Fase Jarak Kehamilan Setelah Melahirkan
Hamil lagi setelah melahirkan atau kerap disebut sebagai kesundulan merupakan fenomena yang banyak dialami oleh wanita. Sebagian dari mereka akan hamil dan kembali melahirkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Meski begitu, sebenarnya kapan bisa hamil lagi setelah melahirkan?
Banyak anggapan di tengah-tengah masyarakat yang menyatakan bahwa selama menyusui wanita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali hamil. Itu sebabnya, menyusui kerap kali disebut sebagai cara pencegahan hamil secara alami.
Fakta Kehamilan Pasca Melahirkan
Anggapan masa menyusui yang dapat menunda kehamilan itu tidak bisa dikatakan sepenuhnya benar. Hal ini mengingat pada kenyataannya masih terdapat banyak wanita yang mengalami kesundulan atau kembali hamil setelah melahirkan dengan jeda kurang dari satu tahun.
Setelah melahirkan atau selesainya masa nifas, banyak Moms yang berpikir bahwa kesuburan akan kembali datang ketika kembali menstruasi. Anggapan ini kerap mengakibatkan Moms bisa hamil kembali dengan jeda tidak lama setelah melahirkan.
Pada sebagian wanita, beberapa saat setelah nifas memang siklus menstruasi belum bisa kembali seperti semula. Namun, sebenarnya mereka telah kembali memasuki usia subur sehingga aktif berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi berpotensi tinggi mengakibatkan kehamilan.
Hal tersebut berhubungan erat dengan siklus ovulasi yang pada umumnya terjadi 2 minggu sebelum menstruasi. Dengan begitu, meskipun Moms belum menstruasi, bisa saja sudah memasuki masa subur dan siap untuk hamil lagi.
Perhitungan Waktu Kemungkinan Hamil Pasca Melahirkan
Dilansir dari Medical New Today, ovulasi wanita banyak terjadi sebelum datangnya menstruasi. Dengan begitu, besar kemungkinan jika wanita bisa hamil meskipun belum mengalami menstruasi pertamanya setelah melahirkan.
Terjadinya Ovulasi dan Masa Nifas
Proses ovulasi terjadi ketika ovarium berhasil melepaskan sel telur untuk pembuahan. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka tubuh akan mengeluarkan sel telur melalui lapisan rahim berupa darah menstruasi.
Pada umumnya, ovulasi pertama wanita setelah melahirkan terjadi dalam waktu 45 sampai dengan 94 hari seusai proses melahirkan. Kalkulator masa subur setelah melahirkan ini tergantung kondisi tubuh dan hormon tiap-tiap wanita yang tentunya berbeda.
Sebagian wanita belum juga mengalami ovulasi setelah 6 minggu kelahiran, namun terdapat juga wanita yang mengalami ovulasi lebih cepat dari kurun waktu tersebut. Hal ini pada umumnya dikarenakan proses menyusui yang dilakukan.
Jika proses menyusui dilakukan secara eksklusif, maka besar kemungkinan proses ovulasi akan lebih lama. Hal ini berlaku juga sebaliknya jika pemberian ASI tidak dilakukan secara eksklusif maka besar kemungkinan ovulasi akan lebih cepat terjadi.
Proses Pemberian ASI Eksklusif
Menyusui kerap kali disebut sebagai salah satu cara alami untuk mencegah ovulasi, namun sebenarnya tidak selalu demikian. Dalam hal ini, wanita yang menyusui bayinya secara eksklusif minimal 6 bulan dinilai memiliki kemungkinan lebih kecil untuk hamil kembali.
Kondisi menunda kehamilan dengan proses menyusui dalam dunia medis kerap disebut sebagai amenore laktasi.
Adapun beberapa perhitungan waktu yang dinilai efektif untuk menunda kehamilan selama proses amenore laktasi ialah menyusui secara eksklusif dengan kurun waktu tidak melebihi 4-6 jam, si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan, dan Moms belum mengalami menstruasi.
Itulah perkiraan waktu yang bisa diperhitungkan untuk menunda kehamilan sekaligus menjawab pertanyaan mengenai kapan bisa hamil lagi setelah melahirkan
Apakah Proses Menyusui Dapat Efektif Menunda Kehamilan?
Anggapan saat menyusui sebagai cara efektif untuk menunda kehamilan tidak bisa dinyatakan sepenuhnya benar, Moms. Hal ini bisa dianggap sebagai cara efektif menunda kehamilan jika Moms menjalani proses menyusui secara eksklusif.
Selain itu, terdapat juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan menyusui sebagai cara alami menunda kehamilan.
Munculnya Rasa Sakit, Stres, dan Kelelahan Selama Menyusui
Munculnya rasa sakit, stres, dan kelelahan selama menyusui bisa menjadi salah satu faktor alami untuk menunda kehamilan. Dalam kondisi semacam ini, besar kemungkinan Moms tidak akan aktif atau rutin dalam melakukan hubungan seksual.
Frekuensi Menyusui yang Tinggi
Adanya frekuensi menyusui yang tinggi dengan durasi yang lama juga bisa menjadi salah satu faktor penunda kehamilan secara alami. Kondisi ini juga berkaitan erat dengan munculnya rasa sakit, stres, ataupun kelelahan selama melahirkan.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan ibu menyusui juga akan kekurangan waktu tidur di malam hari karena harus siap sewaktu-waktu si Kecil meminta ASI.
Pemberian ASI Secara Eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif atau tanpa pendamping susu formula menjadikan ibu menyusui lebih banyak terkuras waktu dan tenaganya. Hal ini membuat intensitas dalam berhubungan seksual akan berkurang.
Meski terdapat beberapa faktor alami tersebut, Moms tidak disarankan hanya mengandalkan proses menyusui untuk menunda kehamilan. Alangkah baiknya, tetap gunakan alat kontrasepsi yang sesuai selama menjalani hubungan seksual.
Mengenai jenis alat kontrasepsi yang sesuai dan aman digunakan selama masa menyusui bisa dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Pasalnya, kondisi kesehatan setiap orang tentunya juga berbeda-beda.
Selain menunda kehamilan pasca melahirkan, penting juga untuk mempersiapkan kebutuhan Si Kecil. Moms bisa mendapatkan berbagai perlengkapan untuk Si Kecil di Dr. Brown’s Indonesia. Dr. Brown’s menawarkan botol susu anti kolik untuk membantu mengatasi masalah menyusui Si Kecil seperti masuk angin, kembung dan juga kolik.
Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat langsung mengunjungi website resminya di sini.
Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Melahirkan?
Kapan waktu efektif yang disarankan untuk hamil lagi setelah melahirkan sering menjadi suatu pertanyaan yang muncul di tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan ketetapan medis, jeda waktu yang baik untuk hamil lagi setelah melahirkan yaitu 18-24 bulan.
Waktu tersebut dibutuhkan sebagai proses pemulihan pasca melahirkan sekaligus mencegah adanya komplikasi atau permasalahan terhadap kehamilan selanjutnya.
Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan, mengingat kehamilan yang terjadi dalam waktu singkat pasca kelahiran akan memberikan banyak risiko. Misalnya pecahnya air ketuban, kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, plasenta terlepas dari dinding rahim, ataupun adanya cacat bawaan.
Itu sebabnya, 2 tahun kerap dinilai sebagai jeda kehamilan yang efektif mengingat jarak kehamilan yang terlalu lama juga berisiko tinggi terhadap kesehatan. Terlebih jika Moms telah berusia lebih dari 35 tahun, maka kehamilan yang terjadi akan berisiko tinggi terkena tekanan darah tinggi dan preeklamsia.
Di samping itu, kehamilan terlalu dini setelah melahirkan juga dapat berpengaruh pada kondisi mental si Kecil karena mereka pasti akan membutuhkan perhatian lebih di 3 tahun pertamanya. Kondisi ibu hamil kembali besar kemungkinan si Kecil kurang mendapatkan perhatian yang cukup.
Mengetahui perhitungan waktu mengenai kapan bisa hamil lagi setelah melahirkan merupakan hal yang sangat penting Moms. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil, melainkan juga perkembangan mental anak.