Menu MPASI Bertekstur untuk Bayi

 

Menu MPASI Bertekstur untuk Bayi

Moms pasti pernah mendapati Si Kecil yang mulai tidak nafsu makan setelah sebelumnya selalu lahap dengan menu yang diberikan. Ini bisa jadi tanda bahwa bayi sudah bosan dan ingin mencoba menu lainnya. Kalau sudah memasuki usia 8 bulan, tidak ada salahnya untuk mencoba menu MPASI bayi bertekstur.

Tentu saja tekstur yang diberikan masih harus disesuaikan dengan usianya. Semakin bertambah usianya, maka semakin kasar juga tekstur makanan yang boleh diberikan.

Menu MPASI Bayi Bertekstur yang Tidak Membosankan

Saat ingin mengubah menu MPASI yang lebih bertekstur, banyak orang tua yang masih ragu kapan anak mulai naik tekstur makan? Pasalnya, kalau ternyata pencernaanya belum sempurna dikhawatirkan makanan yang bertekstur akan mengganggu kesehatan dan justru mengurangi nafsu makan.

Perlu diketahui, bahwa bayi yang sudah masuk usia 7 bulan sebenarnya sudah mulai naik tekstur makannya menjadi agak kasar. Berikut beberapa kreasi makanan bertekstur pada bayi yang bisa dijadikan referensi menu di rumah:

· Olahan Nasi Tim dan Ikan Kembung

Nasi sebenarnya menjadi menu pokok yang selalu diberikan pada bayi untuk mengajarinya mengenal nasi sejak bayi. Selain itu, dalam nasi juga terdapat karbohidrat yang sangat baik dalam meningkatkan energi.

Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, nasi tim juga bisa dikreasikan dengan ikan kembung yang kaya omega 3. Sementara sebagai penambah teksturnya, kedua bahan ini bisa dicampur dengan kacang dan brokoli dengan resep berikut:

Bahan:

  • Nasi Tim
  • Ikan Kembung
  • Brokoli
  • Kacang polong

Cara membuat:

  • Masak nasi tim yang akan dijadikan campuran bubur.
  • Bersihkan ikan kembung yang menjadi bahan campurannya, lalu goreng seperti biasa.
  • Sementara sayur brokoli dan kacang polong yang sudah disediakan bisa di kukus sekitar 15 menit agar benar-benar lunak.
  • Selagi hangat, haluskan ikan kembung goreng, brokoli, dan kacang rebus. Bisa dengan penghalus makanan bayi atau ditekan-tekan biasa dengan sendok.
  • Campuran ikan brokoli, dan kacang pada nasi tim yang akan disuapkan pada Si Kecil.
  • Aduk rata dengan nasi tim hangat.
  • Menu MPASI bertekstur brokoli dan kacang siap dihidangkan.

Resep MPASI ini sangat cocok diberikan pada bayi yang sudah memasuki usia 7 hingga 8 bulan. Tekstur brokoli dan ikan kembung yang sudah direbus sebelum dilumatkan masih cukup aman untuk pencernaan di usia ini.

·Olahan Kentang dan Daging

Bosan dengan nasi, Moms juga bisa mengganti sumber karbohidrat bayi dengan kentang yang memiliki nutrisi dan kalori lebih tinggi. Berdasarkan keterangan U.S Food and Drug Administration kentang mengandung kalori hingga 110 kkal sehingga bisa dicerna pada bayi usia 7 bulan ke atas.

Sementara sebelum usia tersebut, kentang akan jadi makanan yang agak sulit dicerna dan bisa menimbulkan masalah pencernaan. Jadi, saat bayi sudah menginjak usia 7 bulan ke atas, tidak masalah untuk memberikannya menu kentang dan campuran daging serta sayur yang kaya akan gizi. Berikut bahan dan cara pengolahannya:

Bahan:

  • 1 buah kentang berukuran sedang.
  • Wortel 4 potong.
  • Daging cincang 3 sdm.
  • Brokoli hijau 3 kuntum.

Cara membuat:

  • Rebus kentang yang akan diolah hingga matangnya merata.
  • Kupas kulitnya lalu tumbuk kentang hingga teksturnya lumat.
  • Rebus daging cincang dan kukus brokoli sebagai campurannya.
  • Jika teksturnya sudah lembek, tumbuk dan campur dalam kentang yang sudah dihaluskan.
  • Tambahkan sedikit gula dan garam.
  • Jangan berlebihan memberi gula dan garam karena hanya dijadikan penambah nafsu makan anak saja.
  • Menu MPASI siap dihidangkan.

Olahan kentang ini cocok menjadi menu sarapan bayi untuk menambah energinya sebelum beraktivitas sehari-hari. Cocok diberikan pada bayi usia 7 bulan ke atas dengan tingkat kehalusan yang disesuaikan.

·Bubur Beras Merah dengan Ayam

Olahan ayam juga sudah mulai bisa diberikan pada bayi usia 8 bulan sebagai kreasi menu yang tidak membosankan. Cara mengolahnya juga cukup mudah dan bisa dipadukan dengan beras merah yang kandungan gizinya sangat baik di masa pertumbuhan bayi. Tahapan membuatnya adalah:

Bahan yang disiapkan:

  • Beras merah 1 cup.
  • Daging ayam 100 gr.
  • Wortel 1 buah.
  • Bayam 1 ikat.

Cara membuat:

  • Masak beras merah menjadi bubur.

Perbandingan idealnya adalah 1 cup beras merah dimasak dengan 9 cup air agar hasilnya lunak.

  • Tambahkan sedikit garam halus atau dicampur dengan sedikit keju parutan agar rasanya lebih gurih.
  • Sementara memasak beras, kukus wortel, bayam, dan daging ayam hingga benar-benar lunak.
  • Cincang halus kukusan wortel dan daging ayam.
  • Apabila semua sudah matang, campurkan ayam dan wortel cincang serta bayam dalam bubur beras merah.
  • Aduk hingga rata.
  • Hidangkan pada Si Kecil dalam keadaan hangat.

Agar sisa bubur dan olahan tidak terbuang, bisa juga menyimpannya sementara dalam kulkas untuk diberikan kembali nanti. Tentunya kondisi bubur yang akan diawetkan dalam kulkas sudah dingin. Ketika ingin menggunakannya, bubur campuran daging ayam bisa dihangatkan kembali sebelum diberikan.

·Campuran Nasi, Kacang Polong, dan Wortel

Kacang polong dan wortel menjadi  2 bahan MPASI yang memang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi. Kacang mengandung protein tinggi sedangkan wortel mengandung vitamin A dan beta karoten yang kaya manfaat. Untuk mengolah ketiganya sebagai MPASI, caranya cukup mudah, yaitu:

Bahan-bahan:

  • Nasi 74 gram.
  • Kacang polong 2 sendok makan.
  • Wortel setengah.
  • Minyak zaitun 1 sendok teh.
  • Telur 1 butir.

Proses membuat:

  • Cuci bersih wortel lalu diparut.
  • Kocok telur hingga merata.
  • Panaskan minyak zaitun dalam panci dengan api sedang.
  • Masukkan wortel yang sudah diparut tadi hingga lunak.
  • Campurkan kacang polong yang sudah dihancurkan.
  • Tambahkan 2 sendok makan air agar tidak gosong, tumis terus hingga lunak.
  • Terakhir campurkan nasi dan telur lalu aduk rata agar semua bahannya menyatu.
  • Jika dirasa cukup matang, angkat nasi yang sudah dicampur dengan wortel, kacang, dan telur.
  • MPASI sehat siap dihidangkan.

●Bubur Pisang

MPASI tentu tidak selalu makanan utama saja. Moms juga perlu memberi makanan selingan pada saat Si Kecil merasa lapar sebelum waktunya. Pilihan MPASI selingan yang paling cocok adalah bubur pisang. Makanan ini bertekstur lebih lembut tapi cocok untuk bayi 7 hingga 12 bulan.

Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:

  • Pisang berukuran sedang 1 buah.
  • Susu formula sesuai usia bayi dengan takaran 150 hingga 200 ml.

Cara membuatnya juga sangat mudah, yaitu:

  • Lumatkan pisang dengan tekstur yang tidak terlalu lembut dan tidak terlalu kasar.
  • Rebus pisang yang sudah dilembutkan dengan sedikit air.
  • Campurkan susu formula sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.
  • Apabila sudah agak mengental, api bisa dimatikan dan sajikan bubur dalam keadaan hangat.

●Brokoli Keju

Menu MPASI bayi bertekstur yang satu ini lebih cocok diberikan pada bayi yang sudah menginjak usia 10 bulan. Selain teksturnya lebih kasar, menu ini juga sangat cocok untuk mendukung kebutuhan kalsium bayi. Bagi bayi yang  pertumbuhan giginya lambat, juga bisa ditunjang dengan menu keju ini.

Brokoli yang juga kaya akan vitamin juga bisa menjadi penyeimbang gizi bayi dan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Tidak perlu khawatir pencernaan bayi sulit mencerna vitamin brokoli, karena keju sudah mengandung lemak baik yang mempermudah penyerapan vitamin tersebut.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat menu ini adalah:

  • Brokoli yang sudah dipotong-potong sebanyak 1 cangkir.
  • Mentega tawar sebanyak 1 sendok makan.
  • Tepung serbaguna 1 sendok makan.
  • Susu formula bayi setengah cangkir.
  • Parutan keju batang putih sebanyak setengah cangkir.

Tahap mengolah:

  • Panaskan oven yang akan digunakan mengolah MPASI dengan suhu 190 derajat.
  • Oleskan mentega tawar pada permukaan loyang panggang.
  • Didihkan setengah panci air dengan api besar.
  • Rebus brokoli ke dalamnya hingga lunak.
  • Kalau sudah lunak, masukkan brokoli tadi ke dalam loyang panggang yang sudah dibaluri mentega.
  • Tambahkan tepung dan biarkan olahan meletup-letup.
  • Setelah 1 menit, tambahkan susu dan biarkan mendidih.
  • Taburkan keju parut di bagian atasnya.
  • Panggang sayuran yang telah dicampur keju sampai berwarna kecokelatan.
  • Biarkan dingin terlebih dahulu sebelum disajikan pada bayi.

Apabila menu makan bayi sudah siap, jangan lupa untuk menggunakan tempat makan dan sendok yang steril pada Si Kecil. Moms bisa membeli produk makan bayi berkualitas di https://drbrowns.id seperti botol susu anti kolik. Di sini juga ada Tempcheck Spoon berupa sendok makan bayi yang akan berubah warna jika terkena suhu panas.

Beberapa contoh menu MPASI bayi bertekstur di atas bisa dijadikan inspirasi untuk membuat makanan yang bisa meningkatkan nafsu makan bayi sekaligus kaya manfaat. Jadi Moms bisa melihat Si Kecil makan dengan lahap dari menu sehat bertekstur yang sudah diolah sendiri.

 

 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Manfaat Belut untuk Bayi

 

Manfaat Belut untuk Bayi

Belut adalah sumber protein yang sering dijadikan menu makanan bergizi dalam keluarga. Lalu bolehkah belut untuk MPASI? Tentu saja boleh, bahkan sangat disarankan jika sudah memasuki usia 6 bulan ke atas. Belut akan membantu tumbuh kembangnya karena banyaknya manfaat belut untuk bayi.

Tapi Moms juga harus bisa mengolah belut menjadi MPASI yang mudah dicerna dan disenangi oleh Si Kecil. Apabila tidak ada kreativitas untuk mengolahnya, terkadang beberapa bayi justru menolak menu ini karena belum terbiasa dengan rasa dan baunya.

Manfaat Belut untuk Bayi

Segala manfaat belut untuk tubuh manusia sebenarnya juga bisa dirasakan oleh bayi. Bahkan manfaat tersebut jauh lebih efektif pada bayi yang sedang berada di masa tahun keemasan nya. Bagi yang masih ragu untuk mengolah belut sebagai MPASI, beberapa manfaat belut berikut bisa menjadi motivasi:

·Menjaga Kesehatan Mata dan Meningkatkan Penglihatan Bayi

Penglihatan mata pada usia 0-24 bulan masih terus mengalami perkembangan yang pesat. Jika di usia ini nutrisi matanya kurang, risiko masalah penglihatan di masa mendatang bisa saja terjadi.

Belut adalah salah satu sumber makanan yang mengandung vitamin A sangat tinggi. Bahkan berdasarkan keterangan dari Nutrition Healthgrove, kandungan vitamin A dalam belut paling tinggi dibanding kandungan yang lain.

Dalam 85,5 gram belut, terdapat kandungan vitamin A hingga 64,4 persen. Vitamin A inilah yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan mata bayi serta meningkatkan fungsi penglihatannya. Rutin memberikan MPASI belut sangat membantu mengurangi risiko gangguan mata bayi di masa depan. 

· Menguatkan Tulang dan Menunjang Pertumbuhan Gigi Bayi

Manfaat selanjutnya yang tidak kalah penting untuk bayi adalah bisa membantu menguatkan tulang dan menumbuhkan gigi. Saat berada di usia 6 -12 bulan, biasanya para orang tua ada yang tidak sabar melihat pertumbuhan gigi Si Kecil yang tidak kunjung terlihat.

Bisa jadi kondisi ini disebabkan karena bayi kekurangan mineral fosfor dalam tubuhnya. Untuk itulah orang tua bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuatkan menu MPASI yang berasal dari olahan belut.

Tentu saja manfaat fosfor ini tidak hanya baik untuk gigi dan gusi saja. Lebih dari itu, fosfor juga sangat berguna untuk menguatkan tulang bayi yang identik masih lemah di tahun awal pertumbuhannya. Jadi, belut bisa menjadi nutrisi yang baik untuk tulang bayi di masa kini dan di masa mendatang.

· Meningkatkan Sistem Imun

Sistem imun atau kekebalan tubuh sangat penting bagi bayi mengingat di usia ini masih sangat rentan terserang oleh bakteri dan virus penyebab penyakit. Biasanya orang dewasa akan menjadikan vitamin C sebagai sumber untuk menambah sistem imun.

Faktanya bayi tidak bisa mengkonsumsi banyak vitamin tersebut karena organ lambungnya masih lemah. Sebagai gantinya, bisa mengkonsumsi zinc yang banyak terdapat dalam belut.

Menurut jurnal Media Gizi Indonesia pada halaman 115-122 yang terbit pada tahun 2019, dijelaskan bahwa Zinc mempunyai peran besar sebagai mediator yang potensial untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Bahkan zinc juga bisa mengendalikan sel imunitas yang bisa melawan infeksi bakteri.

Bayi yang rutin diberi MPASI dari belut tentu bisa memiliki kekebalan tubuh yang baik karena kandungan zinc dalam ikan ini cukup tinggi.

·Baik untuk Kecerdasan Bayi

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi cerdas dan berprestasi. Pola makan dan asupan gizi bisa menjadi cara efektif untuk membentuk otak yang cerdas pada bayi. Salah satunya adalah memberikan MPASI dari belut yang mengandung omega 3 dan 6.

Dua kandungan ini sudah disepakati mampu merangsang kinerja otak bayi sehingga fungsi sarafnya bisa bekerja maksimal. Tidak heran kalau banyak produk susu formula bayi yang selalu mengandalkan kandungan omega 3 dan 6 demi membantu menambah kecerdasan bayi yang mengonsumsinya.  

·Membantu Perkembangan Otot Bayi

Sebagian besar orang tua yang baru memiliki anak hanya fokus memberikan nutrisi pada otak, tulang, dan gigi bayi saja. Padahal ada unsur penting lainnya dari bayi yang tidak boleh diremehkan, yakni kinerja otot.

Tanpa adanya otot yang kuat, tulang tidak akan bisa membuat suatu gerakan yang diinginkan oleh tubuh. Jadi, peran otot sebenarnya sangat penting sehingga kesehatannya juga harus selalu dijaga dengan baik.

Untuk membantu meningkatkan kinerja otot bayi, bisa dipenuhi dengan daging belut. Dalam belut, terdapat kandungan Leusin yang dipercaya baik untuk perkembangan otot bayi. Padahal kandungan ini sangat sulit ditemukan di berbagai bahan makanan lainnya selain belut.

· Melancarkan Sistem Pencernaan Bayi

Sebagian besar masalah kesehatan bayi yang paling sering  terjadi adalah karena gangguan pencernaannya. Ketika mengalami masalah pencernaan, bayi mudah sekali sakit dan kehilangan nafsu makannya.

Demi mencegah kondisi yang membahayakan ini, diperlukan senyawa magnesium dalam tubuh. Senyawa ini ternyata juga terkandung dalam belut dengan jumlah yang tidak sedikit. Dengan mengkonsumsinya secara tidak berlebihan, maka organ pencernaan bayi khususnya usus bisa berjalan normal.

·Mencegah Bayi Lesu

Manfaat belut untuk bayi yang tidak kalah penting adalah menjaga kondisi bayi agar tetap sehat dan tidak lesu. Kondisi bayi yang lemas dan lesu bisa jadi terjadi karena kekurangan zat besi dalam tubuhnya. Apalagi pada bayi yang tidak mengkonsumsi ASI.

Belut bisa menjadi menu sehat yang mencegah kondisi lemas dan lesu pada bayi karena mengandung zat besi yang sangat tinggi di dalamnya.

Kreasi Menu MPASI Belut

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah belut menjadi MPASI yang disukai Si Kecil. Moms bisa mencoba resep berikut untuk merangsang nafsu makan Si Kecil dengan belut yang sehat:

Bahan-bahan:

  • 1 ekor belut kecil
  • 1 butir kentang kecil
  • Bawang merah dan putih
  • Daun salam
  • Bayam
  • Kaldu sapi
  • Garam himalaya

Cara mengolah:

  • Rebus belut, bayam, dan kukus kentang hingga semuanya lunak.
  • Tumis bawang merah, bawang putih, serta daun salam.
  • Haluskan belut, kentang, dan bayam yang sudah direbus.
  • Campur dengan bumbu yang telah ditumis, aduk rata.
  • MPASI belut sehat siap dihidangkan.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengolah Belut

Walaupun belut mengandung banyak manfaat, tetapi ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum mengolahnya menjadi MPASI yang sehat. Beberapa hal tersebut meliputi:

  • Jangan Biarkan Darah Belut Menempel

Hal pertama adalah menghindari darah belut yang masih menempel pada daging. Sebisa mungkin untuk membersihkan belut sampai benar-benar bersih tanpa darah. Ini disebabkan karena darah belut sangat berbahaya dan beracun bagi bayi akibat kandungan merkuri di dalamnya.

  • Pastikan Menggunakan Belut yang Masih Segar

Jangan menggunakan belut yang terlalu lama disimpan atau sudah tidak terlihat segar. Kondisi ini bisa mengurangi kandungan gizi belut, bahkan memicu tumbuhnya bakteri berbahaya di dalamnya. Usahakan untuk selalu menggunakan belut yang segar.

  1. Gunakan Wadah Makan yang Bersih

Wadah makan yang steril juga sangat berpengaruh terhadap manfaat belut pada bayi. Jika wadahnya kotor dan kurang bersih, bakteri di dalamnya akan sangat mudah menempel pada daging belut. Meskipun sedang berada di perjalanan, biasakan untuk tetap memperhatikan wadah makan bayi.

Agar tidak kerepotan, Moms bisa menggunakan Travel Fresh Bowl dari Dr. Brown’s. Kotak makan ini khusus dibuat untuk bayi yang sedang berada dalam perjalanan bersama orang tuanya. Selain steril, kotak makan ini juga sangat praktis dan dilengkapi dengan 2 compartment dan handel yang mudah.

Sendoknya yang terbuat dari silicon sangat lembut dan nyaman digunakan bayi ketika harus makan di perjalanan. Untuk mendapatkan produk yang praktis dan steril ini bisa membelinya di https://drbrowns.id.

Ragam manfaat belut untuk bayi di atas tentu bisa menjadi motivasi bagi Moms yang ingin membuat kreasi menu MPASI yang tidak biasa tapi tetap sehat. Kalau belum terbiasa memegang belut, tidak ada salahnya untuk mencoba membeli belut yang sudah dibersihkan dan Moms bisa langsung mengolahnya saja.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

MPASI First Golden Years

 

MPASI First Golden Years

Ketika memasuki masa First Golden Years, maka stimulasi dari ibu dan lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan Si Kecil di masa mendatang. Demikian juga dengan makanan yang diberikan. Untuk itulah dibutuhkan MPASI first golden years sebagai pendukung perkembangan anak.

MPASI yang diberikan pada usia 6-12 bulan ini tidak hanya mengandung gizi yang tinggi, tapi juga wajib terbebas dari kandungan yang membahayakan bayi. Dengan begitu, masa keemasan Si Kecil bisa lebih optimal dan bermanfaat hingga dewasa.

MPASI First Golden Years yang Disarankan Ahli Gizi

Bayi 6 bulan pertama makan apa? Terkait pertanyaan ini, semua ahli kesehatan sepakat bahwa makanan padat yang lunak boleh diberikan bayi ketika memasuki usia 6 bulan.

Adapun MPASI yang diberikan pada bayi minimal harus terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Pernyataan ini diungkapkan langsung oleh dr. Nanggrani Sp.A. sebagai dokter spesialis anak.

Selain itu, ada beberapa asupan lainnya yang masih boleh diberikan pada Si Kecil di usia keemasan nya. Beberapa MPASI yang baik untuk tahun pertama perkembangan bayi adalah:

· Makanan Lembek yang Mengandung Karbohidrat

Pemberian bubur pada bayi sebagai MPASI sudah menjadi hal yang sangat lumrah di masyarakat. Sumber makanan ini bahkan banyak dijual secara instan ataupun diolah secara manual dari rebusan nasi. Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam bubur nasi ini sangat efektif menunjang pertumbuhan anak.

Dilansir dari artikel kesehatan alodokter tinjauan dr. Marianti, ada juga beberapa sumber karbohidrat lainnya yang sangat baik untuk bayi usia 6-12 bulan, yaitu:

  • Kentang
  • Jagung
  • Pasta
  • Beras putih
  • Ubi dan singkong

●Daging yang Dihaluskan

Daging tidak hanya mengandung protein, tapi juga lemak hewani yang dibutuhkan tubuh. Protein bisa membantu membentuk jaringan tubuh dan sumber energi pada bayi. Sementara lemak sangat penting bagi bayi karena berperan menyerap vitamin ke tubuh dan meningkatkan nafsu makan anak.

Inilah alasan mengapa banyak dokter spesialis anak yang lebih mewajibkan lemak sebagai makanan MPASI dan bukan sayur. Untuk mendapatkan lemak, bisa dengan membuat olahan daging yang dihaluskan dan dicampur pada menu MPASI bayi.

●Ikan

MPASI selanjutnya yang sangat baik untuk masa tahun keemasan bayi adalah olahan ikan. Jenis ikan yang disarankan oleh Menteri Kesehatan RI adalah ikan yang kaya protein. Beberapa kandungan ikan sangat baik untuk tumbuh kembang otak bayi seperti Omega 3, 6, zat besi dan masih banyak lagi.

Tapi pastikan untuk memilih ikan yang tingkat merkurinya rendah, sehingga tidak merugikan kesehatan. Jenis-jenis ikan rendah merkuri yang baik diolah sebagai MPASI adalah:

  • Lele
  • Gabus
  • Salmon
  • Tuna
  • Cod
  • Bandeng
  • Gabus
  • Belut
  • Teri
  • Nila
  • Kembung

Meski ikan di atas memiliki kandungan merkuri yang rendah, tapi bayi juga tidak disarankan untuk mengonsumsi ikan secara berlebihan hingga melewati takaran.

●Sayuran dan Buah

Walaupun sayuran dan buah tidak begitu diutamakan dalam MPASI bayi, namun keduanya yang menjadi sumber serat dan vitamin juga wajib diberikan pada anak untuk mendukung asupan gizinya. Selain itu, sayuran dan buah juga baik untuk sistem imun bayi serta menjaga pencernaan agar tetap sehat.

Buah dan sayur yang diberikan setidaknya juga mengandung vitamin A, B, C, K, dan serat. Berikut beberapa jenis sayur dan buah yang sangat disarankan untuk diberikan pada Si Kecil:

  • Pisang
  • Bayam
  • Brokoli
  • Wortel
  • Labu
  • Buncis
  • Ubi-ubian
  • Alpukat

●Yoghurt

Yoghurt ternyata juga sangat baik dijadikan olahan MPASI first golden years untuk tumbuh kembang bayi. Namun, yoghurt lebih disarankan diberikan pada bayi yang telah memasuki usia 8 bulan ke atas. Adapun usia 6-7 bulan sebaiknya jangan diberikan yoghurt dulu mengingat organ pencernaannya belum berkembang.

Pemberian yoghurt sebagai menu MPASI bayi bisa membantu mengatasi semua masalah lambung, mengatasi diare, insomnia, hingga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Untuk mendapatkan semua manfaat tersebut, sebaiknya yoghurt yang diberikan berupa yoghurt khusus bayi yang rasanya lebih tawar dan mengandung lemak.

MPASI First Golden Years yang Harus Dihindari

Selain mengetahui jenis-jenis MPASI yang baik untuk bayi, Moms juga harus mengetahui berbagai jenis olahan yang kurang baik untuk tumbuh kembang Si Kecil di masa keemasannya.

Menurut dr Allert Benedicto Noya, ada beberapa jenis makanan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi anak di bawah 1 tahun, yaitu:

● Mengandung Banyak Garam

Makanan yang mengandung banyak garam sangat tidak disarankan untuk bayi di tahun-tahun pertamanya. Ini disebabkan karena ginjal bayi di masa ini masih sangat lemah sehingga tidak mampu mengolah senyawa garam dengan baik.

Jika tetap dipaksakan, bayi berpotensi terkena masalah gangguan pencernaan dan parahnya dapat menyerang organ hati. Contoh makanan tinggi garam yang paling mudah ditemui adalah makanan cepat saji dan jajanan kemasan.

●Pedas

Makanan pedas juga tidak disarankan untuk bayi dengan alasan yang sama dengan makanan asin. Oleh karenanya, beberapa kebiasaan orang tua yang melatih makanan pedas pada anaknya sejak dini sangat tidak disarankan.

●Buah yang Asam

Buah yang asam sangat sensitif dengan lambung bayi yang baru berkembang. Ini bisa menimbulkan sensasi mual dan muntah yang membuat bayi tidak nyaman. Jadi, beberapa jenis buah yang asam seperti anggur, jeruk, dan lemon sebaiknya tidak diberikan pada bayi di rentang usia 6-12 bulan.

●Makanan atau Minuman yang Mengandung Kafein

Selain makanan pedas, beberapa orang tua juga banyak yang melatih anaknya minum kopi atau teh. Padahal dua minuman yang mengandung kafein tersebut bisa menyebabkan bayi mudah sakit kepala serta meningkatkan risiko kekurangan kalsium.

●Sayur dan Buah yang Keras

Tentu saja semua jenis sayuran dan buah yang keras tidak disarankan untuk bayi yang baru memasuki tahap makan MPASI.

Gigi bayi yang belum lengkap akan kesulitan menghaluskan makanan sehingga menelan bentuk makanan yang beras. Akibatnya, bisa tersedak atau bahkan melukai organ pencernaan yang ada di dalam tubuh.

●Kacang

Sama dengan makanan keras lainnya, kacang juga tidak disarankan untuk Si Kecil yang masih dalam rentang usia 6-12 bulan. Alasannya karena kacang sulit dilumatkan dan menyebabkan tersedak.

Meski begitu, kacang sebagai sumber protein nabati tetap bisa diberikan dengan kadar yang cukup setelah dihaluskan terlebih dahulu.

●Madu

Salah kaprah pemberian madu pada bayi baru lahir hingga 1 tahun ini paling sering ditemui. Kebiasaan orang tua zaman dulu ini sebenarnya sangat membahayakan anak di usia keemasan nya. Pasalnya, madu mengandung bakteri yang memicu kelainan botulisme pada anak di bawah 1 tahun.

Hal Lain yang Wajib Diperhatikan Setelah Memberikan MPASI

Banyak orang tua yang hanya fokus memberikan MPASI terbaik untuk bayi namun lupa memperhatikan hal lain yang juga sangat mempengaruhi perkembangan kesehatannya. Salah satu yang paling sering dilupakan adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Dengan alasan sikat gigi masih terlalu keras untuk bayi, akhirnya setelah makan mulut dan giginya dibiarkan begitu saja. Padahal ada alternatif lain yang bisa menjadi solusi mudah membersihkan mulut bayi usia 6-12 bulan, yakni dengan finger toothbrush.

Bahannya yang sangat lembut dan terbuat dari silikon sangat membantu membersihkan sekaligus memijat gusi pada bayi. Untuk mendapatkan finger toothbrush yang benar-benar aman dan berkualitas.

Dr. Brown’s Silicone Finger Toothbrush terbukti ampuh membersihkan kotoran yang menempel pada gigi bayi yang masih sensitif. Desainnya juga sudah disesuaikan dengan bentuk dan ukuran jari orang dewasa sehingga mudah digunakan. 

Bagi Moms yang masih belum mengenal MPASI first golden years, beberapa makanan yang direkomendasikan di atas bisa menjadi inspirasi dalam memilih MPASI. Gizi yang terkandung di dalamnya tentu akan sangat membantu dalam mendukung perkembangan Si Kecil yang lebih sehat hingga di masa mendatang.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Panduan Jadwal Makan Bayi

 

Panduan Jadwal Makan Bayi

Bayi yang memasuki usia 6 bulan memang sudah memiliki pencernaan yang siap untuk mengolah makanan padat. Tapi tetap saja proses pengenalan makanan ini harus bertahap dan disertai jadwal yang tepat. Untuk itulah diperlukan panduan jadwal makan bayi yang sesuai dengan rekomendasi bidang kesehatan.

Apabila makanan diberikan tanpa tahapan dan jadwal yang jelas, bayi yang seharusnya berkembang justru bisa mengalami berbagai masalah pencernaan yang merugikan. Jadi, orang tua yang cerdas seharusnya mempelajari terlebih dahulu jadwal makan Si Kecil sebelum asal memberinya makan.

Tentukan Cara Makan Bayi yang Benar Sebelum Memberinya Makan

Sebelum memutuskan untuk memberikan bayi makan, Moms yang cerdas juga wajib mengetahui cara makan yang benar dan aman untuk bayi. Apabila hal ini tidak diperhatikan, dikhawatirkan makanan tidak bisa dicerna dengan baik sehingga mengakibatkan masalah pencernaan yang merugikan kesehatan.

Beberapa cara dan ketentuan yang harus diperhatikan ketika mulai memberikan makanan padat pada bayi di antaranya:

·Posisi Bayi Duduk Tegak

Posisi duduk tegak akan memudahkan makanan untuk dicerna oleh organ pencernaan bayi. Jadi, makanan tidak akan tersedak, berantakan, atau terbuang. Bila perlu, gunakan kursi makan bayi yang membuatnya tetap tegak ketika makan.

·Suap Makanan Sedikit Demi Sedikit

Jangan langsung menyuapkan makanan dalam porsi besar ke mulut bayi. Tapi berikan sedikit demi sedikit untuk melihat responnya. Kalau bayi merespons dengan baik, barulah suapan berikutnya bisa mengikuti nafsu makannya.

·Jangan Memaksakan Bayi

Terburu-buru ingin memberikan bayi makan terkadang membuat para orang tua tidak telaten dan justru memaksakan makanan. Ini sangat berbahaya karena bisa saja bayi merasa tidak nyaman atau justru memuntahkan makanannya.

·Tidak Membiarkan Bayi Makan Sambil Bermain atau Nonton TV

Makan sambil nonton TV atau bermain hanya akan membuat bayi terus bergerak dan membuat makanan yang masuk tidak stabil. Ini bisa meningkatkan potensi tersedak dan makanan berhamburan.

·Waktu Makan Jangan Lebih dari 30 Menit

Makan melebihi waktu 30 menit kurang baik untuk pencernaan bayi dan kualitas makanan yang diberikan. Oleh karenanya, usahakan untuk memaksimalkan waktu makan agar tidak lebih dari 30 menit.

Ketahui Tanda-Tanda Bayi Lapar

Selain mengetahui cara makan yang benar bagi bayi, Moms juga harus peka melihat tanda-tanda Si Kecil benar-benar lapar atau sekadar bermain-main. Terkadang saat bayi belum lapar, banyak ibu yang memaksa anaknya makan sehingga perutnya masih belum siap mencerna dan terlalu penuh.

Beberapa tanda-tanda bayi lapar berikut bisa dijadikan tolak ukur sebelum memutuskan untuk memberikan makanan utama ataupun selingan:

  • Sering menjilati bibir dan posisi mulut seperti akan menyusu.
  • Memasukkan jari ke dalam mulut.
  • Mencoba memasukkan benda disekitarnya untuk dimakan atau dihisap.
  • Beberapa bayi akan menangis ketika merasa terlalu lapar.

Panduan Jadwal Makan Bayi

Jadwal makan bayi yang pencernaannya baru sempurna tentu berbeda jauh dengan orang dewasa. Secara umum, bayi mulai belajar makan ini dikategorikan lagi menjadi 3 usia yang jadwal dan pola makannya sedikit berbeda seperti berikut ini:

·Jadwal Makan Bayi Usia 6-8 Bulan

Banyak ibu muda yang bertanya kapan bayi makan 3 kali sehari? Sebenarnya di awal usia 6 bulan bayi sudah bisa mengikuti pola makan 3 kali sehari seperti orang dewasa. Hanya saja, porsi dan jenis makannya yang harus diperhatikan.

Pada tahap awal mulai mengenal makanan padat, Moms masih harus memberikan makanan dengan tekstur yang sangat lunak dan lembut. Pada tahap ini, sebaiknya bayi dikenalkan dengan semua jenis makanan secara bertahap, mulai dari karbohidrat, protein, serat, hingga mineral.

Berikut panduan jadwal makan bayi usia 6-8 bulan lengkap dengan takarannya:

WaktuJenis MakananContoh MakananTakaran
06.00-06.30ASIASI 
08.00-08.30Makanan utama berbentuk lumatSereal atau bubur bayi2 – 3 sendok makan – setengah mangkuk bayi
10.00-10.30ASI atau makanan selinganBuah lunak seperti buah naga dan pisang4 sendok makan /secukupnya
12.00-12.30Makan siang dengan makanan utamaSereal atau bubur bayi2-3 sendok makan – setengah mangkuk bayi.
14.00-14.30ASIASI 
16.00-16.30Makanan selinganBiskuit bayi, buah, keju, telur4 sendok makan / secukupnya
18.00-18.30Makanan utama berbentuk lumatSereal atau bubur bayi2-3 sendok makan -250 ml
20.00-20.30ASIASIBisa diberikan satu jam sekali sesuai kebutuhan bayi
22.00-22.30ASIASI 
24.00ASI ( tidak diberikan jika bayi tidur lelap)ASI 
02.00-03.00ASIASI 

 

·Jadwal Makan Bayi Usia 9-11 Bulan

Bayi yang sudah memasuki usia 9 bulan menuju satu tahun sudah mulai terbiasa mencerna makanan padat yang biasa diberikan sebelumnya. Pada tahapan ini, jenis makanannya mulai lebih kasar dari sebelumnya.

Tapi pastikan untuk tetap memperhatikan tekstur makanan agar jangan terlalu keras. Apabila makanan kurang bisa dicerna, ini bisa menjadi bahaya bagi kesehatannya di masa mendatang setelah dewasa.

Hal tersebut juga sudah dijabarkan dalam sebuah jurnal kesehatan saluran cerna yang diterbitkan oleh departemen ilmu kesehatan anak FK UI tahun 2017. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa kondisi saluran cerna di awal kehidupan bayi sangat mempengaruhi kesehatannya di masa mendatang.

Adapun panduan jadwal makan bayi pada usia 9-11 bulan adalah:

WaktuJenis MakananContoh MakananTakaran
06.00-06.30ASIASI16 – 30 ons dalam sehari
08.00-08.30Makanan utamaBubur MPASI, organik, finger food.Setengah sampai tiga per empat mangkuk bayi
10.00-10.30ASI atau makanan selinganBuah yang dipotong kecil-kecil, biskuit.Seperempat sampai setengah cangkir bayi.
12.00-12.30Makanan UtamaBubur organik, finger foodSetengah sampai 3 per empat mangkuk bayi ukuran 250 ml.
14.00-14.30ASIASI16 – 30 ons / hari
16.00-16.30Makanan selinganBuah dipotong kasar dan kecil.Secukupnya
18.00-18.30Makanan utama dengan makanan yang halus ataupun kasarBubur, sayur yang dicincang kecil, finger food.Setengah sampai tiga per empat mangkuk bayi
20.00-20.30ASIASISesuai kebutuhan bayi
22.00-22.30ASIASI16 – 30 ons per hari
24.00ASI (tidak diberikan jika bayi sedang tidur)ASI 

·Jadwal Makan Bayi Usia 12-24 Bulan

Memasuki usia 1 hingga 2 tahun, Si Kecil sudah tidak lagi disebut sebagai bayi karena beberapa di antaranya sudah mampu berjalan seperti anak kecil pada umumnya. Tapi pola makannya tetap harus diatur demi menjaga kesehatan dan asupan gizinya.

Adapun jadwal makan bayi yang sudah menginjak usia ini adalah:

WaktuJenis MakananContoh MakananTakaran
06.00-06.30ASIASISecukupnya
08.00-08.30SarapanBisa mengikuti menu makan keluarga yang aman untuk anak1 mangkuk takar bayi /250 ml
10.00-10.30Cemilan berupa buahBuah-buahan segar yang dipotong kecil-kecil.Sesuai nafsu makan anak
12.00-12.30Makanan siangBisa mengikuti menu masakan keluarga1 mangkuk takar atau 250 ml
14.00-14.30ASIASISesuai kebutuhan.
16.00-16.30Makanan selinganCemilan olahan buah atau cemilan sehat lainnyaSecukupnya
18.00-18.30Makan malamMengikuti menu makanan keluarga1 mangkuk bayi atau 250 ml
20.00-20.30ASIASISecukupnya

 

Demi menjaga kesehatan pencernaan Si Kecil, jadwal makan yang tepat untuk bayi di usianya memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Namun, kesehatan bayi sebenarnya juga dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti perawatan mulut setelah makan.

Apabila setelah makan mulut dan gigi bayi tidak dibersihkan dengan pembersih yang mampu membunuh bakteri, terkadang makanan sehat pun juga bisa menyebabkan bayi mengalami masalah kesehatan.

Untuk itulah Moms wajib memperhatikan kebersihan mulut bayi setelah makan dengan rutin membersihkannya menggunakan wipes yang aman dan sehat. Kalau kesulitan mendapatkannya, bisa membeli Dr. Brown’s Tooth & Gum Wipes.

Dengan begitu, Si Kecil tetap bisa makan dengan nyaman sesuai dengan panduan jadwal makan bayi yang benar. Jadi, tumbuh kembangnya akan lebih cepat karena menggunakan pola makan yang sehat dan jadwal yang teratur.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Manfaat Sayuran dan Buah Oranye untuk MPASI

 

Manfaat Sayuran dan Buah Oranye untuk MPASI

Ketika Si Kecil memasuki usia 6 bulan, Moms pasti mulai berpikir untuk membuat menu MPASI yang sehat. Sebagai bahan pertimbangan, tidak ada salahnya membuat MPASI dari sayur dan buah oranye. Ada banyak sekali manfaat sayuran dan buah oranye untuk MPASI bayi yang jarang disadari orang tua.

Warna oranye yang ditimbulkan dari buah dan sayuran ini pada dasarnya dipengaruhi oleh kandungan yang sangat berguna bagi kesehatan. Misalnya saja beta karoten yang menjadi salah satu penyebab munculnya warnanya oranye.

Manfaat Sayuran dan Buah Oranye untuk MPASI

Walaupun makanan pendamping ASI sekarang sudah banyak yang dijual secara instan, tapi membuat sendiri secara manual dari sayur dan buah oranye tentu lebih aman dan sehat. Lalu apakah manfaat dari mengonsumsi sayuran berwarna oranye jika diolah sebagai MPASI? Berikut ulasannya:

·Menjaga Mata dan Mempertajam Penglihatan Bayi

Warna oranye memang sangat identik dengan vitamin A dan C di dalamnya. Tentu saja pernyataan ini benar adanya. Menurut situs dieticdirections, sayur ataupun buah yang berwarna oranye memang mengandung beta karoten dan vitamin A yang berperan sebagai antioksidan.

Vitamin A inilah yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata dan mempertajam penglihatan. Saat bayi memasuki usia 6 bulan, maka perkembangan matanya sangat pesat sehingga kesehatannya harus senantiasa dijaga hingga memasuki 5 tahun.

Bahkan rutin mengonsumsi buah dan sayuran oranye bisa mencegah bayi dari infeksi mata, kerusakan retina, kornea, dan selaput mata.

· Meningkatkan Kekebalan Tubuh Bayi

Bayi berusia dibawah 2 tahun memang sangat rentan terserang penyakit. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih lemah. Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, bisa dengan memberikan makanan pendamping ASI dari sayuran serta buah oranye.

Vitamin C yang juga ditemukan dalam buah-buahan tersebut sudah dikenal menjadi sumber nutrisi yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Bahkan penggunaan vitamin C sebagai suplemen antibodi sudah sangat dikenal di masyarakat.

Tidak hanya itu, beta karoten yang banyak terdapat dalam sayur dan buah oranye ternyata juga efektif meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Jadi, bayi yang sering diberi olahan sayur oranye sebagai MPASI tidak akan mudah sakit karena sistem imunnya yang kebal.

·Menjaga Kesehatan Jantung Bayi

Tidak semua bayi memiliki organ tubuh yang sehat. Apabila memiliki keturunan yang lemah jantung, bisa saja kondisi yang tidak diinginkan terjadi seperti jantung bocor dan masalah jantung lainnya.

Tentu ini bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua yang memiliki bayi dengan fisik cenderung lemah. Untuk mencegah risiko tersebut, Moms bisa memanfaatkan sayuran dan buah oranye dalam menjaga kesehatan jantung.

Beberapa sayur dan buah oranye biasanya juga dilengkapi dengan kandungan vitamin C, kolin, serat, dan potassium. Kandungan inilah yang menurut Dr Mark Houston dari rumah sakit St Thomas dapat mengurangi risiko masalah jantung.

·Menjaga Kulit Bayi Tetap Sehat

Manfaat sayuran dan buah oranye untuk MPASI selanjutnya yang jarang diketahui adalah mampu menjaga kesehatan kulit bayi. Pada dasarnya, kulit bayi memang sudah lembut dan kenyal, tapi kondisi ini belum tentu menandakan kalau kulitnya sehat.

Demi mencegah masalah kulit pada bayi, MPASI dengan bahan buah dan sayuran oranye juga bisa dijadikan solusi. Manfaat tersebut masih berasal dari kandungan beta karoten yang mencegah kulit bayi dari paparan sinar UV perusak kulit.

Sayuran oranye juga mengandung vitamin C yang efektif memproduksi kolagen, sehingga kulit bayi lebih kencang, kenyal, elastis, dan sehat.

· Meningkatkan Pertumbuhan Rambut Bayi yang Sehat

Semua ibu pasti merasa tidak sabar melihat pertumbuhan rambut bayinya dengan cepat dan sehat. Sayangnya, beberapa bayi mengalami pertumbuhan rambut yang terkadang lebih lambat. Ketika ini terjadi, Moms tidak perlu panik.

Biasanya orang tua mulai sibuk mencari minyak penyubur dan pelebat rambut yang banyak dijual di pasaran. Padahal usaha ini tidak akan memberikan hasil maksimal tanpa adanya bantuan nutrisi dari dalam tubuh.

Untuk itulah diperlukan sayur dan buah oranye yang bisa dimanfaatkan sebagai MPASI untuk nutrisi rambut dari dalam. Dilansir dari halaman Livestrong terbitan 3 Maret 2012, sayuran oranye ternyata juga dipercaya mampu meningkatkan pertumbuhan rambut dan membuatnya tetap sehat.

Ini disebabkan karena di dalam sayuran dan buah oranye terdapat senyawa karotenoid yang bisa membantu meningkatkan pertumbuhan rambut, termasuk pada bayi.

·Mencegah Kanker Sejak Dini

Penyakit kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah kanker darah putih atau leukimia. Penyakit ini tentu bisa dicegah sejak bayi salah satunya dengan rajin mengonsumsi buah dan sayuran berwarna oranye.

Fakta ini juga sudah dipublikasikan dalam salah satu jurnal terbitan Amerika yakni The American Journal of Epidemiology. Beberapa jenis buah-buahan berwarna oranye seperti jeruk bisa membantu mengurangi risiko kanker pada anak.

Manfaat ini dipengaruhi oleh adanya antioksidan dari vitamin C buah oranye yang bisa memerangi radikal bebas penyebab kanker.

·Menjaga Fungsi Otak

Memiliki anak yang tumbuh cerdas hingga usia tua tentu menjadi impian semua orang tua ketika pertama kali melahirkan seorang bayi. Impian ini ternyata juga bisa diwujudkan apabila orang tua rajin membuatkan MPASI dari bahan-bahan makanan berwarna oranye.

Beta karoten dalam buah oranye inilah yang mampu mencegah penurunan kemampuan kognitif pada seseorang. Bahkan manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang, sehingga bayi yang rutin diberi nutrisi alami beta karoten bisa tumbuh dengan fungsi otak yang tetap baik meski sudah tua.

Manfaat ini bisa menjadi alternatif bagi para orangt ua yang kesulitan mendapatkan bahan olahan ikan untuk meningkatkan kecerdasan bayi. Meski secara keseluruhan peran ikan untuk mencerdaskan dan sayuran oranye untuk fungsi otak berbeda, tapi keduanya juga memiliki hubungan yang sangat erat.

·Menjaga Kesehatan Organ Pernafasan Bayi

Jarang yang tahu kalau beta karoten pada sayuran oranye juga bisa membantu menjaga struktur lapisan sel kulit, sistem reproduksi, serta pernafasan. Kandungan kaya manfaat ini bisa diberikan pada bayi dalam MPASI agar sistem pernafasannya tetap sehat meski di lingkungan yang banyak polusi.

Inilah yang menjadi salah satu alasan beberapa bayi dengan gangguan pernafasan biasa disarankan untuk sering mengonsumsi MPASI wortel yang mengandung beta karoten sangat tinggi.

Banyaknya manfaat yang dihasilkan dari buah dan sayur oranye ini seharusnya membuat Moms lebih tertarik membuat MPASI sendiri daripada membeli instan. Dan jangan lupa, gunakan beragam alat makan seperti piring, gelas, dan sedok garpu dari Dr. Brown’s.

Demikianlah beberapa manfaat sayuran dan buah oranye untuk MPASI yang wajib diketahui para ibu. Perannya yang sangat besar bagi tumbuh kembang bayi tentunya bisa menjadi motivasi agar lebih bersemangat membuat MPASI sendiri dari sayuran berwarna oranye.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019

Sayuran Terbaik untuk MPASI Pertama

 

Sayuran Terbaik untuk MPASI Pertama

MPASI atau makanan pendamping ASI adalah menu makanan yang diberikan kepada bayi setelah berusia 6 bulan. Bayi usia ini sudah bisa diperkenalkan dengan makanan padat selain ASI. Salah satu menunya terbuat dari sayur. Moms bisa memilih sayuran terbaik untuk MPASI pertama Si Kecil.

Dalam memilih menu dan bahan makanan sebagai MPASI tentu harus diperhatikan kandungan gizi dan nutrisinya. Si Kecil membutuhkan zat-zat penting untuk membantu proses tumbuh kembangnya, serta mengoptimalkan saluran pencernaan.

Sayuran Terbaik untuk MPASI Pertama

Bagi ibu baru mungkin menyajikan MPASI ini masih perlu banyak belajar. Begitu juga dengan memilih sayur yang tepat untuk aneka menu makannya. Pada MPASI pertama, sayuran memang menjadi pilihan tepat untuk diberikan kepada bayi. Beberapa jenis sayuran ini bisa membantu Moms dalam MPASI.

  • Brokoli

      Tidak perlu diragukan lagi jika brokoli merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat baik untuk Si Kecil. Brokoli mengandung aneka nutrisi penting yang cukup banyak. Contohnya adalah vitamin C, zat besi, beta-karoten, kalium, asam folat, hingga fitonutrien antikanker.

      Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nutricion Hospitalaria, disebutkan bahwa, “Mengonsumsi brokoli mampu untuk membantu buang air besar menjadi lebih lancar dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi brokoli”.

      Moms bisa menyajikan brokoli ini menjadi puree brokoli. Caranya cukup mudah, hanya perlu mengukus brokoli hingga lunak, kemudian di blender dan dicampur dengan ASI atau sayuran lainnya. Jika ingin rasa yang manis, Moms bisa mencampur dengan labu kuning atau ubi.

  • Kentang

      Jenis umbi-umbian ini juga menjadi sayuran terbaik untuk MPASI pertama. Kentang mengandung sumber energi yang menyeimbangkan kebutuhan energi bayi yang didapat dari ASI. Usia bayi yang semakin bertambah membutuhkan energi yang lebih banyak.

      Kebutuhan akan energi ini bisa didapatkan dari makanan sumber karbohidrat seperti kentang. Semakin aktif Si Kecil maka energinya semakin kuat. Kentang sangat cocok untuk MPASI, sebab selain karbohidrat juga mengandung vitamin C, B1, B2, B3, protein, zat besi, dan juga potassium.

  • Wortel

      Wortel menjadi salah satu sayur favorit dalam menu MPASI. Sebuah buku berjudul Superfoods for Babies and Children karangan Annabel Karmel menyebutkan, “Wortel sangat baik sebagai makanan pertama bayi. Hal ini karena wortel mengandung vitamin A, betakaroten, dan rasanya yang manis alami sehingga lebih disukai oleh bayi”.

      Penjelasan tentang wortel dalam buku tersebut juga dijelaskan, bahwa wortel yang usianya lebih tua mengandung lebih banyak beta-karoten dibandingkan wortel muda. Moms bisa memilih wortel yang tua dan bagus untuk menu MPASI Si Kecil.

  • Zucchini

      Sepintas sayuran ini lebih mirip ketimun dengan ukuran lebih kecil. Zucchini memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik serta mampu untuk menjaga kesehatan kulit dan tulang. Sayuran ini juga mengandung vitamin A, C, K, serat tinggi, fosfor, dan juga magnesium.

      Untuk menyajikannya, kulit zucchini harus dikupas terlebih dahulu. Ketika akan dihidangkan untuk MPASI pertama kali, maka Moms bisa menyajikannya dalam bentuk puree. Hindarkan merebus zucchini dengan air ya, cukup dikukus agar kandungan gizinya tidak larut dan hilang.

  • Labu Kuning

      Labu kuning menjadi sayuran MPASI yang sangat mudah dicerna dan jarang menyebabkan timbulnya alergi. Selain itu labu kuning merupakan sumber beta karoten yang tepat untuk menu pertama Si Kecil. Teksturnya juga lengkap sehingga mudah untuk ditelan bayi.

      Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research, dijelaskan bahwa kandungan beta karoten yang terdapat pada labu kuning, mampu untuk mencegah risiko kanker. Menu MPASI dengan labu kuning dapat menangkal radiasi bebas penyebab kanker.

Berapa Sendok Bayi Pertama Kali Makan?

Saat pertama kali memberikan MPASI kepada Si Kecil, mungkin Moms akan kesulitan menentukan berapa takaran yang tepat. Agar bisa mengetahui ukuran yang pas untuk porsi Si Kecil, Moms perlu mengetahui jumlah porsi untuk masing-masing makanan.

  • Jumlah Porsi ASI atau Susu Formula

      Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, dominan kalori yang didapatkan adalah dari ASI. Bahkan hingga usia 1 tahun, ASI masih menjadi sumber kalori disamping susu formula bagi yang memberikannya. Tentu saja porsinya akan berubah seiring dengan perkembangan usia.

      Untuk bayi berusia 6 bulan, pemberian ASI atau susu formula yang disarankan adalah sebanyak 3-5 kali sehari setiap 3 hingga 4 jam. Apabila dijumlah mencapai 700 hingga 1000 mililiter. Jumlah ASI dan susu formula ini akan mengalami penurunan ketika sudah diberikan MPASI.

  • Jumlah Porsi Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan

      Pada saat bayi telah mencapai usia 6 bulan dan sudah mendapatkan MPASI, sajikanlah paling tidak 2-3 porsi sendok makan yang berisi sayuran dan buah-buahan halus setiap harinya. Dalam satu hari, jumlah total yang dikonsumsi sebanyak 100 hingga 340 gram.

      Jumlah tersebut terdiri dari buah lunak yang telah dihaluskan, contohnya adalah apel, pisang, atau buah lainnya yang dibuat jus atau puree. Namun Moms perlu mengetahui bahwa bayi tidak perlu mengkonsumsi lebih dari ¼ cangkir jus. Jenis buah dan sayur yang baik untuk MPASI adalah:

  • Alpukat
  • Ubi
  • Labu
  • Kacang polong
  • Buah bit
  • Wortel
  • Kacang-kacangan
  • Kentang

 

  • Jumlah Porsi Makanan Berprotein

      Untuk bayi yang telah berusia 6 bulan ke atas, dapat diberikan makanan berprotein seperti daging ayam, daging sapi, yoghurt tawar, dan selai kacang. Moms bisa memberikan 1-2 sendok makan yoghurt tawar atau 1-2 sendok makan kacang dalam bentuk bubur.

      Sumber protein lainnya bisa Moms berikan sesuai kebutuhan dan dicampur dengan bahan makanan lainnya. Misalnya daging sapi yang diberikan bersamaan dengan puree kentang. Apabila Moms ragu Si Kecil muncul alergi, bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis.

  • Jumlah Porsi Karbohidrat

      Karbohidrat menjadi sumber energi pada Si Kecil. Setelah mulai MPASI, Moms bisa memberikan karbohidrat sebanyak 3-9 sendok makan setiap 2-3 kali sehari. Bentuk karbohidrat ini bisa didapatkan dari berbagai makanan berikut ini.

  • Roti
  • Kentang
  • Biskuit
  • Roti gulung lembut
  • Pasta
  • Muffin

 

Dampak Pemberian Porsi MPASI yang Tidak Tepat

Pemberian MPASI harus dilakukan dengan tepat dan bertahap. Pada awal MPASI, Moms bisa memulai dengan 1-2 sendok per hari, kemudian ditingkatkan perlahan hingga setengah mangkok. Waktu makan yang disarankan adalah 30 menit, dan jangan memaksa bayi untuk terus makan.

Pemberian MPASI yang memaksa bisa menyebabkan terjadinya masalah makan. Bayi akan merasa stres ketika waktu makan tiba. Selain itu, pemberian porsi makan yang berlebihan juga menimbulkan masalah pencernaan dan berpengaruh pada kesehatan bayi. Beberapa keluhan yang bisa terjadi adalah.

  • Obesitas pada bayi sehingga meningkatkan risiko negatif pada jangka panjang.
  • Regurgitasi atau naiknya makanan dari lambung menuju kerongkongan sehingga menyebabkan muntah.

Pemberian MPASI selain mempertimbangan sayuran terbaik untuk MPASI pertama, juga perlu diperhatikan porsi dan kebersihannya. Moms bisa menggunakan peralatan makan yang telah terjamin kualitas dan BPA-free dari https://drbrowns.id/, agar bayi lebih semangat untuk menyantap makanannya

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019