilan lainnya bisa diperoleh melalui situs Dr.Brown’s. Situs ini bisa menjelaskan secara lebih lengkap terkait berbagai wawasan untuk ibu hamil. 

Salah satu contohnya adalah pembahasan tentang kolik pada bayi beserta solusi botol susu anti kolik. Situs ini akan mengulas secara tepat dan lengkap terkait wawasan bagi calon ibu dan ibu yang tengah menyusui. Moms bisa akses drbrowns.id untuk alamat situs resminya. 




5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Resiko Mewarnai Rambut Saat Hamil

Resiko Mewarnai Rambut Saat Hamil

Resiko Mewarnai Rambut Saat Hamil

Saat hamil, biasanya ada banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Hal ini karena ditakutkan akan membahayakan bagi si janin. Salah satunya ada soal mewarnai rambut. Tentu saja ada resiko mewarnai rambut saat hamil, meskipun hal ini tidak sepenuhnya dilarang.  

Bagi orang yang tidak hamil, bahan-bahan kimia yang terkandung pada pewarna rambut mungkin tidak akan memberikan pengaruh yang parah pada penggunanya. Hal ini berubah menjadi sangat sensitif saat seseorang tengah hamil. Efek bahan kimia tersebut ditakutkan membawa pengaruh bagi janin. 

Ini Dia Resiko Mewarnai Rambut Saat Hamil

Seperti yang dikatakan di atas, mewarnai rambut saat hamil memang tidak sepenuhnya dilarang. Namun hal ini sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan adanya resiko pada si ibu maupun si janin. 

Menurut American Pregnancy, zat kimia yang terpakai saat mewarnai rambut hanya sedikit. Sehingga secara masif hal ini mungkin tidak akan meracuni janin. Meski begitu, zat kimia yang terserap dalam rambut si ibu tentu tetap ada resikonya. 

Hal tersebut ditakutkan akan membahayakan juga bagi janin, apalagi saat usia kandungan masih muda. Lantas apa sebenarnya resiko yang akan dihadapi saat nekat mewarnai rambut ketika hamil? Resiko ini sebenarnya lebih ditakutkan saat organ janin belum terbentuk dengan sempurna. 

Resiko yang mungkin saja terjadi adalah perkembangan janin yang tidak bisa berjalan dengan sempurna karena pengaruh racun zat kimia. Namun hal ini memang belum terbukti secara valid, maka sebaiknya memakai cat rambut saat usai trimester kedua. 

Tidak hanya itu, resiko mewarnai rambut saat hamil juga bisa terjadi alergi. Jika tidak beruntung ibu hamil bisa mendapatkan reaksi alergi dari bahan kimia dalam pewarna rambut tersebut. Hal ini bisa saja terjadi karena perubahan hormon yang dialami oleh ibu hamil tersebut. 

Tips Mewarnai Rambut Saat Hamil

Resiko mengecat rambut saat hamil memang kecil dan belum 100% terbukti meracuni janin. Namun tetap saja harus ada kewaspadaan tingkat tinggi mengingat kondisi janin lemah dalam rahim. 

Maka jika Moms tetap ingin mewarnai rambut harus memperhatikan beberapa hal. Apa bebery hal yang dimaksud? Berikut dibawah ini beberapa tips mewarnai rambut saat hamil:

  • Pilih Tipe Mewarnai yang Aman

Pada dasarnya resiko mewarnai rambut saat hamil bisa terjadi saat bahan kimia masuk ke dalam akar atau kulit kepala. Maka agar ibu hamil tetap aman, pilih metode mewarnai rambut yang tidak membuat bahan kimia tersentuh kulit kepala. 

Salah satu cara yang bisa dipakai adalah highlight. Highlight sendiri adalah tipe mewarnai rambut yang hanya memilih beberapa helai rambut saja untuk diwarnai, dan bukan keseluruhan. Pengaplikasiannya juga sangat berhati-hati agar tidak menyentuh kulit kepala. 

  • Pilih Tempat Mewarnai yang Terbuka

Selain masuknya zat kimia lewat kulit kepala, zat kimia juga bisa terhirup oleh ibu hamil secara berlebihan. Maka solusi yang bisa diambil adalah dengan melakukan metode mewarnai rambut di tempat terbuka atau punya banyak ventilasi. 

Di tempat yang terbuka, aroma zat kimia tidak akan sepenuhnya terhirup ke paru-paru ibu hamil. Sehingga Moms dan janin dalam kandungan akan tetap aman. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya bekerja, setidaknya dapat mengurangi potensi terjadinya resiko berbahaya. 

  • Mewarnai Rambut di Waktu yang Tepat

Seperti yang sudah sekilas dijelaskan di atas, zat kimia pada warna rambut bisa lebih beresiko saat kandungan masih dalam usia trisemester pertama. Maka Moms bisa mempertimbangkan untuk memilih waktu yang tepat untuk mewarnai rambut ini. 

Sebagai saran, sebaiknya Moms memilih waktu mewarnai rambut saat usia kandungan sudah masuk trimester kedua atau ketiga. Pada waktu ini biasanya organ janin sudah terbentuk sempurna. 

Sehingga pembentukan organ jadi tidak terganggu oleh zat kimia yang mungkin berpengaruh. Namun tentu saja hal ini juga akan memunculkan resiko lain seperti ketidaknyamanan saat melakukan pewarnaan rambut. 

Hal ini mengingat ibu hamil harus duduk berjam-jam untuk menunggu hasil warna rambut yang maksimal. Untuk menghindari berbagai resiko mewarnai rambut saat hamil semacam ini, sebaiknya mewarnai rambut usai melahirkan saja.

  • Memilih Cat Pewarna Rambut yang Tepat

Selain memilih waktu yang tepat, Moms juga harus mempertimbangkan untuk memilih jenis pewarna rambut yang aman namun tetap menghasilkan warna yang bagus. Dalam hal ini, jenis cat warna rambut yang bisa dipilih adalah yang alami. 

Saat ini sudah banyak cat warna rambut alami yang bisa dipakai. Karena alami, maka sudah pasti keamanannya bisa dijamin. Namun jika tetap ingin memakai yang non-alami, Moms bisa memilih pewarna yang tidak ada kandungan amonianya. 

Selain itu, pewarna rambut semi permanen akan lebih bagus dan aman untuk dipakai dibandingkan cat warna rambut permanen. Cat warna rambut permanen tentu bahan kimianya jauh lebih banyak dan resiko bahayanya juga lebih besar. 

  • Lakukan Tes Alergi Warna Rambut

Salah satu cara untuk meminimalisir resiko mewarnai rambut saat hamil adalah dengan melakukan tes alergi. Kondisi hormon orang yang sedang hamil, sangat berbeda dengan kondisi hormon orang normal secara umum.

Sebelum hamil, Moms mungkin tidak punya reaksi alergi terhadap pewarna rambut apapun. Hal ini bisa jadi sangat berbeda saat sedang hamil. 

Hormon ibu hamil sedikit sulit ditebak. Saat hamil bisa saja Moms justru memiliki reaksi alergi yang bisa jadi bahaya. Maka hal tepat yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan tes reaksi alergi terlebih dulu. 

Cara mengetes alergi warna rambut ini adalah dengan mencoba mewarnai sedikit saja atau sedikit helaian rambut. Selama proses mewarnai hingga hasil rambut berwarna jadi, perhatikan dengan baik apakah ada reaksi alergi yang dirasakan. 

Jika memang tidak ada reaksi alergi, maka Moms bisa melanjutkan untuk mewarnai rambut yang ingin dicat. Sebaliknya jika terjadi reaksi alergi apapun itu, maka hentikan segera karena reaksi alergi pada ibu hamil juga bisa membahayakan janin dalam kandungan. 

Di awal, Moms juga diberikan saran agar mewarnai rambut saat usai melahirkan saja. Lantas apakah boleh mengecat rambut  pada ibu menyusui? Sebelumnya Moms perlu tahu bahwa bahan kimia yang terkandung pada pewarna rambut memang bisa beresiko bahaya jika masuk ke dalam tubuh. 

Namun secara umum, zat kimia yang diaplikasikan pada pewarna rambut ini tidak akan masuk ke dalam aliran darah saat dipakai. Maka resiko berbahaya tidak akan terjadi saat memakai warna rambut di masa menyusui, alias tetap aman. 

Berbicara soal menyusui, banyak Moms yang punya masalah terkait kolik pada bayi. Jika bayi sudah menggunakan botol susu untuk konsumsi asupan susunya, maka solusi yang bisa dipilih adalah menggunakan botol susu anti kolik. 

Masa hamil dan menyusui memang sangat perlu diperhatikan dan dipelajari secara menyeluruh. Jika salah langkah, justru akan membuat bayi jadi tidak bisa berkembang atau bertumbuh dengan baik. Untuk itu, Moms bisa banyak belajar tentang masa hamil dan menyusui ini melalui situs online terpercaya. 

Salah satunya adalah situs drbrowns.id. Situs terpercaya yang satu ini menyediakan beraneka ragam informasi terkait pengetahuan semasa hamil dan menyusui. Pastikan untuk menyaring informasi sebelum sharing informasi terpercaya dari DrBrowns. 



5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Penyebab Ukuran Perut Ibu Hamil Tampak Besar Atau Kecil

Penyebab Ukuran Perut Ibu Hamil Tampak Besar Atau Kecil

Penyebab Ukuran Perut Ibu Hamil Tampak Besar Atau Kecil

Orang yang sedang hamil sudah pasti perutnya akan membesar. Namun beberapa orang memiliki ukuran perut yang berbeda meskipun usia kandungannya sama. Lantas apa penyebab perbedaan ukuran perut ibu hamil tersebut? 

Pada dasarnya, usia kandungan memang menjadi salah satu faktor membesarnya perut ibu hamil. Namun selain itu ternyata masih ada beberapa hal yang mempengaruhi ukuran perut pada ibu hamil ini. Sehingga ada ibu hamil yang perutnya masih tampak kecil meski sudah masuk usia 16 minggu lebih. 

Faktor Penyebab Ukuran Perut Ibu Hamil Berbeda-beda

Moms pasti sudah tak asing dengan pemandangan bentuk perut ibu-ibu hamil yang ada di sekitarnya. Ada yang bentuknya bulat besar, lebar besar, lebat kecil, dan lain sebagainya. Ternyata dari perbedaan ukuran ini, ada faktor yang menjadi penyebabnya. 

Banyak orang masih mengira bahwa patokan besar kecilnya perut hamil adalah karena usia kandungan. Lantas perut kecil saat hamil apakah bayinya kecil juga? Jangan salah, ternyata ada beberapa faktor yang jadi pengaruh. Apa saja itu? Ini dia penjelasannya:

  • Postur atau Bentuk Tubuh

Postur tubuh orang yang satu dengan lainnya mungkin berbeda-beda. Ada yang posturnya tinggi, pendek, gemuk, dan kurus. Postur ini ternyata akan membawa pengaruh terhadap penampakan besar atau kecilnya perut saat masa hamil. 

Banyak para ibu yang bertanya-tanya apakah tinggi badan mempengaruhi bentuk perut saat hamil? Berdasarkan banyak pemeriksaan dokter kehamilan, postur tubuh tinggi atau pendek ternyata membawa pengaruh pada bentuk ukuran perut saat hamil. 

Pada postur tubuh ibu hamil yang pendek, biasanya ukuran perutnya akan tampak lebih besar meskipun belum masuk usia kandungan tua. Sebaliknya ibu yang punya postur tubuh tinggi, biasanya penampakan perutnya akan lebih menyesuaikan dengan usia kandungan. 

Namun bisa juga perut akan tampak lebih kecil jika ibu hamil tersebut punya kondisi tubuh kurus. Pada ibu hamil yang gemuk, penampakan perutnya juga bisa terlihat lebih kecil karena kondisi perutnya akan mengikuti postur gemuk badannya. 

  • Kondisi Otot Perut

Selain postur tubuh, kondisi otot perut juga jadi faktor penampakan perut ibu hamil. Kondisi otot perut yang lebih kuat, biasanya lebih bisa menahan atau mengontrol kandungan. Sehingga ukuran perut jadi lebih kecil. 

Namun pada usia kandungan tua, biasanya ukuran juga akan bisa terlihat menonjol dan meninggi atau tidak kendur. Berbeda halnya dengan otot perut yang tidak terlalu kuat, kondisi ini akan membuat perut hamil tampak lebih ke bawah atau kendur namun tetap aman

  • Urutan Kehamilan

Mungkin banyak orang yang tidak menyadari bahwa urutan Kehamilan ternyata berpengaruh pada penampakan besar atau kecilnya ukuran perut hamil. Otot perut ibu hamil anak pertama biasanya masih punya kekuatan otot yang bagus. 

Sehingga perutnya dapat menahan pertumbuhan kandungan dengan baik. Sehingga besarnya ukuran perut dapat dikendalikan dengan baik. Sedangkan pada kehamilan selanjutnya, sudah pasti otot perutnya mengalami kelonggaran atau penurunan kekuatan. 

Sehingga ototnya ini tidak dapat mengontrol pertumbuhan kandungan seperti saat pertama kali hamil. Kehamilan kedua dan seterusnya akan membuat perut tampak jadi lebih besar. 

  • Posisi Bayi

Kondisi bayi yang bisa bergerak-gerak dalam kandungan, juga tentunya berpotensi membuat posisi bayi jadi berubah-ubah. Dalam hal ini jika posisi bayi jadi melintang, maka bentukan perutnya akan jadi lebih melebar. 

  • Hamil Kembar atau Tunggal

Sudah pasti faktor yang satu ini menjadi penyebab perbedaan penampakan ukuran perut ibu hamil. Jika moms mengandung anak kembar, maka secara otomatis ukuran perut akan lebih besar dibandingkan hamil anak tunggal atau tidak kembar. 

  • Ukuran atau BB Janin

Berat badan janin dalam kandungan bisa berubah-ubah tergantung pada asupan gizi yang diterima janin. Namun hal tersebut juga bisa saja dipengaruhi oleh genetik. Dari ukuran atau BB janin dalam kandungan ini, bisa memberi pengaruh pada ukuran kandungan atau perut. 

Semakin besar asupan yang dikonsumsi ibu hamil, akan membuat ukuran janin jadi tampak lebih besar. Sebaliknya jika asupannya kurang, janin juga bisa berukuran lebih kecil sehingga perut juga akan tampak lebih kecil. 

  • Intensitas Air Ketuban

Kondisi intensitas air ketuban ini juga kerap dikenal dengan sebutan preeklampsia. Saat cairan ketuban diproduksi banyak, maka hal ini akan berpengaruh pada ukuran perut yang lebih besar. 

Sebaliknya saat produksi cairan ketuban ini sedikit atau bahkan kurang, maka ukuran perut juga akan terlihat lebih kecil. Pada beberapa kasus, preeklampsia ini juga berpengaruh pada gangguan plasenta dan menjadikan ukuran perut terlihat kecil saat hamil. 

Kondisi tersebut memanglah bukan kondisi yang dibilang bagus, namun tak perlu terlalu khawatir. Moms bisa rutin memeriksakan kandungan ke dokter sehingga dokter juga dapat membantu memberikan solusi terbaiknya. 

  • Berat Badan Ibu Hamil

Pada saat hamil, kenaikan berat badan menjadi hal yang sangat wajar. Bahkan dokter juga menyarankan agar ibu hamil memenuhi banyak asupan gizi. Banyak ibu hamil yang mengira bahwa kenaikan berat badan ini juga akan berpengaruh pada ukuran si bayi. 

Padahal kenyataannya, berat badan ibu yang naik ini tidak akan mempengaruhi ukuran perut atau ukuran si jabang bayi. Saat berat badan naik dan badan menjadi gemuk, ukuran perut ibu hamil juga akan terlihat lebih besar. 

Namun hal ini tidak memberi arti bahwa ukuran bayi juga besar. Sehingga faktor yang satu ini tidak menjadi patokan ukuran bayi yang ada dalam kandungan. 

  • Kelainan Genetik Janin

Pada beberapa kasus, ada janin yang tumbuh dalam kandungan dan sudah dengan kondisi cacat secara genetik. Kelainan ini biasanya berdasarkan garis keturunan kedua orang tuanya. Dan kondisi cacat dalam kandungan ini akan berpengaruh pada ukuran perut ibu hamil. 

 

Ukuran perut akan tampak lebih kecil karena perkembangan si janin yang tidak berjalan secara normal. Biasanya dokter akan mendeteksi hal ini pada trimester kedua dan perut dalam kondisi tampak kecil. 

  • Organ Perut Menyesuaikan Rahim

 

Pada saat hamil, sudah pasti organ dalam perut akan mengalami pergeseran posisi karena perkembangan rahim itu sendiri. Pergeseran kesamping atau keatas inilah yang juga nantinya akan membawa pengaruh pada bentuk atau ukuran perut saat hamil. 

Tidak hanya soal ukuran perut ibu hamil, lebih dari itu para Moms harus tahu banyak wawasan terkait mengurus bayi. Untuk bisa mendapatkan informasi tepat soal bayi dan perawatannya, Moms bisa kunjungi laman Dr.Brown’s. 

DrBrowns.id ini sudah sangat populer dikenal sebagai laman online yang menyediakan beragam informasi terkait bayi dan produk-produk untuk bayi yang tepat dan sesuai ilmu kesehatan. Salah satu contoh produknya adalah botol susu anti kolik. 

Seperti yang sudah moms kebanyakan tahu, ada potensi kolik pada bayi jika tidak menggunakan cara yang benar dalam memberikan penanganan asupan susunya. Untuk info lengkapnya, Moms bisa kunjungi DrBrowns.id.

 

*kedetect copas di judul saja

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Memelihara Kucing Saat Hamil, Amankah untuk Janin?

Memelihara Kucing Saat Hamil, Amankah untuk Janin

Memelihara Kucing Saat Hamil, Amankah untuk Janin

Salah satu masalah terbesar dari cat lover saat mereka sedang hamil adalah selalu menitipkan kucing kepada orang lain. Hal ini dilakukan karena memelihara kucing saat hamil dianggap bisa berbahaya pada janin yang sedang dikandung. Bahkan ada kemungkinan memicu terjadinya keguguran.

Nah, pertanyaannya adalah apakah benar memelihara kucing pada saat mengandung benar-benar bisa menyebabkan masalah pada tumbuh kembang dari janin? Apabila menyebabkan masalah, kira-kira apa saja penyebabnya?

Bahaya Memelihara Kucing Saat Hamil

Sebenarnya memelihara kucing ataupun hewan lain ketika hamil tidak masalah asalkan dengan beberapa syarat. Syarat yang harus terpenuhi adalah kondisi dari kucing harus sehat dan tidak mengalami gangguan atau masalah sama sekali.

Selain itu, kucing juga harus dirawat dengan baik mulai dari memandikan yang secara rutin dan membersihkan bulu. Apabila diperlukan pembersihan kandang juga harus dilakukan secara rutin dua kali dalam satu hari.

Selain itu kontak dengan kucing juga harus dibatasi meskipun hewan ini sangat lucu. Dengan pembatasan kontrak ini maka risiko akan terkena virus ataupun patogen dari hewan ini bisa diminimalkan. Apalagi kehamilan yang dialami baru pertama kali dan ada risiko keguguran.

Akan lebih baik lagi jika kandang dari kucing dipisah terlebih dahulu dari rumah utama. Jangan biarkan kucing masuk rumah dengan mudah dan apabila ingin bermain bisa datang ke ruangan khusus sehingga semua tempat yang ada di rumah akan aman dari virus.

Terakhir dan tidak kalah penting adalah dengan meminta bantuan orang lain untuk merawat hewan itu. Misal di letakkan di ruang yang terpisah atau di ruangan lain hingga akhirnya kehamilan selesai dilakukan dan melakukan persalinan.

Penyakit Toksoplasma dan Pengobatan

Memelihara kucing saat hamil memang berbahaya karena bakteri berbahaya bernama T. gondii. Apabila masuk ke dalam tubuh manusia bisa menyebabkan masalah, apalagi seorang wanita dalam kondisi hamil muda.

Apabila terindikasi seorang wanita terkena toksoplasma, biasanya akan dilakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan inilah bisa diketahui apakah ada kandungan dari parasit itu di dalam tubuh atau tidak. Jika tidak berarti tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

Apabila di dalam tubuh terdapat patogen itu dalam jumlah yang cukup banyak maka pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin. Menurut Healthline, seseorang yang terkena toksoplasma biasanya akan diberikan obat berupa pirimetamin dan sulfadiazine.

Setelah diberikan obat biasanya akan dilakukan kontrol rutin. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin ini bisa diketahui apakah kondisi dari janin dan juga kesehatan ibu secara menyeluruh sudah membaik atau tidak. Apabila membaik, maka akan dilanjutkan dengan pengobatan hingga benar-benar selesai.

Tips Memelihara Kucing

Banyak yang mengatakan tidak boleh memelihara kucing saat hamil atau sedang dalam proses itu. Apabila tidak bisa melakukannya, ikuti beberapa tips di bawah ini agar pemeliharaan kucing berjalan dengan baik.

1. Menjaga Kebersihan Kandang

Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dari kandang. Apabila bisa menjaga kebersihan dari kandang maka seseorang bisa mencegah terjadinya penularan parasit atau jenis penyakit lain yang yang menggunakan kucing sebagai salah satu perantaranya.

Kandang harus dibersihkan setiap hari dengan membuang kotoran yang sudah ada di sana. Saat membersihkan gunakan sarung tangan dan juga alas kaki serta penutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan secara langsung dari kotoran.

Orang yang melakukan pembersihan kandang ini adalah mereka yang sehat dan sedang tidak hamil. Apabila anda sedang hamil bisa meminta bantuan suami atau siapa pun. Setelah melakukan pembersihan itu orang yang melakukannya juga harus membersihkan diri dengan mandi.

2. Hati-hati Saat Menyentuh

Selanjutnya kurangi untuk menyentuh hewan peliharaan seperti kucing terlebih dahulu. Meskipun sangat menggemaskan ada baiknya untuk di tahan untuk tidak menyentuh terlalu sering khususnya area di sekitar kaki dan juga wajah.

Biasanya area itu memiliki banyak sekali bakteri ataupun patogen yang menempel. Apabila disentuh secara langsung dan mengenai tangan bisa saja anda tidak sengaja mengkonsumsi makanan lalu masuk ke dalam saluran pencernaan atau ke area hidung.

Apabila terlanjur memegang hewan peliharaan pastikan untuk selalu mencuci tangan hingga bersih. Jadi risiko tertular penyakit akan kecil atau tidak ada sama sekali.

3. Pisah Area Rumah dengan Kandang

Sebaiknya selalu memisah area yang digunakan untuk tempat tinggal atau tidur dan area untuk kandang kucing. Bagian dari kandang kucing bisa diletakkan di bagian ruangan yang terpisah ataupun di luar ruangan asalkan masih memiliki kanopi.

Dengan melakukan pemisahan ini maka risiko hewan peliharaan untuk masuk rumah akan semakin kecil. Jadi berbagai jenis bakteri ataupun parasit tidak akan mudah disebarkan dari bulu kucing ataupun lidah yang digunakan untuk menjilat.

4. Selalu Cuci Tangan dan Kaki Setelah dari Luar

Bahaya bulu kucing pada ibu hamil memang cukup besar apabila hewan itu tidak dirawat dengan baik. Itulah kenapa setelah bermain dengan hewan peliharaan atau begitu membersihkan kotorannya seseorang harus mandi hingga bersih.

Meski bulu terlihat lembut dan tidak terlihat ada kotoran yang menempel. Anda tidak tahu apakah ketika buang air besar bulu di area itu terkena kotoran atau tidak. Apalagi kucing terbiasa menggunakan lidahnya untuk menjilat-jilat hingga ke seluruh tubuh.

Jadi meskipun kemungkinannya kecil bakteri maupun patogen seperti toksoplasma bisa menyebar ke mana-mana dengan mudah.

5. Perhatikan Makanan Kucing

Memelihara kucing saat hamil gampang-gampang susah. Salah satunya adalah ketika memberikan makanan pada hewan tersebut. Usahakan untuk selalu memberikan makanan dalam kondisi matang atau makanan yang sudah jadi.

Jangan memberikan makanan dalam kondisi mentah atau setengah matang. Makanan dalam kondisi mentah atau setengah matang biasanya masih mengandung parasit ataupun patogen yang bisa masuk ke dalam tubuh dari kucing. Selanjutnya parasit itu akan dikeluarkan bersama dengan feses dan juga urine.

Apabila feses dan urin terkena kaki dan tangan Moms, ada kemungkinan bakteri ataupun parasit itu bisa masuk dan akhirnya memicu terjadinya masalah yang besar. Salah satunya adalah penyakit toksoplasma yang bisa menyebabkan gangguan pada kehamilan.

—-

Memelihara kucing saat hamil harus diperhatikan dengan baik oleh semua wanita. Memang disarankan untuk tidak memelihara terlebih dahulu atau berada di ruangan yang terpisah. Jadi tidak akan ada masalah pada tumbuh kembang dari janin apalagi kehamilan baru pertama kali dialami.

Selain memperhatikan kondisi dari hewan yang sedang dipelihara. Ada baiknya untuk memperhatikan juga kondisi dari si kecil ketika mereka lahir. Moms harus memiliki ilmu yang cukup banyak, sehingga Moms tahu apakah si kecil sehat atau mengalami kolik pada bayi yang berbahaya.

Apabila tidak mau mengalami kolik atau gangguan kesehatan lainnya, disarankan untuk menggunakan botol susu anti kolik yang bisa didapatkan dari Dr.Brown’s. Botol susu sejenis ini sangat bermanfaat untuk mencegah masalah. Jadi berbagai gangguan yang mungkin muncul bisa dicegah.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Keputihan Saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Keputihan Saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Keputihan Saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Keputihan saat hamil bisa dialami oleh semua wanita. Hanya saja tidak semua keputihan bisa menyebabkan masalah. Terkadang keputihan muncul karena ada mekanisme pembersihan area vagina dan tidak memicu gangguan lain entah itu infeksi atau masalah yang cukup serius.

Meski demikian keputihan saat hamil tetap harus diperhatikan dengan baik karena bisa memicu terjadinya masalah pada janin. Apalagi jika keputihan itu merupakan sesuatu yang abnormal bahkan ditandai dengan beberapa hal seperti munculnya cairan dengan aroma yang busuk.

Keputihan Saat Hamil yang Normal

Keputihan atau keluarnya cairan atau lendir dari dalam vagina sebenarnya merupakan sesuatu yang wajar. Cairan yang keluar dari vagina tidak hanya berfungsi untuk membantu aktivitas seksual saja. Tetapi juga digunakan untuk mekanisme perlindungan diri.

Berbeda dengan kelamin pria yang sedikit lebih tertutup dan lubangnya tidak terlalu besar. Vagina memiliki anatomi yang sedikit tidak menguntungkan Karena memudahkan adanya infeksi atau masuknya bakteri atau mikroba lain dengan cepat.

Untuk menghindari hal itu biasanya vagina akan memiliki mekanisme perlindungan diri dengan menghasilkan lendir dalam jumlah banyak. Nantinya lanjut itu akan digunakan untuk melarutkan berbagai jenis patogen atau radikal bebas agar tidak masuk lebih dalam.

Sayangnya kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya infeksi atau masalah lainnya. Inilah yang dinamakan keputihan abnormal. Apabila mengalami kondisi ini, maka harus disembuhkan terlebih dahulu karena bisa menyebabkan masalah yang cukup besar termasuk mengganggu kehamilan.

Tanda Keputihan Abnormal

Keputihan saat hamil khususnya yang abnormal memiliki beberapa tanda-tanda. Berikut beberapa tanda-tanda yang biasanya lebih mudah untuk dikenali.

  • Cairan yang keluar sangat kental dan berbeda dengan cairan keputihan yang normal. Karena sangat kental jadi sering menyebabkan perasaan tidak nyaman ketika mengeluarkannya.
  • Aroma yang keluar sangat tidak enak dan pekat. Cairan keputihan normal biasanya tidak akan memiliki aroma yang sangat kuat bahkan cenderung tidak beraroma sama sekali.
  • Area di sekitar vagina biasanya akan terasa sangat panas dan cukup mengganggu.
  • Cairan keputihan abnormal akan keluar dalam jumlah yang cukup banyak bahkan mirip sekali dengan menstruasi. Itulah kenapa terkadang saat mengalami keputihan abnormal seorang wanita juga menggunakan pembalut.
  • Warna yang dikeluarkan oleh keputihan cukup bervariasi mulai dari kuning hingga hijau. Terkadang warnanya agak kecoklatan dengan bercak darah yang cukup banyak.
  • Area di sekitar vagina juga terasa sangat gatal dan cukup mengganggu. Bahkan beberapa wanita merasa tidak tahan dan akhirnya menggaruk area tersebut.
  • Area bawah perut serta di sekitar panggul juga terasa tidak nyaman seperti nyeri sehingga tidak bisa melakukan aktivitas secara nyaman.
  • Pada beberapa kondisi tertentu juga bisa disertai dengan perasaan tidak nyaman seperti sedikit meriang atau demam.

Menurut U.S. Department of Health & Human Services, apabila perasaan gatal dan panas sudah semakin parah bisa saja disebabkan oleh kondisi bernama vaginitis atau peradangan pada vagina.

Mencegah Keputihan Selama Hamil

Apabila gejala sudah semakin parah biasanya harus datang ke dokter untuk mendapatkan obat atau diberikan terapi. Apabila anda tidak mau mengalami kondisi seperti ini bisa melakukan pencegahan dengan mengikuti beberapa hal berikut selama hamil.

  • Tidak disarankan melakukan douching atau pembersihan bagian dalam dari vagina dengan menggunakan cairan atau bahan tertentu.
  • Tidak boleh menggunakan tampon atau sejenisnya.
  • Pastikan untuk selalu mengeringkan area dari vagina khususnya ketika ibu hamil mudah sekali berkeringat.
  • Hindari menggunakan produk-produk khususnya yang dipakai di area vagina dengan aroma yang sangat menyengat atau memakai bahan kimia berbahaya.
  • Tidak menggunakan celana dalam yang terlalu ketat sehingga memudahkan area itu jadi berkeringat.
  • Menghindari aktivitas seksual yang berbahaya.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat khususnya makanan yang mengandung probiotik sehingga flora normal atau bakteri baik di sekitar vagina bisa tumbuh tanpa gangguan.

Mempersiapkan Kebersihan Saat Hubungan Badan

Flek dan keputihan saat hamil muda sebenarnya cukup wajar terjadi. Hanya saja harus diperhatikan Seperti apa kondisi yang terjadi pada vagina dan jenis cairan yang keluar dari dalam sana.

Karena saat kehamilan sangat beresiko terjadinya masalah pada area kemaluan. Disarankan untuk memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Menjaga Kebersihan Vagina

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah dengan selalu menjaga kebersihan dari vagina. Wanita yang sedang hamil tidak bisa buang air besar atau kecil secara sembarangan. Begitu selesai buang aja maka untuk mencucinya harus dilakukan dari depan ke belakang.

Apabila dilakukan dari belakang ke depan ada kemungkinan bakteri yang berasal dari anus akan masuk ke dalam vagina dengan mudah. Hal inilah yang juga memicu terjadinya keputihan abnormal karena adanya infeksi.

Itulah kenapa tidak ada salahnya untuk selalu memperhatikan bagaimana cara membersihkan organ ini secara maksimal.

Paling tidak harus membiasakan diri untuk membersihkan area itu dari depan ke belakang. Selanjutnya hindari menggunakan sabun jenis tertentu karena bisa mempengaruhi flora normal di area kemaluan.

2. Memperhatikan Aktivitas Seks

Aktivitas berhubungan badan dengan pasangan masih bisa dilakukan meski sedang hamil. Tetapi harus diperhatikan dengan baik agar tidak menyebabkan masalah pada kemaluan seperti mengalami keputihan yang normal.

Karena sedang hamil aktivitas seksual harus dilakukan dengan menggunakan pengaman. Pria harus menggunakan kondom jika ingin berhubungan badan untuk menghindari adanya tumpahan cairan yang bisa memicu terjadinya masalah.

Dari untuk berhubungan badan tanpa pengaman terlebih dahulu. Apalagi selama berhubungan badan pria melakukan ejakulasi di dalam vagina. Risiko terjadinya masalah pada vagina termasuk keputihan bisa saja terjadi apalagi sanitasi tidak terjaga.

3. Mengganti Celana Dalam secara Rutin

Mengganti celana dalam secara rutin harus dilakukan tanpa harus diingatkan. Ketika sedang hamil area di sekitar vagina akan mudah sekali lembab sehingga dalam satu hari minimal harus berganti celana dalam sebanyak 2 kali.

Ketika selesai buang air besar atau kecil gunakan tisu untuk mengeringkan area di sekitar vagina. Apabila sudah kering baru bisa menggunakan celana dalam agar tidak mengalami lemak atau terjadi gesekan akibat kain yang basah.

Keputihan saat hamil memang bisa membuat banyak orang mengalami masalah. Apalagi jika kondisi ini muncul karena ada infeksi ataupun masalah lainnya. Apabila tidak segera diatasi bisa menyebabkan gangguan pada kemaluan hingga memicu masalah pada janin.

Selain mengetahui penyebab dari keputihan hingga cara mengatasinya. Seorang ibu hamil juga harus mengetahui hal-hal terkait dengan bayi yang nantinya akan lahir. Misal dengan mengetahui penyakit seperti kolik pada bayi hingga gangguan lain seperti sariawan hingga penyakit pada mata.

Selanjutnya seorang ibu juga harus menyiapkan peralatan makan secara lengkap hingga botol susu anti kolik. Untuk menyiapkan peralatan yang berkualitas disarankan untuk membeli secara langsung dengan menggunakan situs Dr.Brown’s. Di sana terdapat banyak sekali produk berkualitas dan aman untuk bayi.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Apa Saja Makanan Sehat Hamil Muda yang Harus Terpenuhi?

Apa Saja Makanan Sehat Hamil Muda yang Harus Terpenuhi

Apa Saja Makanan Sehat Hamil Muda yang Harus Terpenuhi

Makanan sehat hamil muda harus terpenuhi dengan baik. Jika tidak terpenuhi, pertumbuhan janin bisa mengalami gangguan. Apalagi pada saat awal kehamilan memenuhi kebutuhan nutrisi sangat penting agar menurunkan risiko terjadi keguguran.

Itulah kenapa seseorang yang berencana akan memiliki kehamilan harus menyiapkan segala hal dengan maksimal. Salah satunya adalah dengan selalu menyiapkan makanan untuk hamil setiap harinya. Informasi terkait jenis makanan sehat hamil muda apa saja yang bisa dikonsumsi, simak artikel berikut ini.

Jenis Makanan Sehat Hamil Muda

Makanan sehat hamil muda sebenarnya ada banyak. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi hampir setiap hari asal dengan porsi yang tepat.

1. Olahan Susu

Olahan susu dalam bentuk apapun seperti susu cair maupun keju bisa dikonsumsi dengan jumlah yang terbatas. Apabila ingin mengkonsumsi olahan susu khususnya susu untuk ibu hamil harus diperhatikan takaran saji dalam satu hari.

Hindari untuk mengkonsumsi susu lain yang tidak diperuntukkan untuk ibu hamil apalagi mengandung gula yang terlalu banyak.

2. Olahan Gandum

Saat sedang hamil ukuran dari rahim akan membesar sehingga menekan area perut. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah seperti memicu sembelit yang cukup berbahaya apabila dibiarkan.

Mengkonsumsi olahan gandum dalam bentuk roti ataupun sereal bisa membantu pencernaan agar berjalan dengan lancar. Serat pada gandum akan mencegah terjadinya penumpukan lemak serta membuat tubuh jadi kenyang lebih lama.

3. Telur

Menurut Healthline, telur memiliki nutrisi yang sangat lengkap mulai dari bagian putih hingga kuningnya. Kenapa telur bisa dikonsumsi oleh siapapun termasuk ibu yang sedang hamil muda. Bahan ini bisa dibuat menjadi apapun atau sekadar direbus atau digoreng.

Pemilihan dari telur ini juga harus diperhatikan Karena tidak semua telur direkomendasikan untuk ibu hamil. Disarankan untuk mengkonsumsi telur omega 3 ataupun telur ayam kampung. Apabila memiliki alergi pada telur bisa diganti dengan bahan lain.

4. Ikan Laut

Apabila mengkonsumsi ikan laut bisa dipilih jenis yang paling terbaik yaitu salmon ataupun tuna. Jenis ikan lain juga bisa dikonsumsi asalkan masih dalam kondisi segar dan tidak diawetkan terlebih dahulu seperti diberi garam atau dibuat menjadi ikan asap.

Ikan laut mengandung cukup banyak nutrisi khususnya omega-3 yang baik untuk tumbuh kembang dari janin. Jadi ibu yang sedang hamil wajib mengkonsumsi ikan ini secara rutin paling tidak seminggu sekali.

5. Daging Tanpa Lemak

Daging tanpa lemak juga merupakan salah satu makanan yang harus dikonsumsi ketika hamil muda. Daging akan membantu pertumbuhan tubuh dari janin khususnya pembentukan otot karena protein yang terkandung di dalam daging bisa memicu pertumbuhan dengan cepat.

Meski boleh dikonsumsi pastikan pengolahan daging tidak dilakukan secara sembarangan. Artinya daging tidak bisa diolah dengan digoreng atau dibakar terlalu berlebihan untuk menghindari adanya residu yang berbahaya.

6. Sayuran Warna-warni

Makanan sehat hamil muda selanjutnya adalah sayur yang berwarna-warni. Artinya jangan hanya mengkonsumsi sayur dalam bentuk daun yang berwarna hijau saja. Tetapi konsumsi sayur lain yang memiliki warna merah, kuning, dan oranye.

Sayuran yang memiliki warna banyak mengandung antioksidan ataupun nutrisi yang berbeda-beda. Itulah kenapa jenis sayur yang dikonsumsi harus bervariasi agar kecukupan nutrisi di dalam tubuh bisa terpenuhi dengan sempurna.

7. Buah-buahan

Buah-buahan sangat direkomendasikan untuk ibu hamil yang usia kandungannya masih muda. Buah-buahan jenis apapun bisa dikonsumsi asal dalam porsi yang tepat dan tidak berlebihan. Misal dalam satu hari mengkonsumsi 2 hingga 3 cup buah-buahan.

Jenis buah yang bisa dikonsumsi bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Atau disesuaikan juga dengan buah apa yang sedang musim. Yang paling penting buah dikonsumsi dalam kondisi segar agar suplai nutrisi khususnya vitamin C bisa diperoleh secara maksimal.

8. Kacang-kacangan

Cemilan untuk ibu hamil muda bisa diambil dari kacang-kacangan. Berbagai jenis kacang seperti media nggak bisa memberikan cukup banyak nutrisi seperti protein dan juga kalsium dalam jumlah yang cukup banyak.

Pada beberapa jenis kacang juga terdapat nasehat yang bisa membantu tumbuh kembang janin secara maksimal. Terpenting saat mengonsumsi kacang-kacangan adalah tidak terlalu berlebihan dan dalam porsi yang tepat. Biasanya satu genggaman tangan sudah cukup untuk 1 hari.

Jenis kacang yang dikonsumsi sebenarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Yang paling penting saat mengkonsumsi kacang adalah dengan diolah tanpa menggunakan minyak terlalu banyak. Apabila memungkinkan kacang bisa diolah dengan cara dipanggang tanpa menggunakan minyak sama sekali.

Cara Mengolah Makanan Saat Hamil

Untuk mengolah makanan ketika hamil tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada baiknya untuk mengikuti beberapa kaidah di bawah ini.

1. Dimasak Hingga Matang

Makanan sehat hamil muda harus diolah hingga matang. Artinya semua bahan makanan harus dimasak terlebih dahulu dan tidak boleh dikonsumsi dalam kondisi mentah. Kecuali buah-buahan, sayur hingga sumber protein hewani lain harus dimasak terlebih dahulu.

Beberapa bahan makanan harus dimasak terlebih dahulu karena dikhawatirkan mengandung bakteri maupun mikroba lain yang berbahaya. Apabila masuk ke dalam perut bisa saja menyebabkan gangguan pada janin yang sedang tumbuh.

2. Hindari Digoreng Berlebihan

Ada baiknya untuk mengolah dengan menggunakan minyak yang tidak terlalu berlebihan. Apabila masih menggunakan minyak bisa menggantinya dengan minyak zaitun atau minyak kelapa asli seperti VCO atau virgin coconut oil.

3. Atur Asupan Garam dan Gula

Makanan untuk ibu hamil 6 minggu harus diatur asupan gula dan garamnya. Gula sebenarnya tidak masalah untuk dikonsumsi. Bahkan garam juga bisa dikonsumsi setiap hari meski harus memiliki batasan atau limit terlebih dahulu.

Gula yang terlalu banyak bisa menyebabkan kenaikan gula darah secara cepat. Selain itu barang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Apalagi wanita yang sedang hamil bisa memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.

4. Hindari Makanan Berpengawet

Hindari makanan yang mengandung pengawet atau makanan yang harus digoreng terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Makanan seperti ini mengandung cukup banyak zat yang berbahaya untuk tumbuh kembang janin.

5. Memasak Sendiri

Disarankan untuk bisa memasak makanan yang akan dikonsumsi setiap hari. Jadi lebih baik membawa bekal daripada membeli makanan di luar.

Makanan sehat hamil muda harus tercukupi sajak wanita mengetahui dirinya hamil. Asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh harus sedikit ditambah karena tidak hanya digunakan untuk dirinya sendiri tetapi digunakan juga untuk pertumbuhan janin.

Jadi pastikan terpenuhi dengan baik dan tidak kekurangan. Memperhatikan nutrisi yang nantinya akan diterima oleh janin adalah sesuatu yang harus dilakukan. Seorang wanita juga harus mempersiapkan hal-hal lain khususnya untuk persalinan mereka.

Salah satunya adalah dengan menyiapkan botol bayi anti kolik apabila ASI akan disimpan di freezer. Dengan menyiapkan botol bayi dari Dr. Brown’s tersebut, risiko terjadi masalah seperti kolik pada bayi tidak akan terjadi.

Apalagi jenis aksesori lain yang digunakan untuk menyusui hingga memberikan makanan juga tersedia secara lengkap di Dr. Brown’s. Jadi tidak perlu khawatir apalagi kualitas produk disini sangat tinggi.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?