Keputihan Saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Keputihan Saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Keputihan saat hamil bisa dialami oleh semua wanita. Hanya saja tidak semua keputihan bisa menyebabkan masalah. Terkadang keputihan muncul karena ada mekanisme pembersihan area vagina dan tidak memicu gangguan lain entah itu infeksi atau masalah yang cukup serius.

Meski demikian keputihan saat hamil tetap harus diperhatikan dengan baik karena bisa memicu terjadinya masalah pada janin. Apalagi jika keputihan itu merupakan sesuatu yang abnormal bahkan ditandai dengan beberapa hal seperti munculnya cairan dengan aroma yang busuk.

Keputihan Saat Hamil yang Normal

Keputihan atau keluarnya cairan atau lendir dari dalam vagina sebenarnya merupakan sesuatu yang wajar. Cairan yang keluar dari vagina tidak hanya berfungsi untuk membantu aktivitas seksual saja. Tetapi juga digunakan untuk mekanisme perlindungan diri.

Berbeda dengan kelamin pria yang sedikit lebih tertutup dan lubangnya tidak terlalu besar. Vagina memiliki anatomi yang sedikit tidak menguntungkan Karena memudahkan adanya infeksi atau masuknya bakteri atau mikroba lain dengan cepat.

Untuk menghindari hal itu biasanya vagina akan memiliki mekanisme perlindungan diri dengan menghasilkan lendir dalam jumlah banyak. Nantinya lanjut itu akan digunakan untuk melarutkan berbagai jenis patogen atau radikal bebas agar tidak masuk lebih dalam.

Sayangnya kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya infeksi atau masalah lainnya. Inilah yang dinamakan keputihan abnormal. Apabila mengalami kondisi ini, maka harus disembuhkan terlebih dahulu karena bisa menyebabkan masalah yang cukup besar termasuk mengganggu kehamilan.

Tanda Keputihan Abnormal

Keputihan saat hamil khususnya yang abnormal memiliki beberapa tanda-tanda. Berikut beberapa tanda-tanda yang biasanya lebih mudah untuk dikenali.

  • Cairan yang keluar sangat kental dan berbeda dengan cairan keputihan yang normal. Karena sangat kental jadi sering menyebabkan perasaan tidak nyaman ketika mengeluarkannya.
  • Aroma yang keluar sangat tidak enak dan pekat. Cairan keputihan normal biasanya tidak akan memiliki aroma yang sangat kuat bahkan cenderung tidak beraroma sama sekali.
  • Area di sekitar vagina biasanya akan terasa sangat panas dan cukup mengganggu.
  • Cairan keputihan abnormal akan keluar dalam jumlah yang cukup banyak bahkan mirip sekali dengan menstruasi. Itulah kenapa terkadang saat mengalami keputihan abnormal seorang wanita juga menggunakan pembalut.
  • Warna yang dikeluarkan oleh keputihan cukup bervariasi mulai dari kuning hingga hijau. Terkadang warnanya agak kecoklatan dengan bercak darah yang cukup banyak.
  • Area di sekitar vagina juga terasa sangat gatal dan cukup mengganggu. Bahkan beberapa wanita merasa tidak tahan dan akhirnya menggaruk area tersebut.
  • Area bawah perut serta di sekitar panggul juga terasa tidak nyaman seperti nyeri sehingga tidak bisa melakukan aktivitas secara nyaman.
  • Pada beberapa kondisi tertentu juga bisa disertai dengan perasaan tidak nyaman seperti sedikit meriang atau demam.

Menurut U.S. Department of Health & Human Services, apabila perasaan gatal dan panas sudah semakin parah bisa saja disebabkan oleh kondisi bernama vaginitis atau peradangan pada vagina.

Mencegah Keputihan Selama Hamil

Apabila gejala sudah semakin parah biasanya harus datang ke dokter untuk mendapatkan obat atau diberikan terapi. Apabila anda tidak mau mengalami kondisi seperti ini bisa melakukan pencegahan dengan mengikuti beberapa hal berikut selama hamil.

  • Tidak disarankan melakukan douching atau pembersihan bagian dalam dari vagina dengan menggunakan cairan atau bahan tertentu.
  • Tidak boleh menggunakan tampon atau sejenisnya.
  • Pastikan untuk selalu mengeringkan area dari vagina khususnya ketika ibu hamil mudah sekali berkeringat.
  • Hindari menggunakan produk-produk khususnya yang dipakai di area vagina dengan aroma yang sangat menyengat atau memakai bahan kimia berbahaya.
  • Tidak menggunakan celana dalam yang terlalu ketat sehingga memudahkan area itu jadi berkeringat.
  • Menghindari aktivitas seksual yang berbahaya.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat khususnya makanan yang mengandung probiotik sehingga flora normal atau bakteri baik di sekitar vagina bisa tumbuh tanpa gangguan.

Mempersiapkan Kebersihan Saat Hubungan Badan

Flek dan keputihan saat hamil muda sebenarnya cukup wajar terjadi. Hanya saja harus diperhatikan Seperti apa kondisi yang terjadi pada vagina dan jenis cairan yang keluar dari dalam sana.

Karena saat kehamilan sangat beresiko terjadinya masalah pada area kemaluan. Disarankan untuk memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

1. Menjaga Kebersihan Vagina

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah dengan selalu menjaga kebersihan dari vagina. Wanita yang sedang hamil tidak bisa buang air besar atau kecil secara sembarangan. Begitu selesai buang aja maka untuk mencucinya harus dilakukan dari depan ke belakang.

Apabila dilakukan dari belakang ke depan ada kemungkinan bakteri yang berasal dari anus akan masuk ke dalam vagina dengan mudah. Hal inilah yang juga memicu terjadinya keputihan abnormal karena adanya infeksi.

Itulah kenapa tidak ada salahnya untuk selalu memperhatikan bagaimana cara membersihkan organ ini secara maksimal.

Paling tidak harus membiasakan diri untuk membersihkan area itu dari depan ke belakang. Selanjutnya hindari menggunakan sabun jenis tertentu karena bisa mempengaruhi flora normal di area kemaluan.

2. Memperhatikan Aktivitas Seks

Aktivitas berhubungan badan dengan pasangan masih bisa dilakukan meski sedang hamil. Tetapi harus diperhatikan dengan baik agar tidak menyebabkan masalah pada kemaluan seperti mengalami keputihan yang normal.

Karena sedang hamil aktivitas seksual harus dilakukan dengan menggunakan pengaman. Pria harus menggunakan kondom jika ingin berhubungan badan untuk menghindari adanya tumpahan cairan yang bisa memicu terjadinya masalah.

Dari untuk berhubungan badan tanpa pengaman terlebih dahulu. Apalagi selama berhubungan badan pria melakukan ejakulasi di dalam vagina. Risiko terjadinya masalah pada vagina termasuk keputihan bisa saja terjadi apalagi sanitasi tidak terjaga.

3. Mengganti Celana Dalam secara Rutin

Mengganti celana dalam secara rutin harus dilakukan tanpa harus diingatkan. Ketika sedang hamil area di sekitar vagina akan mudah sekali lembab sehingga dalam satu hari minimal harus berganti celana dalam sebanyak 2 kali.

Ketika selesai buang air besar atau kecil gunakan tisu untuk mengeringkan area di sekitar vagina. Apabila sudah kering baru bisa menggunakan celana dalam agar tidak mengalami lemak atau terjadi gesekan akibat kain yang basah.

Keputihan saat hamil memang bisa membuat banyak orang mengalami masalah. Apalagi jika kondisi ini muncul karena ada infeksi ataupun masalah lainnya. Apabila tidak segera diatasi bisa menyebabkan gangguan pada kemaluan hingga memicu masalah pada janin.

Selain mengetahui penyebab dari keputihan hingga cara mengatasinya. Seorang ibu hamil juga harus mengetahui hal-hal terkait dengan bayi yang nantinya akan lahir. Misal dengan mengetahui penyakit seperti kolik pada bayi hingga gangguan lain seperti sariawan hingga penyakit pada mata.

Selanjutnya seorang ibu juga harus menyiapkan peralatan makan secara lengkap hingga botol susu anti kolik. Untuk menyiapkan peralatan yang berkualitas disarankan untuk membeli secara langsung dengan menggunakan situs Dr.Brown’s. Di sana terdapat banyak sekali produk berkualitas dan aman untuk bayi.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.