Mengenal 6 Perbedaan PMS dan Tanda Kehamilan

Premenstrual Syndrome atau PMS merupakan sindrom sebelum menstruasi yang kerap dialami oleh banyak wanita. Sindrom ini ditandai dengan beberapa gejala yang hampir mirip dengan tanda kehamilan. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui perbedaan PMS dan tanda-tanda kehamilan.

Hal tersebut bermanfaat untuk mencegah adanya kesalahan dalam mengartikan. Misalnya wanita yang menduga bahwa dirinya hamil, meski sebenarnya hanya menderita gejala PMS ataupun sebaliknya.

Perbedaan PMS dan Tanda-Tanda Kehamilan

Berikut di bawah ini ialah beberapa indikator yang dapat membedakan antara PMS dan tanda-tanda kehamilan. Beberapa poin di bawah ini penting untuk dipahami agar Moms bisa mengetahui dengan benar apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh.

  • Pendarahan

Pendarahan merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengetahui perbedaan PMS dan tanda-tanda kehamilan. Kondisi PMS tidak menyebabkan munculnya pendarahan pada vagina, hal ini dikarenakan durasi waktu antara PMS dan menstruasi tergolong cukup lama yakni 1-2 minggu. 

Dalam sebagian kasus, bercak darah tipis hanya akan muncul beberapa hari mendekati siklus menstruasi. Berbeda dengan tanda kehamilan, dalam hal ini bercak darah akan lebih sering muncul pada 10-14 hari setelah pembuahan terjadi. 

Bercak darah ini berwarna lebih terang dibandingkan darah menstruasi, durasinya juga cepat atau bisa berhenti sendiri dalam kurun waktu singkat. Pada umumnya, munculnya bercak darah tipis akan hilang secara perlahan dalam waktu 24 jam. 

Hal ini tentunya sangat berbeda dengan pendarahan PMS karena semakin mendekati hari jatuh tempo menstruasi maka darah yang keluar akan semakin banyak.

  • Munculnya Rasa Tidak Nyaman Pada Payudara

Rasa tidak nyaman pada kedua payudara juga bisa dijadikan sebagai indikator pembeda antara gejala PMS dan tanda kehamilan. 

Jika payudara Moms terasa tidak nyaman yang disertai dengan bengkak ataupun nyeri saat tersentuh bisa saja itu merupakan gejala PMS yang terjadi sebelum menstruasi. Pada umumnya, kondisi tersebut akan terasa semakin serius ketika hari menstruasi semakin dekat.

Rasa tidak nyaman pada payudara akan semakin membaik ketika menstruasi sudah datang, bahkan sebagian orang menyatakan bahwa saat menstruasi payudara justru terasa lebih lembut.

Sama halnya dengan tanda kehamilan, payudara juga akan terasa sakit dan sensitif jika tersentuh, namun biasanya tidak disertai dengan bengkak. Kondisi yang biasanya muncul yakni payudara semakin terasa berat ketika usia kehamilan bertambah.

  • Tubuh Lebih Mudah Merasa Lelah

Ketika PMS datang, biasanya wanita akan merasa mudah lelah ketika melakukan sesuatu. Hal ini dapat berakibat pada pola tidur yang tidak teratur atau tidur dalam waktu yang cukup lama dari biasanya.

Kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya ketika menstruasi telah datang, terlebih jika Moms kerap mandi menggunakan air hangat, maka gejala PMS tersebut dapat diminimalisir. 

Untuk wanita hamil, kondisi tubuh menjadi lebih mudah lelah biasanya terjadi ketika usia kandungan menginjak 4 minggu. Hal ini disebabkan peningkatan hormon progesteron secara cepat ketika hamil. 

Rasa lelah tersebut berpotensi akan semakin serius atau terasa lebih berat ketika ibu hamil mengidap morning sickness.

  • Munculnya Rasa Mual dan Ngidam Makanan Tertentu

Bagi sebagian wanita, gejala PMS bisa disertai dengan mual atau muntah dalam kurun waktu yang singkat. Biasanya, hal ini diikuti dengan keinginan untuk mengkonsumsi makanan tertentu. Kedua gejala tersebut akan menghilang secara perlahan sampai datangnya menstruasi.

Berbeda dengan ibu hamil, kondisi mual atau muntah bisa terjadi sepanjang masa kehamilan. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi morning sickness tiap orang yang berbeda-beda. Dalam sebagian kasus, ibu hamil sampai tidak bisa makan sama sekali karena mual selalu datang.

Sedangkan kemunculan ngidam atau keinginan untuk makan makanan tertentu biasanya terjadi di awal kehamilan sampai pada masa yang tidak bisa ditentukan. Pasalnya, memang setiap orang tentunya memiliki gejala berbeda-beda.

  • Suasana Hati

Suasana hati yang buruk ternyata bisa menjadi indikator untuk membedakan antara gejala PMS dan kehamilan. Pada umumnya, ketika PMS datang suasana hati wanita menjadi kesal, lebih sensitif, mudah marah ataupun tersinggung.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan juga merasakan pikiran yang penuh dan cemas terlalu tinggi. Kondisi tersebut akan hilang secara perlahan ketika menstruasi telah datang.

Berbeda dengan ibu hamil di mana suasana hati yang buruk seperti khawatir dan rasa cemas berlebihan yang dapat muncul selama masa kehamilan. Hal ini disebabkan meningkatnya hormon kehamilan yang dapat menyebabkan emosi berlebihan.

Hormon tersebut tidak berarti selalu memberikan rasa cemas ataupun emosi, namun terkadang juga bisa menyebabkan ibu hamil merasa bahagia atau senang secara berlebihan.

  • Kram Perut

Kram pada perut bagian bawah merupakan tanda-tanda munculnya menstruasi. Kondisi ini biasanya akan terjadi selama 24 sampai 48 jam sebelum menstruasi. Rasa sakitnya bisa hilang secara cepat ketika menstruasi sudah datang.

Sebagian wanita merasakan kram perut yang sangat serius ketika mengalami Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Dilansir dari MIND Organizations, beberapa ahli menyatakan bahwa perubahan hormon dapat memicu munculnya reaksi abnormal.

Sedangkan untuk ibu hamil, kram perut bagian bawah besar kemungkinan akan terus terasa selama awal kehamilan atau trimester pertama. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya flek atau bercak-bercak darah tipis.

Itulah beberapa indikator yang dapat membantu untuk mengetahui perbedaan PMS dan tanda-tanda kehamilan. Jika Moms sudah memahami dengan baik, maka besar kemungkinan tidak akan salah menduga mengenai kondisi tubuh yang sedang dialami.

Selain memperhatikan mengenai perbedaan gejala antara keduanya, terdapat pula beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala-gejala yang dialami.

Tips Mengatasi Munculnya PMS dan Gejala Kehamilan

Beberapa cara di bawah ini merupakan tips sederhana yang dinilai bisa membantu mengatasi PMS dan meringankan gejala-gejala kehamilan.

  • Berlatih untuk Bisa Mengendalikan Emosi

Cara pertama yang bisa dicoba ialah berlatih mengendalikan emosi. Hal ini akan semakin baik ketika ibu hamil mampu menguasai pikiran dan tindakan yang akan dilakukan. 

Cara ini bisa dicoba dengan membiasakan diri untuk tidak gegabah dalam menanggapi sesuatu, terlebih suatu hal yang tidak disukai karena besar kemungkinan masih terdapat emosi di dalamnya.

  • Perbanyak Hirup Udara Segar

Memperbanyak hirup udara segar dan mencari ketenangan merupakan salah satu cara meningkatkan mood. Nantinya, hal ini dapat berpengaruh dalam rasa cemas berlebihan, sensitif, ataupun kesulitan mengendalikan emosi.

  • Hindari Makanan ataupun Minuman Pemicu Mual

Menghindari beberapa makanan pemicu mual juga bisa dilakukan untuk mencegah munculnya mual yang serius, baik itu saat PMS ataupun kehamilan. Selain itu, kumur dan minum lebih banyak air putih setelah mual juga dapat mencegah mual terjadi kembali.

Setelah memahami perbedaan PMS dan tanda kehamilan, penting juga untuk Moms siapkan mengenai peralatan dan perlengkapan si Kecil. Berbagai produk teknologi canggih kini bisa diperoleh dengan mudah dengan langsung mengunjungi website resmi Dr. Brown’s Indonesia di sini

Salah satu produk unggulan yang ditawarkan ialah botol susu anti kolik yang telah didesain khusus untuk mencegah terjadinya kembung atau kolik pada bayi. Produk ini dinilai sangat menguntungkan bagi si Kecil dan tentunya sangat praktis untuk digunakan. 

 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.