Bolehkan Ibu Hamil Menyusui?

Hamil lagi pada saat kondisi Si Kecil masih menyusu, tentunya mendatangkan kekhawatiran sendiri bagi para wanita. Banyak pertanyaan yang muncul, apakah boleh ibu hamil menyusui? Apa dampaknya menyusui saat hamil? Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa ditemukan pada pembahasan kali ini. 

Menurut pendapat American Pregnancy Association, menyusui saat dalam kondisi hamil dapat menyebabkan terjadinya kontraksi rahim. Namun pada kondisi kehamilan sehat, kontraksi tersebut sangat jarang terjadi dan tidak akan menyebabkan persalinan prematur. 

Bolehkah Ibu Hamil Menyusui?

Ada sebagian wanita yang memilih untuk menyusui saat masih dalam kondisi hamil, bisa dikarenakan beberapa alasan. Terkadang ada wanita yang tidak mengetahui bahwa dirinya hamil, akan tetapi anak pertama masih membutuhkan ASI eksklusif dan tidak dianjurkan untuk menyapih. 

Jika melansir dari Pregnancy Birth Baby, menyusui saat dalam kondisi hamil sebenarnya aman untuk dilakukan. Hal tersebut juga diperkuat dan didukung oleh sebuah studi dari American Pregnancy Association. Tubuh Moms akan terus memproduksi susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. 

Sedangkan janin yang masih dalam kandungan tetap bisa memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkan dari tubuh ibunya. Memang ada sebuah kasus dimana ibu hamil menyusui bisa menimbulkan terjadinya kontraksi ringan bahkan persalinan prematur. 

Menyusui saat kondisi hamil memang dapat menimbulkan risiko, terutama bagi wanita yang memiliki riwayat penyakit dan persalinan prematur. Hal ini bisa disebabkan karena rangsangan pada puting memicu pelepasan hormon oksitosin dalam jumlah banyak, sehingga kontraksi tidak bisa terhindarkan. 

Oleh sebab itu, jika Moms memiliki riwayat persalinan prematur, maka tidak diperbolehkan untuk menyusui saat dalam kondisi hamil. Moms perlu menunggu sampai usia kehamilan menginjak usia 37 minggu, baru diperbolehkan untuk memulai menyusui kembali. 

Apakah Rasa ASI Saat Hamil Berubah?

Rasa ASI yang dimiliki pada ibu hamil bisa saja mengalami perubahan. Hal ini sudah dibuktikan langsung pada para wanita yang memiliki pengalaman menyusui saat hamil. Kondisi tekstur dan rasa ASI tiba-tiba mengalami perubahan, tidak seperti biasanya saat tidak dalam kondisi hamil

Menurut Lynnette Hafken, seorang konsultan laktasi bersertifikat Internasional (IBCLC) di Maryland menyatakan, “Karena pada kondisi itulah, tubuh akan memproduksi kolostrum, sehingga rasa dan komposisi ASI mengalami perubahan”. Perubahan tersebut akan membuat Si Kecil lepas dari ASI. 

Selain itu, saat dalam kondisi hamil jumlah ASI yang Moms hasilkan juga akan lebih sedikit. Mengapa demikian? Karena biasanya tubuh akan mencurahkan sumber daya yang ada untuk janin yang masih tahap berkembang di dalam kandungan. 

Saat nanti Moms sudah melahirkan, maka bisa menyusui kedua anak secara optimal. Kasus ini dalam dunia medis biasa disebut tandem nursing. Bayi baru lahir bisa tetap mendapatkan kolostrum yang dibutuhkan, jadi ibunya tidak perlu membatasi ASI untuk anak pertama yang masih butuh ASI eksklusif. 

Tanda-Tanda yang Menunjukkan Menyusui Saat Hamil Berbahaya

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ibu hamil menyusui tidak diperbolehkan dan harus menghentikannya sampai kehamilan tua. Berikut ini tanda bahaya yang perlu Moms ketahui berdasarkan informasi dari Journal of Human Lactation

  • Ibu Hamil Mengalami Penurunan Berat Badan Drastis

Kehilangan berat badan dapat menunjukkan bahwa ibu hamil tidak dianjurkan untuk menyusui. Mual yang terjadi pada pagi hari, dapat menjadi saluran pembuangan. Apalagi dalam kondisi ini, Moms dianjurkan untuk banyak makan untuk menjaga kehamilan serta suplai ASI. 

Mual dan muntah akan membuat ibu hamil kehilangan banyak cairan dan nutrisi. Lama-kelamaan tentunya akan mempengaruhi turunnya berat badan. Segera periksakan kondisi tersebut pada dokter untuk memilih tindakan penyapihan sementara waktu sampai kondisi kesehatan stabil. 

  • Sering Mengalami Kontraksi

Tanda bahaya kedua yang bisa ibu hamil menyusui rasakan yaitu sering mengalami kontraksi. Walaupun memang kontraksi ringan tidak masalah, tetapi berbeda konteksnya pada ibu yang mengalami kehamilan rumit. 

Takutnya kontraksi akan memicu terjadinya persalinan prematur yang bisa saja membahayakan kondisi ibu dan bayi. Oleh sebab itu, tidak sedikit dokter yang menyarankan ibu hamil untuk berhenti menyusui sampai melahirkan. 

  • Sering Kelelahan

Hamil sambil menyusui merupakan dua hal yang sangat menguras tenaga. Jika Moms sering merasa mudah lelah mungkin bisa menjadi tanda bahaya. Walaupun kelelahan merupakan hal normal yang dihadapi para ibu hamil, namun kondisi tersebut pasti sangat mengganggu aktivitas. 

  • Anemia

Tanda menyusui saat hamil berbahaya selanjutnya yaitu mengalami anemia. Jika ibu hamil mengalami anemia, maka berisiko membuat berat badan Si Kecil turun. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin tidak optimal. 

Menurut Jody Segrave-Daly, seorang perawat NICU dan IBCLC Hershey, Pennsylvania mengungkapkan, “Diet dari asupan makanan yang mengandung suplemen zat besi pada masa kehamilan dapat membantu mengatasi anemia”. 

  • Mengalami Risiko Prematur

Menyusui saat kondisi hamil akan memperbesar resiko persalinan prematur. Hal ini dikarenakan stimulasi puting akan menyebabkan pelepasan hormon oksitosin. Hormon tersebut akan mendorong terjadinya kontraksi rahim, sehingga dapat mempercepat proses kelahiran. 

Tips Menyusui Saat dalam Kondisi Hamil

Menyusui saat hamil memang memerlukan perhatian yang cukup ekstra. Selain perlu memperhatikan nutrisi Si Kecil, janin yang ada di dalam kandungan juga harus terpenuhi gizinya. Untuk memudahkan proses menyusui, simak tips dalam memenuhi gizi keduanya berikut ini. 

  • Melakukan Konsultasi Dokter Berpengalaman

Ibu hamil menyusui perlu melakukan banyak konsultasi dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kesehatan atau tips mudah dalam proses menyusui. Sehingga jika mengalami masalah tertentu. dokter akan segera memberikan solusi terbaik yang perlu dilakukan oleh ibu hamil. 

  • Menyusui Sambil Duduk atau Berbaring

Cara aman dalam proses menyusui yaitu dalam posisi berbaring atau duduk. Pastikan untuk berbaring atau duduk pada tempat yang santai agar bisa lebih ekstra istirahat sambil memompa ASI. Moms bisa mencari kreasi baru dalam proses menyusui agar Si Kecil merasa lebih nyaman. 

  • Menambah Asupan Selain ASI

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahwa ASI pada ibu hamil biasanya akan banyak berkurang terutama pada minggu ke-4 sampai 5. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan nutrisi lain bagi Si Kecil. 

Jika asupan nutrisi pada bayi tidak terpenuhi, takutnya akan menimbulkan kolik pada bayi. Kolik tersebut akan membuat bayi rewel dan suka menangis dalam waktu lama. Hal itu pasti akan tambah mengganggu pikiran Moms. 

Coba gunakan produk botol susu anti kolik dari Dr. Brown’s untuk mengatasi masalah proses menyusui. Botol tersebut diformulasi khusus dengan teknologi Internal Vent System dan Silicone Nipple yang dapat membantu mengatur ritme aliran ASI secara teratur. 

Saat memiliki waktu luang coba pompa ASI kemudian masukkan dalam botol tersebut. Saat Si Kecil membutuhkannya, berikan ASI melalui botol tersebut. Botol sangat mudah digunakan serta aman untuk membantu memenuhi gizi Si Kecil secara optimal. 

Dapatkan seluruh produk Si Kecil yang berkualitas dari Dr. Brown’s melalui website resmi di sini.. Moms juga bisa mengikuti program Dr. Brown’s Parents Club untuk mendapatkan banyak edukasi dalam mengasuh Si Kecil agar tumbuh kembangnya dapat berjalan normal. 

Ibu hamil menyusui memang diperbolehkan. Akan tetapi, kondisi tersebut bisa membuat Moms merasa kelelahan dan mengalami risiko berbahaya lainnya. Oleh sebab itu, selalu konsultasikan kesehatan pada dokter untuk mendapatkan saran yang tepat saat terjadi suatu masalah pada ibu dan bayi. 

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.