Kenali Dampak Emosi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya mengalami perubahan bentuk tubuh, bumil juga memiliki kondisi emosional naik turun. Beberapa gejala yang dirasakan bahkan tidak masuk akan seperti menangis secara tiba-tiba dan marah tanpa alasan. Emosi saat hamil harus segera diatasi agar tidak berdampak buruk bagi janin.

Perubahan emosi yang terjadi bisa disebabkan oleh peningkatan produksi hormon dalam tubuh ataupun karena stres. Selain itu, kondisi tubuh yang tidak nyaman karena mengalami kenaikan drastis juga bisa memicu emosi berlebih pada ibu hamil.

Kenapa Ibu Hamil Sering Cepat Marah?

Sebagian besar bumil pasti pernah merasakan kondisi ini. Untuk menahan emosi berlebih bukanlah hal yang mudah. 

Dikutip dari theasianparent.com, kondisi bumil yang mudah marah, depresi, uring-uringan, serta suasana hati yang mudah berubah merupakan dampak dari peningkatan produksi hormon di tubuh. 

Ketika usia kandungan baru memasuki trimester pertama, terjadi peningkatan jumlah hormon progesteron. Faktor inilah yang membuat bumil cenderung memiliki emosi tinggi. Namun, kondisi ini tidak akan berlangsung lama dan emosi akan kembali stabil ketika memasuki trimester kedua.

Perasaan bumil yang lebih sensitif ini merupakan kondisi yang wajar. Agar tidak berdampak buruk bagi kondisi janin, anggota keluarga terutama suami harus lebih memahami keadaan bumil agar suasana hatinya bisa tetap baik.

Dampak Emosi Saat Hamil Bagi Janin

Stres yang dialami oleh bumil bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk kondisi fisik yang dianggap kurang menarik lagi. Tak hanya itu, perlakuan orang sekitar yang dirasa kurang nyaman juga bisa mempengaruhi kondisi emosi ibu hamil.

Jika emosi naik turun selama masa kehamilan ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat, ada beberapa dampak buruk yang kemungkinan akan terjadi. Di antaranya adalah:

  • Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Agar perkembangan janin lebih optimal, asupan nutrisi yang cukup saja tidak cukup. Ibu hamil harus memiliki kondisi emosi yang stabil. Karena jika sampai stres, calon buah hati juga akan merasakan dampaknya.

Sebuah penelitian menunjukkan, ibu hamil yang sering marah-marah dan gampang stres bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Rata-rata bayi yang terlahir dari ibu yang kondisi emosinya tidak stabil memiliki berat badan kurang dari 2,5 kg.

Bumil yang sulit mengontrol emosinya akan membuat janin mengalami gangguan pertumbuhan atau istilah medisnya disebut IUGR. Jika sudah begini, nutrisi tidak bisa terserap sempurna dan tumbuh kembang janin akan terhambat.

  • Mempengaruhi Temperamen Bayi

Apakah wajar ibu hamil emosinya tinggi? Kondisi ini wajar dialami oleh setiap bumil terutama saat usia kandungan masih dalam fase trimester pertama. Namun jika emosi tidak stabil terus berlanjut ke trimester selanjutnya, sebaiknya Moms waspada dan segera lakukan penanganan tepat.

Sebuah studi menunjukkan kondisi psikologis ibu yang mudah marah-marah dan mengalami stres berat akan berpengaruh buruk pada temperamen janin. Bayi yang dilahirkan nanti akan mudah rewel, gampang marah, dan sering mengalami depresi.

  • Persalinan Prematur

Hati-hati bagi Moms yang sejak awal kehamilan sudah mengalami stres akibat tidak bisa mengontrol emosi dengan baik. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan akan sangat fatal dan berpengaruh pada kondisi janin dalam kandungan.

Sebuah penelitian menunjukkan ibu hamil dengan gangguan stres berat serta sering memiliki mood yang buruk, risiko melahirkan secara prematur lebih tinggi ketimbang bumil dengan kondisi emosi yang stabil.

Karena itu, jika Moms mengalami gangguan psikologis dan tidak bisa mengatasinya secara sendiri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Apabila dibiarkan berlanjut, bukan tidak mungkin bisa mengancam nyawa bayi dalam kandungan.

  • Bayi Rentan Terkena Penyakit

Tak hanya berpengaruh buruk pada kondisi janin, emosi saat hamil juga berpengaruh pada keadaan bayi yang dilahirkan nantinya. Bahkan, dampak tersebut bisa terasa sampai si Kecil menginjak usia dewasa.

Bayi yang terlahir dari ibu yang mengalami stres berat akan lebih mudah terkena berbagai macam penyakit, mulai dari tekanan darah tinggi, obesitas, penyakit jantung, hingga diabetes.

  • Menyebabkan Gangguan Tidur Pada Bayi

Ketika ibu hamil dalam kondisi stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang banyak. Hormon tersebut bisa masuk kedalam janin melalui plasenta.

Kondisi ini akan membuat bayi yang dilahirkan nantinya akan mengalami gangguan tidur. Kondisi tersebut disebabkan oleh hormon kortisol yang ada dalam tubuh bayi. Hormon tersebut akan mempengaruhi kerja bagian otak yang mengatur siklus tidur bayi.

Apabila kerja otak mengalami masalah, maka bayi akan kesulitan tidur dan hal tersebut akan membuat si Kecil gampang rewel.

Cara Mengatasi Emosi Berlebih Saat Hamil

Apakah bisa seorang ibu hamil tanpa mengalami gangguan emosi sama sekali? Menurut sumber yang diperoleh dari theasianparent.com, semua bumil pasti mengalami permasalahan ini karena peningkatan jumlah hormon yang terjadi.

Hal yang perlu Moms ketahui adalah calon buah hati yang ada dalam kandungan tidak hanya merasakan makanan yang Moms konsumsi saja. Tetapi juga dapat merasakan gangguan emosi yang Moms alami.

Karena itulah sangat penting bagi pasangan suami istri untuk segera mengatasi emosi saat hamil supaya tidak memicu gangguan emosi pada si Kecil nantinya. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol emosi agar stabil di antaranya adalah:

  • Tidur yang Cukup

Emosi bumil yang tidak stabil salah satunya disebabkan karena kondisi badan yang lelah akibat kurang tidur. Karena itu ketika sudah mengantuk, segeralah tidur dan beristirahat agar pikiran lebih fresh.

Tidur tepat waktu tidak hanya berpengaruh baik bagi kondisi bumil, tetapi juga melatih calon buah hati dalam kandungan agar terbiasa tidur di jam-jam tertentu. Durasi tidur yang baik minimal 8 jam setiap hari.

  • Yoga

Yoga bisa menjadi alternatif olahraga yang dapat Moms lakukan supaya bisa mengendalikan emosi dengan baik. Melakukan yoga secara teratur juga bisa menguatkan otot-otot tubuh untuk persiapan persalinan. Tak hanya itu, yoga bisa meningkatkan energi sehingga kondisi badan lebih fit dan bugar.

  • Melakukan Hal yang Disukai

Tips mudah menghilangkan stres adalah dengan melakukan berbagai macam hal yang disukai. Meski dalam kondisi hamil, tak menghalangi Moms melakukan aktivitas yang menyenangkan. Misalnya saja seperti menonton film, shopping, membaca buku, hingga berolahraga santai.

  • Menghindari Junk Food

Kandungan bahan pengawet yang terdapat dalam junk food menyebabkan tubuh menjadi gampang lelah dan tertekan. Kondisi inilah yang membuat Moms mudah mengalami stres.

Sebaiknya, konsumsi makanan yang sehat dan segar seperti buah dan sayuran. Tidak hanya kaya akan kandungan nutrisi yang penting bagi janin, tapi juga bisa meminimalisir risiko mengalami gangguan emosional.

Agar Moms tidak gampang stres, sebaiknya lakukan aktivitas yang membuat hati senang seperti belanja perlengkapan untuk Si Kecil nantinya misalnya seperti membeli baju, tas, dan botol susu. Supaya Si Kecil tidak mudah kembung ketika menyusu, sebaiknya pilih botol susu anti kolik.

Dr. Browns menawarkan salah satu produk unggulannya yang diperuntukkan untuk newborn dan dapat mencegah kolik pada bayi. Nama produknya adalah Dr. Brown’s Options+ Bottle. Untuk mengetahui kelebihan dari produk ini, silakan kunjungi website resmi di sini.  

Emosi saat hamil tak hanya memberikan efek negatif bagi Moms, tetapi juga berpengaruh pada kondisi janin. Sebab itulah, saat mengalami stres segera lakukan penanganan dengan tepat agar gejala stres tidak semakin berkepanjangan.

5 Tips Memilih Pompa ASI Manual Terbaik 2019
Mengapa Botol Susu Dr. Brown's Direkomendasikan oleh Para Dokter Anak?
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?
Posted in Uncategorized.