photo_2020-03-30_11-11-12 (2)

Cegah Alergi dan Iritasi Terhadap Tisu Basah Bayi

Reaksi alergi dan iritasi kulit pada bayi bisa terjadi kapan saja. Kedua hal tersebut dapat terjadi karena dipicu kesalahan penggunaan produk perawatan bayi. Memang, kulit bayi yang super sensitif membutuhkan perhatian ekstra sehingga Moms perlu berhati-hati dalam memilih produk untuknya.

Produk-produk yang bersentuhan langsung dengan kulit si Kecil, misalnya tisu basah, haruslah yang benar-benar aman. Dari banyak produk tisu basah yang ditawarkan berbagai merek di pasaran, tidak sedikit yang mengandung komposisi berbahaya untuk bayi. Apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut setelah penggunaan tisu basah, ada baiknya Moms menghentikan penggunaan tisu basah merek tersebut:

  • Si Kecil terlihat sering menggaruk tubuhnya atau mengeluh kesakitan
  • Kulit si Kecil menjadi kemerahan dan tampak kering
  • Moms menemukan lecet-lecet di kulit si Kecil
  • Si Kecil rewel karena merasakan sensasi terbakar

Sebelum mengenal tisu basah yang aman untuk bayi, terlebih dahulu Moms perlu tahu bahan-bahan apa sajakah yang berbahaya dalam produk tisu basah bayi.

Wholesome Children mengkategorikan bahan tisu basah yang berbahaya untuk bayi ke dalam tiga kategori yaitu Ceteareth-12 dan Ceteareth-20, Iodopropynyl butylcarbamate, dan Parfum. Mengapa ketiga kategori komposisi tersebut harus dihindari? Simak penjelasan berikut, Moms!

Ceteareth-12 dan Ceteareth-20

Kedua bahan kimia tersebut meningkatkan penyerapan kulit sehingga zat-zat lain, termasuk zat beracun, bisa menembus kulit. Menurut hasil penelitian terkait, bahan-bahan ceteareth tidak boleh digunakan pada kulit yang teriritasi dan terluka. Padahal, tisu basah sering digunakan untuk mengelap ruam popok.

Iodopropynyl butylcarbamate

Bahan pengawet Iodopropynyl butylcarbamate telah diakui aman digunakan dalam konsentrasi rendah kecuali untuk produk kebersihan mulut, produk perawatan bibir, dan produk aerosol. Namun, tisu dengan komposisi bahan kimia ini sebaiknya dihindari karena beracun ketika dihirup dan tidak boleh dicerna. Alasan lainnya yang sangat krusial bagi kesehatan bayi adalah karena penggunaan berlebih dapat membuat kulit menjadi sensitif dan menyebabkan dermatitis kontak alergi.

Parfum

Tisu basah yang wangi memang akan “meringankan” pekerjaan Moms ketika mengganti popok si Kecil. Meski demikian, parfum wewangian terdiri dari bahan-bahan tertentu seperti paraben. Bahan kimia paraben biasanya digunakan untuk mencegah bakteri dan jamur. Jika kadar paraben dalam tisu basah berlebihan, ini dapat memicu alergi, iritasi kulit, gangguan hormon, gangguan reproduksi, dan kanker kulit.

Nah, untuk mencegah alergi dan iritasi kulit pada bayi, Moms sebaiknya menggunakan tisu basah dengan cara-cara berikut ini:

  • Gunakan tisu basah bebas alkohol dan tidak beraroma (fragrance-free) untuk meminimalkan kemungkinan iritasi kulit. Jangan tergoda untuk membeli produk tisu dengan label Unscented karena produk tersebut biasanya malah mengandung bahan-bahan untuk menyamarkan bau dari bahan lainnya.
  • Hindari menggosok bagian pantat bayi dengan tisu basah saat mengganti popok. Sebaliknya, usap perlahan dan lembut.
  • Gunakan tisu basah hanya saat mengganti popok dan jangan gunakan tisu untuk membersihkan mulut si Kecil dan bagian tubuh lainnya.
  • Oleskan krim bayi ke bagian pantat bayi setelah setiap mengganti popok untuk menghindari kontak langsung antara bahan kimia di tisu bayi dengan kulit.
  • Batasi penggunaan tisu basah bayi ketika berada di rumah. Jika tidak dalam keadaan mendesak, bersihkan area popok dengan kain yang dicelupkan ke air hangat. Terlepas dari menggunakan tisu basah atau tidak, selalu oleskan krim bayi atau jeli minyak ke pantat si Kecil setelah mengganti popok.

Lalu, tisu basah apakah yang benar-benar aman untuk si Kecil? Berikut ini beberapa indikatornya:

  • Komposisi tisu basah tidak mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat menimbulkan efek samping. Bila perlu, tanyakan hal ini ke dokter anak atau petugas kesehatan.
  • Tisu berbahan dasar air bersih dan steril. Tisu jenis ini tidak menyebabkan kulit kering serta tidak memicu alergi.
  • Tisu basah yang biodegradable (berbahan dasar tanaman) lebih ramah lingkungan. Tisu organik mudah terurai apabila sudah tidak digunakan. Ketebalan tisu organik membuatnya lebih efektif menghapus kotoran.
  • Kualitas bahan tisu basah juga harus Moms perhatikan. Tisu yang terlalu tipis mudah robek dan sulit diambil dari wadahnya. Maka dari itu, pilihlah tisu basah yang tebal.
  • Tisu basah yang tidak mengandung alkohol dapat menghindari si Kecil dari resiko kulit kering, iritasi dan alergi. Sebagai gantinya, Moms dapat memilih tisu basah dengan kandungan Xylitol untuk menghambat pertumbuhan bakteri.

Setelah membaca uraian di atas, sudah mantapkah Moms memilih produk tisu basah terbaik?

Lifestyle_Options_Narrow_O16A1679
Apakah Semua Dot Botol Susu Sama?
Tips Menyendawakan Bayi
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?