Apakah Saat Hamil Bisa Menstruasi?
Jika wanita sedang hamil sudah pasti siklus menstruasi atau haid akan berhenti. Namun, mengapa ada ada calon ibu yang justru merasa dirinya masih menstruasi di awal kehamilannya? Apakah mungkin menstruasi saat hamil? Berikut penjabarannya mengenai kemungkinan menstruasi ketika hamil.
Menstruasi Saat Hamil? Ini Penjelasannya
Mungkinkah hamil tapi masih haid? Menanggapi kondisi seperti ini, ahli fertilitas dari Women’s Health Melbourne, dr Raelia Lew menyatakan jika pendarahan yang terjadi di awal kehamilan merupakan sesuatu yang sering terjadi dan akan sangat mempengaruhi.
Sementara untuk jumlah pendarahan dan lamanya pun berbeda-beda pada tiap wanita. Namun, faktanya ketika hamil Moms tidak akan bisa haid. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang menyebabkan pendarahan di awal kehamilan sehingga banyak yang merasa jika masih menstruasi.
Penyebab pendarahan ini bisa menyerupai menstruasi yang mana bisa dibedakan berdasarkan masa kehamilan, seperti:
Awal Kehamilan
Biasanya, jika ada bercak darah yang keluar di awal masa kehamilan bisa dibilang ini adalah hal yang normal dan hanya terjadi dalam kurun waktu yang singkat, yaitu sekitar 1–2 hari. Kondisi ini biasanya disebut dengan pendarahan implantasi.
Pendarahan terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim. Hal ini tentu berbeda dengan pendarahan ketika sedang menstruasi yang jumlahnya cukup banyak.
Namun untuk pendarahan implantasi, jumlahnya hanya sedikit dan itu pun terkadang hanya bercak darah atau bercak kecoklatan berasal dari vagina.
Akan tetapi, selain disebabkan oleh pendarahan implantasi, namun ada juga beberapa faktor lain yang bisa membuat bercak darah keluar di awal masa kehamilan, yaitu:
- Terjadinya perubahan atau masalah di leher rahim.
- Terjadinya infeksi di vagina maupun leher rahim.
- Mengalami keguguran.
- Kehamilan yang terjadi di luar rahim.
Hamil Anggur
Di awal kehamilan, biasanya ibu hamil kerap sekali merasakan gejala lain yang sama seperti menstruasi, seperti lemas, kram perut, juga terasa sakit punggung bagian bawah.
Beberapa kondisi di atas merupakan kondisi yang menandakan terjadinya kelainan pada kehamilan di mana harus segera diperiksa serta ditangani langsung oleh dokter.
Masa Pertengahan atau Akhir Kehamilan
Sementara itu, pendarahan yang terjadi pada kehamilan trisemester dan kehamilan trimester ketiga juga bukan termasuk dalam menstruasi saat hamil. Namun, bisa terjadi karena faktor berikut:
- Terjadinya keguguran
- Persalinan prematur
- Plasenta previa
- Plasenta terlepas dari dinding rahim
Pendarahan Implantasi Diartikan Sebagai Menstruasi
Pendarahan implantasi ini pada umumnya terjadi di tahap awal kehamilan. Untuk jenis perdarahan ini, biasanya terjadi pada saat sel telur yang dibuahi sudah ditanamkan ke dalam rahim, lalu akan muncul pada waktu menstruasi normal.
Akan tetapi, pendarahan ini justru kerap sekali disalahartikan sebagai menstruasi normal, walaupun pendarahan hanya bercak saja. Bercak bisa saja terjadi karena terjadi perubahan serviks. Selain karena infeksi, pendarahan ini tidak perlu dikhawatirkan dan ini bukan menstruasi saat hamil.
Dapat Menjadi Masalah yang Darurat
Pendarahan dini lainnya pun terjadi karena ada masalah medis yang darurat seperti infeksi, kehamilan ektopik, kehamilan molar, maupun keguguran. Kondisi ini pun nantinya akan disertai dengan berbagai gejala yang harus diperhatikan.
Gejala yang muncul pada umumnya yaitu akan terasa kram pada bagian perut yang sangat sakit, sakit punggung, lalu kemudian pingsan, mudah lelah, bahu pegal, demam, keputihan, rasa mual yang tidak dapat dikendalikan.
Hamil Namun Terasa Seperti Menstruasi, Apa yang Harus Dilakukan?
Walaupun sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh hal yang berbahaya, akan tetapi munculnya keluhan pendarahan di vagina yang hampir sama seperti menstruasi saat hamil memang bisa memicu rasa khawatir. Jika mengalaminya, maka Moms bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Menggunakan pembalut untuk melihat seberapa banyak pendarahan yang terjadi, bagaimana warna darah yang keluar, apakah berwarna merah, coklat, atau merah muda.
- Perhatikan apakah pendarahan dari vagina saat hamil muncul disertai dengan keluarnya gumpalan seperti daging.
- Jangan gunakan produk pembersih vagina.
- Tunda dahulu hubungan seksual.
- Mulai perbanyak istirahat di rumah dana jangan lakukan aktivitas berat.
Selain itu, Moms juga harus memeriksakan diri ke dokter kandungan jika misalnya pendarahan tidak bisa berhenti, pendarahan muncul disertai dengan kontraksi rahim atau terasa nyeri, demam, atau bahkan darah yang keluar dari vagina melebihi jumlah darah yang keluar ketika menstruasi biasa.
Untuk bisa menentukan penyebab dari pendarahan ini, maka biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik juga USG. Jika dokter mengatakan ini adalah pendarahan yang normal, maka biasanya hanya disarankan untuk beristirahat di rumah.
Namun, jika pendarahan disebabkan karena keadaan tertentu maka segera ke dokter untuk dilakukan penanganan.
Cara Mengatasi Pendarahan Saat Hamil Muda
Saat darah keluar ketika sedang hamil muda, maka ibu perlu melihat lebih jauh lagi. Sebab, ada dua jenis pendarahan. Pertama, pendarahan ringan berbentuk flek atau tetesan darah pada pakaian dalam.
Lalu kedua, pendarahan yang cukup banyak di mana Moms perlu memakai pembalut supaya tidak mengotori pakaian dalam.
Pendarahan ringan yang biasa berupa bercak darah yang terjadi selama beberapa jam bisa saja disebabkan karena proses pelekatan sel telur yang dibuahi pada dinding rahim.
Bisa juga terjadi karena berhubungan intim dan infeksi, atau terjadi perubahan hormon yang akhirnya membuat ibu hamil mengalami pendarahan ringan. Akan tetapi, hal ini tidak bisa dikatakan sebagai kondisi yang berbahaya bagi ibu hamil juga calon bayi.
Hal pertama yang harus Moms lakukan jika terjadi pendarahan ketika hamil muda yaitu segera beristirahat dan tunda aktivitas. Kemudian, cobalah juga dengan melakukan cara berikut ini supaya nanti kondisi pendarahan tidak semakin parah.
Istirahat Total
Ibu hamil memang sangat disarankan untuk berbaring dan beristirahat total ketika sedang mengalami pendarahan. Batasilah waktu berdiri dan berjalan. Bila perlu, izin untuk tidak masuk kerja bagi ibu hamil yang bekerja.
Cobalah untuk beristirahat total. Dengan begitu, hal ini akan membuat plasenta bisa melindungi rahim serta akan mengurangi risiko keguguran.
Tunda Berhubungan Intim
Meskipun sebenarnya berhubungan intim dikatakan aman saat hamil, akan tetapi untuk ibu yang sedang mengalami pendarahan di awal kehamilan sangat disarankan untuk tidak berhubungan intim. Hal ini ditunda dulu sampai kondisi kandungan sudah mulai kuat dan stabil.
Pakailah Pembalut
Apabila misalnya darah yang keluar lumayan banyak, maka cobalah untuk menghindari memakai tampon. Cukup menggunakan pembalut biasa saja. Selain itu, penggunaan pembalut ini akan membantu Moms untuk mengetahui seberapa banyak pendarahan yang terjadi.
Intinya adalah menstruasi saat hamil tidak akan terjadi. Jika terjadi pendarahan dan Moms khawatir maka segera konsultasi dengan dokter. Hal penting yang perlu diingat ibu hamil adalah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan.
Demikian, penjelasan singkat mengenai menstruasi saat hamil. Moms membutuhkan perlengkapan untuk Si Kecil? Moms bisa dapatkan di Dr. Brown’s Indonesia.
Dr. Brown’s menyediakan berbagai perlengkapan untuk Si Kecil dengan bahan yang tentu aman dan berkualitas, seperti botol susu anti kolik, teethers, breastfeeding dan pacifiers. Botol susu yang ditawarkan memiliki keunggulan untuk mengurangi kolik, kembung dan masuk angin pada Si Kecil.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dari Dr. Brown’s, Moms dapat langsung mengunjungi laman resminya di sini.