Mengatasi Diare pada Anak

Ketika anak yang masih berusia di bawah satu tahun mengalami diare, orang tua harus mencari tahu penanganan yang tepat. Hal ini dikarenakan obat-obatan khusus diare yang banyak dijual di apotek belum boleh dikonsumsi oleh anak di bawah usia satu tahun. Diare bisa menyebabkan anak mengalami dehidrasi sehingga orang tua harus sering memberi cairan pada anak yang sedang menderita diare. 

 

Diet BRATY untuk Mengatasi Diare

Ada diet yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare yang dialami oleh anak di bawah usia satu tahun yakni diet BRATY. Jenis diet ini cocok untuk balita dan anak-anak. BRATY merupakan singkatan dari (B)anana atau pisang, (R)ice atau nasi, (A)pple sauce atau sirup apel, (T)oast atau roti panggang dan (Y)oghurt. Beberapa jenis asupan makanan dan minuman tersebut sangat baik dikonsumsi anak. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan diet BRATY :

  • Diet BRATY hanya boleh diterapkan untuk bayi yang sudah berusia 6 bulan. Orang tua harus memastikan bahwa bayi sudah dikenalkan dengan susu formula atau MPASI (makanan pendamping ASI). Rasa dan tekstur yang lembut dari beberapa jenis makanan dan minuman dalam diet BRATY sangat bersahabat untuk perut anak yang sedang diare.
  • Apabila bayi masih berusia di bawah 6 bulan, orang tua hanya diperbolehkan untuk menerapkan (B)anana atau pisang dan (R )ice atau nasi maupun nasi yang dibuat dalam bentuk sereal. Dua jenis makanan tersebut sangat baik diolah sebagai solusi untuk mengatasi diare pada bayi di bawah usia 6 bulan. 
  • Yoghurt atau havermut bisa diberikan pada anak dengan menambahkan ASI maupun susu formula dalam jumlah sedikit. Perlu orang tua pahami bahwa yoghurt mengandung acidophilus atau bakteri baik yang sangat bermanfaat karena bisa membantu pencernaan anak menjadi lebih lancar. 
  • Apabila bayi belum mulai mengonsumsi jenis makanan padat, orang tua bisa melanjutkan memberikan susu formula atau ASI. Ketika memberikan yoghurt pertama kalinya, sebaiknya orang tua melihat reaksi anak. Karena sebagian anak memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap yoghurt. 
  • Apabila setelah diberikan yoghurt kemudian anak malah muntah, orang tua harus segera memberikan air putih dicampur dengan gula atau garam maupun jus encer atau oralit. Hal tersebut bisa dilakukan supaya anak tidak mengalami dehidrasi yang bisa membuat kondisi diare menjadi lebih parah.

 

Beberapa Penyebab Diare pada Anak 

Diare tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, namun diare juga sering dialami oleh anak-anak di bawah usia satu tahun. Pada orang dewasa, diare terjadi setelah makanan yang dikonsumsi mengandung kontaminasi bakteri karena kurang matang maupun telah melewati tanggal kedaluwarsa. Sementara itu, diare pada anak-anak bisa disebabkan karena beberapa hal berikut ini :

  1. Infeksi jamur atau parasit 

Makanan dan minuman yang mengandung kontaminasi parasit atau jamur juga bisa menyebabkan diare. Salah satu jenis parasit penyebab diare adalah diardia duodenalis. Bahan makan maupun air yang terkontaminasi jamur atau parasit bersumber dari proses pengolahan, persiapan, produksi, penyimpanan, maupun pengiriman. 

          2. Infeksi virus 

Selain bakteri, infeksi virus juga bisa menyebabkan diare. Ada dua jenis virus penyebab diare yakni norovirus dan rotavirus. Diare karena infeksi virus bisa terjadi karena mengonsumsi makanan atau minuman tidak higienis maupun melakukan kontak dengan penderita diare. Diare yang dialami bayi dan anak-anak biasanya disebabkan karena infeksi rotovirus. 

          3. Infeksi bakteri 

Ada beberapa jenis bakteri yang bisa menyebabkan anak-anak mengalami diare antara lain bakteri E. coli atau Escherichia coli, salmonella, shigella, camplylobacter, dan vibrio cholerae. Biasanya bakteri masuk ke dalam tubuh melalui makanan maupun minuman tidak higienis. Makanan yang kurang matang seperti ikan, daging, dan sayuran juga mengandung bakteri.

 

Jenis Diare yang Dialami Anak

Penyakit diare termasuk gangguan pencernaan yang umum dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah lima tahun. Kondisi diare pada anak-anak dapat dikenali seperti diare pada orang dewasa dimana feses menjadi lunak hingga encer. Kondisi tersebut biasanya berlangsung selama 1-2 hari dan dapat hilang sendiri. Namun, jika kondisi tersebut berlangsung dua hari lebih, bisa jadi masalah serius.

Anak-anak bisa mengalami dua jenis diare berikut :

  1. Diare akut atau jangka pendek 

Jenis diare ini berlangsung selama 1-2 hari dan bisa berhenti sendiri. Anak-anak yang mengalami diare akut biasanya disebabkan karena mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung kontaminasi bakteri. Ketika mengalami diare akut, orang tua bisa menerapkan diet BRATY untuk anak-anak agar kondisinya cepat pulih. 

          2. Diare kronis atau jangka panjang 

Di samping diare akut, ada jenis diare kronis yang dialami oleh anak-anak. Jenis diare ini berlangsung lebih lama dibandingkan dengan diare akut, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Jika anak-anak mengalami diare kronis, orang tua harus segera memeriksakan anak ke dokter karena kemungkinan ada masalah kesehatan lain yang lebih serius. 

 

Gejala Diare yang Dialami Anak

Baik diare akut atau kronis, anak-anak yang mengalami kedua jenis diare tersebut akan merasakan perut sakit hingga kram. Setelah itu, feses anak akan lebih lunak dan encer dibandingkan dengan feses ketika kondisi normal. Ada juga beberapa gejala yang dialami oleh anak ketika menderita penyakit diare antara lain :

  • Selera makan berkurang 
  • Demam 
  • Berat badan menurun
  • Nyeri yang dirasakan di bagian rektum
  • Sakit perut disertai dengan kembung 
  • Sering bolak-balik ke kamar mandi karena terus-menerus harus mengeluarkan BAB
  • Dehidrasi 
  • Mual dan muntah 

Saat menderita diare, kemungkinan anak juga akan mengalami dehidrasi karena kekurangan asupan cairan. Orang dewasa yang sedang menderita diare mayoritas akan merasa sangat lemas karena diare menyebabkan dehidrasi. Anak-anak pun juga mengalami hal demikian. Di bawah ini merupakan beberapa tanda dehidrasi yang dialami oleh anak ketika mengalami diare :

  • Energi menurun dan mudah mengantuk
  • Lebih rewel dibandingkan biasanya 
  • Cepat merasa haus 
  • Jarang BAK (buang air kecil)
  • Mulut dan bibir menjadi kering 
  • Lemas 

 

Parenting Club untuk Membantu Orang Tua dalam Mengatasi Diare pada Anak

Orang tua pasti merasa tidak tenang ketika anaknya sedang sakit. Penyakit diare memang umum terjadi pada anak-anak, namun beberapa gejala diare kronis membuat orang tua tidak bisa tenang sehingga harus melakukan beberapa cara agar anaknya bisa segera sembuh. Sebagai solusinya, orang tua bisa bergabung dengan parenting club yang profesional yakni Dr. Brown’s Indonesia.

Pada parenting club Dr. Brown’s Indonesia, segala informasi terkait kesehatan anak dan hal lainnya terkait anak-anak bisa didapatkan secara up-to-date. Bahkan, orang tua bisa belajar untuk menerapkan tips-tips dalam menjaga kesehatan anak melalui parenting club tersebut. Beberapa tips bisa diterapkan dalam kehidupan sehingga akan sangat membantu orang tua ketika berusaha menjaga kesehatan anaknya.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.