Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memakai Nebulizer

Ada beberapa anak yang memerlukan bantuan alat bernama nebulizer untuk membantu saluran pernapasan untuk kembali berfungsi seperti semula. Terlebih bagi anak yang mengalami down syndrome dan gangguan motorik lain sehingga mereka tidak bisa melakukan pembersihan diri di sistem pernapasan dengan sempurna. Berikut ini informasi mengenai nebulizer yang perlu diketahui.

Kapan Nebulizer Aman untuk Digunakan pada Anak?

Nebulizer dapat dipakai ketika anak mengalami serangan sesak nafas baik karena asma, pilek berat, batuk, atau alergi. Ketika pertama kali memakai alat ini, perhatikan apakah kondisi si kecil sudah mengalami perubahan pada kondisi pernapasannya. Akan tetapi, jika dalam 2-3 kali pemakaian sesak napas si kecil masih belum membaik, maka segera bawa menuju rumah sakit.

Dr. Andika Chandra Putra, Sp.P, seorang dokter spesialis paru mengatakan bahwa alat ini mampu membuat saluran pernapasan menjadi lancar yang sebelumnya sempat menyempit. Namun, nebulizer hanya bisa digunakan sebagai alat untuk mengobati, bukan mencegah. Pada kasus anak pilek namun masih bisa beraktivitas normal, maka penggunaan nebulizer ini tidak terlalu disarankan. 

Bagaimanakah Cara Penggunaan Nebulizer yang Paling Aman?

Sebelum mencoba menggunakan nebulizer kepada anak, maka lebih baik Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak. Dokter akan memberikan informasi dan hal-hal yang tepat berkaitan dengan nebulizer, seperti:

  • Resep Pelarut dan Obatnya

Dokter akan memberi nasihat mengenai jenis obat cair apa yang digunakan agar bisa diubah menjadi gas. Obat tersebut harus sesuai dengan resep dokter sehingga tidak terjadi kelainan apapun yang berbahaya. Dokter umumnya akan memberi salbutamol kepada anak yang mengalami asma, karena obat ini mampu mengencerkan dahak dan diberi pelarut berupa natrium chlorida fisiologis.

  • Perawatan Selama, Sesudah, dan Sebelum Terapi

Dokter juga akan memberi peringatan bahwa anak harus berada dalam kondisi tenang atau tidak merengek sehingga ketika menggunakan nebulizer, obat yang ada di dalamnya bisa bekerja secara optimal. Posisikan anak dalam keadaan setengah duduk atau berbaring agar obat yang akan diberi tidak tumpah. 

Setelah itu lepas sungkup dan bersihkan cairan hidungnya, lalu ajari si kecil berkumur agar obat yang tertinggal bisa keluar. Penting bagi ibu atau ayah untuk selalu bersabar dalam menjalani terapi ini karena anak terkadang akan merasa ketakutan.

  • Spesifikasi Model Nebulizer yang Tepat

Nebulizer tidak hanya datang dalam satu jenis saja, namun ada pula spesifikasi model yang bervariasi dan bisa dipakai oleh anak. Anda dapat mencoba membeli model yang memiliki bentuk lucu sehingga anak tidak merasa terlalu khawatir atau merengek.

Apa Saja Efek Samping Memakai Nebulizer

Nebulizer memang termasuk alat yang aman dipakai bagi segala kalangan usia termasuk anak-anak. Akan tetapi, dalam beberapa kasus ada orang yang mengeluarkan reaksi seperti gelisah, sulit tidur, dan jantung yang berdebar kencang setelah menggunakannya.

Hal tersebut biasanya terjadi pada tubuh yang memiliki kondisi jantung lemah dan tidak kuat menampung obat nebulizer. Selain itu, terkadang akan muncul reaksi sensitif pada kulit seperti kemerahan dan gatal di sekitar mulut. Dokter akan menyarankan untuk mengurangi dosis obat atau menghentikan pemakaian alat ini secara total.

Jenis-Jenis Nebulizer yang Populer

  1. Mesh Nebulizer

Jenis nebulizer yang pertama ini dibuat dengan teknologi tinggi yang mampu menghasilkan aerosol karena memakai micropump. Mesh nebulizer sangat sering direkomendasikan oleh dokter di dunia karena tidak bising, dapat menghasilkan uap yang jauh lebih halus, dan paling efisien jika dibandingkan dengan jenis yang lain.

          2. Jet Nebulizer

Jenis yang kedua ini dilengkapi oleh kompresor sehingga akan menghasilkan suara yang cukup berisik. Selain itu, alat ini lebih sulit dibersihkan namun paling mudah untuk dipakai di rumah karena bisa dipakai untuk jenis obat saja. Harganya yang murah juga menjadi pertimbangan utama kenapa dokter tidak melarang penggunaannya.

          3. Ultrasonic Nebulizer

Jenis nebulizer yang terakhir adalah ultrasonic nebulizer yang mengandalkan suara dengan frekuensi tinggi atau ultrasonik. Getaran tersebut mampu mengubah cairan obat menjadi bentuk uap dengan cepat tanpa menghasilkan suara, selain itu ukurannya ringan sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.

Bagaimanakah Cara Kerja Alat Nebulizer?

Nebulizer mampu mengubah obat yang semula berbentuk cair menjadi aerosol atau gas sehingga obat tersebut dapat segera menuju reseptor saluran pernapasan yang paling bawah. Dengan begitu, maka saluran pernapasan akan bereaksi cepat dengan melegakan saluran tersebut sehingga tubuh pun bisa bernapas dengan lega dan bersih.

Biasanya, dahak atau lendir yang menyumbat saluran pernapasan terlalu lama akan membuat napas terasa sesak sehingga jaringan tubuh menjadi kekurangan oksigen. Karena itu, nebulizer pun dirancang sedemikian rupa sehingga sistem pernapasan tidak tersumbat lagi dengan bantuan obat yang sangat efektif.

Tips Merawat dan Membersihkan Alat Nebulizer

  • Selalu Cuci Hingga Bersih

Tips pertama yang harus Anda lakukan ketika ingin merawat alat nebulizer adalah untuk selalu mencucinya hingga keadaannya benar-benar bersih. Karena alat tersebut jika sudah dipakai dikhawatirkan tertempel oleh bakteri kotor yang harus segera dibersihkan agar tidak menimbulkan infeksi bakteri pada anak.

Untuk mencuci alat tersebut, gunakan air yang memang bersih dan mengalir sehingga bakteri atau kotoran yang dikeluarkan segera keluar dengan mudah. Untuk bagian selang penyambung kompresor, Anda tidak perlu mencucinya karena dokter terkadang memberi saran untuk selalu mengganti selang tersebut secara rutin.

  • Taruh pada Tempat yang Steril

Jika alat nebulizer sudah dicuci, taruhlah alat tersebut pada tempat yang steril dan jauh dari jangkauan anak-anak. Terkadang, anak memiliki sifat penasaran yang sangat tinggi dan jika tidak berhati-hati maka nebulizer akan dianggap sebagai mainan yang cukup berbahaya sehingga Anda harus menyimpannya dengan benar.

Sebelum menaruhnya pada tempat yang aman, Anda harus mengeringkan alat yang sudah dicuci agar tidak ditumbuhi oleh jamur atau kotoran tertentu. Untuk mengeringkannya, Anda bisa memanfaatkan sinar matahari atau dengan mendiamkannya pada posisi tersebut sehingga setelah diangin-anginkan alat tersebut bisa berubah kering lagi.

  • Sterilkan Nebulizer Seminggu Sekali

Nebulizer perlu disterilkan setidaknya seminggu sekali dengan cara melepaskan corong mulut dan cangkir nebulizer. Setelah itu, rendam alat tersebut ke dalam alkohol yang jumlahnya sebesar 70 persen atau memanfaatkan air yang sudah dicampur dengan cuka. Rendam selama kurang lebih 5 menit di dalam alkohol atau 30 menit di dalam campuran air dan cuka.

Setelah itu, bilas alat nebulizer dengan air bersih mengalir lalu tempatkan pada tempat bersih yang bebas debu hingga kering. Beberapa dokter menganjurkan untuk merebut beberapa bagian nebulizer sebagai langkah melakukan desinfeksi.

Itu dia hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menggunakan alat nebulizer untuk mengatasi pilek atau anak yang sedang mengalami gangguan saluran pernapasan. Masih ada banyak informasi terkait nebulizer yang bisa Anda peroleh dengan menjadi anggota di parenting club pada situs Dr. Brown’s Indonesia. Dijamin, Anda akan mendapatkan informasi nebulizer yang sangat luas.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.