Manfaat Tuna untuk MPASI Bayi
Tuna adalah salah satu ikan yang memang populer di masyarakat sebagai bahan makanan yang penuh manfaat. Tidak hanya bagi orang dewasa saja, namun tuna menawarkan beragam keuntungan apabila dikonsumsi oleh bayi. Untuk itulah, Moms dapat menggunakan ikan tuna sebagai bahan utama untuk MPASI. Sebelum mengolahnya, simak beberapa informasi mengenai ikan tuna berikut ini.
Manfaat Ikan Tuna untuk MPASI Bayi
Tuna memiliki kandungan nutrisi yang melimpah mulai dari vitamin D, vitamin B, fosfor, seng, kolin, kalium, protein, kalsium, selenium, dan asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat bagi tubuh bayi. Karena ragam kandungan tersebut, tuna pun menyajikan beberapa manfaat seperti:
- Membuat Metabolisme Tubuh Meningkat
Manfaat pertama yang dimiliki oleh ikan tuna adalah mampu membuat metabolisme tubuh si kecil menjadi semakin meningkat. Hal tersebut didukung oleh adanya kandungan vitamin B di dalam tuna, yang mampu membuat proses pembakaran lemak pada tubuh si kecil menjadi semakin cepat sehingga energi yang dihasilkan pun akan semakin banyak. Tidak hanya itu, vitamin B yang dimiliki tuna mampu mencegah terjadinya kanker dan menurunkan risiko penyakit jantung yang mengintai.
- Mendukung Pertumbuhan Gigi dan Tulang
Mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tak terhingga adalah hal yang tidak boleh dilupakan begitu saja ketika Moms ingin memberi olahan pada bayi. Dengan memberi si kecil ikan tuna, maka pertumbuhan gigi dan tulang mereka pun akan semakin baik sebab ikan tuna dikaruniai kalsium dan vitamin D yang tinggi. Sehingga, hal ini mencegah si kecil terserang penyakit berbahaya yang berhubungan dengan tulang.
- Mendukung Perkembangan Otak Bayi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tuna termasuk ikan yang sangat kaya akan asam lemak omega-3. Nutrisi yang satu ini sangat mempengaruhi proses perkembangan syaraf otak bayi, sehingga ketika mengonsumsi tuna maka si kecil bisa tumbuh menjadi anak cerdas yang memiliki daya ingat dan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi.
- Menegah Terjadinya Anemia
Tidak hanya orang dewasa saja yang mengalami anemia, namun bayi pun juga berisiko mengalami tekanan darah yang rendah. Kondisi ini tidak boleh diabaikan begitu saja, sehingga untuk menghindarinya Moms bisa memberikan ikan tuna pada si kecil. Kandungan zat besi dan vitamin B yang dimilikinya mampu membuat proses peredaran oksigen dan pembentukan sel darah merah menjadi lebih cepat, sehingga kemungkinan terserang anemia pun cukup rendah.
Kapan Bayi Diperbolehkan Mengonsumsi Tuna?
Karena ikan tuna merupakan makanan yang cukup padat, maka mungkin Moms akan merasa sedikit kebingungan mengenai waktu yang tepat untuk memberi ikan tuna pada si kecil. Berdasarkan penelitian para ahli, bayi yang sudah memasuki usia sekitar 6 bulan lebih sudah diperbolehkan untuk memakan ikan tuna terlebih ketika mereka mulai mengonsumsi MPASI.
Sebagai proses percobaan untuk mengetahui apakah si kecil berkenan untuk memakan ikan tuna, Moms bisa menyajikan ikan ini dalam porsi yang sedikit terlebih dahulu. Sebelumnya, rebus atau kukuslah ikan ini hingga teksturnya lebih lembut dan benar-benar matang sehingga aman untuk dikonsumsi. Lalu, lumatlah dagingnya sekali lagi sampai bentuknya sangat halus agar bayi mudah untuk melahapnya.
Efek Samping Tuna dan Cara Menghindarinya
Meskipun manfaat ikan tuna pada bayi cukup banyak, namun Moms tetap harus senantiasa waspada ketika memberi ikan ini pada si kecil. Lebih baik hentikan konsumsi tuna apabila bayi menunjukkan reaksi seperti:
- Bersin
- Kesulitan bernapas
- Gatal-gatal di anggota tubuh
- Muntah
- Muncul ruam
- Bengkak di daerah lidah, mata, dan bibir
- Diare
Apabila si kecil mengalami gejala di atas, maka segera hubungi dokter terdekat agar bisa segera ditangani lebih lanjut. Meskipun begitu, Moms pun bisa menghindari terjadinya hal tersebut dengan cara tidak memberi si kecil ikan tuna putih, sebab jenis tuna yang satu ini memang diketahui mengandung merkuri yang cukup banyak.
Pilihlah ikan yang kandungan merkurinya rendah seperti tongkol, cakalang, dan sirip kuning. Ketika menyajikan ikan tuna pada bayi untuk pertama kali, perhatikan reaksi yang mereka alami sehingga apabila mereka mengalami alergi ringan segera hentikan konsumsi ikan tersebut.
Porsi Tuna yang Boleh Dikonsumsi Bayi
Meskipun tuna memang memiliki kandungan merkuri, namun Moms tidak perlu khawatir sebab ikan ini masih aman untuk dikonsumsi asalkan dalam porsi yang sesuai. Untuk bayi, lebih baik Moms memberi tuna dalam ukuran setengah ons setiap satu ataupun dua minggu yang bisa dicampur ke dalam makanan lainnya.
Sementara itu, apabila si kecil memiliki berat sekitar 9 kilogram maka mereka bisa memakan satu kaleng tuna ringan tanpa khawatir akan risiko apa pun. Pastikan pula ikan tersebut sudah dicacah atau dipotong dalam bentuk kecil agar si kecil tidak tersedak ketika sedang makan.
Resep Tuna untuk MPASI Bayi
Mungkin Moms masih kebingungan untuk menyajikan ikan tuna dalam bentuk seperti apa agar si kecil senantiasa mengonsumsinya dengan lancar. Inilah beberapa resep olahan tuna yang bisa Moms coba untuk MPASI bayi:
Puree Tuna
Bahan:
- Minyak zaitun
- 200 gram tuna kalengan
- Satu genggam keju cheddar yang sudah diparut
- 80 ons jagung manis
- 4 sendok makan krim creme fraiche
- Seperempat siung bawang putih yang dicincang halus
Cara membuat:
- Tumis bawang putih di atas teflon sampai aromanya harum.
- Tambahkan jagung manis dan tuna, lalu tunggu selama 5 menit.
- Setelah itu, angkat dan sisihkan.
- Masukkan semua bahan yang telah dimasak ke dalam oven yang sudah dipanaskan dalam suhu 180 derajat celcius.
- Taburi dengan keju dan tambahkan creme fraiche ke atas bahan.
- Panggang selama 3 hingga 5 menit sampai keju tampak meleleh.
Pasta Ikan Tuna dan Ubi Jalar
Bahan:
- 30 gram pasta
- 1 ubi jalar yang sudah dikupas dan dipotong dalam bentuk dadu
- 2 sendok makan keju cheddar yang diparut
- Setengah kentang yang sudah dipotong dadu
- 80 gram tuna kaleng yang sudah ditiriskan
Cara membuat:
- Rebus pasta di atas panci sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan. Setelah itu, tiriskanlah.
- Rebus kentang dan ubi jalar sampai bentuknya berubah menjadi lunak, lalu haluskan keduanya.
- Hancurkan daging ikan tuna tersebut sampai bentuknya menjadi lembut dan bisa dimakan oleh bayi.
- Campur semua bahan yang sudah diolah, lalu masak bersamaan dengan parutan keju.
- Setelah matang, sajikanlah pasta pada bayi.
Begitulah beberapa informasi mengenai keamanan ikan tuna apabila dikonsumsi oleh bayi. Karena bayi senantiasa membutuhkan adaptasi mengenai makanan yang akan mereka lahap, maka penting bagi Moms untuk menyajikan ikan tuna dalam beberapa bentuk yang menarik, salah satunya yaitu dengan mencoba resep-resep di atas.