Cara Mengatasi Asma Pada Bayi, Bagaimana Caranya?

Asma merupakan radang kronis paru-paru & saluran udara, yaitu tabung yang membawa udara masuk & keluar dari paru-paru. Bila bayi mengalami asma, saluran udara ini mengalami iritasi & membengkak sehingga berpengaruh pada pernapasan. Asma pada bayi termasuk penyakit kronis dan serius. Salah satu penyebab paling sering dari rawat inap bayi adalah asma. Itulah mengapa moms harus mengetahui cara untuk mengobati asma, bahkan mencegahnya. Dengan penanganan yang benar, bayi yang menderita asma bisa kembali sehat dan tumbuh dengan baik.

 

Cara Mengetahui Asma pada Bayi

Untuk mengetahuinya, moms perlu berkonsultasi dengan dokter karena memang penyakit ini agak susah didiagnosis, terutama pada anak kecil. Sayangnya, asma termasuk salah satu penyakit paling sering terjadi pada bayi. Mendiagnosis asma, khususnya pada bayi sangat sulit, karena ia belum bisa bicara. Yang pasti, jika moms atau dads punya riwayat keluarga yang pernah menderita asma, maka moms harus lebih berhati-hati dan peka terhadap gejala-gejala yang mungkin termasuk gejala asma.

 

Cara Mengatasi Asma pada Bayi

Untuk menangani asma pada si kecil, moms dapat bekerjasama dengan dokter. Berikut ada beberapa cara yang perlu diketahui:

  1. Cari tahu penyebabnya terlebih dahulu

Pertama, moms harus cari tahu penyebabnya dulu agar bisa melakukan penanganan dengan tepat. Pasalnya, asma bisa terjadi karena beberapa faktor dan penanganannya pun juga berbeda-beda. Kadang, bayi mengalami asma hanya saat pilek atau batuk saja. namun, ada juga bayi yang mengalami asma setelah bersentuhan dengan alergen ataupun karena iritasi terhadap sesuatu, seperti asap rokok misalnya.

  1. Menghentikan asma

Cara paling mudah untuk mengatasi asma yang terjadi pada bayi adalah dengan obat dari dokter. Obat dari dokter ini biasanya disebut inhaler. Ada banyak obat pengilang asma yang bekerja dengan cara meredakan kejang pada saluran pernapasan sehingga bernapas jadi lebih mudah.

Salah satu obat yang biasa diberikan dokter adalah albuterol yang mana biasanya diberikan dengan mesin nebuliser, yakni mesin bertenaga listrik/baterai yang mengubah obat cari menjadi kabut. Bayi pun dapat bernapas dengan masker. Biasanya, pengobatan ini membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit.

Ada juga obat lain yaitu inhaler dosis kecil (MDI) yang dimasukkan ke tabung panjang (ruang penampung/spacer) dengan topeng kecil. Albuterol disemprotkan ke tabung tersebut dan dihirup si kecil ketika bernapas lewat topeng. Biasanya pengobatan ini memakan waktu tak lebih dari 1 menit.

Keduanya cukup efektif untuk mengobati asma yang terjadi pada bayi. Jadi, moms bisa memilih  mana yang paling mudah untuk digunakan.

  1. Mencegah Asma

Ada beberapa obat yang dapat mencegah terjadinya asma pada anak, salah satunya yaitu steroid inhalasi. Obat ini membantu mengurangi peradangan & pembengkakan serta mencegah bayi mengalami asma. Obat steroid inhalasi harian biasanya diberikan ke bayi dengan nebulizer atau MDI, tergantung steroid yang direkomendasikan dokter. Jika kondisi asma sulit terkendali, dokter akan merujuknya ke spesialis asma.

 

Gejala Asma pada Bayi

Penting bagi moms untuk mengetahui gejala-gejala asma pada bayi. Salah satunya adalah sesak napas. Moms bisa perhatikan perut bayi yang bergerak lebih sering ketika bernapas serta lubang hidung yang melebar. Selain itu, gejala lain adalah bayi terengah-engah atau mengalami napas berat bahkan seperti kehabisan napas. Gejala selanjutnya adalah suaranya desah yang kadang juga terdengar seperti siulan.

Bayi yang sering batuk juga bisa menjadi salah satu gejala asma. Tak hanya itu, pernapasan cepat & dangkal juga termasuk gejala penyakit asma pada si kecil. Jika bayi cepat lelah, bisa jadi ini juga termasuk gejala asma. Bahkan, kesulitan menghisap atau makan juga mungkin menjadi gejala asma pada anak. Perlu moms ketahui, saat asma terjadi pada bayi, wajah & bibir bayi kerap terlihat biru atau pucat, bahkan mungkin juga di bagian kukunya.

 

Kondisi Medis Lain yang Memiliki Gejala Sama dengan Asma

Jika bayi moms mengalami gejala di atas, belum tentu si kecil menderita asma karena bisa jadi itu adalah gejala kondisi medis lain seperti radang paru-paru, refluk asam, infeksi saluran pernapasan atas, bronkiolitis, croup, dan juga menghirup makanan/benda lain.

Gejala asma memang bermacam-macam. Tidak semua batuk pada bayi termasuk gejala asma. Untuk memastikannya, moms harus bawa si kecil ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi sebenarnya.

 

Apakah Asma pada Bayi Bisa Sembuh?

Jika bayi pernah mengalami asma, memang ia punya resiko lebih tinggi untuk mengalaminya lagi setelah tumbuh besar dan dewasa. Akan tetapi, jika asma ditangani dengan cepat dan benar, resiko asma untuk muncul lagi sangat kecil. Itulah kenapa moms harus segera membawa si kecil ke dokter jika terjadi gejala-gejala yang mirip dengan gejala asma seperti yang sudah disebutkan di atas.

 

Apakah Bayi Bisa Tertular Asma?

Perlu diketahui, asam bukan penyakit menular. Jadi, jika si kecil punya teman bermain yang menderita asma, moms tak perlu melarangnya bermain bersama. Pasalnya, penyakit asma hanya terjadi karena faktor keturunan dan alergi saja dan tidak bisa menular, bahkan lewat udara yang dihirup sekalipun.

 

Mencegah Asma pada Bayi dan Anak

Mencegah selalu lebih baik dari mengobati. Moms bisa mencegah asma agar tidak terjadi pada sang buah hati. Caranya adalah dengan menghindari faktor penyebab asam seperti polusi udara, debu, asap rokok, kelelahan, atau mengkonsumsi makanan/minuman yang dapat memicu alergi pada si kecil.

Selain itu, berolahraga ringan secara rutin juga sangat bagus untuk mencegah asma pada anak. Olah raga yang bisa dilakukan adalah seperti jogging, berenang, bersepeda, dll. Selain mencegah asma, tentu saja olah raga juga membuat badan lebih sehat secara keseluruhan.

 

Makanan & Minuman yang Harus Dihindari Anak dengan Asma

Anak yang menderita asma harus berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman. Moms juga harus mengawasinya. Minuman berkarbonasi jelas harus dihindari. Selain itu, si Kecil juga harus menghindari minuman manis di dalam kemasan. Bawang putih, kacang polong, gorengan, permen karet, dan sayuran seperti kol & kubis juga termasuk makanan-makanan  yang harus dihindari anak yang menderita asma.

 

Diagnosis Asma pada Bayi

Mendiagnosis penyakit asma pada balita sangatlah sulit. Anak-anak yang sudah cukup besar bisa melakukan tes fungsi paru-paru untuk memeriksanya. Sayangnya, bayi tak mungkin melakukan tes ini. Bayi tidak bisa menggambarkan gejala asma. Hanya dokter yang dapat melakukan cek terhadap gejala & memeriksa kondisi si Kecil dengan bantuan informasi dari moms & dads.

Di sini, memberikan keterangan riwayat kesehatan juga sangat penting. Moms harus beri tahu ke dokter tentang kemungkinan yang dapat memicu asma. Jika dokter mencurigai terjadinya asma pada bayi, dokter akan melihat respons si Kecil terhadap pengobatan yang diberikan.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019