Mengenali Gejala Penyakit Campak dan Penanganannya

Dalam dunia kedokteran, ada beragam jenis penyakit infeksi pada saluran pernapasan, salah satunya adalah penyakit campak atau rubella. Penyakit ini sangat menular dan tanda-tandanya adalah adanya ruam kulit yang menyebar di seluruh tubuh penderita dan terdapat beberapa gejala tertentu. Penyebab penyakit campak adalah virus dan apabila dialami oleh anak-anak, akibatnya bisa fatal.

Beberapa Gejala Penyakit Campak 

Seperti Dikutip dari mamikita.com Berikut gejala penyakit campak yang umum terjadi pada penderita penyakit campak:

  1. Demam tinggi

Saat seseorang mulai terinfeksi virus penyebab penyakit campak (jenis virus paramyxovirus), biasanya akan muncul gejala flu seperti batuk, demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius dan pilek. Selain itu, penderita juga akan mengalami bersin-bersin, sakit tenggorokan, mata merah, batuk kering, nafsu makan hilang, muntah, diare dan badan lemas.

2. Bintik putih

Gejala bintik putih dan keabuan akan muncul di tenggorokan dan mulut setelah 2-3 hari terinfeksi virus penyakit campak. Selain merasakan nafsu makan hilang, kemunculan bintik putih tersebut menyebabkan penderita kesulitan makan. Hal ini disebabkan bintik putih membuat penderita merasakan sakit ketika menelan makanan.

3. Ruam kemerahan

Setelah 3-5 hari, akan timbul ruam kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh penderita mulai dari wajah, bagian atas leher kemudian tangan, punggung, badan hingga kaki. Biasanya ruam tersebut hanya bertahan 5-6 hari dan mulai menghilang menyesuaikan urutan timbulnya ruam kemerahan saat pertama kali muncul.

Stadium pada Penyakit Campak 

Beberapa gejala klinis yang khas dialami oleh penderita penyakit campak mempunyai 3 stadium dimana masing-masing stadiumnya terdapat ciri-ciri khusus. Biasanya di awal stadium penderita akan mengalami gejala yang muncul secara periodik kemudian lama-kelamaan gejala yang dirasakan akan mengalami penurunan. Adapun stadium yang dimaksud adalah :

  1. Stadium Prodromal

Saat awal terinfeksi virus campak, penderita akan mengalami stadium prodromal yang biasanya berlangsung sekitar 4-5 hari. Gejala yang dialami penderita pada stadium ini adalah seperti batuk, koriza, konjungtivitis, fotofobia, malaise dan demam tinggi. Di akhir stadium terkadang muncul bercak putih di area mulut atau mukosa pipi.

2. Stadium Erupsi

Setelah mengalami stadium prodromal, 4-7 hari setelahnya akan muncul bercak putih serta ruam kemerahan yang kemunculannya berurutan mulai dari telinga bagian belakang kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Penyebarannya dimulai dari wajah, lengan, badan sampai dengan kaki.

3. Stadium Konvalensi

Stadium konvalensi merupakan stadium akhir yang memiliki beberapa tanda seperti erupsi atau bercak-bercak akibat ruam kemerahan semakin berkurang. Pada stadium ini, ruam kemerahan tersebut akan mengalami hyperpigmentation sehingga menjadi bekas kecoklatan di seluruh tubuh. Namun, lama kelamaan bekas tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Faktor Penyebab Penyakit Campak 

Penyakit campak mudah menyerang siapa saja karena penyakit ini bersifat menular. Penyakit yang disebabkan karena infeksi virus ini bisa menular ke orang lain melalui droplet atau percikan air liur dari penderita ketika bersin atau batuk. Orang lain yang tertular akan mengalami infeksi setelah menyentuh mulut atau hidung maupun memegang benda yang terkena droplet penderita tersebut.

Terdapat beberapa faktor penyebab penyakit campak antara lain :

  1. Sering bepergian ke mancanegara

Bagi sebagian orang yang sering bepergian ke mancanegara, mungkin sering mendengar kabar bahwa sepulang dari luar negeri, tidak sedikit orang yang tertular penyakit tertentu. Ketika berangkat, kondisi tubuh tidak bermasalah, namun sepulang dari sana, sebagian orang mengeluh gejala-gejala penyakit tertentu, salah satunya adalah penyakit campak ini.

2. Belum pernah mendapat vaksinasi campak

Penyakit campak memiliki resiko penularan yang tinggi pada orang lain yang belum pernah mendapat vaksinasi campak. Selain itu, penyakit ini juga rentan menular pada orang lain yang sama sekali belum pernah mengalami penyakit campak. Anak-anak yang usianya lima tahun ke bawah sangat rentan tertular penyakit ini.

3. Kurang asupan vitamin A

Vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Jika seseorang kekurangan asupan vitamin A, ia memiliki resiko besar tertular virus penyakit campak dan mengalami gejala serta komplikasi penyakit campak yang termasuk parah. Oleh karena itu, asupan vitamin A harus cukup agar tidak mudah tertular virus penyebab penyakit campak.

Beberapa Komplikasi Penyakit Campak  

Penyakit campak bisa menimbulkan komplikasi pada sebagian orang terutama anak-anak yang usianya di bawah 5 tahun maupun orang dewasa berusia 30 tahun ke atas. Bagi anak-anak, resiko komplikasi mudah dialami oleh anak-anak yang usianya masih di bawah 1 tahun, sistem kekebalan tubuhnya lemah dan mempunyai komorbid.

  1. Pneumonia

Penderita penyakit campak bisa mengalami pneumonia atau infeksi paru-paru yang mengakibatkan kantung udara pada paru mengalami radang dan bengkak. Komplikasi ini rentan dialami oleh bayi yang menderita penyakit campak yang sistem imunnya kurang sempurna.

2. Bronkitis

Bronkitis merupakan radang pada dinding paru-paru. Dinding tersebut berfungsi sebagai pelapis saluran bronkial atau saluran udara pada paru-paru yang utama. Jika kondisinya cukup parah, maka anak-anak bisa mengalami komplikasi bronkitis ini.

3. Infeksi telinga

Bayi rentan mengalami komplikasi infeksi telinga karena komplikasi ini paling umum dialami oleh bayi. Infeksi telinga kerap terjadi karena sakit tenggorokan, suhu dingin, maupun alergi yang dapat menyebabkan cairan menjadi terjebak di area dalam telinga.

Penanganan Penyakit Campak 

Tidak ada penanganan untuk penyakit campak secara khusus baik untuk bayi maupun untuk orang dewasa. Hal ini dikarenakan penyebab penyakit campak adalah infeksi virus tanpa memiliki sensitivitas terhadap antibiotik. Gejala penyakit campak dan virus penyebabnya dapat hilang dalam waktu 2-3 minggu. Agar tidak terlalu parah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan :

  1. Mengonsumsi obat untuk meredakan nyeri

Jika penyakit campak diderita oleh anak-anak diatas 16 tahun, obat untuk meredakan nyeri seperti ibuprofen atau aspirin (paracetamol) boleh diberikan. Namun, untuk anak-anak di bawah 5 tahun sebaiknya diberikan asupan vitamin A agar lebih cepat pulih.

2. Mengonsumsi makanan yang tepat

Penyakit campak yang dialami oleh bayi dan juga anak-anak bisa ditangani dengan memberikan makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran karena mengandung berbagai vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh.

3. Tidak bepergian keluar rumah sementara waktu

Karena bersifat menular, maka sebaiknya penderita penyakit campak bedrest di rumah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari tingkat penularan kepada orang lain. Supaya keluarga tidak tertular, sebaiknya penderita menggunakan masker agar droplet air liur tidak terkena anggota keluarga yang lain.

Untuk mendapatkan informasi terkini seputar pencegahan penyakit campak untuk anak-anak, orang tua bisa bergabung dengan parenting club Dr. Brown’s Indonesia. Informasi lengkapnya bisa dicek melalui website Dr. Brown’s Indonesia. Disana orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter yang profesional di bidangnya termasuk dalam hal pencegahan penyakit campak.


5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019

Mengapa Botol Susu Dr. Brown’s Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?

fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.