
Penyebab Aritmia pada Ibu Hamil
Aritmia merupakan suatu gangguan pada irama jantung yang bisa dialami oleh ibu hamil. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya perubahan hormonal pada tubuh. Perubahan hormonal ditandai dengan kadar estrogen dan beta-human chorionic atau hormon lain yang meningkat. Dalam hal ini tindakan yang dilakukan oleh saluran ion jantung akan berpengaruh.
Jenis-Jenis Aritmia pada Ibu Hamil
- Fibrilasi atrium
Jenis aritmia yang pertama ini jarang dialami oleh ibu hamil kecuali jika ibu hamil tersebut mempunyai riwayat penyakit jantung hipertiroid atau penyakit jantung bawaan sebelum masuk masa kehamilan. Fibrilasi atrium ditandai dengan denyut jantung yang cepat dan tidak teratur.
- Palpitasi
Palpitasi ditandai dengan adanya sensasi seperti denyut jantung yang berdebar dan berpacu namun detak jantungnya lebih cepat daripada biasanya. Sekitar 15-25 % dari pasien wanita hamil yang mengalami penyakit jantung biasanya mengalami gejala palpitasi ini.
- SVT (Supraventicular Tachycardia)
Gangguan irama jantung ini sering dialami oleh ibu hamil dan membuat detak jantung lebih cepat dari biasanya. Sumber SVT yakni dari impuls listrik yang ada di serambi jantung. SVT membahayakan keselamatan ibu hamil karena dapat menyebabkan komplikasi.
Penyebab Aritmia yang Dialami Ibu Hamil
- Adanya ketidakseimbangan zat tertentu pada tubuh
Ibu hamil yang kekurangan atau kelebihan hormon, cairan tubuh, dan elektrolit berakibat detak jantung berubah dari normal menjadi tidak beraturan. Kondisi tersebut menyebabkan dehidrasi karena produksi hormon tiroid meningkat, kadar gula dalam darah rendah, dan tubuh kekurangan magnesium, kalium, serta kalsium di dalam darah.
- Emosi dan aktivitas fisik
Ibu hamil disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan menghindari sesuatu yang menyulut emosi seperti marah, cemas, dan stress. Aritmia dapat terjadi akibat energi yang dikeluarkan ketika melakukan aktivitas fisik atau emosi dalam jumlah besar. Hormon kortisol dan adrenalin dihasilkan oleh tubuh dan membuat denyut jantung lebih cepat dan membuat tensi naik.
- Masalah pada kondisi medis tertentu atau pada jantung
Aritmia dapat dialami oleh ibu hamil yang memiliki kelainan pada anatomi jantung, sistem kelistrikan jantung terganggu serta aliran darah ke jantung berkurang. Dapat juga disebabkan karena adanya kelainan pada katup jantung bawaan, pengerasan jaringan jantung, atau terdapat jaringan parut pada jantung.
Gejala Aritmia yang Terjadi pada Ibu Hamil
- Adanya perubahan pada denyut jantung
Denyut jantung menjadi lebih lambat dari biasanya yaitu di bawah 60 detak per menit. Bisa juga berdetak lebih cepat lebih dari 100 detak per menit dan biasanya ditandai dengan perasaan yang berdebar-debar.
- Palpitasi atau jantung berdebar
Palpitasi biasanya terjadi jika ibu hamil mengalami stress maupun cemas atau memiliki Riwayat penyakit jantung sebelumnya. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami palpitasi. Tanda yang dirasakan oleh setiap ibu hamil berbeda-beda bahkan ada juga yang tidak merasakan tanda-tanda di bawah ini sama sekali.
- Jantung berdebar lebih lambat daripada biasanya namun debaran jantungnya sangat kuat dan terasa di dada.
- Debaran jantung di dada sangat cepat hingga terasa pada leher dan tenggorokan.
- Jantung berdebar seperti ada ketukan keras pada sekitar dada.
Apabila palpitasi tidak segera ditangani hingga tuntas, maka akan terjadi beberapa komplikasi seperti berikut ini.
- Stroke
Stroke dapat terjadi ketika ada masalah yang terjadi di bilik jantung dan menyebabkan penggumpalan darah. Darah yang menggumpal bisa pecah sewaktu-waktu dan menyebabkan penyumbatan arteri di otak sehingga mengakibatkan stroke.
- Pingsan
Ibu hamil dapat mengalami pingsan apabila jantung berdetak cepat hingga membuat tekanan darah menjadi menurun. Jika tidak segera ditangani ibu hamil dapat mengalami hilang kesadaran dan bisa mengancam nyawa.
- Gagal jantung
Palpitasi yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan darah tidak bisa dipompa secara efisien. Hal ini menyebabkan jantung berdebar dengan abnormal sehingga menyebabkan gagal jantung.
- Nyeri dada
Ibu hamil dapat merasakan nyeri dada yang berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam apabila palpitasi tidak segera ditangani. Dalam keadaan seperti ini ibu hamil harus menghentikan aktivitasnya supaya nyeri dada tidak semakin memburuk. Jika segera ditangani maka nyeri dada dapat dengan sendirinya menghilang dengan menghentikan aktivitas.
Pengobatan Aritmia yang Bisa Dilakukan di Rumah oleh Ibu Hamil
- Beristirahat dengan teratur
Ketika mengalami aritmia, ibu hamil diharuskan untuk beristirahat dengan teratur supaya dapat menghilangkan stress yang dapat memicu denyut jantung abnormal. Sebaiknya ibu hamil beristirahat selama 7-9 jam per malam. Ibu hamil juga disarankan untuk tidak bermain ponsel sebelum tidur supaya istirahat tidak terganggu.
- Selalu menjaga pola makan yang sehat
Ibu hamil harus selalu menjaga pola makan yang sehat supaya aritmia dapat segera sembuh. Makanan yang memiliki kandungan kadar lemak trans, lemak jenuh, dan kolesterol tinggi harus dihindari. Makanan yang mengandung banyak gula juga harus dihindari karena dapat membuat kondisi jantung semakin memburuk. Lebih baik mengonsumsi yang menyehatkan jantung.
- Rajin berolahraga
Ketika hamil, ada beberapa olahraga yang aman dilakukan seperti yoga, berenang khusus ibu hamil, dan berjalan santai. Dengan rajin berolahraga maka kondisi aritmia dapat segera pulih karena olahraga sangat baik untuk kesehatan jantung. Ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai aktivitas olahraga agar lebih terjamin keamanannya.
- Rutin konsultasi ke dokter
Apabila ibu hamil mengalami aritmia, lebih baik rutin untuk berkonsultasi ke dokter supaya kondisi tidak semakin parah. Dokter pasti akan memberikan obat yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil dengan dosis tertentu. Ibu hamil harus selalu berhati-hati jika aritmia kambuh dan menyebabkan gejala seperti lemas, kelelahan, dada sakit, atau susah bernapas.
- Menghindari alkohol dan kopi
Ibu hamil tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi alkohol dan kopi selama masa kehamilan berlangsung. Efek yang ditimbulkan dapat berakibat memburuknya kondisi janin yang ada di dalam kandungan. Terlebih lagi kedua minuman tersebut justru akan memperparah denyut jantung.
Tips Mencegah Gangguan Aritmia untuk Ibu Hamil
- Mengelola pikiran supaya tidak stress
Ketika sedang hamil, kondisi pikiran harus selalu tenang supaya tidak menyebabkan aritmia. Ibu hamil sebaiknya menghindari seusatu yang sekiranya dapat menimbulkan stress. Kondisi stress dapat menyebabkan aritmia dan juga mempengaruhi janin.
- Selalu mengonsumsi makanan sehat
Saat berkonsultasi dengan dokter, pasti ibu hamil akan mendapatkan berbagai macam nasehat terutama dalam menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang tidak menyebabkan gangguan irama jantung.
Kondisi aritmia harus dihindari oleh ibu hamil dengan menerapkan berbagai langkah pencegahan dan penerapan pola makan yang tepat. Apabila ibu hamil mengalami aritmia, sebisa mungkin untuk segera berkunjung ke dokter untuk berkonsultasi atas kondisi yang dialami. Gangguan pada jantung membahayakan kondisi janin yang dikandung oleh ibu hamil, oleh karena itu harus berhati-hati.