Amankah Berhubungan Intim Saat Hamil Muda?
Berhubungan intim saat hamil muda adalah sesuatu yang harus menjadi perhatian banyak pasangan muda. Apalagi mereka mendapatkan kehamilan dalam waktu yang cukup cepat. Pada pernikahan baru saja dilakukan sehingga pasangan pasti baru saja menikmati waktu berdua.
Sayangnya melakukan hubungan badan saat hamil muda memiliki beberapa risiko. Ada yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan sehingga memunculkan masalah yang besar yaitu keguguran.
Apakah Berhubungan Intim Saat Hamil Muda Memicu Keguguran?
Berhubungan saat hamil muda 6 minggu menjadi perhatian banyak sekali pasangan muda. Kata yang memilih untuk menghindari dan ada juga yang tetap melakukannya saja. Padahal mereka tidak mengetahui apa saja resiko yang mungkin muncul dari aktivitas ini.
Sebenarnya apakah berhubungan intim saat hamil muda bisa memicu terjadinya keguguran?
Menurut Healthline melakukan hubungan intim selama 9 bulan saat hamil tidak akan ada masalah sama sekali. Apalagi kehamilan tetap bisa berjalan dengan. Meski demikian harus diperhatikan jika sekitar 15% kehamilan akan mengalami keguguran.
Dari penyebab keguguran itu berhubungan badan tidak masuk ke dalamnya. Artinya keguguran bisa dipicu oleh kondisi lain sehingga janin tidak bisa dipertahankan. Biasanya keguguran dipicu oleh beberapa hal di bawah ini.
- Adanya infeksi saat kehamilan akibat hal lain yang terjadi dari luar atau dari dalam tubuh.
- Ada masalah hormonal yang sulit untuk diatasi.
- Ada aku normalitas pada rahim, sehingga janin tidak bisa menempel dan dipertahankan.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa memicu keguguran.
- Gaya hidup yang tidak sehat seperti penggunaan obat terlarang hingga merokok.
- Memiliki gangguan seperti PCOS.
Jadi sebenarnya tidak masalah Apabila ingin melakukan hubungan badan pada trimester pertama kehamilan. Meski demikian beberapa orang lebih sering untuk menghindarinya karena beberapa hal seperti perasaan tidak nyaman khususnya yang dialami oleh wanita.
Perdarahan Setelah Sex, Amankah?
Normalnya pada kehamilan awal khususnya 12 minggu pertama seorang wanita bisa mengalami perdarahan ringan. Normalnya kondisi yang disebut sebagai spotting ini akan muncul seperti menstruasi meski derajatnya tidak terlalu besar.
Kondisi seperti ini wajar khususnya ketika janin mulai menempel pada dinding rahim. Kondisi ini bisa memicu terjadinya perdarahan ringan yang akhirnya menyebabkan beberapa orang merasa tidak nyaman. Bahkan ada juga yang merasa ketakutan.
Apalagi mereka baru saja berhubungan badan ketika sedang hamil. Perdarahan akan dianggap sebagai tanda dari keguguran pada hal-hal semacam ini sebenarnya wajar. Bahkan tidak akan terjadi masalah lagi setelah melakukannya.
Meski demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila setelah berhubungan badan terjadi beberapa hal berikut ini.
- Perdarahan terasa cukup deras dan terjadi lebih dari 2 hari.
- Orderan umumnya berwarna merah cerah, tetapi juga warnanya sudah semakin pekat bisa jadi anda dari bahaya.
- Terasa nyeri atau kram di sekitar perut bawah dan rasanya tidak nyaman selama beberapa hari.
Kondisi inilah yang menyebabkan beberapa wanita merasa tidak nyaman untuk berhubungan saat hamil muda 7 minggu.
Mengapa Terasa Lebih Sakit?
Berhubungan intim saat hamil muda rasa tidak nyaman khususnya pada wanita. Itulah kenapa mereka sering sekali menolak untuk berhubungan pada khususnya di awal kehamilan. Apalagi mereka juga masih mengalami morning sickness atau perasaan mual yang cukup besar.
Berikut beberapa alasan mengapa aktivitas ini terasa sakit pada wanita dibandingkan pada pria.
- Saat mengalami kehamilan terjadi perubahan hormon sehingga bagian dalam dari vagina akan mengalami kering. Gesekan yang terjadi akan membuat perasaan sakit semakin besar.
- Tekanan yang terjadi akibat tahun yang semakin besar akan menyebabkan area dari kandung kemih merasa tidak nyaman. Wanita akan merasa ingin buang air kecil secara terus-menerus.
- Bagian payudara juga terasa tidak nyaman apalagi ketika dipegang. Seluruh permukaan menjadi terasa sakit sehingga tidak akan membuat wanita merasa nyaman.
Alasan Menghindari Sex di Trimester Pertama
Meski terbilang aman untuk dilakukan, beberapa dokter menyarankan untuk tidak melakukannya karena ada beberapa alasan berikut ini.
1. Ada Riwayat Keguguran
Adanya riwayat keguguran yang pernah terjadi sebelumnya akan membuat kehamilan semakin berisiko khususnya pada trimester pertama. Kenapa apabila kondisi ini terjadi lebih baik untuk tidak berhubungan badan terlebih dahulu.
Tunggu hingga kondisi dari janin semakin kuat khususnya pada trimester ketiga. Apabila hal ini sudah terjadi maka tidak ada masalah apabila pasangan ingin berhubungan badan. Jika tidak lebih baik dihindari untuk mencegah adanya keguguran susulan.
2. Kehamilan Bayi Kembar
Kehamilan bayi kembar entah itu kembar dua atau lebih banyak tidak disarankan untuk berhubungan badan terlebih dahulu. Kehamilan kembar lebih berisiko dibandingkan kehamilan tunggal karena jumlah janin yang ada di dalam rahim lebih banyak.
Apabila terjadi tekanan yang cukup besar di bagian bawah kemungkinan bisa memicu adanya perdarahan. Apalagi pada trimester pertama kondisi masih belum stabil.
3. Gangguan Serviks
Gangguan pada serviks juga bisa memicu kondisi ini semakin parah. Biasanya gangguan serviks ini muncul akibat adanya masalah seperti serviks yang membuka di awal padahal belum saatnya mengalami kelahiran.
4. Tanda Kelahiran Prematur
Tanda kelahiran prematur bisa saja muncul seperti banyaknya kontraksi. Apabila hal ini sudah terjadi disarankan untuk tidak melakukan hubungan badan yang bisa memicu adanya kontraksi lebih banyak.
Perlukah ke Dokter?
Bagi beberapa orang yang masih awam, mengalami pendarahan ringan setelah berhubungan badan ketika hamil muda adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Bahkan ada yang tidak mau melakukannya lagi meski kondisi sudah membaik dalam satu atau dua hari ke depan.
Sebenarnya selama tidak mengalami kondisi yang terlalu parah, aktivitas hubungan intim masih bisa dilakukan. Meski demikian apabila sudah menyebabkan masalah yang cukup berat dan gejalanya tidak hilang setelah 2 hari. Berarti harus segera menghubungi dokter kandungan.
Berikut beberapa gejala yang harus diwaspadai dan harus melakukan konsultasi.
- Nyeri yang sangat hebat di sekitar perut dan tidak akan hilang selama beberapa hari.
- Muncul perdarahan yang cukup hebat dan tidak mau berhenti seperti layaknya sedang menstruasi.
- Muncul tanda-tanda infeksi seperti perasaan tidak nyaman hingga meriang dan demam.
Apabila beberapa gejala di atas muncul ada baiknya untuk segera menghubungi dokter. Dengan melakukan ini maka kondisi kehamilan bisa diketahui dan beberapa masalah yang muncul bisa segera diatasi. Jadi kehamilan tidak akan mengalami masalah sama sekali.
Selain memahami masalah berhubungan intim saat hamil muda. Moms juga harus mengetahui hal-hal seputar si kecil. Jadi ketika anak lahir mereka bisa langsung mengatasi segala masalah apabila muncul secara tiba-tiba, Moms juga tidak akan merasa khawatir.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah munculnya kolik pada bayi. Biasanya cara ini bisa diatasi dengan menggunakan botol susu anti kolik. Jadi kondisi tidak akan menjadi parah dan menyebabkan gangguan tumbuh kembang secara menyeluruh.
Selain botol susu, Moms juga harus menyiapkan aksesori lain seperti teether. Untuk memilih produk yang terbaik disarankan untuk menggunakan Dr. Brown’s. Jadi, si kecil bisa tumbuh dengan baik dan stimulasi gigi juga tidak akan mengalami hambatan.