Manfaat Susu Kedelai untuk Buah Hati
ASI atau Air Susu Ibu merupakan sumber nutrisi terbaik bagi si Kecil selama enam bulan pertama usianya. Setelah enam bulan dilewati, Moms dapat memberikan asupan lain sebagai makanan pendamping, salah satunya yaitu susu kedelai. Lalu, apa saja manfaat susu kedelai untuk buah hati?
Susu kedelai dapat menjadi alternatif pendamping MPASI karena dinilai lebih aman. Apalagi jika si Kecil mengalami galaktosemia atau alergi susu sapi, maka susu kedelai adalah pilihan terbaik yang bisa Moms berikan. Meskipun demikian, alangkah bijak jika susu kedelai diberikan pada bayi usia di atas 1 tahun.
Mengenal Nutrisi Susu Kedelai untuk Si Kecil
Susu kedelai adalah susu yang kerap dikonsumsi bagi orang yang menderita alergi terhadap susu sapi. Dengan manfaatnya yang begitu berlimpah, tidak heran jika susu jenis ini dapat dikonsumsi oleh siapa saja. Tentunya, dengan porsi yang cukup atau ideal.
Susu kedelai berasal dari kacang kedelai yang proses pembuatannya dengan cara direndam, digiling dan direbus. Susu kedelai tentu berbeda dengan susu pertumbuhan kedelai. Sebab, susu kedelai adalah susu yang berasal dari sari kedelai murni tanpa adanya tambahan apapun.
Moms bisa membuat susu kedelai sendiri di rumah atau bisa juga membelinya di warung-warung terdekat. Adapun susu pertumbuhan kedelai adalah susu yang bahan dasarnya adalah protein kedelai, namun masih mengalami proses pengolahan yang sedemikian rupa.
Susu yang satu ini bebas kolesterol, rendah sodium, dan tidak mengandung laktosa karena berasal dari tanaman alami. Selain mengandung protein, susu kedelai diperkaya vitamin D, B12, E, K dan omega-3.
Selain mengandung sederet vitamin yang bermanfaat, susu kedelai juga mengandung riboflavin, folat, serat, dan zat besi yang sangat baik untuk perkembangan si buah hati.
Manfaat Susu Kedelai untuk Buah Hati
Menurut para ahli, susu kedelai belum tentu tepat jika diberikan oleh bayi yang mengalami alergi susu sapi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memberikannya pada si Kecil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apakah susu kedelai bagus untuk bayi? Terlepas dari pro-kontranya, minuman yang satu ini tetap memiliki kandungan gizi yang baik bagi si Kecil yang memiliki kesehatan tubuh memadai. Beberapa manfaat susu kedelai untuk buah hati yaitu sebagai berikut:
Baik untuk Penderita Galaktosemia
Galaktosemia adalah suatu kondisi di mana tubuh mengalami keterlambatan dalam mencerna atau memproses galaktosa. Kondisi medis tersebut menyebabkan galaktosa tidak dapat diubah menjadi energi pada tubuh.
Dapat Dikonsumsi Si Kecil yang Mengalami Diare
Bagi si Kecil yang mengalami kekurangan laktase primer, maka ia tidak memiliki enzim untuk mencerna gula laktosa. Dengan kondisi kesehatan yang demikian, Moms dapat memberikan susu kedelai untuk si Kecil. Hal ini juga berlaku pada kondisi bayi yang mengalami masalah pencernaan atau diare.
Melatih Si Kecil dengan Gaya Hidup Vegetarian
Bagi Moms yang ingin membiasakan si Kecil dengan gaya hidup ala vegetarian, maka susu kedelai adalah alternatif yang tepat untuk dicoba. Seperti yang kita tahu, tidak ada susu formula yang 100 persen mengandung bahan-bahan vegan.
Sebagian bahan dari susu formula yang dijual di pasaran pasti terdapat bahan kimianya. Oleh karena itu, Moms boleh membiasakan si Kecil untuk mengkonsumsi susu kedelai dengan porsi yang sesuai anjuran pihak medis (jika bayi berusia di bawah satu tahun).
Pada dasarnya, kedelai dapat dikonsumsi dalam bentuk apa saja. Meskipun demikian, Moms perlu mengimbangi konsumsi susu kedelai dengan berbagai buah dan sayuran yang sudah dihaluskan.
Cocok untuk Makanan Pendamping
Susu kedelai dapat menjadi makanan untuk si Kecil yang berusia 1-3 tahun untuk menemani tumbuh-kembangnya. Namun, jika pada usia di atas tahun masih menyukainya, maka Moms tetap dapat memberikan susu jenis ini kepada buah hati.
Meskipun kandungan nutrisi yang terdapat di dalam susu kedelai sangat melimpah, sebaiknya Moms tidak menjadikan minuman ini sebagai asupan utama. Menurut para ahli, susu kedelai lebih baik dijadikan sebagai makanan pendamping. Adapun makanan utamanya tetaplah ASI.
Menurut Dr. Ali Khomsan (2016), pemberian makanan pendamping harus disesuaikan dengan perkembangan organ pencernaan bayi. Bayi perlu diperkenalkan dengan seluruh tahapan makanan pendamping ASI pada satu tahun pertamanya.
Pemberian makan pada si Kecil tidak hanya bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembangnya, namun juga sebagai proses latihan agar buah hati tidak mengalami masalah dalam mengonsumsi makanan di kemudian hari.
Kondisi yang Perlu Dihindari
Usai mengetahui berbagai manfaat susu kedelai, Moms juga perlu mengetahui kondisi apa saja yang perlu dihindari sebelum memberikannya kepada buah hati. Beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu sebagai berikut:
Bayi Prematur
Jika si Kecil mengalami prematur, sebaiknya Moms tidak memberikannya susu kedelai untuk dikonsumsi. Menurut para ahli, susu kedelai perlu dihindari bagi bayi prematur karena mengandung fitoestrogen. Selain itu, susu kedelai mengandung protein dengan tingkat aluminium yang relatif tinggi.
Fitoestrogen
Memberikan makanan kepada bayi memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena organ tubuhnya yang masih rentan dan cenderung sensitif. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan saat ingin memberikan susu kedelai kepada si Kecil adalah kandungan fitoestrogen yang ada di dalamnya.
Jika bayi tidak cocok dengan kandungan tersebut, maka hal ini dapat memicu estrogen dan mengarah pada problem kesehatan lainnya. Bahkan, yang lebih parah adalah dapat memicu kanker prostat atau kanker payudara di kemudian hari. Meskipun demikian, penelitian oleh para ahli masih dilanjutkan.
Kolik
Kolik merupakan suatu kondisi yang umumnya terjadi pada bayi usia 3-4 bulan. Kolik pada bayi ditandai dengan wajah yang memerah, tangisan berjam-jam, dan tangan mengepal. Meskipun demikian, tidak semua momen bayi menangis dapat disimpulkan sebagai kolik.
Menurut para ahli, kolik termasuk salah satu gangguan pencernaan yang tentunya membuat si Kecil tidak nyaman. Masalah kesehatan ini umumnya terjadi karena si Kecil masih mengalami proses penyesuaian diri, namun bisa juga karena alergi terhadap susu tertentu.
Perhatikan Kualitas Botol Susu
Salah satu penyebab terjadinya kolik adalah karena perut bayi yang kembung atau begah. Hal ini dapat terjadi jika Moms tidak memberikan botol susu anti kolik yang memiliki sistem ventilasi dan efek vakum. Kedua fitur ini mampu mencegah gelembung udara agar tidak tertelan pada bayi.
Dengan begitu, kolik dapat dihindari. Adapun efek vakum pada botol susu berfungsi untuk memastikan agar semua nutrisi pada ASI maupun susu formula tidak berubah akibat gelembung. Jika Moms masih bingung dalam, maka botol susu Dr. Brown’s dapat menjadi alternatif yang paling tepat untuk si Kecil.
Meskipun manfaat susu kedelai untuk buah hati sangat banyak, nutrisi terbaik untuk si Kecil tetaplah ASI yang berasal dari Moms. Selalu ingat bahwa susu kedelai hanya digunakan sebagai makanan pendamping, bukan makanan utama untuk si Kecil, sehingga kesehatannya tetap dapat terjaga.