Melakukan Pekerjaan Rumah Bersama Anak
Saat anak memasuki usia sekolah, orang tua bisa melakukan pekerjaan rumah dengan meminta bantuannya. Asalkan, anak memang sedari kecil sudah diajarkan untuk membantu orang tua dalam hal ini sehingga mindset anak sudah terbentuk bahwa membantu orang tua adalah kegiatan yang mulia. Selain belajar tentang kemandirian dan tanggung jawab, keterampilan motorik anak juga terasah,
Beberapa Pekerjaan Rumah yang Bisa Dikerjakan dengan Anak
Anak yang tumbuh dari keluarga dengan ART sedari kecil kemungkinan besar akan sulit untuk mandiri ketika nanti beranjak dewasa. Contoh kecilnya saja, anak tidak bisa memasang tali sepatu sendiri. Padahal, memasang tali sepatu termasuk hal yang mudah. Terbiasa dimanja sejak usia dini beresiko menumbuhkan karakter anak yang keras kepala, egois dan tidak mau berusaha sendiri.
Oleh karena itu, jika anak sudah dididik untuk belajar tanggung jawab dan kemandirian sejak dini, ketika memasuki usia sekolah orang tua bisa meminta bantuan kepada anak untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah seperti :
- Menyiram tanaman
Kegiatan ini bisa dilakukan oleh anak yang sudah memasuki usia-usia sekolah. Mindset mereka akan terbentuk bahwa tanaman membutuhkan perhatian dari manusia karena air dibutuhkan supaya tanaman tetap segar dan tumbuh sehat. Tanaman akan layu jika tidak pernah disiram. Dari kegiatan ini, kelak ketika dewasa ia akan peduli dengan tanaman.
2. Memberi makan hewan peliharaan
Jika di rumah ada hewan peliharaan, orang tua bisa mengajarkan anak untuk belajar memberi makan kepada hewan peliharaan. Contoh hewan peliharaan yang bisa dibantu diberi makan oleh anak adalah kucing. Orang tua bisa mengajarkan bahwa hewan peliharaan juga membutuhkan perhatian dari manusia sehingga harus diberi makan setiap hari.
3. Berbelanja kebutuhan dapur
Mengajak anak berbelanja ke pasar tradisional atau supermarket untuk membeli berbagai kebutuhan dapur juga perlu dilakukan. Sejak kecil anak akan mengenal jenis buah-buahan dan sayuran yang baik dikonsumsi. Selain itu, wawasan anak juga akan bertambah sehingga ia tahu nama buah-buahan, sayuran hingga bumbu dapur sejak ia masih berusia belia.
4. Merapikan kamar
Apabila anak sudah dilatih untuk tidur di kamar sendiri, pastikan orang tua mengajarkan anak untuk merapikan kamarnya segera saat ia bangun tidur. Sprei, bantal dan guling ditata dengan rapi. Kemudian selimut juga dilipat rapi. Gorden jendela kamar dan jendelanya dibuka supaya udara di dalam kamar berganti dengan udara pagi yang bersih.
Tips Supaya Anak Terbiasa Melakukan Pekerjaan Rumah
Karena saat ini adalah era teknologi dimana hampir setiap anak yang masih kecil sudah dibekali dengan smartphone, maka orang tua harus menerapkan beberapa tips agar anak terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah dengan kesadarannya sendiri. Jangan sampai anak terlalu fokus dengan smartphone hingga mengabaikan pekerjaan rumah. Berikut beberapa tipsnya :
- Mengajarkan dengan perlahan
Saat anak sudah bisa diajak untuk membantu pekerjaan rumah, orang tua bisa mulai mencoba untuk mengajarkannya. Yang perlu diperhatikan adalah memahami usia anak sehingga pekerjaan rumah apa yang bisa dibantu oleh anak bisa diajarkan secara perlahan. Membangun pola pikir anak agar terbiasa mengelola tanggung jawab dan mandiri bisa diajarkan sejak dini.
2. Jangan mengejek, menyindir atau memarahinya
Mengajak anak untuk mau membantu melakukan pekerjaan rumah memang tidak mudah. Sehingga di samping mengajarkannya secara perlahan, orang tua juga tidak diperbolehkan memarahi anak. Saat anak sudah mau membantu, jangan pernah mengejek atau menyindir ketika pekerjaan rumah yang dilakukan anak masih kurang sempurna.
3. Mengapresiasi anak
Anak akan mudah menangkap sinyal apakah orang tua menyukai setiap hal yang dilakukannya atau tidak. Termasuk dalam hal membantu pekerjaan rumah, anak akan merasa nyaman jika pekerjaan rumah yang ia bantu lakukan mendapatkan apresiasi dari orang tua. Dari situ anak akan terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah tanpa merasa terpaksa.
Manfaat Melibatkan Anak dalam Melakukan Pekerjaan Rumah
Di usianya yang masih awal-awal memasuki usia sekolah, pola pikir anak mudah terbentuk. Orang tua sebaiknya mengajarkan anak untuk mengenal pekerjaan rumah dan menerapkan pola asuh yang demokratis. Pola asuh tersebut dapat membantu anak supaya terbiasa membantu melakukan pekerjaan rumah tanpa ada rasa paksaan. Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan seperti :
- Anak belajar tanggung jawab
Membereskan mainannya sendiri, merapikan tempat tidurnya sendiri, menyapu lantai kamarnya sendiri, hingga memberi makan hewan peliharaan termasuk contoh tanggung jawab yang diajarkan untuk anak. Dari beberapa kegiatan tersebut, anak akan terbiasa untuk selalu bertanggung jawab terhadap segala hal yang ada di area dalam rumahnya.
2. Melatih kedisiplinan
Kebiasaan yang dilakukan setiap hari bisa membuat anak menjadi pribadi yang disiplin dalam segala hal. Jika anak terbiasa membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah, maka mereka juga akan belajar dalam meregulasi diri mereka sendiri supaya disiplin dalam melakukan sesuatu hal. Misalnya saja, setiap bangun tidur terbiasa merapikan tempat tidurnya sendiri.
3. Melatih kemandirian
Selain tanggung jawab dan disiplin, anak juga akan terlatih dalam hal kemandirian. Hal ini sangat bermanfaat untuk kehidupan anak ke depannya ketika ia sudah mulai kost sendiri dan tinggal jauh dari orang tua. Kamar kost menjadi tanggung jawabnya sehingga kebiasaan membantu pekerjaan rumah sejak kecil bisa diterapkan ketika ia beranjak dewasa.
Alasan Anak Laki-Laki Perlu Dilatih untuk Membantu Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rumah bukan sepenuhnya tanggung jawab perempuan. Oleh sebab itu, sejak dini orang tua seharusnya melatih anak-anak mereka baik perempuan maupun laki-laki untuk membantu melakukan pekerjaan rumah. Tidak sedikit anak laki-laki yang terkesan jorok karena tidak bisa menjaga kebersihan lingkungannya sendiri karena sejak kecil tidak pernah diminta untuk membantu orang tua.
Sehingga ada beberapa alasan bahwa anak laki-laki juga perlu dilatih membantu pekerjaan rumah :
- Mengajarkan rasa empati
Anak laki-laki harus diajarkan untuk memiliki rasa empati sejak kecil. Ketika ia melihat ruang tamu berantakan, hatinya akan tergerak untuk merapikannya. Selain itu, di lingkungan pun ia akan senang untuk membantu orang lain yang tampak sedang kesusahan.
2. Stereotip gender dapat dipatahkan
Tidak dapat dibenarkan bahwa semua pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci pakaian, dan lain-lain adalah pekerjaan perempuan. Pekerjaan rumah merupakan tanggung jawab bersama, sehingga anak laki-laki juga perlu diajarkan dalam hal ini sejak kecil.
Mendapatkan Tips Mudah Mengajarkan Anak Membantu Pekerjaan Rumah
Di usia anak memasuki usia sekolah, bermain adalah kegiatan yang paling disukai. Orang tua bisa ikut bergabung dengan parenting club di website Dr. Brown’s Indonesia supaya mendapatkan tips mudah dalam mengajarkan anak dalam membantu pekerjaan rumah. Ada juga berbagai tips lainnya yang bisa didapatkan dari parenting club tersebut.