Memberikan MPASI pertama pada si Kecil dengan metode BLW ternyata masih menuai kontroversi ya, Moms. Banyak orang yang menganggap metode ini berbahaya, tapi tidak sedikit pula yang menganggap BLW memiliki banyak manfaat untuk si Kecil. Lalu, apa, sih sebetulnya metode BLW itu? Amankah jika kita mengaplikasikannya untuk si Kecil?

Dilansir dari Kompas, dr. Lucia Nauli Simbolon, Sp.A menjelaskan BLW atau Baby-Led Weaning adalah metode alternatif pemberian MPASI dengan cara membiarkan bayi memilih dan memakan makanannya sendiri. Metode ini mengenalkan bayi makanan padat secara langsung tanpa tahapan makanan yang lembut (seperti purée dan bubur) terlebih dahulu. BLW dikenalkan oleh Gill Rapley pada 2008 yang ide awalnya dari konsep back to nature atau menyapih sendiri selepas ASI Eksklusif.

Beberapa dokter termasuk dr. Lucia menyarankan agar metode ini tidak dilakukan untuk anak yang baru memasuki masa MPASI. Alasannya, manfaat dari metode BLW belum pernah diteliti dalam skala yang besar melainkan hanya sebatas observasi dalam kelompok-kelompok kecil.

Ada beberapa hal dasar yang membuat metode BLW tidak cocok dengan anak usia 6 bulan. Salah satunya adalah bayi dikhawatirkan tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup. Pada usia 6 bulan, saluran pencernaan bayi juga belum sempurna sehingga ia akan membutuhkan makanan yang mudah dicerna seperti makanan lumat, yakni makanan-makanan berbentuk purée atau bubur. Lebih lanjut, ada kemungkinan bahwa kemampuan oromotor bayi 6 bulan pun belum masih berkembang sehingga metode BLW yang dilakukan pada usia ini bisa menimbulkan risiko bayi tersedak.

Namun, tidak selamanya metode BLW itu merugikan si Kecil. Menurut beberapa observasi pada kelompok-kelompok kecil, BLW memberikan manfaat bagi bayi. Misalnya, drg. Andria Diarti Sp.KGA., menyebutkan bahwa pemberian makanan padat bisa membantu menstimulasi gigi dan gusi bayi. Menurutnya, makanan padat dapat merangsang gigi bayi agar cepat tumbuh.

Selain itu, dilansir dari NaturalChild.Org, BLW dapat melatih bayi untuk menjadi lebih percaya diri karena ia diberi kepercayaan untuk makan sendiri. Mengenal tekstur makanan dengan cara makan sendiri juga dipercaya bisa menjadikan suasana makan menjadi hal yang menyenangkan untuknya.

Lalu, bagaimana cara menerapkan metode BLW yang aman?

Meski masih menuai kontroversi, banyak orang tua yang juga ingin menerapkan metode BLW. Namun, sebelum dilakukan, ada beberapa cara menerapkan BLW yang aman untuk si Kecil.

Mulai dengan Makanan Lunak

Menurut dr. Lucia, pemberian MPASI pertama pada bayi adalah hak prerogatif setiap orang tua. Namun, akan lebih baik jika orang tua mengikuti tahapan yang telah ditetapkan WHO dan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI). Setelah si Kecil diberi ASI Eksklusif, sebaiknya ia diperkenalkan makanan lembek pada awal MPASI. Beri ia makanan bertekstur cair seperti bubur dan purée untuk tahap awalnya. Setelah ia berusia 8 bulan, barulah Moms bisa memperkenalkan makanan yang lebih padat hingga memasuki 12 bulan nanti ia bisa mulai belajar makan finger food yang empuk.

Pastikan Jumlah Nutrisi yang Tepat

Seperti kita ketahui, hal penting yang harus diperhatikan orang tua dalam memberikan MPASI pada si Kecil adalah kecukupan nutrisinya. Moms perlu memastikan bahwa jumlah nutrisi yang dimakan si Kecil dengan metode ini cukup. Nutrisi penting yang harus si Kecil dapatkan diantaranya makronutrien dan mikronutrien, energi, protein, dan lemak.

Gunakan Alat Makan yang Tepat

Pemberian finger food yang lunak memang dianjurkan ketika si Kecil memasuki usia 12 bulan. Namun, Moms bisa mengajarkannya sebelum ia memasuki usia 12 bulan, bahkan sebelum 8 bulan asalkan dilakukan dengan cara yang tepat. Gunakan food feeder agar ia bisa makan sendiri dengan aman. Food feeder dilengkapi lubang-lubang kecil yang membuat tekstur makanan lembut bagi bayi. Dengan alat ini, si Kecil bisa tetap makan secara mandiri seperti yang diajarkan pada metode BLW namun dengan cara yang jauh lebih aman.

Bagaimana Moms, sudah siap memberi MPASI pertama si Kecil?