Pewarna untuk Makanan yang Kerap Digunakan

Menyesuaikan izin Permenkes No.33 tahun 2012, di Indonesia dikenal dua jenis pewarna yakni pewarna sintetis dan pewarna alami. Dari dua jenis pewarna tersebut, terdapat 11 jenis untuk pewarna sintetis dan 15 jenis untuk pewarna alami yang mendapatkan izin sehingga boleh digunakan untuk BTP. Beberapa jenis pewarna tersebut diizinkan sebagai pewarna makanan dan minuman yang aman.

 

Beberapa Jenis pada Pewarna Sintetis Berwarna Merah 

Salah satu jenis pewarna untuk makanan dan minuman adalah pewarna sintetis. Jenis pewarna ini menggunakan proses pembuatan menggunakan beberapa zat kimia sehingga melibatkan suatu reaksi kimia. Dinamakan pewarna sintetis karena merupakan pewarna buatan yang dibuat dari campuran bahan kimia. Pewarna sintetis merah terdiri dari beberapa jenis yang dianggap aman antara lain:

  • Merah allura  

Warna ini cenderung merah kekuningan sampai dengan merah oranye. Biasanya pewarna merah aluura CI. No. 16035 digunakan sebagai racikan untuk snack dengan rasa balado. Selain itu, warna merah allura juga digunakan untuk pewarna permen. Batasan penggunaan harian (ADI) pewarna per kg berat badan hanya boleh 0-7mg saja. 

Penggunaan pewarna merah allura mayoritas untuk snack yang berbahan dasar kentang, permen, minuman, puding, susu, serelia, dan umbi. Nama lain pewarna ini adalah EEC serial no. E129, Allura red AC, F.D and C red no.40 dan C.I. food red. 

  • Erythrosine 

Pewarna yang dikenal dengan nama Eritrosin CI. No. 45430 ini memberikan warna cenderung merah ke cherry-pink. Jumlah aplikasi penggunaan pewarna ini tidak sebanyak merah allura dan carmoisine di dalam industri pangan. Per kg berat badan boleh menggunakan pewarna ini dalam batasan ADI harian sebanyak 0-0,01 mg saja. 

Nama lain pewarna erythrosine adalah Acid Red 51, ECC serial no. E127, F.D and C red No.3, FD&C Red No.3 dan C.I. food red 14. Penggunaan pewarna erythrosine adalah untuk pewarna pada permen, produk olahan daging, udang, dan buah kaleng khususnya buah yang berwarna merah. 

  • Carmoisine 

Jenis pewarna carmoisine akan memberikan warna pada makanan mulai dari warna merah sampai dengan marun. Pewarna yang dikenal dengan nama karmoisin CI. No. 14720 biasanya digunakan sebagai tambahan pada produk pangan yang berperisa stroberi, blueberry, dan anggur. 

Pewarna ini hanya boleh digunakan sebanyak 0-4mg saja per kg berat badan dalam sehari. Adapun nama lain carmoisine adalah EEC serial no. E122, Acid Red 14, Brillantcarosisin O, Azorubin S, food red 3, dan Azorubine. Biasanya pewarna carmosisine digunakan sebagai pewarna untuk selai, permen, sereal, jeli, keju, yoghurt, hingga puding. 

 

Pewarna Sintetis untuk Menghasilkan Warna Biru 

Selain warna merah, pewarna sintetis juga bisa memberikan warna biru pada makanan dan minuman. Berdasarkan ijin dari Permenkes, jenis pewarna Brilliant Blue FCF akan memberikan warna biru berlian pada makanan maupun minuman. Dulu pewarna ini dianggap sebagai warna yang mirip dengan racun sehingga tidak boleh digunakan sebagai warna pada makanan maupun minuman. 

Namun, kini warna biru divariasikan mulai dari warna dark blue sampai dengan baby blue. Bahkan, kini pewarna biru justru malah membuat tampilan makanan atau minuman menjadi semakin memikat. Biasanya pewarna Brilliant Blue FCF digunakan sebagai pewarna pada sirup, permen, es krim, blueberry flavor, hingga minuman. 

Untuk batasan penggunaan hariannya hanya diperbolekan sebanyak 0-12,5mg per kg berat badan. Pewarna ini memiliki nama lain seperti EEC serial no. E133, F.D and C blue no.1, C.I. food blue 2, dan biru berlian FCF CI No. 42090. 

 

Pewarna Sintetis yang Memberikan Warna Kuning

Pewarna sintetis juga tersedia warna kuning yang mana warna tersebut paling umum digunakan dalam industri pangan. Tak hanya umum digunakan di Indonesia saja, namun pewarna kuning juga banyak digunakan di industri pangan di dunia lainnya. Pewarna kuning yang aman adalah sunset yellow dan tartrazine. Kedua jenis pewarna kuning tersebut kerap digunakan untuk makanan dan minuman. 

  1. Sunset yellow 

Pewarna sunset yellow atau dikenal dengan warna kuning FCF CI. No. 15985 akan memberikan efek pada makanan dan minuman dengan warna kuning semu oranye. Pewarna ini biasanya dalam aplikasinya kerap dikombinasikan dengan pewarna tartrazine sehingga warna kuning semu oranye sesuai dengan keinginan. 

Penggunaan harian pewarna sunset yellow hanya dibatasi sebanyak 0-4mg per kg berat badan. Nama lain pewarna ini adalah EEC serial E110, F.D and C yellow no.6, Orange Yellow S, dan CI Food Yellow 3. Penggunaan pewarna tersebut biasanya digunakan untuk makanan dan minuman seperti custard, bakery, sereal, yoghurt, puding, selai, biskuit, hingga jus jeruk.

          2. Tartrazine 

Pewarna tartrazine atau Tartrazin CI. No. 19140 akan memberikan warna kuning pada makanan dan minuman. Pengaplikasian pewarna tartrazine bisa dikombinasikan dengan pewarna lainnya seperti biru berlian sehingga menghasilkan warna yang variatif, contohnya gradasi dari warna hijau. 

Pewarna ini dapat menciptakan kesan pada produk bakery dengan warna kuning lemon. Batasan penggunaan harian atau ADI (Acceptable Daily Intake) untuk pewarna tartrazine per kg berat badan adalah 0-7,5mg. Biasanya pewarna tartrazine digunakan sebagai pewarna untuk snack rasa keju, mie, sirup, biskuit, crakers, sereal, selai, hingga produk bakery. 

 

Pencegahan Supaya Anak Tidak Mengonsumsi Makanan dengan Pewarna Sintetis

Meskipun beberapa jenis pewarna sintetis yang disebutkan di atas tergolong aman dikonsumsi, namun sebaiknya orang tua harus meminimalisir memberikan makanan dengan kandungan pewarna sintetis pada anak-anak. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan supaya penggunaan makanan dengan pewarna sintetis bisa dibatasi :

  1. Mengurangi makanan kemasan 

Biasanya makanan kemasan telah melalui beberapa proses tertentu dan mayoritas menggunakan kandungan pewarna makanan. Sehingga orang tua sebaiknya membatasi penggunaan makanan olahan dalam kemasan. Solusinya adalah orang tua dapat membuat cemilan sehat di rumah supaya anak terbiasa dengan makanan yang sehat.

          2. Membiasakan mengonsumsi makanan sehat 

Dengan mengurangi jenis makanan kemasan, orang tua dapat membiasakan untuk memberikan makanan sehat kepada anak-anak. Sebagian besar anak-anak pasti lebih menyukai makanan dan minuman yang berwarna cerah, sehingga orang tua bisa menggunakan bahan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran. 

          3. Membuat pewarna makanan dari bahan alami 

Untuk mencegah resiko apapun dari makanan dan minuman yang mengandung pewarna sintetis, maka orang tua dapat membuat pewarna makanan sendiri dari bahan alami. Contohnya, warna biru dari bunga telang, warna oranye dari ubi jalar, paprika, dan wortel, warna merah dari tomat dan bit, hingga warna merah muda dari raspberry dan stroberi.

 

Parenting Club Dr. Browns sebagai Sumber Informasi  

Orang tua bisa membuka website Dr. Brown’s Indonesia untuk mengetahui beragam informasi terkait pewarna alami dan sintetis pada makanan maupun minuman. Parenting club tersebut sangat bermanfaat karena informasi-informasinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.