Buang Air Kecil Pada Ibu Hamil

Saat hamil, sering buang air kecil menjadi satu gejala yang paling banyak terjadi. Frekuensinya tidak seperti biasanya, kadang juga mengganggu aktivitas dan juga waktu istirahat karena harus bolak-balik kamar mandi. Mengapa hal ini bisa terjadi? seberapa sering ibu hamil mengalaminya? bagaimana efek yang ditimbulkannya? simak jawabannya dalam uraian informasi di bawah ini.

 

Frekuensi Buang Air Kecil Pada Ibu Hamil Tiap Trisemester

  1. Trisemester Satu

Frekuensi untuk gejala buang air kecil yang berlebih tidak terlalu sering terjadi di usia kehamilan awal. Semuanya masih terlihat wajar dan normal seperti biasanya. Di pagi dan juga siang hari tidak mengalami perubahan, masih biasa sekitar 2-3 kali. Keadaan pada masa ini tidak terlalu mengkhawatirkan dan mengganggu aktivitas.

  1. Trisemester Dua

Frekuensinya mulai meningkat dari masa awal di trisemester sebelumnya. Ukuran bayi dalam kandungan yang semakin membesar menjadi salah satu penyebab utamanya. Saluran kandung kemih menjadi banyak tekanan dan tidak mampu menampung lagi cairan untuk dikeluarkan. Dorongan yang dilakukan masih belum terlalu kuat.

  1. Trisemester Tiga

Pada trisemester akhir, biasanya ibu hamil akan lebih sering lagi melakukan aktivitas buang air kecil. Kondisi ini dipicu dengan kebocoran pada saluran kemih yang mungkin saja terjadi. Janin semakin membesar dan memasuki area panggul juga menjadi salah satu faktor utamanya. Waktu tidur akan semakin terganggu dengan intensitas ke kamar mandi lebih sering dari sebelumnya.

  1. Pasca Melahirkan

Peningkatan frekuensi buang air kecil tidak hanya terjadi selama masa kehamilan. Pada kondisi pasca melahirkan, ternyata intensitasnya tidak berubah, setidaknya untuk seminggu hari pertama. Mengapa ini masih terjadi? karena sisa kelebihan cairan saat masa kehamilan masih belum benar-benar dikeluarkan dengan maksimal.

 

Penyebab Sering Buang Air Kecil Pada Ibu Hamil

  1. Hormon yang Mengalami Peningkatan

Penyebab yang paling banyak dialami oleh ibu hamil dengan frekuensi buang air kecil lebih banyak dari sebelumnya adalah peningkatan hormon dalam tubuh. Jumlahnya yang tidak seperti biasanya mengakibatkan aliran darah mengalir menuju ginjal terhambat dan akibatnya banyak urin yang sudah tertampung untuk dikeluarkan.

  1. Volume Darah Meningkat

Volume darah yang mengalami peningkatan menjadi salah satu penyebab ibu sering merasa ingin buang air kecil di masa kehamilannya. Jumlahnya meningkat sekitar 50% dari normalnya. Keberadaannya memang memberikan efek yang baik untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan, namun terdapat dampak negatifnya juga. Saat meningkat maka cairan ekstra tidak terfasilitasi.

  1. Saluran Kandung Kemih Mengalami Tekanan

Saat usia kehamilan menginjak trisemester 3, maka perut ibu akan menjadi lebih besar. Janin dalam kandungan juga mulai bertumbuh dan bertambah panjang serta beratnya. Pada saat itu kandungan atau Rahim akan membesar juga dan memberikan tekanan pada saluran kandung kemih. Akibatnya menjadi sempit dan air urine atau kencing tidak dapat tertampung lagi, sehingga sering buang air kecil.

  1. Terjadi Infeksi pada Saluran Kemih

Saat masa kehamilan frekuensi kencing yang meningkat bisa dikarenakan oleh gejala infeksi pada bagian saluran kemih. Bagaimana cara membedakannya? bisa dilihat dari warna urin yang keluar, biasanya lebih keruh bahkan ada darahnya. Selain itu perasaan nyeri pada bagian bawah perut juga bisa jadi pertandanya.

  1. Indikasi Gejala Diabetes

Kondisi tubuh saat berada di masa kehamilan memang tidak stabil. Oleh karena itu perlu untuk senantiasa mengontrol pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat lagi. Pada kebiasaan buang air kecil yang semakin sering dari biasanya juga bisa disebabkan dengan adanya gejala diabetes. Ibu hamil sangat rentan untuk terserang beberapa penyakit, untuk itu lakukan cek gula darah dalam memastikannya.

  1. Posisi Janin Berada di Area Panggul

Intensitas buang kecil akan terus mengalami peningkatan pada ibu yang menginjak masa kehamilan di trisemester 3. Posisi bayi sudah memasuki area panggul, tentu akan lebih memberikan tekanan pada bagian saluran kemih. Sehingga ruang menjadi lebih sempit dan tidak bisa menahan air urin lagi. Di saat seperti itulah kemudian gejala ini timbul.

 

Cara Mengurangi Buang Air Kecil Pada Ibu Hamil

  1. Lakukan Senam Kegel

Senam kegel merupakan cara yang dianggap mampu mengurangi kebiasaan buang air kecil yang berlebih saat hamil. Gerakannya memberikan penekanan pada bagian uretra. Bisa lakukan setiap hari selama 3 kali secara mandiri di rumah. Cukup luangkan waktu sekitar 10 detik setiap satu kali latihan. Gerakan mengencangkan otot panggul, perut, bokong dan paha yang mudah dan bisa dilakukan di mana saja.

  1. Pilih Jenis Minuman

Masa kehamilan sangat rentan dengan jenis konsumsi, sehingga diperlukan pemilihan yang bijak agar tidak mengganggu kesehatan. Seperti halnya jenis minuman, ketika terlalu sering meminum yang mengandung kafein tinggi tentu akan mempengaruhi intensitas buang air kecil. Agar bisa mengatasinya, maka kurangi konsumsi seperti teh, kopi, dan juga coklat, bahkan jika perlu hindari untuk sementara.

  1. Kurangi Konsumsi Air Mineral Saat Menjelang Tidur

Ibu hamil tidak boleh dehidrasi karena tidak baik untuk kesehatan dan juga bayi dalam kandungannya. Namun, terlalu berlebih mengkonsumsi air mineral terutama menjelang tidur juga bisa menyulitkan keadaan. Mengapa begitu? karena keinginan untuk buang air kecil bisa mengganggu kualitas tidur. Harus bolak-balik kamar mandi, sedangkan saluran kemih sudah tidak bisa menampung banyak cairan lagi.

  1. Kosongkan Saluran Kemih

Mengosongkan saluran kemih, bagaimana caranya? bisa dilakukan dengan mencondongkan posisi buang air kencing ke bagian depan. Cara ini dipercaya bisa untuk mengeluarkan semua cairan yang tertahan, sehingga frekuensi buang air kecil bisa dikurangi.

 

Efek Terlalu Sering Buang Air Kecil Pada Ibu Hamil

  1. Mengganggu Kualitas Tidur

Kebiasaan buang air kecil dengan frekuensi yang tidak normal atau berlebih akan mengganggu kualitas tidur ibu hamil. Pada saat malam hari pada khususnya, ketika memasuki waktu istirahat dan harus bolak-balik kamar mandi karena ingin buang air kecil.

  1. Kekurangan Cairan

Karena seringnya keluar masuk kamar mandi, tentu tenaga juga ikut terkuras, sehingga tidak heran jika kemudian kekurangan cairan. Apabila tidak diatasi ibu akan mudah lelah dan juga lemas, untuk itu lakukan beberapa langkah dalam mengurangi frekuensinya.

 

Efek Menahan Buang Air Kecil Pada Ibu Hamil 

Walaupun sudah lelah, namun ketika merasa ingin buang air kecil harus segera ke kamar mandi dan dikeluarkan. Jika berusaha dan terbiasa menahannya justru tidak baik bagi kesehatan bayi dalam kandungan dan juga ibu hamil. Beberapa gejala mungkin timbul seperti kemungkinan ISK atau infeksi saluran kemih dan juga beberapa infeksi lain pada ginjal.

 

Nah, itu adalah beberapa informasi terkait dengan frekuensi buang air kecil pada ibu hamil yang akan mengalami peningkatan di tiap trisemester kehamilannya. Berbagai cara menanganinya dan juga penyebab utamanya harus dihindari. Pelajari dan praktekkan tipsnya saat mengalami. Rubah pola hidup agar lebih sehat dan tidak mengganggu kesehatan serta daya tumbuh kembang bayi dalam Rahim.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019