Jangan Panik! Ini Tips Ketika Demam Saat Hamil
Ibu yang sedang hamil memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan keadaan normal. Oleh karena itu, Moms lebih rentan terkena penyakit, salah satunya adalah demam. Saat hamil, Moms perlu tahu obat demam saat hamil yang tepat karena Moms tidak bisa sembarang mengonsumsi obat.
Mengonsumsi obat yang tidak tepat tentu akan berdampak tidak hanya untuk Ibu saja tapi juga untuk janin yang sedang dikandung.
Penyebab Demam Saat Hamil
Demam bisa menyerang siapa saja, termasuk Ibu hamil yang lebih rentan terhadap penyakit karena daya tahan tubuh yang mengalami penurunan. Pada saat terkena demam, mungkin sebagian Moms akan panik karena berpikir dampaknya terhadap janin.
Penyebab demam saat hamil yang pertama menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin paling sederhana adalah karena dehidrasi yang disebabkan dari mual muntah secara terus menerus sehingga cairan dalam tubuh berkurang di trimester pertama.
Demam juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri pada tubuh. Ini hal yang patut diwaspadai oleh para Ibu. Suhu tubuh normal manusia adalah berada pada kisaran 36 hingga 37 derajat Celcius. Jika sudah di angka 37,5 ke atas, maka bisa dipastikan orang tersebut terkena demam.
Penyebab demam pun beragam. Bisa disebabkan infeksi virus penyebab flu, infeksi kantung kemih, radang paru-paru, ginjal, tipes, demam berdarah, dan lain-lain. Apalagi di zaman pandemi Covid-19 seperti saat ini. Seorang ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Covid-19 dan mengalami komplikasi.
Apakah Demam Berbahaya untuk Ibu Hamil?
Demam pada Ibu hamil tentu akan berpengaruh kepada janin yang sedang dikandung. Jika demam tersebut dipengaruhi infeksi tertentu, hal yang ditakutkan adalah bisa berdampak pada tumbuh kembang janin.
Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, tidak semua demam bisa berpengaruh ke janin, namun ada beberapa demam yang bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin, yaitu dari infeksi virus atau bakteri yang paling parah bisa menyebabkan toksoplasmosis.
Suhu tubuh Ibu yang terlalu tinggi berakibat pada pertumbuhan janin yang tidak maksimal, terutama jika Ibu mengalami demam tinggi pada saat trimester awal atau usia kehamilan 3,4, hingga 5 bulan, saat dimana organ-organ tubuh si kecil sedang terbentuk.
Demam Tinggi yang Berbahaya untuk Ibu Hamil
Pada saat seseorang mengalami demam, maka hal tersebut bisa dijadikan sebagai tanda bahwa tubuh sedang melawan sesuatu yang asing di dalam tubuh. Oleh karena itu tubuh merespon dan menyebabkan demam yang cukup tinggi.
Demam yang dianggap berbahaya bagi Ibu dan janin adalah yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus. Infeksi tersebut bisa didapatkan dari mana saja. Salah satu contohnya adalah berasal dari makanan atau minuman tidak higienis yang dikonsumsi oleh Ibu.
Ketika demam saat hamil terdapat beberapa tanda-tanda bahwa itu bukan demam biasa.
Kejang
Demam akan menyebabkan suhu tubuh terlalu tinggi sehingga tekanan pada otak juga tinggi untuk mempertahankan daya tubuh agar tetap terjaga, hal ini akan menimbulkan kejang. Hal ini akan berdampak pada terganggunya aliran darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jika hal tersebut terganggu, maka akan berdampak juga bagi janin yang sedang dikandung. Pada kehamilan di trimester awal, demam yang begitu tinggi bisa berdampak pada keguguran.
Bengkak pada Wajah, Kaki, Disertai Sakit Kepala Berlebihan
Jika timbul bengkak pada wajah, kaki, disertai sakit kepala yang hebat pada saat demam juga patut diwaspadai, Moms. Jika Ibu memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi, kemungkinan timbulnya kejang akibat dari bengkak dan sakit kepala berlebihan itu lebih tinggi.
Apa yang Dilakukan Ibu Hamil Saat Demam?
Minum Obat Demam yang Aman untuk Ibu Hamil
Kondisi demam saat hamil adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan, loh, Moms. Namun, Ibu juga jangan terlalu overthinking. Jika Moms sudah mengalami gejala demam, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah mengonsumsi obat demam yang tentunya aman untuk Ibu hamil.
Menurut dr. Diana Wijaya, penggunaan obat demam yang mengandung ibuprofen pada Ibu hamil sangat tidak dianjurkan karena dapat memberikan efek samping pada janin. Memang, Ibu hamil memiliki obat khusus yang dikonsumsi, terutama pada Ibu yang memiliki riwayat penyakit bawaan.
Untuk itu, sebisa mungkin obat yang diberikan pada Ibu hamil adalah pada dosis yang aman dan efektif, serta tidak menggunakan banyak obat dengan jangka waktu yang singkat. Sebaiknya, Moms jangan langsung mengkonsumsi obat penurun demam yang dijual di pasaran.
Karena kondisi tubuh yang rentan, sebelum mengonsumsi obat apapun diharapkan berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu agar tidak membahayakan baik untuk Ibu maupun janin.
Istirahat yang Cukup
Ibu hamil yang mengalami demam disarankan untuk istirahat cukup dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berat. Aktivitas yang banyak membuat tubuh menjadi kelelahan hingga bisa menyebabkan demam.
Sebaiknya jangan melakukan aktivitas yang berat. Tubuh seorang Ibu pada masa kehamilan memang perlu banyak istirahat. Jadi, Moms tidak usah terlalu khawatir menjadi kaum mager karena hal tersebut wajar saja terjadi, terutama di trimester pertama.
Minum Air Putih yang Banyak
Salah satu yang menyebabkan ibu hamil terkena demam adalah dehidrasi atau kekurangan cairan yang disebabkan dari mual muntah pada saat trimester pertama. Bada fase ini, tubuh Ibu masih beradaptasi dengan keadaan dan tidak jarang membuat Ibu menjadi mual muntah setiap hari.
Biasanya, Ibu yang memiliki gejala mual muntah cukup parah juga akan susah untuk minum. Walaupun begitu, Moms tetap harus memaksa untuk minum air putih, ya. Tujuannya agar tubuh tidak dehidrasi dan lemas.
Mengelola Stres
Tahu nggak, Moms? Stres itu sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh Ibu dan janin, loh. Jadi, pengelolaan stres pada saat hamil itu sangat penting untuk dilakukan. Pada saat hamil, Ibu akan merasakan emosi yang sangat roller coaster.
Dan, tubuh Ibu juga beradaptasi dengan kehamilan sehingga menyebabkan beberapa gangguan lain, seperti sembelit, kembung, mual, dan demam yang disebabkan daya tahan tubuh menurun. Oleh karena itu, happy Mom happy child itu benar adanya.
Karena ketika Ibu merasa selalu bersyukur dan berpikir positif, maka secara otomatis tubuh akan mengirimkan sinyal positif juga terhadap semua sel yang ada dalam tubuh. Hal ini tentu akan berdampak signifikan pada janin juga.
Banyak sekali masalah pada janin yang muncul karena Ibu yang terlalu capek dan stres. Jadi, Moms, pastikan bahwa kalian selalu membuat keadaan sekeliling kalian menjadi lebih baik, mau seperti apapun itu.
Komunikasikan masalah emosional, ketakutan, dan hal-hal lainnya dengan suami. Bila capek, jangan dipaksa untuk bekerja karena pada saat hamil, terutama trimester awal adalah kesempatan Moms untuk beristirahat penuh. Jangan terlalu dipaksakan, ya!
Jika Moms mengalami demam saat hamil, jangan disikapi dengan kepanikan. Segera periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Bagi Moms yang sedang mempersiapkan botol susu anti kolik untuk calon buah hati, Moms bisa cek langsung ke website Dr. Brown’s Indonesia. Botol ini didesain khusus untuk mencegah terjadinya kolik pada bayi. Terdapat juga berbagai macam produk untuk bayi yang dijamin aman.