Melatih Anak Melakukan Pekerjaan Rumah

Selain mengajari anak berbagai hal untuk meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik, orang tua juga bisa mengajari untuk melakukan berbagai pekerjaan rumah sedari anak masih kecil. Hal ini bisa membuat anak untuk bisa hidup mandiri kelak ketika dewasa dan tidak hanya mengandalkan ART. Kegiatan ini bisa membantu mengasah kecerdasan, keterampilan, verbal hingga konsentrasi anak.

 

Beberapa Contoh Pekerjaan Rumah yang Bisa Dilatih Sedari Anak Masih Kecil

Meskipun orang tua cukup mapan dalam segi finansial, namun sebaiknya anak tetap dilatih untuk melakukan pekerjaan rumah. Karena diharapkan nantinya ketika anak sudah tumbuh dewasa dan harus tinggal sendiri di kost, anak tidak akan kesulitan dalam mengurus dirinya sendiri. Ada beberapa hal yang bisa dilatih kepada anak terkait pekerjaan rumah, antara lain:

  1. Membuang sampah kemudian mengganti plastiknya 

Kegiatan ini bisa dilakukan oleh anak sejak dini. Untuk melatihnya, orang tua bisa mencontohkan mulai dari membungkus kantong sampah kemudian membuangnya di tempat sampah depan rumah. Setelah itu menggantinya dengan kantong sampah yang baru. Ajarkan juga kepada anak untuk membuang sampah pada tempatnya sedari mereka masih kecil. 

Pelajaran tersebut akan terus diingat sampai ia dewasa nanti. Karena daya ingat anak dipengaruhi oleh segala hal yang dilihatnya sehingga orang tua harus melatih anak untuk melakukan kegiatan yang baik seperti dalam hal membuang sampah ini. Semakin dewasa, anak akan selalu teringat bahwa sampah tidak boleh dibuang di sembarang tempat. 

          2. Melipat pakaian 

Melatih anak untuk melipat pakaiannya sendiri akan sangat bermanfaat hingga ia dewasa nanti. Walaupun memang lipatannya belum bisa rapi, namun orang tua harus mengapresiasi anak karena ia sudah mau berusaha untuk melipat pakaian sendiri. Semakin lama, kemampuan anak dalam melipat pakaian akan semakin baik sehingga ia bisa lebih mandiri ke depannya.

          3. Membersihkan debu menggunakan kemoceng 

Orang tua bisa mengambil satu hari yang benar-benar longgar seperti hari minggu untuk melakukan kegiatan bersih-bersih rumah. Cobalah untuk melibatkan anak supaya ia bisa belajar untuk menjaga kebersihan rumahnya sendiri. Ajarkan anak untuk membersihkan jendela, cermin, rak, dan perabotan lainnya menggunakan kemoceng. 

          4. Membereskan mainan ke wadah khusus mainan 

Anak-anak pasti mempunyai segudang mainan yang sering dimainkannya setiap hari. Orang tua bisa mencoba melatih anak untuk membereskan mainannya sendiri dengan menaruhnya di wadah yang memang dikhususkan untuk mainan. Dengan begitu, anak-anak akan terlatih untuk selalu membereskan mainannya setelah ia selesai bermain dengan banyak mainannya.

 

Manfaat Melatih Anak Membantu Pekerjaan Rumah 

Melatih anak untuk membantu melakukan pekerjaan rumah sedari kecil dapat memberikan beragam manfaat. Anak tidak hanya pintar dalam hal ilmu pengetahuan saja, namun anak juga pintar dalam hal mengambil hati orang tuanya karena bisa membantu mereka dalam melakukan pekerjaan rumah. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan tersebut seperti :

  1. Anak terbiasa bersikap mandiri 

Tidak sedikit orang tua yang selalu memanjakan anak dan tidak pernah mengajarkan anak untuk membantu mereka dalam hal pekerjaan rumah. Alasan paling umum adalah anak-anak dianggap masih terlalu dini untuk mengenal pekerjaan rumah. Orang tua tidak ingin anaknya terlalu capek sehingga tidak bisa berkonsentrasi dengan tugas sekolahnya. 

Padahal, melatih anak untuk melakukan pekerjaan rumah sama sekali tidak mengganggu konsentrasi. Justru melatih anak sejak dini merupakan solusi tepat jika orang tua menginginkan anak yang mandiri ketika ia beranjak dewasa nanti. Anak yang tidak pernah dilatih untuk mandiri sejak kecil, ketika dewasa akan tumbuh menjadi malas, manja, dan suka menuntut. 

          2. Menanamkan rasa untuk tanggung jawab 

Selain mandiri, anak juga akan belajar tentang rasa tanggung jawab terhadap tempat tinggalnya maupun hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Misalnya saja, anak yang terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan mengganti kantong sampah lama dengan yang baru akan membantu orang tua supaya lingkungan rumah bebas dari sampah. 

          3. Membiasakan untuk bersikap rapi dan juga bersih 

Setiap orang tua tentu tidak ingin anaknya menjadi pribadi yang lusuh. Oleh karena itu, mengajari anak untuk membantu pekerjaan orang tua bisa membiasakan anak supaya selalu menjaga kebersihan dan kerapian dimanapun dia berada. Anak akan risih ketika melihat ada barang yang diletakkan di tempat yang tidak semestinya sehingga segera dirapikan.

 

Yang Perlu Diperhatikan Saat Melatih Anak Membantu Pekerjaan Rumah 

Membantu pekerjaan rumah memang merupakan hal yang baik dan bermanfaat. Akan tetapi, orang tua harus mempetimbangkan pekerjaan rumah apa saja yang bisa dikerjakan oleh anak sesuai dengan usianya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika anak membantu melakukan pekerjaan rumah :

  1. Usia 3-4 tahun 

Di usia ini, anak-anak sedang aktif-aktifnya bermain dan mengenali lingkungan serta mencoba hal-hal yang baru. Oleh karena itu, orang tua bisa mengajarkan anak untuk membereskan mainannya ke dalam wadah khusus mainan. Kegiatan ini akan melatih daya ingat dan konsentrasi anak ketika melakukannya. 

          2. Usia 8 tahun ke atas 

Di usia ini, anak-anak sudah cukup matang sehingga orang tua bisa mengajarinya untuk membantu ibu ketika memasak di dapur, melatihnya untuk menyapu rumah, membersihkan perabotan dengan kemoceng, hingga melipat pakaian mereka sendiri. Meski usianya sudah cukup matang, namun orang tua tetap harus tetap mengawasinya. 

 

Tips Supaya Anak Tidak Kapok Ketika Membantu Melakukan Pekerjaan Rumah 

Beberapa orang tua kurang memahami ilmu parenting sehingga tidak menerapkan ilmu ketika berinteraksi dengan anak mereka. Membantu pekerjaan rumah termasuk salah satu kegiatan yang bisa mempererat hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua. Sehingga tips di bawah ini bisa diterapkan agar anak tidak kapok saat membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah :

  1. Tidak memarahi anak 

Orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung mudah memarahi anak ketika anak tidak melakukan sesuatu sesuai keinginan orang tua. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mencoba untuk menegur secara halus dan memberitahu anak dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak ketika anak melakukan hal yang salah.

          2. Mencontohkan dahulu saat mengajari anak 

Agar anak bisa mengerti apa yang harus dilakukannya saat membantu melakukan pekerjaan rumah, sebaiknya orang tua mencontohkan kepada anak terlebih dahulu. Misalnya, membereskan mainan. Anak yang melihat contoh saat orang tua membereskan mainannya akan lebih mudah ditangkap oleh otaknya sehingga bisa mengerjakan sesuai contoh. 

 

Parenting Club Sebagai Solusi dalam Melatih Anak Melakukan Pekerjaan Rumah 

Ada berbagai sumber yang bisa menjadi patokan belajar untuk orang tua ketika akan mengajarkan anak-anak mereka dalam melakukan pekerjaan rumah. Orang tua bisa membaca artikel dari google, membaca buku, hingga membaca tips dari Dr. Brown’s Indonesia. Dengan begitu, orang tua akan lebih mudah dalam melatih anak-anak terkait hal ini.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.