Macam-Macam Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil

Macam-Macam Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil

Umumnya, ibu hamil diwajibkan mengonsumsi makanan sehat secara rutin supaya kesehatan ibu dan janin dapat terus terjaga. Sementara itu, makanan sehat untuk ibu hamil ada berbagai macam jenisnya yang tentunya di dalamnya akan terdapat berbagai macam nutrisi yang baik untuk tubuh.

Ketika kebutuhan nutrisi selama hamil dapat terpenuhi secara lengkap dan baik, hal ini tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Namun, juga mendukung perkembangan janin di dalam kandungan. Dengan begitu, Si Kecil dapat terlahir dengan sehat dan juga cerdas.

5 Pilihan Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

Kehamilan trimester pertama lebih membutuhkan perhatian yang banyak karena di masa kehamilan ini bakteri akan lebih rentan masuk ke tubuh ibu hamil. Dengan begitu, ibu hamil muda harus banyak makan makanan yang bernutrisi supaya kebutuhan dalam tubuh bisa terpenuhi dengan baik.

Pada dasarnya, makanan enak yang cocok untuk ibu hamil adalah makanan yang mengandung banyak nutrisi dan bisa diolah menjadi hidangan yang enak. Contohnya, salad sayur dan buah yang dikemas tanpa menggunakan bahan-bahan yang asam. 

Selain itu, makanan sehat lain yang baik untuk ibu hamil adalah:

  • Susu dan Produk Olahan Sejenis Lainnya

Sesuai dengan hasil penelitian dari American College of Obstetricians and Gynecologists atau biasa disingkat dengan ACOG, ibu hamil yang berusia 19 tahun keatas diwajibkan untuk mengkonsumsi 1.000 mg kalsium setiap harinya.

Kandungan kalsium ini bisa didapatkan dari susu maupun produk olahan sejenis lainnya, seperti yogurt dan keju. Produk yang terbuat dari bahan susu ini dipercaya mengandung kalsium yang berjumlah banyak. 

Selain itu, terdapat kandungan nutrisi jenis lainnya juga seperti protein, vitamin B, magnesium, dan lain-lainnya. Dengan mengkonsumsi kalsium sebanyak 1.000 mg setiap harinya, ibu hamil bisa melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya. 

Hal ini juga bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang si Kecil di dalam perut. Namun, perlu Moms ketahui bahwa jika ada ibu hamil yang memiliki riwayat intoleransi laktosa, maka ibu hamil tersebut sangat disarankan untuk tidak mengkonsumsi produk susu seperti ini secara rutin. 

Paling tidak konsumsi produk susu yang sudah melalui proses pasteurisasi.

  • Buah dan Sayur

Buah dan sayur adalah salah satu jenis makanan yang sudah bisa dipastikan akan mengandung banyak nutrisi di dalamnya. Dengan demikian, tidak mengherankan jika jenis makanan ini termasuk salah satu makanan sehat untuk ibu hamil yang baik dikonsumsi setiap harinya.

Menurut dr. Kevin Adrian, para ibu hamil perlu mengkonsumsi minimal 5 porsi sayuran dan buah-buahan yang berbeda setiap harinya. Hal ini dilakukan supaya semua kebutuhan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat dapat terpenuhi secara lengkap dan baik.

Untuk jenis-jenis sayuran yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil adalah sayur-sayuran hijau, seperti bayam dan kale. Kedua jenis sayuran ini perlu Moms konsumsi secara rutin karena di dalam jenis sayuran ini terdapat banyak nutrisi sebut saja vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan asam folat.

Semua kandungan ini memiliki peran yang sangat penting dalam masa kehamilan. Misalnya, menjaga kesehatan mata, menjaga daya tahan tubuh, dan tidak ketinggalan juga bisa mencegah janin terlahir dalam kondisi cacat.

  • Daging Tanpa Lemak

Jika Moms salah satu ibu hamil yang menyukai hidangan daging, maka perlu memilih dan mengkonsumsi hidangan daging yang terbuat dari daging tanpa lemak. 

Salah satu alasan mengapa daging tanpa lemak dikatakan sebagai makanan sehat untuk ibu hamil adalah karena di dalamnya mengandung banyak protein yang penting untuk perkembangan janin. Daging tanpa lemak akan sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Dengan catatan, makanan ini baik dikonsumsi untuk ibu hamil yang usia kehamilannya berada di trimester kedua dan ketiga. 

Kendati demikian, jika mengalami beberapa kondisi yang tidak memperbolehkan untuk mengkonsumsi produk daging, maka perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan yang bertanggung jawab.

Sebab yang terpenting adalah kesehatan ibu dan janin. Dengan begitu, semua yang ibu hamil konsumsi harus mempertimbangkan dampak positif yang bisa didapatkan.

  • Kacang-kacangan

Sudah ada banyak ibu hamil yang juga percaya bahwa produk kacang-kacangan akan sangat baik untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil. Salah satu peran terbesar kacang-kacangan dalam masa kehamilan adalah memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh serta melancarkan pencernaan ibu hamil.

Di dalam produk kacang-kacangan, akan terdapat beberapa nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti kalsium, asam folat, zat besi, dan juga seng. Keempat jenis nutrisi ini akan memberikan dampak yang positif kepada tubuh ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Dengan begitu, peluang untuk Si Kecil bisa lahir dalam kondisi yang sehat dan cerdas akan semakin tinggi. Bahkan, dengan mengkonsumsi produk kacang-kacangan yang kaya akan serat ini, ibu hamil juga dapat terhindar dari konstipasi, wasir, serta mencegah mengalami diabetes gestasional.

  • Makanan Sumber Karbohidrat

Salah satu makanan sumber karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil adalah gandum utuh. Kandungan dalam gandum utuh tidak hanya ada karbohidrat saja, tapi gandum utuh juga mengandung serat, vitamin E, dan selenium.

Kandungan ini dapat mendukung pertumbuhan serta perkembangan janin di rahim. Selain itu, dengan mengonsumsi makanan yang menjadi sumber karbohidrat, hal ini juga dapat memenuhi kebutuhan energi saat hamil. 

Dengan begitu, ibu hamil tidak akan mudah lelah untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Selain gandum utuh, ada beberapa jenis makanan lain yang juga dikatakan sebagai makanan sumber karbohidrat, yang antara lainnya adalah nasi merah, pasta, dan juga oatmeal

Makanan-makanan ini baik untuk dikonsumsi ibu hamil secara rutin.

Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Selain ada beberapa jenis makanan yang baik untuk ibu hamil, ada juga beberapa makanan lain yang harus dihindari oleh ibu hamil. Jenis makanan yang dilarang untuk ibu hamil ini dipercaya dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Dengan mengetahui apa saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil ini, Moms bisa menghindari untuk memakan beberapa jenis makanan tersebut selama masa kehamilan masih berlangsung. Simak dengan baik jenis-jenis makanan yang dimaksud tersebut sebagai berikut:

  • Daging mentah atau setengah matang
  • Mayones
  • Telur mentah atau setengah matang
  • Durian
  • Makanan cepat saji
  • Kafein
  • Jeroan
  • Dan lain sebagainya

Dalam hal ini, bisa diketahui secara jelas bahwa informasi yang penting untuk Moms ketahui bukan hanya berkaitan dengan makanan sehat untuk ibu hamil saja, tapi makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil pun juga patut diketahui secara jelas.

Membahas tentang Si Kecil yang sudah lahir, beberapa kondisi mungkin akan membuat Si Kecil tidak nyaman. Salah satu kondisi yang dapat mengancam kenyamanan si Kecil adalah kolik. Kolik pada bayi memang termasuk salah satu kondisi yang sering dialami oleh Si Kecil.

Sementara itu, masih belum ada banyak orang yang tahu bahwa saat ini Moms sudah bisa mengatasi kondisi ini dengan menggunakan botol susu anti kolik. Botol susu jenis ini dipercaya ampuh dalam mengatasi kolik, Moms bisa mendapatkannya dengan mengunjungi website resmi di sini.

Ada banyak makanan sehat untuk ibu hamil yang sangat baik untuk dikonsumsi. Hindari makanan dengan nutrisi yang tidak lengkap dan hanya bisa membahayakan saja. Makanan sehat tentunya akan baik untuk ibu hamil dan janin.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Manfaat Vitamin C untuk Ibu Hamil

Manfaat Vitamin C untuk Ibu Hamil

Vitamin C atau disebut juga asam askorbat memang memiliki kandungan yang sangat baik untuk tubuh manusia. Dengan demikian, Moms bisa menilai pentingnya peran vitamin C untuk ibu hamil. Ketika kebutuhan asupan vitamin C terpenuhi, kesehatan ibu hamil dapat lebih terjaga dengan baik.

Menurut dr. Kevin Adrian, selaku dokter di salah satu rumah sakit besar di Indonesia, setiap orang disarankan memenuhi asupan harian vitamin C dengan baik dan hal ini juga meliputi ibu hamil. Ibu hamil perlu mengkonsumsi vitamin C untuk mendukung perkembangan Si Kecil di dalam perut.

4 Manfaat Vitamin C Untuk Ibu Hamil

Vitamin C termasuk salah satu nutrisi yang wajib dipenuhi oleh para ibu hamil supaya perkembangan janin di dalam kandungan dapat berjalan dengan baik. 

Selain itu, ketika ibu hamil mengkonsumsi buah dan sayuran yang mengandung vitamin C di dalamnya, hal ini akan baik untuk kesehatan tubuhnya. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, melihat kandungan yang ada di dalam vitamin C ini sangat berguna untuk melindungi tubuh. 

Selain itu, menjaga kesehatan sel tubuh serta membentuk kolagen dalam tulang, otot, kulit, dan juga pembuluh darah. Berikut beberapa manfaat lain dari vitamin C yang baik untuk ibu hamil, yaitu:

  • Membantu Penyerapan Zat Besi

Vitamin apa yang bagus untuk ibu hamil? Pertanyaan ini sudah sering dipertanyakan oleh para wanita yang sedang hamil, terutama yang masa kehamilannya masih berada di trimester awal.

Pada dasarnya, semua jenis vitamin akan sangat dibutuhkan oleh para ibu hamil untuk mendukung perkembangan janin di dalam kandungan. Namun, untuk vitamin C sendiri akan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan janin di dalam kandungan tersebut.

Salah satu manfaat dari vitamin C adalah dapat membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Seperti yang sudah diketahui, ibu hamil akan lebih membutuhkan asupan zat besi untuk membantu pembentukan sel darah merah dan dapat mencegah terjadinya anemia.

Ketika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi di dalamnya, ibu hamil juga perlu mengiringinya dengan mengonsumsi makanan yang juga banyak mengandung vitamin C. 

Dengan begitu, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuhnya sendiri serta kesehatan Si Kecil di dalam perut dengan lebih baik lagi.

  • Menurunkan Risiko Diabetes Gestasional

Diabetes termasuk salah satu penyakit berbahaya yang sangat ditakuti oleh sebagian besar orang. Ketika Moms sudah terlanjur menderita penyakit ini, Moms akan sulit untuk sembuh.

Maka dari itu, lebih baik mencegah penyakit ini muncul daripada Moms harus menyembuhkan penyakit yang sudah terlanjur masuk ke tubuh Moms. 

Dilansir dari laman Alodokter, diabetes gestasional itu sendiri adalah sebuah kondisi dimana kadar gula darah ibu hamil mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ketika ibu hamil mengalami kondisi ini, maka dapat meningkatkan risiko kepada ibu hamil untuk mengalami komplikasi kehamilan.

Beberapa jenis komplikasi kehamilan yang bisa dialami oleh ibu hamil yang menderita diabetes gestasional adalah persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan berlebih, serta preeklampsia. 

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa vitamin C untuk ibu hamil akan sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan si Kecil di dalam perut. Jika saat ini sedang hamil, Moms perlu mengkonsumsi vitamin C secara rutin tentunya dengan dosis yang tepat juga.

  • Mendukung Pertumbuhan Si Kecil di dalam Kandungan

Perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil sejak dalam kandungan memang harus dipantau secara rutin. Dengan demikian, Moms bisa mengetahui ketika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan terjadi, sehingga bisa segera mengatasi permasalahan tersebut dengan solusi terbaik.

Namun daripada terlanjur terjadi hal-hal yang membahayakan Si Kecil di dalam perut, akan lebih baik jika Moms selalu menjaga kesehatan Si Kecil sejak di dalam perut dengan sebaik mungkin. 

Salah satu cara untuk menjaga dan mendukung pertumbuhan Si Kecil sejak dalam kandungan adalah dengan mengonsumsi makanan serta minuman yang kaya akan nutrisi, tak terkecuali vitamin C.

Lalu, apakah ibu hamil wajib minum vitamin setiap hari? Untuk jawaban dari pertanyaan ini sendiri adalah tergantung dengan dosis yang dikonsumsi. Jika mengkonsumsi suplemen vitamin C, maka Moms perlu sedikit membatasi dosis yang dikonsumsi.

Sementara itu, jika vitamin C yang dikonsumsi berupa buah-buahan maupun sayur-sayuran, maka bisa juga mengkonsumsi asupan vitamin ini setiap hari.

  • Melengkapi Asupan Nutrisi Pada Tubuh Ibu Hamil

Asupan nutrisi pada tubuh ibu hamil akan lebih wajib untuk diperhatikan dengan baik. Maka dari itu, ketika seorang wanita sedang hamil, maka semua jenis makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi harus memiliki khasiat yang baik untuk tubuhnya.

Umumnya, khasiat yang baik akan berasal dari nutrisi yang terkandung di dalam makanan serta minuman yang dikonsumsi tersebut. Dalam hal ini, bisa dipastikan bahwa ibu hamil mengkonsumsi yang mengandung vitamin C, hal ini akan memberikan efek positif ke dalam dirinya.

Ketika asupan nutrisi pada tubuh ibu hamil dapat terpenuhi secara lengkap, hal ini tidak akan baik untuk ibunya saja tapi juga untuk janinnya. Dengan begitu, peluang Moms bisa melahirkan anak yang cerdas juga akan semakin tinggi.

Tentu ini bisa menjadi pertimbangan untuk para ibu hamil yang sedang malas-malasan untuk mengkonsumsi vitamin C secara rutin. Jika ingin Si Kecil lahir dengan kecerdasan yang maksimal, maka harus bisa mengkonsumsi asupan nutrisi secara lengkap.

Vitamin C Apa yang Bagus Untuk Ibu Hamil?

Pernahkah Moms menanyakan tentang hal ini? Sebenarnya, saat ini sudah ada banyak minuman vitamin C yang bisa Moms konsumsi secara bebas. Akan tetapi, apakah jenis-jenis minuman ini boleh untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil?

Ada beberapa jenis minuman vitamin C yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Sebab beberapa jenis minuman vitamin C ini tidak mengandung zat-zat yang berbahaya. Oleh karena itu, hal ini tidak akan berpengaruh buruk terhadap kehamilan Moms.

Namun, lebih baik jika Moms mengkonsumsi vitamin C dengan cara yang alami seperti dengan mengonsumsi buah-buahan seperti jeruk. Dengan begitu, kandungan vitamin C untuk ibu hamil yang masuk ke tubuh Moms dapat lebih bermanfaat untuk perkembangan janin di dalam kandungan.

Kesehatan dan kenyamanan Si Kecil tidak hanya dijaga pada saat mereka masih ada di dalam kandungan saja, tetapi ketika mereka sudah lahir pun Moms sangat wajib menjaga kondisi Si Kecil supaya tetap selalu nyaman. Pastikan Si Kecil bisa tidur dengan nyaman di pelukan Moms.

Sementara itu, salah satu kondisi yang sangat perlu diawasi adalah kolik pada bayi. Kondisi ini akan membuat Si Kecil terus menangis meski asupan asi sudah terpenuhi dan dalam kondisi tubuh yang sehat. Cobalah botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s, yang dapat Moms dapatkan dengan mengunjungi website resminya di sini

Asupan vitamin C untuk ibu hamil memang sangat penting. Cobalah konsumsi vitamin C dari sumber alami secara langsung, seperti buah-buahan. Pastinya, asupan vitamin C ini akan lebih aman untuk tubuh.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Macam – Macam Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Macam – Macam Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Ada beberapa makanan yang harus dihindari ibu hamil karena makanan ini mengandung sebuah zat yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Pasalnya, ketika ibu hamil mengabaikan hal ini, maka kandungan yang ada pada makanan tersebut dapat membahayakan kondisi Si Kecil di dalam perut.

Seperti yang sudah semua orang ketahui, prioritas utama dari seorang wanita yang sedang hamil adalah kesehatan Si Kecil di dalam kandungan. Jadi, salah satu cara untuk menjaga kesehatan janin tersebut adalah dengan menghindari jenis-jenis makanan tertentu.

7 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Melengkapi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh memang wajib dilakukan oleh para ibu hamil supaya Si Kecil dapat tumbuh dengan baik meski masih di dalam kandungan sang ibu. Sebab apapun yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan sangat berpengaruh pada janin yang ada di dalam kandungan.

Memang akan ada lebih banyak jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil. Akan tetapi, hal ini bukan berarti tidak ada jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil. Ada beberapa jenis makanan tertentu yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, antara lainnya adalah:

  • Susu maupun Keju yang Belum Melalui Proses Pasteurisasi

Meskipun pada dasarnya susu termasuk jenis minuman yang sangat berkhasiat untuk ibu hamil. Tetapi produk susu maupun keju yang belum melalui proses pasteurisasi akan menjadi jenis makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.

Alasannya adalah karena proses pasteurisasi itu sendiri adalah sebuah proses pemanasan yang berfungsi untuk membunuh bakteri yang terdapat dalam jenis makanan maupun minuman tertentu. 

Ketika ibu hamil mengkonsumsi produk susu maupun keju yang belum melalui proses pasteurisasi, hal ini akan membahayakan kondisi kesehatan Si Kecil di dalam perut. 

Pasalnya, masih ada kemungkinan yang besar bahwa susu maupun keju tersebut masih mengandung bakteri yang berbahaya.

  • Makanan Laut yang Mengandung Merkuri Tinggi

Mungkin Moms pernah bertanya-tanya, makanan apa saja yang harus dihindari ibu hamil muda? Sebagai seorang wanita yang sedang hamil muda pasti mereka akan merasa cemas maupun khawatir dapat membahayakan kondisi Si Kecil yang ada di dalam perut si ibu.

Sementara itu, makanan laut yang mengandung merkuri tinggi ini sangat tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil muda. Sebab kehamilan yang masih di trimester awal akan lebih rentan untuk mengalami keguguran atau gejala kehamilan berbahaya lainnya.

Beberapa makanan laut yang mengandung merkuri tinggi adalah tenggiri, tuna, dan kerang. Jenis-jenis makanan laut ini sangat tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil secara berlebihan. Merkuri tinggi yang terkandung di dalamnya ini dapat membahayakan kondisi tubuh si ibu maupun sang janin.

Beberapa kondisi yang berbahaya ini bisa meliputi gangguan saraf pada ibu hamil, gangguan ginjal pada ibu hamil, gangguan sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil, dan yang terakhir kondisi kecacatan dan gangguan pertumbuhan pada Si Kecil di dalam kandungan.

  • Ikan Mentah

Ikan mentah juga termasuk jenis makanan yang harus dihindari ibu hamil. Jenis makanan ini termasuk salah satu jenis hidangan yang memiliki cita rasa unik sehingga banyak orang yang menyukainya. Namun, ketika sedang memasuki masa kehamilan, jenis makanan ini harus dihindari.

Dengan mengkonsumsi ikan mentah selama masa kehamilan, hal ini dapat meningkatkan risiko pada ibu hamil untuk mengalami infeksi yang dapat membahayakan kesehatan Si Kecil dalam kandungan.

Jika Moms ingin mengonsumsi daging ikan selama masa kehamilan, lebih baik Moms mengonsumsi daging ikan yang sudah benar-benar matang. Bahkan, ikan setengah matang pun masih tergolong berbahaya bagi ibu hamil.

  • Durian

Durian adalah salah satu jenis buah yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane sendiri, ibu hamil yang mengkonsumsi durian dapat memicu terjadinya keguguran, pendarahan berlebih, dan bahkan cacat lahir.

Kondisi-kondisi seperti ini akan sangat berbahaya bagi janin di dalam kandungan. Maka dari itu, akan lebih baik jika Moms menghentikan konsumsi buah durian ketika masa kehamilan masih berlangsung.

Nanti ketika Si Kecil sudah lahir, baru Moms bisa memuaskan diri dengan memakan durian sepuas mungkin. Tentunya, konsumsi ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang bertanggung jawab supaya tidak ada kondisi berbahaya yang dapat menimpa Moms.

  • Nangka Fermentasi

Buah nangka fermentasi memiliki cita rasa yang unik sehingga membuat banyak orang menyukainya. Akan tetapi, jenis makanan ini tidak boleh dikonsumsi oleh para wanita di masa kehamilannya. Di dalam nangka fermentasi akan mengandung alkohol yang cukup tinggi. 

Perlu diketahui bahwa tentu saja kandungan ini tidak akan baik untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil. Jika Moms ingin mengkonsumsi nangka di masa kehamilan, maka bisa mengkonsumsi buah nangka asli. 

Sebenarnya, nangka termasuk salah satu jenis buah yang mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang baik untuk ibu hamil. Jadi yang perlu dihindari adalah jenis buah nangka fermentasi.

  • Daun Pepaya

Daun pepaya termasuk salah jenis sayuran yang tidak boleh dimakan ibu hamil. Alasan utamanya adalah karena daun pepaya mengandung sebuah racun yang akan berbahaya bagi rahim wanita. 

Melihat si Kecil selama 9 bulan berada di rahim, tentu jenis sayuran ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Kandungan racun yang ada pada daun pepaya berjumlah cukup banyak atau tinggi. 

Jadi, sangat tidak disarankan untuk para wanita yang sudah biasa mengkonsumsi jenis sayuran ini sejak sebelum hamil yang dilanjutkan di masa kehamilannya. 

Setelah Si Kecil sudah lahir dan kondisi ibu sudah pulih, maka Moms bisa melanjutkan untuk mengkonsumsi jenis sayuran ini setelah melahirkan. Namun, tentunya konsumsi sayuran ini bisa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan yang bertanggung jawab.

  • Daging Mentah

Sama seperti ikan mentah, daging mentah juga termasuk salah satu jenis makanan yang harus dihindari ibu hamil. Daging yang masih mentah akan lebih rentan untuk mengandung kuman sehingga hal ini akan membahayakan kondisi ibu hamil maupun janin dalam kandungan.

Ketika kuman tersebut masuk ke tubuh ibu hamil, maka janin juga akan mendapatkan efek buruk dari masuknya kuman tersebut. Dengan begitu, kuman ini dapat menimbulkan sebuah penyakit berbahaya, yang tentunya akan sangat berbahaya bagi kehamilan tersebut.

Setelah Si Kecil lahir ke dunia ini, Moms juga perlu menyiapkan banyak hal yang akan menjadi kebutuhan di masa mendatang. Botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s adalah salah satu produk atau kebutuhan Si Kecil yang harus dipersiapkan dengan baik.

Sebab kondisi kolik pada bayi sering membuat para orang tua sedih karena mereka harus melihat anak kesayangannya gelisah dan menangis terus. Dapatkan produk ini dengan mengunjungi website resmi di sini. Tidak hanya botol susu, ada juga produk Sii Kecil lainnya.

Jika Moms ingin mengkonsumsi suatu produk atau masakan selama masa kehamilan, maka Moms perlu mengkonsumsinya dalam kondisi yang matang. Cobalah untuk menjauhkan diri dari makanan yang harus dihindari ibu hamil. Ibu hamil perlu bersabar untuk kesehatannya dan janin.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Penyebab dan Cara Mencegah Stretch Mark Hamil

Penyebab dan Cara Mencegah Stretch Mark Saat Hamil

Stretch mark hamil memang salah satu gejala yang sering dialami oleh para ibu hamil. Kondisi kulit yang seperti ini sering membuat para ibu hamil merasa tidak percaya diri atau bahkan terganggu. Namun untuk Moms yang sedang mengalami kondisi seperti ini, tidak perlu khawatir.

Sebab pada dasarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyamarkan stretch mark yang muncul pada kulit saat hamil. Selain itu, dengan mengetahui penyebab dari kondisi ini juga akan membuat kecemasan para ibu hamil semakin menurun.

Penyebab Stretch Mark Hamil

Sebenarnya, kondisi stretch mark yang terjadi pada ibu hamil tidak termasuk kondisi yang membahayakan tubuh. Namun, terkadang kondisi ini membuat para ibu hamil merasa terganggu dan tidak percaya diri, jadi informasi tentang penyebab kondisi ini perlu diketahui oleh wanita.

Sementara itu, bagian tubuh yang rentan terkena stretch mark adalah perut, paha, pantat, payudara, pinggul, dan lengan bagian atas. Meskipun bagian-bagian tubuh ini termasuk bagian tubuh yang tertutup, akan tetapi munculnya kondisi sudah bisa membuat para ibu hamil minder.

Kenapa perut ibu hamil muncul stretch mark? Sebab ketika kehamilan terjadi maka kulit akan mengalami peregangan. Sementara itu, tingkat keparahan dari kondisi ini juga akan berbeda berdasarkan kondisi dari masing-masing ibu hamil. 

Berikut ini merupakan beberapa penyebab lain dari kondisi ini adalah:

  • Janin di dalam kandungan memiliki ukuran yang tergolong besar atau bahkan bayi kembar.
  • Kehamilan dalam kondisi cairan ketuban berlebih.
  • Ibu hamil memiliki riwayat stretch mark saat hamil pada keluarga kandung seperti nenek, ibu, dan kakak.
  • Hamil di usia muda yang akhirnya membuat kulit lebih banyak mengalami kondisi peregangan.

Cara Mencegah Stretch Mark Hamil

Umumnya, stretch mark saat hamil muncul kapan? Pertanyaan ini biasanya sering diutarakan oleh para ibu hamil yang sedang hamil muda. Dan jawaban dari pertanyaan ini adalah, stretch mark saat hamil umumnya akan muncul ketika usia kehamilan memasuki bulan ke-6 atau ke-7.

Biasanya, kondisi ini akan diawali dengan perut yang terasa gatal dan kencang. Baru setelah itu, munculah garis-garis yang disebut dengan stretch mark ini. 

Dikarenakan kondisi ini sering membuat para ibu hamil merasa tidak percaya diri dan terganggu, jadi Moms perlu mengetahui cara mencegahnya berikut ini:

  • Mengkonsumsi Makanan Bernutrisi

Menurut dr. Kevin Adrian untuk mencegah terjadinya stretch mark yang muncul ketika masa kehamilan sedang berlangsung, ibu hamil dapat mengkonsumsi makanan bernutrisi seperti buah atau sayuran. Dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi ini, gizi ibu hamil akan terpenuhi dengan baik.

Selain untuk mencegah stretch mark muncul di masa kehamilan, para ibu hamil juga bisa berusaha menghindari makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam. Dengan menghindari jenis-jenis makanan ini, ibu hamil dapat menghindari kondisi stretch mark yang mengganggu juga.

  • Mencukupi Kebutuhan Cairan dalam Tubuh

Selain nutrisi, ibu hamil juga wajib memenuhi maupun mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhnya. Sebab, cairan dalam tubuh akan sangat berperan penting ketika kulit mengalami peregangan di masa kehamilan.

Untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh ibu hamil, Moms bisa minum air putih secara rutin dengan jumlah setidaknya 8 gelas setiap harinya. Lakukan metode ini secara rutin, maka hal ini akan menjadi kebiasaan Moms, meski si Kecil sudah lahir nantinya.

  • Olahraga Rutin

Karena ibu hamil pada dasarnya tidak boleh melakukan olahraga maupun aktivitas lain yang terlalu berat, jadi jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil adalah olahraga-olahraga ringan saja. 

Saat ini, sudah ada banyak kelas senam hamil yang bisa diikuti setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu. Dengan melakukan aktivitas ini secara rutin, hal ini dapat membuat kulit tetap terjaga keelastisannya.

Dengan begitu, ketika kulit mengalami kondisi peregangan di masa kehamilan, hal ini dapat mengantisipasi munculnya stretch mark yang berlebih di kulit ibu hamil.

  • Menggunakan Lotion Khusus

Selain sudah ada banyak kelas senam hamil yang bermunculan di Indonesia, saat ini juga sudah ada banyak lotion khusus. Lotion ini mampu membantu para ibu hamil untuk mencegah munculnya kondisi stretch mark pada kulit tubuhnya.

Lotion khusus ini dibuat dengan kandungan-kandungan yang akan sangat berguna untuk kesehatan kulit sehingga dapat membuat kulit tetap lembab, elastis, dan kenyal. Bahkan, bisa juga untuk mengurangi rasa gatal yang sedang dialami oleh para ibu hamil.

Maka dari itu, jika Moms tidak mau kondisi ini terjadi pada saat kehamilan, maka bisa mempersiapkan lotion khusus ini sejak awal kehamilan.

  • Mengkonsumsi Vitamin E

Saat ini sudah ada beberapa jenis vitamin E yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah munculnya stretch mark pada kulitnya. Dalam hal ini, produk-produk seperti suplemen vitamin E dan krim vitamin E bisa digunakan oleh para ibu hamil untuk mencegah stretch mark hamil.

Konsumsi asupan vitamin E secara lengkap dilakukan supaya kesehatan kulit dapat terjaga dengan baik selama masa kehamilan. Namun, sebelum mengkonsumsi produk vitamin E dalam jenis apapun itu, ada baiknya jika Moms mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

Cara Mengatasi Stretch Mark Setelah Melahirkan

Muncul stretch mark di paha apakah tanda hamil? Jawabannya adalah bisa iya atau tidak. Meskipun stretch mark termasuk salah satu ciri-ciri kehamilan, tetapi hal ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan utama untuk mengetahui sedang hamil atau tidak.

Stretch mark merupakan salah satu kondisi yang akan muncul di bulan ke-6 atau ke-7 masa kehamilan, jadi hal ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan yang tepat. 

Sementara itu, bagaimana jika kondisi ini tidak kunjung hilang meski ibu hamil yang mengalaminya sudah melahirkan si Kecil? Berikut cara mengatasinya:

  • Gel Asam Hialuronat dengan Ekstrak Bawang Merah

Ketika kondisi ini tidak kunjung reda atau bahkan tidak menghilang sedikitpun, maka Moms bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan. Umumnya, dokter akan memberikan penanganan yang berbeda, tetapi hal ini sama-sama ampuh dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Dengan menggunakan gel asam hialuronat dan ekstrak bawang merah, hal ini dapat memudarkan gurat garisan pada kulit tersebut. Tetapi, pemakaian ini harus dilakukan selama 12 minggu secara rutin terlebih dahulu.

  • Laser

Untuk cara yang satu ini merupakan cara mengatasi stretch mark pada ibu hamil yang paling ampuh dan instan. Efek sinar panas yang berasal dari laser mampu meningkatkan pertumbuhan kolagen sehingga hal ini dapat mengecilkan pembuluh darah yang melebar.

Karena keampuhan dari metode ini sangatlah tinggi, jadi untuk melakukannya Moms perlu menyiapkan dananya terlebih dahulu.

Jika stretch mark hamil adalah kondisi yang paling sering dialami oleh para ibu hamil, kolik adalah sebuah kondisi yang sering dialami oleh si Kecil semasa bayi. Untuk mengatasi kondisi kolik pada bayi ini, Moms bisa membeli botol susu anti kolik

Botol susu jenis ini sudah terbukti ampuh untuk mengatasi kondisi kolik yang terjadi pada Si Kecil. Produk ini bisa didapatkan dengan mengunjungi website resminya di sini. Tidak hanya botol susu, masih ada banyak perlengkapan Si Kecil lainnya yang sangat berguna.

Moms tidak perlu khawatir dengan stretch mark hamil. Dengan perawatan yang teratur, stretch mark ini bisa dikurangi. Walaupun begitu, hal ini merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Apakah Berbahaya Sakit Perut Saat Hamil?

Apakah Berbahaya Sakit Perut Saat Hamil? 

Untuk bisa menjalani kehamilan dengan lancar merupakan keinginan setiap ibu. Namun faktanya, ibu hamil kerap sekali tidak bebas dari yang namanya keluhan yang mengganggu setiap aktivitas. Salah satunya adalah sakit perut saat hamil. Apakah ini berbahaya?

Sakit perut bisa saja terjadi dalam berbagai waktu yang tidak bisa ditebak. Bahkan, ada yang mengeluhkan sakit perut terasa kuat dan ada juga yang hanya rasa tidak nyaman di perut. Namun yang pasti, sebagian besar ibu hamil akan cemas jika sudah mengalami sakit perut.

Sakit Perut Saat Hamil, Ini Penjelasannya

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia kehamilan, rahim pun akan turut membesar untuk memberi ruang bagi janin supaya ia bisa bertumbuh. Pembesaran rahim inilah yang bisa akan membuat rasa sakit di perut pada ibu hamil. Bagaimana cara mengatasi sakit perut saat hamil?

Pada umumnya, sakit perut ini adalah wajar terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Apabila rasa sakit itu adalah ringan dan hilang ketika Moms sudah mengubah posisi, beristirahat, buang air besar, maupun buang angin maka tidak perlu terlalu khawatir.

Akan tetapi, apabila sakit perut juga disertai dengan gejala yang tidak biasa bahkan berulang kali terjadi, maka Moms harus segera ke rumah sakit untuk diperiksa secara intensif. Namun faktanya, tidak semua sakit perut saat hamil itu berbahaya. 

Lalu, sakit perut orang hamil itu seperti apa? Apa penyebab dan solusinya? Berikut penjabarannya:

  • Ekspansi Rahim

Patrick Duff, M.D, profesor kebidanan dan kandungan di University of Florida menyatakan, dengan bertambahnya usia kehamilan, tentu saja ukuran uterus pun akan terus bertambah. Bertambahnya ukuran uterus ini pasti akan menekan organ lain yang ada dalam rongga perut. 

Pada akhirnya hal ini akan menimbulkan rasa nyeri. Sakit perut yang diakibatkan oleh pembesaran rahim biasanya bersifat cukup kuat namun itu tidak berlangsung lama. Biasanya, akan segera membaik jika disertai dengan istirahat sebentar.

  • Gas di Lambung Meningkat

Pada saat hamil biasanya ada yang disebut dengan hormon progesteron yang di dalam tubuh mulai meningkat. Hormon inilah yang nantinya akan membuat otot polos berelaksasi yang mana gerakan lambung dan usus jadi lambat.

Bukan hanya itu saja, namun ukuran uterus yang membesar dan menekan lambung akan membuat gas di lambung menjadi menumpuk. Di sinilah para ibu hamil biasanya akan merasakan perut terasa begah, kembung, juga nyeri. 

Namun, rasa sakit ini akan berkurang ketika berbaring ke kiri, setelah bersendawa, atau buang angin.

  • Nyeri Ligamen Rotundum

Ligamen rotundum merupakan sebuah ligamen yang menopang rahim. Ligamen ini terdiri dari jaringan ikat di mana akan ikut meregang bersama dengan rahim. Biasanya, jika semakin besar usia kehamilan, maka akan semakin regang pula ligamen ini yang akhirnya menyebabkan rasa nyeri.

Sakit perut saat hamil yang disebabkan karena teregangnya ligamen rotundum ini, kebanyakan terjadi ketika ibu batuk, tertawa keras, juga ketika berpindah dari posisi duduk ke berdiri. Rasa sakitnya pun berada di area depan perut sampai ke perut bagian bawah. 

Namun, ketika sudah beristirahat maka rasa nyeri ini akan berkurang. Oleh karena itu, pastikan untuk istirahat terlebih dahulu saat merasa sakit.

  • Kontraksi Palsu

Biasanya ketika sudah memasuki trimester ketiga, maka ibu hamil itu akan sering mengalami yang namanya kontraksi palsu. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembukaan leher rahim ataupun persalinan. Bahkan, rasa sakitnya pun tidak terlalu hebat dan hanya dirasakan sebentar.

Penyebab terjadinya kontraksi palsu yang paling sering adalah karena dehidrasi. Oleh sebab itu, sakit perut karena kontraksi palsu pasti akan berkurang ketika Moms minum air putih dalam jumlah yang cukup.

Kapan Harus Waspada?

Lalu kapan harus waspada? Walaupun sebenarnya sebagian besar tidak berbahaya, akan tetapi sakit perut selama hamil juga tidak bisa dianggap sepele, khususnya jika disertai dengan gejala berikut:

  • Sakit perut yang terus dirasakan bahkan setelah istirahat.
  • Sakit perut hanya terasa di salah satu area perut, seperti di sebelah kanan bawah atau kiri bawah.
  • Sakit yang disertai dengan mual dan muntah hebat.
  • Terjadinya pendarahan dari jalan lahir yang cukup banyak.
  • Terasa lemas dan pandangan mulai kabur.
  • Merasa sakit perut ketika buang air kecil, susah buang air kecil, juga ketika buang air kecil berwarna merah.
  • Gerakan janin mulai berkurang.

Jika Moms merasakan sakit perut disertai gejala yang di atas, maka segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter. Semakin cepat diatasi, maka kondisi ibu dan janin pun bisa segera tertolong.

Penyebab Serius Sakit Perut Saat Hamil

Bukan hanya penyebab ringan, namun ada juga beberapa hal serius yang pada akhirnya menyebabkan sakit perut ketika hamil, di antaranya:

  • Kehamilan Ektopik

Ini merupakan sebuah kehamilan yang berkembang di luar rahim, di mana biasanya tidak bisa berlanjut dan memerlukan perawatan medis. Biasanya pada saat ibu hamil mengalami kehamilan ini, maka mungkin rasa sakit di perut yang dialami tidak tertahankan. 

Bahkan, bisa mengakibatkan pendarahan yang berat antara minggu ke 6-10 kehamilan. Jika seperti ini, segera periksa ke dokter untuk penanganan cepat.

  • Keguguran

Keguguran kerap kali terjadi karena bayi tidak berkembang dengan sempurna. Saat mengalami keguguran, biasanya akan ada rasa nyeri perut, pendarahan, serta rasa sakit di bagian tengah perut paling bawah.

Tanda lain dari keguguran yaitu terasa nyeri punggung, kontraksi setiap 5-20 menit, serta ada pendarahan yang cukup berat. Kondisi ini akan terjadi sebelum usia kehamilan 24 minggu.

  • Solusio Plasenta

Ini merupakan sebuah kondisi di mana plasenta akan terlepas dari rahim sebelum bayi lahir. Nyeri perut dalam waktu yang lama dan menyakitkan akan terasa sebagai bentuk dari gejala solusio plasenta.

Tidak hanya itu saja, namun gejala lain yang terjadi adalah pecahnya cairan ketuban disertai dengan darah dan nyeri punggung.

  • Infeksi Saluran Kencing

Untuk masalah ini akan dialami ketika kehamilan dan bisa menjadi penyebab mengapa perut terasa sakit. Apabila misalnya Moms mengalami sakit atau nyeri di perut di bagian bawah, lalu diikuti dengan sakit ketika buang air kecil, bisa jadi sedang mengalami infeksi saluran kencing.

Sangat disarankan untuk segera periksa ke dokter sebab jika dibiarkan maka bisa menimbulkan komplikasi.

  • Kelahiran Prematur

Ketika Moms mengalami rasa nyeri perut yang tidak normal, yaitu masih di bawah 37 minggu maka ini bisa menjadi tanda akan kelahiran bayi prematur. Jika sudah seperti ini, Moms perlu segera ke rumah sakit jika merasakan sakit perut yang tidak tertahankan dan sudah berlangsung lama.

Tidak hanya saat hamil saja, ketika Si Kecil sudah lahir juga harus diketahui apa yang menjadi kebutuhannya. Salah satunya adalah susu botol anti kolik. Ini merupakan botol yang dirancang khusus untuk mengatasi kolik pada bayi sehingga setiap hari bisa terjaga kesehatannya. 

Moms bisa mendapatkan produk ini hanya di Dr. Brown’s. Penuhi kebutuhan Si Kecil dengan mengunjungi website resmi Dr. Brown’s Indonesia

Sebenarnya, tidak semua sakit perut saat hamil itu berbahaya. Akan tetapi, Moms harus mengetahui apa saja tanda bahayanya supaya yang tidak diinginkan bisa diketahui dan ditangani dengan segera. 



 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Posisi Tidur Ibu Hamil Muda yang Harus Diperhatikan dan Alasannya

Posisi Tidur Ibu Hamil Muda yang Harus Diperhatikan dan Alasannya

Di tengah masa kehamilan, untuk bisa menemukan posisi tidur ibu hamil yang baik dan yang aman, sebenarnya bukanlah perkara yang mudah. Apalagi, pada saat masa hamil muda banyak yang harus diperhatikan untuk menjaga keadaan janin. 

Lalu, posisi tidur apa saja yang dianjurkan untuk ibu yang hamil muda?

Penjelasan dan Alasan Mengenai Posisi Tidur Ibu Hamil

Berdasarkan penelitian oleh National Sleep Foundation, dinyatakan bahwa ada sekitar 79 persen, ibu hamil muda itu kerap sekali mengalami masalah saat akan tidur dengan nyaman.

Kondisi ini bahkan akan sering dirasakan karena memang ukuran janin dalam kandungan semakin hari pasti bertambah. Pada akhirnya membuat ibu hamil sulit untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

Bahkan, dr. Gde Suardana, SpOG juga menyatakan jika hal penting yang wajib diperhatikan ketika sedang masa hamil muda itu adalah menemukan posisi tidur yang tepat. Tidak sekedar tepat, namun juga posisi yang baik dan aman supaya ibu tidak merasa terganggu.

Supaya Moms bisa tidur dengan baik, benar, dan nyenyak, bagaimana posisi tidur yang aman untuk ibu hamil? Saat sedang tidur khususnya sedang hamil muda, berikut ini 4 posisi tidur untuk ibu hamil muda yang bisa dilakukan:

  • Posisi Miring Ke Kiri

Tidur miring memang kerap sekali menjadi pilihan posisi yang aman bagi para ibu hamil. Dengan tidur menggunakan posisi ini, Moms akan bisa merasa nyaman dan aman terhadap janin.  Tidak hanya itu saja, namun posisi ini khususnya miring ke kiri ini begitu disarankan. 

Diketahui jika posisi ini mampu meningkatkan jumlah darah dan nutrisi ke plasenta juga sangat berpengaruh baik kepada janin.  Jika ingin lebih nyaman lagi, cobalah untuk meletakkan bantal di bagian punggung sebagai penyangganya. 

Bisa juga dengan coba menyelipkan guling di antara paha supaya nanti tidur bisa lebih rileks lagi.

  • Posisi Telentang

Ada banyak yang bertanya, hamil 2 bulan bolehkah tidur terlentang? Jawabannya adalah boleh. Mengapa? Karena memang perut masih belum terlalu besar dan posisi ini bisa jadi pilihan lain.

Bukan hanya membuat nyaman saja, namun posisi ini dinilai aman bagi yang sedang hamil muda. Alasannya karena akan membebaskan perut dari tekanan apapun. Dengan begini, maka bukan Moms saja yang nyaman, janin pun akan merasakan hal yang sama. 

Jangan khawatir sebab posisi tidur ibu hamil ini masih aman dilakukan sampai umur kehamilan 20-25 minggu. 

Namun jika umur kandungan sudah memasuki 26 minggu, disarankan untuk menghindari posisi ini sebab bisa memberi tekanan yang berlebih pada yang namanya aorta dan vena cava inferior. 

  • Tidur Setengah Duduk

Untuk beberapa ibu hamil, ketika sedang hamil muda maka sering sekali merasakan nyeri di ulu hati. Jika sudah seperti ini, tidur posisi apapun pasti tidak akan nyaman. Oleh sebab itu, salah satu posisi yang bisa membantu kenyamanan saat tidur adalah dengan tidur setengah duduk. 

Caranya, cukup tempatkan beberapa bantal di punggung, lalu kemudian sandarlah jika sudah tinggi. 

  • Menggunakan Bantal

Keluhan selanjutnya yang kerap sekali dialami ibu saat hamil muda yaitu rasa nyeri punggung dan pegal di mana ini sebenarnya wajar terjadi. Itulah mengapa, posisi tidur ibu hamil yang baik saat merasakan nyeri atau pegal, yaitu dengan posisi miring.

Lalu, menggunakan bantal di antara kedua lutut. Jika Moms ingin mencoba posisi ini, maka yang perlu diperhatikan ketika tidur yaitu gunakanlah beberapa bantal di kepala supaya posisi kepala lebih tinggi daripada badan.

Penyebab Susah Tidur Saat Hamil Muda dan Solusinya

Biasanya, penyebab utama susah tidur ketika sedang hamil terjadi karena beberapa faktor, yaitu:

  • Perut Mulas

Kerap sekali ibu hamil mengalami yang namanya gangguan pencernaan karena diakibatkan oleh perubahan hormon selama kehamilan. Inilah yang akhirnya menimbulkan rasa mulas dan sering membuat Moms susah tidur.

Untuk mengatasinya, sangat disarankan untuk tidak makan dalam waktu dua jam sebelum tidur, khususnya tidak konsumsi makanan pedas. Bisa dengan cara menggunakan bantal yang lebih tinggi. 

Cobalah untuk mengubah posisi tidur miring ke kiri agar asam tidak naik ke kerongkongan dan tidak menyebabkan rasa perih di dada.

  • Gerakan Bayi dalam Rahim

Gerakan bayi yang cukup aktif pun nyatanya bisa membuat ibu terbangun yang akhirnya menyebabkan insomnia saat hamil. Hal ini disebabkan karena bayi kerap sekali bergerak seperti menendang hingga memutar. 

Apabila bayi menendang ke arah tulang rusuk, tentu saja ini akan membuat ibu terbangun dan menjadi nyaman. Untuk mengatasi masalah ini, caranya yaitu dengan mencoba tetap bersantai. 

Mulailah untuk menarik napas dalam, lalu kemudian menghembuskannya perlahan supaya tubuh lebih rileks.

  • Sering Buang Air Kecil

Nyatanya bukan hal yang aneh lagi, apabila misalnya ketika hamil Moms akan sering buang air kecil sepanjang hari, baik itu pagi hari maupun ketika malam hari. Hal ini pun yang menjadi penyebab ibu hamil mengalami insomnia atau susah tidur. 

Biasanya, kapasitas kandung kemih itu akan mulai menyusut seiring dengan berkembangnya rahim yang mana akan terus membesar. 

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini yaitu dengan meminum air sedikit saja. Kurangi minum air dalam satu atau dua jam sebelum tidur supaya intensitas buang air kecil di pertengahan tidur menjadi terbatas.

  • Perut Semakin Membesar

Pada umumnya dengan kondisi perut yang terus membesar, maka pasti akan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga menyebabkan si ibu menjadi kesulitan untuk tidur. 

Jika seperti ini, maka posisi tidur ibu hamil yang bisa coba yaitu dengan memanfaatkan bantuan bantal tidur untuk menambah kenyamanan tidur.

  • Kaki Kram dan Terasa Nyeri di Punggung

Kaki kram dan sering merasa nyeri di punggung memang sudah menjadi hal yang biasa terjadi pada ibu hamil. Inilah yang terkadang menyebabkan terjadinya susah tidur atau terbangun dari tidur nyenyak saat hamil muda.

Oleh sebab itu, untuk mengatasinya ini bisa dengan cara mencoba tidur dengan posisi menyamping dibantu dengan menempatkan bantal di antara kedua kaki untuk mengurangi tekanan. Sementara untuk mengatasi kram kaki, bisa coba melakukan peregangan saat duduk atau dalam posisi tidur.

  • Rasa Cemas

Penyebab terakhir yang menyebabkan susah tidur saat hamil yaitu faktor kecemasan bahkan sampai stres. Pada masa kehamilan, biasanya ada banyak yang mengalami kecemasan secara berlebihan.

Baik itu saat akan memikirkan perubahan bentuk tubuh, bahkan sampai membayangkan seperti apa proses persalinan pada trimester ketiga. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan ketakutan tersendiri. 

Untuk mengatasinya, maka bisa dengan memanjakan dan menenangkan diri dengan cara mandi air hangat sebelum tidur.

Selain masa kehamilan, Moms juga perlu memikirkan ketika Si Kecil saat lahir nanti. Untuk masalah ini, Moms bisa percayakan segala keperluannya kepada Dr. Brown’s melalui website resminya di sini. Salah satu produk andalannya adalah botol susu anti kolik yang mampu melawan kolik pada bayi.

Pada dasarnya, saat sedang hamil muda perlu perhatian lebih, khususnya mengenai posisi tidur ibu hamil. Ini adalah masa yang cukup rentan bagi ibu dan juga janin. Pastinya, setiap ibu hamil akan mengharapkan proses kehamilan yang lebih nyaman.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Rekomendasi Buah yang Baik Untuk Ibu Hamil dan Janin

7 Rekomendasi Buah yang Baik Untuk Ibu Hamil dan Janin

Selama hamil, Moms memang memerlukan asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung kesehatan. Tentunya asupan ini bisa diperoleh dari makanan yang banyak sumber vitamin dan mineral, seperti buah-buahan. Tentunya ada jenis buah yang baik untuk dikonsumsi selama masa kehamilan.

Jenis Buah yang Baik Untuk Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Calon Bayi

Ternyata, bukan hanya sayur, telur, dan daging saja, namun buah pun sangat baik dikonsumsi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil. Lalu, buah apakah yang boleh dimakan ibu hamil? Berikut penjelasannya.

  • Alpukat

Moms, tahu tidak jika buah alpukat diketahui mengandung banyak asam lemak tak jenuh? Buah ini juga sangat tinggi serat, kaya vitamin B, C, E, K, juga kalium.

Kandungan lemak sehat, folat, serta adanya kalium tinggi terkandung di alpukat terbukti sangat diperlukan selama masa kehamilan. Lemak inilah yang nantinya bisa membantu membangun kulit, otak, juga jaringan pada janin.

Sementara untuk kandungan folat diketahui mampu mencegah terjadinya cacat tabung saraf, kelainan perkembangan otak, juga tulang belakang. Terakhir, kalium dalam buah ini pun juga begitu bermanfaat untuk meredakan rasa kram kaki yang sering sekali dialami selama hamil.

  • Pir

Ada banyak orang yang tidak mengetahui jika buah pir ini begitu sangat bagus untuk dimakan saat hamil sebab di dalamnya terkandung asam folat yang sangat tinggi. 

Berdasarkan penelitian dari Jurnal Nutrition Day, kandungan kalium yang terdapat dalam pir diketahui mampu membantu regenerasi sel dalam tubuh ibu hamil juga calon bayi. 

Bukan hanya itu saja, buah ini juga ternyata sangat bagus karena ada sumber serat baik yang berperan untuk melawan sembelit.

  • Jeruk

Buah jeruk pun juga bisa Moms jadikan sebagai makanan camilan selama masa kehamilan. Hal ini disebabkan karena buah berwarna orange ini begitu kaya akan vitamin C, asam folat, juga tinggi serat.

Vitamin C sangat diperlukan untuk membantu penyerapan zat besi serta mencegah terjadinya kerusakan sel. Sementara untuk asam folat diketahui bisa membantu mengatasi terjadinya cacat tabung saraf yang akan mengakibatkan kondisi bahaya, disebut sebagai spina bifida.

Bahkan, diketahui bahwa hampir 90 persen buah jeruk ini mengandung air yang dinilai bisa membantu mencukupi setiap kebutuhan cairan supaya tetap terhidrasi.

  • Pisang

Jenis buah yang baik selanjutnya adalah pisang yang diketahui kaya akan kalium, di mana akan bisa memberikan energi serat mampu untuk melawan rasa lelah selama hamil.

Bukan hanya terdapat serat di dalamnya, namun buah ini pun mengandung vitamin B6 dan C yang begitu diperlukan ibu hamil. Bahkan, berdasarkan penelitian di PubMed, vitamin B6 jika dikonsumsi selama hamil diketahui mampu membantu meredakan rasa mual dan muntah di awal kehamilan.

  • Mangga

Mangga pun dikenal kaya akan vitamin A dan C. Di mana jika Moms minum satu cangkir mangga yang dihaluskan, maka terdapat 100 persen Angka Kecukupan Gizi atau AKG dari vitamin C yang terkandung di dalamnya.

Jika bayi lahir dengan kekurangan vitamin A, maka sistem kekebalan tubuhnya bisa dibilang rendah. Bahkan, akan berisiko mengalami masalah setelah dilahirkan, seperti mengalami masalah infeksi saluran pernapasan.

  • Jambu Biji

Jambu biji juga jenis buah baik selanjutnya yang Moms bisa konsumsi sebab di dalamnya terdapat vitamin A, C, B2, dan E yang tinggi. Buah ini pun sudah diakui mengandung lebih banyak vitamin A dan C jika dibandingkan dengan buah jeruk dan lemon.

Bukan hanya vitamin saja, namun jambu ini pun menjadi sumber asam folat yang begitu penting untuk pertumbuhan janin. Kandungan serat serta air yang tinggi ada pada buah ini, begitu diperlukan untuk mencukupi asupan selama hamil.

  • Apel

Menurut Dr. Lara A. Friel, MD, PhD dalam msdmanuals.com menjelaskan, jika kehamilan akan mengharuskan jantung untuk bisa bekerja lebih keras. Hal ini bisa saja berakibat bisa memperburuk atau menyebabkan gangguan jantung.

Itulah mengapa dengan mengkonsumsi apel selama kehamilan, terbukti sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung ibu hamil. Hal ini disebabkan karena apel diketahui merupakan buah yang kaya akan serat serta merupakan sumber vitamin C, vitamin A, kalium, juga pektin.

Jenis Buah yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Pada saat hamil, apapun yang Moms konsumsi, seperti jenis buah yang baik sangat berdampak pada kesehatan diri sendiri dan janin. Lalu, adakah buah yang tidak boleh dimakan oleh ibu hamil?

  • Nanas

Saat ini nanas merupakan salah satu buah yang dilarang untuk para ibu hamil. Hal ini disebabkan karena jika konsumsi nanas berlebihan, bisa menimbulkan kontraksi rahim. Pada akhirnya hal tersebut akan mengakibatkan keguguran.

Pasalnya, dalam buah ini terdapat yang namanya bromelain, enzim yang diketahui mampu menghancurkan protein. Lama kelamaan inilah yang bisa menyebabkan persalinan dini. 

  • Tamarin

Rasa asam memang kerap sekali menjadi sesuatu yang mungkin disukai oleh bunda hamil, apalagi jika ada keluhan mual dan muntah. Itulah mengapa banyak yang beranggapan jika mengkonsumsi tamarin masih dianggap aman.

Memang benar jika tamarin ini kaya akan vitamin C. Akan tetapi, jika dikonsumsi terlalu banyak, ini justru bisa menekan produksi progesteron dalam tubuh. Apabila misalnya tingkat progesteronnya rendah, inilah yang nantinya akan menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan lainnya.

  • Pepaya Muda

Walaupun sebenarnya pepaya dikenal begitu kaya akan nutrisi makro juga ada vitamin penting bagi tubuh, namun nyatanya buah ini merupakan salah satu buah yang dilarang untuk dimakan ibu hamil.

Hal ini disebabkan karena buah ini dapat menimbulkan suhu tubuh naik, di mana ini sebenarnya tidak baik bagi kesehatan kehamilan. Bukan hanya itu saja, namun buah ini pun diketahui kaya akan lateks yang nantinya bisa membuat kontraksi rahim, pendarahan, bahkan keguguran.

  • Kurma

Hampir semua orang yang tahu jika kurma itu sangat kaya akan vitamin dan nutrisi penting, namun untuk wanita hamil kerap sekali dilarang untuk tidak mengkonsumsi kurma. Mengapa? Karena kurma bisa mengakibatkan suhu tubuh naik, lalu akan memicu kontraksi rahim. 

Oleh sebab itu, kurma sudah masuk dalam daftar buah yang dilarang untuk ibu hamil. Meskipun demikian, jika ingin makan satu atau dua kurma per hari sebenarnya tidak masalah, asalkan tidak dengan porsi yang berlebih setiap harinya.

  • Persik

Buah yang dilarang untuk ibu hamil selanjutnya adalah buah persik. Dengan memakan buah persik dalam jumlah yang memang terlalu banyak, diketahui mampu menghasilkan panas dalam tubuh. Pada akhirnya bisa menyebabkan pendarahan dan risiko keguguran.

Selain buah-buahan, hal lain pun perlu Moms perhatikan yaitu mengenai kebutuhan si Kecil. Coba untuk langsung mengunjungi website resmi Dr. Brown’s Indonesia di sini. Salah satu yang banyak dilirik adalah botol susu anti kolik yang akan mampu mencegah masalah kolik pada bayi.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat sedang hamil selain masalah posisi tidur, yaitu mengenai jenis buah yang baik untuk kesehatan ibu hamil juga si Kecil. Ada banyak buah yang baik dan bisa dikonsumsi selama masa kehamilan.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

4 Tips Aman Minum Teh Untuk Ibu Hamil, Berikut Penjelasannya

4 Tips Aman Minum Teh Untuk Ibu Hamil, Berikut Penjelasannya

Nutrisi untuk ibu hamil juga janin, diperoleh dari makanan atau minuman. Itulah mengapa, saat hamil, apa pun yang dikonsumsi memang harus diperhatikan. Salah satunya apabila Moms mempunyai kebiasaan minum teh. Lalu, adakah tips aman minum teh untuk ibu hamil?

Tentu saja ada. Kandungan teh diketahui memang memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Akan tetapi, ketika hamil tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut penjelasannya.

Tips Aman Minum Teh Aman Ketika Sedang Hamil

Sebenarnya, teh itu aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Hanya saja, dalam hal ini Moms harus lebih berhati-hati karena di dalamnya terkandung kafein. Efek yang terlihat adalah berat badan janin menjadi rendah juga bisa menyebabkan keguguran. 

Tentunya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin minum teh, misalnya pilihan jenis teh, berapa banyak boleh diminum, seperti apa penyajiannya, bahkan apa saja jenis teh yang bisa diminum.

  • Pilihan Jenis Teh

Jika ingin minum teh, ada dua jenis teh yang bisa Moms konsumsi, yaitu teh non herbal dan teh herbal. Untuk yang non herbal misalnya seperti teh yang sudah pernah dicoba, seperti teh hijau, teh hitam, teh oolong, maupun teh putih.

  • Konsumsi Teh Herbal

Sebagai pilihan, maka Moms juga bisa mengonsumsi teh herbal yang diketahui relatif lebih aman untuk dikonsumsi. Teh herbal ini bukan yang terbuat dari daun teh yang banyak mengandung kafein, namun dari tumbuhan atau buah-buahan, seperti jahe dan lainnya.

  • Cara Mengolah yang Tepat

Jika misalnya ingin minum minuman yang berasal dari daun teh, maka disarankan untuk mengurangi kandungan kafeinnya dahulu. Caranya cukup rendam daun teh kurang lebih 30 detik. Lalu kemudian, saring dan diamkan teh selama 40 detik sebelum diminum.

  • Jumlah Konsumsi

Terakhir tips aman minum teh untuk ibu hamil yang dianjurkan adalah membatasi jumlah konsumsi teh, yang mana sebenarnya tidak boleh lebih dari 200 mg atau sekitar dua mug teh per hari. Mengapa? Karena ada kafein yang terkandung dalam teh.

Tentu saja jika mengonsumsi kafein dengan porsi yang berlebih saat hamil, maka akan bisa meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, risiko bayi lahir prematur, lahir dengan berat badan rendah, bahkan sampai mengalami gangguan kesehatan di kemudian hari.

Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Hijau?

Apakah teh hijau aman? Ini merupakan pertanyaan yang sering dipertanyakan. Faktanya, sebenarnya aman bagi ibu hamil jika ingin minum teh hijau. Mengapa? Teh hijau ini justru diketahui mempunyai nutrisi yang nantinya membuat minuman menjadi sehat untuk dikonsumsi.

Bahkan, sampai sekarang, tidak ada penelitian spesifik yang melarang ibu hamil untuk minum teh hijau. Hanya saja ada hal yang perlu diperhatikan, seperti jangan minum dengan porsi yang berlebih karena masih mengandung kafein.

Selain itu, jika dikonsumsi secara berlebihan selama kehamilan pun bisa menghalangi penyerapan nutrisi penting seperti seng, asam folat, juga zat besi. Sementara, semua nutrisi ini begitu penting supaya pertumbuhan janin bisa tetap sehat.

Apabila Moms mengkonsumsinya dalam batas yang wajar, teh hijau ini justru memberikan manfaat untuk ibu hamil. Dikutip dari Jurnal Nature Research, tekanan darah tinggi yang terjadi selama kehamilan dapat bisa menimbulkan komplikasi yang disebut preeklamsia.

Oleh sebab itu, teh hijau ini merupakan sumber antioksidan yang sangat baik untuk mencegah kerusakan sel dalam tubuh. Di mana apabila dikonsumsi secara teratur, teh hijau ini bisa mengatur dengan baik tekanan darah ibu hamil.

Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Manis Setiap Hari?

Pertanyaan selanjutnya adalah bolehkah ibu hamil minum teh manis, termasuk yang dingin? Minum es teh manis segar di hari yang panas pastilah sangat menyegarkan, bukan?

Akan tetapi, karena teh manis mengandung kafein dan gula, maka kedua bagian ini menjadi makanan yang tidak disarankan selama kehamilan jika dikonsumsi secara berlebih. 

Namun, jika misalnya Moms ingin minum teh manis, maka buatlah hanya dengan menambahkan sedikit gula atau madu saja. Selain itu, hindari mengkonsumsi teh kemasan atau botol karena di dalamnya terdapat kandungan gula berlebih.

Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Herbal?

Di masa kehamilan, banyak yang bertanya apakah ibu hamil bisa minum teh herbal? Teh herbal yang alami serta bebas kafein ini diketahui tidak akan menyebabkan masalah ketika meminumnya.

Walaupun, sebenarnya masih kurang data mengenai efek pada janin berkembang saat mengonsumsi teh herbal. Namun, di satu sisi dokter kandungan sering sekali menyarankan para ibu hamil untuk mengurangi bahkan menghentikan konsumsi teh. Jadi, bolehkah ibu hamil minum teh herbal?

Berbeda seperti teh yang berasal dari daun teh, teh herbal ini justru merupakan teh yang terbuat dari bahan selain daun teh. Misalnya seperti akar-akaran, bunga, biji-bijian, maupun buah-buahan. 

Meskipun, sebenarnya teh herbal memang bebas kafein, namun bukan berarti bisa dibilang ini aman. Apalagi, teh jenis herbal ini pun belum bisa dipastikan aman jika dikonsumsi untuk ibu hamil.

2 Bahaya Utama Minum Teh Berlebih Untuk Ibu Hamil

Bukan suatu masalah sebenarnya jika selama masa kehamilan Moms memang harus lebih teliti memilih asupan makanan maupun minuman. 

Tentunya dengan memperhatikan kandungan setiap makanan atau minuman yang dikonsumsi, ini akan menjaga kesehatan ibu maupun calon bayi dalam kandungan. Disarankan juga untuk menghindari minum teh dengan porsi yang berlebih. Lalu, seperti apa bahaya teh ini untuk ibu hamil?

  • Risiko Bayi Terlahir Prematur

Apabila Moms mempunyai anemia, maka disarankan untuk menghindari mengonsumsi teh. Hal ini dikarenakan teh bisa membuat peredaran nutrisi dari ibu ke janin akan terhalang. 

Jika seperti ini, maka akan membuat bayi dalam kandungan mengalami penurunan berat badan dan daya tahan tubuhnya pun akan menjadi lemah. Apabila mengkonsumsi terus-menerus, maka akan menjadi salah satu alasan bayi terlahir secara prematur.

  • Terganggunya Penyerapan Nutrisi

Bukan hanya mengandung kafein, teh ini diketahui mempunyai kandungan fenol di dalamnya. Fenol biasa juga disebut sebagai salah satu zat yang bisa mengganggu penyerapan zat besi juga asam folat dari makanan yang Moms konsumsi. 

Apalagi jika mengonsumsi teh dingin setelah makan, hal ini harus dihindari. Alasannya supaya nutrisi dari makanan yang dikonsumsi bisa terserap dengan sempurna.

Ada banyak produk yang harus dipersiapkan salah satunya botol susu anti kolik. Ini merupakan botol yang dibuat khusus sebagai anti kolik pada bayi supaya perut Si Kecil tidak kembung. Kebutuhan ini bisa Moms dapatkan hanya di Dr. Brown’s dengan mengunjungi website resminya di sini

Beberapa hal merupakan penjelasan tips aman minum teh untuk ibu hamil yang harus diperhatikan. Jika ingin minum teh seperti kebiasaan sebelumnya, ada baiknya konsultasikan ke dokter dulu. Selain memperhatikan apa yang aman untuk ibu, perhatikan juga hal yang aman untuk si Kecil.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Bagaimana Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil? Berikut Solusinya Tanpa Obat

Bagaimana Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil?

Masa kehamilan akan banyak mengubah penampilan fisik dari wanita. Misalnya dari perut yang semakin membuncit, kulit terlihat kusam sampai kaki bengkak saat hamil. Tubuh Moms akan mengalami perubahan drastis, sehingga terkadang akan menimbulkan rasa tidak nyaman. 

Menurut American Pregnancy Association, pada masa kehamilan, tubuh wanita akan memproduksi 50% darah serta cairan tubuh. Tujuannya tidak lain untuk memenuhi segala kebutuhan bayi yang masih tahap berkembang di dalam kandungan. 

Berbagai Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil

Sebelum membahas cara untuk mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil, Moms perlu mengetahui berbagai faktor penyebabnya. Pembengkakan kaki pada ibu hamil disebut edema. Selain disebabkan karena retensi cairan ekstra yang diproduksi tubuh, ada penyebab lain yang menyertainya. 

Menurut Journal of Nurse Midwifery, edema dapat terjadi pada 35-80% kelahiran normal. Memang kaki bengkak akan membuat Moms merasa tidak nyaman, terutama saat berjalan. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, 50% cairan ekstra akan menyiapkan jaringan panggul dan persendian saat persalinan. 

Selain itu, bengkak pada kaki juga didukung karena retensi cairan hormon. Semua cairan tersebut akan membantu mempersiapkan diri untuk melahirkan serta melembutkan tubuh. Cairan ekstra itu lama-kelamaan akan semakin berkurang secara bertahap setelah bayi dilahirkan. 

Faktor lain yang menyebabkan kaki bengkak saat hamil yaitu berdiri terlalu lama, pola makan tidak teratur, banyak asupan kafein, dehidrasi dan sebagainya. Terkadang kaki bengkak bisa menjadi tanda bahwa proses persalinan akan segera tiba

Cara Mengatasi Pembengkakan Kaki Saat Hamil

Walaupun kaki bengkak merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, akan tetapi kondisi tersebut pastinya membuat Moms tidak nyaman. Menurut American Pregnancy Association, tips berikut bisa diterapkan untuk mengurangi bengkak pada kaki. 

  • Menggunakan Alas Kaki yang Nyaman

Selama kehamilan berlangsung gunakanlah alas kaki yang longgar dan nyaman dipakai. Hindari memakai hak tinggi, walaupun saat pergi ke acara pesta sekalipun. Saat perjalanan, bisa kenakan sepatu sesuai dengan ukuran kaki untuk mengurangi pembengkakan serta nyeri pinggul.

  • Mengurangi Konsumsi Garam

Tips mengurangi bengkak pada kaki saat hamil bisa dilakukan dengan membatasi asupan garam per harinya. Alasannya karena garam bisa menyebabkan Moms menahan air ekstra yang banyak dihasilkan tubuh saat hamil. 

Hindari jenis makanan instan yang biasanya memang dibuat dengan banyak campuran garam. Selain itu, asupan makanan di rumah juga perlu dibatasi penggunaan garam. Perbanyak konsumsi makanan yang bergizi seperti buah-buahan dan juga sayuran hijau. 

  • Perbanyak Asupan Kalium

Perlu diketahui, penyebab kaki bengkak saat hamil bisa karena kurang asupan kalium. Kalium berfungsi untuk membantu tubuh dapat menyeimbangkan jumlah cairan. Saat melakukan konsultasi pada dokter kandungan, biasanya Moms akan diberi vitamin prenatal. 

Vitamin tersebut biasanya banyak mengandung kalium ekstra. Tidak hanya penting untuk mengurangi pembengkakan, tetapi juga sumber kalium makanan yang terbaik. Beberapa makanan yang tinggi kalium seperti ikan salmon, ubi jalar, bayam, buah pisang, kacang, wortel dan yogurt.

  • Minum Air Dalam Jumlah Banyak

Memang kedengarannya agak aneh, tetapi banyak minum air merupakan salah satu cara mengatasi kaki bengkak saat sedang hamil. Hal ini disebabkan tubuh ibu hamil mengira sedang dalam kondisi dehidrasi, sehingga akan menahan banyak cairan untuk mengimbanginya. 

Coba untuk minum air putih sebanyak 10 gelas setiap harinya. Selain bisa mengatasi bengkak, konsumsi banyak air putih juga akan menjaga kesehatan ginjal. Banyak minum air putih juga dapat membuang hal buruk dalam tubuh ibu hamil.

  • Membatasi Asupan Kafein

Walaupun memang mengonsumsi kafein tidak menyebabkan masalah kehamilan yang serius, akan tetapi tidak baik diminum dalam jumlah banyak. Moms perlu berhati-hati karena konsumsi kafein berlebih bisa memperparah pembengkakan serta tidak baik untuk janin. 

Kandungan yang ada pada kafein diuretik akan menyebabkan ibu hamil sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Hal itu dapat membuat tubuh berfikir untuk berusaha menahan cairan, sehingga metabolisme tubuh malah berjalan tidak lancar. 

Sebagai gantinya, coba jenis kopi non kafein dengan teh herbal atau susu semacam peppermint. Tujuannya untuk membuat Moms mendapatkan sedikit energi saat masih mengandung dan pembengkakan juga sedikit teratasi. 

  • Meletakkan Kaki pada Posisi Tinggi Saat Istirahat

Agar kaki bengkak saat hamil tidak semakin parah, maka Moms perlu membatasi aktivitas setiap harinya sebelum Si Kecil lahir. Letakkan bantalan pada kaki saat akan beristirahat tidur, sehingga sirkulasi darah berjalan lancar. 

Luangkan waktu untuk duduk santai, kemudian mengangkat kaki jika memang memungkinkan. Lakukan relaksasi dalam waktu beberapa menit saja untuk mengeringkan cairan yang mungkin terkumpul pada bagian kaki. 

  • Pakai Stocking Kompresi

Saat ibu hamil terpaksa melakukan banyak aktivitas berdiri dalam kondisi kaki bengkak, maka Moms bisa mencoba memakai stoking atau semacam kaos kaki kompresi setinggi pinggang. Stoking tersebut dapat membantu jalannya sirkulasi cairan bisa lancar dan tidak menumpuk. 

Hindari memakai stoking kompresi setinggi lutut, karena kadang terlalu ketat. Jika stoking menekan, nantinya akan membuat pembengkakan kaki semakin parah. Oleh sebab itu coba konsultasikan dulu pada dokter kandungan. 

  • Rutin Melakukan Olahraga

Lakukan olahraga renang selama beberapa menit untuk mengurangi pembengkakan kaki. Cobalah untuk berenang atau berdiri dalam kolam renang sampai kedalaman airnya mencapai leher. Solusi ini bisa dikatakan efektif dan membuat pembengkakan semakin berkurang. 

Menurut Andree Gruslin, Obgyn Ottawa Hospital menyatakan, 24 jam setelah melakukan persalinan, kaki ibu hamil yang bengkak akan segera membaik dan pulih kembali. Oleh sebab itu tidak perlu merasa khawatir dan coba rileks untuk mengistirahatkan kaki.

  • Sering Berjalan Kaki

Aktivitas berikutnya yang bisa membantu meredakan kaki bengkak saat hamil yaitu banyak berjalan. Luangkan waktu di pagi hari untuk berjalan 5-10 menit. Setelah itu diulangi kembali saat sore hari, karena kondisi saat itu panasnya sudah berkurang dan tidak menimbulkan kelelahan. 

Jika Moms tidak hanya mengalami pembengkakan pada bagian kaki saja, tetapi tangan, wajah dan bagian lainnya, maka segera diperiksakan pada dokter. Gejala tersebut dikhawatirkan mengarah pada preeklamsia. 

  • Sering Melakukan Pijat Kaki

Kaki yang bengkak saat hamil juga bisa diatasi dengan memijatnya secara rutin. Akan tetapi pemijatan sebaiknya dilakukan secara perlahan, agar Moms tidak merasa kesakitan. Pijat akan membantu cairan dalam kaki bisa mengalir dengan baik, sehingga bengkak dapat berkurang. 

Untuk mengisi waktu dengan hal yang lebih bermanfaat, Moms juga bisa mengikuti program Parent’s Club yang dilaksanakan oleh Dr. Brown’s. Perusahaan tersebut telah lama dipercaya memproduksi segala kebutuhan untuk Si Kecil yang berkualitas dan mendapatkan banyak penghargaan selama bertahun-tahun. 

Salah satu produk Dr. Brown’s yang banyak diminati yaitu botol susu anti kolik. Mengapa demikian? Karena botol tersebut telah diformulasi khusus untuk mencegah terjadinya kolik pada bayi. Langsung saja nikmati berbagai layanan produknya dengan mengunjungi website resminya di sini.

Kaki bengkak saat hamil memang hal yang sifatnya wajar dan sering dialami oleh kebanyakan wanita. Namun Moms tetap harus menjaga kondisi kesehatan dengan mencoba menerapkan tips diatas, kurangi aktivitas dan jangan terlalu lama terkena cuaca panas. 

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Tips Aman Bepergian Jauh Saat Hamil

Tips Aman Bepergian Jauh Saat Hamil

Masa kehamilan memang seharusnya bukan penghalang bagi ibu hamil untuk melakukan perjalanan jauh. Namun jika Moms berencana untuk bepergian jauh saat hamil, pastikan bahwa kondisi janin juga dalam kondisi sehat. Amankah ibu hamil melakukan perjalanan jauh?

Pada saat memasuki trimester pertama kehamilan, ibu hamil memang tidak dianjurkan untuk banyak bepergian jauh. Hal ini dikarenakan adanya gejala morning sickness yang mayoritas dirasakan ibu hamil pada minggu-minggu awal kehamilan.

Bolehkah Bepergian Jauh Saat Hamil?

Saat usia kandungan mencapai 14-28 minggu, banyak sekali ibu hamil yang tetap memilih untuk menjalankan aktivitas. Tujuan melakukan perjalanan tersebut umumnya beragam, ada yang sekedar ingin berlibur, melaksanakan tuntutan pekerjaan dan rencana lainnya. 

Kalau perlu, Moms melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan akan rencana tersebut. Biasanya dokter akan memberikan beberapa saran untuk menjaga kondisi ibu dan bayi tetap aman saat melakukan perjalanan. 

Ibu hamil bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi apapun, selama tidak dilakukan saat trimester pertama atau mendekati usia persalinan. Bepergian bisa menggunakan bus, pesawat, mobil pribadi atau transportasi lainnya yang dianggap aman. 

Tips Aman Ibu Hamil Melakukan Perjalanan Menggunakan Pesawat

Pada umumnya bagi Moms yang usia kandungannya masih dibawah 16 minggu, dilarang untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Alasannya adalah saat pesawat take off dan landing akan mengalami guncangan yang bisa menyebabkan kontraksi rahim. 

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist, waktu aman bepergian jauh saat hamil menggunakan pesawat terbang yaitu pada trimester kedua. Usia kandungan ibu hamil biasanya sudah menginjak antara 16-24 minggu. 

Pada periode tersebut, risiko kelahiran mendadak biasanya minim terjadi. Namun jika usia kandungan sudah menginjak 25 minggu ke atas, ibu hamil dianjurkan banyak di rumah dan melakukan aktivitas ringan yang membuatnya merasa rileks. 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum memutuskan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Pertama, ibu hamil harus merasa yakin dan tidak boleh merasa takut saat akan bepergian. 

  • Jadwal Penerbangan dengan Cermat

Moms tidak dianjurkan melakukan perjalanan saat usia kehamilan menginjak 12 minggu. Hal ini tentunya berhubungan dengan morning sickness dan tingginya risiko keguguran. Saat kehamilan sudah berusia 28 minggu, maskapai penerbangan akan meminta surat keterangan dari dokter

Tujuannya untuk memastikan bahwa kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan bisa melakukan perjalanan jauh. Namun saat kehamilan sudah berusia 36 minggu, kebanyakan maskapai akan melarang terbang dengan alasan peningkatan risiko melahirkan dalam pesawat. 

Menurut Hansa Bhargava, seorang Editor Medis Senior di WebMD.com, wanita yang bepergian jauh saat hamil menggunakan pesawat terbang sebaiknya dilakukan pada trimester kedua. Usia kehamilan 14-28 minggu untuk mencegah terjadinya risiko darurat dalam pesawat. 

  • Harus Melakukan Konsultasi Pada Dokter

Ibu hamil harus menyempatkan waktu lebih dulu melakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter kandungan. Jangan lupa untuk membawa dokumen berisi perkiraan tanggal akan melakukan persalinan. Informasikan mengenai golongan darah serta kontak dokter sebelum bepergian. 

Hal ini dikarenakan, ada beberapa maskapai yang mewajibkan setiap penumpang ibu hamil menyertakan surat keterangan medis berisi tanda tangan dokter. Jika Moms ingin pergi ke luar negeri, maka tanyakan pada dokter perihal vaksinasi. 

Ada wilayah dunia yang memerlukan persyaratan imunisasi sebelum melakukan perjalanan. Bukti imunisasi tersebut nantinya bisa dijadikan syarat untuk memasuki beberapa negara. Imunisasi biasanya lebih dari satu suntikan dan resep lain seperti obat anti malaria. 

  • Kemas Barang yang Diperlukan

Hindari membawa barang yang tidak penting ketika bepergian jauh saat hamil. Alasannya karena ibu hamil tidak diperbolehkan mengangkat barang berat selama hamil. Selain itu amati apa saja fasilitas yang ditawarkan oleh maskapai, jadi Moms bisa menyesuaikan. 

Saat perjalanan ibu hamil dianjurkan memakai pakaian berlapis yang longgar dan nyaman, memakai kaos kaki. Jangan lupa membawa barang lain seperti bantal pinggang, makanan ringan secukupnya serta beberapa obat mual. 

  • Baca Aturan Maskapai Penerbangan

Jika Moms memesan tiket penerbangan dari agen, maka beritahu agen perjalanan bahwa saat ini sedang dalam kondisi hamil. Nanti agen perjalanan akan menanyakan lebih dulu apakah bisa diizinkan terbang atau tidak. 

Saat pembelian tiket secara online, maka buka situs resmi maskapai penerbangan. Tujuannya untuk mengetahui aturan penumpang yang sedang hamil serta layanan khusus yang nantinya akan diperoleh saat perjalanan. 

Bersantailah dan nikmati perjalanan dengan banyak istirahat. Melakukan perjalanan jauh bersama dengan bayi yang belum lahir akan menjadi petualangan yang menyenangkan. Jadi tidak perlu gugup dan khawatir selama perjalanan ya Moms. 

Tips Aman Traveling Naik Bus Saat Hamil

Selain bisa menggunakan pesawat terbang saat akan bepergian jauh, Moms juga bisa menggunakan transportasi bus. Dilansir dari American Pregnancy Association, berikut tips aman traveling saat hamil menggunakan bus.

  • Memperbaiki Postur Tubuh

Moms sebaiknya sering mengganti postur tubuh saat duduk menikmati perjalanan dengan bus. Alasannya karena terkadang tempat duduk agak sempit, sehingga sering menimbulkan rasa tidak nyaman. Kalau bisa duduk bersama dengan orang terdekat yang memahami kondisi kehamilan. 

  • Lakukan Peregangan

Biasanya saat traveling menggunakan bus, para penumpang akan melakukan istirahat di salah satu pemberhentian. Oleh sebab itu, manfaatkan momen tersebut untuk keluar dari bus dan melakukan peregangan untuk melancarkan sirkulasi darah.

  • Persiapkan Bekal Secukupnya

Saat Moms bepergian jauh saat hamil menggunakan bus, jangan lupa untuk mempersiapkan bekal secukupnya baik jenis makanan atau minuman. Hindari membawa jenis makanan goreng atau yang rasanya pedas karena akan memicu rasa mual. 

Makanlah secukupnya dengan porsi kecil, kemudian akhiri dengan minum air putih. Jangan terlalu banyak ngemil atau bergerak yang bisa menimbulkan rahim akan mengalami kontraksi dan menghambat perjalanan. 

  • Selalu Dalam Posisi Duduk

Bus seringkali memiliki toilet kecil dan juga lorong sempit. Memang melakukan traveling menggunakan bus merupakan hal yang menantang bagi ibu hamil. Apapun keadaannya tetaplah dengan kondisi duduk. 

Jika Moms ingin ke kamar kecil, sebaiknya minta di antar orang terdekat sampai ke tujuan. Pastikan untuk tetap berpegangan pada kursi atau rel untuk menjaga keseimbangan. Hal ini sangat berisiko, apalagi jika bus melaju kencang. Oleh sebab itu Moms harus berhati-hati. 

Selain melakukan perjalanan jauh, Moms jangan lupa menyempatkan waktu untuk mengikuti program Dr. Brown’s Parents Club. Melalui program tersebut, ibu hamil akan mendapatkan banyak pengetahuan baru dalam dunia parenting serta cara untuk selalu hidup sehat. 

Selain itu, Dr. Brown’s juga memiliki produk berkualitas bagi Si Kecil misalnya botol susu anti kolik. Botol tersebut akan memberikan pengalaman menyusui paling nyaman bagi Si Kecil serta mencegah terjadinya kolik pada bayi. Informasi lengkapnya, kunjungi website resminya di sini

Bepergian jauh saat hamil memang diperbolehkan, akan tetapi Moms tidak pernah mengetahui kapan kondisi darurat muncul. Oleh sebab itu, cari klinik atau rumah sakit terdekat saat traveling untuk mengantisipasi terjadinya risiko bahaya yang tidak diinginkan. 

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?