Menyajikan MPASI untuk Si Kecil

Menyajikan olahan sajian menu MPASI untuk bayi bisa dengan cara memasaknya dan memberikan langsung sekali habis maupun menyimpannya dahulu dengan dihangatkan sebelum disajikan. Metode paling populer untuk membekukan makanan padat untuk si Kecil merupakan metode penyimpanan yang tepat dengan menyesuaikan porsi makan si Kecil.

 

Pedoman dalam Merebus, Memasak, dan Mengukus Bahan MPASI

Setiap jenis bahan makanan yang digunakan untuk MPASI mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. Bahan makanan ada yang karakteristiknya lunak dan ada yang keras sehingga perlakuan terhadap kedua karakteristik bahan tersebut tidaklah sama. Ketika akan membuat MPASI, pastikan Moms mengetahui resepnya sehingga hasil makanannya lebih optimal.

 

Jika bahan-bahan makanan memiliki tekstur yang cukup keras, Moms harus mengukus, memasak atau merebusnya dahulu supaya menjadi lunak. Merebus buah yang dagingnya keras bertujuan agar daging buah menjadi lebih lunak, mudah dihaluskan, serta lebih aman untuk sistem pencernaan bayi. Sedangkan untuk bahan makanan yang sulit dihaluskan atau cukup keras, pedomannya berbeda.

 

Pedoman untuk memasak, merebus, dan mengukusnya bervariasi yakni kurang lebih 20 menit hingga dagingnya benar-benar empuk. Akan tetapi Moms juga bisa merebus sesuai selera yang penting bahan yang direbus harus menjadi lebih mudah dihaluskan. Sementara itu untuk bahan MPASI yang memiliki tekstur lunak bisa dihaluskan secara langsung dengan menggunakan slow cooker.

 

Untuk buah bisa dihaluskan dengan menggunakan blender khusus. Tekstur makanan MPASI harus dijadikan lunak supaya lambung bayi dapat menerima dengan baik. Karena sistem pencernaan bayi harus bisa beradaptasi maupun menyesuaikan dengan berbagai jenis makanan apa saja yang masuk ke lambungnya. Sehingga Moms harus menghaluskan segala jenis makanan untuk MPASI.

 

Metode Pengolahan MPASI

Pemilihan metode dalam mengolah MPASI memberikan dampak pada jenis makanan apa yang akan dicobakan untuk diberikan ke bayi pertama kalinya dan bagaimana cara pemberiannya. Beberapa metode tersebut adalah:

  • Metode FC (Food Combining)

Metode FC juga menggunakan prinsip tertentu dalam mengkombinasikan jenis makanan. Contohnya, jenis makanan yang mengandung protein hewani dan pati tidak boleh dikombinasikan karena memiliki enzim yang berbeda dalam mencernanya. Prinsip metode FC menyatakan bahwa pati dan protein hewani lebih cocok dikombinasikan dengan sayuran.   

 

  • Metode BLW (Baby Led Weaning)

Metode BLW lebih berkonsentrasi pada pembelajaran keterampilan cara memberikan MPASI pada bayi. Jika biasanya bayi berlatih makan dengan cara disuapi, maka metode BLW mengajarkan bayi untuk dilatih makan sendiri tanpa perlu disuapi. Jenis makanan yang diberikan pada bayi tidak ditentukan, sehingga Moms bebas memilih jenis makanannya.

 

  • Metode WHO

Metode WHO memberikan kebebasan untuk Moms dalam memilih bahan makanan untuk MPASI pertama kalinya. Namun, disarankan untuk mengenalkan serealia dahulu karena memiliki kalori tinggi dibandingkan bahan makanan lainnya. Metode ini juga menerapkan konsep responsive feeding yang mengajak bayi berfokus untuk menikmati makanannya.

 

Pedoman Penyimpanan MPASI

Menyimpan MPASI tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada aturan penyimpanan tersendiri untuk makanan pendamping ASI yang baik dan benar. Ada beberapa pedoman penyimpanan yang tepat menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang harus diikuti oleh Moms antara lain :

  • Menghindari mengolah serta menyajikan makanan yang sudah melewati tanggal kadaluwarsa.
  • Makanan beku yang sudah dimasak tidak boleh dibekukan kembali.
  • Memisahkan talenan dan pisau untuk makanan mentah dan makanan matang terutama ayam, daging, dan ikan.
  • Makanan yang sudah dicairkan dari kulkas atau freezer harus segara diolah.
  • Makanan matang tidak boleh disimpan pada suhu ruangan lebih dari 2 jam.
  • Makanan yang seharusnya disimpan di dalam kulkas tidak boleh diolah atau diberikan kembali jika sudah dua jam atau lebih berada pada suhu ruangan.
  • Menyimpan makanan harus disesuaikan dengan petunjuk penyimpanan yang tertera di kemasan.
  • Daging dan ikan disimpan dalam wadah plastik dan penyimpanannya diletakkan terpisah dari bahan makanan siap makan dan makanan yang sudah matang.
  • Susu, telur, ikan, pasta, sayuran, dan daging disimpan di dalam kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat celcius.

 

Moms harus meletakkan MPASI dalam wadah yang kedap udara dan membiasakan menyimpannya dalam freezer atau lemari es. Penyimpanan MPASI yang diolah sendiri berbeda dengan penyimpanan MPASI instan di mana MPASI instan tidak perlu disimpan pada lemari es selama produknya belum dibuka. MPASI yang sudah disimpan harus dihangatkan kembali sebelum disajikan pada si Kecil.

 

 

Pedoman Menghangatkan MPASI

Cara menghangatkan MPASI disesuaikan dengan jenis makanan dan teksturnya. Makanan MPASI bisa disajikan dingin sedikit hangat pada suhu kamar. Menghangatkan MPASI dilakukan setidaknya 73 derajat celcius sebelum Moms memberikannya pada si kecil. Berikut beberapa cara menghangatkan MPASI sebelum disajikan untuk si Kecil:

  • Menggunakan slow cooker

Menghangatkan MPASI bisa dilakukan dengan menggunakan rice cooker atau slow cooker. Moms bisa melakukan cara ini setelah tahap menghangatkan makanan MPASI di atas kompor atau menggunakan microwave. Pastikan suhu makanan berada di sekitar 60 derajat celcius dengan mengatur slow cooker terlebih dahulu sebelumnya.

 

Makanan harus dipastikan kematangannya sebelum diberikan pada si Kecil. Apabila makanan sudah matang, maka Moms harus mendinginkannya terlebih dahulu atau Moms juga bisa memberikannya pada si Kecil dalam kondisi hangat.

 

  • Menggunakan microwave

Cara menghangatkan MPASI dengan microwave dianggap lebih praktis dibandingkan cara menghangatkan MPASI yang lain. Jika akan menghangatkan MPASI dengan microwave, pastikan Moms tidak menggunakan bahan plastik karena bahan kimia dalam plastik yang berbahaya bisa bocor ke dalam makanan.

 

Moms bisa memanaskan makanan dengan menggunakan microwave selama 15 detik. Moms juga bisa memanaskannya agak lama jika MPASI belum hangat atau cair sepenuhnya dalam waktu 15 detik. Makanan yang dipanaskan sebaiknya dalam jumlah sedikit supaya suhu makanan tidak terlalu panas.

 

Mengolah MPASI dengan Slow Cooker

Dalam menerapkan metode pengolahan MPASI, Moms bisa menggunakan slow cooker yang dapat membantu mengolah bahan makanan untuk dijadikan MPASI. Slow cooker hampir mirip dengan rice cooker, hanya saja cara kerja keduanya berbeda, Sesuai Namanya, kerja slow cooker lebih lambat dan suhunya lebih rendah ketika digunakan untuk memasak dibandingkan rice cooker.

 

Suhu rendah tersebut justru bisa mempertahankan gizi lebih banyak dalam sebuah masakan. Tingkat kematangannya lebih merata dan cita rasa serta tekstur yang dihasilkan dari penggunaan slow cooker lebih khas. Slow cooker banyak digunakan untuk pengolahan MPASI karena dirasa lebih kuat dalam menjaga nilai kandungan gizi dari bahan makanan yang dimasak.

 

Kesimpulannya adalah menyajikan makanan MPASI untuk si Kecil bisa disesuaikan baik metode pengolahannya dan penyimpanannya dengan melihat jenis makanan serta tekstur makanan yang akan dijadikan MPASI. Mengolah MPASI menggunakan slow cooker sangat mudah dilakukan. Bahkan alat penghangat makanan tersebut banyak digunakan oleh masyarakat di jaman sekarang.

 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019