Kapan Boleh Beri Larutan Gula Garam untuk Bayi

Larutan gula garam untuk bayi biasanya akan diberikan ketika bayi mengalami diare. Diare adalah suatu keadaan dimana bayi terus buang air besar. Patokan diare bukan hanya seberapa sering bayi BAB, bayi akan disebut diare jika tekstur dari BABnya berbeda. BAB lebih encer dan hampir tidak berbentuk. Diare rentan terjadi pada bayi karena sistem imun bayi yang masih belum sempurna sehingga ketika ada gangguan pada pencernaannya, reaksinya akan berlangsung dengan cepat. Saat bayi mengalami diare, moms adalah orang pertama yang akan panik dan segera mencari cara untuk menyembuhkannya.

 

Alasan Memberi Larutan Gula Garam untuk Bayi

Larutan gula garam atau oralit adalah salah satu mengatasi diare yang terjadi pada bayi. Moms bisa membeli oralit di apotek atau moms bisa membuatnya sendiri cairan tersebut dengan bahan gula, garam dan air hangat. Oralit sering diberikan kepada bayi saat diare karena pada saat diare bayi banyak kehilangan cairan yang mengandung garam dan gula. Hal itu bisa membuat bayi mengalami dehidrasi. Makanya, dokter sering menyarankan kepada moms untuk memberikan oralit pada bayi yang sedang mengalami diare. Tentunya, pemberian oralit tidak sembarangan tetapi sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

 

Dosis Larutan Gula Garam untuk Bayi

Meski larutan gula garam diperbolehkan untuk bayi. Moms tetap tidak boleh sembarangan memberikannya. Moms hanya boleh memberikan oralit saat moms sudah mendapatkan resep dari dokter. Dalam resepnya, dokter membolehkan pemberian oralit pada bayi 30 ml sampai 60 ml untuk bayi yang usianya di bawah 6 bulan. Dosis akan ditingkatkan lagi ketika usia bayi 6 bulan sampai 2 tahun yaitu 90 ml sampai 125 ml. Jika usia anak sudah 2 tahun ke atas oralit bisa diberikan 125 ml sampai 250 ml. Jika bayi tak dapat menelan oralit dan terus muntah, sementara moms bisa menghentikannya terlebih dahulu. Namun, moms harus memastikan memberikan oralit setiap jam dengan dosis 15 ml sampai muntahnya berhenti.

 

Cara Membuat Larutan Garam untuk Bayi

Terkadang beberapa moms memilih membuat larutan gula garam di rumah daripada memberinya di apotek. Membuat oralit di rumah diperbolehkan asal sesuai dengan takaran. Jangan terlalu banyak memberikan gula karena gula malah akan memperburuk diare bayi. Cara membuat oralit cukup mudah. Moms bisa menyiapkan satu gelas air hangat. Kemudian, moms bisa menambahkan setengah sendok teh garam dan 2 sendok teh gula ke aie hangat dan aduk merata. Atau, jika moms ingin membuat oralit dalam porsi lebih banyak, moms bisa menyiapkan 1 liter air hangat dan menambahkan setengah sendok teh garam dan 6 sendok teh gula. Moms bisa mengaduknya dan larutan gula garam homemade siap diberikan pada bayi sesuai dengan dosis yang telah diberikan.

 

Cara Menyiapkan Oralit untuk Bayi

Bagi moms yang sibuk dan tak bisa membuat sendiri larutan gula garam untuk bayi, moms bisa memberi oralit di apotek terdekat. Oralit yang biasanya berbentuk sachet perlu moms sajikan sesuai dengan takaran. Jika moms tak mau memperhatikan takaran yang sudah dituliskan, malahan oralit bisa membuat diare bayi semakin parah. Cara menyiapkan oralit untuk bayi yaitu, moms sebaiknya menggunakan wadah yang bersih dan moms bisa menuangkan oralit. Selanjutnya, moms bisa menambahkan air sesuai dengan takaran. Moms bisa mengaduknya secara merata. Setelah jadi, moms bisa langsung memberikan pada bayi. Tetapi ingat, oralit tidak boleh dicampurkan ke dalam makanan atau susu bayi karena bisa memperburuk diare pada bayi.

 

Ciri Bayi yang Mengalami Dehidrasi pada Saat Diare

  1. Intensitas Buang Air Kecil Berkurang

Larutan gula garam untuk bayi bisa segera moms berikan ketika tanda tanda dehidrasi sudah terlihat. Salah satunya moms bisa melihat dari berapa sering bayi buang air kecil. Normalnya, bayi buang air kecil 6 sampai 8 kali per harinya. Tetapi, jika intensitasnya berkurang bahkan sampai kurang dari 3 kali, moms bisa langsung memberikan oralit untuk cairan tambahannya. Atau, jika bayi memakai popok, moms bisa memegang popoknya. Apabila dalam waktu beberapa jam, popoknya masih terasa ringan, itu tandanya diare sudah membuat bayi kehilangan banyak cairan.

  1. Air Matanya Habis

Bayi yang mengalami diare kebanyakan akan terus terusan rewel sepanjang hari. Jika bayi rewel, moms bisa segera melakukan tindakan, misalnya memberinya larutan gula garam supaya cairan pada tubuhnya tidak habis. Moms bisa tahu bahwa bayi mengalami dehidrasi dari air mata bayi. Tentunya, bayi yang menangis biasanya akan mengeluarkan air mata. Namun, jika bayi mengalami dehidrasi, bayi akan terus rewel tetapi tak ada satupun air mata yang menetes dari matanya. Jadi moms benar benar wajib memperhatikannya.

  1. Bayi Kurang Aktif

Diare tentunya akan membuat badan bayi lemas dan tidak bergairah untuk melakukan aktivitas. Diare benar benar telah menguras tenaga. Makanya, saat diare, moms tetaplah perlu memberikan cairan tambahan berupa oralit. Jika tidak diberikan, dehidrasi bisa saja dialami oleh bayi. Salah satu ciri dehidrasi pada bayi adalah bayi yang terlihat tidak semangat, mudah ngantuk dan bayi juga tak seaktif hari hari biasa. Agar tubuhnya segera membaik, tak ada salahnya memberinya cairan tambahan.

  1. Mulut Kering

Dehidrasi pada bayi juga bisa dilihat dari keadaan mulut bayi. Jika pada hari hari biasa, mulut bayi terlihat merah dan lembab. Namun, saat diare datang dan tak segera ditangani, diare akan membuat mulut bayi terlihat kering dan pecah pecah. Jika hal tersebut sudah tampak, moms harus segera melakukan penanganan, salah satunya dengan memberikan larutan gula garam karena bayi sudah mengalami dehidrasi. Lihatlah bedanya saat moms sudah memberikan oralit, mulut bayi yang kering akan perlahan lahan kembali normal.

 

Kapan Oralit tak Lagi Diperlukan?

Diare pada bayi normalnya berlangsung selama 3 hari sampai 5 hari. Pemberian oralit pada bayi memang tidak serta merta membuat bayi berhenti buang air besar seketika. Prosesnya bertahap dan biasanya diare akan berhenti saat moms memberinya oralit selama 3 atau 4 hari. Tetapi, ada pula moms yang sengaja tidak memberikan oralit, khususnya untuk bayi usia di bawah 6 bulan. Moms lebih memberikan ASI sesering mungkin, 5 menit sekali dalam durasi 30 menit karena ASI juga dipercaya dapat meredakan diare pada bayi secara alami.

Oralit memang bukan obat diare tetapi hanyalah sebagai penambah cairan agar bayi tidak mengalami dehidrasi. Moms perlu tahu, saat moms sudah memberikan oralit tetapi diarenya tak kunjung berkurang selama 6 jam dan bayi juga memunculkan gejala tambahan seperti mual, muntah, nafsu makan berkurang sampai diare bercampur darah, maka lebih baik moms langsung pergi ke dokter. Larutan gula garam untuk bayi bukanlah penanganan yang tepat untuk kasus diare bayi yang seperti itu. Diare parah atau disebut juga dengan desentri membutuhkan penanganan langsung dari dokter anak. Semoga bermanfaat!

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019