Inilah Kondisi Pup Bayi yang Harus Dipahami

Penting untuk memahami hal-hal krusial yang berhubungan dengan kesehatan si kecil setelah melahirkan bayi tersebut. Salah satunya adalah kondisi pup bayi yang terkadang berubah-berubah sepanjang waktu. Mengetahui feses atau pup bayi harus dilakukan dan Anda harus mampu segera mendeteksi apabila terdapat kelainan dalam sistem pencernaannya.

 

Beberapa Ciri-Ciri Pup yang Sering Dikeluarkan Bayi

  1. Pup Berwarna Kuning

Pup bayi yang terkadang keluar memiliki warna kuning krem layaknya mutard yang sudah dicampur dengan keju sebelumnya. Bentuknya cenderung cair dan baunya tidak terlalu menyengat seperti bentuk yang lainnya. Bisa dibilang, pup bayi yang berwarna kuning krem ini sangat normal bagi bayi yang memang meminum ASI. 

Apabila Anda memang mendengar tanda-tanda bahwa si kecil buang air besar di dalam popok bayi yang terdengar seperti sebuah ledakan kecil. Hal tersebut karena bayi akan mengeluarkan pupnya sedikit demi sedikit selama beberapa menit sehingga Anda harus menunggu agar dia menyelesaikan proses BAB-nya.

          2. Pup Berwarna Cokelat Gelap

Pup bayi yang berwarna cokelat gelap hampir menyerupai lelehan cokelat yang warnanya lebih kelam dibandingkan dengan cokelat biasa. Baunya pun lebih menyengat dibandingkan dengan pup yang warnanya kuning, dan pup ini biasanya ditemui ketika si kecil sudah mulai memasuki masa dimana mereka mengkonsumsi makanan padat.

Penampilan pup ini dapat bervariasi tergantung dari jenis makanan apa yang dikonsumsi oleh si kecil. Terkadang, pup tersebut memiliki bentuk yang sama persis seperti makanan yang sudah masuk ke dalam tubuhnya. Anda lebih baik menyajikan makanan tersebut dalam potongan yang kecil sehingga ususnya mampu beradaptasi dengan mudah.

          3. Pup Cair

Pup bayi juga bisa berbentuk cair dan intensitasnya pun cukup banyak. Apabila terjadi hal ini, maka menjadi arti bahwa si kecil mengalami gangguan organ pencernaan karena dia terkena diare. Penyakit ini disebabkan oleh virus sehingga si kecil akan demam dan sedikit rewel, sehingga segera bawa bayi untuk mendapatkan perawatan oleh dokter agar tidak terkena dehidrasi.

          4. Pup Keras dan Kering

Tidak hanya diare saja, namun si kecil juga bisa mengalami gangguan pencernaan lain seperti sembelit yang sering terjadi pada bayi. Sembelit juga lebih sering terjadi pada bayi yang tidak mengkonsumsi ASI eksklusif.

Karena itulah, memperbanyak asupan ASI untuk si kecil menjadi salah satu pilihan terbaik untuk membantunya mengeluarkan pup tersebut. Dengan begitu, pup yang keras dan kering pun bisa dihindari dengan memberinya makanan penuh serat agar organ pencernaannya menjadi optimal.

          5. Pup Berwarna Seperti Kacang

Ciri pup yang terakhir adalah ketika pup tersebut berwarna seperti selai kacang dan baunya mirip besi. Biasanya, pup tersebut dikeluarkan oleh bayi yang mengkonsumsi susu non-ASI. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini sangat normal dan jumlah pupnya juga lebih banyak apabila dibandingkan dengan bayi yang meminum ASI.

 

Tanda-Tanda Pup Bayi Mengalami Kelainan

  • Berwarna Putih Abu-Abu

Tanda pup yang dikeluarkan bayi mengalami kelainan adalah ketika warnanya putih keabu-abuan. Warna putih pada pup tersebut menjadi tanda bahwa terjadi gangguan pada organ hati atau penyumbatan saluran empedu di dalam tubuh si kecil. Segera hubungi dokter agar memperoleh penanganan intensif untuk mengatasi permasalahan yang cukup berbahaya ini.

  • Berwarna Kemerahan

Selain pup berwarna putih, apabila Anda menemukan pup bayi berwarna kemerahan maka hal tersebut menjadi tanda bahwa ada tetesan darah yang menyertai pup tersebut. Darah itu berasal dari tubuh ibu yang terhisap ketika masa persalinan atau memang berasal dari tubuh bayi itu sendiri.

Biasanya, darah dari ibu hamil yang tertinggal di tubuh bayi hanya akan berlangsung hingga dua hari setelah melahirkan. Apabila pup berwarna merah terjadi setelah periode itu, maka kemungkinan si kecil mengalami penyumbatan pada usus atau alergi susu formula. Bawa si kecil untuk menemui dokter sehingga dapat menemukan solusi untuk menyembuhkan masalah pada bayi Anda.

 

Mengapa Pup Bayi Bisa Berwarna Hijau?

Ketika sudah diberi makanan seperti sayuran hijau, terkadang si kecil akan mengeluarkan pup yang warnanya hijau pula. Akan tetapi, tidak hanya itu saja namun masih ada alasan yang menjadi penyebab mengapa bayi memiliki pup berwarna hijau.

  1. Gigi Bayi Mulai Tumbuh

Bayi dapat tumbuh dalam waktu yang sangat cepat, dan terkadang ketika giginya sudah tumbuh maka tubuh si kecil akan memproduksi air liur yang melimpah. Karena masih belum paham mengenai mekanisme tubuhnya, si kecil kemungkinan tidak sengaja menelan air liur itu. Apabila air liur itu tertelan banyak, maka kotoran yang dikeluarkan pun akan berubah menjadi hijau.

          2. Bayi Memiliki Alergi

Pup hijau terkadang menjadi tanda bahwa si kecil memiliki alergi yang dipicu oleh susu formula atau makanan yang sudah diberikan kepada si kecil. Anda bisa memperhatikan apakah kotoran yang dikeluarkan si kecil berubah menjadi hijau ketika diberi makanan tertentu. Perhatikan pula kondisi bayi saat dia tampak rewel, sering bersin, dan gejala lain yang menandakan dia memiliki alergi.

          3. Bayi Meminum ASI Rendah Kalori dan Tinggi Lemak

Terdapat dua kondisi yang kemungkinan dialami oleh bayi yang mengkonsumsi ASI, yakni hindmilk dan foremilk. Kondisi hindmilk berarti bayi menerima ASI yang lemaknya tinggi, sementara kondisi foremilk berarti bayi mengkonsumsi ASI yang kalorinya rendah.  

 

Apa yang Dilakukan Jika Anak Susah Buang Air Besar?

  • Perbanyak makanan yang penuh oleh kandungan serat 
  • Perbanyak asupan cairan bagi anak seperti menyediakan makanan yang dipenuhi oleh kuah atau memberinya minuman air putih yang banyak
  • Ajak si kecil untuk bergerak atau olahraga ringan agar tubuhnya menjadi terbiasa beroperasi setiap hari

 

Frekuensi Pup Bayi Selama Usia 0-12 Bulan

Berdasarkan informasi yang dikatakan oleh Derbyshire Health Visiting Service, pup bayi akan selalu berubah setiap hari. Berikut ini adalah frekuensi pup bayi dalam periode waktu 0-12 bulan yang bisa Anda perhatikan:

  1. Bayi usia 12 minggu pertama 

Pada usia 12 minggu pertama, bayi akan buang air besar sebanyak satu hingga delapan kali dalam sehari. Frekuensi ini terbilang normal selama tidak diikuti oleh gejala tidak nyaman.

          2. Bayi usia 4 bulan 

Bryan Vartabedian, seorang ahli gastroenterologi anak mengatakan pada usia 4 bulan bayi akan buang air besar sebanyak dua kali sehari. Selama pupnya berbentuk lunak dan tidak ada masalah pada pencernaan, bisa dikatakan si kecil termasuk sehat. 

          3. Bayi usia 4-6 bulan

Jon Vanderhoof, M.D. mengatakan bahwa pada usia ini bayi jarang buang air kecil. Namun bayi akan menjadi lebih sering buang air besar secara teratur.

 

Demikian informasi tentang pup bayi yang wajib diketahui oleh semua ibu yang memiliki buah hati. Mengetahui kondisi pup bayi akan lebih mudah dengan mendiskusikannya bersama parenting club yang bisa Anda ikuti di situs Dr. Brown’s Indonesia. Anda tidak perlu merasa terlalu panik ketika berhadapan dengan kondisi pup yang tidak seperti biasanya.




5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.