Indikasi Cacar Air dan Kiat Menanganinya
Cacar air termasuk jenis penyakit yang tidak memandang usia, di mana setiap orang berpotensi mengalaminya. Apakah itu bayi atau lanjut usia, tidak ada pengecualian bagi masalah kesehatan yang kerap muncul di antara peralihan musim ini. Oleh karenanya, semua perlu waspada dengan memahami bagaimana indikasinya sekaligus kiat-kiat agar dapat teratasi tanpa hambatan berarti.
Kenali Apa Saja Indikasi Cacar Air
Munculnya cacar air dipicu oleh varian virus Varicella zoster yang habitat hidupnya bisa bertahan di mana saja pada manusia. Oleh karenanya, penting memahami bagaimana indikasinya agar dimungkinkan melakukan penanganan paling tepat di waktu yang tepat pula.
- Awal mula
Munculnya cacar air hampir selalu dimulai dari demam yang menyerang tubuh dalam rentang 1 sampai 3 hari. Tidak lama setelah itu, biasanya disusul oleh bintik kemerahan di area kulit. Hal ini bisa terjadi pada punggung, dada dan perut, sebelum semakin menjalar ke semua anggota badan.
Bahkan, setelah itu menyebar ke seluruh tubuh umumnya akan diteruskan dengan munculnya cairan di dalam bintik-bintik tersebut. Pada waktu bersamaan, lapisan yang membungkus cairan juga cenderung tipis dan mudah koyak.
2. Efek lanjutan
Seiring banyaknya bintik yang menyerang tubuh penderita cacar air, maka akan diikuti oleh rasa gatal. Selain itu, kadang kala disertai perih sehingga sangat mungkin mendorong penderitanya menggaruk kulit mereka sendiri.
Pada akhirnya, bintik-bintik ini mengalami pembekuan kemudian meninggalkan bekas berwarna merah kehitaman. Namun, tidak perlu khawatir keberadaannya akan tetap terus-menerus di kulit sebab biasanya bisa hilang dalam rentang 1 sampai 3 pekan.
3. Probabilitas komplikasi
Pertanyaan selanjutnya, apakah cacar air mungkin untuk menyebabkan komplikasi yang lebih parah? Tentu saja, iya, tetapi ini berlaku kepada anak kecil dengan imunitas lemah, di mana tetap tersisa potensi bagi cacar air untuk merambat ke sistem tubuh lainnya. Contohnya, si kecil dapat mengalami infeksi kulit, gangguan sistem saraf, masalah pada indra pendengaran dan sebagainya.
Dengan adanya probabilitas untuk terkena komplikasi akibat cacar air, sebaiknya para ibu mulai memastikan anak mereka memiliki imunitas tubuh yang kuat. Apalagi, pola penularan penyakit jenis ini terbilang mudah, seperti lewat droplet dan ada kontak langsung antara orang lain dengan cairan bintik penderita.
Kebolehan Mandi Bagi Terinfeksi Cacar Air
Ada anggapan umum yang beredar di masyarakat bahwasanya pasien cacar air tidak boleh mandi atau keadaannya bisa semakin parah. Tetapi, benarkah? Berikut ini dr. Tania Savitri mengemukakan jawabannya.
- Tinjauan umum
Sebenarnya tidak berlaku larangan mandi bagi pasien terinfeksi cacar air, jadi mereka dapat membersihkan badan sebebasnya. Justru sebaliknya, mandi adalah kegiatan yang bisa membantu meminimalkan rasa gatal serta menjaga tubuh tetap bersih. Meskipun begitu, bukan berarti dapat dilakukan sembarangan hingga membuat bintik di kulit semakin parah.
2. Aturan khusus
Secara umum, mandi memang dibolehkan untuk dilaksanakan pasien cacar air, tetapi berlaku aturan yang dikhususkan. Saat mandi, pastikan durasinya tidak melebihi 30 menit serta memanfaatkan air hangat. Hindari pula pemakaian sabun berbahan kimia serta yang mengandung parfum dengan aroma kuat sebab ini bisa memicu rasa perih.
Sebagai ganti sabun berbahan kimia dan beraroma parfum, bisa memilih semacam produk bayi. Sabun yang diperuntukan bagi pemilik kulit sensitif yang formulanya cenderung lebih bersahabat. Kemudian, tetap berhati-hati saat menggosok kulit karena ditakutkan akan membuat bintik-bintiknya mengelupas.
Alternatif Obat Alami untuk Meminimalkan Cacar Air
Tidak melulu mengandalkan zat kimiawi, ada sejumlah alternatif yang bisa dipakai bila ingin meminimalkan cacar air. Di bawah ini adalah bahan-bahan alami dengan kesanggupan melawan infeksi virus Varicella zoster.
- Cuka apel
Cuka apel punya kemampuan untuk membuat ruam merah pada kulit menjadi sedikit lebih baik. Cara pemakaiannya cukup dengan mengoleskan secukupnya, tetapi ingat, tidak dibenarkan melakukannya saat kondisi bintik yang terbuka. Kemudian, jangan lupa pula untuk menambahkan air seperlunya ke dalam cairan cuka.
2. Madu
Saat hendak memanfaatkan madu sebagai material pengobatan, pasien selalu punya dua opsi untuk mewujudkannya. Apakah itu dengan meminumnya tanpa campuran apa pun atau dioleskan secukupnya di atas ruam kulit yang tertutup, keduanya sama-sama berkhasiat.
3. Kunyit
Berbeda dengan bahan lain yang dipakai saat keadaan bintik cacar masih basah, kunyit dapat dimanfaatkan untuk langkah penanganan ekstra. Tidak ingin penyakit ini meninggalkan bekas menghitam selamanya? Jangan ragu haluskan kunyit bersama kombinasi minyak kelapa, kemudian oleskan pada kulit yang ingin dibersihkan.
4. Minyak lavender
Sebaiknya lakukan uji coba alergi terlebih dahulu saat hendak memakai minyak lavender. Caranya oleskan sedikit saja di rumah kulit dan, jika tidak ada sensasi gatal, maka pengobatan boleh diteruskan. Ini bisa dipakai langsung tanpa penambahan material lain jenis apa pun.
Faktor Pemicu Timbulnya Cacar Air
Benar bahwa virus Varicella zoster adalah sebab utama munculnya cacar air. Meskipun begitu, masih ada sejumlah faktor lain yang mendorongnya, seperti:
- Terbiasa tidak higienis
Orang yang membiasakan diri menjalani pola hidup tidak higienis memiliki potensi lebih besar untuk terinfeksi penyakit ini. Misalnya, malas membersihkan tangan menggunakan air mengalir saat akan makan. Di sisi lain, sikap tersebut dibarengi pula dengan keengganan untuk minum rutin setiap harinya.
2. Aktivitas fisik minim
Ingin sehat, tetapi hanya terus-menerus berbaring di atas kasur? Tentu sulit untuk tetap memiliki tubuh yang berdaya kuat ketika tidak diikuti oleh aktivitas fisik teratur. Ada berbagai macam bibit penyakit siap menggerogoti tubuh jika jarang berolahraga, termasuk tetapi tidak terbatas pada cacar air. Jadi, perhatikan selalu bagaimana intensitas kegiatan per harinya, pastikan mencukupi latihan fisik.
3. Imunitas
Pasien terinfeksi cacar air kadang kala juga disebabkan oleh kurangnya imun tubuh terhadap virus terkait. Biasanya orang tua enggan mengikutkan anak mereka dalam kegiatan vaksinasi sehingga lebih rentan diserang virus Varicella zoster.
Larangan Konsumsi untuk Terinfeksi Cacar Air
Terdapat beberapa tipe makanan menurut dr. Verury Verona Handayani yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh pasien cacar air jika ingin segera pulih Bahkan, daftar makanan tersebut berpotensi menciptakan komplikasi lebih jauh.
- Cita rasa asam
Makanan bercita rasa asam perlu dijauhi sebab akan memunculkan perih di dalam tenggorokan yang meradang. Jeruk, misalnya, ini sangat mungkin menciptakan iritasi berkelanjutan.
2. Lemak jenuh tinggi
Bukan hanya soal rasa, menu yang mempunyai kadar lemak jenuh tinggi tidak boleh disantap oleh pasien cacar air, misalnya daging. Alasannya karena mampu membuat ruam kulit jadi lebih parah sehingga proses pemulihan berjalan lambat.
Khususnya bagi anak kecil, kemungkinan terjadi komplikasi jauh lebih besar sehingga para ibu perlu waspada. Ibu bisa bergabung dengan parenting club Dr. Brown’s Indonesia untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap. Melalui perkumpulan ini, ibu dapat mendapatkan tips parenting sekaligus relasi. Apalagi, Dr. Brown’s Indonesia juga menyediakan produk fungsional seperti botol susu anti kolik.