Kenali Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda dan Cara Menanganinya

Kenali Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda dan Cara Menanganinya

Kenali Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda dan Cara Menanganinya

Pendarahan saat trimester pertama biasanya sering terjadi, namun Moms tidak perlu merasa khawatir berlebihan. Jumlah pendarahan ringan atau bercak saat kehamilan sering terjadi pada sekitar 20% kasus kehamilan. Ketahui penyebab dan solusinya jika keluar darah saat hamil muda.

Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda

Mungkin banyak yang bertanya, bahayakah saat hamil muda keluar darah sedikit? Sebelum itu, penting untuk mengetahui beberapa penyebab kenapa darah bisa keluar saat hamil muda.

  • Terjadi Pendarahan Implantasi

Pendarahan sering terjadi pada waktu 6 sampai 12 hari pertama setelah kehamilan. Penyebabnya bisa karena telur yang dibuahi telah menanamkan dirinya pada lapisan rahim. Oleh sebab itu, terkadang banyak perempuan yang belum menyadari awal kehamilannya sendiri.

Banyak wanita yang menganggap bahwa pendarahan tersebut hanya darah yang sifatnya normal dan ringan. Jika pendarahan terjadi pada trimester pertama, sebaiknya gunakan panty liner sehingga bisa mendapatkan gambaran seberapa banyak volume pendarahan.

Setelah mengetahui bahwa mengalami pendarahan, ada baiknya untuk segera melakukan konsultasi kepada dokter. Dikhawatirkan terjadi gangguan tertentu pada rahim atau janin di dalam perut. Normalnya, pendarahan implantasi terjadi dalam beberapa jam atau beberapa hari.

  • Mengalami Kehamilan Ektopik

Pendarahan vagina yang sifatnya ringan serta nyeri perut dapat dijadikan indikasi adanya kondisi kehamilan ektopik. Kehamilan tersebut dapat terjadi ketika telur yang dibuahi tertanam pada bagian luar rahim sehingga tidak dapat berkembang dengan normal.

Pada bagian luar rahim tersebut tidak ada pasokan darah serta nutrisi yang memadai agar janin dapat tumbuh dengan optimal. Jika embrio terus mengalami pertumbuhan, maka akan menyebabkan tuba falopi menjadi pecah yang berdampak buruk bagi calon ibu.

Jika kehamilan dan salurannya semakin besar, maka nyeri perut akan semakin sakit dan parah. Kehamilan tersebut mendorong tuba falopi pecah, sehingga dapat menyebabkan keluar darah saat hamil muda. Dalam kasus ini, calon ibu terpaksa harus operasi darurat dan transfusi darah.

  • Mengalami Kehamilan Mola

Kehamilan mola disebabkan karena terjadi kelainan pembuahan dan tumbuhnya jaringan yang sifatnya abnormal tumbuh pada rahim. Kasus ini jarang terjadi karena jaringan sangat berbahaya dan dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Janin yang tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan jaringan abnormal pada rahim, dapat menghasilkan janin dengan kondisi cacat lahir yang parah. Jika calon ibu mengalami pendarahan, bisa saja disebabkan karena kehamilan mola ini.

  • Sebagai Tanda Terjadi Keguguran

Pendarahan saat hamil muda apa keguguran? Keguguran bisa terjadi pada sekitar (15-20)% masa kehamilan, biasanya saat menginjak 12 minggu pertama kehamilan. Gejala umum yang sering terjadi seperti sakit perut, sakit punggung, dan keluar darah.

Akan tetapi, pendarahan yang terjadi pada trimester pertama bukan berarti calon ibu telah kehilangan bayinya. Jika detak jantung masih terlihat pada USG, ketahui bahwa lebih 90% wanita yang mengalami pendarahan memiliki kondisi janin masih baik.

  • Terjadinya Perubahan Serviks

Moms perlu tahu bahwa dari jurnal Fertility and Sterility dijelaskan ada 30 lebih ibu hamil dengan anak kembar yang mengalami pendarahan saat trimester pertama, namun berpeluang lebih sehat.

Produksi hormon yang normal saat memasuki masa kehamilan, menyebabkan perubahan pada serviks yang membuatnya mengalami pendarahan dan lebih lunak. Selama kehamilan, darah akan secara ekstra mengalir ke serviks dan hal itu dapat memicu terjadinya pendarahan.

Faktor pemicu terjadinya pendarahan, seperti berhubungan seks dan pap test yang secara langsung kontak dengan serviks. Jenis pendarahan memang tidak bahaya, ada baiknya tetap melakukan pemeriksaan dengan dokter.

  • Indikasi Infeksi Pada Vagina

Infeksi yang terjadi pada vagina dapat menyebabkan pendarahan terjadi secara tiba-tiba pada masa kehamilan muda. Infeksi bisa terjadi pada serviks, vagina, bahkan infeksi menular seksual seperti herpes, gonore, dan klamidia.

Jika pendarahan disertai dengan tanda keputihan yang tidak normal, maka segera lakukan konsultasi dengan dokter kehamilan. Tujuannya agar dokter bisa memberikan saran terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Cara Menangani Keluar Darah Saat Hamil Muda

Ketika keluar darah saat hamil trimester pertama, calon ibu harus bisa mencermati dengan benar. Pasalnya, dalam dunia medis dikenal dua kategori pendarahan. Pertama, pendarahan yang sifatnya ringan berupa flek atau tetesan darah pada celana dalam.

Kategori kedua, pendarahan yang volumenya banyak sehingga membutuhkan pembalut untuk mengatasinya. Saat terjadi pendarahan, ibu disarankan untuk langsung istirahat total, baru setelah itu bisa menerapkan tips berikut setiap harinya.

  • Hindari Melakukan Hubungan Intim

Walaupun berhubungan intim dinyatakan aman saat hamil, tapi beda konsepnya bagi calon ibu yang pernah mengalami pendarahan saat awal kehamilan. Sebaiknya hindari melakukan hubungan intim hingga dokter menyampaikan bahwa kondisi kandungan sudah stabil dan kuat.

  • Istirahat Secara Total

Jika tiba-tiba keluar darah saat hamil muda, Moms disarankan untuk banyak berbaring dan istirahat total. Kurangi waktu untuk beraktivitas berdiri bahkan berjalan. Bila perlu lakukan izin untuk tidak bekerja selama beberapa waktu.

Dengan istirahat total, plasenta dapat melindungi rahim dengan optimal sehingga mengurangi risiko terjadinya keguguran. Moms juga disarankan untuk tidak banyak pikiran karena dapat berpengaruh pada kondisi janin.

Ketika nanti si Kecil sudah lahir, Moms perlu menyiapkan produk bayi yang bisa membantu. Salah satunya adalah bisa menggunakan produk botol susu anti kolik

Botol susu ini dapat mencegah terjadinya kolik pada bayi. Kolik dapat disebabkan karena bayi terlalu kenyang, usus bayi sensitif, haus, atau karena tercampurnya udara dan cairan ASI kedalam perut bayi. Untuk mendapatkan produknya, kunjungi https://drbrowns.id/ dan dapatkan berbagai produk dan juga layanannya.

  • Pakailah Pembalut

Jika pendarahan yang terjadi keluar banyak, calon ibu tidak disarankan untuk menggunakan tampon. Tetapi agar lebih aman, gunakan pembalut biasa atau panty liner. Dengan menggunakan pembalut, Moms juga bisa memprediksi seberapa banyak pendarahan yang terjadi.

  • Perhatikan Warna Darah

Penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan warna darah yang keluar saat hamil muda. Ada darah yang warnanya merah terang, merah muda, merah kecoklatan, dan masih banyak lagi. Warna darah tersebut bisa dijadikan patokan pendarahan sifatnya normal atau tidak.

Kondisi yang Perlu Diwaspadai Saat Keluar Darah Saat Hamil Muda

  • Pendarahan Deras

Pendarahan yang alirannya deras seperti menstruasi, berwarna merah terang, dan disertai kram perut perlu diwaspadai oleh semua ibu hamil. Apalagi jika pendarahan terjadi secara terus menerus, bisa menjadi tanda terjadinya keguguran atau kehamilan mola.

  • Pendarahan Bersamaan dengan Keluarnya Jaringan

Jika Moms mengalami pendarahan yang disertai dengan jaringan tertentu keluar dari vagina, maka jangan membuang jaringan tersebut. Tanyakan kepada dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bisa saja terjadi kelainan pada kehamilan yang akibatnya fatal.

  • Pendarahan Bersamaan dengan Pusing atau Migrain

Pendarahan yang disertai dengan rasa pusing bahkan sampai pingsan, bisa menjadi tanda kehamilan buruk. Segera konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan ultrasound pada bagian perutnya.

Keluar darah saat hamil muda perlu ditangani dengan segera oleh dokter yang berpengalaman. Walaupun memang sering terjadi pada kebanyakan ibu hamil, akan tetapi pendarahan tersebut dapat menimbulkan risiko yang berbeda-beda, baik risiko ringan maupun berbahaya.



5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Pahami Perbedaan Keputihan Tanda Hamil dengan Keputihan Saat Menjelang Haid

Perbedaan Keputihan Tanda Hamil dengan Keputihan Menjelang Haid

Perbedaan Keputihan Tanda Hamil dengan Keputihan Menjelang Haid

Keputihan memang sering dianggap sebagai tanda awal menjelang menstruasi. Padahal, keputihan juga bisa menjadi tanda awal menjelang kehamilan. Walaupun tampaknya sama, ternyata ada beberapa perbedaan keputihan tanda hamil dengan keputihan saat menjelang haid.

Keputihan yang keluar saat wanita mengalami telat datang bulan bisa menjadi pertanda awal kehamilan. Tanda tersebut terjadi karena terjadi peningkatan hormon estrogen dan aliran darah ke vagina. Agar lebih memahaminya, cari tahu lagi perbedaan keputihan pada saat haid dan hamil.

Perbedaan Keputihan Tanda Hamil dan Menjelang Haid

  • Jumlah atau Volume Keputihan

Salah satu perbedaan antara keputihan yang dialami saat haid dan awal kehamilan, yaitu pada jumlah atau volumenya. Keputihan yang dialami oleh wanita saat hamil umumnya berjumlah lebih banyak dibandingkan keputihan saat menjelang haid.

Hal itulah yang menyebabkan celana dalam wanita yang memasuki awal kehamilan lebih cepat basah. Akan tetapi, keputihan yang terjadi pada awal kehamilan dapat berfungsi untuk mencegah virus atau bakteri memasuki rahim kemudian menimbulkan gangguan serius pada janin.

Meski keputihan tergolong hal yang wajar terjadi, namun Moms harus tetap berhati-hati jika volume keputihan yang dihasilkan terlalu banyak. Segera lakukan konsultasi kepada dokter langganan untuk mengetahui penyebabnya serta cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Berapa hari keputihan tanda hamil? Jika Moms sudah merasa tidak wajar maka langsung kunjungi dokter. Ketika mengalami pendarahan vagina saat hamil, calon ibu juga perlu melakukan konsultasi kepada dokter. 

Biasanya pendarahan pada saat hamil merupakan tanda dari permasalahan yang serius seperti gangguan plasenta atau keguguran.

  • Waktu Munculnya Keputihan

Perbedaan keputihan saat akan menjelang haid dan menyusui adalah waktu keluarnya keputihan tersebut. Untuk lebih memastikan bahwa keputihan yang keluar merupakan tanda awal kehamilan, maka Moms juga perlu untuk memperhatikan waktu kemunculannya.

Keputihan saat memasuki awal kehamilan umumnya terjadi 1-2 minggu setelah terjadinya pembuahan. Volume keputihan bagi wanita yang hamil akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Berbeda dengan keputihan saat menjelang haid yang waktunya tidak bisa dipastikan. Namun, keputihan biasanya terjadi H-2 menjelang haid dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan keputihan saat hamil. Terkadang ada juga wanita remaja yang sering mengalami keputihan saat akan haid.

  • Tekstur Keputihan

Keputihan tanda hamil itu seperti apa? Walaupun agak sulit untuk dibedakan, akan tetapi keputihan yang dialami oleh wanita hamil umumnya memiliki tekstur yang lebih lengket dan cair. 

Jadi saat Moms mendapatkan keputihan dengan kondisi tekstur yang lebih kental pada 1-2 minggu setelah terjadi pembuahan, maka bisa memastikannya dengan menggunakan test pack

Berbeda dengan keputihan saat menjelang haid yang teksturnya agak menggumpal dan terasa lembut saat dipegang. Terkadang keputihannya juga hanya menimbulkan bercak putih pada celana dalam.

  • Warna Keputihan

Berbeda dengan keputihan biasa yang dialami banyak wanita menjelang haid, keputihan saat hamil cenderung berwarna seperti putih susu. Sedangkan keputihan menjelang haid warnanya putih kekuningan. Selain itu, dari segi tekstur kedua jenis keputihan juga memiliki perbedaan.

Menurut American Pregnancy Association, keputihan pada wanita yang muncul dengan sedikit warna kehijauan dan bau tidak sedap, menandakan bahwa vagina sedang mengalami infeksi jamur. Oleh sebab itu sebaiknya segera melakukan konsultasi kepada dokter untuk mengatasinya.

Tanda Kehamilan yang Kemungkinan Muncul Saat Menjelang Haid

Setelah memahami perbedaan keputihan yang dialami oleh wanita saat menjelang haid dan hamil, ada beberapa tanda kehamilan berikut yang bisa menyerupai tanda akan mengalami datang bulan. Oleh sebab itu, Moms perlu untuk memahaminya ciri-cirinya:

  • Sakit Kepala

Pada awal kehamilan, wanita juga sering mengalami sakit kepala atau migrain yang sering sekali terjadi. Ternyata keluhan tersebut juga sering dialami wanita menjelang haid.

  • Sakit Punggung

Tidak sedikit wanita yang mengalami sakit punggung dan nyeri pada perutnya saat menjelang haid. Gejala tersebut juga bisa dirasakan oleh wanita saat memasuki fase awal kehamilan, seluruh badan terasa pegal, dan sakit semua.

  • Nyeri Payudara

Saat menjelang haid dan memasuki awal kehamilan, wanita sering mengalami keluhan payudara terasa nyeri. Terkadang payudara juga terlihat lebih besar, bengkak dan lebih sensitif. Akan tetapi, keluhan yang dialami wanita hamil lebih parah dan payudara lebih berat.

Saat sudah melahirkan, Moms yang sedang mengalami permasalahan kesehatan tertentu dan khawatir menularkannya pada bayi, bisa menggunakan botol susu anti kolik untuk memberikan pengalaman menyusui yang lebih nyaman bagi si kecil.

Botol diformulasi dengan teknologi Internal Vent System untuk mengatur ritme aliran air secara teratur. Moms bisa memompa ASI dalam jumlah banyak, kemudian memasukkannya pada botol tersebut dan menyimpannya pada tempat yang aman.

Botol tersebut dapat mencegah terjadinya kolik pada bayi, yang dapat disebabkan karena jumlah ASI yang diberikan pada bayi terlalu sedikit atau terjadi infeksi bakteri dan jamur yang membuatnya rewel. Kunjungi website resmi https://drbrowns.id/. 

  • Terjadinya Perubahan Suasana Hati

Mood swing pasti sering dialami oleh wanita saat menjelang haid, ternyata wanita hamil juga mengalami hal tersebut. Perubahan suasana hati yang naik turun membuat ibu hamil terkadang merasa mudah lelah saat beraktivitas.

Perbedaan Keputihan yang Normal dan Tidak Normal

Selain perlu memahami waktu, tekstur dan warna keputihan pada wanita yang akan haid dan keputihan tanda hamil hamil, ada baiknya wanita perlu memperhatikan kondisi keputihan normal dan tidak normal. Keputihan yang sifatnya normal, biasanya terjadi sebelum menstruasi.

Warna dan tekstur keputihan sendiri dapat dipengaruhi oleh mood, kondisi stres, dan juga aktivitas seksual. Oleh sebab itu, wanita perlu peka ketika terjadi keputihan yang tandanya tidak normal karena bisa saja terjadi gangguan pada kesehatan.

Keputihan yang normal, ciri-cirinya berwarna bening dan transparan, tidak berbau, cairannya berair, teksturnya tidak lengket, jumlah cairan yang keluar sedikit, serta tidak menyebabkan gatal. Berbeda dengan keputihan yang tidak normal yang warnanya putih susu kehijauan atau keabu-abuan.

Selain itu, teksturnya sangat kental, bau amis atau tidak sedap, lengket, terdapat bintik polinomial, serta sering terasa gatal pada bagian kemaluan. 

Apakah sekarang Moms sudah paham perbedaan keputihan yang sifatnya normal dan tidak normal? Keputihan tersebut bisa juga terjadi pada wanita haid dan hamil.  

Tips Mengatasi Keputihan

  • Kompres vagina. Lakukan kompres pada bagian vagina setidaknya 3-4 kali dalam seminggu. Pengompresan tersebut dapat mengurangi rasa gatal dan juga bengkak.
  • Sering konsumsi yoghurt. Wanita yang sering mengonsumsi yoghurt bisa membantu menurunkan risiko terjadinya infeksi jamur.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seks. Setidaknya salah satu pasangan bisa menggunakan kondom untuk mengurangi terjadinya infeksi. Aktivitas tersebut bisa dilakukan saat wanita belum melakukan pemeriksaan pada dokter.

Jika Moms sudah memahami dengan baik gejala keputihan tanda hamil dan haid, maka jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan vagina. Hindari sering menggunakan celana ketat atau bahan nilon agar kebersihan vagina selalu terjaga. 






5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Bagi Pasangan Suami Istri, Amankah Berhubungan Seks Saat Hamil?

Bagi Pasangan Suami Istri, Amankah Berhubungan Seks Saat Hamil

Bagi Pasangan Suami Istri, Amankah Berhubungan Seks Saat Hamil?

Melakukan hubungan seks merupakan kebutuhan penting bagi pasangan suami istri. Akan tetapi, saat ini masih banyak pasangan suami istri yang takut melakukan hubungan seksual saat kondisi istri sedang hamil. Berdasarkan hal itu, amankah pasangan suami istri berhubungan seks saat hamil?

Berhubungan seks pada saat kondisi hamil sebenarnya diperbolehkan dan sangat tergantung dengan kondisi calon ibu itu sendiri. Oleh sebab itu, calon ibu disarankan melakukan pemeriksaan pada dokter kandungan untuk mengetahui kondisi dari janin berserta ibunya.

Kondisi yang Dilarang Berhubungan Seks Saat Hamil

Boleh atau tidaknya suatu pasangan melakukan hubungan seks saat istri dalam kondisi hamil sangat bergantung pada kondisi kesehatan dari ibu dan juga calon bayi. Ada beberapa kondisi berikut ini yang melarang pasangan melakukan hubungan seks.

  • Beresiko Tinggi Mengalami Keguguran

Berhubungan seks pada trimester pertama kehamilan biasanya masih sering mengalami resiko keguguran. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa prostaglandin pada sperma yang dapat memicu terjadinya kontraksi dini pada calon ibu.

Selain itu, adanya faktor perubahan fisik seperti merasakan mual dan muntah juga menyebabkan menurunnya gairah seks pada wanita. Oleh karena itu, sebaiknya pada trimester pertama kehamilan, pasangan suami istri tidak berhubungan seks.

  • Kehamilan yang Mengalami Gangguan Plasenta

Gangguan plasenta yang terjadi pada ibu hamil dapat menimbulkan risiko tinggi. Melihat hal ini, Moms dianjurkan untuk mengurangi kegiatan seksualnya selama proses kehamilannya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya pendarahan pada calon ibu bayi.

Apabila memaksakan untuk berhubungan seksual, akan menyebabkan pendarahan vagina karena cairan sperma masuk pada rahim ibu. Gangguan plasenta yang sering terjadi pada ibu hamil, misalnya abrupsi plasenta (placental abruption), plasenta previa, dan plasenta akreta.

  • Memiliki Gangguan Serviks

Gangguan serviks pada wanita biasanya terjadi karena ada permasalah di area leher rahim. Calon ibu yang mengalami gangguan serviks tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual karena dapat membahayakan kehamilannya sewaktu-waktu.

Apabila calon Moms memaksakan untuk tetap melakukan hubungan seks akan menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Bahkan, ada beberapa kasus menyebabkan terjadinya kelainan abnormal pada bayi.

  • Memiliki Riwayat Melahirkan Bayi Prematur

Kelahiran prematur pada calon ibu terjadi ketika kandungan belum memasuki usia 37 minggu.  Oleh sebab itu, ibu yang memiliki riwayat kelahiran prematur biasanya tidak dianjurkan untuk berhubungan seks saat hamil untuk mengurangi resiko kelahiran prematur kembali.

  • Mengalami Pendarahan Vagina

Pendarahan yang terjadi saat hamil, selain sebagai tanda terjadinya implantasi embrio pada dinding rahim, juga menandakan permasalahan serius pada calon ibu dan janin. Fase ini biasanya ditandai dengan pendarahan yang tidak berhenti serta timbul rasa nyeri pada rahim.

Jika kondisi tersebut terjadi, perlu dilakukan pemeriksaan pada dokter kandungan untuk mengetahui penyebab utama terjadinya pendarahan. Biasanya dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sementara waktu untuk mencegah keguguran.

Berhubungan Seks Saat Hamil dengan Posisi Aman dan Nyaman

  • Posisi Saling Berhadapan Suami di Atas Istri di Bawah

Banyak ibu hamil yang bertanya, kapan bumil boleh berhubungan? Pada posisi ini, suami menindih istri sambil menahan tubuh dengan bertumpu pada kedua siku dan tangan kemudian istri membuka paha lebar. 

Posisi ini juga bisa divariasikan dengan menggunakan lutut istri dilipat keatas dan diletakkan di pinggang suami.

  • Posisi Saling Berhadapan Istri di Atas Suami di Bawah

Pada posisi ini, suami berbaring terlentang dan istri berjongkok di atasnya agar memudahkan untuk membantu kemaluan suami masuk. Hubungan seksual pada posisi ini juga dapat dilakukan dengan posisi telungkup dengan tubuh bertumpu pada suami.

Untuk posisi suami berbaring lurus dengan melingkari pinggang istri serta melakukan sentuhan dan rangsangan di bokong istri agar dapat memberikan kenyamanan pada calon ibu. Posisi ini biasanya banyak direkomendasikan saat melakukan hubungan seks pada kondisi hamil

  • Posisi Miring

Posisi suami berada di belakang istri dengan memelukan atau meraba beberapa titik rangsangan sang istri. Kemudian, suami memasukkan kemaluannya pada vagina istri lewat belakang. Posisi miring ini juga dianggap aman dan membuat pasangan suami istri lebih rileks.

Posisi miring akan memungkinkan terjadinya penetrasi tidak terlalu dalam sehingga tidak akan berdampak pada janin. Namun, posisi seks ini membutuhkan usaha untuk mendapatkan ritme yang sesuai agar lebih memberikan kenyamanan dan terasa menyenangkan.

  • Posisi Berhadapan Setengah Miring

Pada usia kehamilan trimester awal, pasangan suami istri dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi berhadapan setengah miring. Jadi, kaki suami istri saling mengunci disertai posisi suami berbaring miring dengan bertumpu pada punggungnya.

Posisi berhadapan setengah miring memposisikan istri berbaring pada dada suami, kemudian salah satu paha istri berada di bawah paha suami. Posisi istri disarankan untuk miring ke kiri agar peredaran darah ke janin bisa tetap lancar.

  • Posisi Duduk

Berhubungan seks saat hamil dengan posisi ini dilakukan dengan suami duduk di sebuah kursi atau tepian tempat tidur sambil memangku istri dan saling berhadapan. Setelah itu, istri juga membantu sang suami untuk memasukkan kemaluannya ke dalam vaginanya.

Suami dapat memberikan rangsangan dengan membuat gerakan menarik dan mendorong pinggul pasangannya, kemudian istri membantunya dengan melakukan gerakan memutar. Gerakan tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada calon ibu.

Rekomendasi Produk Serta Bimbingan Konsultasi yang Cocok Untuk Ibu Hamil

Berhubungan saat hamil masih menjadi sebuah tanda tanya besar di tengah masyarakat, terutama bagi para pasangan yang baru saja menikah. Hal ini dikarenakan banyak calon ibu yang merasa khawatir terjadi pendarahan atau masalah lain yang bisa terjadi pada calon bayi.

Untuk mengurangi rasa cemas dan khawatir para calon ibu dalam proses kehamilan serta mempersiapkan diri untuk persalinan, Moms bisa mengikuti program parenting club. Program yang didampingi langsung dengan dokter profesional berpengalaman di bidangnya.

Program tersebut akan memberikan wawasan baru bagi calon ibu untuk mempersiapkan diri memberikan pola asuh terbaik bagi Si Kecil setiap harinya. Tidak hanya itu, Moms juga perlu mulai menyediakan beberapa produk berkualitas bagi bayi, misalnya saja botol susu anti kolik.

Botol susu Dr. Brown’s dapat membantu mengatasi masalah pencernaan bayi misalnya masuk angin dan muntah yang memicu terjadinya kolik. Moms bisa hubungi website https://drbrowns.id/ untuk informasi lengkapnya. 

Kolik memang bukan penyakit yang berbahaya, tetapi banyak ibu yang belum memahami gejala kolik pada bayi. Bayi yang terkena kolik biasanya sering menangis lebih dari 3 jam perhari setiap harinya. 

Penyebab bayi mengalami kolik beragam mulai dari usus bayi sensitif, kembung, masuk angin, haus, atau karena ibu memberikan ASI sedikit pada bayi.

Berhubungan seks saat hamil itu memang diperbolehkan dengan catatan kondisi ibu dan janin sehat, jadi sebagai pasangan suami istri tidak perlu merasa khawatir lagi. Sering lakukan konsultasi pada dokter mengenai kondisi ibu dan janin untuk mencegah terjadinya masalah kehamilan tertentu. 



5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Apa yang Dirasakan Saat Hamil 2 Bulan?

Apa yang Dirasakan Saat Hamil 2 Bulan?

Apa yang Dirasakan Saat Hamil 2 Bulan?

Memasuki usia kandungan 8 minggu, janin semakin berkembang dan gejala kehamilan pun semakin terasa. Banyak hal yang Moms akan alami, mulai dari pusing, mual hingga food craving. Agar bisa mengantisipasinya, Moms perlu mengetahui tanda-tanda hamil 2 bulan yang umum terjadi.

9 Hal yang Dirasakan Saat Hamil 2 Bulan

Perlu Moms ketahui bahwa saat usia kehamilan 2 bulan, rahim membesar seukuran jeruk bali. Sedangkan ukuran janin sekitar 1,6 cm dengan berat 1 gram, mirip seperti ukuran kacang tanah.

Seiring janin yang berkembang, contohnya wajah mulai terbentuk, maka Moms pun akan merasakan perubahan. Hal tersebut sifatnya wajar sehingga Moms tidak perlu khawatir jika mengalami gejala-gejala yang bisa mengganggu rutinitas sehari-hari. 

Berikut 9 hal yang dirasakan ketika hamil dua bulan tersebut: 

  • Morning Sickness

Salah satu ciri hamil muda yang umum terjadi pada bulan 2 kehamilan adalah morning sickness. Namun, beberapa wanita hamil bisa saja mengalaminya saat memasuki usia kandungan 6 minggu.

Apa yang dirasakan perut ibu hamil 2 bulan? Morning sickness adalah mual dan muntah yang terjadi pada ibu hamil. Tidak hanya di pagi hari, kondisi tersebut juga bisa terjadi pada siang maupun malam hari. 

Produksi hormon kehamilan diduga kuat sebagai penyebab morning sickness. HCG, nama hormon yang diproduksi, menyebabkan Moms mengalami mual kemudian muntah. Hormon tersebut tidak berbahaya karena memang dibutuhkan selama kehamilan. 

Nantinya, setelah usia kandungan 12 minggu, gejala morning sickness akan mulai menghilang. Moms dapat mengkonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter untuk meredakan mual dan muntah. Selain itu, menghirup udara segar, menghindari pemicu mual, dan memperbanyak konsumsi camilan sehat juga membantu mengatasi morning sickness.

  • Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Tanda yang selanjutnya adalah sering buang air kecil. Penyebab meningkatnya frekuensi BAK yakni hormon HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon kehamilan tersebut memicu Moms untuk buang air kecil lebih sering sekaligus ukuran rahim yang membesar.

Kondisi tersebut memang normal, namun Moms harus melakukan antisipasi agar tidak mengalami dehidrasi. Mengurangi minuman tinggi kafein dan menghindari minum menjelang tidur merupakan hal yang harus dilakukan saat hamil 2 bulan.

Jangan lupa untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama kehamilan. Caranya dengan mengkonsumsi air putih antara 8 hingga 12 gelas per hari. Melakukan relaksasi dan olahraga ringan juga diperlukan. 

Kegiatan positif tersebut sangat efektif untuk mengurangi stres yang ternyata bisa menyebabkan keluhan sering buang air kecil.

  • Mood Swing

Pada usia kehamilan 2 bulan, mood swing atau perubahan suasana hati merupakan hal yang umum dirasakan. Perubahan ini terlihat sekali oleh orang di sekitar karena sifatnya yang ekstrim Contohnya, ibu hamil yang tadinya merasa senang tiba-tiba merasa sedih kemudian menangis.

Penelitian yang berjudul Pregnant Women’s Condition and Awareness about Mood Swing (2019) yang termuat dalam SpringerLink menyebutkan bahwa mood swing kerap terjadi pada kehamilan trimester awal karena perubahan mood yang mempengaruhi neurotransmitter.

Pada otak, neurotransmitter merupakan senyawa organik yang berperan sebagai pengatur suasana hati atau mood. Walaupun normal, namun mood swing dapat berdampak buruk pada ibu hamil sehingga dibutuhkan dukungan dari suami dan keluarga untuk memberikan energi positif. 

  • Payudara Membesar

Ketika sebelum hamil ukuran payudara relatif kecil, maka jangan kaget ketika ukurannya membesar selama mengandung. Sebab, perubahan payudara saat hamil 2 bulan bisa mencapai 2 cup atau 1 ½ kali lebih besar dari ukuran sebelumnya.

Perubahan tersebut biasanya disertai dengan rasa gatal dan sedikit nyeri. Sensasi nyeri pada hamil muda terasa lebih intens jika dibandingkan nyeri ketika datang bulan. Moms juga akan merasakan payudara yang lebih padat dan berisi.

Proses payudara yang membesar tersebut juga memunculkan garis-garis stretchmark. Namun, tidak semua ibu hamil mengalami kondisi tersebut. Jika ternyata muncul, maka cobalah untuk mengoleskan minyak zaitun, pelembab, atau gel lidah buaya sebagai perawatan harian.

Setelah melahirkan, Moms biasanya akan membutuhkan botol susu. Moms harus mengutamakan botol susu anti kolik demi kesehatan si Kecil. 

Salah satu produk unggulan yang recommended yakni botol susu Dr. Brown’s yang dilengkapi dengan internal vent system untuk mencegah kolik pada bayi.

  • Sakit Kepala

Awal kehamilan kerap memicu sakit kepala. Seperti yang tertulis pada Journal of Pregnancy and Child Health: Headache in Pregnancy (2015) menjelaskan bahwa sakit kepala merupakan gejala umum selama kehamilan dan intensitasnya bisa meningkat pada trimester II dan II.

Penyebab yang umum diketahui adalah adanya perubahan hormon yang drastis pada ibu hamil dan peningkatan produksi darah. Faktor seperti kelelahan, stres dan konsumsi kafein juga dapat berkontribusi. Cara untuk meredakan sakit kepala selama hamil, antara lain:

  • Mengompres bagian jidat dengan kain bersih yang sudah dibasahi air dingin.
  • Memijat pelan bagian kepala yang sakit atau memanggil terapis untuk melakukan pijat relaksasi.
  • Mengambil waktu yang cukup untuk istirahat.
  • Perut Kembung

Tanda selanjutnya adalah perut kembung. Kondisi perut saat hamil 2 bulan yang terasa kembung disebabkan oleh hormon kehamilan bernama progesteron yang meningkat. Penyebab lain yakni masuknya gas berlebih ke dalam sistem pencernaan.

Perut kembung dapat memicu ibu hamil untuk buang gas lebih dari jumlah normal. Selain itu, keluhan kram perut juga akan dialami sehingga kurang nyaman untuk beraktivitas sehari-hari. 

Agar tidak semakin parah, Moms harus menghindari makanan yang berlemak, makanan yang tinggi fruktosa, dan melakukan olahraga ringan secara rutin. 

  • Ngidam

Tentu sudah familiar dengan istilah ‘ngidam’, bukan? Istilah tersebut merujuk pada kondisi ibu hamil yang memiliki keinginan besar terhadap makanan atau minuman tertentu. Terkadang, jenis makanan yang diminta cukup susah didapat sehingga membuat suami kewalahan.

Penyebab ngidam diduga karena ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi yang lebih sehingga muncul keinginan untuk mengkonsumsi makanan tertentu. Namun, tidak semua makanan baik untuk dikonsumsi selama hamil muda.

Jenis makanan yang harus dihindari saat kandungan berusia 2 bulan ada beberapa. Misalnya keju, ikan mentah, daging setengah matang, jeroan, telur setengah matang, teh herbal, junk food dan minuman tinggi kafein.

  • Menderita Konstipasi

Saat kandungan memasuki usia 8 minggu, konstipasi atau susah buang air besar merupakan keluhan yang sering muncul. Penyebab konstipasi pada ibu hamil yaitu peningkatan hormon progesteron, kurang minum air putih, kurang bergerak, stres, dan kurang serat.

Gejala sembelit saat hamil 2 bulan meliputi perut kembung, feses mengeras, sakit perut, dan terasa mual. Mengkonsumsi makanan seperti sereal, kacang-kacangan, beras merah, dan sayuran dapat mengatasi konstipasi selama kehamilan.

  • Mudah Kelelahan

Kelelahan selama kehamilan disebabkan oleh perubahan fisik dan janin yang terus berkembang di dalam rahim sehingga beratnya bertambah. Moms harus pintar menjaga pola makan, gaya hidup sehat, dan mengatur waktu istirahat.

Jika kelelahan yang dialami disertai sakit tenggorokan, demam, pusing, dan kelenjar yang membengkak, maka harus segera diperiksakan ke dokter. Sebab, kondisi tersebut menandakan kelelahan yang parah.

Pada trimester pertama, ibu hamil harus mengurangi kegiatan yang berat. Risiko kelelahan sangat fatal yakni keguguran, kontraksi pada rahim, muncul varises, dan terganggunya perkembangan janin.

Dengan mengetahui apa saja yang dialami pada saat hamil 2 bulan, maka Moms akan lebih siap untuk menjalaninya. Moms tidak perlu terlalu panik, ada banyak hal yang wajar dialami oleh ibu hamil. Namun, jika terasa memberatkan atau parah maka bisa segera datangi dokter kandungan. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Ingin Bayi Cepat Gemuk? Coba Deh Ibu Menyusui Konsumsi 7 Makanan Ini!

Ingin Bayi Cepat Gemuk? Coba Deh Ibu Menyusui Konsumsi 7 Makanan Ini!

Ingin Bayi Cepat Gemuk? Coba Deh Ibu Menyusui Konsumsi 7 Makanan Ini!

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi selama 6 bulan pertama. ASI yang diberikan secara khusus sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi bisa membantu tumbuh kembang Si Kecil. Lalu bagaimana jika Moms ingin sekali bayi cepat gemuk? Bisakah hanya dengan mengandalkan ASI saja?

Tentu saja bisa Moms! ASI harus diberikan secara eksklusif atau bisa juga didukung dengan susu formula sampai 6 bulan baru kemudian Moms bisa memberikannya makanan pendamping. Nah, jika Moms ingin sekali si Kecil menjadi gemuk, maka Moms perlu perhatikan pola makan.

Makanan yang Harus Dikonsumsi Ibu Menyusui Agar Bayi Cepat Gemuk

  1.     Salmon

Asam alfa-linoleat dan asam docosahexaenoic, atau DHA, adalah dua jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan bayi dan membuatnya cepat gemuk.

Asam alfa-linolenat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda. DHA telah terbukti meningkatkan perkembangan otak bayi dan retina mata dan terkait dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Asam lemak omega-3 bisa Moms temukan di dalam ikan salmon dan tuna. Moms juga bisa menemukan kandungan asam lemak omega 3 ini di dalam kenari, kedelai, biji rami dan ikan berlemak lainnya seperti halibut.

Adapun asupan asam lemak omega-3 yang cukup menurut Institute of Medicine untuk ibu menyusui adalah 1,3 gram per hari, setara dengan satu hingga dua porsi ikan per minggu.

 Kalau bisa sih Moms hindari untuk mengkonsumsi mackerel, ikan todak, dan tilefish karena kandungan merkurinya yang tinggi.

  1.     Kacang-kacangan

Asam linoleat dan asam arakidonat, atau ARA, adalah dua jenis asam lemak omega-6 yang dibutuhkan si Kecil agar bisa gemuk. Asam linoleat membantu si Kecil tumbuh, dan ARA bekerja dengan DHA di otak untuk perkembangan yang tepat.

 Asam lemak omega-6 bisa Moms temukan di berbagai kacang-kacangan dan biji-bijian. Menurut Institute of Medicine, Moms perlu mengkonsumsi 13 gram per hari asupan asam lemak omega-6 atau setara dengan sekitar satu sendok makan.

  1.     Salad Buah dengan Dressing Minyak Zaitun

Apakah Moms suka makan salad buah? Bagaimana jika dressing yang digunakan diganti dengan menggunakan minyak zaitun? Jadi, menurut Healthy Eating, minyak zaitun ini mengandung lemak tak jenuh tunggal yang bisa membuat si Kecil gemuk.

Lemak tak jenuh tunggal ini telah terbukti menurunkan kolesterol dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Kandungan ini juga dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang membantu Moms tetap sehat jika Anda menderita diabetes tipe 2.

Sebagai ibu menyusui, semakin sehat Anda, semakin baik Moms apat merawat bayi. Lemak sehat dalam makanan Anda juga memungkinkan tubuh Moms menyerap vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak.

Bayi membutuhkan vitamin ini bukan hanya untuk pertumbuhannya saja, melainkan juga bagus untuk penglihatan, tulang, kulit, dan pembekuan darah yang sehat. Lemak tak jenuh tunggal juga bisa ditemukan di  kacang tanah dan minyak canola, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian.

  1.     Oatmeal

Jika ingin bayi cepat gemuk, Moms bisa konsumsi oatmeal untuk sarapan. Oatmeal adalah gandum utuh yang dapat dikaitkan dengan peningkatan suplai ASI yang nantinya bisa membantu si Kecil lebih berisi. Oatmeal adalah beras yang belum diolah dengan hanya kulit terluar yang dibuang.

Oatmeal adalah karbohidrat kompleks, yang memberi Moms energi yang dibutuhkan untuk menyusui dan juga membantu produksi ASI. Para peneliti telah menemukan bahwa makan oatmeal juga dapat menyebabkan peningkatan kadar serotonin di otak.

 Serotonin adalah neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, nafsu makan, tidur Anda, dan  merangsang sekresi prolaktin. Prolaktin, seperti yang disebutkan sebelumnya, adalah hormon kunci yang terlibat dalam laktasi.

Semakin Moms sering menyusui si Kecil dan tidak kekurangan produksi ASI, maka buah hati Moms akan bisa gemuk seperti yang diharapkan.

  1.     Aprikot

Aprikot terutama aprikot kering mengandung fitoestrogen yang membantu menyeimbangkan hormon yang terlibat dalam laktasi.

Buah satu ini sangat tinggi serat, Vitamin A, C, kalium dan kalsium. Buah-buahan kering yang kaya kalsium seperti buah ara, aprikot, dan kurma juga bisa membantu produksi susu.

Ketika Moms intens memproduksi susu, maka asupan makan si Kecil juga tidak pernah kekurangan sehingga kemungkinan berat badannya bisa bertambah bukanlah hal yang tidak mungkin.

  1.     Sayuran Hijau

Sayuran hijau, terutama bayam mengandung  sumber kalsium tinggi, zat besi, Vitamin A, K dan juga folat. Nah, folat ini sangat penting bagi wanita yang sedang menyusui karena membantu Moms memproduksi ASI lebih lancar dan bagus untuk tumbuh kembang si Kecil.

Sayuran dengan daun hijau gelap seperti bayam juga mengandung fitoestrogen. Fitoestrogen dipercaya dapat meningkatkan kesehatan jaringan payudara saat menyusui.

  1.     Wortel

Wortel adalah penguat ASI yang kurang dikenal, tetapi seperti bayam, wortel mengandung fitoestrogen. Wortel juga kaya akan beta-karoten dan Vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui.

Moms bisa minum jus wortel yang sangat bagus untuk perkembangan si Kecil. Segelas jus wortel diyakini memberikan energi ekstra yang dibutuhkan oleh ibu menyusui, dan dapat meningkatkan pasokan serta kualitas ASI.

Apa Penyebab Bayi Tidak Bisa Gemuk?

Bayi bagusnya diberikan ASI selama 6 bulan pertama agar bisa mendapatkan cukup nutrisi. Ketika bayi minum ASI dengan intens, maka berat badannya akan semakin bertambah dengan cepat.

Lalu bagaimana jika si Kecil berat badannya tidak naik-naik? Jangan panik, dahulu! Umumnya alasan mengapa bayi tidak bisa gemuk dengan cepat adalah :

  1.     Tidak Mendapat Cukup Kalori

Menurut Times of India, sumber kalori utama untuk bayi adalah ASI. Ketika si Kecil ini tidak mendapatkan cukup ASI, maka iapun juga tidak mendapat kalori yang cukup sehingga perkembangannya cenderung melambat.

Nah, umumnya hal ini bisa terjadi ketika pelekatan saat menyusui yang buruk, Moms jarang menyusui, waktu menyusui yang sangat singkat dan pasokan ASI tidak melimpah.

  1.     Tidak Menyerap Nutrisi

Tapi bagaimana ketika si Kecil diberi ASI dengan baik namun perkembangannya lambat padahal Moms intensi menyusuinya?

Hal ini bisa saja terjadi ketika si Kecil tidak mampu menyerap nutrisi yang ada pada ASI karena beberapa kondisi kesehatan seperti GERD atau alergi makanan yang menghambatnya untuk menyerap kandungan nutrisi dari ASI.

  1.     Kalori Terbuang

Alasan terakhir mengapa bayi tidak kunjung gemuk padahal intens menyusui adalah kalori yang sudah diminum bayi ini disimpan sebagai lemak untuk mempertahankan beberapa alat vital tubuhnya. Hal ini sering terjadi pada kasus bayi prematur.

Jika Moms ingin si Kecil tumbuh gemuk seperti yang diinginkan, perhatikan asupan yang dimakan setiap harinya agar bisa menyusui buah hati tercinta. Walau ada halangan yang mengharuskan Moms untuk pergi dan tidak bisa menyusui secara langsung, pastikan tetap ada pasokan ASI yang disimpan.

Gunakan botol susu anti kolik untuk si Kecil dari Dr. Brown’s yang terbukti bisa membuatnya nyaman minum ASI seperti tidak ada perbedaan dengan minum langsung. Moms bisa menemukan produk botol ini di situs Dr. Browns.

Jika ada masalah lain yang ada Moms bingungkan selain cara agar bayi cepat gemuk, Moms bisa lho gabung di klub parentingnya Dr. Brown’s! 

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Cara Memilih Skincare Aman untuk Ibu Menyusui

Cara Memilih Skincare Aman untuk Ibu Menyusui

Cara Memilih Skincare Aman untuk Ibu Menyusui

 

Cara memilih skincare aman untuk ibu menyusui perlu diketahui oleh setiap ibu yang sedang menyusui anak. Pada masa memproduksi ASI, seringkali Moms mengalami berbagai permasalahan kulit, seperti wajah kusam, bintik hitam, hingga munculnya jerawat.

Penggunaan skincare sangat penting untuk diperhatikan guna menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Namun, memilih skincare tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, mengingat ada beberapa produk atau bahan kosmetik yang justru tidak boleh digunakan oleh para wanita menyusui.

Masalah Kulit pada Ibu Menyusui

Permasalahan kulit wajah yang dialami oleh ibu menyusui disebabkan karena perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan. Beberapa masalah kulit yang umumnya menimpa ibu menyusui yaitu:

  • Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi adalah salah satu masalah kulit yang mengalami kusam dengan kadar yang cukup parah. Hiperpigmentasi juga disebut sebagai proses gelapnya warna kulit di beberapa bagian tubuh tertentu, misalnya wajah, puting susu, ketiak, leher, dan sekitar perut. 

Perubahan pigmen kulit ketika menyusui dipengaruhi oleh meningkatnya produksi melanin. Meskipun demikian, Moms tidak perlu cemas karena bagian kulit yang gelap tersebut bisa kembali cerah setelah hormon kehamilan menurun.

  • Stretch Mark

Menurut Ayu Idaningsih (2021), Stretch mark adalah suatu guratan putih yang lazimnya berada pada bagian tubuh tertentu, misalnya seperti dada, perut, dada, lengan atas, pinggang, atau paha ibu hamil.

Masalah kulit pada bagian perut, stretch mark timbul karena adanya peregangan kulit sampai menyebabkan lapisan di dalam kulit merobek. Hal ini tidak berbahaya, namun bisa mengganggu penampilan Moms dan mengurangi kepercayaan diri.

  • Jerawat

Sebagian besar ibu hamil pasti merasakan masalah kulit yang satu ini. Jerawat pada ibu menyusui muncul di beberapa sisi, yaitu punggung, leher, dan bahkan wajah. Jerawat atau acne terjadi karena masalah hormon yang tidak stabil pada ibu menyusui.

Cara Memilih Skincare Aman untuk Ibu Menyusui

Apakah skincare aman untuk ibu menyusui? Menurut para ahli dermatologi, material yang terkandung dalam skincare seperti sabun wajah, pelembab, hingga makeup dapat berpengaruh terhadap kondisi kehamilan.

Bahkan, hal ini rentan memicu permasalahan pada janin dan kualitas ASI pada ibu yang menyusui. Oleh karena itu, agar kulit tetap terawat dan si kecil tetap sehat, jangan asal dalam memilih produk skincare. Agar tidak salah langkah, ikuti cara memilih skincare aman untuk ibu menyusui di bawah ini:

  • Pilih Skincare Sesuai Kebutuhan

Pada dasarnya, ibu menyusui tetap dapat menggunakan produk skincare, namun yang sesuai dengan kebutuhan. Jika Moms terbiasa memakai aneka skincare yang berlapis-lapis, lebih baik sekarang mulai dikurangi. Gunakan skincare yang dirasa memang paling penting untuk menjaga kondisi kulit.

Mengapa demikian? Hal ini karena pada masa kehamilan, hormon menjadi meningkat dan mempengaruhi sirkulasi darah, bahkan sistem imun. Maka tidak heran jika kulit menjadi lebih mudah mengalami iritasi. Oleh karena itu, cukup gunakan skincare yang sesuai kebutuhan kulit wajah.

  • Jangan Mudah Percaya pada Influencer

Saat ini, strategi marketing yang banyak dilakukan oleh produk-produk kecantikan adalah dengan menggaet para influencer yang pada dasarnya memang sudah good looking. Hal ini membuat para audiens merasa terdorong untuk ikut memakai produk yang dipasarkan tersebut.

Dengan harapan, bahwa Moms dapat memiliki kulit yang cantik dan mulus serupa influencer tersebut. Moms, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis skincare cocok untuk digunakan. Sebab, pada dasarnya kita memiliki karakteristik kulit masing-masing yang umumnya berbeda.

Oleh karena itu, jangan mudah terpengaruh terhadap iklan dari influencer, apalagi yang menyangkut soal produk kecantikan. Moms perlu memastikan bahan-bahan yang terdapat pada produk tersebut dan menelisik apakah aman atau tidak untuk ibu menyusui.

  • Pilih Produk Sesuai Kadar Hormon

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa sejak masa kehamilan, Moms akan mengalami peningkatan kadar sirkulasi darah dan yang berdampak pada kondisi kulit. Peningkatan hormon itulah yang menyebabkan kulit ibu menyusui cenderung lebih sensitif.

Oleh karena itu, Moms perlu cermat dalam memilih skincare yang tepat dengan kadar hormon. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko terjadinya kerusakan pada kulit yang sensitif.

  • Hindari Skincare Bergolongan Derivat

Salah satu kategori skincare yang perlu dihindari oleh ibu hamil atau menyusui adalah derivat. Produk skincare yang berbahan derivat terdiri dari vitamin A, tretinoin, retinol, dan isotretinoin.

Menurut para ahli, skincare berjenis derivat mampu mengakibatkan kelainan pada janin ketika lahir. Bahkan, hal ini rentan memicu keguguran pada janin. Adapun bagi ibu menyusui, skincare jenis derivate akan berpengaruh terhadap kualitas ASI yang tentunya juga berdampak pada kesehatan si Kecil.

  • Tetap Gunakan Pelembab

Pelembab adalah salah satu perawatan kecantikan yang tidak boleh terlewatkan, termasuk oleh ibu menyusui. Skincare yang satu ini berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit supaya tidak kering atau pecah-pecah.

Meskipun wajib digunakan, Moms tetap harus selektif dalam memilih produk pelembab. Para ahli menyarankan agar ibu menyusui menggunakan pelembab yang mengandung shea butter atau gliserin. Kandungan tersebut telah terbukti aman digunakan, baik pada masa kehamilan ataupun menyusui.

  • Jangan Lupa Memakai Sunscreen

Sunscreen merupakan salah satu rangkaian skincare yang wajib untuk dipakai, baik saat di rumah maupun keluar rumah. Bagi ibu hamil dan menyusui, sunscreen tetap penting untuk digunakan untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar matahari.

Bagi ibu hamil dan menyusui, sunscreen yang disarankan adalah yang tidak mengandung bahan homosalate, octocrylene, avobenzone, octisalate, dan oxybenzone. Hal ini karena bahan-bahan tersebut rentan memicu kelainan pada pertumbuhan si Kecil di dalam kandungan.

Bagi ibu menyusui, kandungan sunscreen tersebut dapat berbahaya bagi ASI. Agar ASI yang diminum oleh si Kecil tetap sehat dan berkualitas, maka sebisa mungkin hindarilah produk sunscreen yang mengandung bahan-bahan di atas.

  • Pilih Skincare Alami

Skincare alami adalah pilihan terbaik bagi Moms yang sedang menyusui dan khawatir jika kualitas ASI menjadi bermasalah. Agar lebih aman, memang tidak ada salahnya untuk mencoba produk skincare yang berbahan organik atau alami.

Kosmetik berbahan alami dipercaya lebih aman dibandingkan dengan kosmetik berbahan kimia. Apalagi, saat ini telah banyak produk skincare berbasis bahan alami, sehingga Moms tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya.

Meskipun demikian, Moms tetap perlu memperhatikan bahan-bahannya untuk menjaga kesehatan asi untuk si buah hati. Jika perlu, Moms dapat berkonsultasi dengan dokter kecantikan ataupun dokter kandungan untuk memperoleh edukasi yang bermanfaat.

Pentingnya Memberi ASI yang Bernutrisi untuk Si Kecil

Mengapa skincare berhubungan dengan kualitas ASI pada ibu menyusui? Alasannya adalah karena skincare yang digunakan sehari-hari akan meresap pada kulit terdalam dan mampu bersatu dengan aliran darah yang beredar ke seluruh tubuh.

Skincare dengan bahan-bahan berbahaya yang meresap ke kulit dan bertemu aliran darah dapat menimbulkan efek-efek tertentu pada ASI. Adapun ASI sebagai nutrisi utama bagi si Kecil tentu perlu dijaga kualitas dan kesehatannya. Oleh karena itu, kualitas skincare juga perlu diperhatikan ya, Moms.

Selain skincare, hal lain yang perlu diperhatikan pada masa menyusui adalah botol minum untuk bayi. Botol minum sangat penting diperhatikan karena menjadi wadah untuk minum susu bagi bayi. Dr. Brown’s Natural Flow adalah salah satu produk botol susu anti kolik yang sangat aman bagi si Kecil.

Anti kolik adalah salah satu fitur penting pada botol susu yang mampu mencegah gelembung pada susu tidak tertelan oleh bayi. Sebab, gelembung yang ikut tertelan akan menimbulkan kembung pada perut dan nutrisi pada susu tidak dapat terserap secara maksimal.

Memilih skincare aman untuk ibu menyusui memang penting untuk diperhatikan. Namun, jangan sampai Moms tidak memperhatikan kualitas botol susu untuk si Kecil. Pilihlah botol susu yang mempunyai internal vent system agar nutrisi ASI dapat terserap maksimal oleh si Kecil.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Manfaat Susu Kedelai untuk Buah Hati

Manfaat Susu Kedelai untuk Buah Hati

Manfaat Susu Kedelai untuk Buah Hati

ASI atau Air Susu Ibu merupakan sumber nutrisi terbaik bagi si Kecil selama enam bulan pertama usianya. Setelah enam bulan dilewati, Moms dapat memberikan asupan lain sebagai makanan pendamping, salah satunya yaitu susu kedelai. Lalu, apa saja manfaat susu kedelai untuk buah hati?

Susu kedelai dapat menjadi alternatif pendamping MPASI karena dinilai lebih aman. Apalagi jika si Kecil mengalami galaktosemia atau alergi susu sapi, maka susu kedelai adalah pilihan terbaik yang bisa Moms berikan. Meskipun demikian, alangkah bijak jika susu kedelai diberikan pada bayi usia di atas 1 tahun.

Mengenal Nutrisi Susu Kedelai untuk Si Kecil

Susu kedelai adalah susu yang kerap dikonsumsi bagi orang yang menderita alergi terhadap susu sapi. Dengan manfaatnya yang begitu berlimpah, tidak heran jika susu jenis ini dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Tentunya, dengan porsi yang cukup atau ideal.

Susu kedelai berasal dari kacang kedelai yang proses pembuatannya dengan cara direndam, digiling dan direbus. Susu kedelai tentu berbeda dengan susu pertumbuhan kedelai. Sebab, susu kedelai adalah susu yang berasal dari sari kedelai murni tanpa adanya tambahan apapun.

Moms bisa membuat susu kedelai sendiri di rumah atau bisa juga membelinya di warung-warung terdekat. Adapun susu pertumbuhan kedelai adalah susu yang bahan dasarnya adalah protein kedelai, namun masih mengalami proses pengolahan yang sedemikian rupa.

Susu yang satu ini bebas kolesterol, rendah sodium, dan tidak mengandung laktosa karena berasal dari tanaman alami. Selain mengandung protein, susu kedelai diperkaya vitamin D, B12, E, K dan omega-3.

Selain mengandung sederet vitamin yang bermanfaat, susu kedelai juga mengandung riboflavin, folat, serat, dan zat besi yang sangat baik untuk perkembangan si buah hati.

Manfaat Susu Kedelai untuk Buah Hati

Menurut para ahli, susu kedelai belum tentu tepat jika diberikan oleh bayi yang mengalami alergi susu sapi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memberikannya pada si Kecil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Apakah susu kedelai bagus untuk bayi? Terlepas dari pro-kontranya, minuman yang satu ini tetap memiliki kandungan gizi yang baik bagi si Kecil yang memiliki kesehatan tubuh memadai. Beberapa manfaat susu kedelai untuk buah hati yaitu sebagai berikut: 

  • Baik untuk Penderita Galaktosemia

Galaktosemia adalah suatu kondisi di mana tubuh mengalami keterlambatan dalam mencerna atau memproses galaktosa. Kondisi  medis tersebut menyebabkan galaktosa tidak dapat diubah menjadi energi pada tubuh.

  • Dapat Dikonsumsi Si Kecil yang Mengalami Diare

Bagi si Kecil yang mengalami kekurangan laktase primer, maka ia tidak memiliki enzim untuk mencerna gula laktosa. Dengan kondisi kesehatan yang demikian, Moms dapat memberikan susu kedelai untuk si Kecil. Hal ini juga berlaku pada kondisi bayi yang mengalami masalah pencernaan atau diare.

  • Melatih Si Kecil dengan Gaya Hidup Vegetarian

Bagi Moms yang ingin membiasakan si Kecil dengan gaya hidup ala vegetarian, maka susu kedelai adalah alternatif yang tepat untuk dicoba. Seperti yang kita tahu, tidak ada susu formula yang 100 persen mengandung bahan-bahan vegan.

Sebagian bahan dari susu formula yang dijual di pasaran pasti terdapat bahan kimianya. Oleh karena itu, Moms boleh membiasakan si Kecil untuk mengkonsumsi susu kedelai dengan porsi yang sesuai anjuran pihak medis (jika bayi berusia di bawah satu tahun).

Pada dasarnya, kedelai dapat dikonsumsi dalam bentuk apa saja. Meskipun demikian, Moms perlu mengimbangi konsumsi susu kedelai dengan berbagai buah dan sayuran yang sudah dihaluskan. 

  • Cocok untuk Makanan Pendamping

Susu kedelai dapat menjadi makanan untuk si Kecil yang berusia 1-3 tahun untuk menemani tumbuh-kembangnya. Namun, jika pada usia di atas tahun masih menyukainya, maka Moms tetap dapat memberikan susu jenis ini kepada buah hati.

Meskipun kandungan nutrisi yang terdapat di dalam susu kedelai sangat melimpah, sebaiknya Moms tidak menjadikan minuman ini sebagai asupan utama. Menurut para ahli, susu kedelai lebih baik dijadikan sebagai makanan pendamping. Adapun makanan utamanya tetaplah ASI.

Menurut Dr. Ali Khomsan (2016), pemberian makanan pendamping harus disesuaikan dengan perkembangan organ pencernaan bayi. Bayi perlu diperkenalkan dengan seluruh tahapan makanan pendamping ASI pada satu tahun pertamanya.

Pemberian makan pada si Kecil tidak hanya bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembangnya, namun juga sebagai proses latihan agar buah hati tidak mengalami masalah dalam mengonsumsi makanan di kemudian hari.

 

Kondisi yang Perlu Dihindari

Usai mengetahui berbagai manfaat susu kedelai, Moms juga perlu mengetahui kondisi apa saja yang perlu dihindari sebelum memberikannya kepada buah hati. Beberapa hal yang perlu diwaspadai  yaitu sebagai berikut:

  • Bayi Prematur

Jika si Kecil mengalami prematur, sebaiknya Moms tidak memberikannya susu kedelai untuk dikonsumsi. Menurut para ahli, susu kedelai perlu dihindari bagi bayi prematur karena mengandung fitoestrogen. Selain itu, susu kedelai mengandung protein dengan tingkat aluminium yang relatif tinggi.

  • Fitoestrogen

Memberikan makanan kepada bayi memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena organ tubuhnya yang masih rentan dan cenderung sensitif. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan saat ingin memberikan susu kedelai kepada si Kecil adalah kandungan fitoestrogen yang ada di dalamnya.

Jika bayi tidak cocok dengan kandungan tersebut, maka hal ini dapat memicu estrogen dan mengarah pada problem kesehatan lainnya. Bahkan, yang lebih parah adalah dapat memicu kanker prostat atau kanker payudara di kemudian hari. Meskipun demikian, penelitian oleh para ahli masih dilanjutkan.

  • Kolik

Kolik merupakan suatu kondisi yang umumnya terjadi pada bayi usia 3-4 bulan. Kolik pada bayi ditandai dengan wajah yang memerah, tangisan berjam-jam, dan tangan mengepal. Meskipun demikian, tidak semua momen bayi menangis dapat disimpulkan sebagai kolik.

Menurut para ahli, kolik termasuk salah satu gangguan pencernaan yang tentunya membuat si Kecil tidak nyaman. Masalah kesehatan ini umumnya terjadi karena si Kecil masih mengalami proses penyesuaian diri, namun bisa juga karena alergi terhadap susu tertentu.

  • Perhatikan Kualitas Botol Susu

Salah satu penyebab terjadinya kolik adalah karena perut bayi yang kembung atau begah. Hal ini dapat terjadi jika Moms tidak memberikan botol susu anti kolik yang memiliki sistem ventilasi dan efek vakum. Kedua fitur ini mampu mencegah gelembung udara agar tidak tertelan pada bayi.

Dengan begitu, kolik dapat dihindari. Adapun efek vakum pada botol susu berfungsi untuk memastikan agar semua nutrisi pada ASI maupun susu formula tidak berubah akibat gelembung. Jika Moms masih bingung dalam, maka botol susu Dr. Brown’s dapat menjadi alternatif yang paling tepat untuk si Kecil.

Meskipun manfaat susu kedelai untuk buah hati sangat banyak, nutrisi terbaik untuk si Kecil tetaplah ASI yang berasal dari Moms. Selalu ingat bahwa susu kedelai hanya digunakan sebagai makanan pendamping, bukan makanan utama untuk si Kecil, sehingga kesehatannya tetap dapat terjaga.



5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Cara Memilih Obat Flu yang Aman untuk Ibu Menyusui

Cara Memilih Obat Flu yang Aman untuk Ibu Menyusui

Cara Memilih Obat Flu yang Aman untuk Ibu Menyusui 

Saat ibu menyusui terjangkit flu, maka obat harus yang diminum tidak boleh sembarangan. Meskipun demikian, penyakit tersebut tetap harus diobati agar tidak sampai menular kepada si Kecil. Lalu, obat flu yang aman untuk ibu menyusui sebaiknya diminum berdasarkan resep dokter. 

Sebagai informasi, flu merupakan suatu penyakit yang dapat dialami karena terjangkit virus. Moms dapat tertular oleh virus ini melalui sentuhan, percikan air liur, atau uap batuk yang dialami oleh penderita. Gejala yang muncul umumnya seperti bersin, pilek, hidung tersumbat, demam, dan sakit kepala.

Obat Flu yang Aman untuk Ibu Menyusui  

Meskipun bukan tergolong sebagai penyakit yang parah, penyakit flu tetap dapat mengganggu aktivitas, apalagi jika Moms sedang menyusui. Ibu menyusui flu minum obat apa? Jika Moms juga bertanya demikian, simak daftar obatnya berikut ini:

  • Paracetamol

Paracetamol termasuk salah satu obat flu yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui karena tidak berpengaruh terhadap daya ASI. Obat ini tergolong ke dalam kelas analgesik yang umumnya dikonsumsi untuk meminimalisir rasa sakit kepala berat maupun ringan.

Paracetamol bereaksi dengan cara meminimalisir produksi prostaglandin atau zat yang menyebabkan peradangan. Jika kadar prostaglandin dapat menurun, maka nyeri dan demam pada tubuh dapat lebih mereda.

Paracetamol yang dikombinasikan dengan opioid dapat mengurangi nyeri berat pasca operasi, dan sekaligus sebagai obat paliatif bagi penderita kanker. Hal ini menjadi bukti bahwa paracetamol mempunyai khasiat yang ampuh untuk meredakan sakit yang dialami ibu menyusui.

Namun jika Moms mengonsumsi obat lainnya, pastikan agar obat tersebut tidak mengandung paracetamol juga, agar dosis yang dikonsumsi tidak berlebihan. Konsultasikanlah penggunaan paracetamol kepada dokter ataupun apoteker agar obat ini tidak sampai terkombinasi dengan obat lain.

  • Dekongestan

Dekongestan merupakan obat yang mengandung phenyl ephedrine atau pseudoephedrine yang dikonsumsi untuk meredakan hidung tersumbat di saat flu. Bagi ibu yang menyusui, maka lebih dianjurkan untuk menggunakan obat dekongestan dalam bentuk tetes.

Hal ini karena obat dekongestan tetes dipercaya tidak mempengaruhi aliran ASI dan tidak berbahaya bagi si Kecil. Dekongestan termasuk jenis obat flu untuk ibu menyusui yang dijual di apotik. Meskipun demikian, dianjurkan bagi ibu menyusui untuk mengkonsumsi obat jenis ini berdasarkan resep ahlinya.

Moms dapat mengkonsumsi obat ini dan menyesuaikan dengan aturannya. Hindarilah penggunaan obat dekongestan dengan dosis yang berlebihan atau dikonsumsi dalam jangka waktu yang terlalu lama. Sebaliknya, konsumsilah obat ini sesuai dosis yang dianjurkan selama Moms menyusui. 

  • Ibuprofen

Setiap obat flu yang aman untuk ibu menyusui berpotensi masuk ke dalam ASI. Walaupun ibuprofen masuk ke dalam ASI, hal ini tidak akan mengakibatkan bahaya bagi Moms dan si Kecil.

Mengutip Pharmaceutical Journal of Indonesia (2018), ibuprofen dapat memberikan keuntungan dalam segi manfaat dan risiko dibandingkan jenis obat flu yang lain. Obat ini dapat meredakan nyeri otot, sakit kepala, dan gejala demam, saat mengalami flu, sehingga telah teruji klinis aman untuk ibu menyusui.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa ibuprofen tidak dianjurkan bagi ibu menyusui yang menderita kondisi medis tertentu, misalnya seperti asma. Jika Moms mempunyai riwayat sakit tersebut, sebaiknya konsultasikan lebih hulu dengan dokter.

  •  Antihistamin

Jika flu yang Moms alami disertai dengan reaksi alergi, maka Moms membutuhkan obat flu yang terkandung antihistamin di dalamnya. Sebelum mengkonsumsinya, perlu diketahui bahwa obat jenis ini dapat memberikan efek samping berupa mengantuk.

Jika ingin memilih obat antihistamin untuk menyembuhkan flu yang diiringi reaksi alergi, pilihlah cetirizine  atau loratadine karena efek sampingnya sangat kecil untuk membuat mengantuk. Selain mengkonsumsi obat ini, flu juga dapat cepat sembuh jika Moms memperbanyak minum air putih.

  • Dextromethorphan

Bagi Moms yang menderita sakit batuk, maka dextromethorphan masih dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengobati sakit tersebut. Cara kerja dextromethorphan yaitu dengan meminimalisir frekuensi batuk, terutama pada jenis batuk kering yang disebabkan karena post-nasal drip.

Sebagai catatan, post-nasal drip merupakan sistem pernapasan bagian atas yang memproduksi banyak lendir, sehingga berpotensi untuk masuk ke tenggorokan. Inilah salah satu penyebab mengapa kita dapat mengalami batuk.

Perlu diketahui bahwa ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan jika ingin mengkonsumsi dextromethorphan. Obat yang satu ini sebaiknya tidak diminum oleh ibu menyusui yang menderita penyakit diabetes, bronchitis, dan asma. Jika tetap dikonsumsi, obat ini dapat memperburuk kesehatan.

Mengantisipasi Penularan Flu pada Bayi      

Meski sedang menderita flu, hal ini bukan alasan bagi Moms untuk tidak menyusui si Kecil. Tidak perlu khawatir buah hati akan tertular, karena ASI bukan media perpindahan flu dari ibu ke bayi. Umumnya bayi mampu mengeluarkan zat kekebalan tubuh atau antibodi saat sedang sakit.

Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penularan flu pada si Kecil yang dapat dilakukan oleh Moms:

  • Gunakan Masker Selama Sakit

Selama sakit belum reda, alangkah bijak jika Moms menggunakan masker jika berada di dekat si Kecil. Penggunaan masker sangat penting untuk dilakukan bagi orang yang menderita sakit, dengan harapan agar tidak menular kepada orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, agar si Kecil tidak tertular, sebaiknya gunakan masker untuk menjaga agar uap atau napas dari mulut tidak mengenainya.

  • Cuci Tangan Menggunakan Sabun

Setiap akan menyentuh atau menggendong si Kecil, pastikan agar Moms telah mencuci tangan dengan air dan sabun. Hal ini dilakukan agar kuman, virus, atau bakteri yang menempel di tangan tidak akan menjangkit buah hati.

  • Pakaikan Selimut Bersih Saat Akan Memangkunya

Cara mengantisipasi penularan flu pada bayi yang berikutnya yaitu dengan memakaikan selimut bersih saat akan memangku si Kecil. Selimut yang bersih dapat menjadi penangkal agar kontak fisik antara Moms dan si Kecil dapat diminimalisir. Selain itu, si Kecil tetap dapat merasa hangat di dalam selimut.

  • Tidak Berbagi Alat Makan

Moms yang mengalami flu sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan peralatan makan secara bersama-sama. Artinya, alat-alat makan seperti piring, gelas, mangkok, dan sendok, harus digunakan secara terpisah dengan bayi.

Selain tidak berbagi alat makan, Moms juga perlu memastikan agar botol susu yang digunakan oleh si Kecil selalu higienis. Botol susu anti kolik adalah jenis botol susu yang tepat untuk menjaga kondisi pencernaan si Kecil agar tidak mudah kembung dan diare.

Pada dasarnya, kolik pada bayi bukan suatu penyakit yang membahayakan. Namun, sakit ini dapat diminimalisir dengan cara memilih produk botol susu yang tepat seperti Dr. Brown’s Natural Flow. Brand ini telah teruji klinis aman bagi si Kecil dan banyak direkomendasikan oleh ahli medis.

Cara memilih obat flu yang aman untuk ibu menyusui tidaklah sulit jika Moms berkonsultasi dengan apoteker ataupun dokter anak. Pastinya, tenaga medis yang berpengalaman dapat merekomendasikan obat flu terbaik yang sesuai dengan kondisi flu yang Moms alami.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Moms Wajib Tahu, Ini Daftar Asupan untuk ASI Booster

Moms Wajib Tahu, Ini Daftar Asupan untuk ASI Booster

Moms Wajib Tahu, Ini Daftar Asupan untuk ASI Booster

Usai melahirkan, beberapa ibu kurang percaya diri karena merasa kadar ASI-nya sangat sedikit dan tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil. Jika Moms termasuk salah satu yang merasa berkecil hati, maka jangan khawatir karena ada banyak daftar asupan ASI booster yang dapat dicoba.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan ASI booster, yaitu menghindari stress, mengatur posisi menyusui yang nyaman, dan lebih sering memompa. Jika sudah mempraktikkannya namun tidak ada kemajuan, maka Moms dapat mengonsumsi makanan peningkat kadar ASI.

Daftar Asupan untuk ASI Booster

Ada beberapa jenis makanan peningkat ASI yang telah teruji oleh para ahli. Umumnya, jenis-jenis makanan ini dapat dijumpai dengan mudah di pusat-pusat perbelanjaan. Apa saja makanan ASI booster? Beberapa asupan yang dapat meningkatkan daya ASI yaitu sebagai berikut:

  • Oatmeal 

Oat adalah jenis makanan yang telah dipercaya sejak dulu mampu memaksimalkan daya ASI, baik dalam bentuk oatmeal jadul maupun oatmeal modern. Perlu diketahui bahwa biji-bijian yang berasal dari gandum utuh termasuk sumber zat besi terbaik untuk ASI.

Perlu diketahui bahwa setengah gelas oat kering mengandung 2 mg zat besi dan mampu memenuhi 20 persen kebutuhan ibu menyusui per hari. Jika ingin mencoba khasiat makanan ini, Moms dapat memasukan oat pada menu harian, baik untuk dimasak atau sekadar dijadikan topping buah.

Selain itu, oatmeal juga dapat dikonsumsi menggunakan meatloaf atau granola sebagai perpaduan hidangan yang lezat dan bernutrisi tinggi. Jika memiliki inspirasi menu lain, Moms dapat mengkonsumsi oatmeal dengan cara yang lebih bervariasi.

  • Kelabat (Fenugreek)

ASI booster selanjutnya yang dapat Moms coba yaitu kelabat. Biji kelabat dipercaya mampu memaksimalkan daya ASI untuk nutrisi si Kecil. Berdasarkan penelitian, dalam kelabat terkandung senyawa estrogen yang dapat melancarkan aliran ASI.

Menurut para ahli, rempah-rempah seperti kelabat dapat memberikan efek ASI booster apabila dikonsumsi secara rutin, minimal dalam jangka waktu tujuh hari. Bagi Moms yang gemar mengonsumsi makanan yang satu ini, maka tidak ada salahnya untuk mencobanya.

Sementara itu, penelitian lain menyebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi teh kelabat sebanyak tiga kali sehari berpotensi menghasilkan lebih banyak ASI lebih banyak. Hal ini dapat berlangsung dalam waktu yang panjang secara signifikan bagi Moms yang menyusui.

Jika dilihat dari perspektif lain, beberapa ibu menyusui berpendapat bahwa mengkonsumsi kelabat untuk ASI booster justru menimbulkan kembung pada perut bayi. Bahkan, rempah yang satu ini mampu memperburuk kondisi orang yang menderita asma.

Oleh karena itu, bagi Moms yang ingin mengkonsumsi kelabat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu masalah ini kepada ahlinya. Kelabat tetap dapat dikonsumsi, asalkan dalam porsi yang sedikit.

Walaupun kelabat termasuk makanan yang populer, perlu diingat bahwa makanan ini juga sering menimbulkan efek samping jika dikonsumsi secara salah dan tidak beraturan. Oleh karena itu, jangan abaikan efek samping yang dapat timbul dan berdampak pada si Kecil.

  •  Pepaya

Papaya adalah buah yang sering dikonsumsi secara mentah maupun diolah menjadi sayur. Siapa sangka jika buah yang mudah ditemukan di sekitar kita ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya ASI. Makanan yang alami ini sangat aman jika dikonsumsi karena tidak menimbulkan kolik pada bayi.

Bukan hanya di Indonesia, wanita-wanita di Asia Tenggara lainnya juga memanfaatkan buah ini sebagai ASI booster selama berabad-abad. Bagi Moms yang mengalami masalah produksi ASI, maka konsumsilah papaya secara langsung ataupun diolah ke dalam berbagai jenis makanan lainnya.

Buah pepaya dapat diolah menjadi salad, topping yogurt, sereal, atau dikonsumsi bersama jenis buah yang lainnya. Selain itu, Moms juga dapat membuat olahan mie papaya asam manis layaknya Mie Thailand. Apapun itu, buah pepaya dapat diolah menjadi berbagai makanan sebagai peningkat ASI.

  •  Biji Adas

Daftar asupan ASI booster yang berikutnya adalah biji adas. Jenis biji-bijian yang satu ini memiliki tekstur yang renyah dan dibalut dengan rasa licorice. Umumnya, biji adas dapat ditemukan pada kue ataupun teh laktasi.

Seperti halnya kelabat, biji adas juga mengandung senyawa yang mirip estrogen, sehingga dapat merangsang keluarnya ASI secara optimal. Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa mengkonsumsi biji adas dapat menaikkan volume ASI dan menambahkan berat badan bagi si Kecil.

Penelitian tentang khasiat dari biji adas ini masih terus dilakukan oleh para ahli, sehingga Moms juga membutuhkan saran dari dokter ketika ingin mengonsumsi makanan ini.

  • Bayam

Menurut Nurul Chomaria (2020), bayam merupakan jenis sayuran yang kaya akan zat besi dan vitamin B. Sayuran yang satu ini dapat ditemukan dengan mudah di toko kelontong terdekat. Tentunya, bayam sangat ampuh untuk meningkatkan aliran ASI.

Selain dikonsumsi oleh ibu menyusui, bayam juga sangat dianjurkan bagi Moms yang mengalami pendarahan berat saat melahirkan. Perlu diketahui bahwa produksi ASI dapat menurun saat kadar zat besi pada darah cenderung rendah.

Zat besi adalah nutrisi yang sangat penting bagi hemoglobin. Adapun hemoglobin merupakan protein yang mengangkut oksigen ke dalam darah. Itulah mengapa jika Moms kekurangan zat besi, maka persediaan oksigen pada jaringan juga sangat minim, tidak terkecuali pada kelenjar payudara.

Hal ini mengakibatkan produksi ASI menjadi kurang maksimal. Namun, jika produksi ASI sudah melimpah, sediakan stok untuk diminum si Kecil. Jangan lupa untuk menggunakan botol susu anti kolik untuk menjaga kesehatan si Kecil agar tidak mudah mengalami masalah pencernaan.

  • Beras Merah

Kandungan nutrisi yang terdapat pada beras merah dipercaya mampu meningkatkan kinerja hormon penambah ASI. Hal ini karena beras merah mengandung stimulan hormon yang mampu meningkatkan laktasi.

Bukan hanya itu, beras merah juga mempunyai kandungan serat yang lebih tinggi, sehingga sangat direkomendasikan sebagai pengganti beras putih. Apalagi, jika Moms ingin menjalani program diet setelah melahirkan. Maka, makanan yang satu ini sangat cocok untuk dikonsumsi.

  • Wortel

Mengkonsumsi wortel secara rutin juga dapat menjadi peningkat daya ASI yang sangat efektif. Moms dapat mengolah wortel menjadi sayur sop atau tumis wortel. Jika ingin lebih praktis, maka alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat jus wortel.

Minuman yang satu ini dapat dikonsumsi untuk mengiringi sarapan ataupun makan siang, sehingga lebih ampuh saat menyusui. Kandungan nutrisi yang terdapat pada wortel tidak berbeda jauh dengan bayam yang mampu mengoptimalkan kadar laktasi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa wortel mengandung Vitamin A yang sangat baik untuk kesehatan mata. Namun, perlu digaris bawahi bahwa vitamin A juga efektif untuk dijadikan sebagai ASI booster. 

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa daftar asupan ASI booster sangat banyak dan mudah didapatkan. Jika Moms harus kembali bekerja usai melahirkan atau mengalami kendala sakit, maka  Dr. Brown’s Silicone Breast Pump adalah pilihan yang tepat untuk persediaan stok ASI di kulkas.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?

Kenali Bahan Skincare yang Berbahaya untuk Ibu Menyusui

Kenali Bahan Skincare yang Berbahaya untuk Ibu Menyusui

Kenali Bahan Skincare yang Berbahaya untuk Ibu Menyusui 

Di masa menyusui, sering tubuh Ibu menyusui mengalami perubahan. Perubahan ini membutuhkan perawatan. Moms, harus tahu skincare yang berbahaya untuk ibu menyusui agar tidak salah pilih dan justru membahayakan si Kecil.

Merk yang beragam tidak semuanya baik digunakan oleh Ibu Menyusui. Kandungan zat-zat kimia yang menyebabkan bahaya digunakan. Moms harus antisipasi dan rajin konsultasi pada dokter. 

Produk Skincare yang Berbahaya untuk Ibu Menyusui

Apakah skincare mempengaruhi ASI? Tentu saja. Apa saja yang masuk ke dalam tubuh Ibu akan berpengaruh terhadap kondisi si Kecil termasuk juga. Tidak semua bisa direspon baik tanpa ada efek samping dalam setiap keadaan. Beberapa produk yang harus dijauhi oleh ibu menyusui:

  • Hidrokuinon

Hidrokuinon merupakan zat pemutih yang terkandung dalam krim perawatan wajah. Untuk penggunaan pada ibu menyusui harus dalam pengawasan dokter. Jadi, Moms harus konsultasikan dulu kepada dokter spesialis.

Hidrokuinon biasanya digunakan dalam kondisi hiperpigmentasi pada kulit wajah yang mengalami lentigo, kloasma, freckles, dan melasma. 

Meski termasuk krim oles yang tentu menyerap pada kulit. Jika digunakan oleh ibu menyusui disarankan untuk menahan dulu penggunaan krim yang mengandung zat hidrokinon. Keselamatan dan kesehatan si kecil lebih utama.

  • Benzoyl Peroxide

Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi keluhan peradangan dan jerawat baik ringan maupun sedang. 

Jika Moms mengalami keluhan di atas, sebaiknya menghindari penggunaan krim atau obat yang mengandung zat tersebut. Tidak hanya untuk ibu menyusui. Saran ini juga berlaku bagi Moms yang sedang hamil atau sedang berencana untuk hamil.

Penggunaan Benzoyl Peroxide memiliki efek samping pada kulit. Seperti merah, gatal, melepuh, sensasi terbakar, ruam kulit, kulit kering dan mengelupas. Perhatikan baik-baik dan jika mengalami gejala ini segera konsultasikan kepada dokter.

  • Isotretinoin 

Biasanya Isotretinoin digunakan untuk mengatasi jerawat tingkat parah. Moms yang sedang mengalami jerawat tingkat parah di masa menyusui, disarankan berhati-hati sebelum menggunakan obat ini. Obat ini berbentuk kapsul dan krim oles.

Untuk moms, sebelum menggunakan krim ini, disarankan konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Meski belum diketahui lebih jelas efek samping dan pengaruh pada bayi, namun tetap saja harus berhati-hati.

  • Paraben

Paraben merupakan pengawet umum yang biasa digunakan dalam komposisi. Jika Moms, menggunakan ini, terlebih dahulu konsultasikan pada dokter.

Paraben termasuk salah satu yang berbahaya jika digunakan ketika menyusui. Paraben berpengaruh serius pada si kecil. Paraben bisa mempengaruhi sistem endokrin bayi. 

  • Phthalates

Phthalates merupakan zat kimia yang sering digunakan dalam. Zat ini berfungsi supaya krim lebih cepat meresap ke dalam kulit. Untuk mengetahui zat ini pada kosmetik yang Moms akan gunakan, biasanya muncul dalma berbagai istilah.

Jika Moms pernah bertemu dengan istilah-istilah dalam komposisi krim, misal Diethyl Phthalates (DEP), Dibutyl Phthalates (DPB), Dimethyl Phthalates (DEM). Zat-zat ini sering ditemukan dalam dengan jenis lotion, cat kuku, dan hair spray.

Moms yang sedang menyusui, disarankan jangan menggunakan yang mengandung zat Phthalates ini. Sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan zat ini.  Karena zat ini termasuk produk skincare yang berbahaya untuk ibu menyusui.

  • Retinoid

Retinoid ini merupakan zat yang sering dicampur dalam krim untuk mengurangi keriput atau penuaan dini. Jika selama menyusui muncul tanda-tanda demikian, Moms tidak perlu khawatir.

Laporan penelitian dari Babycenter Inggris menyatakan, Retinoid bisa menyebabkan cacat lahir pada Si kecil. Sebelum menggunakan krim yang biasa digunakan Moms sebelum menyusui, baiknya konsutasi kepada dokter terlebih dahulu.

  • Petroleum

Petroleum merupakan pelembab yang mengatasi kulit kering, kasar, pecah-pecah dan gatal. Zat ini sering ditemukan dalam krim yang mengatasi iritasi kulit ringan. Moms harus hati-hati, karena petroleum mengandung propilen, isopropyl alcohol, paraffin, mineral oil, dan petrolatum.

Jenis produk ini berbahaya digunakan untuk Moms yang menyusui. Efeknya bisa menimbulkan iritasi pada kulit si kecil yang karakter kulitnya sensitif. 

  • Formaldehida

Merupakan zat senyawa kimia yang berfungsi sebagai pengawet. Zat ini jarang dicantumkan dalam komposisi produk. Moms harus berhati-hati karena zat ini bisa menyebabkan alergi serius pada si kecil.

  • Salicylic Acid

Biasanya zat kimiawi ini digunakan untuk pembersih kulit seperti toner, dan juga produk krim jerawat. Selain itu produk ini juga ditemukan dalam masker wajah untuk membersihkan sel kulit mati.

Dalam penggunaannya, ternyata bagi Ibu menyusui disarankan tidak digunakan. Karena berbahaya jika zat tersebut menempel terlalu lama di kulit.

Cara Merawat Tubuh secara Alami untuk Ibu Menyusui 

Beberapa penelitian banyak yang menyatakan berbahaya dan tidak disarankan menggunakan yang mengandung zat-zat berbahaya selama masa menyusui. Tampil cantik memang harus, caranya dengan melakukan perawatan.

Namun di beberapa kondisi misal menyusui, Moms harus konsultasi kepada Dokter. Atau jika terjadi kolik pada bayi, Moms bisa menggunakan botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s juga lho!

Beberapa tips merawat tubuh dengan bahan alami, diantaranya:

  • Mengonsumsi Makanan yang Bergizi

Selama menyusui, Moms harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Supaya tubuh tetap sehat dan produksi ASI lancar. Makanan bergizi seperti buah-buahan, ikan, telur, sayuran, kacang-kacangan, ubi-ubian, dan daging. 

Menjaga tubuh supaya sehat bagi Moms menyusui itu wajib. ASI yang keluar ketika tubuh sehat akan membantu tumbuh kembang si kecil. Moms harus menjaga nutrisi tubuh supaya tetap terpenuhi. Untuk perawatan ASI bisa juga dengan menggunakan botol susu Dr. Brown’s Natural Flowl.

  • Rajin Berolahraga

Olahraga merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk menjaga dan merawat tubuh supaya sehat. Aktivitas ini dapat mencegah penuaan dini dan membakar kalori dalam tubuh.

  • Rajin Membersihkan Payudara

Selama menyusui, Moms harus memperhatikan kondisi payudara. Baiknya sebelum menyusui si kecil, payudara dalam keadaan bersih dan steril supaya tidak ada bakteri yang ikut masuk ke dalam tubuh si kecil.

  • Minum Air Putih

Mengonsumsi air putih penting untuk tubuh manusia, supaya terhindar dari dehidrasi supaya kulit tidak kering. Air putih juga melancarkan produksi ASI.

  • Istirahat yang Cukup dan Tidak Stres

Dalam setiap hari, tubuh memiliki hak untuk istirahat. Batas waktu untuk tidur ialah 6-8 jam per hari. Jika Moms kurang istirahat, tubuh akan mudah lelah dan imun mulai turun sehingga Moms bisa mudah terkena penyakit.

Stres juga berbahaya terhadap kondisi tubuh dan berpengaruh terhadap produksi ASI. Seseorang yang tidak bisa mengelola stres dengan baik akan mudah terkena penyakit. Stres juga membuat kerja otak menurun.

Merawat tubuh bagi perempuan memang penting, namun ketika menyusui, Moms harus berhati-hati. Jangan sampai krim yang digunakan membuat cantik wajah dan tubuh, namun berpengaruh terhadap kesehatan si kecil.

Masa menyusui harus dihadapi dengan rasa bahagia dan penuh syukur. Kehadiran Si kecil yang sudah lama dinantikan butuh perhatian dari Moms. Oleh karenanya, Moms harus memperhatikan diri, termasuk urusan skincare yang berbahaya untuk Ibu Menyusui.




5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?