Protein Hewani untuk MPASI Pertama

Agar si Kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal, asupan gizinya harus selalu terpenuhi. Salah satu nutrisi yang penting untuk si Kecil adalah protein hewani. Sesuai namanya, protein ini bisa diperoleh dari daging ayam, daging sapi, ikan, dan lain sebagainya. Di masa MPASI si Kecil harus mendapatkan asupan gizi protein hewani sesuai takaran yang tepat.

 

Kandungan Gizi dalam Protein Hewani

Ketika si Kecil memasuki usia MPASI, Moms bisa memberikan makanan mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh kembangnya. Protein sendiri dibagi menjadi dua, protein nabati dan protein hewani. Kedua protein tersebut sama-sama dibutuhkan untuk bayi, akan tetapi pemberiannya harus disesuaikan dengan porsi dan takaran yang tepat.

 

Dilansir dari Academy of Nutrition and Dietetics, bahan makanan untuk MPASI seperti sereal, kacang-kacangan, daging murni, dan unggas direkomendasikan sebagai makanan padat pertama untuk bayi karena kaya akan kandungan zat besi. Beberapa protein hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur, hati, ikan, dan lain sebagainya boleh dikonsumsi oleh bayi sejak awal MPASI pertama.

 

Seperti contohnya, dengan mengonsumsi telur, si Kecil dapat tumbuh tinggi dan tubuhnya menjadi lebih kuat. Hal tersebut dikarenakan telur mengandung asam amino esensial dan kuning telurnya kaya akan nutrisi. Selain kaya akan nutrisi, pengolahan telur pun sangat mudah. Telur bisa divariasikan menjadi beragam menu menarik yang pasti disukai oleh si Kecil.

 

Protein hewani juga bisa diperoleh dari daging merah. Kandungan zat besi dalam daging merah mudah diserap oleh tubuh si Kecil. Zat besi sangat penting untuk perkembangan otak bayi karena berfungsi dalam membantu sel darah merah dalam membawa oksigen menuju ke sel-sel yang ada di seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan masalah perilaku dan kognitif pada si Kecil.

 

Di dalam makanan yang mengandung protein hewani terdapat beragam nutrisi yang terdiri dari vitamin D, vitamin B12, asam lemak omega 3 dan zat besi yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Protein hewani juga mempunyai komposisi berupa asam amino esensial yang tergolong lebih lengkap jika dibandingkan dengan protein nabati.

 

Sumber Makanan Mengandung Protein Hewani

Protein hewani sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan si Kecil. Protein ini bisa didapatkan dari beberapa sumber makanan dengan kandungan nutrisi yang berbeda satu sama lain. Berikut beberapa rekomendasi sumber makanan dengan kandungan protein hewani yang baik untuk MPASI si Kecil:

  • Ikan

Ikan termasuk sumber makanan protein hewani yang mengandung nutrisi seperti vitamin D, vitamin A, vitamin B12, vitamin B6, asam lemak omega 3, mineral, dan asam lemak tak jenuh. Ada beragam jenis ikan yang aman dikonsumsi untuk MPASI si Kecil baik ikan air tawar maupun ikan laut seperti ikan lele dan ikan tilapia.

 

  • Daging tanpa lemak

Selain ikan, daging tanpa lemak juga sangat baik untuk kesehatan tubuh bayi karena mengandung berbagai mineral dan vitamin seperti selenium, vitamin B12, dan niasin. Bahkan, jumlah kalorinya termasuk rendah sehingga aman dikonsumsi oleh bayi asalkan Moms memilih daging yang segar serta mengolahnya dengan tepat.

 

  • Keju, yoghurt, dan susu

Ketiga sumber protein hewani ini banyak dikenal sebagai sumber vitamin D, protein, dan kalsium. Pemberian keju, yoghurt, dan susu sangat baik untuk si kecil sebagai campuran pada makanan MPASI. Namun Moms harus memperhatikan porsi yang tepat supaya tidak berlebihan maupun tidak kekurangan.

 

  • Telur

Telur merupakan salah satu sumber makanan protein hewani dengan kandungan protein yang tinggi. Kandungan protein tertinggi terdapat pada bagian putih telur. Telur sangat mudah didapatkan dan harganya termasuk terjangkau. Mengolahnya pun paling mudah di antara sumber makanan protein hewani lainnya.

 

 

Waktu yang Tepat Pemberian Protein Hewani untuk MPASI Si Kecil

Makanan yang mengandung protein hewani boleh diberikan untuk si Kecil jika usianya sudah mencapai 6 bulan. Akan tetapi, memberikannya harus dalam tekstur yang lembut supaya si Kecil dapat mengunyah dan menelannya tanpa takut tersedak. Selain teksturnya lembut, pemberian protein hewani harus disesuaikan dengan jumlah asupan yang sesuai ketentuan MPASI.

 

Sebelum memperkenalkan jenis makanan protein hewani pada bayi, Moms sebaiknya mengenalkan sayuran dan buah-buahan terlebih dahulu. Selain itu, Moms juga harus memastikan jika sistem pencernaan si Kecil sudah siap untuk menerima makanan MPASI supaya sistem pencernaannya tidak bermasalah di kemudian hari. Semakin bertambah usia si Kecil, tekstur makanan bisa disesuaikan.

 

Porsi Pemberian Protein Hewani untuk Bayi

Memberikan makanan dengan kandungan protein hewani pada bayi tidak boleh sembarangan. Moms harus memberikan dalam porsi yang tepat, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Protein hewani lebih mudah diserap oleh tubuh karena kandungan asam aminonya efektif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Bayi berusia 6-8 bulan membutuhkan jumlah energi sebesar 200 kkal per hari.

 

Jumlah protein tersebut bisa didapatkan dari 45 gram daging ikan, 30 gram hati ayam, 45 gram daging ayam, dan 1 butir telur ayam. Untuk bayi berusia 9-11 bulan, jumlah energi yang dibutuhkan adalah sekitar 300 kkal per hari yang bisa didapatkan dari 50 gram hati ayam, 1,5 butir telur ayam, 50-60 gram daging ayam, dan 60 gram daging ikan.

 

Sementara itu untuk bayi berusia 12-23 bulan membutuhkan energi sebesar 550 kkal per hari yang bisa didapatkan dari 90 gram hati ayam, 2-3 butir telur ayam, 80-120 gram daging ayam, dan 80-120 gram daging ikan. Bayi berusia di bawah 2 tahun disarankan untuk diberikan protein hewani setiap kali makan supaya mendapatkan asam amino esensial yang lengkap agar kebutuhan gizinya terpenuhi.

 

Manfaat Protein Hewani untuk MPASI

  • Sebagai sumber energi

Fungsi protein hewani yakni sebagai tambahan energi untuk si Kecil saat asupan karbohidrat dan lemak dalam tubuh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan aktivitas hariannya. Meski begitu, karbohidrat dan lemak tidak dapat menggantikan fungsi protein karena fungsinya tidak sebagai zat yang dapat memperbaiki pertumbuhan sel pada tubuh si Kecil.

 

  • Membentuk enzim

Protein berfungsi untuk membentuk enzim di dalam tubuh si Kecil. Enzim terbentuk karena adanya reaksi biokimia yang terjadi dalam tubuh. Enzim juga berfungsi untuk kontraksi otot, mencerna makanan dalam tubuh, menghancurkan racun, dan membekukan darah. Oleh karena itu, protein harus diberikan dalam porsi dan takaran yang tepat sesuai usia si Kecil.

 

Kesimpulannya, makanan dengan kandungan protein hewani sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang dan kesehatan si Kecil. Porsi yang diberikan harus disesuaikan dengan usianya, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh berlebihan. Sumber makanan dengan kandungan protein hewani dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan seperti daging sapi, daging ayam, telur, ikan, dan lain sebagainya.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019