Normalkah bayi yang baru lahir rajin bab? Yuk Simak Ulasannya

Jika si kecil dirumah membuat mom penasaran dan muncul rasa khawatir, karena baru lahir sering mengalami bab. Apalagi ini pengalaman pertama kali merawat dan membesarkan anak atau bisa dibilang ibu baru yang sedikit pengetahuan mengenai permasalahan tersebut. Sehingga muncul pertanyaan Normalkah bayi yang baru lahir rajin bab?

Hal ini perlu pemahaman dan informasi lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut, karena kami akan mengulas dan membahasnya secara lebih lengkap. Tindakan ini untuk melihat Normalkah bayi yang baru lahir rajin bab, sehingga membuat mom bisa menentukan langkah yang tepat dan tidak panik lagi. Penasaran mengenai ulasannya? Simak penjelasannya.

 

Melihat Bab Normal atau Tidak

Untuk memastikannya kalau itu bab normal atau tidak, mom bisa melihat dari berapa kali si kecil melakukan buang air besar atau pup tersebut. Ada beberapa hal yang perlu mom perhatikan dan lihat untuk sebagai patokan mengenai bab yang dilakukan oleh si kecil normal atau tidak, sehingga membuat mom bisa memperhatikan tindakan lanjutannya.

Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, berikut ini kami akan memberikan beberapa ulasan dan penjelasan lengkapnya, yaitu :

  • Intensitas atau Frekuensi Bab

Hal ini perlu dipahami terlebih dahulu untuk mom yang baru memiliki si kecil dan pengalaman pertamanya. Apabila mom memberikan ASI kepada si kecil, maka frekuensi atau jumlah bab nya setiap hari memang lebih banyak. Si kecil akan mengalami pup atau bab sebanyak 1 sampai 8 kali setiap harinya, karena ASI sifatnya mudah dicerna oleh si kecil.

Namun berbeda apabila mom memberikan si kecil dengan susu formula, biasanya intensitas pup pada si kecil jauh berbeda dibandingkan dengan ASI. Untuk mom yang memberikan susu formula biasanya si kecil mengalami pup 2 kali setiap harinya dan bisa lebih. Semuanya kembali lagi dari pencernaan pada masing-masing bayi.

Jika mom menemukan kejadian ketika baru selesai diberikan ASI atau disusui dan si kecil mengalami pup selama minggu pertamanya, maka ini menjadi kabar yang baik. Karena si kecil mendapatkan asupan ASI yang banyak dan terpenuhi.

  • Melihat Warna dan Teksturnya

Ada beberapa perbedaan antara ASI dan susu formula dalam melihat warna dan tekstur pada pupnya. Hal ini membuat mom harus bisa memperhatikannya dan tidak langsung panik untuk melihat kejadian tersebut. Jika mom rutin memberikan ASI, maka kondisi pupnya lebih berwarna kuning, tekstur berair dan lembek.

Apabila mom memberikan susu formula, maka kondisi pup nya pun sangat berbeda. Mom akan melihat kondisi pup yang ada sedikit berwarna kuning tua dan pucat, bahkan cenderung kecoklatan. Bahkan, untuk teksturnya pun tidak selembek mom melihat pup si kecil jika rutin diberikan ASI setiap harinya.

Hal yang perlu diperhatikan juga mengenai kondisi pup pertama kali pada si kecil, biasanya akan berwarna kehitaman dan lembek. Proses ini disebut mekonium yang terdiri dari lendir, cairan ketuban, dan sel kulit. Kegiatan ini akan hilang dengan sendirinya yang akan hilang pada beberapa hari kedepannya.

  • Aroma Bab

Jika mom memperhatikannya kalau bayi yang rutin diberikan oleh ASI, maka kondisi baunya tidak begitu menyengat atau sama sekali tidak berbau. Berbeda dengan mom yang memberikan susu formula, maka ada bau sedikit menyengat. Tetapi tenang saja tidak akan membuat aroma yang tidak menarik seluruh rumah.

Beberapa aroma bab atau pup si kecil masih terhitung normal, jika aromanya sedikit bau dan menyengat hal ini disebabkan oleh kotoran yang menumpuk. Sehingga membuat bakteri dan menyebabkan aroma yang tidak sedap. Tetapi, apabila mom menghirup aroma kotoran si kecil yang sangat asam dan berbau, maka penting untuk langsung memeriksanya.

Karena hal ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa alergi yang perlu penanganan lebih dan harus diperhatikan dengan jelas. Tidak hanya itu saja, mom perlu memperhatikan teksturnya, jika dirasa terlalu encer, bisa jadi si kecil mengalami diare. Lalu, apabila pup nya sangat keras dan membuat pantat merah, maka bisa jadi tanda konstipasi.

 

Tetapi ada beberapa kasus si kecil mengalami pup berbusa, apabila mom menemukannya pada si kecil ada beberapa penyebab dan mengatasinya, simak penjelasan lengkapnya.

 

Bayi Pup Berbusa

Ada beberapa penyebab yang membuat si kecil mengalami pup berbusa, hal ini perlu dilihat dan diperhatikan dengan jelas. Untuk informasi secara lengkapnya, simak ulasannya berikut ini secara menyeluruh.

  • Kelebihan Laktosa

Laktosa sendiri adalah kandungan gula yang ditemukan pada ASI. Kondisi si kecil mengalami pup berbusa disebabkan oleh kondisi tersebut. Sehingga proses ini sering dan umum terjadi, jika mom memberikan ASI pada si kecil. Proses inilah terbilang umum dan wajar terjadi, karena dipengaruhi kandungan pada ASI tersebut.

Apabila tidak menginginkan kondisi pup yang berbusa, maka Anda bisa melakukan proses menyusu selama 20 menit sebelum berpindah ke sisi lainnya. Hal ini untuk memberikan dan memastikan si kecil mendapatkan ASI yang cukup dan tepat.

  • Adanya Infeksi

Tidak hanya dipengaruhi oleh laktosa saja, apabila mom menemukan kondisi pup berbusa bisa juga disebabkan oleh beberapa infeksi. Hal ini dipengaruhi oleh infeksi, iritasi usus besar, dan pankreatitis. Adanya infeksi ini membuat pup si kecil dipengaruhi oleh parasit, bakteri, dan virus yang membuat kondisi pup atau tinja si kecil mengalami berbusa.

Ada beberapa gejala yang paling umum terjadi disebabkan oleh parasit Giardia, kondisi ini disebabkan oleh air dan makanan yang terkontaminasi, proses ini perlu pengecekan kepada dokter anak dan memperhatikan gejala lainnya. Hal ini biasanya membutuhkan proses panjang untuk meredakannya, bisa sampai 2 minggu sampai 6 minggu.

 

Cara Mengatasi Pup Berbusa

Dalam tahap ini untuk penjelasan dan informasi lengkapnya, lebih baik mom rutin untuk konsultasi dengan dokter anak masing-masing. Karena beberapa penyebab yang terjadi berbeda-beda, sehingga penangannya pun tidak sama. Apabila dipengaruhi oleh makanan, biasanya dokter tidak merekomendasikan dan menghilangkannya.

Biasanya makanan akan disesuaikan dan diberikan resep tertentu untuk membuat si kecil bisa pup secara normal dan tidak berbusa. Apabila kondisinya disebabkan oleh Giardia, maka dokter akan memberikan dan membuat resep antibiotik dan dianjurkan si kecil minum banyak air. Bahkan, ditambah elektrolit agar bayi tidak mengalami dehidrasi dan diare.

Apabila penyebabnya dipengaruhi oleh Pankreatitis, dokter akan memberikan penanganan berupa pemberian infus dan obat pereda pada nyeri. Tetapi jika si kecil mengalami kondisi kronis akan ada tindakan pembedahan. Tetapi kondisi seperti ini sangat jarang dan tidak begitu besar kemungkinannya.

 

Bagaimana sudah normalkah bayi yang baru lahir rajin bab? Apabila mom memperhatikan penjelasan diatas kami rasa sudah memahami dan tidak begitu panik lagi. Terpenting mom harus siap siaga dan rutin melakukan konsultasi pada dokter anaknya.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019