Tekstur MPASI untuk Bayi
MPASI yang diberikan untuk bayi harus disesuaikan dengan usianya baik jenis maupun tekstur makanannya. Semakin bertambah usia si Kecil, maka semakin padat juga tekstur makanannya. MPASI biasanya mulai diberikan pada bayi berusia mulai dari 6 bulan. Usia 6 bulan harus mendapatkan asupan makanan lain selain ASI agar gizi dan nutrisi si Kecil tetap terpenuhi dan bayi berkembang dengan baik.
Penjelasan Singkat Mengenai Tekstur MPASI
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), si Kecil membutuhkan energi dari asupan makanan yang diperoleh dari MPASI sebesar 200 kilo kalori per hari. Total energi bisa diperoleh dari makanan MPASI sebanyak 2 kali dalam sehari dengan porsi sekali makan 2-3 sendok. Di awal MPASI usia 6 bulan, si Kecil sudah mulai dilatih makan makanan padat dalam bentuk puree.
Semakin bertambah usia bayi, tekstur MPASI juga ikut berubah. Hal ini akan melatih si Kecil agar bisa mengunyah makanan lebih baik. Tekstur MPASI yang terlambat dinaikkan justru membuat bayi malas mengunyah sehingga Moms sendiri akan kerepotan. Banyak orang tua yang mengerti akan pentingnya memberikan MPASI, namun belum banyak yang mengetahui pentingnya naik tekstur MPASI.
Banyak orang tua yang sengaja berlama-lama dalam memberikan MPASI dengan tekstur halus pada buah hatinya. Padahal tekstur MPASI harus dinaikkan dengan cara bertahap mengikuti perkembangan usia bayi. Tekstur MPASI harus disesuaikan dengan usia si Kecil karena organ pencernaannya belum sempurna.
Tahapan dalam Menaikkan Tekstur MPASI
Makanan MPASI bisa diberikan untuk bayi mulai usia 6 bulan dengan tekstur yang berbentuk puree. Meskipun bayi belum tumbuh gigi, namun bayi sudah bisa dilatih untuk mengunyah dengan menggerakkan lidah dan rahangnya. Walaupun terdengar sepele, akan tetapi keterampilan gerakan mulut saat mengunyah memiliki peranan penting untuk bayi dalam proses belajar bicara.
Naik tekstur MPASI bisa dilakukan secara bertahap, berikut beberapa tahapannya:
- Usia 6 bulan
Di usia 6 bulan, si Kecil perlu beradaptasi dengan makanan padat untuk pertama kalinya. Tahapan pada awal MPASI di usia ini merupakan sesi transisi. Moms bisa memberikan MPASI berupa makanan yang di-blender kemudian disaring supaya teksturnya halus dan mudah dicerna oleh bayi. Selain itu, tekstur halus mencegah bayi agar tidak tersedak.
- Usia 7-8 bulan
MPASI untuk bayi berusia 7 bulan harus mulai naik tekstur. Apabila sebelumnya cara mengolah MPASI dengan di-blender dan disaring, maka ketika sudah memasuki usia 7 bulan, Moms cukup blender saja. Akan tetapi, makanan tidak perlu di-blender hingga halus, cukup kasar saja. Hal ini dimaksudkan supaya bayi beradaptasi dengan makanannya.
- Usia 9-10 bulan
Setelah usianya menginjak 9 bulan, Moms bisa mengenalkan makanan MPASI pada bayi dengan mengolahnya tanpa di-blender. Moms bisa mengolah makanan dengan cara mencacah bahan makanan untuk dijadikan bubur kasar sebagai makanan MPASI. Moms bisa melakukan metode pengolahan tersebut hingga usia bayi menginjak 10 bulan.
- Usia 11 bulan
Ketika si Kecil sudah berusia 11 bulan, Moms perlu menaikkan tekstur MPASI-nya lagi. Dari tekstur sebelumnya yang berupa bubur kasar, maka Moms bisa menaikkan tekstur dengan mencoba memberikan nasi tim pada si Kecil. Namun Moms bisa membuat nasi tim dengan tekstur yang lembek supaya si Kecil siap memasuki tahapan tekstur selanjutnya.
- Usia 12 bulan
Di usia bayi yang sudah menginjak 12 bulan atau 1 tahun, si Kecil sudah siap untuk makan makanan yang sama dengan orang tua. Di usia ini giginya sudah kuat untuk makan makanan padat yang utuh tanpa di-blender atau disaring. Bahkan, di usia 1 tahun si Kecil sudah bisa makan daging rendang dan juga lauk lainnya yang teksturnya tergolong keras.
Tips dalam Menaikkan Tekstur MPASI
Moms perlu segera memberikan MPASI ketika si Kecil sudah memasuki usia 6 bulan. Jangan sampai terlambat dalam memberikan MPASI agar semakin bertambah usia bayi semakin mahir juga dalam mengunyah makanan dengan tahapan tekstur yang disesuaikan pertambahan usianya. Ada beberapa tips dalam menaikkan tekstur MPASI:
- Memulainya secara bertahap
Di awal MPASI, bayi perlu adaptasi dengan makanannya. Moms bisa memberikan makanan berupa puree di usia bayi 6 bulan dengan cara di-blender dan disaring. Lalu tekstur naik tingkat menjadi di-blender saja. Moms bisa mengolah menggunakan slow cooker, mengurangi kadar air, mencincang halus sayuran, dan menggunakan daging giling.
- Mencoba metode pengolahan BLW
Untuk menaikkan tekstur MPASI, Moms bisa menggunakan metode BLW atau Baby Led Weaning. Metode ini bisa membuat bayi merasakan tekstur berbeda dari tekstur yang sebelumnya sehingga bayi berani mencoba tekstur makanan lain yang baru dirasakannya.
Pencegahan Sembelit Saat Bayi Naik Testur MPASI
Tahapan naik tekstur MPASI dari makanan halus, kasar, sampai keras terkadang membuat bayi mengalami permasalahan sembelit atau susah BAB. Jenis makanan merupakan salah satu faktor penyebabnya. Biasanya sembelit pada bayi yang sedang proses naik tekstur MPASI disebabkan oleh produk yang berbahan dasar susu. Moms harus pastikan kebutuhan air untuk bayi selalu tercukupi.
Sebagai contoh, si Kecil berusia 6 bulan membutuhkan jumlah cairan sebesar 150-200 ml air per kg berat badan. Sehingga jika berat bayi 6 kg maka membutuhkan 900-1200 ml air per harinya. Total kebutuhan cairan sejumlah 1200 ml tersebut 70% nya harus bersumber dari ASI dan 30% nya bersumber dari buah dengan banyak air atau kuah supaya mencegah terjadinya sembelit pada bayi.
Resiko Jika Terlambat Naik Tekstur MPASI
- Kemampuan bicara terhambat
Pemberian MPASI harus disesuaikan teksturnya mengikuti perkembangan usia bayi. Biasanya MPASI dimulai ketika bayi berusia 6 bulan. Terlambat memberikan MPASI sangat mempengaruhi pertumbuhan si Kecil. Akibatnya, artikulasi ucapan dalam kemampuan berbicara belum jelas karena pengaruh lidah dan bibirnya yang belum terbiasa mengunyah.
- Otot lambung tidak berkembang sempurna
MPASI harus diberikan dengan menaikkan teksturnya secara bertahap mulai dari tekstur halus, kasar, hingga keras sesuai perkembangan usia bayi. Hal ini mempengaruhi perkembangan otot lambungnya supaya lambung bayi lebih terbiasa menerima makanan dengan tekstur yang bertahap.
- Kemampuan mengunyah terhambat
Jika terbiasa diberikan makanan dengan tekstur lembut secara terus-menerus, maka kemampuan mengunyah pada bayi menjadi terhambat. Tekstur makanan dapat merangsang kemampuan dalam koordinasi antara gerakan lidah, otot pipi, dan juga rahang bayi yang bisa membantu melatih kemampuan berbicara dan mengunyah.
Oleh karena itu, MPASI yang diberikan kepada bayi harus dinaikkan teksturnya secara bertahap. Moms bisa memulainya dari tekstur lembut dan halus lalu naik menjadi tekstur kasar kemudian keras. Dengan menaikkan tekstur MPASI mulai dari usia bayi 6 bulan, maka kemampuan berbicara, mengunyah, dan hal lainnya akan meningkat seiring perkembangan usianya.