MPASI Telur Puyuh untuk Si Kecil

Dalam memberikan variasi menu MPASI, Moms bisa memilih telur puyuh sebagai salah satu bahan makanan pendamping ASI. Meskipun bentuknya mungil, akan tetapi kandungan nutrisinya lebih baik dibandingkan dengan telur ayam. Supaya si kecil lebih mudah menelannya, Moms bisa menyajikannya dalam beberapa potongan. Telur puyuh merupaka bahan MPASI yang sehat dan bergizi untuk bayi.

 

Kandungan dalam Telur Puyuh

Telur puyuh boleh diberikan pada si kecil sebagai bahan makanan MPASI karena mengandung gizi dan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Telur puyuh merupakan salah satu sumber protein dan lemak dengan kandungan nutrisinya yang lebih baik dibandingkan telur ayam. Telur puyuh juga merupakan sumber kolin dan kolesterol terbaik yang bermanfaat untuk si kecil.

 

Bentuknya yang mungil mengandung nutrisi seperti 141mg sodium, 74,35gr air, 226mg fosfor, 0,40gr gula, 13,05gr protein, 158kkal energi, 11,09gr lemak atau lipid, 13mg magnesium, 132mg kalium, 64mg kalsium, 75kkal kalori, 30mg kolin, 12,7mg natrium, 2,88mcg selenium, 0,312ng zinc, 5,94mcg folat, 14mcg vitamin A, 0,142mg vitamin B12, 0,037gr karbohidrat, 0,9gr dan 3,65gr zat besi.

 

1 butir telur puyuh mengandung kalori sebesar 75kkal kalori sehingga tidak boleh diberikan dalam jumlah porsi yang berlebihan. Selain beragam kandungan nutrisi tersebut, telur puyuh juga mengandung vitamin D, vitamin E, vitamin K, beta karoten, dan multivitamin B kompleks. Ukurannya yang mungil cocok dengan ukuran mulut bayi yang kecil sehingga mengurangi resiko bayi tersedak.

 

Memberikan telur puyuh sebagai MPASI untuk si kecil sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Kandungan sedikit zinc dan banyak zat besi dalam telur puyuh dibutuhkan oleh bayi di masa perkembangannya. Dalam satu butir telur puyuh atau 9 gramnya mengandung beragam nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang si kecil sehingga telur puyuh direkomendasikan untuk MPASI.

 

Pedoman Memberikan MPASI Telur Puyuh untuk Si Kecil

Telur puyuh memang memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang si kecil melalui berbagai kandungan yang terdapat di dalamnya. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan sebelum memberikan telur puyuh untuk MPASI si kecil. Karena telur puyuh mengandung kolesterol tinggi, maka memberikannya tidak boleh dalam porsi yang berlebihan.

 

Memberikan MPASI telur puyuh harus divariasikan dengan jenis protein yang lain. Telur puyuh boleh diberikan untuk bayi berusia 6-9 bulan dengan hanya menyajikan kuning telurnya saja. Setelah bayi berusia lebih dari 1 tahun, Moms baru boleh memberikan 1 butir telur puyuh per hari dan bersamaan dengan putih telurnya. Perhatikan juga apakah bayi ada reaksi alergi setelah diberikan telur puyuh.

 

Gejala Reaksi Alergi Telur Puyuh pada Si Kecil

Reaksi alergi pada bayi bisa timbul setelah diberikan makanan tertentu. Oleh karena itu, Moms harus teliti untuk melihat adakah reaksi alergi yang dialami oleh bayi setelah diberikan MPASI berbahan telur puyuh. Alergi telur puyuh pada si kecil biasanya disebabkan oleh alergi terhadap protein yang terdapat dalam bagian putih telur atau yang biasa disebut dengan albumin.

 

Reaksi alergi akan muncul dalam beberapa menit sampai beberapa jam setelah si kecil mengonsumsi telur puyuh. Beberapa gejala yang muncul antara lain gatal-gatal, bengkak, diare, muntah, mual, ruam kulit, kulit merah, kram, mata berair, batuk, mengi, bersin, mata gatal, dan pilek. Reaksi alergi juga bisa menyebabkan serangan asma. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama kurang dari 1 hari.

 

Sehingga Moms harus cermat ketika mendapati beberapa gejala alergi yang terjadi setelah si kecil mengonsumsi telur puyuh. Agar meminimalisir terjadinya reaksi alergi pada bayi, maka Moms harus memberikan MPASI berbahan telur puyuh sesuai dengan pedoman yang tepat. Protein dalam telur puyuh yang menyebabkan alergi biasanya langsung diserap oleh pembuluh darah.

 

Sebelum memberikan MPASI telur puyuh pada si kecil, pastikan bahwa telur puyuh sudah benar-benar matang. Karena telur puyuh yang dikonsumsi dalam keadaan mentah maupun setengah matang dapat memicu reaksi alergi. Protein dalam albumin sebagai pemicu reaksi alergi tersebut bersifat antigen. Jika si kecil mengalami gejala reaksi alergi, moms harus segera memeriksakannya ke dokter.

 

Manfaat Telur Puyuh untuk MPASI

Beragam kandungan yang terdapat dalam telur puyuh memberikan segudang manfaat untuk kesehatan dan juga tumbuh kembang si kecil. Dengan memberikan dalam porsi yang tepat, maka manfaat telur puyuh tidak akan berkurang. Berikut beberapa manfaat yang akan diperoleh dengan memberikan MPASI telur puyuh pada si kecil dengan porsi yang tepat:

  • Meningkatkan memori dan sistem kekebalan tubuh bayi

Telur puyuh merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi. Telur puyuh bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada bayi serta membantu menumbuhkan sistem pertahanan pada tubuh bayi. Kadar hemoglobin dalam darah juga bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi telur puyuh sehingga membantu membuang senyawa logam dan racun.

 

  • Mengurangi resiko anemia

Telur puyuh mengandung zat besi dan zinc yang berfungsi dalam memproduksi hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah. Kandungan folat pada telur puyuh berfungsi supaya sel darah merah bisa lebih cepat matang. Jika tubuh bayi mengalami kekurangan hemoglobin dan tidak cukup mendapatkan asupan zinc, folat, dan zat besi, bayi bisa mengalami anemia.

 

  • Menjaga sistem saraf

Kandungan folat dan vitamin B12 dalam telur puyuh berfungsi dalam menjaga sistem saraf pusat. Mengonsumsi satu butir telur puyuh dapat memenuhi asupan 9% vitamin B12 bayi dalam kebutuhan hariannya. Jika bayi kekurangan asupan vitamin B12, bayi bisa mengalami lesu, otot melemah, kejang, hingga mikrosefalus (ukuran kepala lebih kecil dari ukuran normal).

 

  • Mendukung perkembangan kognitif

Telur puyuh banyak mengandung kolin yang berfungsi dalam menjaga fungsi kognitif dan fungsi saraf otak pada bayi. Kandungan kolin dalam MPASI telur puyuh juga memiliki fungsi dalam meningkatkan pembelajaran dan daya ingat yang bermanfaat saat nanti bertumbuh dewasa. Selain itu, kolin juga berguna dalam menjaga koordinasi antara otot dan saraf.

 

Resep MPASI Telur Puyuh

Telur puyuh mempunyai rasa yang enak dan mengolahnya pun tidak sulit. Ada beragam sajian olahan menu yang bisa dibuat dari bahan telur puyuh. Salah satu olahan menu yang lezat untuk MPASI adalah orak-arik. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Kemudian olah dengan cara seperti Moms membuat orak-arik telur pada umumnya, namun bedanya MPASI orak-arik menggunakan tambahan susu.

 

Oleh karena itu, Moms bisa menyajikan MPASI dari bahan telur puyuh dengan beragam variasi menu dan dilengkapi dengan asupan makanan dari bahan yang lain. Memberikan telur puyuh sebagai MPASI harus disesuaikan dengan pedoman yang tepat supaya bayi terhindar dari berbagai resiko negatif. Moms tidak boleh memaksakan kehendak memberikan telur puyuh jika bayi mengalami alergi.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019