MPASI Daging Sapi untuk Si Kecil

Saat si Kecil memasuki masa MPASI, tentu saja Moms ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil supaya kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Beragam jenis makanan Moms berikan untuk si Kecil mulai dari sayuran, buah-buahan, serta jenis makanan lain dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil seperti protein hewani. Salah satu protein hewani adalah daging sapi. 

 

Kandungan Nutrisi dalam Daging Sapi

Di usia 6 bulan, sebagian besar cadangan zat besi dalam tubuh bayi mulai mengalami penyusutan. Hal tersebut disampaikan oleh AAP (American Academy of Pediatrics). Oleh karena itu Moms harus memastikan bahwa makanan MPASI yang diberikan pada si Kecil kaya akan kandungan zat besi. Dalam hal ini, daging sapi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi zinc dan zat besi yang penting untuk bayi.

 

Meskipun beberapa jenis sayuran memiliki kandungan zat besi yang tinggi, akan tetapi sumber zat besi yang diperoleh dari protein hewani seperti daging sapi lebih mudah diserap serta diolah dalam tubuh bayi. Daging sapi juga mengandung vitamin B, protein, selenium, choline, vitamin B12, hingga phosphorus yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

 

Waktu Terbaik Pemberian MPASI Daging Sapi

Memberikan daging sapi pada bayi boleh dilakukan ketika bayi sudah berusia 8 bulan. Di tahap awal pemberian MPASI daging sapi, Moms sebaiknya mencampur daging sapi dengan sayuran atau bubur terlebih dahulu. Pastikan bahwa daging untuk MPASI si Kecil sudah benar-benar halus karena semakin halus dagingnya maka zat besi akan semakin mudah diserap oleh tubuh bayi.

 

Agar cita rasa daging sapi tidak hilang, Moms sebaiknya tidak memasaknya secara overcooked atau terlalu kering sehingga tingkat kematangannya harus diperhatikan. Ketika memberikan MPASI daging sapi pada bayi, Moms bisa mencoba memberikannya selama 4 hari. Dari situ Moms bisa mengetahui si Kecil mempunyai alergi dengan daging sapi atau tidak.

 

Tanda-tanda alergi daging sapi bisa diketahui dari adanya ruam pada kulit bayi dan bayi mengalami diare. Jika Moms tidak mendapati tanda-tanda tersebut, berarti bayi tidak mempunyai alergi terhadap daging sapi yang dikonsumsinya. Daging sapi sangat baik untuk kesehatan tubuh bayi karena memiliki rasa yang enak dan merupakan sumber lemak, vitamin, dan protein hewani yang dibutuhkan si Kecil.

 

Tips Memilih Daging Sapi untuk MPASI

Dokter anak banyak merekomendasikan daging sapi sirloin dan organik karena jenis daging sapi tersebut lebih sehat untuk dikonsumsi oleh bayi. Agar Moms mendapatkan manfaat yang maksimal dari daging sapi dalam proses tumbuh kembang anak, Moms harus teliti dalam pemilihan daging. Moms bisa memilih daging sapi tanpa lemak atau yang hanya mengandung lemak dalam jumlah sedikit.

 

Jika Moms membeli daging sapi di supermarket, Moms bisa membeli daging sukiyaki yang dijual dalam bentuk irisan tipis atau daging giling yang memiliki kandungan rendah lemak. Bagian daging yang dipilih bisa bagian has dalam atau sirloin. Moms juga bisa memilih veal atau daging sapi muda karena dagingnya lebih empuk dan seratnya lebih halus.

 

Ketika memilih daging untuk MPASI, pilihlah yang memiliki karakteristik warna daging merah terang dan lemaknya yang berwarna kekuningan. Moms juga perlu memeriksa tekstur dagingnya, pastikan bahwa teksturnya masih kenyal. Selain itu, pastikan juga serat dagingnya. Semakin halus serat dagingnya, maka dagingnya semakin mudah dicerna oleh si Kecil.

 

Membeli daging juga harus memperhatikan kebersihannya. Pastikan bahwa daging yang dibeli benar-benar higienis karena daging merupakan salah satu media perkembangbiakan bakteri. Sebelum memegang dan mengolah daging mentah, Moms harus mencuci tangan terlebih dahulu agar resiko kontaminasi bakteri yang berasal dari daging ke makanan lain dapat diminimalisir.

 

Moms sebaiknya menghindari berbagai produk daging olahan seperti kornet, sosis, dan lainnya karena produk-produk tersebut mengandung pengawet, penambah rasa buatan, serta garam yang tinggi. Sehingga MPASI tidak disarankan menggunakan bahan-bahan dari produk daging olahan yang kandungannya tidak baik untuk Kesehatan bayi.

 

 

Takaran Daging Sapi untuk MPASI

Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, Moms sudah harus memberikan MPASI sebagai makanan pendamping ASI. MPASI bisa berupa ikan, daging, puree sayur, atau puree buah. Dalam masa MPASi tersebut, bayi belum membutuhkan penyedap rasa seperti gula, garam, dan lainnya. Pemberian MPASI harus disesuaikan dengan jumlah takaran, waktu, dan komposisi yang tepat agar mencegah malnutrisi.

 

Di usia bayi 4-6 bulan, kandungan zat besi dalam ASI mulai berkurang, sehingga bayi perlu mendapatkan asupan nutrisi lain di luar ASI. Padahal, bayi yang berusia 6 bulan atau lebih membutuhkan asupan zat besi sebanyak 11 mg per hari. Sementara ASI hanya menyuplai sekitar 2 mg zat besi saja. Sehingga sisanya harus didapatkan dari makanan MPASI.

 

Beberapa bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi adalah hati sapi, hati ayam, ikan, dan daging sapi. Daging sapi boleh dikonsumsi oleh bayi mulai usia 8 bulan dengan jumlah takaran sekitar 400g per harinya supaya dapat memenuhi kebutuhan zat besi hariannya. Agar bayi tidak bosan dengan daging sapi, Moms bisa menambahkan buah atau biskuit 2 kali sehari sebagai makanan selingan.

 

Manfaat Daging Sapi untuk MPASI

Dengan beragam kandungan nutrisi dalam daging sapi, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh si Kecil. Selain itu, daging sapi juga mudah didapatkan dan juga mudah diolah sehingga sumber protein hewani ini kerap dipilih oleh para orang tua sebagai makanan MPASI untuk buah hati mereka. Berikut beberapa manfaat daging sapi untuk MPASI:

  • Dapat meningkatkan perkembangan dan kecerdasan otak

Dengan banyaknya kandungan vitamin dan mineral dalam daging sapi, maka kandungan nutria tersebut dapat membentuk lapisan mielin atau lapisan pelindung yang berperan dalam mengelilingi serabut saraf dalam otak. Otak si Kecil tidak akan bisa berfungsi secara optimal apabila lapisan mielin tidak tercukupi.

 

  • Sebagai sumber energi

Daging sapi memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bisa membantu dalam pembentukan massa otot. Selain itu, daging sapi juga memiliki kandungan vitamin B12 yang bermanfaat dalam memproses protein, lemak, serta karbohidrat menjadi energi. Energi sangat dibutuhkan si Kecil karena semakin bertambah usianya, semakin bertambah pula aktivitasnya.

 

  • Memelihara kesehatan gigi dan tulang

Kandungan mineral penting seperti fosfor, magnesium, dan kalsium dalam daging sapi dapat membantu memelihara kesehatan gigi dan tulang. Sehingga daging sapi merupakan asupan protein hewani yang bagus untuk tumbuh kembang bayi.

 

Dapat disimpulkan bahwa daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan si Kecil. Apalagi sumber protein hewani lebih mudah diserap dan diolah dalam tubuh bayi dibandingkan dengan sumber protein yang didapatkan dari tanaman. Sehingga daging sapi sangat direkomendasikan untuk diberikan pada bayi sebagai MPASI.

Saat si Kecil memasuki masa MPASI, tentu saja Moms ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil supaya kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Beragam jenis makanan Moms berikan untuk si Kecil mulai dari sayuran, buah-buahan, serta jenis makanan lain dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil seperti protein hewani. Salah satu protein hewani adalah daging sapi. 

 

Kandungan Nutrisi dalam Daging Sapi

Di usia 6 bulan, sebagian besar cadangan zat besi dalam tubuh bayi mulai mengalami penyusutan. Hal tersebut disampaikan oleh AAP (American Academy of Pediatrics). Oleh karena itu Moms harus memastikan bahwa makanan MPASI yang diberikan pada si Kecil kaya akan kandungan zat besi. Dalam hal ini, daging sapi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi zinc dan zat besi yang penting untuk bayi.

 

Meskipun beberapa jenis sayuran memiliki kandungan zat besi yang tinggi, akan tetapi sumber zat besi yang diperoleh dari protein hewani seperti daging sapi lebih mudah diserap serta diolah dalam tubuh bayi. Daging sapi juga mengandung vitamin B, protein, selenium, choline, vitamin B12, hingga phosphorus yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

 

Waktu Terbaik Pemberian MPASI Daging Sapi

Memberikan daging sapi pada bayi boleh dilakukan ketika bayi sudah berusia 8 bulan. Di tahap awal pemberian MPASI daging sapi, Moms sebaiknya mencampur daging sapi dengan sayuran atau bubur terlebih dahulu. Pastikan bahwa daging untuk MPASI si Kecil sudah benar-benar halus karena semakin halus dagingnya maka zat besi akan semakin mudah diserap oleh tubuh bayi.

 

Agar cita rasa daging sapi tidak hilang, Moms sebaiknya tidak memasaknya secara overcooked atau terlalu kering sehingga tingkat kematangannya harus diperhatikan. Ketika memberikan MPASI daging sapi pada bayi, Moms bisa mencoba memberikannya selama 4 hari. Dari situ Moms bisa mengetahui si Kecil mempunyai alergi dengan daging sapi atau tidak.

 

Tanda-tanda alergi daging sapi bisa diketahui dari adanya ruam pada kulit bayi dan bayi mengalami diare. Jika Moms tidak mendapati tanda-tanda tersebut, berarti bayi tidak mempunyai alergi terhadap daging sapi yang dikonsumsinya. Daging sapi sangat baik untuk kesehatan tubuh bayi karena memiliki rasa yang enak dan merupakan sumber lemak, vitamin, dan protein hewani yang dibutuhkan si Kecil.

 

Tips Memilih Daging Sapi untuk MPASI

Dokter anak banyak merekomendasikan daging sapi sirloin dan organik karena jenis daging sapi tersebut lebih sehat untuk dikonsumsi oleh bayi. Agar Moms mendapatkan manfaat yang maksimal dari daging sapi dalam proses tumbuh kembang anak, Moms harus teliti dalam pemilihan daging. Moms bisa memilih daging sapi tanpa lemak atau yang hanya mengandung lemak dalam jumlah sedikit.

 

Jika Moms membeli daging sapi di supermarket, Moms bisa membeli daging sukiyaki yang dijual dalam bentuk irisan tipis atau daging giling yang memiliki kandungan rendah lemak. Bagian daging yang dipilih bisa bagian has dalam atau sirloin. Moms juga bisa memilih veal atau daging sapi muda karena dagingnya lebih empuk dan seratnya lebih halus.

 

Ketika memilih daging untuk MPASI, pilihlah yang memiliki karakteristik warna daging merah terang dan lemaknya yang berwarna kekuningan. Moms juga perlu memeriksa tekstur dagingnya, pastikan bahwa teksturnya masih kenyal. Selain itu, pastikan juga serat dagingnya. Semakin halus serat dagingnya, maka dagingnya semakin mudah dicerna oleh si Kecil.

 

Membeli daging juga harus memperhatikan kebersihannya. Pastikan bahwa daging yang dibeli benar-benar higienis karena daging merupakan salah satu media perkembangbiakan bakteri. Sebelum memegang dan mengolah daging mentah, Moms harus mencuci tangan terlebih dahulu agar resiko kontaminasi bakteri yang berasal dari daging ke makanan lain dapat diminimalisir.

 

Moms sebaiknya menghindari berbagai produk daging olahan seperti kornet, sosis, dan lainnya karena produk-produk tersebut mengandung pengawet, penambah rasa buatan, serta garam yang tinggi. Sehingga MPASI tidak disarankan menggunakan bahan-bahan dari produk daging olahan yang kandungannya tidak baik untuk Kesehatan bayi.

 

 

Takaran Daging Sapi untuk MPASI

Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, Moms sudah harus memberikan MPASI sebagai makanan pendamping ASI. MPASI bisa berupa ikan, daging, puree sayur, atau puree buah. Dalam masa MPASi tersebut, bayi belum membutuhkan penyedap rasa seperti gula, garam, dan lainnya. Pemberian MPASI harus disesuaikan dengan jumlah takaran, waktu, dan komposisi yang tepat agar mencegah malnutrisi.

 

Di usia bayi 4-6 bulan, kandungan zat besi dalam ASI mulai berkurang, sehingga bayi perlu mendapatkan asupan nutrisi lain di luar ASI. Padahal, bayi yang berusia 6 bulan atau lebih membutuhkan asupan zat besi sebanyak 11 mg per hari. Sementara ASI hanya menyuplai sekitar 2 mg zat besi saja. Sehingga sisanya harus didapatkan dari makanan MPASI.

 

Beberapa bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi adalah hati sapi, hati ayam, ikan, dan daging sapi. Daging sapi boleh dikonsumsi oleh bayi mulai usia 8 bulan dengan jumlah takaran sekitar 400g per harinya supaya dapat memenuhi kebutuhan zat besi hariannya. Agar bayi tidak bosan dengan daging sapi, Moms bisa menambahkan buah atau biskuit 2 kali sehari sebagai makanan selingan.

 

Manfaat Daging Sapi untuk MPASI

Dengan beragam kandungan nutrisi dalam daging sapi, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh si Kecil. Selain itu, daging sapi juga mudah didapatkan dan juga mudah diolah sehingga sumber protein hewani ini kerap dipilih oleh para orang tua sebagai makanan MPASI untuk buah hati mereka. Berikut beberapa manfaat daging sapi untuk MPASI:

 

  • Dapat meningkatkan perkembangan dan kecerdasan otak

Dengan banyaknya kandungan vitamin dan mineral dalam daging sapi, maka kandungan nutria tersebut dapat membentuk lapisan mielin atau lapisan pelindung yang berperan dalam mengelilingi serabut saraf dalam otak. Otak si Kecil tidak akan bisa berfungsi secara optimal apabila lapisan mielin tidak tercukupi.

 

  • Sebagai sumber energi

Daging sapi memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bisa membantu dalam pembentukan massa otot. Selain itu, daging sapi juga memiliki kandungan vitamin B12 yang bermanfaat dalam memproses protein, lemak, serta karbohidrat menjadi energi. Energi sangat dibutuhkan si Kecil karena semakin bertambah usianya, semakin bertambah pula aktivitasnya.

 

  • Memelihara kesehatan gigi dan tulang

Kandungan mineral penting seperti fosfor, magnesium, dan kalsium dalam daging sapi dapat membantu memelihara kesehatan gigi dan tulang. Sehingga daging sapi merupakan asupan protein hewani yang bagus untuk tumbuh kembang bayi.

 

Dapat disimpulkan bahwa daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan si Kecil. Apalagi sumber protein hewani lebih mudah diserap dan diolah dalam tubuh bayi dibandingkan dengan sumber protein yang didapatkan dari tanaman. Sehingga daging sapi sangat direkomendasikan untuk diberikan pada bayi sebagai MPASI.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019