Imajinasi Anak Perlu untuk Dilatih
Saat anak memasuki usia balita, biasanya anak akan lebih aktif untuk bertanya kepada orang tuanya mengenai segala hal baru yang ia lihat atau temukan yang membuatnya penasaran. Sebagai feedback yang tepat, orang tua sebaiknya menjawab pertanyaan dengan jawaban yang bisa tetap membuka pikiran anak. Di samping itu, orang tua bisa melontarkan pertanyaan yang memancing imajinasi anak.
Perkembangan Daya Imajinasi Anak Sesuai Usianya
Mempunyai anak yang cerdas tentu menjadi dambaan semua orang tua di dunia. Akan tetapi, yang perlu orang tua ketahui yakni kecerdasan anak tidak bisa muncul tanpa dilatih sebelumnya. Kecerdasan anak membutuhkan proses pembelajaran melalui pengembangan daya imajinasi. Perkembangan imajinasi pada anak akan berkembang menyesuaikan usianya secara bertahap.
Berikut perkembangan daya imajinasi pada anak :
- Usia 0-2 bulan
Di usia 0-2 bulan, anak-anak mulai belajar untuk menirukan segala hal yang ia lihat setiap hari. Ekspresi wajah serta gerak tubuh setiap orang yang ada di sekitarnya akan ditirukan oleh anak. Usia ini adalah usia yang tepat untuk mengembangkan daya ingat anak sehingga anak bisa merasakan, mendengar, hingga mengingat segala hal yang dilihat oleh anak.
- Usia 12-14 bulan
Semakin bertambah usianya, daya imajinasi anak akan semakin meningkat. Di usia 12-14 bulan, anak mulai bisa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya untuk mendukung daya imajinasinya secara spesifik. Bahkan, anak juga mulai berimajinasi saat memahami peristiwa apa saja yang secara nyata dilihatnya secara langsung.
Perkembangan daya imajinasi anak di usia ini ditandai dengan kemampuan anak dalam menceritakan suatu hal berdasarkan aksi, latar dan karakter tertentu. Orang tua bisa membantu anak dalam mengajari ekspresi yang tepat ketika mengungkapkan suatu hal dalam bentuk cerita agar imajinasi anak lebih maksimal.
- Usia 2 tahun
Pada usia anak yang menginjak 2 tahun, orang tua bisa memberikan mainan edukatif yang dapat mengembangkan daya imajinasi anak. Di usia ini, anak mulai senang bermain dengan mainan yang dimilikinya dan suka berimajinasi meski pemahaman anak masih terbatas. Orang tua bisa menemani anak ketika sedang bermain agar imajinasi anak meningkat.
- Usia 3-4 tahun
Saat anak berusia 3-4 tahun, daya imajinasinya semakin berkembang karena sudah mulai bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Anak akan merasa senang karena ada teman yang sama-sama dapat diajak berimajinasi dengan benda-benda yang ada di sekitar mereka sambil berkomunikasi satu sama lain.
- Usia 5-6 tahun
Tahapan perkembangan daya imajinasi anak di usia 5-6 tahun yakni anak mulai bisa mengatur apa yang ingin dilakukannya serta memilih apa yang disukainya. Di usia ini, anak mulai mencontoh dan menirukan suatu karakter. Orang tua bisa meningkatkan daya imajinasi anak dengan mengajak anak melalukan aktivitas tertentu yang membutuhkan kreativitas.
Tips untuk Melatih Imajinasi Anak
Anak-anak akan lebih aktif ketika usianya menginjak usia balita. Keaktifannya akan terlihat dari rasa penasarannya dengan berbagai benda yang ada di sekitarnya. Sehingga orang tua pasti paham mengapa anak balita kerap berbicara sendiri dengan mainannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak sedang berimajinasi. Untuk melatih daya imajinasi anak, ada beberapa tipsnya yaitu :
- Memberikan fasilitas berupa mainan edukatif
Di usia balita, orang tua sebaiknya menemani anak agar daya imajinasinya meningkat seiring dengan perkembangan usianya. Tips untuk meningkatkan daya imajinasi anak bisa dengan memberikannya mainan edukatif yang bisa membuat otaknya lebih berkembang. Contohnya adalah board book dengan berbagai variasi tema cerita, mainan hewan, dan lain sebagainya.
Orang tua dapat mengajak anak untuk berinteraksi supaya daya imajinasi anak lebih luas. Kenalkan kepada anak mengenai bentuk dan juga warna. Sesekali berikan pertanyaan kepada anak terkait hal-hal edukatif sehingga mainan yang diberikan sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya.
2. Menghindari ucapan ‘salah’
Karena daya imajinasi anak balita memang baru dalam tahap berkembang, maka usahakan untuk tidak menyalahkan anak. Dalam konteks ini, misalnya anak menggambar mobil namun rodanya berbentuk segitiga. Orang tua sebaiknya memberitahu anak secara perlahan tanpa menyalahkannya. Bimbingan orang tua akan berdampak pada mental anak ke depannya.
3. Memberi kebebasan anak untuk bereksplorasi
Imajinasi anak di usia balita perlu dilatih agar anak menjadi paham bahwa hal yang dilakukannya adalah benar adanya. Contohnya, anak-anak sedang suka corat-coret. Untuk mencegah anak corat-coret di tembok, sebaiknya orang tua membelikan anak white board dan mengarahkan anak dengan perlahan supaya corat-coret dilakukan di white board tersebut.
Manfaat Melatih Imajinasi pada Anak
Orang tua sebaiknya sering mendampingi anak ketika sedang bermain. Sering mengajak anak berkomunikasi saat bermain bisa meningkatkan daya imajinasinya. Di samping itu, anak yang sudah mulai mengenal teman-teman sebayanya dan tampak asik berkomunikasi satu sama lain menunjukkan bahwa mereka saling menyampaikan imajinasinya masing-masing sehingga bisa menyambung.
- Kemampuan kognitif meningkat
Permainan yang melibatkan imajinasi bisa membuat anak belajar tentang sebab serta akibat dan memikirkan solusi atas masalah yang ditemuinya. Permainan tersebut dapat mengembangkan kemampuan kognitif mulai dari membangun proses berpikir misalnya memecahkan masalah, mengingat, sampai dengan mengambil keputusan yang tepat.
2. Kemampuan berpikir meningkat
Selain kemampuan kognitif, kemampuan berpikir juga akan meningkat seperti cara berpikir, menciptakan ide baru, hingga memecahkan masalah. Pastikan permainan yang diberikan benar-benar edukatif sehingga pola pikir yang terbentuk juga sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jangan pernah mengajarkan anak untuk berpura-pura dalam hal ini.
3. Kemampuan bahasa meningkat
Ketika anak bermain, mereka bisa membuat skenario cerita menyesuaikan keinginannya. Imajinasi anak akan menciptakan kosakata dan bahasa sehingga kemampuannya dalam berbahasa akan meningkat. Dengan bermain, semakin lama kemampuan bahasa anak akan semakin terasah dan mendapatkan kosakata yang baru.
Bagian Otak yang Berperan dalam Perkembangan Imajinasi Anak
Otak kanan dan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda. Dalam hal imajinasi, otak kanan berperan besar karena fungsinya adalah untuk menafsirkan beragam informasi baik spasial maupun visual. Bagian otak sebelah kanan berkaitan erat dengan segala bentuk kreativitas, imajinasi,mengekspresikan emosi, pengenalan musik, pengenalan wajah, seni, hingga imajinasi.
Imajinasi anak balita masih berkembang sehingga mereka menggunakan otak kanan untuk berimajinasi ketika bermain. Itulah mengapa anak balita cenderung berpikiran luas dan bebas. Otak mereka masih dalam tahap perkembangan sehingga orang tua sebaiknya mendampingi anak agar daya aktivitasnya semakin meningkat.
Parenting Club Dapat Membantu Orang Tua dalam Mengembangkan Imajinasi Anak
Jika orang tua ingin mendapatkan beragam informasi terkait perkembangan imajinasi pada anak, sebaiknya mulai bergabung dengan parenting club Dr. Brown’s Indonesia. Dalam website tersebut, ada banyak informasi terupdate mengenai tips yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar daya imajinasi anak meningkat. Selain itu, beragam informasi lainnya juga bisa didapatkan disana.