IMG_6687

 

Tips Mengajak Si Kecil Berjemur

Orang tua sering mengajak si Kecil yang baru lahir ke dunia untuk berjemur di luar rumah. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari berjemur, terutama untuk newborn. Vitamin D3 alias the sunshine vitamin atau dalam bahasa Indonesianya “vitamin matahari” hanya dapat dihasilkan di dalam tubuh, tanpa membuat pemiliknya overdosis, dengan cara menjemur dirinya di bawah sinar mentari pagi. Nah, Moms, manfaat vitamin D, terutama D3, ternyata sangat membantu tumbuh kembang si Kecil yang sedang berada dalam masa-masa keemasan (golden age). Apa saja manfaatnya?

  • Menyerap fosfor dan kalsium dengan lebih optimal sehingga membantu pertumbuhan tulang
  • Mencegah riketsia (kelainan bentuk tulang), osteoporosis (tulang rapuh), tekanan darah tinggi, dan penyakit autoimun
  • Mengurangi risiko si Kecil terkena kanker saat dia sudah memasuki usia dewasa

Selain ketiga manfaat berjemur di atas, banyak orang tua menjadikan berjemur sebagai rutinitas untuk anak mereka agar si Kecil sembuh dari ruam-ruam kulit dan jaundice alias penyakit kuning. Padahal, menurut artikel di situs Hello Sehat, kedua kasus tersebut tidak direkomendasikan diobati dengan cara menjemur bayi. Pada kasus ruam popok, si Kecil perlu secara rutin diganti popoknya agar kulit pantatnya tidak menjadi lembab. Sementara itu, pada kasus penyakit kuning, si Kecil harus ditangani secara medis.

Saat Moms ingin mengajak si Kecil berjemur, Moms perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Metode berjemur yang salah dapat membahayakan kondisi kulit si Kecil

Menjemur anak tidak semudah membawanya keluar saat mentari pagi bersinar dan mendiamkannya selama beberapa menit. Metode berjemur yang salah dapat membuat kulit si Kecil terbakar. Jika berlangsung berkepanjangan, dia dapat berisiko tinggi terkena kanker kulit, misalnya melanoma, di kemudian hari.

2. Ketahui kondisi tubuh serta kulit si Kecil sebelum menentukan durasi berjemur

Kondisi setiap bayi berbeda-beda. Ada bayi yang tahan panas, ada juga yang tidak. Mereka tidak bisa diperlakukan sama. Meski begitu, ada rata-rata waktu berjemur yang sudah disepakati yaitu paling lama 15 menit. Durasi waktu berjemur itu terutama cocok untuk bayi dengan kulit cerah. Selama durasi itu, tubuhnya telah mampu memproduksi vitamin D yang dibutuhkan dalam kadar yang sesuai. Untuk menghasilkan vitamin D dengan jumlah sama, bayi berkulit gelap mungkin membutuhkan waktu berjemur yang lebih lama.

3. Hindari pemakaian tabir surya terutama untuk newborn

Pada newborn, dia sangat membutuhkan paparan sinar matahari langsung. Maka, janganlah memberikan tabir surya pada kulitnya. Usia baru lahir hingga 6 bulan kulitnya masih terlalu sensitif untuk dapat dilumuri tabir surya, meski maksud Moms adalah melindungi kulitnya dari sinar ultraviolet.

4. Jemur si Kecil pada jam-jam terbaik

Berbeda tempat, berbeda pula juga waktu terbaik untuk menjemur diri. Untuk wilayah Indonesia, berjemur lebih baik dilakukan di bawah pukul 10.00 atau di atas pukul 16.00. Jangan jemur si Kecil di luar jam-jam ini agar kulitnya tidak terbakar.

5. Jangan jemur si Kecil di bawah terik matahari secara langsung

Meski berada di luar ruangan, carilah tempat yang teduh dan tidak terkena matahari secara langsung ketika memposisikan si Kecil untuk berjemur. Jika kulitnya langsung terkena sinar matahari tanpa penghalang, kulit si Kecil bisa kepanasan.

6. Kenakan baju dan pelindung untuk si Kecil secukupnya

Gunakan pakaian sewajarnya pada si Kecil saat berjemur. Untuk menghindari penyakit, janganlah melepas pakaiannya saat menjemur si Kecil. Agar cahaya matahari tidak terkena matanya, pakaikan topi dan kacamata. Retina matanya bisa rusak jika dia memandang cahaya matahari yang terik secara langsung.

7. Sedia tisu basah bayi (wipes) untuk menghapus peluh si Kecil

Berjemur tentu saja membuat seseorang berkeringat, tidak terkecuali si Kecil. Moms dapat menggunakan wipes untuk menghapus keringat di tubuhnya. Jangan sampai keringat yang tidak dibersihkan dengan tuntas memicu timbulnya ruam-ruam atau biang keringat. Pilihlah wipes yang mengandung bahan antilecet, antioksidan, antibakteri, dan sudah disterilisasi.

Nah, Moms, itu dia tips-tips mengajak si Kecil berjemur. Si Kecil yang kebutuhan vitamin D-nya terpenuhi akan memiliki pertumbuhan fisik yang lebih pesat dan optimal.

Semoga Bermanfaat.

Lifestyle_Options_Narrow_O16A1679
Apakah Semua Dot Botol Susu Sama?
Tips Menyendawakan Bayi
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?