Menstruasi Tidak Normal pada Wanita
Wanita yang sudah mengalami menstruasi biasanya siklusnya selalu rutin. Untuk mengetahui normal atau tidaknya siklus menstruasi, bisa dilihat dari jarak menstruasi antara hari pertama dan hari terakhir sebelum masuk ke siklus menstruasi bulan berikutnya. Jarak normalnya biasanya 28 hari. Akan tetapi, setiap wanita terkadang berbeda siklusnya. Dianggap normal jika jaraknya antara 21 sampai 35 hari.
Beberapa Kondisi Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Normal
Periode menstruasi yang normal pada wanita adalah antara dua hingga tujuh hari. Saat menstruasi berlangsung, wanita akan mengeluarkan darah sebanyak 30-40 ml. Siklus menstruasi yang normal memiliki jarak sekitar 21-35 hari. Siklus menstruasi dianggap tidak normal apabila wanita mengalami beberapa kondisi berikut :
- Amenorrhea atau absen menstruasi
Kondisi ini dialami oleh wanita yang hingga usia 16 tahun belum juga mengalami menstruasi. Masalah menstruasi tersebut disebut juga dengan primary amenorrhea. Kondisi ini juga dialami oleh wanita yang sebenarnya sudah pernah mengalami menstruasi dengan siklus yang teratur, akan tetapi tiba-tiba berhenti bahkan tidak lagi menstruasi dalam tiga periode atau lebih.
Kondisi tersebut dinamakan dengan secondary amenorrhea. Primary amenorrhea disebabkan oleh masalah di organ reproduksi atau kegagalan ovarium. Sementara itu, secondary amenorrhea disebabkan oleh pemakaian kontrasepsi, gangguan hormonal, kehamilan, penggunaan obat tertentu, olahraga ekstrim, obesitas, stres, hingga diet ketat.
2. Menorrhagia atau pendarahan berlebih
Kondisi menorrhagia dialami oleh wanita yang ketika menstruasi mengeluarkan darah lebih banyak dibandingkan dengan kondisi normal. Kondisi ini ditandai dengan pembalut yang sering penuh dengan darah menstruasi maupun darah menstruasi yang sering tembus ke pakaian. Darah menstruasi yang keluar mencapai 80ml dalam satu periode dianggap menorrhagia.
Aliran darah ketika menstruasi yang normal memang lebih deras di hari ke-3 dan 4. Namun, di hari berikutnya darah yang keluar akan menurun. Wanita yang mengalami menorrhagia bisa dilihat dari aliran darah menstruasi yang selalu deras sampai hari ke-7 sampai dengan hari ke-10. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita penderita menorrhagia selama dua periode menstruasi.
Menorrhagia disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Selain itu, ada masalah tumor jinak pada polip dan rahim. Penderita menorrhagia juga terkadang menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat memicu kondisi menstruasi yang tidak normal ini.
3. Oligomenorrhea atau menstruasi tidak lancar
Wanita yang mengalami kondisi oligomenorrhea tidak dapat memprediksi siklus menstruasinya karena siklusnya tidak teratur. Gejala yang paling umum terjadi ketika wanita mengalami oligomenorrhea adalah siklus menstruasi yang dialami hingga dua kali sebulan. Sehingga bisa saja mereka mengalami menstruasi dalam setahun sebanyak 4-9 kali.
Penyebab kondisi oligomenorrhea yang dialami sebagian wanita adalah faktor hormonal. Siklus menstruasi menjadi tidak lancar karena wanita menggunakan obat-obatan tertentu, mengalami gangguan tiroid atau diabetes, olahraga berat, hingga gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia.
Tanda Menstruasi Tidak Normal yang Perlu Penanganan dari Dokter
Beberapa kondisi di atas merupakan penyebab dari tidak normalnya siklus menstruasi. Memang setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda dengan wanita lainnya. Akan tetapi, siklus yang normal tidak melebihi jarak 21-35 hari menuju ke periode menstruasi berikutnya. Ada beberapa tanda menstruasi yang tidak normal dan perlu penanganan dari dokter antara lain :
- Kram cukup intens
Ketika periode menstruasi akan tiba, sebagian wanita mengalami kram. Sebenarnya hal tersebut merupakan hal yang wajar terjadi, namun jika kram yang dirasakan cukup intens, maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Penyebab kram tersebut adalah kontraksi uterus yang bekerja mendorong lapisan uterus keluar.
Biasanya kram dialami oleh wanita 1-2 hari sebelum periode menstruasi tiba dan biasanya berlangsung antara 2-4 hari kemudian. Kram yang menyakitkan bisa disebabkan oleh penggunaan IUD, fibroid, penyakit PID atau radang panggul, endometriosis, maupun adenomyosis.
2. Muntah atau diare
Sekitar 73 persen wanita yang mengalami menstruasi mengalami sakit perut. Hal tersebut juga sebenarnya hal yang wajar. Namun, jika wanita mengalami muntah atau diare, maka harus segera mendapatkan penanganan dari dokter. Muntah atau diare secara terus-menerus bisa menyebabkan dehidrasi sehingga membuat tubuh wanita semakin lemas.
3. Nyeri PD
Selama menstruasi berlangsung, PD biasanya akan terasa sedikit lebih lunak. Hal ini dikarenakan adanya fluktuasi pada kadar hormon. Sebagian wanita mengalami sakit di bagian ketiak yang memiliki jaringan PD. Apabila PD terasa nyeri di luar siklus menstruasi bulanan, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter karena bisa saja tanda penyakit serius.
Panduan Mengetahui Siklus Menstruasi Normal atau Tidak Normal
Siklus menstruasi yang normal, volume darah terbanyak adalah ketika hari pertama dan hari kedua, Saat menstruasi berlangsung, sebagian wanita mengalami kram perut. Volume darah yang normal dikeluarkan oleh wanita ketika menstruasi adalah sekitar 30-70 ml. Ada beberapa hal yang bisa menjadi patokan apakah siklus menstruasi bisa dianggap normal atau tidak normal :
- Mengalami keputihan
Beberapa hari sebelum keluar darah menstruasi, terkadang wanita akan mengalami keputihan. Kondisi ini dapat terjadi saat masa subur dan merupakan hasil produksi dari leher rahim. Menjelang menstruasi, keputihan biasanya berwarna putih dan bening. Selain itu, teksturnya lengket dan juga tidak berbau.
2. Warna darah
Warna darah yang keluar ketika wanita mengalami menstruasi adalah merah terang. Meski begitu, terang atau tidaknya dipengaruhi oleh volume atau kekentalan darah. Di hari pertama dan kedua menstruasi, warna darah biasanya merah terang. Sementara itu, menjelang selesai menstruasi, warna darahnya berubah menjadi kecoklatan.
3. Masa menstruasi
Menstruasi yang normal biasanya terjadi antara 3-7 hari. Rentang waktunya dipengaruhi dengan banyak maupun tidaknya volume darah. Apabila tidak sampai 3 hari, biasanya darah yang keluar lebih banyak. Menstruasi yang tidak segera selesai biasanya disebabkan karena obesitas, adenomiosis, PCOS, penyakit tiroid atau mengonsumsi pil KB.
Tips Mengatasi Menstruasi Tidak Normal
- Rutin berolahraga
Salah satu penyebab siklus menstruasi tidak normal adalah obesitas. Oleh karena itu, wanita sebaiknya rutin berolahraga karena memiliki banyak manfaat. Penyakit PCOS juga bisa disembuhkan dengan kegiatan ini.
2. Mengonsumsi vitamin
Vitamin D dapat dikonsumsi ketika wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Sumber vitamin D bisa didapatkan dalam minyak ikan, susu, dan kuning telur. Mengonsumsi vitamin B juga bisa membuat siklus menstruasi menjadi normal.
3. Yoga
Melakukan kegiatan yoga juga bisa mengatasi siklus menstruasi yang tidak normal. Gerakan yoga bisa dilakukan dalam durasi 35-40 seminggu 5 kali. Yoga juga bisa mengurangi sakit ketika menstruasi.
Bergabung dengan Parenting Club
Wanita yang sudah menikah bisa bergabung dengan parenting club karena disana tidak hanya berbagi ilmu parenting saja, namun juga ilmu seputar menstruasi. Salah satu parenting club yang direkomendasikan adalah Dr. Brown’s Indonesia. Selain itu, parenting club Dr. Browns tidak juga membahas mengenai kesehatan ibu dan anak.