Cara Menjaga Tekanan Darah Bumil
Tekanan darah normal ibu hamil perlu diketahui moms sedang merencanakan kehamilan atau sedang menjalani proses kehamilannya. Moms tidak boleh menyepelekan tekanan darah karena hipertensi dapat membuat kehamilan moms berada dalam masalah. Apabila moms memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, moms juga tidak perlu panik. Moms bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan agar beberapa pencegahan dini bisa dilakukan. Dengan begitu, tekanan darah moms tidak akan mengganggu kesehatan moms dan juga perkembangan janin dam kandungan.
Tekanan Darah Normal pada Bumil
Pengecekan tekanan darah atau lebih dikenal masyarakat dengan nama tensi adalah proses yang dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya tekanan darah seseorang. Pada saat moms melakukan tensi, moms akan menjumpai 2 angka pada proses tersebut. Angka yang biasanya terletak di atas dinamakan diastolik. Diastolik adalah tekanan darah paling tinggi yang dicapai oleh jantung ketika organ paling penting tersebut memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan angka dibawah pada tensimeter dinamakan sistolik. Sistolik yaitu tekanan paling rendah pada jantung pada saat berdetak. Angka tersebut didapatkan ketika jantung berhenti atau jeda dalam beristirahat memompa darah.
Tekanan darah yang normal atau pada ibu hamil berada pada kisaran 120/80 mmHg. Pada angka diastolik dan sistolik tersebut, jantung menunjukkan kerja yabg optimal dimana tekanan yang dibutuhkan untuk memompa darah berada pada batas normal. Moms, pada ibu hamil tekanan darah bisa berubah ubah sesuai dengan umur kehamilannya. Biasanya, pada trimester pertama dan ketiga, tekanan darah bumil akan lebih tinggi. Namun, menginjak pada trimester kedua, tekanan darahnya seringkali turun. Khususnya, bagi moms yang sedang hamil, moms perlu tahu tekanan darah normal bumil tiap trimesternya.
- Tekanan Darah pada Trimester Pertama
Moms, ibu hamil biasanya akan mengecek tekanan darahnya ketika kandungannya memasuki umur 12 minggu. Atau, sebelum usia kandungan 12 minggu, bumil juga bisa mengecek tensi darahnya untuk mengetahui apakah tensinya masih dalam batas normal atau tinggi. Tekanan normal ibu hamil pada trimester pertama menunjukkan angka 118/73. Tekanan darah bisa juga sedikit lebih tinggi karena jantung ibu hamil berusaha keras untuk mencukupi asupan gizi bumil dan bayinya pada awal kehamilan. Pada trimester pertama memang pertumbuhan bayi akan berkembang pesat sehingga nutrisi dalam janin harus terpenuhi. Jadi, bumil tak perlu khawatir ketika angka tensi lebih tinggi dari batas normalnya.
- Tekanan Darah pada Trimester kedua
Moms, pada trimester kedua, atau lebih tepatnya ketika bumil sampai pada usia kehamilan 24 minggu, tekanan darah normal ibu hamil hampir sama dengan trimester awal yaitu 117/73mmHg. Jika pada trimester awal, bumil sering mendapati tensi yang lebih tinggi dari batas normal. Tetapi, pada trimester kedua, kebanyakan tensi darah bumil menurun. Tekanan darah yang menurun bukan tanpa sebab. Tensi darah lebih rendah karena hormon progesteron yang diproduksi moms pada saat hamil. Tensi darah yang rendah akan menyebabkan moms merasakan beberapa gejala seperti sering pusing. Apabila moms merasakan gejala tersebut, ada baiknya moms mengecek tekanan darahnya.
- Tekanan Darah pada Trimester Ketiga
Jika pada trimester awal dan kedua, tekanan normal darah bumil berada pada kisaran 117/73, tetapi pada trimester ketiga atau pada usia kehamilan 30 minggu, tekanan normal bumil akan cenderung naik pada angka 120/80. Kenaikan angka normal pada tensi bumil disebabkan oleh tubuh yang mulai memproduksi banyak darah untuk kebutuhan janin dan bumil dalam mempersiapkan kehamilan. Apabila tekanan darah lebih rendah malah bisa membawa resiko pada kehamilan karena berarti asupan janin yang makin membesar tidak dapat tercukupi. Namun, jika kenaikan tekanan darah di atas batas normal, bumil juga perlu waspada karena gejala preklamsia bisa saja sedang moms rasakan.
Cara MenjagaTekanan Darah Tinggi pada Bumil
Ketika moms sudah mengetahui tekanan darah normal ibu hamil tiap trimesternya, akan sangat bermanfaat pula bagi moms tahu cara menjaga tekanan darah tetap stabil meski hormon kehamilan tiap harinya sering turun naik. Setidaknya ada beberapa cara yang bisa moms lakukan dan hal tersebut bisa moms lakukan dari awal kehamilan sampai dengan akhir kehamilan. Caranya cukup mudah. Moms tinggal rutin saja melakukannya agar tekanan darah tinggi tak akan pernah moms alami selama kehamilan.
- Konsultasi ke Dokter Kandungan
Moms pastinya pernah mendengar bahwa beberapa bumil seringkali bolak balik ke dokter kandungan padahal bumil belum hamil. Hal tersebut biasanya dilakukan oleh moms yang sudah ingin memiliki buah hati tetapi belum juga kesampaian. Ada juga moms yang sengaja pergi ke dokter untuk merencanakan kehamilannya. Bahkan, ada pula yang rela pergi ke dokter untuk meminta solusi agar kehamilannya berjalan dengan lancar karena moms memiliki riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi. Dengan moms melakukan konsultasi ke dokter, masalah tekanan darah tinggi yang sebenarnya dapat membahayakan moms dan janin bisa teratasi sejak dini.
- Rutin Melakukan Check Up
Selain berkonsultasi ke dokter sebelum hamil, tekanan darah juga bisa dicegah dengan rutin melakukan check up baik ke dokter kandungan maupun ke bidan. Biasanya, tenaga medis akan meminta.moms untuk kembali datang sebulan atau 2 minggu sekali tergantung usia kehamilannya. Guna mengetahui naik turunnya tekanan darah, moms hanya perlu mengikuti jadwal yang sudah diberikan. Biasanya, pada saat melakukan check up, tenaga medis akan melakukan pengecekan tekanan darah secara berkala. Dengan adanya pengecekan tensi secara rutin pada bumil, diharapkan resiko terhadap tekanan darah tinggi pada bumil bisa diatasi dengan baik.
- Menjalankan Pola Hidup Sehat
Selain memanfaatkan tenaga medis, moms yang sedang hamil juga bisa menjaga tekanan darah dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Moms bisa mengawalinya dengan menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Meski bumil dan janin membutuhkan banyak nutrisi, tetapi moms tetap harus memilah milah makanannya. Moms lebih baik mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makan empat sehat lima sempurna. Tetapi, moms bisa mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans yang bisa membuat tekanan darah meninggi. Pola hidup sehat juga bisa moms terapkan dengan melakukan olahraga ringan, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.
Cara Mengatasi Tekanan Darah Tinggi pada Bumil
Namun, apabila tekanan darah moms sudah terlanjur di atas normal, sebelum preeklamsia datang menyerang, moms bisa melakukan beberapa cara untuk menurunkannya. Cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan melakukan olahraga ringan sampai olahraga sedang. Olahraga tetap baik untuk bumil karena menjaga tekanan darah tetap normal. Olahraga akan membuat kerja jantung dalam memompa darah berjalan secara optimal. Dengan begitu, nutrisi bagi moms dan janin juga tercukupi. Olahraga yang aman bagi bumil seperti jalan jalan pada pagi atau sore hari, yoga dan renang.
Cara selanjutnya untuk menurunkan tekanan darah bumil yang naik adalah dengan mengurangi konsumsi garam. Garam bisa membuat darah bumil lebih pekat sehingga kerja jantung akan lebih keras. Kerasnya kerja jantung tentu saja juga akan berpengaruh pada naiknya tekanan darahnya. Moms yang merasakan kenaikan tekanan darah dan ingin segera tekanan darah normal ibu hamil bisa kembali lagi didapat, moms bisa mulai mengurangi konsumsi garam. Meski mungkin membuat rasa makanan lebih hambar, tetapi demi kesehatan bumil dan janin sampai dengan lahiran, moms tidak ada salahnya mencoba cara tersebut. Semoga bermanfaat!