Manfaat Mengkonsumsi Madu untuk Ibu Menyusui

 

Manfaat Mengkonsumsi Madu untuk Ibu Menyusui

Banyak orang yang belum tahu apa saja manfaat mengkonsumsi madu. Madu memiliki kandungan yang bisa menyehatkan tubuh terutama untuk ibu menyusui. Bagi Moms yang masih menyusui tentu harus rutin mengkonsumsi madu agar moms dan si kecil tetap sehat.  

Sejak dulu madu memang direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu-ibu menyusui. Bagi ibu yang sedang hamil juga boleh mengkonsumsi madu untuk memudahkan proses melahirkan. Di bawah ini ada beberapa manfaat jika madu dikonsumsi oleh ibu-ibu menyusui.

Manfaat Mengkonsumsi Madu untuk Ibu Menyusui

Alasan mengapa madu harus dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah karena banyak manfaat di dalamnya. Berikut beberapa manfaat madu untuk kesehatan Moms dan si kecil:

  • Madu Sebagai Pemanis Alami

Alasan pertama adalah madu merupakan pemanis alami yang dapat menyehatkan tubuh. Di dalam madu dinilai memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan pemanis lainnya. Kadar glikemik yang rendah tentu dapat digunakan untuk mengontrol kenaikan gula darah dalam tubuh.

Karena glikemiknya rendah maka madu bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui secara rutin. Moms dapat mengkonsumsi madu dengan campuran jeruk nipis agar khasiatnya lebih terasa. 

  • Mencegah Terjadinya Penyakit

Beberapa penyakit bisa dicegah dengan rajin mengkonsumsi madu. Contoh penyakitnya adalah kolitis, flu, pilek dan sakit tenggorokan. Jika si kecil sakit batuk, cobalah untuk memberikannya madu untuk meredakan rasa gatal di tenggorokan.

Jika Moms merasa tidak enak badan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat sembarang. Hal tersebut ternyata dapat membahayakan si kecil. Karena itu alternatif yang bisa dikonsumsi adalah madu. 

  • Menjaga Kebugaran Tubuh

Manfaat mengkonsumsi madu yang berikutnya adalah untuk menjaga tubuh agar tetap bugar. Di dalam madu terdapat beberapa kandungan penting seperti vitamin C, kalsium, folat, zat besi dan vitamin B. Semua kandungan itu yang akan menjaga kebugaran tubuh Moms.

  • Meningkatkan Stamina Tubuh

Manfaat madu yang berikutnya adalah dapat meningkatkan stamina tubuh. Stamina yang kuat juga berpengaruh terhadap pemberian ASI si kecil. Selain itu madu dinilai juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh Moms dan si kecil.

  • Mengurangi Rasa Lelah

Manfaat madu yang berikutnya adalah untuk mengurangi rasa lelah untuk ibu menyusui. Tentu tidak hanya mengkonsumsi madu saja akan tetapi Moms bisa mencampurnya dengan air jahe. Jika tidak suka air jahe, cobalah untuk mencampurnya dengan kayu manis dan teh hangat.

Manfaat Madu untuk Kesehatan Tubuh

Ternyata ada manfaat lain dari madu selain untuk ibu menyusui juga untuk kesehatan tubuh. Selama berabad-abad lamanya madu yang terkenal sebagai cairan manis ini sering digunakan untuk mengatasi penyakit dan dinilai ampuh. Beberapa manfaat madu yang cocok untuk kesehatan adalah:

  • Mengatasi Terjadinya Peningkatan Kadar Gula 

Manfaat mengkonsumsi madu untuk kesehatan yang pertama adalah menjaga kadar gula darah dalam tubuh. Madu merupakan cairan manis yang rendah glikemik sehingga cocok dikonsumsi oleh siapa saja. 

Menurut Irian Journal of Basic Medical Science yang telah melakukan penelitian pada tahun 2013 mengatakan bahwa sejak 8 ribu tahun lalu, madu sudah digunakan. Sampai saat ini madu dinilai ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak terserang penyakit.

  • Mengatasi Penyakit Batuk

Manfaat madu yang berikutnya adalah untuk mengatasi penyakit batuk. Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 menjelaskan bahwa dua sendok madu ampuh untuk mengatasi batuk. Hasil penelitian itu kemudian diterbitkan pada Journal Pediatric. 

Ada juga penelitian lain yang menjelaskan bahwa madu akan membantu si kecil agar bisa tidur nyenyak di malam hari. Hal tersebut sudah diteliti dengan mengambil sampel 139 anak. Akan tetapi yang harus diperhatikan adalah walaupun untuk kesehatan, madu dilarang dikonsumsi oleh anak di bawah 1 tahun.

Penelitian dari Israel dan Italia juga mengatakan hal yang sama bahwa madu dapat meredakan batuk dan membuat anak bisa tidur. Walaupun pada penelitian kali ini menggunakan jenis madu yang berbeda.

  • Menjaga Kualitas Tidur

Manfaat yang berikutnya adalah dapat menjaga kualitas tidur Moms dan si kecil. Madu cocok dikonsumsi oleh orang yang mengalami insomnia NDTV Food menjelaskan bahwa madu akan melepas hormon serotonin.

Hormon serotonin sendiri akan berubah menjadi melatonin yang dapat menjaga kualitas tidur. Cara mengkonsumsinya tinggal menambahkan satu sendok madu saja ke dalam teh hangat lalu diminum. Selain teh Moms juga bisa menambahkan dengan susu hangat.

  • Menurunkan Kadar Tekanan Darah

Manfaat mengkonsumsi madu yang berikutnya adalah menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Dalam sebuah studi dijelaskan bahwa dengan mengkonsumsi madu secara rutin akan membantu mengontrol kadar kolesterol. 

Madu akan meningkatkan kolesterol baik dan dalam waktu bersamaan mengurangi kadar kolesterol jahat. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara madu dengan gula pasir. Hasilnya adalah madu dapat mengurangi kadar kolesterol dari 55 orang sampel.

Madu untuk Memperbanyak ASI

Madu memang direkomendasikan untuk ibu-ibu menyusui karena selain dapat memperbanyak jumlah ASI, juga bisa untuk memulihkan rahim setelah melahirkan. Selain itu madu akan menambah kebugaran dan stamina ibu dan si kecil. Beberapa merk madu yang direkomendasikan untuk ibu menyusui:

  • Madu Hutan

Jenis madu untuk ibu menyusui yang pertama adalah madu hutan. Apabila madu ini dikonsumsi secara rutin maka akan dapat menguatkan kandungan sehingga mengurangi rasa mual. Madu ini juga cocok untuk mencukupi nutrisi setelah melahirkan.

  • Madu dari Tumbuhan Clover

Madu tumbuhan clover adalah jenis madu kedua yang juga harus Moms coba. Selain bermanfaat untuk pasca melahirkan, madu jenis ini juga dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Di dalamnya tidak ada tambahan pemanis seperti gula jadi aman untuk diminum.

  • Madu untuk Menyuburkan Kandungan

Jenis madu terakhir adalah subur kandungan yang mencegah terjadinya kemandulan. Selain itu madu suka juga cocok untuk menjaga kesuburan pada wanita. Saat hamil, Moms juga bisa minum madu suka agar janin di dalamnya tetap terjaga.

Manfaat Campuran Madu dan Jeruk Nipis

Agar khasiatnya semakin bertambah Moms bisa menambahkan madu dengan perasan jeruk nipis. Salah satu manfaatnya adalah untuk menjaga agar tidak terkena dehidrasi. Jika dehidrasi dapat diatasi maka produksi ASI juga semakin lancar. 

Adapun aturan minum madu untuk ibu menyusui yang benar adalah jangan memberikan madu langsung kepada anak apabila usianya masih di bawah satu tahun. Jadi hanya Moms yang boleh mengonsumsinya langsung. 

Hal ini dikarenakan sistem imun bayi masih belum baik dan terbatas. Karena itu jika langsung diberikan kepada bayi maka akan berbahaya untuk kesehatannya.

Pemberian Susu pada Bayi

Selain memperhatikan makanan yang dikonsumsi ibu menyusui, Moms juga harus memperhatikan pemberian susu pada bayi. Sering kali terjadi kolik pada bayi saat minum susu dan hal itu dikarenakan botolnya tidak tepat. 

Untuk menghindari bayi agar tidak tersedak Moms bisa membeli botol susu anti kolik di Dr. Brown’s. Produk yang dijual sudah dirancang khusus oleh ahlinya dan digunakan di Rumah Sakit Nicu. Moms bisa langsung membelinya lewat situs resmi drbrowns.id

Kini Moms sudah tahu bagaimana caranya dan manfaat mengkonsumsi madu. Selain itu Moms juga harus memperhatikan aturan saat minum madu yang tidak boleh diberikan langsung kepada si kecil.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Konsumsi Jahe untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Menyehatkan

 

Konsumsi Jahe untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Menyehatkan

Asupan nutrisi yang tinggi tidak hanya dibutuhkan saat hamil saja, namun juga penting saat masa menyusui. Jahe menjadi salah satu sumber nutrisi, manfaat konsumsi jahe untuk ibu menyusui ternyata memang belum banyak diketahui.

Tidak hanya sebagai bumbu penyedap masakan, rupanya jahe memiliki khasiat yang baik untuk ibu menyusui karena di dalamnya mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Apakah Jahe Aman untuk Ibu Menyusui?

Kandungan nutrisi yang ada di dalam jahe membuatnya mampu memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan para ibu menyusui, mengkonsumsi jahe bagi ibu menyusui dapat dikatakan aman jika dalam jumlah yang wajar.

Meskipun mengandung nutrisi yang baik untuk Ibu menyusui, bukan berarti dianjurkan untuk mengkonsumsinya dalam jumlah yang besar. Moms tetap harus menjadi takaran yang tepat sangat mengkonsumsinya.

Berbagai Manfaat Konsumsi Jahe untuk Ibu Menyusui

Menurut Kelly LeVeque yang merupakan seorang ahli gizi dan penulis buku berjudul Body Love di Los Angeles, menyatakan bahwa telah banyak peneliti yang menemukan berbagai macam manfaat jahe, salah satunya dapat menekan nafsu makan.

Sehingga, manfaat mengkonsumsi jahe juga baik untuk orang yang ingin mengatur berat badannya menjadi lebih ideal. Tidak hanya itu menurut penelitian jahe juga berguna sebagai anti inflamasi dan juga antioksidan,yang mampu menangkal berbagai penyakit di dalam tubuh.

Moms perlu tahu bahwa di dalam jahe mengandung berbagai nutrisi yang di antaranya adalah serat, karbohidrat, protein, sedikit lemak, gula, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin C, asam folat, zat besi, kalium, magnesium, zinc, dan fosfor.

Tidak hanya itu, di dalam jahe juga terdapat gingerol yang merupakan sebuah senyawa bioaktif yang bertindak sebagai antioksidan dan anti inflamasi yang kuat.

Manfaat konsumsi jahe untuk ibu menyusui juga beragam, tidak heran jika banyak orang tua jaman dulu menyarankan mengkonsumsi jahe saat menyusui.

  • Meningkatkan Produksi ASI

Menurut sebuah penelitian menemukan bahwa dengan mengkonsumsi jahe secara rutin dapat membantu meningkatkan pasokan air susu pada ibu menyusui.Manfaat konsumsi jahe untuk ibu menyusui dapat dirasakan setelah Moms melewati masa awal postpartum.

Menurut Hilary Jacobson seorang ahli laktasi mengungkapkan bahwa ibu yang mengalami pendarahan hebat saat melahirkan, tidak diperbolehkan mengkonsumsi jahe di awal-awal setelah melahirkan karena dapat berisiko meningkatkan pendarahan.

Tapi setelah melewati masa awal postpartum dan kondisi pasca melahirkan sudah jauh membaik, baru diperbolehkan mengkonsumsi jahe.

  • Membantu Meredakan Stres

Ada banyak wanita yang mengalami baby blues setelah melahirkan si kecil, kondisi yang menyerang mental ibu pasca melahirkan ini biasanya dipicu karena rasa stres yang tidak kunjung tertangani.

Salah satu manfaat mengkonsumsi jahe untuk ibu menyusui yaitu dapat membantu meredakan stres, biasanya ibu muda yang baru melahirkan anak pertama akan lebih rentan mengalami stres karena belum terbiasa dengan kehidupan barunya. 

Dengan mengonsumsi secangkir jahe hangat secara rutin, akan membantu terhindar dari rasa stres dan membuat pikiran lebih menjadi lebih rileks dan keterangan pikiran dapat terhindar.

Aroma rasa jahe yang menghangatkan ditambah lagi khasiatnya yang bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh membuat jahe dapat dimanfaatkan sebagai obat alami penghilang rasa stres yang efektif.

  • Membantu Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Tidak hanya bermanfaat sebagai pelancar ASI dan pereda rasa stres, mengkonsumsi jahe juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan di dalam tubuh.

Ibu menyusui harus menjaga kondisi kesehatannya dengan baik agar tidak terserang penyakit, yang secara tidak langsung dapat berdampak kepada si kecil.

Kandungan antioksidan yang tinggi di dalam jahe menjadikannya mampu melindungi tubuh dari serangan berbagai virus dan bakteri pembawa penyakit yang dapat mengancam kesehatan ibu dan si kecil.

  • Membantu Meningkatkan Sirkulasi Darah di Dalam Tubuh

Mengonsumsi secangkir jahe hangat juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh, itu berkat kandungan mineral penting, vitamin, dan asam amino yang terkandung di dalamnya.

Ketika aliran darah di dalam tubuh ibu menyusui berjalan dengan lancar, maka organ jantung pun akan bekerja dengan optimal. Dengan begitu risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke pada ibu menyusui akan lebih rendah.

  • Membantu Mengatasi Gangguan Pernapasan

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa jahe mengandung senyawa yang bersifat sebagai anti peradangan dan antioksidan. Sehingga memungkinkan orang yang mengkonsumsi jahe terhindar dari gangguan kesehatan, yang membuat tubuh mengalami peradangan pada saluran pernapasan.

Ibu menyusui mengalami pilek disarankan untuk mengonsumsi secangkir jahe hangat untuk membantu mengatasi pilek tersebut. Selain itu mengkonsumsi jahe secara rutin dalam jumlah yang wajar juga dapat mencegah penyakit gangguan pernapasan dan mencegah alergi.

  • Membantu Mengurangi Peradangan

Sifat anti peradangan yang dimiliki oleh jahe memungkinkan membantu mengatasi rasa nyeri sendi dan nyeri otot yang parah pada ibu menyusui yang diakibatkan oleh aktivitas yang padat saat mengurus si kecil.

Mengonsumsi secangkir jahe hangat secara rutin dapat membantu Moms terhindar dari rasa nyeri otot dan nyeri sendi yang membuat tubuh terasa tidak nyaman. 

  • Membantu Meringankan Gangguan Pencernaan

Kebanyakan ibu menyusui kerap kali mengalami gangguan pencernaan yang cukup mengganggu, seperti perut kembung, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya.

Sebagai obat alami, secangkir jahe hangat akan membantu Moms mengatasi masalah gangguan pencernaan yang membuat perut terasa tidak nyaman.

Jahe hangat mampu membantu meningkatkan kinerja pencernaan dan meningkatkan organ tubuh dalam menyerap nutrisi makanan dengan lebih optimal.

  • Membantu Meredakan Rasa Mual

Rasa mual tidak hanya muncul ketika Moms sedang mengandung, saat di masa menyusui kebanyakan wanita juga mengalami rasa mual yang parah, jahe dapat dijadikan obat alami untuk mengatasinya.

Kandungan yang ada di dalamnya mampu meredakan dan mencegah rasa mual dan muntah saat pagi hari, tidak hanya itu aroma dari secangkir jahe hangat juga dapat membuat pikiran menjadi lebih rileks.

Manfaat konsumsi jahe untuk ibu menyusui satu ini membuat jahe disarankan untuk dikonsumsi di pagi hari untuk mencegah munculnya rasa mual dan muntah yang berlebihan.

Kendala Saat Menyusui

Berbicara tentang ibu menyusui, Moms pasti sering mengalami kendala saat menyusui si kecil. Salah satunya yaitu kolik pada bayi yang kerap terjadi walaupun si kecil mendapatkan ASI yang cukup.

Kolik sebenarnya bukan penyakit dan tidak berbahaya, biasanya ditandai dengan si kecil menangis secara terus menerus selama berjam-jam tanpa sebab yang cukup membuat orang tua merasa khawatir dan stres.

Oleh karena itu, Moms perlu mencegahnya dengan menggunakan botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s yang didesain khusus menggunakan teknologi Internal Vent System.

​Botol susu dari Dr. Brown’s mampu memisahkan udara dan cairan sehingga si kecil tidak menelan udara saat minum melalui botol susu ini dengan begitu akan meminimalisir risiko si kecil mengalami kolik, kembung dan masuk angin.

Kolik bisa terjadi karena si kecil menelan banyak udara saat minum susu melalui botol, ketika menelan terlalu banyak udara perutnya akan terasa tidak nyaman karena kembung meskipun sudah disendawakan.

Setelah membahas manfaat konsumsi jahe untuk ibu menyusui di pembahasan sebelumnya, Moms dapat mengetahui khasiat jahe yang sangat baik dikonsumsi saat dalam masa menyusui si kecil. 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Inilah Bahan Finger Food untuk MPASI Bayi yang Sehat

 

 

 

 

Inilah Bahan Finger Food untuk MPASI Bayi yang Sehat

MPASI umumnya diberikan setelah si kecil mendapat ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama sejak si kecil dilahirkan. Menu yang tepat untuk memperkenalkan makanan kepada si kecil yaitu  dengan memberikan finger food untuk MPASI.

Finger food sendiri merupakan makanan yang mudah dikunyah, digigit, dan dipegang oleh si kecil yang berguna untuk melatih kemampuan dalam menggigit dan mengunyah makanan padat serta mengembangkan keterampilan motorik halusnya.

Kapan Bayi Boleh Diberi Finger Food?

Ada sebagian orang tua yang belum mengerti waktu yang tepat memberikan finger food kepada si kecil, namun secara umum finger food atau MPASI akan diberikan setelah si kecil menginjak usia 6 bulan.

Menurut keterangan yang dikutip dari Wholesome Baby Food Moms bisa mulai memberikan finger food setelah si kecil mampu mengunyah dan menghaluskan makanan menggunakan gusinya serta di saat si kecil sudah mampu duduk tegak tanpa bantuan orang tua.

Tidak ada patokan pasti terkait usia yang tepat dalam pemberian finger food kepada bayi. Jadi, bukan usia yang menjadi indikatornya, tapi ada hal lain yang lebih penting yaitu ketertarikan si kecil terhadap makanan.

Ketika mendapati si kecil mulai berusaha meraih makanan, memasukkan sendok ke dalam mulutnya, dan meminta makanan ketika orang dewasa makan. Dapat dipastikan tanda-tanda tersebut menjadi indikator yang tepat untuk memperkenalkan food finger kepada si kecil.

Bahan Makanan yang Aman untuk Membuat Food Finger

Finger food dapat menjadi camilan yang sehat jika Moms memilih makanan yang tepat untuk si kecil, ingat tidak semua makanan yang aman untuk orang dewasa baik untuk si kecil.

Lalu apa saja camilan sehat untuk bayi 6 bulan yang direkomendasikan? Berikut ini beberapa makanan yang bisa dijadikan sebagai finger food untuk MPASI bayi berusia enam bulan ke atas yang aman dan sehat:

  • Buah-buahan yang Memiliki Tekstur Lunak

Camilan sehat atau finger food yang paling mudah disajikan untuk si kecil yang pertama adalah buah-buahan yang memiliki tekstur lunak.

Buah-buahan yang memiliki tekstur lunak akan lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan si kecil, tidak hanya itu buah-buahan juga mengandung banyak vitamin dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya.

Meskipun banyak jenis buah-buahan yang kaya nutrisi, Moms pasti penasaran buah apa saja yang bagus untuk bayi 6 bulan? Banyak buah-buahan bertekstur lunak dengan rasa yang enak dan baik untuk si kecil, contohnya seperti alpukat dan pisang.

Menurut para peneliti alpukat memiliki kandungan lemak baik sekitar 70 persen yang memiliki khasiat untuk mencegah berbagai penyakit. Sedangkan pisang mengandung kalium yang sangat dibutuhkan si kecil untuk tumbuh kembangnya.

  • Biskuit

Jika Moms tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan finger food dari buah-buahan, maka Moms bisa menggantinya dengan biskuit. Biskuit menjadi makanan yang tepat untuk bayi berusia enam bulan ke atas yang belum tumbuh gigi.

Pastikan memilih jenis biskuit yang lumer di mulut dan tidak terlalu keras.Jika ingin lebih praktis, Moms bisa membeli biskuit kemasan untuk bayi yang banyak dijual di pasaran, atau bisa juga dengan membuat biskuit sendiri jika memiliki waktu luang yang cukup banyak.

Ketika memutuskan untuk membeli biskuit kemasan untuk bayi pastikan memperhatikan label kemasannya dengan teliti, pilihlah biskuit kemasan yang tidak mengandung bahan pengawet, pemanis buatan, dan pewarna sintetik.

Jangan lupa juga produk tersebut sesuai dengan usia si kecil dan perhatikan komposisi yang dapat memicu munculnya alergi pada si kecil.

  • Sayuran Rebus

Finger food untuk MPASI yang aman dan sehat dan paling direkomendasikan untuk si kecil ialah sayuran rebus karena di dalamnya mengandung vitamin dan serat yang tinggi.

Moms bisa memberikan sayuran seperti kentang, brokoli, kembang kol, wortel, dan ubi manis yang sudah dipanggang atau direbus hingga  lunak dan matang.

Selanjutnya, potong-potong seukuran genggaman si kecil agar mudah dipegang dan dimakan, camilan yang terbuat dari sayuran rebus memang lebih sehat dan ekonomis dibandingkan biskuit kemasan.

  • Keju

Keju merupakan produk pangan yang dibuat dari susu, tidak heran jika di dalam keju mengandung banyak nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan otak dan tubuh si kecil.

Moms bisa memilih jenis keju full fat, contohnya seperti jenis keju cheddar, mozarella, dan parmesan. Tapi pastikan produk keju yang dibeli sudah dipasteurisasi supaya bebas dari bakteri dan aman untuk si kecil.

  • Sereal

Sereal termasuk makanan padat yang bisa dijadikan sebagai camilan yang aman dan sehat untuk si kecil, cara menyajikannya pun cukup mudah.

Tidak perlu dicampur dengan susu, Moms bisa langsung memberikan sereal dalam bentuk kering kepada si kecil, selain dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat di dalam tubuh.

Tekstur sereal yang padat dapat membantu merangsang pertumbuhan gigi si kecil, tapi pastikan memiliki produk sereal yang mengandung rendah gula dan tanpa pewarna sintetik.

  • Telur

Telur juga dapat dijadikan sebagai finger food untuk MPASI si kecil yang mudah dibuat, jangan berikan si kecil telur rebus tapi sebaiknya buatlah telur orak arik agar si kecil lebih mudah memakannya.

Kandungan protein yang ada di dalam telur juga sangat baik untuk tubuh si kecil, tapi Moms perlu waspada karena telur juga dapat memicu reaksi alergi.

Jadi, berikan sedikit demi sedikit terlebih dulu untuk melihat apakah si kecil memiliki reaksi alergi saat mengkonsumsi telur, reaksi alergi yang dapat muncul bisa berupa gatal-gatal dan bisul.

  • Daging Ayam dan Daging Sapi

Daging ayam dan daging sapi juga menjadi sumber protein yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan gizi si kecil, selain bisa dicampurkan ke dalam bubur. Daging dan daging sapi juga dapat dijadikan sebagai finger food.

Cara menyajikannya cukup mudah, Moms perlu merebusnya hingga matang pastikan potongan daging ayam atau daging sapi tersebut sesuai dengan genggaman tangan si kecil.

Si Kecil Rentan Terkena Kolik

Selain mempersiapkan MPASI, ASI masih menjadi makanan utama yang wajib untuk tumbuh kembangnya. Namun terkadang, Moms mungkin mendapati si kecil menangis secara terus menerus meskipun asupan ASI yang didapatkannya sudah lebih dari cukup dan si kecil dalam keadaan yang sehat. 

Itu bisa menjadi tanda bahwa si kecil mengalami kolik, kolik pada bayi biasanya terjadi karena di dalam perutnya terdapat banyak udara yang membuatnya merasa tidak nyaman dan lebih rewel dari biasanya.

Untuk itu, diperlukan pencegahan salah satunya dengan menggunakan botol susu anti kolik kebanyakan botol susu yang ada di pasaran memiliki desain dan bentuk yang kurang baik, sehingga memungkinkan udara ikut tertelan saat si kecil minum susu.

Kini, botol susu dari Dr. Brown’s didesain khusus dengan menggunakan Internal Vent System yang mampu memisahkan udara dengan cairan sehingga si kecil tidak menelan udara saat minum dari botol susu ini.

Internal Vent System yang digunakan pada botol susu dari Dr. Brown’s ini juga dapat menjaga kadar nutrisi di dalam susu bertahan lebih lama karena udara tidak dapat bercampur dengan susu saat berada di dalam botol susu Dr. Brown’s.

Setelah membahas finger food untuk MPASI bayi di usia enam bulan ke atas di penjelasan sebelumnya, semoga membuat Moms di rumah menjadi lebih bijak dalam menentukan makanan pendamping yang tepat untuk si kecil.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Berbagai Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Menyusui dan Ibu Hamil

 

Berbagai Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Menyusui dan Ibu Hamil

Siapa yang menyangka ternyata minyak kelapa bisa bermanfaat untuk ibu menyusui. Salah satu manfaat minyak kelapa untuk ibu menyusui yaitu untuk memperlancar proses memompa ASI. Selain itu, bisa juga membantu meredakan rasa sakit pada payudara. 

Lebih dari itu, minyak kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk si kecil. Misalnya untuk dioleskan pada tubuh dan rambut. Bukan rahasia umum lagi, bahwa minyak kelapa mengandung antioksidan dan vitamin E yang baik untuk tubuh.

Apa Manfaat Minyak Kelapa?

Menurut informasi yang bersumber dari Up Spring Baby, terdapat beragam manfaat minyak kelapa untuk ibu menyusui yang bisa Moms coba di rumah.

Tidak hanya bermanfaat untuk ibu menyusui, ternyata minyak kelapa juga baik untuk ibu hamil. Menurut Journal of The American College of Nutrition virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak nabati yang diperoleh dengan mengekstraksi daging buah kelapa yang matang.

Nah, berikut ini beberapa manfaat minyak kelapa untuk ibu menyusui dan ibu hamil yang harus Moms ketahui:

  • Sebagai Bahan Alami untuk Merawat Kulit

Di dalam minyak kelapa terdapat kandungan lemak jenuh yang bermanfaat untuk membantu mempertahankan kelembaban kulit. Minyak kelapa dapat menjadi pelembab kulit alami yang tidak berisiko membuat kulit mengalami iritasi, aromanya pun harum dan menenangkan.

Minyak kelapa bisa digunakan sebagai pengganti produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia yang keras dan membahayakan ibu hamil dan menyusui. Seperti yang banyak diketahui, ibu hamil dan menyusui tidak boleh sembarangan menggunakan produk perawatan kulit.

Sebagai alternatifnya, Moms bisa menggunakan minyak kelapa. Minyak ini bisa digunakan sebagai penghapus make up. Caranya, tuangkan sedikit minyak kelapa di atas kapas lalu gunakan untuk menyeka make up pada wajah dengan gerakan perlahan-lahan.

Setelah itu, bilas hingga bersih agar sisa minyak kelapa yang menempel di wajah terangkat dan tidak menimbulkan minyak berlebih dan jerawat. Untuk menggunakan minyak kelapa sebagai pelembab alami tubuh, Moms bisa mengoleskan minyak ke bagian tubuh yang kering dan membutuhkan kelembaban ekstra.

  • Mempermudah Proses Menyusui

Setelah bayi lahir terkadang banyak wanita merasa kesakitan saat pertama kali menyusui si kecil, untuk itu ibu hamil dan menyusui perlu menyediakan minyak kelapa. Menurut pemaparan Dr. Thomas Hale, minyak kelapa bersifat alami dan hampir tidak mengandung senyawa alergenik.

Sehingga membuatnya aman dioleskan ke payudara saat menyusui si kecil. Minyak kelapa juga dapat membantu menenangkan dan memperbaiki puting payudara, yang terasa sakit dan pecah-pecah. Caranya, cukup dioleskan secara langsung ke puting payudara.

  • Mencegah dan Membantu Memudarkan Stretch Mark

Setiap kali Moms hamil, bagian di sekitar perut akan mengalami peregangan yang mengakibatkan rasa gatal. Ketika rasa gatal tersebut digaruk akan meninggalkan bekas stretch mark di bagian perut. 

Untuk mencegahnya Moms bisa menggunakan minyak kelapa dengan cara dioleskan ke bagian sekitar perut secara merata.

Tentunya, manfaat minyak kelapa untuk ibu menyusui satu ini sangat berguna dalam membantu mencegah hingga membantu memudarkan stretch mark.  Menurut para ahli, minyak kelapa dapat menembus ke lapisan kulit sehingga memungkinkannya untuk merawat kulit lebih intensif.

  • Membantu Mengatasi Ruam pada Si Kecil

Pasti Moms sering mendapati si kecil mengalami ruam di bagian pantatnya. Kondisi ini biasanya terjadi karena iritasi akibat pemakaian popok. Ruam popok dapat dicegah dengan mengoleskan sedikit minyak kelapa ke bagian pantat setelah dibersihkan.

Jangan terburu-buru memakaikan popok kepada si kecil tapi tunggu hingga minyak kelapa tersebut mengering dengan sendirinya. Lakukan secara rutin dan teratur agar si kecil terhindar dari iritasi dan ruam akibat penggunaan popok.

Manfaat minyak kelapa satu ini terjadi karena minyak kelapa mengandung anti bakteri, anti mikroba, anti jamur, dan anti virus. Kandungan tersebut mampu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah ruam pada si kecil. 

Kandungan asam laurat yang ada di dalam minyak kelapa juga ditemukan di ASI. Kandungan tersebut juga menjadi pengobatan yang ampuh untuk mengatasi masalah bakteri dan jamur.

  • Bisa Dijadikan sebagai Suplemen Kesehatan

Minyak kelapa ternyata mengandung lemak sehat yang berguna untuk tubuh, terutama ibu hamil dan menyusui. Sehingga dapat dijadikan sebagai suplemen, karena manfaat minyak kelapa untuk ibu menyusui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kualitas produksi ASI.

Dengan mengonsumsi dua sendok makan minyak kelapa setiap hari secara rutin, dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.

Moms akan terhindar dari serangan flu, pilek, dan gangguan kesehatan lainnya yang dapat menghambat proses menyusui si kecil. Gejala ini tentu bisa saja muncul pada si kecil juga.

  • Membantu Melancarkan Peredaran Darah

Minyak kelapa juga berguna untuk membantu melancarkan peredaran darah di dalam tubuh ibu hamil dan menyusui. Berkat kandungan elektrolit di dalam minyak kelapa yang cukup tinggi, membuatnya mampu mencegah nyeri kaki yang biasanya dialami para wanita.

  • Mencegah Keguguran pada Ibu Hamil

Di dalam kandungan minyak kelapa terdapat senyawa yang bersifat sebagai anti virus dan anti bakteri yang ampuh melawan berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. 

Dengan mengkonsumsi minyak kelapa secara rutin selama masa kehamilan, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya keguguran yang disebabkan virus penyakit. Minyak kelapa dapat dijadikan sebagai perlindungan alami untuk menjaga janin tetap sehat.

Menjaga Kesehatan Si Kecil

Apakah Moms pernah mendapati si kecil terus-menerus menangis hingga berjam-jam tanpa sebab yang pasti? Kondisi tersebut disebut dengan istilah kolik, kolik pada bayi dapat terjadi meskipun si kecil dalam keadaan sehat dan cukup asupan ASI. Moms harus waspada terhadap situasi ini.

Meskipun kondisi bayi yang mengalami kolik cukup mengkhawatirkan, Moms tidak perlu merasa was-was karena kolik bukan penyakit dan tidak berbahaya.

Kolik pada si kecil dapat disebabkan karena perut si kecil mengandung banyak udara yang membuatnya merasa tidak nyaman dan menjadi lebih rewel dari biasanya. Hal ini perlu dicegah agar si kecil tidak terus-menerus menangis sepanjang waktu.

Salah satu cara mengatasi kolik pada si kecil yaitu dengan menggunakan botol susu anti kolik, botol susu dari Dr. Brown’s sudah didesain khusus untuk gejala kolik ini. Dengan menggunakan inovasi Internal Vent System yang mampu memisahkan udara dengan cairan.

Sehingga memungkinkan di kecil tidak menelan udara saat minum susu dengan begitu risiko si kecil mengalami kolik pun dapat dihindari.

Beberapa varian botol susu dari Dr. Brown’s yang direkomendasikan untuk si kecil adalah Dr. Brown’s Polyethersulfone (PESU) dan Dr. Brown’s Polyphenylsulfone (PPSU) karena memiliki kelebihan lebih kokoh dan ringan.

Varian tersebut dapat menahan panas hingga 190℃ hingga 200℃ dan dapat digunakan dalam jangka panjang yakni selama 2 tahun.

Kembali ke pembahasan sebelumnya mengenai apa saja manfaat minyak kelapa untuk ibu menyusui? Telah dijelaskan di atas bahwa beragam manfaat tersebut bisa Moms dapatkan dengan minyak kelapa murni tanpa campuran yang bisa dibuat sendiri di rumah.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Cara Mengatasi dan Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

 

Cara Mengatasi dan Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Biasanya saat atau setelah menyusu bayi kerap kali mengalami muntah, kondisi tersebut biasanya disebut dengan istilah gumoh. Ada berbagai macam penyebab bayi muntah yang paling sering terjadi karena disebabkan terlalu banyak minum susu.  

Moms pasti pernah atau sering mendapati si kecil mengalami gumoh, umumnya gumoh terjadi pada bayi berusia dua tahun ke bawah. Terjadinya gumoh pada si kecil memang terbilang wajar dan bukan hal yang cukup serius dan membahayakan.

Apa Penyebab Bayi Mual Saat Minum ASI?

Kebanyakan ibu merasa khawatir saat bayinya mengalami muntah setelah menyusu. Situasi ini terkadang membuat sang ibu merasa stres dan takut bayinya mengalami suatu kondisi yang buruk.

Meskipun bukan sebuah masalah besar, kondisi tersebut harus cepat ditangani agar bayi tidak muntah secara terus menerus saat menyusu atau selesai menyusu.

Sebelum mencari tahu bagaimana cara mencegah dan mengatasinya, sebaiknya Moms mengetahui penyebab si kecil muntah terlebih dulu. Ada beberapa penyebab bayi muntah setelah minum ASI. Menurut Dr. Fransisca Handy dalam buku yang ditulisnya, penyebab bayi muntah diantaranya:

  • Posisi lambung bayi masih agak mendatar dan letaknya belum proporsional berbeda dengan anak yang lebih besar yang memiliki posisi lambung yang lebih tegak.
  • Posisi lambung pada bayi masih terletak di rongga dadanya.
  • Kinerja fungsi penutupan mulut lambung dan saluran pencernaan atas pada bayi masih belum bekerja dengan sempurna

Selain itu, ada beberapa penyebab bayi mual saat minum ASI di antaranya karena:

  • Bayi Menyusu dengan Terburu-buru

Bayi mual saat minum ASI bisa terjadi karena disebabkan bayi menyusu dengan terburu-buru. Pasti Moms pernah mendapati si kecil menyusu dengan bersemangat sehingga membuatnya malah tersedak air susu. 

Oleh sebab itu, saat si kecil menyusu dengan terburu-buru sebaiknya Moms menenangkannya terlebih dulu, agar si kecil bisa menyusu dengan perlahan-lahan. Hal ini untuk menghindari si kecil tersedak dan mual saat menyusu.

  • Bayi Menyusu Sambil Menangis

Sebagian besar ibu-ibu ketika melihat bayinya menangis akan spontan memberikan ASI agar bayinya berhenti menangis. Padahal menyusu dalam keadaan menangis merupakan penyebab bayi muntah yang cukup sering terjadi. 

Meskipun bukan sebuah hal yang salah memberikan ASI saat bayi menangis, sebaiknya dihindari karena dapat membuat bayi muntah hingga tersedak.

Hal terbaik saat bayi menangis ialah dengan membuatnya tenang terlebih dulu baru selanjutnya boleh diberikan ASI. Ketika bayi menyusu dalam kondisi tenang akan meminimalisir risiko bayi mengalami muntah dan tersedak.

  • Posisi Bayi Saat Menyusu Kurang Tepat

Saat menyusu pastikan posisi bayi dalam keadaan yang tepat. Karena jika tidak, bayi akan lebih mudah mengalami muntah. Pastikan posisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya ketika menyusu.

Caranya bisa dengan memberikan bantal di kepala bayi, jika menyusu dengan posisi berbaring, atau digendong dengan meletakkan kepala bayi sedikit lebih tinggi di bagian tangan.

  • Botol Susu yang Digunakan Kurang Tepat

Moms perlu tahu bahwa kebanyakan botol susu yang beredar di pasaran memiliki desain yang kurang baik sehingga menyebabkan ASI atau susu formula bercampur dengan udara saat bayi meminumnya.

Udara yang masuk ke dalam pencernaan tersebut dapat membuat bayi merasa tidak nyaman di bagian perutnya dan bisa memicu rasa mual.

Botol susu juga menjadi salah satu penyebab bayi muntah yang mungkin tidak banyak diketahui oleh para ibu, terutama ibu muda yang baru melahirkan anak pertamanya.

Sehingga timbul rasa mual dan muntah pada si kecil jadi pastikan memilih botol susu yang tepat ya. Selain dapat menyebabkan si kecil muntah, botol dengan desain yang kurang tepat juga dapat menyebabkan si kecil mengalami kolik.

  • Gejala Kolik

Kolik pada bayi memang bukan masalah yang serius, tapi jika tidak segera ditangani akan mengganggu si kecil dan membuat ibu merasa khawatir.

Kolik merupakan kondisi bayi yang menangis secara terus-menerus selama lebih dari tiga jam dalam sehari, tiga hari dalam seminggu yang berlangsung selama tiga minggu atau lebih dan terjadi tanpa penyebab yang jelas.

Maka dari itu, Moms membutuhkan botol susu anti kolik untuk mengatasinya. Botol susu dari Dr. Brown’s telah hadir dengan menerapkan teknologi Internal Vent System yang mampu memisahkan jalur udara dan cairan. 

Sehingga memungkinkan si kecil tidak menelan udara yang bercampur ASI atau susu formula saat menyusu dengan begitu si kecil akan terhindar dari perut kembung, masuk angin, muntah atau gumoh, hingga kolik. Lalu kenapa bayi sering muntah sampai keluar dari hidung?

Pertanyaan ini kerap kali terlontar di benak para ibu, pada umumnya penyebab bayi sering muntah hingga keluar dari hidungnya disebabkan karena otot yang terletak di antara bagian perut dan kerongkongan belum berfungsi dan berkembang sempurna.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Muntah?

Moms tidak perlu terlalu khawatir karena seiring bertambahnya usia, durasi muntah atau gumoh pada si kecil akan berangsur-angsur mereda. Tapi, ada beberapa cara mengatasi bayi muntah setelah minum ASI yang bisa dilakukan untuk meringankannya.

Beberapa cara tersebut di antaranya adalah dengan melakukan:

  • Mengatur Posisi Tubuh dan Bayi

Tidak hanya posisi bayi saja yang perlu diperhatikan saat menyusu, posisi tubuh sang ibu juga perlu diatur dan dijaga, terutama jika bayi menyusu secara langsung tanpa menggunakan botol susu. 

Ketika menyusui bayi pastikan tubuh tetap tegak, jika perlu carilah sandaran terlebih dulu agar tidak pegal saat menyusui. Lalu posisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya saat menyusu dengan menopang kepalanya di lengan tangan. 

Setelah selesai menyusu posisikan tubuh bayi dalam kondisi tegak agar dia lebih mudah saat bersenyawa atau dibaringkan dengan posisi kepala disangga bantal.

  • Atur Durasi Saat Menyusui 

Agar isi perut bayi tidak terlalu penuh pastikan membiasakan bayi menyusu secukupnya, dengan cara mengatur durasi saat menyusui bayi jangan terlalu lama karena akan membuat perutnya terisi penuh oleh ASI sehingga memungkinkan bayi mengalami muntah.

Durasi menyusu yang pendek tapi dilakukan dengan sering sangat dianjurkan untuk mencegah perut bayi terisi terlalu penuh yang memicu terjadinya muntah.

  • Buat Bayi Merasa Tenang Saat Menyusu

Terlalu terburu-buru saat menyusu memang tidak baik, jadi pastikan bayi menyusu dengan perlahan-lahan dan dalam keadaan tenang untuk menghindari bayi menghisap terlalu banyak udara saat menyusu.

Jangan melakukan hal-hal atau gerakan yang membuat bayi aktif setelah menyusu karena dapat memicu terjadinya muntah. Hindari juga bepergian dengan kendaraan sesaat setelah bayi selesai menyusu dan buatlah bayi bersendawa setelahnya. 

  • Gunakan Pakaian Bayi yang Longgar

Selanjutnya pastikan menggunakan pakaian yang longgar pada bayi, hindari menggunakan popok bayi yang terlalu ketat karena akan menekankan bagian perutnya.

Selain itu juga, pastikan saat membuat bayi bersendawa jangan menggendongnya dengan posisi perut bayi tepat berada di bahu untuk mengurangi tekanan pada perutnya. Jika hal tersebut terjadi, kemungkinan mengalami muntah akan lebih besar.

Dari keempat cara tersebut dapat Moms terapkan di rumah untuk meringankan muntah pada si kecil setelah atau saat minum ASI, jika merasa janggal akan penyebab muntahannya sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter agar lebih aman.

Seperti penjelasan di atas bahwa penyebab bayi muntah setelah minum ASI disebabkan oleh beberapa alasan yang sebenarnya terbilang agak sepele, namun dapat memicu bayi mengalami muntah atau gumoh

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Parent Resources and Product Tips

Blue Line

Moms Review: Tips Botol Susu Bebas Jamur dan Bakteri

 

Moms Review: Tips Botol Susu Bebas Jamur dan Bakteri

Selain direct breastfeeding, Gianna juga suka minum ASI dari botol susu. Supaya botol susu Gianna tetap terjaga kebersihannya, aku pakai Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer.

Menjaga kebersihan botol susu dan perlengkapannya penting ya moms supaya bersih dari kuman tak kasat mata sehingga daya tahan tubuh anak tetap terjaga dan dapat menyerap nutrisi lebih maksimal.

I really love cleanliness and hygiene, jadi aku concern banget dalam menjaga kebersihan di rumah. Apalagi peralatannya baby Gianna, aku usahakan harus bersih bebas kuman. Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer ini membantu aku banget.

Aku inget dulu waktu aku kecil, Mamaku habis melahirkan adik aku, mama dibantu sama Ai gueklai. Dulu belum ada peralatan untuk sterilisasi botol susu yang canggih, jadi Ai ini masak air lalu botol susunya direbus. Setelah aku dewasa dan punya baby, aku baru tau kalau botol susu direbus di panci kurang baik, karena bisa merusak lapisan botol susu, dan metode pengeringan dengan diangin-anginkan begitu juga tidak bisa menghilangkan bakteri dan jamur. Jadi hindari merebus botol susu ya Moms, itu caranya salah.

Jadi untuk botol-botolnya Gianna, setelah dicuci bersih pakai sabun khusus botol susu yg tidak meninggalkan residu, aku masukkan ke Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer.

Ini penting banget ya Moms, karena setelah dicuci, jamur dan bakteri tidak hilang, perlu disteril dan dikeringkan sampai benar-benar kering supaya botol susu dan perlengkapannya bebas dari bakteri dan jamur.

Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer ini menggunakan teknik steam, yaitu mengubah air menjadi uap panas, sehingga dapat membunuh kuman, bakteri, dan jamur hingga 99,99% serta menjaga lapisan botol susu dengan lebih baik.

Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer ini juga dilengkapi dengan HEPA Filter canggih yang bisa menyaring partikel hingga 95% pada saat proses pengeringan. Dengan adanya HEPA Filter ini, bikin proses sterilisasi dan pengeringan jadi lebih bersih dan lebih sehat ya Moms. 

​Ada 4 mode untuk pengoperasian:

  • Power (untuk menyalakan dan mematikan)
  • Sterilize (untuk mensterilkan)
  • Dryer (untuk mengeringkan)
  • Auto (untuk mengeringkan sekaligus mensterilkan) ​

Proses Sterilisasi dan Pengeringan (auto) ini memakan waktu hanya 9 menit ya Moms, singkat dan praktis. Kalau mau lebih maksimal pengeringannya, mode Dryer memakan waktu 45 menit.

Jadi Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer ini multifungsi ya Moms, bisa untuk mensterilkan, mengeringkan, sterilisasi sekaligus drying, dan bisa berfungsi sebagai tempat penyimpanan botol susu dan perlengkapannya, jadi tetap steril.

Wadah untuk sterilisasi botolnya luas bisa menampung lebih dari 6 pcs botol susu maupun breastpump.

​Dilengkapi dengan accessories tray yang bisa dilepas pasang untuk mensterilkan dot, empeng, tutup botol susu dan perlengkapan kecil lainnya. Jadi praktis banget digunakan sesuai kebutuhan.

​Selain itu, Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer juga dilengkapi dengan gelas ukur untuk menuangkan air lebih mudah. Soal listrik, Moms tidak perlu khawatir. Daya listiknya tidak terlalu besar,  hanya 600 watt saja!

Overall, aku suka banget sama Dr. Brown’s Clean Steam Sterilizer and Dryer. Selain memiliki beragam manfaat untuk Si Kecil, design-nya juga sleek, ringkas, dan enggak bulky. Moms semua wajib punya nih!

Credit: Mom Gita Mechtilde

Artikel asli: https://www.gitamechtilde.com/mom-baby–kids/botol-susu-bersih-bebas-jamur-dan-bakteri-dengan-dr-browns-clean-steam-sterilizer-and-dryer

 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Apakah Aman Ibu Menyusui Minum Jamu?

Semua perempuan pasti menginginkan hal yang maksimal untuk sang buah hatinya, termasuk dalam menyusui si kecil. Moms pasti pernah mendengar bahwa ada ramuan herbal atau jamu khusus untuk memperlancar ASI. Tapi amankah ibu menyusui minum jamu? 

Jamu sendiri merupakan salah satu ramuan tradisional berupa minuman yang memiliki khasiat sebagai obat. Umumnya jamu bisa dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk untuk anak-anak tapi memiliki kandungan bahan yang berbeda.

Jamu Apa yang Bagus untuk Ibu Menyusui?

Meski ramuan herbal dinilai baik, tapi bukan berarti ibu menyusui boleh mengkonsumsi semua jenis jamu. Terlebih jika diracik secara bebas, ramuan ini justru berpotensi terkontaminasi bakteri atau zat beracun lainnya.

Menurut Ruth A. Lawrence yang merupakan seorang profesor pediatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Rochester di Amerika, menjelaskan bahwa tidak semua ramuan herbal alami baik dan aman dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Ibu menyusui diperbolehkan mengkonsumsi obat herbal alami termasuk jamu, tapi tetap harus mengetahui kandungan yang ada di dalam ramuan herbal tersebut. Jadi, pastikan Moms tidak mengkonsumsi jamu sembarangan.

Menurut Lawrence bahan alami bukan berarti sepenuhnya aman, mengkonsumsi ramuan herbal yang terbuat dari bahan alami juga dapat beresiko terjadinya indikasi yang buruk. 

  • Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Jamu Kunyit? 

Kunyit termasuk salah satu bahan alami yang sering kali digunakan sebagai bahan pembuatan jamu setelah melahirkan dan menyusui, ada dua jenis jamu yang terbuat dari kunyit yang sering ditemui yaitu jamu kunyit asam dan kunyit sirih. 

Kunyit pada dasarnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui dengan dosis yang tepat. Dalam artian, Moms tidak dianjurkan mengonsumsi jamu kunyit asam atau kunyit sirih secara berlebihan karena beresiko menimbulkan efek samping yang buruk. 

Tapi jika dikonsumsi dengan jumlah yang tepat, kunyit dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI karena kandungan minyak atsiri yang ada di dalamnya dikenal dapat membantu melancarkan ASI.

Asam jawa yang digunakan pada jamu kunyit asam juga mengandung banyak nutrisi termasuk lemak, protein, hidrat arang, hingga berbagai vitamin yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan secara tidak langsung mempengaruhi produksi ASI. 

Sedangkan daun sirih yang digunakan untuk jamu kunyit sirih memiliki fungsi sebagai anti radang dan antioksidan yang cukup tinggi. Tapi, sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi jamu kunyit sirih sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk menghindari dampak buruk yang terjadi.

  • Amankan Ibu Menyusui Minum Jamu Daun Katuk?

Daun katuk termasuk salah satu jenis bahan alami yang sudah digunakan sejak zaman dahulu oleh masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah Jawa sebagai bahan jamu pelancar ASI untuk ibu menyusui.  

Pada dasarnya mengkonsumsi jamu dari daun katuk tergolong aman jika dikonsumsi dalam dosis yang wajar dan tidak berlebihan. Tidak hanya dijadikan sebagai jamu untuk Ibu menyusui, daun katuk juga diolah menjadi suplemen atau dikonsumsi secara langsung.

Misalnya dengan direbus, dikukus, atau dimasak sebagai sayur berkuah. Jika dilihat dari kandungan yang ada di dalamnya, daun katuk sangat baik dikonsumsi oleh ibu menyusui karena mengandung nutrisi yang tinggi. 

Setiap 100 gram daun katuk mengandung 200 mg vitamin C, 110 karbohidrat, 59 kalori, 4,8 gram protein, 2 gram lemak, dan 70 gram air. Menurut hasil penelitian Badan Litbang Kementerian Kesehatan RI terjadi peningkatan produksi ASI 50,7 persen pada ibu menyusui yang mengkonsumsi daun katuk. 

  • Amankah Ibu Menyusui Minum Jamu Daun Jinten?

Daun jintan atau yang biasanya juga disebut dengan daun bangun-bangun seringkali dijadikan sebagai bahan campuran jamu untuk ibu menyusui. Kebiasaan tersebut biasanya dilakukan oleh masyarakat di Sumatera Utara, daun jintan dipercaya memiliki khasiat yang sama seperti daun katuk. 

Daun jintan terbukti dapat meningkatkan produksi ASI dan menambah kandungan zat besi, seng, dan kalium dalam ASI karena khasiat tersebut mengkonsumsi daun jinten sebagai jamu juga dapat menambah berat badan si kecil. 

  • Amankah Ibu Menyusui Minum Jamu dari Daun Pepaya?

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia daun pepaya merupakan bahan alami yang ampuh meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. 

Jadi dapat dikatakan bahwa jamu atau ramuan herbal yang terbuat dari daun pepaya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui dengan jumlah yang wajar. 

Khasiat daun pepaya untuk melancarkan ASI tidak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, daun pepaya kaya akan kandungan protein, kalsium  fosfor, zat besi, lemak, dan karbohidrat. 

Supaya khasiat yang didapatkan maksimal, Moms bisa mengkombinasikan daun pepaya dengan daun katuk dan daun bangun-bangun. Untuk takarannya dianjurkan mencampur 5 gram daun pepaya, 10 gram daun bangun-bangun, dan 25 gram daun katuk. 

Ramuan dari bahan-bahan alami tersebut terbukti aman untuk ibu menyusui dan bisa dikonsumsi dalam jangka pendek selama 28 hari.

  • Amankah Ibu Menyusui Minum Jamu Uyup-uyup?

Jamu yang dikenal dengan sebutan uyup-uyup ini terkenal di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai jamu untuk melancarkan ASI. Jamu uyup-uyup dibuat dari rempah-rempah, seperti kunyit, adas, jintan, temulawak, dan puyang dan biasanya dijual dalam bentuk cair oleh penjual jamu. 

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, jamu ini terbukti efektif merangsang hormon prolaktin namun hasil yang didapatkan akan baru terlihat setelah 14 hari mengkonsumsinya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa jamu uyup-uyup aman dikonsumsi untuk ibu menyusui meskipun membutuhkan waktu yang agak lama untuk mendapatkan khasiatnya dibandingkan suplemen non-herbal yang dapat merangsang produksi ASI dengan lebih cepat.

Waspada Kolik Pada Si Kecil

Membahas tentang ibu menyusui, Moms pasti pernah mendapati si kecil mengalami kolik. Kolik pada bayi biasanya ditandai dengan tangisan si kecil yang lebih dari tiga jam dalam sehari, tiga hari dalam seminggu, dan terjadi dalam tiga minggu berturut-turut atau lebih. 

Penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti, tapi ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan si kecil mengalami kolik. Diantaranya karena produksi gas di dalam pencernaannya, atau usus si kecil terlalu sensitif terhadap jenis protein tertentu.

Bisa juga karena merasa haus dan lapar, merasa terlalu kenyang, dan gangguan pencernaan lainnya. Salah satu cara mengatasi kolik bisa dengan menggunakan botol susu anti kolik, beberapa merk botol susu yang beredar di pasaran memiliki desain yang kurang baik. 

Sehingga Moms membutuhkan botol susu khusus untuk mencegah si kecil mengalami kolik, botol susu dari Dr. Brown’s, terbukti dapat mengurangi masalah pencernaan pada si kecil, seperti muntah, masuk angin, kembung, dan kolik. 

Desain dan struktur botol susu dari Dr. Brown’s memungkinkan si kecil minum susu tanpa tercampur dengan udara yang dapat mengakibatkan perut kembung pada si kecil.

Dari penjelasan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa jawaban dari pertanyaan amankah Ibu menyusui minum jamu? Sudah dipastikan bahwa ibu menyusui tidak bisa sembarangan mengkonsumsi jamu dan ramuan herbal lainnya.



Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi

 

Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi

Hingga usia 6 bulan, Si Kecil tidak akan mengalami masalah apapun terkait dengan apa yang masuk ke dalam mulutnya. Namun, begitu makanan pendamping ASI diberikan, alergi pada bayi bisa saja muncul. Bahkan bisa menyebabkan anak merasa tidak nyaman hingga kesakitan.

Untuk menghindari dan juga mengatasi alergi yang terjadi pada anak-anak. Moms, disarankan untuk lebih memahami apa saja alergen atau pemicu alergi yang muncul pada anak. Dengan begitu, masalah alergi pada anak bisa segera diatasi dengan baik dan anak bisa tumbuh dengan sempurna.

Penyebab Alergi pada Bayi

Alergi pada anak tentu tidak akan muncul begitu saja tanpa ada penyebabnya. Umumnya penyebab alergi yang sering muncul adalah beberapa hal berikut ini.

·Genetik atau Turunan dari Orang Tua

Salah satu penyebab alergi pada anak yang sering muncul adalah genetik atau keturunan dari orang tuanya. Apabila ayah atau ibu memiliki alergi tertentu terhadap makanan, kemungkinan besar anaknya juga akan memiliki alergi tersebut meski tidak semuanya akan mendapatkannya.

Sebagai contoh saat Moms memiliki alergi terhadap ayam potong dan juga telur. Saat anak mulai diberi makanan itu mereka akan memiliki gejala alergi yang kurang lebih sama. Misal mereka mulai memiliki gatal di bagian tubuh. Padahal sebelumnya tidak mengalaminya.

Alergi yang terjadi seperti ini memang tidak bisa ditolak karena sudah mengalir dalam DNA mereka. Meski demikian bukan berarti tidak bisa dicegah seperti menghindari alergen sehingga alergi tidak akan muncul dan menyebabkan gangguan pada anak entah itu ringan ataupun berat.

· Lingkungan yang Terlalu Bersih

Banyak yang mengatakan jika lingkungan yang bersih akan membuat anak selalu sehat. Akhirnya banyak sekali orang tua yang membawa anak mereka ke ruangan yang terlalu bersih akan selalu menjaganya setiap saat.

Padahal lingkungan yang terlalu bersih juga bisa berisiko menyebabkan anak memiliki alergi. Hal ini bisa terjadi karena lingkungan yang bersih akan membuat respon daya tahan tubuh menjadi sangat lemah. Apalagi daya tahan tubuh jarang sekali mendapatkan serangan dari patogen sehingga mereka menjadi lebih sensitif.

Itulah kenapa saat anak sudah mulai bergerak orang tua disarankan untuk tidak terlalu melarang anak. Selama tidak terlalu berlebihan orang tua tidak perlu membersihkan anak secara rutin sehingga tubuh akan memiliki daya tahan yang sempurna dan mencegah pembentukan alergi.

·Gangguan Kesehatan Tertentu

Gangguan kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan Si Kecil mudah sekali mengalami alergi saat mereka sudah dewasa. Salah satu gangguan kesehatan yang bisa memicu hal tersebut adalah eksim. Gangguan kulit ini ternyata bisa memicu masalah yang cukup besar apabila tidak diatasi.

Respon alergi apabila sudah terlalu tinggi tidak hanya menyebabkan kulit terasa gatal saja. Pada beberapa orang juga bisa memicu terjadinya sesak nafas yang bisa berbahaya apabila tidak segera ditangani. Bahkan bisa memicu terjadinya asma yang tidak bisa disembuhkan.

·Tidak Diberi ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif sangat penting karena bisa memberikan nutrisi yang sempurna pada buah hati. Selain itu dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan pemberian ASI juga akan mencegah anak mengalami alergi terhadap makanan tertentu.

Itulah kenapa pemberian ASI eksklusif harus dilakukan kepada semua buah hati hingga usia mereka cukup. Dengan begitu, anak tidak akan mengalami gangguan atau masalah apapun saat mereka tumbuh dan akhirnya menjadi dewasa.

Gejala Alergi yang Muncul

Ciri ciri alergi pada anak sebenarnya ada banyak dan orang tua harus mengetahui hal itu. Terkadang anak mengalami alergi tetapi orang tua tidak acuh sehingga kondisi ini semakin berlarut-larut dan mengganggu kesehatan anak.

Untuk mengetahui apa saja ciri atau gejala yang muncul saat anak mulai mengalami alergi, simak selengkapnya di bawah ini.

  • Akan muncul buka ditunggu anak khususnya area bibir.
  • Anak akan mengalami mual dan muntah saat mengonsumsi makanan tertentu.
  • Bagian kulit akan terasa sangat gatal sehingga mereka akan merasa risih bahkan menangis rewel karena sering menggaruk bagian kulitnya hingga lecet.
  • Mengalami bersin berkali-kali bahkan anak juga akan batuk.
  • Ruam merah di kulit bagian tubuh tertentu.
  • Anak menjadi sulit sekali untuk bernafas seperti sesak atau sejenisnya.
  • Pada kondisi yang sudah sangat parah kemungkinan besar anak bisa mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran.

Cara Mengatasi Alergi

Alergi bisa saja menimbulkan gejala ringan pada Si Kecil sehingga orang tua merasa tidak perlu melakukan apapun. Padahal jika dibiarkan bisa berjalan cukup parah dan mengganggu aktivitas harian. Untuk mengatasi dan juga mencegah alergi, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

· Mengetahui Alergen

Apabila orang tua sudah memiliki alergi ada baiknya sudah langsung mengetahui apa saja alergi yang bisa muncul pada anak. Orang tua harus memahami juga alergen apa saja yang bisa memicu reaksi alergi dan mengganggu aktivitas anak saat bermain.

Apabila tidak mengetahuinya tetapi orang tua sudah mengetahui jika anak muncul alergi, segera periksakan ke dokter. Biasanya anak akan melalui beberapa tes alergi untuk mengetahui bagaimana respon mereka terhadap jenis makanan tertentu.

Umumnya alergi bisa saja muncul pada beberapa makanan seperti kacang, telur, ayam, susu sapi, dan lainnya.

·  Menghindari Makanan Tertentu

Setelah mengetahui anak memiliki alergi terhadap jenis makanan tertentu. Orang tua bisa langsung menghindari hal itu secara langsung. Lebih baik memasak makanan sendiri di rumah daripada membeli di luar.

Dengan begitu anak akan terhindar dari alergi. Jadi meski sudah mengonsumsi makanan pada apa pun tidak akan membuat mereka masa terganggu.

·Membersihkan Lingkungan Tempat Bermain

Meski anak tidak masalah jika bermain dan tubuhnya menjadi kotor. Orang tua tetap harus menjaga lingkungan tempat mereka bermain dan membersihkannya secara rutin. Mau bagaimanapun lingkungan yang terlalu kotor juga berbahaya pada anak.

Intinya tidak masalah anak mau bermain di manapun selama mereka mengetahui bagaimana batasannya. Misal saat bermain di luar rumah anak harus mengenakan sandal atau tidak boleh memasukkan apapun ke dalam mulut.

4. Menyiapkan Cemilan Sehat

Selalu siapkan cemilan sehat setiap saat sehingga anak-anak meminta mengonsumsi makanan tertentu, Moms bisa langsung memberikannya. Jadi tidak perlu membuat lagi atau membeli.

5. Meresepkan Obat

Apabila kondisi sudah sering muncul bahkan menyebabkan anak sering sesak nafas atau terganggu karena gatal. Sangat disarankan untuk langsung datang ke dokter anak untuk merasakan obat sesuai dengan usia dari Si Kecil. Jika gejala alergi muncul obat itu harus diberikan untuk menghindari gejala yang cukup parah.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Resep Puding Sehat untuk Bayi

 

Resep Puding Sehat untuk Bayi

Puding adalah salah satu makanan penutup yang sangat disukai bayi dan anak-anak. Sebagai penambah nafsu makan Si Kecil, Moms bisa membuatkan puding sebagai selingan ketika bayi telah memasuki usia 6 bulan ke atas. Ada banyak resep puding sehat untuk bayi yang bisa dicoba di rumah.

Jadi, tidak perlu repot-repot membelikan puding instan bayi yang dijual di pasaran. Selain keamanannya belum terjamin, harganya tentu juga sangat menguras kantong.

Resep Puding Sehat untuk Bayi

Untuk membuat puding sehat di rumah, sebenarnya tidak membutuhkan banyak biaya dan keahlian. Selain karena cara membuatnya yang sangat mudah, bahan yang bisa diolah juga banyak tersedia dan mudah didapatkan. Beberapa resep puding sehat bayi yang bisa dicoba langsung di rumah adalah:

·Puding Roti untuk Bayi 6 Bulan

Banyak yang bertanya bolehkah puding untuk bayi 6 bulan? Sebenarnya secara umum bayi baru boleh makan puding di usia 8 bulan ke atas. Tapi jika jenis puding masih sederhana dan dibuat dari bahan yang lembut seperti roti, tentu saja bayi 6 bulan boleh mengkonsumsinya.

Untuk Si Kecil yang nafsu makannya tidak terlalu tinggi khususnya pada makanan yang mengandung karbohidrat, Moms bisa membuatkan puding roti. Walaupun tinggi kalori dan karbohidrat, roti yang dikemas dalam bentuk puding tentu lebih disukai oleh bayi.

Berikut cara membuat dan bahan sederhana yang bisa dipakai untuk mengolahnya:

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • Roti tawar berkualitas yang lembut
  • Telur
  • Susu UHT atau ASI perah
  • Keju
  • Bubuk kayu manis

Langkah membuat:

  • Haluskan atau potong-potong kecil roti tawar yang ingin diolah menjadi puding.
  • Campurkan dengan susu dan telur yang sudah dicocok.
  • Tambahkan sedikit bubuk kayu manis.
  • Kukus sampai matang seluruhnya.
  • Taburkan keju sebelum dihidangkan pada bayi.

●Puding Buah Naga

Buah naga kaya akan vitamin yang baik untuk tumbuh kembang bayi serta meningkatkan sistem imunnya. Agar tidak mudah sakit serta memiliki otot dan tulang yang kuat, Si Kecil bisa dibuatkan puding buah naga yang segar. Adapun resepnya adalah sebagai berikut:

Bahan-bahan:

  • Agar-agar sekitar 7 gram
  • Susu formula sesuai usia bayi
  • Buah naga 1 seberat 200 gram
  • Air putih 480 ml

Cara membuat:

  • Seduh bubuk susu formula dengan takaran 240 ml.
  • Blender atau haluskan secara manual buah naga dengan susu yang sudah diseduh tadi.
  • Rebus agar-agar dan air lalu aduk terus hingga larut dan mengental.
  • Tuangkan buah naga dan susu yang sudah dihaluskan tadi, lalu aduk rata sambil terus dimasak.
  • Setelah mendidih, tuangkan campuran tadi ke dalam cetakan puding yang disediakan.
  • Biarkan dingin dan mengeras sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.
  • Puding yang sudah mengeras bisa disajikan langsung pada bayi.

●Puding Alpukat

Bagi yang ingin mendukung kecerdasan otak Si Kecil, bisa membuat resep puding sehat untuk bayi dari alpukat sebagai nutrisi pendukungnya. Kandungan omega 3 di dalamnya terbukti efektif meningkatkan perkembangan otak bayi di masa perkembangannya.

Selain itu, alpukat juga mengandung banyak mengandung vitamin A yang baik untuk penglihatan serta serat yang tinggi demi melancarkan pencernaan. Bahan-bahan yang bisa disiapkan untuk membuat puding bayi dari bahan alpukat ini adalah:

  • Daging alpukat yang sudah dipotong-potong sebanyak 150 gram
  • Susu formula sesuai usia bayi atau ASI yang sudah diseduh sebanyak ¼ cangkir
  • Daging kurma 2 butir
  • Es batu 3 kotak kecil.

Cara membuat:

  • Blender alpukat, susu formula, daging kurma, dan es batu hingga halus dan tercampur rata.
  • Tuangkan dalam cetakan yang telah disiapkan.
  • Biarkan dingin sebelum disajikan pada bayi.

●Puding Wortel dan Jagung Segar

Puding tidak harus dibuat dari buah-buahan saja. Moms juga bisa memanfaatkan sayur sebagai puding, khususnya untuk anak yang tidak suka makan sayur. Jenis sayur yang bisa diolah menjadi puding lezat adalah wortel dan jagung.

Perpaduan vitamin A dalam wortel dengan vitamin B pada jagung sangat efektif meningkatkan penglihatan bayi serta mendukung pertumbuhan badannya yang sehat. Berikut resep sederhana dan cara membuatnya:

Bahan yang disiapkan:

  • Segenggam jagung
  • 1 buah wortel ukuran sedang
  • 2 sendok agar-agar plain
  • 1 sendok gula atau sesuai kebutuhan
  • 1 gelas air atau setara dengan 250-300 ml

Cara mengolah:

  • Kupas wortel dan kukus agar lunak.
  • Blender wortel yang sudah dikukus dan jagung hingga benar-benar halus.
  • Saring ampasnya agar lebih halus.
  • Tambahkan agar-agar dan gula sesuai kebutuhan bayi.
  • Masak dan didihkan dengan api sedang.
  • Setelah mendidih, angkat dan biarkan dingin.
  • Puding sehat bayi siap disajikan.

●Puding Keju

Keju termasuk sumber nutrisi yang memiliki kandungan baik untuk bayi. Misalnya kalsium yang bisa mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Ada juga lemak baik yang berlimpah di dalamnya dan berguna untuk menyerap vitamin yang dikonsumsi bayi.

Meski bisa dijadikan puding, tapi tetap harus memperhatikan jenis keju yang akan diolah. Menurut laman Alodokter yang sudah disunting oleh dr.Kevin Adrian, keju yang aman untuk bayi adalah yang sudah melewati tahap pasteurisasi.

Jika belum memasuki tahap ini, keju masih mengandung bakteri Listeria yang menyebabkan penyakit. Jika syarat ini sudah dipenuhi, barulah keju bisa diolah dengan resep sebagai berikut:

Bahan-bahan:

  • Keju yang sudah dipasteurisasi secukupnya
  • Sepotong roti tawar
  • Susu formula bayi 35 ml
  • Telur yang sudah dicocok 4 sdm
  • Mentega yang telah dicairkan 1 sdm

Cara mengolah:

  • Haluskan susu, mentega, telur, dan roti dan masukkan dalam wadah yang anti panas.
  • Taburkan parutan keju di atasnya, lalu kukus selama setengah jam.
  • Biarkan dingin sebelum disajikan.

Meskipun menu puding sangat disukai, beberapa bayi terkadang ada yang memiliki nafsu makan rendah dan enggan mengonsumsinya. Sebagai alternatifnya, sajikan puding menggunakan piring yang cantik dengan warna cerah yang disukai bayi.

Selain itu, pastikan piring juga memiliki beberapa sekat untuk meletakkan varian makanan yang bisa dipilih sendiri demi pengalaman makan yang menyenangkan.

Moms bisa menggunakan piring Divided Plates dari dr Brown’s yang sudah sangat terkenal akan kualitas dan keamanannya. Dibuat dengan warna dan desain menarik serta 3 sekat berbeda, dijamin bayi akan lebih tertarik untuk mencoba puding dan makanan lain yang dihidangkan.

Untuk bisa membeli produk aslinya, bisa langsung mengunjungi website resmi https://drbrowns.id. Di sini ada banyak pilihan variasi produk berkualitas yang bisa dipilih sesuai kebutuhan bayi.

Apabila bisa memberikan suasana dan pengalaman makan yang menarik, tentu saja resep puding sehat untuk bayi di atas akan sangat disukai Si Kecil dan sangat mendukung tumbuh kembangnya. Jadi, Moms tidak perlu khawatir lagi dengan keseimbangan gizinya di tahun pertama pertumbuhannya.

 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019