Waspada Tidur Telentang Saat Hamil Tua

Tidur tidak nyaman adalah salah satu yang paling banyak dikeluhkan oleh para wanita selama masa kehamilan terutama jika ukuran perut sudah semakin membesar. Tak jarang para ibu hamil akhirnya mencoba berbagai posisi tidur untuk mendapatkan kenyamanan, termasuk tidur telentang ketika hamil.

Menurut sejumlah informasi yang beredar, baik via online atau di masyarakat secara langsung, sejumlah posisi tidur termasuk telentang ternyata tidak diperbolehkan lho Moms. Kira-kira, informasi ini fakta atau sekedar mitos belaka ya? Yuk Moms, cari tahu apa kata ahli mengenai hal ini.

Apakah Hamil Muda Boleh Tidur Telentang?

Menurut penuturan dari seorang ahli neonatologi asal Sydney yang bekerja di Royal Prince Alfred Hospital, yakni Dr. Adrienne Gordon, ibu hamil muda diperbolehkan untuk tidur telentang karena janin di dalam kandungan masih berukuran kecil (kira-kira pada trimester pertama). 

Lalu untuk ibu hamil dengan usia kandungan sudah masuk ke trimester kedua dan ketiga, tidur dengan posisi telentang juga masih diperbolehkan asal tidak sangat lama. Menurut saran dari Dr. Adrienne Gordon, ibu hamil boleh tidur dengan posisi ini sekitar 1-2 jam saja.

Kapan Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Terlentang?

Masih menurut Dr. Adrienne Gordon, ibu hamil sebaiknya mengurangi jumlah waktu tidur telentang jika sudah memasuki usia kehamilan trimester ketiga atau bahkan sudah dekat dengan minggu-minggu melahirkan. Mengapa? Moms bisa cek jawabannya pada penjelasan di bawah ini.

Bahaya Tidur Telentang Ketika Hamil Tua

Posisi tidur telentang ketika hamil tua memiliki beberapa dampak yang cukup berbahaya untuk para ibu, berikut 6 dampak yang akan dialami saat tidur dengan posisi telentang:

  1. Mengganggu Aliran Darah

Dr. Adrienne Gordon menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia kandungan, janin di dalam perut akan semakin membesar dan ketika posisi tidur sang ibu adalah terlentang, maka berat dari janin di dalam perut akan menekan usus dan vena cava inferior. 

Hal ini tidak bisa disepelekan lho Moms. Sebagai informasi tambahan, vena cava inferior adalah pembuluh darah besar yang membawa aliran darah kembali ke jantung. 

Jika posisi tidur telentang terjadi dalam waktu lama saat perut Moms sudah membesar, maka sirkulasi darah ke jantung Moms akan terganggu sehingga aliran darah ke plasenta juga menjadi tidak lancar. 

  1. Memicu Gangguan Pencernaan

Usus di bagian sistem pencernaan yang tertindih oleh berat janin tadi juga bisa memicu gangguan pencernaan karena usus tidak bisa mengolah makanan yang ada di dalamnya dalam waktu yang seharusnya (proses pengolahan menjadi lebih lambat).

Kondisi ini bisa menyebabkan feses menjadi keras dan membuat Moms menjadi lebih mudah sembelit apalagi jika tidak diimbangi dengan mengkonsumsi makanan kaya serat. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka Moms bisa mengalami wasir atau anemia. 

  1. Dapat Menyebabkan BAB berdarah

Pada tingkat yang lebih lanjut, BAB berdarah bisa saja terjadi jika Moms terlalu sering tidur telentang dan dalam waktu lama misal sepanjang malam ketika perut sudah dalam keadaan besar. 

Hal ini disebabkan oleh wasir atau anemia yang terjadi tadi semakin parah dan tidak segera ditangani, yang bahkan juga dapat menyebabkan keguguran pada janin.

  1. Sesak Nafas, Pusing, Sakit Punggung

Posisi tidur telentang dalam waktu lama saat hamil tua juga bisa menyebabkan keluhan lain pada sang ibu seperti sesak napas atau napas menjadi berat terutama selama tidur, membuat pusing, dan juga menimbulkan rasa sakit di area punggung bahkan ketika sang ibu sudah bangun.

  1. Bayi Prematur 

Sejumlah sumber berbeda menyebutkan bahwa tidur telentang ketika hamil juga membuat sang ibu mengalami risiko melahirkan bayi prematur. 

Namun khusus mengenai hal ini masih membutuhkan penelitian lanjut yang lebih mendalam karena kelahiran prematur juga bisa disertai dengan berbagai faktor lain seperti kebiasaan merokok dan minum alkohol selama masa kehamilan, atau bisa juga karena komplikasi kehamilan.

  1. Bayi Lahir Meninggal

Ada lagi sumber online berbeda yang menuliskan bahwa para peneliti di Selandia Baru menyebutkan ada potensi peningkatan risiko bayi lahir meninggal jika sang ibu memiliki kebiasaan tidur telentang sepanjang malam selama masa kehamilan tua (trimester 2-3).

Namun, Dr. Zanotti, MD dari Cleveland Clinic Ob-Gyn mengatakan bahwa penelitian tersebut dan penelitian serupa kecil lainnya bersifat tidak acak.

Dr. Zanotti mengatakan bahwa penelitian ini mungkin hanya dilakukan pada sebagian wanita hamil yang tidur sepanjang malam dengan posisi telentang tanpa pernah bangun sama sekali misalnya untuk ke kamar mandi atau mengambil air.

Menurut Dr. Zanotti, pada faktanya kebanyakan wanita hamil justru lebih sulit untuk tidur nyenyak / pulas sepanjang malam sehingga akan lebih sering terbangung atau sekedar berganti posisi tidur. 

Dr. Zanotti juga menambahkan bahwa ada banyak faktor yang terlibat dalam kehamilan yang bisa menyebabkan bayi lahir meninggal, jadi sangat sulit untuk mengatakan bahwa satu hal (yang dalam hal ini adalah posisi tidur telentang) dapat menyebabkan bayi lahir meninggal.

Karena itu, penelitian di Selandia Baru mengenai posisi tidur telentang ketika hamil dapat menyebabkan bayi lahir meninggal tidak bisa dianggap sebagai bukti yang pasti, atau dengan kata lain membutuhkan penelitian yang lebih lanjut dengan hasil yang lebih akurat.

Posisi Tidur yang Bagus Saat Hamil Tua 

Masih menurut Dr. Zanotti, Moms tidak perlu khawatir atau terlalu cemas jika tidak sengaja tidur telentang untuk waktu yang singkat (1-2 jam) karena tidak akan sampai membahayakan si Kecil dalam kandungan. 

Biasanya secara alamiah, tubuh akan mengirimkan sinyal / ‘mengatakan’ sesuatu ketika ada yang tidak beres, seperti saat tubuh bersin untuk mengeluarkan virus, saat batuk, demam dan lainnya.

Jadi misalnya Moms tidak sengaja tidur telentang tapi sudah agak lama, maka Moms akan merasa sedikit kesulitan bernapas atau mungkin jantung berdetak lebih cepat, yang akan membuat Moms terbangun dan mengubah posisi tidur.

Tapi sayangnya, para ibu hamil tidak mungkin dapat benar-benar memastikan berapa lama waktu tidak sengaja tertidur tersebut. Karena itu, saat Moms akan tidur atau sekedar ingin rebahan tapi agak mengantuk, para dokter dan bidan menyarankan untuk memilih salah satu dari dua posisi ini:

  1. Miring Kiri atau Kanan

Banyak yang menanyakan tentang kenapa ibu hamil lebih nyaman tidur miring ke kanan? Padahal faktanya, miring ke kiri atau kanan sama saja. 

Jadi ketika Moms tidur dengan posisi ini, Moms tidak akan merasa nyeri punggung, si Kecil dalam kandungan akan mendapat aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan, serta nutrisi dari tubuh Moms ke plasenta akan lebih optimal. 

  1. Semi Tegak

Moms bisa berbaring tapi dengan tubuh menyender yang disanggah menggunakan bantal. Posisi ini diklaim dapat memperlancar pernapasan serta meringankan rasa mual. Lebih nyaman lagi jika Moms memilih posisi ini sambil mendengarkan musik tenang.

Pastikan Moms untuk tidak tidur telentang ketika hamil dalam waktu lama karena dapat membahayakan janin di dalam perut. Untuk informasi seputar kehamilan dan parenting lainnya, Moms dapat mengikuti Parenting Club Dr. Brown’s Indonesia. 

Dr. Brown’s Indonesia juga menawarkan berbagai keperluan perlengkapan Si Kecil, dari botol susu hingga cup feeding. Botol susu yang disediakan pun memiliki berbagai jenis, seperti botol susu anti kolik dan botol susu Options+. Kedua botol susu memiliki berbagai manfaat, yakni mengurangi kolik pada bayi, kembung masuk angin hingga bingung puting. 

Untuk informasi selengkapnya mengenai produk perlengkapan untuk Si Kecil, Moms bisa kunjungi laman resmi Dr. Brown’s Indonesia.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.