Cara Mudah Mencegah Dehidrasi yang Menyebabkan Virus Bertumbuh


Seiring dengan adanya pandemi COVID-19, sangat penting untuk menjaga sistem imun tubuh supaya terhindar dari bahaya virus. Ketika badan tidak fit, misalnya karena dehidrasi, virus akan lebih mudah menginfeksi seseorang. Tetaplah berada di rumah jika memang tidak ada keperluan mendesak. Apalagi, jika Moms menunjukkan gejala sakit dan dehidrasi. 

Berikut ini beberapa tips mencegah dehidrasi yang dapat memicu pertumbuhan virus.

1. Penuhi kebutuhan asupan cairan per hari

Tahukah Moms, cairan di dalam tubuh kita bisa hilang karena rutin mengeluarkan keringat, urin dan BAB. Cara termudah agar tubuh kita tidak kekurangan cairan adalah dengan mengonsumsi minuman serta makanan mengandung air. Menurut National Academies of Science, Engineering, and Medicine, laki-laki membutuhkan sekitar 15,5 gelas cairan dan perempuan membutuhkan sekitar 11,5 gelas cairan per hari. Sekitar 20% kebutuhan cairan manusia terpenuhi dari makanan dan sisanya dari minuman. 

Meskipun kita harus mencukupi asupan cairan per harinya, minuman bersoda dan minuman manis lainnya memiliki efek samping seperti mual dan diare. Hindari pula minum minuman berkafein dan alkohol karena malah akan memperparah dehidrasi.

2. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit

Sejalan dengan peribahasa yang ada, Moms disarankan untuk sering minum air walaupun dalam jumlah sedikit daripada hanya kadang-kadang minum tetapi dalam jumlah banyak. Minum satu cangkir air setiap satu jam, ya, Moms, karena terlalu banyak meminum cairan dalam satu kurun waktu dapat menyebabkan sakit perut atau muntah.

3. Pakaian yang ideal memengaruhi kadar cairan dalam tubuh

Tahukan Moms, Pakaian yang kita kenakan dapat memengaruhi kadar cairan dalam tubuh. Seperti misalnya, Ketika cuaca sedang panas, Moms akan lebih mudah berkeringat dan merasa haus. Oleh karena itu, pilihlah pakaian yang nyaman, lebih tipis dan berwarna terang karena warna lebih terang tidak menyerap radiasi matahari. Agar kulit tetap bisa bernapas, pilihlah pakaian dari bahan katun. Sweatshirt berwarna gelap dan tebal tidak ideal untuk dikenakan saat panas terik.

4. Pasang air humidifier di rumah

Salah satu faktor penyebab seseorang mudah sakit atau terpapar virus adalah karena tenggorokan kering. Selain dengan cara memenuhi kebutuhan cairan, pastikan tenggorokan tidak kering dengan menggunakanhumidifier. Perangkat elektronik ini meningkatkan kualitas udara karena mengontrol kelembaban udara di sekitarnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagaimana dilansir USA Today, air humidifierdapat membantu meredakan gejala penyakit Corona termasuk tenggorokan kering. Tingkat kesehatan keluarga dapat meningkat signifikan dengan penggunaan air humidifier karena dapat meringankan gejala batuk, bersin, dan masalah pernapasan. 

Ketika akan memilih air humidifier, sesuaikan dengan luas ruangan di rumah Moms agar perangkat dapat bekerja dengan maksimal. Pasalnya, humidifier yang terlalu kecil tidak akan memberikan kelembaban yang sesuai. Di sisi lain, humidifier yang terlalu besar malah akan membuat ruangan lembab dan menjadi tempat bertumbuhnya bakteri, jamur, dan tungau debu.

Dr. Brown’s Cool Mist Humidifier memiliki kapasitas tangki 3,8 L sehingga penggunaannya dapat bertahan lama hingga 30 jam. Berbeda dengan humidifier tipe warm mist humidifier, cool mist humidifier lebih aman digunakan. Perangkat ini tidak menyebabkan luka bakar jika tidak sengaja terjatuh. Suaranya pun juga lebih senyap jika dibandingkan tipe warm mist humidifier. Fitur pendukung lainnya termasuk dapat diisi dengan aroma oil atau minyak esensial sehingga dapat juga digunakan sebagai alat relaksasi di rumah.

Kebutuhan cairan yang terpenuhi dengan baik berdampak besar pada optimalnya fungsi tubuh. Tetap sehat selama transisi New Normal dengan melakukan cara-cara mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan tenggorokan kering dan memicu pertumbuhan virus seperti di atas, ya, Moms. 

Lifestyle_Options_Narrow_O16A1679
Apakah Semua Dot Botol Susu Sama?
Tips Menyendawakan Bayi
fungsi pipa-min
Apa Kegunaan Internal Vent System?