Tahapan Perubahan Bentuk Payudara Ibu Hamil

Berada dalam masa kehamilan tidak hanya membuat perut wanita menjadi lebih besar, namun juga menyebabkan perubahan pada payudaranya. Perubahan bentuk payudara ibu hamil ini adalah hal yang sangat normal terjadi karena peningkatan kadar hormon. 

Hormon yang dimaksud diantaranya ialah progesteron, estrogen dan juga hormon prolaktin yang bisa memicu produksi ASI. Meskipun merupakan hal yang normal, perubahan ini juga terkadang membuat ibu hamil jadi tidak nyaman. Lalu, bagaimana perubahan payudara saat hamil? Ini jawabannya. 

Perubahan Bentuk Payudara Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kandungan

Selain merupakan hal yang normal, terjadinya perubahan pada payudara ini juga sebenarnya adalah pertanda bahwasanya tubuh si ibu hamil tengah mempersiapkan diri untuk menyusui nanti. Berikut sejumlah perubahan yang terjadi pada payudara seorang wanita saat sedang hamil.

  • Kehamilan 1 – 12 Minggu atau Trimester Pertama

Apa perubahan payudara ketika hamil minggu pertama? Saat minggu pertama dan selama trimester pertama ini, terjadi perubahan hormon yang membuat aliran darah jadi meningkat serta mengubah jaringan yang terdapat pada payudara. 

Peningkatan volume darah ini terjadi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin yang tengah tumbuh yang bisa membuat pembuluh darah pada payudara jadi lebih biru, lebih terlihat serta lebih besar. Payudara ini juga akan menjadi lebih lunak serta bengkak.

Perubahan seperti ini sering muncul dan hilang, namun ini adalah masa di mana tubuh ibu hamil akan menyesuaikan dirinya dengan perubahan hormon yang tengah dialami. Lalu kapan mulai nyeri payudara saat hamil? Jawabannya adalah mulai minggu pertama hingga minggu ke-13 kehamilan.

Berdasarkan National Institute of Child Health and Human Development, payudara akan terasa sakit atau geli semenjak minggu pertama sampai minggu kedua setelah terjadinya pembuahan. Berikut sejumlah perubahan lain pada payudara saat kehamilan trimester pertama.

  1. Puting jadi lebih sensitif dan bahkan terasa sakit ketika disentuh
  2. Ukuran bra akan berubah, bisa naik hingga 2 cup jika ini adalah kehamilan pertama
  3. Payudara akan terasa gatal dan kadang juga muncul garis stretch mark di sekitar payudara
  • Kehamilan 13 – 26 Minggu atau Trimester Kedua

Pada trimester kedua, perubahan bentuk payudara ibu hamil jadi lebih signifikan. Pada trimester kedua ini, hormon estrogen akan bertambah yang membuat payudara jadi lebih penuh atau berat dan payudara juga semakin besar. 

Pada beberapa minggu pertama di trimester yang kedua ini payudara mulai memproduksi kolostrum, yakni bentuk pertama dari ASI. Pada fase ini, ada sebagian ibu hamil yang tidak menyadarinya dan sebagiannya lagi merasakan kebocoran pada bagian payudaranya. 

Kebocoran seperti ini sebenarnya wajar, namun sebaiknya usahakan agar jangan sampai berlebihan. Sebab kalau sampai berlebihan, bisa meningkatkan kemungkinan bayi terlahir prematur. Selanjutnya perubahan lain yang bisa diamati saat trimester kedua ini sebagai berikut. 

  1. Areola atau lingkaran di sekitar puting susu jadi lebih besar dan hitam untuk membantu bayi menemukan puting saat menyusu nanti. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh proses perubahan hormon selama masa kehamilan
  2. Munculnya benjolan kecil di areola. Benjolan ini tidak nyeri dan merupakan kelenjar penghasil minyak yang biasa disebut dengan Tuberkel Montgomery yang fungsinya adalah untuk melumasi payudara supaya ibu bisa lebih mudah saat menyusui nanti
  3. Sebagian ibu juga akan merasakan putingnya jadi lebih menonjol, namun sebenarnya ini bisa terjadi kapan saja, bisa saat trimester ketiga atau bahkan setelah melahirkan terutama saat payudara terstimulasi
  4. Munculnya benjolan pada payudara yang sering dialami ibu hamil namun sebenarnya tidak berbahaya. Meskipun demikian, ada baiknya memberitahu dokter mengenai benjolan ini supaya bisa diketahui pastinya. 
  • Kehamilan Usia 27 Minggu sampai Menjelang Persalinan (Trimester Ketiga Kehamilan)

Pada trimester ketiga, khususnya beberapa minggu sebelum persalinan, payudara serta puting ibu hamil akan semakin membesar mengingat produksi ASI terus meningkat. 

Berdasarkan dari Obstetrics and Gynecology Science, diketahui bahwa adanya pengaruh dari hormon oksitosin serta hormon prolaktin yang disekresikan dari kelenjar hipofisis posterior saat akhir kehamilan, sel-sel alveolar bisa menghasilkan ASI dini yang umum disebut sebagai kolostrum. 

American Pregnancy Association juga menyebutkan bahwasanya kolostrum ini mempunyai banyak manfaat khususnya untuk bayi yang baru lahir. Diantara manfaat tersebut ialah membantu meningkatkan sistem imun bayi, meningkatkan kesehatan mata bayi dan meningkatkan kesehatan otak bayi. 

Selain itu, kolostrum juga membantu meningkatkan kesehatan hati bayi serta mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh bayi. Akan tetapi memang tidak semua ibu hamil mengalami yang namanya kolostrum muncul saat akhir persalinan. Sebab ada juga yang kolostrumnya keluar setelah persalinan.

Pemilihan Bra untuk Ibu Hamil

Terkait dengan perubahan bentuk payudara ibu hamil ini, tidak semuanya mengalami perubahan sesuai dengan yang telah disebutkan di atas. Namun, sebaiknya ibu hamil menyesuaikan ukuran bra yang dikenakannya dengan bentuk serta ukuran payudaranya. 

Menyesuaikan ukuran bra seperti ini bisa menjadi salah satu upaya supaya ibu hamil bisa tetap merasa nyaman sekalipun terjadi sejumlah perubahan pada payudaranya tersebut. Berikut ini sejumlah tips dalam memilih bra untuk ibu hamil.

  • Untuk bra yang akan dikenakan saat tidur, pilih yang dibuat dari bahan katun yang lembut yang sekiranya tidak akan membatasi ruang gerak payudara
  • Apabila ibu hamil tetap ingin berolahraga, bra yang dikenakan sebaiknya adalah bra khusus yang bisa menopang payudara dengan pas
  • Sebaiknya pilih bra yang dibuat dari serat alami atau katun karena bahan ini memiliki sirkulasi udara yang cukup baik dan akan membuat payudara tetap terasa nyaman
  • Pastikan ukuran bra yang dikenakan tidak terlalu longgar serta tidak terlalu ketat, namun tetap bisa menopang payudara dengan baik

Lalu untuk cairan kolostrum yang mulai keluar dari puting, ibu hamil bisa mengakalinya dengan menempatkan kain kasa atau sapu tangan katun ke dalam masing-masing cup bra supaya cairan tersebut bisa terserap. 

Kain kasa atau sapu tangan ini harus diganti secara rutin ya agar tidak menimbulkan iritasi di sekitar puting. Usahakan juga tidak membersihkan payudara dengan sabun maupun deterjen dengan bahan kimia yang keras untuk menghindari munculnya iritasi serta nyeri pada payudara. 

Menyusui Setelah Melahirkan

Setelah bayi lahir, ASI merupakan makanan yang paling baik untuknya. Sayangnya tidak semua ibu bisa menyusui bayinya secara langsung karena berbagai alasan. Agar bayi tetap mendapatkan asupan ASI, Moms bisa memerah kemudian menyimpan ASI tersebut untuk diberikan pada si kecil nantinya. 

ASI perah ini biasa diberikan melalui botol dot. Kalau Moms terpaksa memilih alternatif ini, sebaiknya pilih botol susu anti kolik untuk menghindari kolik pada bayi. 

Pasalnya, ada beberapa botol yang desainnya kurang bagus yang dapat mengakibatkan udara menjadi bercampur dengan susu saat Si Kecil meminumnya. Udara ini bisa membuat si Kecil jadi tidak nyaman sehingga mengalami kolik. 

Untuk menghindari kolik tersebut, Moms bisa memilih botol susu dari DrBrowns. Botol ini didesain secara khusus memang untuk memberikan solusi kepada Moms agar lebih mudah dalam merawat si Kecil. 

Selain botol susu, ada juga produk yang lainnya. Moms bisa mengecek nya langsung di website resminya di sini.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.