Menyusui Bisa Menjadi KB Alami

Menyusui Bisa Menjadi KB Alami

Pernahkah moms mendengar bahwa dengan menyusui dapat menjadi alat KB alami? Beberapa orang menanyakan apakah benar hal tersebut bisa dilakukan. Sebenarnya KB dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu menggunakan alat kontrasepsi. Namun ternyata menyusui bisa menjadi KB alami juga.

Saat ini ada beberapa alat kontrasepsi yang bisa moms pilih ketika hendak KB. Contohnya saja pil, suntik, IUD, hingga kondom. Lalu bagaimana dengan menyusui, apakah memang bisa efektif menjadi salah satu cara KB secara efektif tanpa bantuan obat dan bahan kimia.

Menyusui Bisa Menjadi KB Alami

Beberapa ibu menyusui sering mengatakan bahwa menyusui dapat mencegah kebobolan setelah melahirkan. Namun banyak juga kasus yang terjadi meskipun sudah menyusui namun tetap saja kebobolan meskipun belum datang haid yang rutin.

KB alami ini disebut dengan metode amenore laktasi yang disingkat dengan MAL. Metode ini merupakan salah satu cara kontrasepsi yang sifatnya hanya sementara, dimana cara kerjanya mengandalkan kinerja hormon prolaktin. 

Hormon tersebut akan menekan produksi hormon estrogen yang memiliki peranan dalam pematangan sel telur. Akibatnya moms menjadi tidak menstruasi. Namun perlu diingat bahwa tidak terjadinya menstruasi ini bukan menjadi satu-satunya indikator bahwa belum memasuki masa subur setelah persalinan.

Syarat Menyusui Menjadi KB Alami

Menurut konselor laktasi dr. Hikmah Kurniasari, MKM, CIMI mengatakan bahwa, “ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar menjadikan menyusui sebagai alat KB alami”. Apabila terdapat salah satu syarat yang tidak terpenuhi, maka metode ini bisa gagal. Apa saja syarat agar menyusui menjadi KB alami?

1. Ibu Belum Menstruasi

Syarat pertama adalah, pastikan moms belum mengalami haid atau menstruasi setelah persalinan. Apabila sudah mengalami menstruasi berarti moms telah masuk pada masa subur. Artinya adalah, apabila terjadi pembuahan maka bisa saja terjadi kehamilan meskipun masih menyusui.

Menurut dr. Ameetha, seorang konselor ASI, “apabila ingin menunda kehamilan dengan lebih efektif, maka akan lebih baik menggunakan kontrasepsi lainnya. Moms bisa memilih salah satu kontrasepsi begitu setelah melahirkan dan setelah berakhirnya masa nifas”.

2. Menyusui Secara Eksklusif

Pengertian menyusui secara eksklusif adalah ibu hanya memberikan ASI saja kepada bayi selama 6 bulan. Dalam kurun waktu tersebut si kecil tidak mendapatkan asupan makanan lainnya selain dari ASI tanpa makanan tambahan lain.

Ketika seorang ibu menyusui secara eksklusif, maka tubuh akan secara otomatis memproduksi ASI secara terus menerus yang bisa menghambat kesuburan. Apabila produksi ASI terus berlangsung maka bisa saja menunda kehamilan secara alami.

Menyusui eksklusif ini bisa diberikan menggunakan botol susu ketika moms bekerja. Pastikan menggunakan botol susu anti kolik. Penyebab kolik pada bayi ini antara lain dimana bayi bisa terus rewel. 

3. Bayi Berumur Kurang dari 6 Bulan

Syarat menyusui bisa menjadi KB alami selanjutnya adalah jika si kecil masih berusia kurang dari 6 bulan. Pada saat bayi telah menginjak usia 6 bulan keatas, maka si kecil akan mulai diberikan makanan tambahan.

Masuknya asupan makanan pada si kecil, akan memberikan dampak pada produksi ASI dan juga hormon sang ibu. Tentunya hal tersebut akan mengurangi efektivitas menyusui sebagai kontrasepsi alami. Jika si kecil telah berusia lebih dari 6 bulan lebih baik menggunakan kontrasepsi lainnya.

Kontrasepsi Untuk Ibu Menyusui

Setelah masa persalinan, tidak menutup kemungkinan untuk bisa hamil kembali. Meskipun beberapa orang mengatakan selama masih menyusui maka tidak akan hamil. Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunda kehamilan. Beberapa pilihan kontrasepsi ini bisa moms gunakan selama menyusui.

1. Pil KB Progestin

Kontrasepsi pertama yang bisa moms gunakan adalah pil KB yang memiliki kandungan hormone progestin. Pil KB ini bisa menjadi pilihan kontrasepsi yang tepat untuk ibu yang masih dalam tahap menyusui. 

Jenis KB pil progestin ini memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah kehamilan. Namun ada syarat yang harus ditepati, yaitu pil ini harus dikonsumsi pada jam yang sama setiap harinya. Misalnya awal minum pil diminum pada pukul 08.00 pagi, maka setiap harinya harus minum pada pukul jam 08.00 juga.

Apabila moms ternyata lupa atau melewatkan jadwal konsumsi pil tersebut, maka lebih baik moms menghindari untuk berhubungan intim paling tidak 2 hari. Setelah itu moms bisa melanjutkan minum pil KB sesuai jadwal secara teratur.

2. Suntik KB Progestin

Kontrasepsi jenis ini merupakan kontrasepsi yang bisa moms gunakan 6 minggu setelah persalinan. Penggunaan suntikan KB ini harus dilakukan pengulangan setiap 12 minggu sekali. Biasanya bidan atau dokter akan memberikan kartu KB agar tidak lupa.

Apabila moms memutuskan berhenti menggunakan KB suntik ini, maka untuk bisa hamil kembali harus menunggu setelah satu tahun atau lebih. Namun sayangnya beberapa sumber menyatakan bahwa suntik progestin ini berdampak pada kepadatan tulang jika digunakan dalam waktu lam.

Beberapa ahli menganjurkan jika moms ingin menggunakan jenis kontrasepsi ini, lebih baik tidak digunakan lebih dari 2 tahun. Meskipun demikian, hal tersebut masih dalam penelitian lebih lanjut dari para ahli.

3. IUD (Intrauterine device) Progestin

Kontrasepsi IUD ini dilakukan dengan memasukkan alat kedalam rahim. Bentuk alat ini mirip dengan huruf “T”. Dalam jangka waktu 1-3 bulan, moms perlu melakukan pemeriksaan, untuk memastikan IUD masih berada di tempatnya karena bisa saja IUD ini bergeser letaknya.

IUD yang mengandung progestin ini dapat digunakan hingga 5 tahun kedepan. Namun IUD ini juga memiliki risiko dimana moms akan mengalami gangguan menstruasi. Gangguan ini dapat berupa darah haid yang lebih sedikit, atau bahkan berhenti sama sekali. 

4. KB Susuk atau Implan Progestin

Jenis kontrasepsi susuk ini digunakan dengan cara memasukkan implan atau susu pada lengan bagian atas. Dalam implant ini terdapat kandungan hormon progestin yang akan dilepaskan secara bertahap dalam jangka waktu 3 tahun.

Setelah 3 tahun, moms harus menggantinya dengan implan yang baru atau mengganti dengan jenis kontrasepsi lainnya. Selama menggunakan implant ini, siklus menstruasi mungkin bisa mengalami perubahan. Contohnya haid menjadi tidak teratur, tidak lancar, dan lainnya.

5. Kondom

Kondom bisa menjadi salah satu kontrasepsi yang paling aman digunakan untuk ibu menyusui. Kontrasepsi ini selain mampu untuk mencegah kehamilan, juga bisa mencegah risiko tertular penyakit menular seksual.

Pada saat menggunakan kondom, pastikan memilih kondom dengan kandungan pelumas yang bisa larut dalam air. Hindarkan pelumas yang memiliki bahan dasar minyak karena akan membuat kondom lebih mudah rusak.

6. Kontrasepsi Diafragma

Alat kontrasepsi ini memiliki bentuk kubah yang terbuat dari silikon atau karet. Kontrasepsi tersebut akan ditempatkan pada leher rahim. Untuk bisa menggunakan kontrasepsi ini, moms harus menunggu 6 minggu setelah persalinan.

Kontrasepsi diafragma ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan. Selain itu juga memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi apabila moms gunakan bersamaan dengan gel spermisida atau zat yang digunakan untuk mematikan sel sperma.

Menyusui secara eksklusif dapat menjadi KB alami buat moms. Meskipun demikian, terdapat syarat yang harus diikuti. Apabila tidak maka manfaat menyusui bisa menjadi KB alami tidak akan maksimal. Moms juga perlu untuk menggunakan KB lain agar terhindar dari kehamilan yang tidak terencana.





5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.