Telat Haid, Apakah Selalu Tanda Kehamilan?

Telat Haid, Apakah Selalu Tanda Kehamilan?

Umumnya, telat haid menjadi acuan ketika seseorang sedang menantikan kehamilan. Namun, apa jadinya jika Moms sedang mengalami telat haid padahal hasil tes kehamilan menunjukkan tanda negatif? Tentu, Moms perlu mencari tahu apa penyebab telat haid yang sedang Moms alami itu.

Sementara itu, menurut seorang ahli yang bernama Robin Elise Weiss, PhD sendiri, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyebab keterlambatan haid yang terjadi pada wanita. Jadi, tidak semua tanda-tanda telat haid akan menjadi tanda kehamilan awal.

Penyebab Telat Haid Meski Hasil Tes Kehamilan Menunjukkan Tanda Negatif

Tidak jarang terjadi, hasil tes kehamilan akan menunjukkan tanda negatif, padahal Moms sudah mengalami telat haid. Ketika hal ini terjadi kepada Moms, Moms pasti akan bertanya-tanya, mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sebenarnya, akan ada 2 kemungkinan yang bisa menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut. Jika yang pertama adalah Moms memang sedang tidak hamil, untuk yang kedua Moms memang hamil tapi kehamilan itu masih belum terbaca. 

Untuk itu, simak dengan baik terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab perempuan telat haid meski hasil tes kehamilan negatif berikut ini:

  • Kadar HCG Masih Rendah

Umumnya, hasil tes kehamilan akan menunjukkan tanda positif ketika terdapat hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang ada dalam urine dengan kadar-kadar tertentu. 

Sehingga, jika kadar HCG dalam tubuh Moms masih rendah, maka besar kemungkinannya hal ini yang akan menjadi penyebabnya. 

Untuk itu, Moms bisa menunggu selama beberapa hari lagi, dan jika haid tidak kunjung tiba juga, maka Moms bisa melakukan tes kehamilan lagi dengan menggunakan test pack. Jika kadar HCG dalam tubuh sudah sesuai dengan kadar, besar kemungkinannya hasil menunjukkan tanda positif.

  • Test Pack Tidak Akurat

Penyebab telat haid tapi tidak hamil atau hasil tes kehamilan menunjukkan tanda negatif lainnya adalah bisa disebabkan oleh alat test pack yang digunakan tidak akurat. 

Umumnya, alat test pack seperti ini akan ada masa kadaluarsanya sendiri, sehingga perlu mengetahuinya sejak sebelum membelinya. Selain itu, penyebab alat test pack yang tidak akurat ini juga bisa disebabkan oleh alatnya yang sudah rusak.

Hal ini tentu saja akan membuat alat tidak bisa mendeteksi kehamilan sejak dini. Biasanya, kerusakan ini bisa terjadi ketika diletakkan di tempat yang lembab dan panas. 

Bahkan, selain karena test pack-nya yang rusak, hasil yang negatif itu juga bisa terjadi jika melakukan prosedur tes yang tidak tepat. Maka dari itu, sebelum meyakinkan sebuah jawaban tertentu, Moms perlu memastikan apakah test pack dan prosedur tesnya sudah tepat.

  • Kondisi Kehamilan Tertentu

Moms tidak perlu khawatir terlebih dahulu jika Moms sudah mengalami telat haid, namun hasil tes kehamilan menunjukkan tanda negatif. Sebab ada beberapa kondisi kehamilan tertentu yang akan menjadi penyebab telat haid, tapi hasil tes kehamilan menunjukkan tanda negatif seperti ini.

Kondisi-kondisi kehamilan yang bisa menjadi penyebab akan hal ini adalah kehamilan kembar, kehamilan yang sudah lebih dari 1 bulan, dan juga hamil anggur. Penyebabnya adalah kadar HCG dalam tubuh lebih tinggi dibanding batas atas kadar hormon yang bisa dideteksi alat test pack.

Jika ternyata Moms memang benar-benar sedang hamil, maka tentu saja Moms harus mulai mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk Si Kecil ketika sudah lahir nanti. Salah satu kebutuhan si Kecil yang tidak boleh dilewatkan adalah botol susu.

Dr. Brown’s menghadirkan berbagai macam keperluan untuk Si Kecil, seperti botol susu, teether, feeding set dan lain sebagainya. Produk unggulan yang ditawarkan pun adalah botol susu anti kolik, botol susu ini dirancang khusus untuk mencegah kolik pada bayi.

Penyebab Telat Haid Meski Tidak Hamil

Seperti yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya, bahwa ketika kondisi telat haid terjadi namun ketika melakukan tes kehamilan hasilnya negatif. Akan ada 2 kemungkinan yang bisa menjadi penyebab dari hal itu terjadi. 

Kemungkinannya adalah antara memang tidak hamil atau beberapa alasan yang ada di atas. Di bagian ini, akan juga dijelaskan beberapa informasi terkait penyebab telat haid meski Moms sudah memastikan sedang tidak hamil. 

Berikut adalah beberapa penyebab yang bisa menjadi jawaban dari pertanyaan yang sering membuat wanita merasa bingung dengan penyebab telat menstruasi:

  • Stres

Pikiran memang akan memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh kita. Ketika pikiran dalam kondisi yang prima, maka besar kemungkinannya untuk tubuh atau fisik manusia juga merasa dalam kondisi yang prima.

Namun, hal ini akan berbeda ketika pikiran sedang suntuk atau bisa dibilang sedang stres. Maka yang akan terjadi fisik dan mental Moms juga akan mengalami perubahan kondisi yang cukup signifikan. Bahkan, kondisi ini juga bisa mempengaruhi jadwal haid dalam hidup seorang wanita.

Peningkatan hormon yang terjadi ketika Moms sedang stres akan memaksa otak untuk menentukan fungsi tubuh mana yang penting dan mana yang tidak penting. Cara mengatasi telat haid yang seperti ini, Moms bisa mencoba melakukan relaksasi atau mengubah pola hidup dalam diri sendiri.

  • Menderita Penyakit Tertentu

Pada dasarnya, telat haid yang normal adalah di kurun waktu yang masih berada di batas normal yaitu 21-35 hari. Namun, kebanyakan dari para wanita pasti pernah mengalami keterlambatan haid mulai dari 1 minggu bahkan hingga 1 bulan.

Sementara itu, ada beberapa penyebab tertentu yang membuat hal ini bisa terjadi. Salah satunya adalah Moms menderita suatu penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid, tumor hipofisis, disfungsi hati, diabetes, sindrom ovarium polikistik, dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, Moms bisa berkunjung ke dokter kandungan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya kondisi tubuh bisa terlihat oleh dokter apakah memang sedang menderita beberapa penyakit di atas atau tidak.

  • Olahraga Berlebihan

Olahraga memang baik untuk tubuh, akan tetapi semua hal yang berlebihan di dunia ini tidak akan baik untuk kehidupan manusia. Hal ini juga berlaku untuk olahraga yang berlebihan. 

Tidak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya olahraga berlebihan bisa menjadi penyebab dari kondisi telat haid. Selain waktu yang terlalu lama, olahraga berat yang sering dilakukan pun juga bisa menjadi penyebab dari kondisi ini.  

Biasanya, kondisi seperti ini akan dialami oleh para wanita yang gemar melakukan olahraga berat setiap hari. Jika Moms masih memiliki keinginan untuk berolahraga lebih lama dan sering, maka disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang mengerti olahraga atau ahlinya.

  • Pengaruh Obat-Obatan

Untuk penyebab terlambat haid yang satu ini, akan dipengaruhi oleh pengonsumsian obat-obatan tertentu. Kontrasepsi hormonal dalam bentuk apapun itu mampu menghentikan tubuh agar tidak berovulasi bisa menjadi penyebab terlambatnya haid.

Jika melihat dari fakta yang diberikan oleh Healthline, penggunaan obat-obatan kontrasepsi hormonal seperti ini dapat membuat Moms berhenti haid secara total. Jadi, Moms perlu hati-hati ketika mengkonsumsi suatu obat-obatan tertentu. 

Langkah pertama dan penting yang bisa dilakukan ketika mengalami kondisi telat haid meski hasil tes kehamilan menunjukkan tanda negatif adalah mencari tahu apa penyebab telat haid. Selanjutnya, bisa juga memeriksakannya ke dokter kandungan secara langsung.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

7 Cara Mengatasi Pegal-Pegal Saat Hamil

7 Cara Mengatasi Pegal-Pegal Saat Hamil

Pegal-pegal saat hamil merupakan salah satu keluhan umum yang kerap dialami oleh ibu hamil. Rasa pegal ini bisa muncul di sebagian tubuh ataupun secara menyeluruh. Itu sebabnya, penting untuk Moms ketahui mengenai cara mengatasi pegal-pegal saat hamil.

Pada umumnya, pegal-pegal saat hamil disebabkan adanya peregangan alami ligamen atau jaringan penyokong dalam tubuh sebagai bentuk persiapan kandungan untuk menjalani proses persalinan.

Faktor Penyebab Pegal-Pegal Saat Hamil

Dilansir dari British Medical Journal, rasa nyeri dan pegal yang kerap kali muncul selama masa kehamilan dinilai bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari yang dilakukan, mulai dari berdiri, duduk maupun berjalan. Itu sebabnya, hal tersebut kerap kali mengurangi produktifitas ibu hamil.

Pegal-pegal merupakan keluhan yang paling banyak dialami oleh ibu hamil. Faktor penyebabnya juga sangat beragam, mulai dari faktor hormonal atau perubahan hormon secara alami dan kebiasaan serta aktivitas yang dilakukan.

Adanya pertambahan berat badan saat hamil mengakibatkan terjadinya perubahan pusat gravitasi tubuh yang dimiliki. Kondisi tersebut dapat menyebabkan otot tertekan dan tertarik sehingga Moms akan merasakan nyeri dan pegal-pegal.

Selain itu, terdapat pula beberapa aktivitas yang kebiasaan yang dapat memperparah nyeri dan pegal. Misalnya angkat barang berat, terlalu sering naik turun tangga, kelamaan duduk ataupun berdiri, serta kebiasaan menggunakan alas kaki dengan heels tinggi.

Cara Mengatasi Pegal-Pegal Saat Hamil

Meski pegal-pegal saat hamil dinilai sebagai fenomena wajar dan tidak membutuhkan penanganan khusus, namun beberapa tips di bawah ini bisa dicoba oleh ibu hamil.

  • Mandi Menggunakan Air Hangat

Cara pertama yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mengurangi pegal-pegal ialah mandi menggunakan air hangat. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat karena tidak hanya meredakan nyeri, namun ibu hamil juga bisa merasakan rileks.

Hal tersebut dikarenakan air hangat mampu memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Terlebih jika ditambahkan sedikit garam atau minyak esensial di dalamnya.

  • Pijat Kehamilan

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi pegal-pegal pada ibu hamil yakni melakukan pijat kehamilan. Dalam hal ini, Moms bisa meminta tolong kepada orang-orang terdekat ataupun mempercayakannya kepada terapis yang sudah ahli dan berpengalaman.

Selain berkhasiat untuk mengurangi rasa pegal, pijat kehamilan juga bisa memperlancar aliran darah, mengurangi peregangan sendi serta mencegah munculnya rasa stres.

Meski begitu, Moms harus biasakan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pijat kehamilan, terlebih jika usia kandungan masih berada dalam trimester pertama. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya efek samping yang tidak diinginkan.

  • Gunakan Penyangga Perut Ibu Hamil

Menggunakan bantuan penyangga perut merupakan salah satu cara ampuh untuk meredakan pegal-pegal dan nyeri pada ibu hamil, khususnya di bagian punggung dan perut. Cara ini bisa dilakukan ketika Moms duduk ataupun posisi tidur.

Adapun caranya yakni menggunakan bantal sebagai penyangga bagian belakang punggung, sela-sela lutut, dan bagian bawah perut ketika berada dalam posisi tidur. Selanjutnya untuk posisi duduk, ibu hamil bisa menggunakan bantal untuk menyangga bagian belakang punggung. 

Cara ini efektif untuk mencegah pundak pegal saat hamil. Bantuan alat penyangga tersebut dinilai dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan beban di perut. Itu sebabnya, rasa pegal dan nyeri besar kemungkinan bisa berkurang.

  • Biasakan Tidur Menyamping

Moms bisa coba membiasakan tidur dengan posisi menyamping ke kiri bisa dicoba, cara ini ampuh untuk mengurangi pegal-pegal selama kehamilan. Dalam cara ini, ibu hamil juga bisa menggunakan bantuan alat penyangga seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Pada umumnya, alat penyangga yang dibutuhkan ialah 2-3 bantal yang ditumpuk sebagai alas tidur. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tidur yang nyaman dengan posisi kepala lebih tinggi daripada tubuh.

Selain itu, letakkan pula bantal sebagai penyangga di bagian bawah perut, sela-sela kedua kaki dan belakang punggung.

  • Lakukan Olahraga Ringan

Rutin melakukan olahraga ringan dipercaya dapat membantu meringankan rasa pegal-pegal dalam tubuh. Dalam hal ini, olahraga akan membantu memperkuat otot perut sehingga rasa pegal dapat dihindari.

Adapun beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan sendiri oleh ibu hamil selama di rumah ialah senam, berenang, ataupun perbanyak jalan kaki. Selain itu, rutin melakukan yoga sesuai dengan arahan praktisi yang ahli dan pengalaman juga sangat disarankan.

Biasanya, senam yoga bisa dilakukan sendiri atau bersama dengan pasangan ketika melakukan gerakan-gerakan tertentu.

  • Biasakan Tubuh untuk Tetap Aktif

Membiasakan tubuh untuk tetap aktif dan banyak bergerak akan memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan. Tidak hanya merasakan kebugaran, melainkan tubuh juga akan terhindar dari rasa nyeri dan pegal.

Salah satu cara mudah yang bisa Moms terapkan yakni mengubah posisi tubuh secara berkala seperti misalnya menghindari duduk ataupun berdiri dalam jangka waktu yang lama. 

Selain itu, beberapa posisi duduk seperti jongkok ataupun kaki menyilang dalam waktu yang lama juga bisa dihindari oleh ibu hamil. 

Tidak hanya membiasakan tubuh untuk banyak melakukan gerakan, Moms juga harus memperhatikan aktivitas dan kebiasaan yang bisa memicu nyeri dan pegal. Misalnya mengangkat barang-barang berat ataupun menggunakan alas kaki dengan heels tinggi.

Selain menerapkan cara mengatasi pegal yang telah disebutkan di atas, tidak ada salahnya jika Moms mulai mencari tahu dan menyiapkan berbagai kebutuhan dan perlengkapan untuk Si Kecil. 

Dr. Brown’s menghadirkan berbagai produk perlengkapan untuk Si Kecil yang bisa Moms jadikan pilihan. Produk – produk yang ditawarkan tentu berasal dari bahan yang alami dan berkualitas. Adapun produk unggulannya adalah botol susu anti kolik, botol susu ini didesain secara khusus untuk mengurangi masalah menyusui pada Si Kecil, seperti mual, kembung dan kolik. 

  • Menggunakan Kompres Air Dingin dan Hangat

Cara mengatasi pegal-pegal saat hamil bisa dilakukan dengan melakukan kompres pada bagian tubuh yang terasa pegal. Cara pertama yang bisa dilakukan ialah menggunakan kompres air dingin atau air es. Lakukan kompres secara berulang 2-3 kali dalam setiap harinya.

Di samping air es, ibu hamil juga bisa menggunakan air hangat untuk mengompres bagian tubuh yang terasa pegal. Kedua cara ini bisa dilakukan secara rutin selama 2–3 hari. Jika dalam waktu tersebut tidak memperoleh perbedaan, maka alangkah baiknya untuk segera konsultasi ke dokter.

Selain 7 cara yang telah disebutkan, Moms juga bisa menggunakan obat pereda rasa nyeri seperti paracetamol. Nantinya, obat tersebut akan bekerja untuk menghambat produksi prostaglandin dalam tubuh sehingga rasa pegal dapat berkurang.

Penggunaan obat pereda nyeri sebagai cara mengatasi pegal bukanlah solusi yang dianjurkan untuk ibu hamil. Cara ini bisa dicoba ketika pegal yang dirasakan cukup serius yang disertai beberapa keluhan lain seperti demam ataupun munculnya ruam.

Sebelum menggunakan obat tersebut, alangkah baiknya Moms melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini penting untuk menentukan takaran yang tepat untuk ibu hamil sesuai dengan kondisi kesehatan serta meminimalisir terjadinya efek samping penggunaan obat.

Ada beberapa cara mengatasi pegal-pegal saat hamil yang bisa dicoba. Diharapkan cara tersebut mampu mengurangi rasa pegal dan membuat ibu hamil beraktivitas dengan lebih nyaman. Jika belum hilang, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Berapa Kisaran Pertambahan Berat Badan untuk Ibu Hamil Normal?

Kisaran Pertambahan Berat Badan untuk Ibu Hamil Normal

Berapa pertambahan berat badan ibu hamil normal kerap diperbincangkan di kalangan ibu-ibu yang sedang mengandung. Moms tentunya penasaran berapa kisaran kenaikan berat badan ibu hamil yang ideal atau normal.

Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, kenaikan berat badan yang dialami ibu hamil berperan penting dalam mempertahankan kesehatan selama kehamilan ataupun jangka panjang bagi ibu dan Si Kecil.

Apa Penyebab Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil?

Kenaikan berat badan dari setiap ibu hamil tentunya akan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan asupan makanan dan nutrisi yang dikonsumsi serta kebiasaan yang dilakukan oleh ibu hamil. 

Itu sebabnya, tidak ada pedoman resmi mengenai berapa jumlah berat badan yang seharusnya diperoleh. Meski begitu, Moms harus tetap menjaga keseimbangan kenaikan berat badan agar tetap berada dalam kondisi yang aman bagi ibu ataupun Si Kecil. 

Kenaikan berat badan tidak selalu diakibatkan adanya pertambahan lemak dalam tubuh, terlebih pada ibu hamil. 

Adapun beberapa hal penyebab kenaikan berat badan saat hamil ialah pertambahan berat bayi, plasenta, bertambahnya cairan ketuban, peningkatan volume darah, dan retensi cairan alami. 

Di samping beberapa faktor tersebut, tidak menutup kemungkinan ibu hamil juga akan mengalami penurunan berat badan dalam trimester pertama. Kondisi ini akan semakin parah jika morning sickness disertai mual terus terjadi setiap paginya.

Berapa Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Normal?

Pertambahan berat badan ibu hamil normal pada umumnya berkaitan erat dengan kecukupan gizi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Mengingat tidak ada ketetapan secara pasti, lalu berapa kisaran kenaikan berat badan yang normal?

  • Kenaikan Berat Badan dengan Satu Janin

Salah satu penelitian menyatakan bahwa lebih dari dua per tiga ibu hamil kerap mengalami kenaikan dan penurunan berat badan yang masih jauh dari angka yang disarankan. Kondisi tersebut tentunya akan berimbas pada kesehatan ibu dan Si Kecil.

Adapun di bawah ini ialah rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil normal berdasarkan ketetapan American Pregnancy Association:

  • Ibu hamil yang memulai kehamilannya dengan indeks massa tubuh sebesar 18,5–24,9 dinilai baik untuk menerima pertambahan berat badan sebesar 11,5–16 kg.
  • Ibu hamil dengan kondisi underweight atau memiliki indeks massa tubuh kurang dari 18,5 sebaiknya mengalami pertambahan berat badan sebesar 12,5–18 kg.
  • Ibu hamil dengan kelebihan berat badan atau memiliki indeks massa tubuh sebesar 25–29 sebaiknya memperoleh kenaikan berat badan sekitar 7–11,5 kg.
  • Ibu hamil obesitas (overweight) dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 hanya disarankan mendapatkan pertambahan berat badan sebesar 5–9 kg.
  • Kenaikan Berat Badan dengan Janin Kembar

Kenaikan berat badan pada ibu hamil yang memiliki janin kembar tentunya akan berbeda dengan janin tunggal. Berikut ialah rekomendasi pertambahan berat badan yang dianjurkan:

  • Ibu hamil yang memulai kehamilan dengan berat badan normal atau memiliki indeks massa tubuh 18,5–24,9 disarankan untuk memperoleh penambahan berat badan sebesar 17–25 kg.
  • Ibu hamil kelebihan berat badan dengan indeks massa tubuh sebesar 25–29,9 disarankan untuk memperoleh kenaikan berat badan sebesar 14–23 kg.
  • Ibu hamil obesitas dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 disarankan untuk mendapatkan kenaikan berat badan sebesar 11–19 kg.

Itulah kisaran rekomendasi berat badan yang disarankan berdasarkan ketetapan dari American Pregnancy Association. Angka tersebut tidak selalu tepat, namun besar kemungkinan mendekati atau mirip.

Berapa Kisaran Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil di Setiap Trimester?

Berbeda dengan perhitungan untuk menentukan indeks massa tubuh, pertambahan kenaikan berat badan ibu hamil bukan merupakan suatu ilmu pasti. Hal tersebut bergantung pada beberapa faktor seperti metabolisme tubuh, aktivitas dan genetika yang tentunya berbeda tiap-tiap orang.

Meski begitu, terdapat pedoman pertambahan berat badan ibu hamil normal atau kerap disebut kalkulator berat badan ideal ibu hamil berdasarkan tiap-tiap trimesternya.

  • Trimester Pertama

Selama trimester pertama, pertambahan berat badan ibu hamil normal hanya berkisar 1–2 kg. Bahkan, jika Moms kerap mengalami morning sickness dan mual di pagi hari maka besar kemungkinan berat badan akan berkurang.

Hal tersebut dikarenakan usia kandungan masih muda dan ukuran janin belum terlalu besar. Untuk mengatasinya, Moms hanya perlu menjaga nafsu makan agar tetap stabil dan memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. 

Pastikan seluruh kandungan gizi yang dibutuhkan terdapat di dalamnya.

  • Trimester Kedua

Memasuki trimester kedua, Si Kecil mulai tumbuh dan berkembang dengan aktif. Itu sebabnya, dalam waktu ini ibu hamil disarankan mengalami pertambahan berat badan sebesar 6 kg. Hal tersebut dikatakan normal ketika memulai kehamilannya dalam berat badan normal.

  • Trimester Ketiga

Trimester ketiga merupakan 3 bulan akhir dalam kehamilan dimana berat badan bayi akan terus mengalami peningkatan. Namun kebanyakan ibu hamil justru tidak banyak mengalami peningkatan, bahkan kenaikan bersih berat badan diperkirakan hanya berkisar antara 4–4,5 kg.

Kenaikan berat badan ibu hamil berdasarkan hitungan tiap trimester diatas pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pertambahan berdasarkan indeks massa tubuh. Hanya saja, pertambahan ini dijelaskan lebih detail sesuai dengan periodisasi kehamilan yang dilalui.

Di samping memperhatikan beberapa cara untuk mendapatkan pertambahan berat badan ibu hamil normal, tidak ada salahnya jika Moms mulai mencari tahu informasi terkait produk dan peralatan yang dibutuhkan Si Kecil.

Dr. Brown’s menyediakan berbagai perlengkapan untuk Si Kecil, seperti botol susu, teether, breastfeeding dan lainnya. Produk unggulan yang ditawarkan adalah botol susu anti kolik, botol susu ini didesain khusus untuk mengurangi berbagai masalah menyusui pada Si Kecil, seperti kembung, mual dan kolik. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk – produk dari Dr, Brown’s, Moms bisa langsung mengunjungi laman resminya di sini.

Cara Memperoleh Berat Badan Normal Saat Hamil

Di bawah ini ialah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh berat badan sesuai anjuran kesehatan:

  • Melakukan konsultasi secara rutin kepada dokter kandungan mengenai tujuan dan cara penambahan berat badan selama kehamilan.
  • Pantau terus kenaikan berat badan yang dialami selama kehamilan dan bandingkan dengan rekomendasi kenaikan berat badan, lihat nilainya sesuai atau tidak.
  • Konsumsi makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi yang seimbang seperti protein rendah lemak, sayur dan buah-buahan.
  • Batasi konsumsi makanan dan minuman dengan tambahan gula dan lemak padat seperti banyak dijumpai dalam gorengan, daging berlemak, serta makanan dan minuman cepat saji.
  • Ketahui kebutuhan kalori tiap-tiap trimester yang dianjurkan. Dalam hal ini trimester pertama dinilai tidak banyak membutuhkan kalori ekstra, sedangkan trimester kedua membutuhkan sebesar 340 kalori, serta 450 kalori pada trimester ketiga.
  • Melakukan olahraga yang cocok untuk ibu hamil secara rutin dan teratur seperti senam yoga, jalan kaki, bersepeda ataupun berenang.

Saat hamil, berat badan juga perlu diperhatikan dengan baik. Jangan sampai terlalu banyak mengkonsumsi makanan tidak sehat yang akan berakibat pada kelebihan berat badan. Pertambahan berat badan ibu hamil normal untuk setiap wanita tentu saja akan berbeda.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Cara Mengatasi Sakit Punggung Saat Hamil

Cara Mengatasi Sakit Punggung Saat Hamil

Tubuh akan banyak mengalami perubahan selama kehamilan, termasuk salah satunya yakni perubahan hormon dan otot panggul yang bisa menyebabkan munculnya rasa sakit punggung. Itu sebabnya, penting untuk diketahui mengenai beberapa cara mengatasi sakit punggung saat hamil.

Berdasarkan hasil penelitian, diperkirakan 6 dari 10 wanita akan merasakan sakit punggung ketika hamil. Pada umumnya, ibu hamil akan merasakan sakit yang serius pada bagian sendi dan otot serta tulang panggul bagian bawah.

Apa Penyebab Munculnya Sakit Punggung Pada Ibu Hamil?

Biasanya, rasa nyeri pada ibu hamil akan semakin terasa ketika sedang membungkukkan badan ke depan, mengangkat beban berat, saat berdiri maupun duduk serta saat beranjak bangun dari tempat tidur. Adapun penyebab dari beberapa keluhan sakit punggung tersebut ialah:

  • Adanya Perubahan Hormon

Perubahan hormon kehamilan berimbas pada beberapa organ tubuh, termasuk persendian dan ligamen. Selama kehamilan, tubuh memproduksi hormon relaksian yang dapat menjadikan persendian dan ligamen menjadi lebih longgar.

Hormon tersebut bekerja untuk mempersiapkan tubuh menjalani proses persalinan. Itu sebabnya, Moms kerap merasakan sakit punggung dan mual saat hamil.

Penelitian dari University of Rochester Medical Center juga menyatakan bahwa perubahan hormon saat kehamilan dapat berdampak pada munculnya sakit punggung.

  • Adanya Pertambahan Berat Badan

Ibu hamil yang sehat pada umumnya akan terus mengalami kenaikan berat badan seiring bertambahnya usia janin dalam kandungannya. Kondisi tersebut mengakibatkan tulang belakang yang berperan sebagai penopang tubuh menjadi lebih terbebani.

Dengan begitu, tidak heran jika Moms kerap merasakan nyeri di punggung, khususnya pada bagian bawah tubuh.

  • Pertumbuhan Janin

Seiring bertambahnya usia kandungan, maka akan semakin besar pula ukuran janin di dalam rahim. Dengan adanya proses pertumbuhan tersebut, pembuluh darah dan saraf yang terdapat di area panggul akan sedikit tertekan sehingga besar kemungkinan memicu munculnya rasa nyeri dan sakit.

  • Perubahan Postur Tubuh

Selama kehamilan, tidak menutup kemungkinan postur tubuh akan mengalami perubahan. Tidak hanya bentuk yang terlihat secara fisik, namun titik berat atau pusat gravitasi tubuh juga bisa berubah.

Hal tersebut dapat terlihat melalui perbedaan posisi tidur, cara jalan, ataupun cara duduk yang berbeda dari sebelumnya.

  • Jarang Olahraga

Penyebab sakit punggung pada ibu hamil selanjutnya yakni jarang melakukan olahraga. Hal ini telah terbukti bahwa ibu hamil yang jarang berolahraga akan lebih banyak memiliki keluhan dibandingkan ibu hamil yang rajin berolahraga.

Hal tersebut dikarenakan olahraga yang dilakukan secara rutin dapat melenturkan otot dan persendian.

  • Stres

Penyebab terakhir sakit pinggang saat hamil ialah adanya rasa stres, baik itu stres fisik ataupun emosional. Meski sekilas terkesan tidak ada hubungannya, namun sebenarnya stres dapat memicu ketegangan di bagian otot dan sendi.

Oleh sebab itu, semakin banyak stres yang dialami maka besar kemungkinan rasa nyeri juga akan semakin terasa. Itulah 6 penyebab rasa nyeri pinggul dan punggung yang kerap dialami oleh ibu hamil, baik penyebab bawaan ataupun akibat dari kebiasaan hidup yang tidak baik. 

Setelah mengetahui penyebabnya, maka tidak kalah pentingnya untuk Moms ketahui mengenai cara mengatasi sakit punggung saat hamil.

Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Punggung Saat Hamil?

Beberapa cara di bawah ini diyakini bisa membantu ibu hamil dalam meredakan rasa nyeri di bagian punggung:

  • Pijat

Pijat merupakan salah satu cara sederhana untuk meredakan rasa sakit di bagian punggung. Dalam hal ini, Moms bisa meminta bantuan pasangan ataupun terapis untuk memberikan pijatan yang lembut agar rasa lelah dan nyeri bisa berkurang.

  • Kompres

Cara selanjutnya yang bisa digunakan untuk meredakan sakit ialah melakukan kompres pada bagian punggung yang terasa sakit. Lakukan kompres dengan es batu dan handuk selama 20 menit dan ulangi selama beberapa kali dalam sehari.

Setelah 2 atau 3 hari, maka kompres bisa diganti dengan menggunakan air hangat. Caranya cukup mudah, yakni dengan menempelkan botol berisikan air hangat pada bagian punggung yang terasa sakit.

Moms bisa melakukan cara tersebut secara berulang dalam sehari sampai merasakan perbedaanya. Selain kompres, mandi air hangat dengan sedikit garam ataupun minyak esensial juga dipercaya bisa meringankan rasa nyeri.

  • Rutin Olahraga

Rutin berolahraga merupakan cara alami untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot. Selain itu, rutin olahraga juga dapat mengurangi adanya tekanan pada tulang belakang sehingga rasa sakit bisa diminimalisir.

Ibu hamil tidak harus melakukan olahraga yang berat, melainkan beberapa olahraga ringan seperti jogging, jalan kaki, berenang, senam, ataupun yoga juga bisa dilakukan. Biasakan untuk meluangkan waktu setiap harinya untuk olahraga minimal 30 menit.

Setelah rutin melakukan olahraga, maka Moms akan merasakan perubahannya yakni tubuh terasa segar dan bugar serta terhindar dari rasa sakit dan nyeri.

  • Memperbaiki Postur Tubuh

Memperbaiki postur tubuh bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya menghindari memutar badan secara cepat ataupun membungkuk saat duduk dan berdiri. Selama mengandung, ibu hamil juga tidak disarankan untuk berada dalam satu posisi dalam kurun waktu yang lama. 

Biasakan untuk melakukan peregangan dengan berdiri atau duduk sejenak agar rasa nyeri tidak menumpuk. Selain itu, ibu hamil juga bisa membiasakan tidur dengan posisi yang benar, yakni kepala berada dalam posisi yang lebih tinggi dari tubuh dengan bantuan beberapa bantal. 

Setelah itu, tidur dengan posisi miring dengan bantal sebagai penyangga di bawah lutut, punggung, dan perut. Untuk hasil lebih maksimal, ibu hamil bisa menggunakan birthing ball untuk melatih otot-otot punggung dan perut agar postur tubuh tetap terjaga dengan baik.

  • Akupuntur

Akupuntur merupakan salah satu cara penyembuhan alternatif yang banyak diminati oleh masyarakat. Metode ini juga bisa diterapkan untuk meredakan rasa nyeri pada ibu hamil dengan catatan memilih partisi yang sudah terlatih dan berpengalaman.

  • Chiropractic

Terapi Chiropractic merupakan salah satu jenis terapi pada tulang belakang yang dinilai aman dilakukan selama kehamilan. Moms bisa memilih tempat terapi dengan praktisi yang sudah terpercaya dan berpengalaman dalam menangani masalah nyeri ibu hamil.

Sebelumnya, alangkah baiknya ibu hamil juga melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan.

  • Konsumsi Pereda Nyeri

Ibu hamil bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri ketika rasa nyeri punggung sudah sangat mengganggu. Pada umumnya, obat yang disarankan untuk ibu hamil ialah jenis paracetamol dengan takaran dosis tertentu.

Sebelum mengonsumsi obat ini, alangkah baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter.

Di samping beberapa cara mengatasi sakit punggung saat hamil yang telah disebutkan, ibu hamil juga tidak disarankan mengenakan sepatu dengan heels tinggi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir cedera sekaligus pencegahan munculnya rasa nyeri berlebihan pada bagian kaki dan punggung.

Selain memperhatikan penyebab dan cara mengatasi keluhan saat hamil, tidak ada salahnya mulai mencari informasi terkait produk-produk yang dibutuhkan Si Kecil. 

Dr. Brown’s menghadirkan berbagai produk keperluan untuk Si Kecil, seperti botol susu, teether dan lain sebagainya. Produk unggulan yang ditawarkan ada botol susu anti kolik yang didesain khusus untuk mengurangi masalah kolik pada Si Kecil. 

Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk, Moms dapat langsung mengunjungi website resmi di sini

Masalah sakit punggung tentunya akan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Cobalah untuk melakukan beberapa cara mengatasi sakit punggung saat hamil yang bisa dilakukan di rumah. Jika masih sakit, cobalah untuk melakukan konsultasi dengan dokter.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

9 Tanda Hamil Menginjak Usia 6 Minggu

9 Tanda Usia Kehamilan Masuk 6 Minggu

Usia kandungan 6 minggu atau lebih tepatnya 1-2 bulan merupakan kondisi dimana gejala-gejala kehamilan mulai bermunculan. Pada masa ini, kebanyakan wanita hamil pada umumnya akan merasakan berbagai tanda kehamilan. Lantas, apa saja tanda-tanda hamil 6 minggu?

Meski secara fisik, kandungan belum terlalu terlihat, namun ibu hamil mulai merasakan beberapa tanda seperti rasa mual, mudah merasa lelah, dan adanya rasa emosi yang tidak stabil.

Tanda-Tanda Hamil 6 Minggu

Berikut di bawah ini ialah tanda-tanda hamil 6 minggu yang biasa dialami oleh banyak ibu hamil. Tanda hamil dengan PMS memang kadang-kadang terasa sama, tapi sebenarnya berbeda.

Itu sebabnya, beberapa hal di bawah ini penting untuk Moms ketahui sebagai acuan untuk membedakan mengenai tanda kehamilan dan tanda PMS.

  • Mudah Merasakan Lelah

Mudah merasa lelah seusai melakukan aktivitas merupakan salah satu fenomena wajar yang kerap dialami oleh ibu hamil 6 minggu atau usia kandungan 1 menginjak 2 bulan. Hal ini disebabkan adanya perubahan hormon kehamilan seperti tingginya kadar progesteron.

Sebagai cara alami untuk mengatasi gejala kehamilan trimester pertama ini, Moms dianjurkan untuk melakukan istirahat dengan cukup dan banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi pemicu rasa lelah.

  • Rasa Mual

Pada awal kehamilan, mulai dari usia kandungan 6 minggu sampai dengan akhir trimester pertama, hampir 70% ibu hamil mengalami mual. Kondisi ini dinilai akibat tingginya produksi hormone estrogen dan human chorionic gonadotropin (HCG) dalam tubuh.

Rasa mual biasanya akan terasa lebih serius ketika pagi hari atau kerap juga disebut sebagai morning sickness. Adapun cara alami yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala ini ialah menghindari makanan dan minuman pemicu mual.

Selain itu, biasakan makan dalam porsi kecil namun sering serta pastikan waktu istirahat benar-benat tercukupi. Jika beberapa hal tersebut telah dilakukan, namun kondisi belum juga membaik, maka alangkah baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter. 

Kondisi tersebut mengandung 2 kemungkinan, yakni adanya komplikasi kehamilan ataupun hamil bayi kembar.

  • Payudara Terasa Nyeri

Rasa nyeri pada kedua payudara termasuk salah satu tanda-tanda kehamilan yang biasa dirasakan sejak 6 minggu kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan aliran darah ke daerah payudara sehingga menyebabkan adanya rasa nyeri.

Selain itu, terjadinya perubahan dalam tubuh yang menandakan bahwa payudara sedang mempersiapkan diri untuk mulai memproduksi ASI dan menyusui. Itu sebabnya, seiring bertambahnya usia kandungan kemungkinan nyeri akan semakin terasa.

  • Sering Buang Air Kecil

Ketika usia kandungan memasuki 6 minggu, maka intensitas buang air kecil pada ibu hamil akan meningkat. Kondisi ini dipicu adanya peningkatan hormon kehamilan yang mengakibatkan munculnya aliran darah ekstra di daerah sekitar panggul.

Kondisi ini termasuk suatu hal yang wajar dialami oleh ibu hamil. Namun, jika terjadi secara terus-menerus disertai rasa nyeri dan sakit maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

  • Kembung

Usia kandungan 6 minggu merupakan kondisi dimana hormon progesteron dalam tubuh ibu hamil akan mengalami peningkatan dengan cepat. Kondisi tersebut dapat berakibat pada gangguan pencernaan seperti misalnya banyaknya kandungan gas dalam usus.

  • Kram Perut

Kram perut akan terasa semakin serius ketika kandungan menginjak usia 6 minggu. Gejala ini juga bisa dijadikan sebagai indikator pembeda antara hamil normal dengan hamil ektopik. Dalam kandungan normal, kram biasanya muncul dalam waktu singkat dan bisa hilang sendiri.

Sedangkan dalam kehamilan ektopik, rasa kram akan terus muncul dalam durasi yang cukup lama dan membutuhkan penanganan khusus untuk meredakannya.

  • Pendarahan Ringan

Selain kram perut, sebagian ibu hamil juga mengalami pendarahan ringan sejak 6 minggu kehamilan. Dalam hal ini, bercak darah yang keluar biasanya berwarna terang dan jumlahnya tidak banyak.

Moms tidak perlu khawatir karena kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya atau tidak membutuhkan penanganan khusus.

  • Sembelit

Dalam usia kehamilan muda, ibu hamil masih rentan mengalami sembelit atau kesulitan dalam buang air besar karena feses yang terlalu keras. Kondisi ini tidak lain dipengaruhi hormon yang dapat memperlambat proses kinerja usus untuk menyerap sari-sari makanan.

Ketika mengalami kondisi ini, Moms tidak perlu khawatir karena seiring berjalannya waktu dapat hilang dengan sendirinya. Selain itu, Moms juga bisa mengonsumsi makanan mengandung banyak serat untuk memperlancar pencernaan seperti buah dan sayur.

  • Mood Swing

Suasana hati yang tidak menentu dan sulit diprediksi menjadi gejala kehamilan yang banyak dialami oleh ibu hamil. Dalam kondisi ini, ibu hamil bisa merasakan bahagia secara berlebihan ataupun emosi dan cemas yang berlebihan.

Dilansir dari Pregnancy Birth Baby, munculnya perubahan suasana hati oleh ibu hamil merupakan suatu fenomena kehamilan yang sangat wajar. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan hormonal dalam tubuh.

Setelah mengetahui mengenai tanda-tanda hamil 6 minggu, maka penting juga untuk Moms ketahui mengenai kondisi si Kecil dalam kandungan ketika usia kandungan menginjak 6 minggu atau berjalan 2 bulan.

Kondisi Janin Berusia 6 Minggu

Hamil 6 minggu belum memberikan gambaran jelas saat USG dilakukan, namun terdapat beberapa hal yang mulai terlihat seperti:

  • Ukuran Janin Sekitar 0,25 inchi

Meski belum terlihat jelas dalam pemeriksaan USG hamil 6 minggu, namun kondisi embrio sudah bisa diperkirakan sebesar 0,25 inci dengan bentuk menyerupai kacang polong ataupun kecebong. 

Dalam ukuran tersebut, beberapa organ seperti mata, telinga, hidung, lengan, dan kaki sudah mulai terbentuk.

  • Detak Jantung Mulai Terasa

Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa detak jantung bayi mulai berdetak sejak kehamilan memasuki usia 5 minggu. Namun, pada umumnya upaya deteksi akan dilakukan di akhir trimester pertama melalui ultrasound karena dinilai lebih mudah.

Adapun detak jantung bayi yang normal berkisar antara 110–160 setiap menitnya atau hampir 2 kali lipat kecepatannya dari detak jantung orang dewasa normal.

  • Adanya Perkembangan Otot, Tulang, dan Otak

Memasuki usia kehamilan 5-6 minggu, otot, syaraf, tulang dan otak Si Kecil mulai terbentuk. Itu sebabnya waktu ini kerap dinilai sebagai periode penting dalam trimester pertama kehamilan.

Selain mengetahui tanda-tanda hamil 6 minggu beserta beberapa kondisi janin di dalamnya, tidak ada salahnya juga jika Moms mulai mencari tahu informasi terkait perlengkapan dan kebutuhan Si Kecil yang berkualitas dan bermutu tinggi.

Kini, Moms bisa dengan mudah mendapatkan berbagai produk keperluan Si Kecil. Dr. Brown’s menawarkan berbagai produk Si Kecil dengan bahan yang aman dan berkualitas. Produk unggulan yang ditawarkan adalah botol susu anti kolik, yang mana botol susu ini didesain khusus untuk mencegah kolik pada Si Kecil. 

Untuk informasi lebih lanjut seputar produk dari Dr. Brown’s, Moms dapat langsung mengunjungi laman resmi di sini.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Kisaran Biaya Program Hamil di Rumah Sakit dan Klinik Fertilitas

Biaya Program Hamil di Rumah Sakit dan Klinik Fertilitas 

Program hamil adalah serangkaian prosedur yang dijalankan untuk membantu pasangan yang ingin memiliki keturunan. Dalam menjalani program ini tentunya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, itu sebabnya penting untuk Moms ketahui mengenai kisaran biaya program hamil yang dibutuhkan.

Pada umumnya, program hamil bisa dilakukan di rumah sakit ataupun klinik-klinik fertilitas terdekat. Mengenai biaya program hamil yang ditetapkan, tentunya juga akan berbeda-beda tergantung jenis pelayanan yang diberikan.

Fakta-Fakta Kehamilan

Menanti kehamilan merupakan suatu hal yang sangat mendebarkan, terlebih bagi pasangan muda yang baru saja menikah atau belum pernah hamil sebelumnya. Pada umumnya, wanita produktif di usia subur berhasil hamil pada 4-6 bulan pasca pernikahan.

Kondisi tersebut bisa diperoleh dengan catatan pasangan aktif melakukan hubungan seksual secara rutin tanpa alat kontrasepsi. Namun, jika momongan belum juga hadir dalam usia pernikahan lebih dari satu tahun atau lebih, sebaiknya segera konsultasi ke dokter dan melakukan program hamil.

Melakukan konsultasi dengan dokter akan memberikan beberapa keuntungan bagi pasangan. Di samping mendapatkan arahan mengenai langkah yang harus dijalankan, calon orang tua juga dapat mengetahui kondisi kesehatan yang dimiliki.

Langkah-Langkah Menjalani Program Hamil

Setelah memutuskan untuk menjalankan program hamil, alangkah baiknya calon orang tua menerapkan beberapa langkah-langkah yang telah ditentukan.

Langkah pertama yakni melakukan konsultasi terkait masalah kesuburan masing-masing calon orang tua, baik itu dari wanita ataupun pria. Dalam hal ini, dokter biasanya akan menanyakan mengenai siklus menstruasi yang dimiliki dan intensitas hubungan seksual.

Langkah selanjutnya yakni melakukan beberapa tes yang dibutuhkan seperti tes darah, pemeriksaan hormon, biopsy testis, analisis sperma, USG dan masih banyak lagi.  Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat gangguan tubuh penyebab infertilitas atau tidak.

Jika ditemukan gangguan atau kelainan, maka dokter akan menyarankan calon orang tua untuk melakukan perawatan terlebih dahulu sebelum menerapkan program kehamilan.

Selain mengetahui beberapa info terkait program hamil dan kisaran biaya yang dibutuhkan, tidak ada salahnya jika Moms mulai mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk si Kecil.

Jika Moms memerlukan berbagai produk perlengkapan bayi, Dr. Brown’s adalah solusinya. Dr. Brown’s menyediakan segala perkelapan untuk Si Kecil, mulai dari botol susu, teether, breastfeeding dan lain sebagainya. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan adalah botol susu anti kolik, botol susu ini didesain khusus untuk mencegah kembung atau kolik pada Si Kecil 

Kisaran Biaya Program Hamil yang Ditetapkan oleh Rumah Sakit ataupun Klinik Fertilitas

Sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil, pertimbangan biaya merupakan salah satu hal yang penting dan tidak boleh terlewatkan. Hal ini dikarenakan program hamil pada umumnya tidak cukup dengan sedikit uang.

Adapun di bawah ini ialah beberapa kisaran biaya program hamil yang biasa ditetapkan oleh rumah sakit ataupun klinik fertilitas pada umumnya:

  • Konsultasi Dokter Spesialis

Mulai dari langkah pertama yakni melakukan konsultasi terhadap dokter spesialis kandungan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada gangguan atau masalah di masing-masing calon orang tua sehingga menghambat terjadinya pembuahan.

Konsultasi ini biasanya dibarengi dengan pemeriksaan yang hasil akhirnya nanti dapat menentukan apakah pasangan bisa lanjut untuk menjalankan program hamil atau tidak.

Jika dijumpai masalah atau gangguan kesehatan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan pengobatan terlebih dahulu sebelum menerapkan program hamil.

Pada umumnya, tahapan ini dikenakan biaya mulai dari Rp200.000 sampai Rp500.000 sesuai dengan fasilitas kesehatan dan jenis pelayanan yang ditetapkan oleh rumah sakit atau tiap-tiap klinik.

  • Pemeriksaan Hormon

Sebelum lanjut ke tahap selanjutnya, maka calon orang tua harus menjalani pemeriksaan hormon terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk keberhasilan dan keberlanjutan program hamil yang dijalankan.

Itu sebabnya, alangkah baiknya jangan meremehkan tahapan ini meski pada dasarnya terlihat sepele. Adapun kisaran biaya yang biasa ditetapkan untuk pemeriksaan hormon sebelum lanjut ke tahap selanjutnya sebesar Rp.300.000 sampai dengan Rp.600.000

  • USG

Tahapan selanjutnya yakni melakukan USG sebagai salah satu bagian dari serangkaian program hamil yang biasa dilakukan. Metode ini bertujuan untuk mengetahui kondisi rahim yang ada di dalam kandungan.

USG terbagi dalam beberapa jenis seperti USG 2D, 3D ataupun USG 4D dimensi. Berikut ialah kisaran harga dari tiap-tiap jenis USG:

  • USG Puskesmas sebagai salah satu tahap awal program hamil di puskesmas yang bisa dilakukan secara gratis jika pasien menggunakan BPJS ataupun KIS.
  • USG di bidan pada umumnya dibanderol mulai dari Rp100.000.
  • USG 2D mulai dari Rp.200.000 – Rp.500.000.
  • USG 3D mulai dari Rp.500.000 – Rp.750.000.
  • USG 4D dengan perkiraan harga mulai dari Rp.450.000 – Rp.1.500.000.

Dari berbagai jenis USG yang telah disebutkan, nantinya dokter ataupun calon ibu dapat menentukan salah satu jenis USG sesuai dengan kondisi pasien

  • Bank Sperma dan Embrio

Program hamil bisa dijalankan dengan bank sperma maupun embrio. Cara ini bisa dilakukan dengan kisaran harga mulai dari Rp.1.500.000 tergantung pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit ataupun klinik fertilitas.

Metode Bank sperma dinilai lebih murah dibandingkan metode lainnya yang hampir sama, yakni pembekuan embrio. Dalam metode tersebut, kisaran biaya yang dibutuhkan terbilang lebih mahal yakni mencapai Rp.6.000.000.

  • Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan merupakan salah satu program hamil yang banyak diminati dan dijalankan oleh calon orang tua. Hal ini dikarenakan kisaran biaya yang dibutuhkan tergolong tidak terlalu mahal dibandingkan beberapa metode program hamil lainnya.

Pada umumnya biaya yang dibutuhkan untuk sekali proses inseminasi buatan mencapai Rp.2.000.000, biaya tersebut belum termasuk dengan pemeriksaan, USG, dan obat yang diberikan.  

Oleh sebab itu, alangkah baiknya Moms mempersiapkan biaya lebih sekitar Rp.5.000.000 – Rp.6.000.000.

  • Bayi Tabung

Bayi tabung termasuk salah satu program kehamilan yang membutuhkan biaya relatif mahal. Namun, program ini dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi sehingga tidak heran jika banyak pasangan menggunakan metode ini untuk menjalankan program hamilnya.

Mengenai biaya yang ditetapkan rumah sakit untuk bayi tabung tentunya berbeda-beda, sesuai dengan jenis tindakan yang diambil, pemeriksaan, dan jenis obat yang diberikan. Semakin banyak tindakan atau tahapan yang dilakukan, besar kemungkinan biaya yang dibutuhkan semakin mahal.

Pada awalnya, pasien tetap harus menjalani konsultasi, pemeriksaan dan USG terlebih dahulu sebelum lanjut ke beberapa metode bayi tabung. Dalam hal ini kisaran total biaya yang dibutuhkan rata-rata mencapai Rp.40.000.000 sampai dengan Rp.80.000.000.

Itulah kisaran biaya program hamil secara umum yang biasa diterapkan. Selanjutnya mengenai program hamil dengan jenis kelamin tertentu bisa dikonsultasikan lebih lanjut terhadap dokter terkait, mengingat terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.

Dalam buku How to Choose the Sex of Your Baby karya L.B. Shettles, Ph. D juga dijelaskan mengenai perbedaan sperma kromosom pria dan wanita. Hal tersebut nantinya bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan program hamil dengan jenis kelamin tertentu.

Biaya program hamil memang berbeda-beda. Oleh sebab itu, persiapkan budget terlebih dahulu dan diskusikan dengan dokter mengenai metode yang ingin dilakukan. Program hamil menjadi sebuah usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keturunan.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Fase Jarak Kehamilan Setelah Melahirkan

Fase Jarak Kehamilan Setelah Melahirkan

Hamil lagi setelah melahirkan atau kerap disebut sebagai kesundulan merupakan fenomena yang banyak dialami oleh wanita. Sebagian dari mereka akan hamil dan kembali melahirkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Meski begitu, sebenarnya kapan bisa hamil lagi setelah melahirkan?

Banyak anggapan di tengah-tengah masyarakat yang menyatakan bahwa selama menyusui wanita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali hamil. Itu sebabnya, menyusui kerap kali disebut sebagai cara pencegahan hamil secara alami.

Fakta Kehamilan Pasca Melahirkan

Anggapan masa menyusui yang dapat menunda kehamilan itu tidak bisa dikatakan sepenuhnya benar. Hal ini mengingat pada kenyataannya masih terdapat banyak wanita yang mengalami kesundulan atau kembali hamil setelah melahirkan dengan jeda kurang dari satu tahun.

Setelah melahirkan atau selesainya masa nifas, banyak Moms yang berpikir bahwa kesuburan akan kembali datang ketika kembali menstruasi. Anggapan ini kerap mengakibatkan Moms bisa hamil kembali dengan jeda tidak lama setelah melahirkan.

Pada sebagian wanita, beberapa saat setelah nifas memang siklus menstruasi belum bisa kembali seperti semula. Namun, sebenarnya mereka telah kembali memasuki usia subur sehingga aktif berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi berpotensi tinggi mengakibatkan kehamilan.

Hal tersebut berhubungan erat dengan siklus ovulasi yang pada umumnya terjadi 2 minggu sebelum menstruasi. Dengan begitu, meskipun Moms belum menstruasi, bisa saja sudah memasuki masa subur dan siap untuk hamil lagi.

Perhitungan Waktu Kemungkinan Hamil Pasca Melahirkan

Dilansir dari Medical New Today, ovulasi wanita banyak terjadi sebelum datangnya menstruasi. Dengan begitu, besar kemungkinan jika wanita bisa hamil meskipun belum mengalami menstruasi pertamanya setelah melahirkan.

  • Terjadinya Ovulasi dan Masa Nifas

Proses ovulasi terjadi ketika ovarium berhasil melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka tubuh akan mengeluarkan sel telur melalui lapisan rahim berupa darah menstruasi.

Pada umumnya, ovulasi pertama wanita setelah melahirkan terjadi dalam waktu 45 sampai dengan 94 hari seusai proses melahirkan. Kalkulator masa subur setelah melahirkan ini tergantung kondisi tubuh dan hormon tiap-tiap wanita yang tentunya berbeda.

Sebagian wanita belum juga mengalami ovulasi setelah 6 minggu kelahiran, namun terdapat juga wanita yang mengalami ovulasi lebih cepat dari kurun waktu tersebut. Hal ini pada umumnya dikarenakan proses menyusui yang dilakukan.

Jika proses menyusui dilakukan secara eksklusif, maka besar kemungkinan proses ovulasi akan lebih lama. Hal ini berlaku juga sebaliknya jika pemberian ASI tidak dilakukan secara eksklusif maka besar kemungkinan ovulasi akan lebih cepat terjadi.

  • Proses Pemberian ASI Eksklusif

Menyusui kerap kali disebut sebagai salah satu cara alami untuk mencegah ovulasi, namun sebenarnya tidak selalu demikian. Dalam hal ini, wanita yang menyusui bayinya secara eksklusif minimal 6 bulan dinilai memiliki kemungkinan lebih kecil untuk hamil kembali.

Kondisi menunda kehamilan dengan proses menyusui dalam dunia medis kerap disebut sebagai amenore laktasi. 

Adapun beberapa perhitungan waktu yang dinilai efektif untuk menunda kehamilan selama proses amenore laktasi ialah menyusui secara eksklusif dengan kurun waktu tidak melebihi 4-6 jam, si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan, dan Moms belum mengalami menstruasi.

Itulah perkiraan waktu yang bisa diperhitungkan untuk menunda kehamilan sekaligus menjawab pertanyaan mengenai kapan bisa hamil lagi setelah melahirkan

Apakah Proses Menyusui Dapat Efektif Menunda Kehamilan?

Anggapan saat menyusui sebagai cara efektif untuk menunda kehamilan tidak bisa dinyatakan sepenuhnya benar, Moms. Hal ini bisa dianggap sebagai cara efektif menunda kehamilan jika Moms menjalani proses menyusui secara eksklusif.

Selain itu, terdapat juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan menyusui sebagai cara alami menunda kehamilan.

  • Munculnya Rasa Sakit, Stres, dan Kelelahan Selama Menyusui

Munculnya rasa sakit, stres, dan kelelahan selama menyusui bisa menjadi salah satu faktor alami untuk menunda kehamilan. Dalam kondisi semacam ini, besar kemungkinan Moms tidak akan aktif atau rutin dalam melakukan hubungan seksual.

  • Frekuensi Menyusui yang Tinggi

Adanya frekuensi menyusui yang tinggi dengan durasi yang lama juga bisa menjadi salah satu faktor penunda kehamilan secara alami. Kondisi ini juga berkaitan erat dengan munculnya rasa sakit, stres, ataupun kelelahan selama melahirkan.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan ibu menyusui juga akan kekurangan waktu tidur di malam hari karena harus siap sewaktu-waktu si Kecil meminta ASI.

  • Pemberian ASI Secara Eksklusif

Pemberian ASI secara eksklusif atau tanpa pendamping susu formula menjadikan ibu menyusui lebih banyak terkuras waktu dan tenaganya. Hal ini membuat intensitas dalam berhubungan seksual akan berkurang.

Meski terdapat beberapa faktor alami tersebut, Moms tidak disarankan hanya mengandalkan proses menyusui untuk menunda kehamilan. Alangkah baiknya, tetap gunakan alat kontrasepsi yang sesuai selama menjalani hubungan seksual.

Mengenai jenis alat kontrasepsi yang sesuai dan aman digunakan selama masa menyusui bisa dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Pasalnya, kondisi kesehatan setiap orang tentunya juga berbeda-beda.

Selain menunda kehamilan pasca melahirkan, penting juga untuk mempersiapkan kebutuhan Si Kecil. Moms bisa mendapatkan berbagai perlengkapan untuk Si Kecil di Dr. Brown’s Indonesia. Dr. Brown’s menawarkan botol susu anti kolik untuk membantu mengatasi masalah menyusui Si Kecil seperti masuk angin, kembung dan juga kolik.

Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat langsung mengunjungi website resminya di sini

Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan?

Kapan waktu efektif yang disarankan untuk hamil lagi setelah melahirkan sering menjadi suatu pertanyaan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan ketetapan medis, jeda waktu yang baik untuk hamil lagi setelah melahirkan yaitu 18-24 bulan. 

Waktu tersebut dibutuhkan sebagai proses pemulihan pasca melahirkan sekaligus mencegah adanya komplikasi atau permasalahan terhadap kehamilan selanjutnya. 

Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan, mengingat kehamilan yang terjadi dalam waktu singkat pasca kelahiran akan memberikan banyak risiko. Misalnya pecahnya air ketuban, kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, plasenta terlepas dari dinding rahim, ataupun adanya cacat bawaan.

Itu sebabnya, 2 tahun kerap dinilai sebagai jeda kehamilan yang efektif mengingat jarak kehamilan yang terlalu lama juga berisiko tinggi terhadap kesehatan. Terlebih jika Moms telah berusia lebih dari 35 tahun, maka kehamilan yang terjadi akan berisiko tinggi terkena tekanan darah tinggi dan preeklamsia.

Di samping itu, kehamilan terlalu dini setelah melahirkan juga dapat berpengaruh pada kondisi mental si Kecil karena mereka pasti akan membutuhkan perhatian lebih di 3 tahun pertamanya. Kondisi ibu hamil kembali besar kemungkinan si Kecil kurang mendapatkan perhatian yang cukup.

Mengetahui perhitungan waktu mengenai kapan bisa hamil lagi setelah melahirkan merupakan hal yang sangat penting Moms. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil, melainkan juga perkembangan mental anak.



5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Makan Kepiting Saat Hamil, Bolehkah?

Makan Kepiting Saat Hamil, Bolehkah?

Makan kepiting saat hamil menjadi salah satu pertanyaan yang kerap muncul di tengah-tengah masyarakat. Ibu hamil banyak berpikir mengenai apa yang salah dengan kepiting mengingat seafood atau makanan laut pada umumnya banyak akan zat gizi.

Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa konsumsi beberapa jenis seafood selama kehamilan sangatlah dianjurkan karena bisa memberikan manfaat bagi tumbuh kembang si Kecil. Lantas bagaimana dengan kepiting? Simak penjelasannya di bawah ini.

Makan Kepiting Saat Hamil, Apakah Boleh?

Ibu hamil kerap kali kebingungan atau merasa khawatir mengenai makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa makanan yang tidak disarankan untuk ibu hamil. Sama halnya dengan seafood, ibu hamil juga kerap merasakan dilema.

Berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic, konsumsi seafood selama kehamilan sangatlah baik. Pasalnya, seafood bisa menjadi sumber protein, zat besi, dan zinc yang sangat berguna untuk perkembangan serta pertumbuhan si Kecil di dalam kandungan.

Kandungan asam lemak dan omega 3 yang banyak terdapat makanan laut, termasuk kepiting juga akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak si Kecil. Berdasarkan manfaat tersebut, maka ibu hamil ataupun ibu menyusui boleh makan kepiting.

Namun, Moms harus ingat bahwa kepiting harus dimasak sampai benar-benar matang dengan suhu diatas 63 derajat celcius. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada bakteri-bakteri dan merkuri berbahaya yang tersisa di dalamnya.

3 Manfaat Makan Kepiting Saat Hamil

Sebagai salah satu makanan laut yang banyak digemari, kepiting juga memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil. Tidak jauh berbeda dengan kebanyakan seafood pada umumnya, kepiting juga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi selama kehamilan.

Adapun di bawah ini ialah beberapa manfaat yang akan diperoleh ketika mengkonsumsi kepiting selama masa kehamilan:

  • Meningkatkan Asupan Kalsium

Kepiting termasuk jenis makanan laut yang banyak mengandung kalsium dan fosfor. Kedua kandungan tersebut merupakan jenis mineral yang bisa membantu perkembangan tulang dan gigi si Kecil selama dalam kandungan.

Tidak hanya tulang dan gigi, kandungan fosfor juga akan bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak si Kecil. Selain bermanfaat bagi si Kecil, konsumsi kepiting juga memberikan manfaat untuk ibu hamil yakni sebagai penambah asupan kalsium.

Hal ini dikarenakan ibu hamil lebih rentan terkena osteoporosis selama kehamilan. Oleh sebab itu, pastikan kebutuhan kalsium dan fosfor terpenuhi.

  • Menjaga Kesehatan Organ

Manfaat lain yang bisa dirasakan ketika mengkonsumsi kepiting ialah dapat menjaga fungsi dan kinerja organ dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya kandungan kalium yang terkandung dalam kepiting.

Kalium akan bekerja bersama natrium untuk menjaga keseimbangan kadar cairan yang berperan penting selama kehamilan. 

Selain itu, kalium juga berperan penting untuk menjaga kestabilan tekanan darah sehingga dapat meminimalisir terjadinya komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi ataupun preeklamsia.

  • Meningkatkan Perkembangan Otak

Fungsinya hampir sama dengan minyak ikan, kepiting juga bisa menjadi sumber asupan omega 3 pada ibu hamil. Kandungan omega 3 ini bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak serta penglihatan awal si Kecil.

Selain itu, manfaat lain yang akan diperoleh dari omega 3 adalah mampu mengatur tekanan darah, memperlancar saluran pencernaan dan mengontrol produksi hormon. 

Dari beberapa manfaat tersebut, Moms tidak perlu ragu lagi untuk makan kepiting saat hamil. Terlebih jika sebelumnya memang suka atau sering mengkonsumsi kepiting.

Aturan Konsumsi Kepiting Saat Hamil

Secara umum, tidak ada larangan jelas yang menyatakan mengenai larangan konsumsi kepiting selama hamil. Namun, Moms tetap harus memperhatikan beberapa hal untuk menghindari risiko terjadinya komplikasi kehamilan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut ialah beberapa hal yang bisa Moms perhatikan saat mengkonsumsi kepiting:

  • Memperhatikan Batasan Konsumsi Kepiting

Selama hamil, terdapat anjuran untuk mengkonsumsi makanan laut, termasuk kepiting sebanyak 6-12 ons tiap minggunya. Anjuran tersebut berfungsi untuk menghindari penumpukan bakteri ataupun merkuri yang nantinya bisa masuk ke dalam aliran darah.

Tidak hanya selama kehamilan, melainkan ketika Moms sedang merencanakan proses kehamilan, maka membatasi konsumsi makanan mengandung merkuri juga perlu untuk diperhatikan. 

Selain itu, bagi Moms yang menderita kolesterol tinggi, maka sangat disarankan untuk membatasi jumlah konsumsi kepiting. Hal ini dikarenakan tiap 100 gram daging kepiting dinilai dapat memberikan kolesterol sebanyak 55-59 miligram.

Dengan begitu, konsumsi kepiting untuk ibu hamil dengan kolesterol tinggi sangat dianjurkan tidak melebihi 300 gram tiap harinya.

  • Memilih Jenis Kepiting yang Tepat

Kepiting memiliki beberapa jenis seperti misalnya kepiting salju, kepiting raja, ataupun kepiting biru. Dari beberapa jenis tersebut kerap kali menjadikan ibu hamil bingung untuk memilihnya. 

Dalam hal ini, Moms bisa memilih jenis kepiting biru karena jenis tersebut dinilai tidak banyak mengandung merkuri. Selain itu, usahakan untuk memilih kepiting segar yang belum dibekukan untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri listeria.

  • Pastikan Daging Kepiting Benar-Benar Matang

Kebanyakan makanan laut, tidak hanya kepiting membutuhkan proses memasak dengan suhu tinggi yakni di atas 63 derajat celcius. Hal ini bertujuan untuk membunuh beberapa bakteri yang masih tertinggal di dalamnya.

Sama halnya dengan kepiting, jika tidak dimasak sampai benar-benar matang maka besar kemungkinan masih mengandung bakteri atau parasit yang berbahaya. Hal ini tentu dapat mengakibatkan munculnya infeksi bagi ibu hamil ataupun si Kecil dalam kandungan.

Itu sebabnya, makan kepiting merah atau setengah matang selama kehamilan sangat tidak dianjurkan. Meskipun Moms sebelumnya sudah terbiasa dan tidak memberikan efek, namun sebaiknya bisa dihindari terlebih dahulu selama kehamilan.

  • Pastikan Kondisinya Benar-Benar Higienis

Memastikan kondisi kepiting benar-benar bersih dan higienis juga tidak kalah pentingnya. Moms harus teliti dan cermat dalam mencuci kepiting sampai tidak ditemukan kotoran di dalamnya. Cuci secara berulang dengan air mengalir sampai tidak ada kotoran yang tersisa.

Selain itu, pastikan juga alat memasak dan alat makan yang digunakan bersih dan terbebas dari kotoran.

Selain memperhatikan asupan makanan yang baik selama masa kehamilan, tidak ada salahnya jika Moms mulai mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan si Kecil. Dr. Brown’s adalah solusi terbaik untuk perlengkapan Si Kecil. 

Adapun salah satu produk unggulan yang ditawarkan ialah botol susu anti kolik dengan desain khusus untuk mencegah munculnya kembung atau kolik pada bayi. Selain itu, masih terdapat banyak jenis produk yang bisa Moms dapatkan. 

Untuk informasi selengkapnya mengenai produk Dr. Brown’s, Moms dapat langsung mengunjungi website resminya di sini

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Kenali Munculnya Linea Nigra pada Perut Ibu Hamil

Kenali Munculnya Linea Nigra pada Perut Ibu Hamil

Linea nigra merupakan garis berwarna coklat kehitaman yang muncul pada perut ketika hamil. Garis ini biasanya muncul di bagian tengah dan akan semakin terlihat jelas ketika usia kandungan semakin tua. Itu sebabnya, linea nigra pada perut ibu hamil juga kerap disebut sebagai garis kehamilan.

Dilansir dari UT Southwestern Medical Center, tidak semua ibu hamil memiliki linea nigra pada perutnya, namun kondisi semacam ini pada umumnya dialami oleh 90% ibu hamil di dunia.

Kapan Munculnya Linea Nigra?

Kemunculan linea nigra pada perut ibu hamil tidak bisa ditetapkan secara pasti. Namun, pada umumnya akan terlihat sejak trimester kedua atau lebih tepatnya sekitar 5-6 bulan kehamilan. Garis ini akan semakin terlihat jelas ketika usia kandungan dan ukuran perut semakin bertambah.

Garis ini muncul dengan kisaran ukuran 0,6 – 1,3 cm yang membentang dari bagian pusar sampai ke area kemaluan. Mengingat posisinya berada di tengah-tengah perut, maka garis ini kerap juga dianggap sebagai titik pertemuan otot perut dan jaringan ikat.

Pada dasarnya, linea nigra merupakan garis yang telah dimiliki oleh sebagian besar wanita jauh sebelum kehamilan, hanya saja warnanya tidak terlalu terang sehingga tidak banyak dikenali. Seiring bertambahnya usia kehamilan, maka garis tersebut akan semakin terlihat jelas.

Apa Penyebab Munculnya Linea Nigra?

Sama hanya dengan waktu kemunculan, penyebab linea nigra juga belum bisa diketahui secara pasti. Namun, banyak orang meyakini bahwa kemunculan garis ini disebabkan adanya perubahan hormon selama kehamilan.

Seperti hormon progesteron dan estrogen yang bisa merangsang melanosit untuk memproduksi melanin atau pigmen yang menyebabkan kulit berwarna gelap. Bahkan, melanin juga bisa mengakibatkan perubahan warna di sekitar puting susu menjadi gelap.

Itu sebabnya, ibu hamil dengan kulit warna cenderung gelap pada umumnya akan memiliki linea nigra dengan warna yang cukup gelap juga. Hal ini berbeda dengan ibu hamil dengan warna kulit yang lebih terang.

Meski begitu, kemunculan pertanda garis di perut ini kerap dihubungkan dengan mitos kehamilan mengenai bayi yang dikandung. Linea nigra yang melewati pusar kerap dihubungkan dengan calon bayi perempuan, sedangkan linea nigra yang melewati tulang iga identik dengan bayi laki-laki.

Normalkah Ketika Tidak Memiliki Linea Nigra Selama Hamil?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak semua ibu hamil memiliki linea nigra. Terlebih jika warna kulit ibu hamil cenderung lebih terang atau pucat, maka garis kehamilan ini besar kemungkinan akan samar terlihat.

Berbeda dengan ibu hamil dengan warna kulit yang cenderung agak gelap, maka produksi melanin akan lebih banyak sehingga warna gelap pada linea nigra dapat terlihat dengan jelas. Bahkan, tidak menutup kemungkinan beberapa bagian kulit lainnya juga akan menjadi lebih gelap.

Dengan begitu, penting untuk Moms ketahui bahwa kemunculan linea nigra ini bukanlah suatu pertanda khusus kehamilan atau menjadi gejala khusus mengenai komplikasi kehamilan. 

Itu sebabnya, kemunculan garis hitam ini tergantung bagaimana tubuh ibu hamil dalam merespon perubahan hormon. Oleh sebab itu, muncul atau tidaknya linea nigra selama kehamilan merupakan kondisi yang wajar. 

Moms jangan terlalu khawatir berlebihan karena kondisi ini tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan si kecil di dalam perut.

Bagaimana Cara Tepat dalam Menangani Linea Nigra Pada Perut Ibu Hamil?

Kemunculan linea nigra atau garis kehamilan merupakan suatu fenomena kehamilan yang tidak dapat dicegah. Garis ini tidak bisa disamarkan atau dihilangkan begitu saja karena seiring berjalannya waktu ketika bayi telah lahir maka akan hilang dengan sendirinya.

Kondisi ini tidak berbahaya bagi ibu ataupun si Kecil di dalam kandungan, jadi Moms tidak perlu khawatir mengenai bagaimana penanganan khusus yang harus dilakukan. Namun, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk untuk mengurangi terbentuknya linea nigra.

  • Banyak Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Asam Folat

Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi pembentukan linea nigra. Hal ini dikarenakan tercukupinya kebutuhan asam folat di dalam tubuh mampu mengurangi kandungan melanin. 

Kandungan melanin ini merupakan pembentuk garis kecoklatan pada perut ibu hamil ataupun warna kulit menjadi lebih gelap. Adapun beberapa contoh makanan yang mengandung asam folat untuk kategori buah dan sayur ialah alpukat, pepaya, brokoli, asparagus dan bayam. 

Sedangkan kategori protein hewani bisa diperoleh dari telur dan hati sapi. Selain itu, Moms juga bisa menemukan kandungan asam folat dalam kacang dan biji-bijian.

  • Menggunakan Tabir Surya Ketika Keluar Rumah

Tidak hanya berasal dari produksi melanin dalam tubuh, ketajaman linea nigra juga bisa dipengaruhi oleh paparan sinar matahari berlebihan. Itu sebabnya, hindari paparan sinar matahari langsung selama hamil dan biasakan untuk selalu mengenakan tabir surya.

Penggunaan tabir surya tersebut bertujuan untuk mencegah warna kulit menjadi lebih gelap akibat terlalu banyak aktivitas yang dilakukan di luar ruangan.

  • Mengoleskan Perasan Air Lemon di Perut

Mengoleskan air perasan lemon bisa menjadi salah satu solusi alami untuk mengurangi munculnya linea nigra selama kehamilan. Sebagai tahap awalnya, Moms bisa mencobanya sedikit demi sedikit terlebih dahulu untuk menghindari alergi atau ketidakcocokan.

Selanjutnya, ketika Moms tidak merasakan alergi atau sejenisnya, maka penggunaan air perasan lemon ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Lakukan secara rutin sampai terlihat perbedaannya.

  • Konsultasi ke Dokter

Jika Moms merasa bahwa kemunculan linea nigra sangat mengganggu penampilan, maka disarankan untuk melakukan konsultasi pada dokter kulit. Mungkin nanti dokter kulit akan memberikan krim bleaching untuk menyamarkan garis tersebut.

Namun, pada umumnya krim sejenis itu tidak boleh digunakan selama masa kehamilan dan menyusui sehingga Moms bisa menggunakannya ketika telah selesai menyusui. 

Kemunculan linea nigra pada perut ibu hamil merupakan fenomena yang wajar terjadi sehingga Moms tidak perlu khawatir berlebihan. Kondisi ini juga tidak membutuhkan penanganan khusus dari dokter karena memang tidak terbukti berbahaya bagi kehamilan.

Linea nigra ini bisa muncul secara berulang pada kehamilan kedua, ketiga, atau seterusnya ketika pernah mengalami pada kehamilan pertama. Oleh sebab itu, pada sebagian wanita garis ini tidak bisa hilang secara sempurna setelah melahirkan.

Di samping memperhatikan mengenai beberapa cara untuk menyamarkan linea nigra, tidak ada salahnya jika Moms mulai menyiapkan peralatan dan perlengkapan Si Kecil. Berbagai keperluan Si Kecil dapat Moms peroleh dengan mengunjungi website Dr. Brown’s Indonesia di sini

Dr. Brown’s memiliki berbagai produk keperluan Si Kecil dengan bahan yang aman dan berkualitas. Moms juga bisa mendapatkan botol susu terbaik yang ditawarkan, yakni botol susu anti kolik. Dengan bantuan teknologi Internal Vent System untuk membantu dalam menjaga kualitas cairan ASIP / susu saat Si Kecil menyusui. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Mengenal 6 Perbedaan PMS dan Tanda Kehamilan

Mengenal 6 Perbedaan PMS dan Tanda Kehamilan

Premenstrual Syndrome atau PMS merupakan sindrom sebelum menstruasi yang kerap dialami oleh banyak wanita. Sindrom ini ditandai dengan beberapa gejala yang hampir mirip dengan tanda kehamilan. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui perbedaan PMS dan tanda-tanda kehamilan.

Hal tersebut bermanfaat untuk mencegah adanya kesalahan dalam mengartikan. Misalnya wanita yang menduga bahwa dirinya hamil, meski sebenarnya hanya menderita gejala PMS ataupun sebaliknya.

Perbedaan PMS dan Tanda-Tanda Kehamilan

Berikut di bawah ini ialah beberapa indikator yang dapat membedakan antara PMS dan tanda-tanda kehamilan. Beberapa poin di bawah ini penting untuk dipahami agar Moms bisa mengetahui dengan benar apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh.

  • Pendarahan

Pendarahan merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengetahui perbedaan PMS dan tanda-tanda kehamilan. Kondisi PMS tidak menyebabkan munculnya pendarahan pada vagina, hal ini dikarenakan durasi waktu antara PMS dan menstruasi tergolong cukup lama yakni 1-2 minggu. 

Dalam sebagian kasus, bercak darah tipis hanya akan muncul beberapa hari mendekati siklus menstruasi. Berbeda dengan tanda kehamilan, dalam hal ini bercak darah akan lebih sering muncul pada 10-14 hari setelah pembuahan terjadi. 

Bercak darah ini berwarna lebih terang dibandingkan darah menstruasi, durasinya juga cepat atau bisa berhenti sendiri dalam kurun waktu singkat. Pada umumnya, munculnya bercak darah tipis akan hilang secara perlahan dalam waktu 24 jam. 

Hal ini tentunya sangat berbeda dengan pendarahan PMS karena semakin mendekati hari jatuh tempo menstruasi maka darah yang keluar akan semakin banyak.

  • Munculnya Rasa Tidak Nyaman Pada Payudara

Rasa tidak nyaman pada kedua payudara juga bisa dijadikan sebagai indikator pembeda antara gejala PMS dan tanda kehamilan. 

Jika payudara Moms terasa tidak nyaman yang disertai dengan bengkak ataupun nyeri saat tersentuh bisa saja itu merupakan gejala PMS yang terjadi sebelum menstruasi. Pada umumnya, kondisi tersebut akan terasa semakin serius ketika hari menstruasi semakin dekat.

Rasa tidak nyaman pada payudara akan semakin membaik ketika menstruasi sudah datang, bahkan sebagian orang menyatakan bahwa saat menstruasi payudara justru terasa lebih lembut.

Sama halnya dengan tanda kehamilan, payudara juga akan terasa sakit dan sensitif jika tersentuh, namun biasanya tidak disertai dengan bengkak. Kondisi yang biasanya muncul yakni payudara semakin terasa berat ketika usia kehamilan bertambah.

  • Tubuh Lebih Mudah Merasa Lelah

Ketika PMS datang, biasanya wanita akan merasa mudah lelah ketika melakukan sesuatu. Hal ini dapat berakibat pada pola tidur yang tidak teratur atau tidur dalam waktu yang cukup lama dari biasanya.

Kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya ketika menstruasi telah datang, terlebih jika Moms kerap mandi menggunakan air hangat, maka gejala PMS tersebut dapat diminimalisir. 

Untuk wanita hamil, kondisi tubuh menjadi lebih mudah lelah biasanya terjadi ketika usia kandungan menginjak 4 minggu. Hal ini disebabkan peningkatan hormon progesteron secara cepat ketika hamil. 

Rasa lelah tersebut berpotensi akan semakin serius atau terasa lebih berat ketika ibu hamil mengidap morning sickness.

  • Munculnya Rasa Mual dan Ngidam Makanan Tertentu

Bagi sebagian wanita, gejala PMS bisa disertai dengan mual atau muntah dalam kurun waktu yang singkat. Biasanya, hal ini diikuti dengan keinginan untuk mengkonsumsi makanan tertentu. Kedua gejala tersebut akan menghilang secara perlahan sampai datangnya menstruasi.

Berbeda dengan ibu hamil, kondisi mual atau muntah bisa terjadi sepanjang masa kehamilan. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi morning sickness tiap orang yang berbeda-beda. Dalam sebagian kasus, ibu hamil sampai tidak bisa makan sama sekali karena mual selalu datang.

Sedangkan kemunculan ngidam atau keinginan untuk makan makanan tertentu biasanya terjadi di awal kehamilan sampai pada masa yang tidak bisa ditentukan. Pasalnya, memang setiap orang tentunya memiliki gejala berbeda-beda.

  • Suasana Hati

Suasana hati yang buruk ternyata bisa menjadi indikator untuk membedakan antara gejala PMS dan kehamilan. Pada umumnya, ketika PMS datang suasana hati wanita menjadi kesal, lebih sensitif, mudah marah ataupun tersinggung.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga merasakan pikiran yang penuh dan cemas terlalu tinggi. Kondisi tersebut akan hilang secara perlahan ketika menstruasi telah datang.

Berbeda dengan ibu hamil di mana suasana hati yang buruk seperti khawatir dan rasa cemas berlebihan yang dapat muncul selama masa kehamilan. Hal ini disebabkan meningkatnya hormon kehamilan yang dapat menyebabkan emosi berlebihan.

Hormon tersebut tidak berarti selalu memberikan rasa cemas ataupun emosi, namun terkadang juga bisa menyebabkan ibu hamil merasa bahagia atau senang secara berlebihan.

  • Kram Perut

Kram pada perut bagian bawah merupakan tanda-tanda munculnya menstruasi. Kondisi ini biasanya akan terjadi selama 24 sampai 48 jam sebelum menstruasi. Rasa sakitnya bisa hilang secara cepat ketika menstruasi sudah datang.

Sebagian wanita merasakan kram perut yang sangat serius ketika mengalami Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Dilansir dari MIND Organizations, beberapa ahli menyatakan bahwa perubahan hormon dapat memicu munculnya reaksi abnormal.

Sedangkan untuk ibu hamil, kram perut bagian bawah besar kemungkinan akan terus terasa selama awal kehamilan atau trimester pertama. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya flek atau bercak-bercak darah tipis.

Itulah beberapa indikator yang dapat membantu untuk mengetahui perbedaan PMS dan tanda-tanda kehamilan. Jika Moms sudah memahami dengan baik, maka besar kemungkinan tidak akan salah menduga mengenai kondisi tubuh yang sedang dialami.

Selain memperhatikan mengenai perbedaan gejala antara keduanya, terdapat pula beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala-gejala yang dialami.

Tips Mengatasi Munculnya PMS dan Gejala Kehamilan

Beberapa cara di bawah ini merupakan tips sederhana yang dinilai bisa membantu mengatasi PMS dan meringankan gejala-gejala kehamilan.

  • Berlatih untuk Bisa Mengendalikan Emosi

Cara pertama yang bisa dicoba ialah berlatih mengendalikan emosi. Hal ini akan semakin baik ketika ibu hamil mampu menguasai pikiran dan tindakan yang akan dilakukan. 

Cara ini bisa dicoba dengan membiasakan diri untuk tidak gegabah dalam menanggapi sesuatu, terlebih suatu hal yang tidak disukai karena besar kemungkinan masih terdapat emosi di dalamnya.

  • Perbanyak Hirup Udara Segar

Memperbanyak hirup udara segar dan mencari ketenangan merupakan salah satu cara meningkatkan mood. Nantinya, hal ini dapat berpengaruh dalam rasa cemas berlebihan, sensitif, ataupun kesulitan mengendalikan emosi.

  • Hindari Makanan ataupun Minuman Pemicu Mual

Menghindari beberapa makanan pemicu mual juga bisa dilakukan untuk mencegah munculnya mual yang serius, baik itu saat PMS ataupun kehamilan. Selain itu, kumur dan minum lebih banyak air putih setelah mual juga dapat mencegah mual terjadi kembali.

Setelah memahami perbedaan PMS dan tanda kehamilan, penting juga untuk Moms siapkan mengenai peralatan dan perlengkapan si Kecil. Berbagai produk teknologi canggih kini bisa diperoleh dengan mudah dengan langsung mengunjungi website resmi Dr. Brown’s Indonesia di sini

Salah satu produk unggulan yang ditawarkan ialah botol susu anti kolik yang telah didesain khusus untuk mencegah terjadinya kembung atau kolik pada bayi. Produk ini dinilai sangat menguntungkan bagi si Kecil dan tentunya sangat praktis untuk digunakan. 

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?