Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dan Menstruasi
Moms pernah mendengar istilah pendarahan implantasi? Pendarahan ini disebut-sebut mirip dengan haid sehingga banyak wanita yang tidak menyadari dirinya tengah hamil dan hanya menyangka sedang haid saja. Namun sebenarnya ada loh cara membedakan pendarahan implantasi dan menstruasi.
Hal ini sebaiknya dipahami dengan betul ya Moms, supaya tidak keliru lagi membedakannya. Jadi kedepannya bisa diambil tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi apakah memang hamil atau sedang haid saja.
Implantasi Terjadi pada Hari ke Berapa?
Sebelumnya, mari pahami apa itu pendarahan implantasi terlebih dahulu. Pendarahan implantasi merupakan bercak darah yang keluar dari vagina ketika kehamilan masih berada di masa-masa awal.
Biasanya, pendarahan implantasi terjadi pada waktu antara 7 hari sampai dengan 14 hari setelah berhubungan seksual atau pembuahan terjadi. Inilah alasannya kenapa pendarahan implantasi juga disebut sebagai salah satu tanda awal kehamilan.
Biasanya pula pendarahan implantasi ini terjadinya berdekatan dengan masa seharusnya haid terjadi. Jadi jelas ya Moms untuk pertanyaan apakah implantasi terjadi sebelum haid, maka jawabannya adalah iya.
Pendarahan implantasi ini sendiri terjadi pada saat telur yang telah dibuahi menempel di lapisan rahim. Ketika embrio itu menempel pada dinding rahim, maka akan terjadi infiltrasi atau pembuluh darah yang masuk dan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada lapisan dinding rahim atau endometrium.
Sedangkan dari American Pregnancy Association, diketahui bahwa gerakan telur yang menempel pada rahim bisa mengakibatkan bercak atau pendarahan ringan dan ini sepenuhnya normal serta tidak membutuhkan perhatian medis apa saja.
Apa yang Kita Rasakan Saat Terjadi Implantasi?
Berdasarkan keterangan yang ada di The National Institutes of Health, diketahui bahwa 1 dari 4 orang wanita akan mengalami bercak darah yang menjadi tanda awal kehamilan. Artinya, pendarahan ini adalah hal yang normal terjadi dan sebenarnya juga tidak berbahaya.
Lalu bagaimana rasa nyeri implantasi? Untuk pendarahan implantasi, ibu hamil juga bisa merasakan kram. Kramnya itu menyerupai kram ketika menstruasi. Akan tetapi, kram pada pendarahan implantasi tidak terlalu lama dan tidak sakit saat haid.
Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dan Menstruasi
Apa ciri-ciri pendarahan implantasi? Mengenali ciri-ciri pendarahan implantasi akan mempermudah Moms membedakannya dengan menstruasi. Kalau Moms sedang dalam program hamil, pendarahan implantasi bisa menimbulkan kekecewaan karena menganggap program hamilnya gagal.
Akan tetapi, tidak ada cara yang konklusif untuk mengetahui apakah program hamil gagal atau tidak. Moms bisa menunggunya dulu selama beberapa hari dan lakukan tes kehamilan untuk memastikannya.
Atau kalau ingin menduga-duga dulu, yuk kenali cara membedakan pendarahan implantasi dan menstruasi melalui pemaparan ciri-ciri keduanya di bawah ini.
Dilihat Dari Konsistensinya
Pertama, dari segi konsistensinya terlebih dahulu. Pendarahan implantasi pada umumnya keluarnya sedikit demi sedikit dan bahkan terkadang tidak keluar, lalu keluar lagi dan seperti itu terus. Jadi belum tentu mengalir dengan deras.
Pada pendarahan implantasi juga tidak terdapat gumpalan darah yang biasa dijumpai pada darah menstruasi. Jadi kalau ada pertanyaan apakah darah implantasi encer, maka jawabannya adalah iya. Sebab, pendarahan implantasi umumnya hanya berupa tetesan darah cair.
Sementara pada menstruasi, pada awalnya bisa saja diawali oleh flek, akan tetapi darah akan keluar terus dari vagina hingga periode menstruasi selesai.
Lama Waktu Pendarahan
Lama waktu terjadinya pendarahan juga bisa menjadi pembeda antara pendarahan implantasi dengan menstruasi. Pada pendarahan implantasi, biasanya pendarahan tersebut terjadinya tidak terlalu lama sekitar 1 hari sampai dengan 3 hari.
Berdasarkan keterangan dari seorang Dokter Kebidanan dan Kandungan di Weill Cornell Medicine di New York, yakni Dr. Linda Burke-Galloway, diketahui bahwa darah implantasi umumnya berlangsung tidak lebih dari 24 jam sampai dengan 48 jam.
Lama waktu tersebut memang lama waktu yang diperlukan oleh telur yang sudah dibuahi untuk ditanam ke dalam lapisan rahim. Pendarahan implantasi juga mempunyai jeda waktu.
Biasanya, bercak darah akan muncul pada pagi hari lalu berhenti selama beberapa saat dan akan keluar lagi setelahnya. Berbeda dengan pendarahan menstruasi, umumnya akan berlangsung antara 4 hari sampai dengan 7 hari.
Walaupun memang ada beberapa wanita yang memiliki durasi waktu menstruasi lebih lama atau bahkan lebih cepat dari waktu tersebut. Selama menstruasi, darah biasanya juga akan mengalir secara terus menerus, bukan dengan sistem on off seperti pada pendarahan implantasi.
Kram pada Otot Perut
Perbedaan antara pendarahan implantasi dengan menstruasi lainnya ada pada kram otot perut yang dirasakan. Kalau pada pendarahan implantasi, rasa kramnya lebih ringan, lebih singkat intervalnya dan durasinya juga pendek-pendek.
Berbeda dengan kram akibat menstruasi. Kramnya akan lebih tajam, durasinya lebih lama dan rasanya pun lebih menyiksa. Bahkan tidak sedikit wanita yang sampai tidak sadarkan diri karenanya.
Volume Darah yang Keluar
Darah implantasi umumnya akan keluar sedikit demi sedikit dan perlahan, bahkan banyak juga diantaranya yang hanya berupa flek. Kalaupun darah ini mengalir, alirannya itu akan pelan dan tidak deras.
Ini berbeda dengan darah menstruasi yang keluarnya semakin lama semakin deras sekalipun pada awalnya hanya berupa flek. Derasnya darah menstruasi ini juga nantinya akan berkurang saat masa menstruasi akan berakhir sampai akhirnya benar-benar berhenti.
Warnanya
Dilihat secara kasat mata pun antara darah implantasi dengan darah menstruasi juga berbeda. Kalau pada darah implantasi, warnanya beragam mulai dari merah muda hingga coklat muda. Biasanya yang akan keluar pertama kali warnanya adalah merah muda.
Setelah nanti jumlah darah yang keluar berangsur berkurang jumlahnya, warna darah juga akan ikut berubah menjadi coklat muda yang akhirnya hanya akan keluar sebagai flek. Sedangkan pada darah menstruasi, warnanya juga beragam namun dimulai dari warna merah terang sampai dengan coklat gelap.
Kunjungi Dokter untuk Memastikan Apakah Darah Itu Adalah Darah Implantasi atau Menstruasi
Walaupun dari segi warna darah implantasi dan darah menstruasi sudah berbeda, namun tetap keduanya masih sulit dibedakan. Kalau memang Moms merasa ada kemungkinan hamil, sebaiknya lakukan tes kehamilan saja.
Tes kehamilan dari darah umumnya dilakukan oleh dokter yang biasanya dengan mengukur tingkat hormon hCG atau human chorionic gonadotropin. Ini adalah hormon yang dihasilkan plasenta yang akan memberikan nutrisi pada embrio yang tengah berkembang.
hCG ini akan diproduksi setelah darah implantasi. Jadi, ketika pendarahan implantasi terjadi, sebenarnya Moms masih harus bersabar dulu. Jangan terburu-buru menemui dokter karena besar kemungkinan hasilnya akan negatif. Tunggu dulu sampai beberapa hari, baru kemudian lakukan tes.
Nutrisi Diperlukan untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Tidak hanya saat masih dalam kandungan, kebutuhan nutrisi juga harus diperhatikan betul agar Si Kecil yang sudah lahir tetap sehat dan tumbuh dengan baik. Untuk itu, Moms jangan sampai skip pemberian ASI atau susu formula sebagai penggantinya ya.
ASI perah juga tidak masalah kalau memang Moms berhalangan untuk menyusui Si Kecil secara langsung. Nantinya Moms bisa memberikan ASI perah tersebut menggunakan botol susu anti kolik untuk menghindari terjadinya kolik pada bayi.
Moms bisa memilih botol susu dari Dr. Brown’s untuk mencegah bayi mengalami kolik saat minum susu. Untuk informasi produknya, bisa kunjungi website remi di sini. Banyak juga produk lainnya selain botol susu loh Moms, tentunya yang berhubungan dengan upaya pemenuhan nutrisi Si Kecil.
Setelah mengetahui cara membedakan pendarahan implantasi dan menstruasi, kini Moms bisa semakin waspada jika sewaktu-waktu mengalami hal demikian. Tetap jaga kesehatan dengan pola hidup sehat ya Moms!