Kencing Berdarah saat Hamil, Bahayakah? Ini Pencegahannya!

Kencing berdarah saat hamil tidak boleh disepelekan. Kencing berdarah bisa menjadi sebuah tanda bahwa bumil sedang mengalami infeksi saluran kemih. Moms, kebanyakan ibu hamil mengalami masalah saluran kemih terutama pada usia kehamilan sudah memasuki 6 sampai 24 minggu. Hal tersebut disebabkan karena ada pelebaran pada saluran kemih yang menyebabkan bakteri bisa dengan mudah masuk ke dalam saluran kemih. Tentu saja, bakteri yang menginfeksi akan memberikan sebuah tanda dan tanda tersebut wajib diketahui oleh moms agar moms bisa melakukan pencegahan atau pengobatan lebih cepat.

 

Infeksi Saluran Kemih

Menurut penelitian para ahli, infeksi saluran kemih rata rata menyerang 2 sampai 10 persen ibu hamil. Pada saat hamil, saluran kemih akan terdesak dengan bentuk rahim yang makin hari makin membesar. Semakin sempitnya kantong kemih, membuat bumil akan lebih sering buang air kecil. Hal tersebut menyebabkan bakteri jahat yang bernama E. Coli akan masuk dan perlahan menginfeksi saluran kemih. Pada saat E.coli masuk, tubuh akan memberikan tanda yang dapat dikatakan sebagai gejala infeksi saluran kemih. Moms, inilah beberapa gejala infeksi mulai dari yang ringan sampai parah.

  • Mengalami Demam

Moms, gejala awal ketika bumil mengalami infeksi saluran kemih adalah tubuh yang tiba tiba demam. Demam yang datang menunjukkan bahwa tubuh sedang melakukan pertahanan terhadap bakteri E.coli yang sedang menyerang. Demam bisa datang beberapa hari sehingga bumil perlu mewaspadainya. Yang perlu moms lakukan saat demam mulai terasa, moms bisa memberikan obat yang aman untuk ibu hamil seperti paracetamol. Tetapi, jika moms merasa ragu, tak ada salahnya moms pergi berkonsultasi ke dokter untuk meredakan demam yang dirasakan.

  • Mengalami Sakit Punggung

Moms, gejala infeksi saluran kencing terkadang sering disalah artikan sebagai gejala gangguan lain pada tubuh. Ibu hamil kadang merasakan sakit pada punggungnya. Kebanyakan sakit punggung yang menyerang, bumil anggap sebagai rasa letih yang berlebihan atau pegal pegal karena terlalu banyak menjalani rutinitas. Padahal, sakit punggung bisa juga mengindikasikan bahwa ibu hamil tengah terinfeksi bakteri E.Coli. Pada awalnya sakit punggung kadang hilang kadang muncul. Tetapi lama kelamaan, apabila tak kunjung diatasi, sakit punggung bisa menyebabkan nyeri yang membuat bumil tidak nyaman.

  • Mual dan Muntah

Gejala infeksi saluran kencing yang satu ini seringkali membuat ibu hamil salah mengartikan bahwa gangguan yang dialaminya adalah gangguan pencernaan. Memang, beberapa ibu hamil merasakan mual dan muntah apabila makan dalam porsi yang besar. Makan yang terlalu banyak membuat lambung bekerja keras dan kenaikan asam lambung pun tak bisa dibendung lagi. Meski gejalanya sama, mual dan muntah nyatanya juga menjadi salah satu gejala bahwa moms yang sedang hamil terinfeksi pada saluran kemih. Infeksi bakteri membuatnya merasakan mual dan muntah ketika memasukkan makanan dalam tubuh.

  • Merasa Terbakar Saat Buang Air

Yang namanya infeksi memang tak bisa moms sepelekan, termasuk infeksi pada saluran kemihnya. Ketika bakteri E.Coli mulai menyerang saluran kemih, yang akan dirasakan bumil yaitu merasakan nyeri pada saat buang air kecil. Nyeri biasanya dibarengi dengan sensasi terbakar ketika mengeluarkan urine. Bumil akan merasa bahwa urine terasa begitu panas. Apabila rasa panas hilang dengan cepat. Moms tak perlu mengkhawatirkannya. Tetapi, jika rasa panas yang terjadi berkepanjangan, moms lebih baik segera membawanya ke dokter. Nyeri dan juga rasa terbakar saat buang air kecil menunjukkan bahwa saluran kencing moms sudah mengalami peradangan yang nantinya berujung pada infeksi.

  • Mengeluarkan Darah pada Saat Kencing

Kencing berdarah saat hamil bisa dikatakan sebagai sebuah gejala peradangan saluran kemih yang tak bisa moms sepelekan. Urine yang bercampur dengan darah sudah menunjukkan bahwa saluran kemih mengalami infeksi. Tentu saja, mendiamkannya bukanlah solusi yang tepat. Moms tetap membutuhkan penanganan lanjut dari dokter. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik yang harus dikonsumsi sampai habis agar bakteri E.Coli yang menyebabkan infeksi bisa segera mati. Moms, sebaiknya secara rutin check ke dokter untuk memastikan bahwa infeksi sudah benar benar sembuh. Apabila hanya setengah setengah, dikhawatirkan infeksi akan kambuh lagi.

 

Cara Mencegah Kencing Darah pada Ibu Hamil

Sudah disinggung di awal bahwa kencing darah pada ibu hamil adalah salah satu gejala yang menunjukkan bahwa moms telah mengalami infeksi saluran kemih. Lebih baik, moms mengetahui beberapa cara untuk pencegahan agar infeksi tak pernah dialami. Apabila infeksi saluran kemih sudah terlanjur menyerang, infeksi bisa saja merembet ke organ lain yaitu ginjal. Ketika ginjal sudah mengalami peradangan, maka kesehatan bumil dan janin bisa menjadi taruhannya. Agar hal tersebut tidak terjadi, inilah beberapa cara mencegah infeksi pada saluran kemih pada ibu hamil sejak awal kehamilan.

  • Mengosongkan Kantong Kemih

Moms yang pernah mengalami kehamilan pastinya sudah hafal betul bahwa semakin hari perut akan semakin membesar. Janin yang semakin bertambah ukurannya membuat kandung kemih semakin terpepet. Jika sebelum hamil, kandung kemih bisa menyimpan banyak urine, pada saat hamil, makin lama volume urine yang bisa ditampungnya hanya sedikit. Hal inilah yang menyebabkan ibu hamil seringkali merasa ingin buang air kecil. Agar kandung kemih tetap sehat, salah satu cara yang bisa moms lakukan adalah berusaha untuk mengosongkan kandung kemih. Walaupun moms harus buang air berkali kali, moms tetap harus melakukannya dengan penuh kesabaran.

  • Menghindari Menahan Buang Air Kecil

Sebenarnya pencegahan infeksi saluran kemih yang satu ini masih ada hubungannya dengan pencegahan yang sebelumnya. Saking seringnya moms buang air kecil, beberapa diantaranya lebih memilih untuk menahannya. Tujuan para moms menahan buang air kecil supaya tidak ribet bolak balik ke kamar mandi. Padahal, dengan menahan urine yang akan dikeluarkan, moms berarti sudah membiarkan bakteri E.Coli bersarang lebih lama pada saluran kemih. Jika kebiasaan tersebut tak segera dihentikan, dikhawatirkan kehamilan moms akan mengalami masalah infeksi lanjutan. Oleh karena itu, moms usahakan untuk selalu meluangkan waktu untuk buang air kecil. Tidak ada alasan sibuk atau malas lalu memilih menahan buang air kecil.

  • Sering Mengganti Celana Dalam

Saking seringnya moms buang air kecil, celana dalam yang moms kenakan pastinya akan mudah basah. Meski moms sudah mengenakan celana bahan katun yang terkenal bisa menghindari lembab, tetap saja celana bahan katun haruslah beberapa kali diganti apabila bumil tak mau bakteri E.Coli betah di dalam saluran kemih. Celana dalam yang lembab akan mempermudah E.Coli berkembangbiak. Perkembangbiakan E.Coli yang pesat akan membuat infeksi semakin menjadi dan hal tersebut bisa memperburuk ginjal. Jadi, moms sebaiknya mengganti celana dalam 2 atau 3 kali sehari saat buang air kecil terus menerus saat hamil.

  • Menjalankan Pola Hidup Sehat

Moms yang tak ingin terkena infeksi saluran kemih sampai kencing berdarah saat hamil, moms perlu menerapkan pola hidup sehat, minimal ketika moms tahu bahwa pada rahimnya sudah ada calon bayi. Menerapkan pola hidup sehat bukan hanya mengkonsumsi minuman dan makanan yang menyehatkan saja, tetapi pola hidup sehat juga termasuk rutin mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas. Dengan rajin minum air putih, bakteri E.coli penyebab infeksi bisa ikut tersaring bersama kotoran lain lewat keluarnya urin. Moms juga harus rutin menjalankan olahraga, tidak merokok dan menghindari alkohol. Setidaknya, kebiasaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik pula untuk saluran kemih moms. Semoga bermanfaat!

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019